Anda di halaman 1dari 6

KAK TUGAS STUDIO PERANCANGAN KOTA

OUTLINE LAPORAN STUDIO PERANCANGAN KOTA: RTBL


BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan dan Sasaran
1.2.1 Tujuan
1.2.2 Sasaran
1.3 Dasar Hukum dan Standar Perancangan Kawasan
1.4 Kedudukan RTBL dalam Sistem Perencanaan Tata Ruang di Indonesia
1.5 Ruang Lingkup Kegiatan
1.5.1 Lingkup Wilayah
1.5.2 Lingkup Subtansi
1.6 Sistematika Laporan

BAB 2 TINJAUAN KEBIJAKAN, LITERATUR, DAN PRESEDEN RTBL


2.1 Arahan Kebijakan Pengembangan Kawasan Pada Tingkatan Nasional atau Regional
2.2 Arahan Kebijakan Pembangunan dan Rencana Tata Ruang pada Tingkatan Provinsi
Lampung
2.3 Arahan Kebijakan Pembangunan dan rencana Tata Ruang Kawasan pada Tingkatan
Kab. Lampung Selatan
2.4 Arahan Kebijakan RDTR PZ Kawasan
2.5 Arahan Kebijakan Dalam Masterplan Kawasan atau sektoral
2.6 Literatur dan Preseden

BAB 3 METODOLOGI
3.1 Lokasi dan Waktu Kegiatan
3.2 Proses Pelaksanaan Studio
3.3 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
3.4 Analisis Data

BAB 4 GAMBARAN UMUM KAWASAN RANCANGAN

BAB 5 ANALISIS KAWASAN PERENCANAAN


5.1 Analisis Kawasan dan Wilayah Perencanaan
5.1.1 Analisis Arahan kebijakan Tata ruang dan Pembangunan
5.1.2 Analisis Daya Dukung Fisik dan Lingkungan
5.1.3 Daya Dukung PSU
5.1.4 Analisis Sosial-Kependudukan
5.1.5 Analisis Ekonomi
5.1.6 Analisis Signifikansi Historis Kawasan
dst
5.2 Analisis Pembangunan Berbasis masyarakat
5.2.1 Permasalahan dan aspirasi masyarakat (stakeholder)
5.2.2 Analisis Potensi Partisipasi masyarakat atau sakeholder
dst
5.3 Analisis Isu-Isu Strategis Kawasan Rancangan
Analisis SWOT untuk memberi gambaran potensi, persoalan, tantangan, ancaman: analisis
ini menghasilkan strategi
analisis Urgency, Seriousness, dan Growth (USG)/Pohon masalah/fishbone untuk
menghasilkan isu strategis kawasan

BAB 6 KONSEP DASAR PERANCANGAN KAWASAN


6.1 Alternatif Konsep 1 (Nama/Nim)
6.1.1 Visi dan Misi Pembangunan
6.1.2 Konsep Perancangan Struktur Ruang
(jenis kegiatan/program ruang, hubungan antar kegiatan), pusat dan sub pusat kegiatan
6.1.3 Rencana dan Tema Pengembangan Blok-Blok
Kebutuhan dan alokasi ruang dengan mempertimbangkan fungsional Kawasan, kesatuan
fisik, dan daya dukung dan kelestarian lingkungan)
6.1.4 Konsep Komponen Perancangan
Peruntukan lahan; intensitas pemanfaatan lahan; tata bangunan; system sirkulasi dan jalur
penghubung, system ruang terbuka dan tata hijau; sistem PSU; Sistem Pelestarian bangunan
dan lingkungan

6. 2 Alternatif Konsep 2 (Nama/Nim)

6.3 Evaluasi Konsep Perancangan

BAB 7 RENCANA UMUM


7.1 Peruntukan Lahan
(Makro, dan Mikro)
7.2 Intensitas pemanfaatan lahan
(KDB, KLB, KDH, KTB, INSENTIF DAN DISINSENTIF, TDR)
7.3 Tata Bangunan
o Pengaturan blok (bentuk dan ukuran blok; pengelompokan dan konfigurasi blok,
ruang terbuka hijau
o Pengaturan kavling: bentuk dan ukuran kaveling; pengelompokan dan konfigurasi
kaveling; rth
o Pengaturan bangunan (pengelompokan bangunan, letak dan orientasi bangunan,
sosok masa bangunan, dan ekspresi arsitektur bangunan)
o Pengaturan Ketinggian dan Elevasi lantai bangunan (ketinggian bangunan, Skyline,
KTB)
7.4 Sistem Sirkulasi dan jalur penghubung
o Sistem jaringan jalan dan pergerakan, yaitu rancangan sistem pergerakan yang
terkait, antara jenis- jenis hirarki/kelas jalan yang tersebar pada Kawasan
perencanaan (jalan arteri, kolektor dan jalan lingkungan/ lokal) dan jenis pergerakan
yang melaluinya, baik masuk dan keluar kawasan, maupun masuk dan keluar
kaveling.
o Sistem sirkulasi kendaraan umum, yaitu rancangan sistem arus pergerakan
kendaraan umum formal, yang dipetakan pada hirarki/kelas jalan yang ada pada
kawasan perencanaan.
o Sistem sirkulasi kendaraan pribadi, yaitu rancangan sistem arus pergerakan bagi
kendaraan pribadi sesuai dengan hirarki/kelas jalan pada kawasan perencanaan.
o Sistem sirkulasi kendaraan umum informal setempat, yaitu rancangan sistem arus
pergerakan bagi kendaraan umum dari sektor informal, seperti ojek, becak, andong,
dan sejenisnya, yang dipetakan pada hirarki/kelas jalan yang ada pada kawasan
perencanaan.
o Sistem pergerakan transit, yaitu rancangan sistem perpindahan arus pergerakan dari
dua atau lebih moda transportasi yang berbeda, yang dipetakan pada hirarki/ kelas
jalan yang ada pada kawasan perencanaan.
o Sistem parkir, yaitu rancangan sistem gerakan arus masuk dan keluar kaveling atau
grup kaveling untuk parkir kendaraan di dalam internal kaveling.
o Sistem perencanaan jalur servis/pelayanan lingkungan, yaitu rancangan sistem arus
pergerakan dari kendaraan servis (seperti pengangkut sampah, pengangkut barang,
dan kendaraan pemadam kebakaran) dari suatu kaveling atau blok lingkungan
tertentu, yang dipetakan pada hirarki/kelas jalan yang ada pada kawasan
perencanaan.
o Sistem sirkulasi pejalan kaki dan sepeda, yaitu rancangan sistem arus pejalan kaki
(termasuk penyandang cacat dan lanjut usia) dan pemakai sepeda, yang khusus
disediakan pada kawasan perencanaan.
7.5 Sistem ruang terbuka dan tata hijau
o Sistem Ruang Terbuka Umum (kepemilikan publik- aksesibilitas publik), yaitu ruang
yang karakter fisiknya terbuka, bebas dan mudah diakses publik karena bukan milik
pihak tertentu.
o Sistem Ruang Terbuka Pribadi (kepemilikan pribadi– aksesibilitas pribadi), yaitu
ruang yang karakter fisiknya terbuka tapi terbatas, yang hanya dapat diakses oleh
pemilik, pengguna atau pihak tertentu.
o Sistem Ruang Terbuka Privat yang dapat diakses oleh Umum (kepemilikan pribadi–
aksesibilitas publik), yaitu ruang yang karakter fisiknya terbuka, serta bebas dan
mudah diakses oleh publik meskipun milik pihak tertentu, karena telah didedikasikan
untuk kepentingan publik sebagai hasil kesepakatan antara pemilik dan pihak
pengelola/pemerintah daerah setempat, di mana pihak pemilik mengizinkan
lahannya digunakan untuk kepentingan publik, dengan mendapatkan kompensasi
berupa insentif/disinsentif tertentu, tanpa mengubah status kepemilikannya.
o Sistem Pepohonan dan Tata Hijau, yaitu pola penanaman pohon yang disebar pada
ruang terbuka publik.
o Bentang Alam, yaitu ruang yang karakter fisiknya terbuka dan terkait dengan area
yang dipergunakan sebesar- besarnya untuk kepentingan publik, dan
pemanfaatannya sebagai bagian dari alam yang dilindungi. (a) Pantai dan laut,
sebagai batas yang melingkupi tepian kawasan, menentukan atmosfir dari suasana
kehidupan kawasan, serta dasar penciptaan pola tata ruang; (b) Sungai, sebagai
pembentuk koridor ruang terbuka; (c) Lereng dan perbukitan, sebagai potensi
pemandangan luas; (d) Puncak bukit, sebagai titik penentu arah orientasi visual,
serta memberikan kemudahan dalam menentukan arah (tengaran alam).
o Area Jalur Hijau, yaitu salah satu ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai area
preservasi dan tidak dapat dibangun. Pengaturan ini untuk kawasan:
(a) Sepanjang sisi dalam Daerah Milik Jalan (Damija); (b) Sepanjang bantaran sungai;
(c) Sepanjang sisi kiri kanan jalur kereta; (d)Sepanjang area di bawah jaringan listrik
tegangan tinggi; (e) Jalur hijau yang diperuntukkan sebagai jalur taman kota atau
hutan kota, yang merupakan pembatas atau pemisah suatu wilayah.
7.6 Tata Kualitas Lingkungan
7.7 Sistem Prasarana, Sarana, dan Utilitas
7.8 Sistem Pelestarian Bangunan dan Lingkungan
7.9 Sistem Evakuasi Bencana
Jalur dan area evakuasi

BAB 8 PANDUAN RANCANGAN


8.1 Blok 1
Aturan Wajib: Peruntukan Lahan; Luas dan Batas Lahan, KDB, KLB, Ketinggian Maksimum,
Transfer KLB >10%, GSB, Jarak Bebas, Tranfer KLB <10%
Aturan Anjuran: Komposisi peruntukan lahan (campuran); penggabungan atau pemecahan
Blok, sub-blok, dan kaveling; arahan bentuk, dimensi, gubahan, dan perletakan dari suatu
bangunan serta komposisi bangunan; sirkulasi kendaraan; sirkulasi pejalankaki, dan sepeda;
ruang terbuka dan tata hijau; perletakan dan rencana papan informasi; utilitas bangunan
dan lingkungan
Aturan Anjuran: Kualitas Lingkungan; Kualitas visual;
Simulasi rancangan 3d

8.2 Blok 2

8.3 Blok N

BAB 9 RENCANA INVESTASI


Skenario Strategi Rencana Investasi (Program dan kegiatan Pembangnan jangka menengah
min. 5 thn; rencana pembiayaan dan sumber; waktu pelaksanaan)
Pola Kerjasama (pemerintah, swasta, dan masyarakat)

BAB 10 KETENTUAN PENGENDALIAN RENCANA


10.1 Strategi Pengendalian Rencana
10.2 Arahan Pengendalian Rencana
dst

BAB 11 PEDOMAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN


11.1 Prosedur pengendalian pelaksanaan
11.2 Monitoring dan evaluasi Pelaksanaan RTBL
11.3 Mekanisme Sanksi
11.4 Pengelolaan Kawasan
Dst

LAMPIRAN
OUTLINE LAPORAN STUDIO PERANCANGAN KOTA: PERENCANAAN TAPAK
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan dan Sasaran
1.2.1 Tujuan
1.2.2 Sasaran
1.3 Dasar Hukum dan Standar Perancangan Tapak
1.4 Kedudukan Perencanaan Tapak dalam Sistem Perencanaan Tata Ruang di Indonesia
1.5 Ruang Lingkup Kegiatan
1.5.1 Lingkup Wilayah
1.5.2 Lingkup Subtansi
1.6 Sistematika Laporan

BAB 2 TINJAUAN KEBIJAKAN, LITERATUR, DAN PRESEDEN PERENCANAAN TAPAK


2.1 Arahan Kebijakan Pengembangan Tapak Pada Tingkatan Nasional atau Regional
2.2 Arahan Kebijakan Pembangunan dan Rencana Tata Ruang Tapak pada Tingkatan
Provinsi Lampung
2.3 Arahan Kebijakan Pembangunan dan Rencana Tata Ruang pada Tapak di Tingkatan
Kab. Lampung Selatan
2.4 Arahan Kebijakan RDTR PZ
2.5 Arahan Kebijakan Dalam Masterplan Kawasan atau sektoral
2.6 Literatur dan Preseden

BAB 3 METODOLOGI
3.1 Lokasi dan Waktu Kegiatan
3.2 Proses Pelaksanaan Studio
3.3 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
3.4 Analisis Data

BAB 4 GAMBARAN UMUM TAPAK

BAB 5 ANALISIS PERENCANAAN TAPAK


5.1 Analisis Fisik dan Lingkungan
Diantaranya:
o Iklim: suhu udara, kelembaban, curah hujan, arah angin, arah matahari, dsb
o Topografi: ketingiaan lahan dan kemiringan
o Geologi: Tanah dan batuan. : jenis tanah, batuan,
o Hidrologi: aliran air permukaan, akuifer, sumber air baku dsb
o View: good view, bad view
o Kebencanaan: kebencanaan geologi (banjir, likuifaksi, sesar); kebakaran, dsb
o Vegetasi dan Habitat flora dan fauna, dsb
o Kegiatan dan Guna lahan: perumahan, perdagangan dan jasa, dsb
o Tutupan lahan: hijau, badan air, dan terbangun
o Kawasan konservasi dan preservasi

5.2 Analisis Infrastruktur (Prasarana, Sarana, dan Utilitas)


Diantaranya:
o Prasarana: jaringan jalan, jaringan drainase, jaringan pembuangan air limbah, dan
tempat pembuangan sampah dan Transportasi
o Sarana: perniagaan, pelayanan umum/pemerintahan, pendidikan, kesehatan,
peribadatan, rekreasi dan olah raga, pemakaman, RTH, dan parkir
o Utilitas: jaringan air bersih, listrik, gas, pemadam kebakaran,

5.3 Analisis Sosial dan Ekonomi


Diantaranya:
o Demografi: Jumlah pendudk, jenis kelamin, pertumbuhan penduduk, dsb
o Budaya lokal: kearifan lokal dan perilaku masyarakat lokal, dsb
o Karakteristik atau citra kawasan
o Mata pencarian

BAB 6 KONSEP RENCANA TAPAK


6.1 Alternatif Konsep 1 (Nama/Nim)
6.1.1 Konsep
6.1.2 Program Ruang
Jenis Kegiatan dan Kebutuhan Ruang
Hubungan Keterkaitan Ruang
6.1.3 Rencana Struktur Ruang dan Rencana zonasi/Blok Tapak

6.2 Alternatif Konsep 2 (Nama/Nim)


6.2.1 Konsep
6.2.2 Program Ruang
Jenis Kegiatan dan Kebutuhan Ruang
Hubungan Keterkaitan Ruang
6.2.3 Rencana Struktur Ruang dan Rencana zonasi/Blok Tapak

6.3 Alternatif Konsep N

6.4 Evaluasi Alternatif Konsep

BAB 7 RENCANA TAPAK


7.1 Masterplan Tapak (Gambar Denah, Gambar potongan melintang, Gambar 3D)
7.2 Rencana Aksesibilitas Tapak (jaringan jalan motorized, non-motorized, khusus, umum)
7.3 Rencana Guna lahan dan Intensitas Pengembangan Lahan
7.4 Rencana Lanskap/Tata hijau
7.5 Rencana Prasarana, Sarana, dan Utilitas

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN PENTAHAPAN PEMBANGUNAN


8.1 RAB
8.2 Pentahapan Pembangunan

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai