Anda di halaman 1dari 2

551418032 - TIPOLOGI SERTA KARAKTERISTIK PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN

JURNAL 1 : TIPOLOGI PERMUKIMAN KAWASAN PESISIR KECAMATAN SEMARANG


UTARA
Wilayah studi Kecamatan Semarang Utara merupakan kawasan Pesisir Kota Semarang. Fungsi
kawasan sebagai perumahan dengan kepadatan tinggi dan kawasan industri. Berdasarkan SK
Walikota tahun 2014, Kecamatan Semarang Utara merupakan Kecamatan dengan jumlah permukiman
kumuh terbanyak. Tujuan penelitian untuk mengkaji tipologi permukiman kawasan pesisir Kecamatan
Semarang Utara. Tipologi kawasan permukiman ditentukan berdasarkan kondisi tingkat kekumuhan,
kualitas lingkungan permukiman serta karakteristik sosial ekonomi penduduk. Menggunakan metode
deskriptif kuantitatif dan analisis spasial, dengan memanfaatkan citra penginderaan jauh sebagai
sumber data utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kelurahan Bandarharjo dan Tanjungmas
terdapat permukiman kumuh dengan tingkat kekumuhan berat dan kualitas lingkungan buruk.
Penentuan tipologi pesisir merupakan salah satu hal yang penting untuk dilakukan guna mengetahui
potensi dan permasalahan pada suatu kawasan permukiman. Hasil penelitian dapat dipergunakan
sebagai pertimbangan dalam menerapkan program perbaikan lingkungan permukiman. Terdapat 10
tipe permukiman dengan karakteristik yang bebeda di Wilayah Studi.

JURNAL 2 : Tipologi Kawasan Perumahan dengan Kepadatan Penduduk Tinggi dan


Penanganannya
Kawasan perumahan kumuh memiliki kompleksitas masalah yang rumit, karena berbagai faktor fisik,
sosial dan ekonomi ikut terkait didalamnya. Pada dasarnya setiap faktor yang terkait dengan kawasan
perumahan kumuh membutuhkan perlakuan yang spesifik agar secara sistemik perbaikan dan
pembangunan kawasan perumahan kumuh dapat berlangsung lebih efektif. Sementara itu, Pemerintah
Indonesia telah menetapkan bahwa Indonesia akan mencapai target bebas dari kawasan perumahan
kumuh pada tahun 2025. Penyusunan sebuah klasifikasi secara sistematis adalah merupakan suatu
cara yang efektif untuk mempermudah dalam menemukenali kondisi sebuah kawasan perumahan
kumuh berdasarkan faktor penentu agar dapat ditangani sesuai dengan masalah yang dihadapi. Dalam
penelitian ini dilakukan klasifikasi sistematis sehingga menghasilkan tipologi kawasan perumahan
berdasarkan kondisi fisik, sosial dan ekonomi serta alternatif penanganannya. Tujuan penelitian ini
adalah menemukan cara klasifikasi sistematis yang terukur, sehingga dapat mempermudah dan
mempercepat dalam menentukan penanganan kawasan perumahan kumuh tepat sasaran dan efektif.
Metodologi yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan dari lokasi penelitian di kawasan
perumahan kumuh diolah melalui analisis statistik SPSS (Statistical Package for the Social Sciences).
Faktor-faktor yang diklasifikasikan adalah karakteristik fisik perumahan dan infrastruktur dasar serta
karakteristik sosial dan ekonomi penduduk. Hasilnya menunjukkan bahwa klasifikasi sistematis yang
dilakukan melalui analisis SPSS dapat menghasilkan klasifikasi terukur, cepat dan mudah serta dapat
menghasilkan beberapa kl asifikasi atau tipologi berdasarkan faktor-faktor penentu yang dominan.

JURNAL 3 Tipologi Permukiman Kumuh di Pinggiran Selatan Kota Surabaya


Permukiman kumuh di Pinggiran Selatan Kota Surabaya merupakan salah satu permasalahan kota.
Permukiman di daerah ini menjadi rentan karena banyak masuknya penduduk desa ke kota dan
memilih bertempat tinggal. Perkembangan kota Surabaya yang begitu pesat tidak diimbangi dengan
pemeliharaan dan peningkatan prasarana, sehingga menjadi padat dan kumuh. Maka perlunya suatu
tipologi permukiman kumuh di Pinggiran Selatan Kota Surabaya. Untuk mencapai tujuan penelitian
yaitu merumuskan tipologi permukiman kumuh di Pinggiran Selatan Kota Surabaya, dilakukan tiga
tahapan analisis yaitu pertama mengidentifikasi kondisi eksisting permukiman kumuh menggunakan
metode statistik deskripsi, kedua untuk menentukan kriteria tipologi permukiman kumuh
menggunakan analisa triangulasi dan delphi serta terakhir merumuskan tipologi permukiman kumuh
dengan skoring, analisis cluster dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian terbentuk 4 tipologi, yaitu
tipologi 1 terdiri dari area Karangpilang dan Waru Gunung dengan kategori di semua aspek buruk.
Tipologi 2 terdiri dari area Kebraon, Gayungan, Rungkut Menaggal dan Gunung Anyar dengan ciri
yaitu aspek fisik kategori sedang, aspek sosial dan hukum kategori baik, serta aspek ekonomi kategori
buruk. Tipologi 3 terdiri dari area Pagesangan, Kebonsari, Dukuh Menanggal, Panjang Jiwo dan
Gunung Anyar Tambak dengan ciri semua aspek baik, kecuali aspek ekonomi kategori buruk.
Sedangkan tipologi 4 terdiri dari area Kutisari dan Kendangsari, yang memiliki ciri yaitu aspek fisik
kategori sedang, aspek sosial dan aspek ekonomi kategori buruk dan aspek hukum kategori baik

KESIMPULAN
Dari ketiga jurnal diatas dapat disimpulkan di jurnal pertama Tipologi kawasan permukiman
ditentukan berdasarkan kondisi tingkat kekumuhan, kualitas lingkungan permukiman serta
karakteristik sosial ekonomi penduduk sedangkan di jurnal ke dua menunjukkan bahwa klasifikasi
sistematis yang dilakukan melalui analisis SPSS dapat menghasilkan klasifikasi terukur, cepat dan
mudah serta dapat menghasilkan beberapa kl asifikasi atau tipologi berdasarkan faktor-faktor penentu
yang dominan. Jurnal ke tiga dapat juga disimpulkan Untuk mencapai tujuan penelitian merumuskan
tipologi permukiman kumuh di Pinggiran Selatan Kota Surabaya, dilakukan tiga tahapan analisis yaitu
pertama mengidentifikasi kondisi eksisting permukiman kumuh menggunakan metode statistik
deskripsi, kedua untuk menentukan kriteria tipologi permukiman kumuh menggunakan analisa
triangulasi dan delphi serta terakhir merumuskan tipologi permukiman kumuh dengan skoring,
analisis cluster dan deskriptif kualitatif.

Anda mungkin juga menyukai