Anda di halaman 1dari 38

Materi Kuliah Teori Keruangan

TEORI LOKASI

Prodi Pembangunan Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada

Teori Lokasi

Teori lokasi ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi. Teori lokasi merupakan bagian dari teori keruangan yang memfokuskan pada pemilihan lokasi optimal Teori Lokasi ilmu tentang alokasi secara geografis dari sumberdaya yang langka, serta hubungannya atau pengaruhnya terhadap lokasi berbagai macam usaha atau kegiatan lain (activities). Teori lokasi: menjawab pertanyaan dimana dan mengapa Teori lokasi membantu memahami pengaruh keberadaan lokasi suatu kegiatan terhadap kegiatan lain di lokasi berbeda

TUGAS PENGAMATAN LAPANGAN

Judulnya : Analisis Distribusi Lokasi Kegiatan ......... Di ............

Kegiatan : Kegiatan sosial Ekonomi (misalnya ATM, warung makan, Bengkel, fotocopy, parkir, toko ...., dsb) Di, lokasi bisa sepanjang jalan atau blok wilayah tertentu (blok memakai batas jalan) Tentukan unit aktivitas sosial ekonomi
Tetapkan lokasi pengamatannya

LANGKAHNYA

Petakan atau ploting kegiatan sosial ekonomi tersebut (Ada peta)


Berikan / tulis deskrispsi kegiatan (jumlah, intensitas, jarak antar kegiatan, karakteristik lain yang relevan). Berikan analisa distribusi spasial (mengelompok, tersebar)

Berikan analisa saudara tentang MENGAPA. Memiliki pola tersebut (Faktor apa yang mempengaruhi) Tugas bisa dikerjakan perolarang atau kelompok (Maksimal 4 orang/kelompok)
Tugas berlaku 2 minggu (dikumpulkan 16 desember 2011)

Teori Lokasi

Perkembangan teori lokasi:


1) 2)

3) 4)

1926-1950 awal: pendekatan-pendekatan geografis lokasional (teori lokasi klasik: von Thunen, Weber, Palander, Hotelling, dll) 1950 akhir: berkembang dengan analogi ilmu ekonomi umum dan analisis kuantitatif standar ilmu ekonomi (ekonometrika, dynamic model, model-model optimasi) 1980-an: tumbuh pendekatan-pendekatan metodologis kuantitatif dengan pertimbangan aspek sosial (spatial autocorrelation dan spatial heterogeneity) Pengembangan model spatio temporal (statistik spasial, spatial econometrics, dan GIS)

Pertimbangan pemilihan lokasi suatu aktivitas (Hoover dan Giarratani, 2007)


bahan baku lokal (local input) permintaan lokal/dalam lokasi ybs (local demand) bahan baku yang dapat dipindahkan (transferred input) permintaan dari luar lokasi ybs (outside demand).

Beberapa Teori Lokasi


1.

Johann Heinrich von Thunen (1826)

lokasi dari berbagai kegiatan pertanian atas dasar perbedaan sewa lahan (pertimbangan ekonomi)

2. 3.

Alfred Weber (1909)

lokasi kegiatan industri


susunan dari besaran kota, jumlah kota, dan distribusinya di dalam satu wilayah

Walter Christaller (1933)

Beberapa Teori Lokasi

4.

August Losch

persoalan dari sisi permintaan (pasar) >< Weber yang melihat persoalan dari sisi penawaran (produksi)

5.

D.M. Smith

memaksimumkan laba dengan konsep average cost (biaya rata-rata) dan average revenue (penerimaan rata-rata) memaksimumkan keuntungan sulit ditangani (mencari celah keuntungan minoritas)

6.

McGrone (1969)

Beberapa Ahli dg Teori Lokasi

7.

Walter Isard (1956)

lokasi merupakan penyeimbangan antara biaya dengan pendapatan

8.

Model gravitasi

melihat besarnya daya tarik dari suatu potensi yang berada pada suatu lokasi.

TEORI LOKASI KEGIATAN EKONOMI


PERTANIAN LOKASI INDUSTRI LOKASI PERDAGANGAN JASA )
LOKASI

1. Teori Lokasi von Thunen (1826)

Perbedaan lokasi dari berbagai kegiatan pertanian atas dasar perbedaan sewa lahan (pertimbangan ekonomi). Tingkat sewa lahan paling mahal di pusat pasar dan makin rendah apabila makin jauh dari pasar. Hubungan sewa lahan dengan jarak ke pasar direpresentasikan dengan kurva permintaan. Berdasarkan perbandingan (selisih) antara harga jual dengan biaya produksi
Masing-masing jenis produksi memiliki kemampuan yang berbeda untuk membayar sewa lahan. Makin tinggi kemampuannya untuk membayar sewa lahan, makin besar kemungkinan kegiatan itu berlokasi dekat ke pusat pasar. Hasilnya adalah suatu pola penggunaan lahan berupa diagram cincin.

1. Teori Lokasi von Thunen

Menerangkan berbagai jenis pertanian dalam arti luas yang berkembang di sekeliling daerah perkotaan yang merupakan pasar komoditi pertanian tersebut. Faktor utama yang mempengaruhi dan menentukan distribusi pola penggunaan lahan adalah transport cost terkait dengan jarak dan sifat barang dagangannya.

Teori Lokasi Von Thunen

Asumsi : 1. Isolated state : daerah pertanian terisolir dari daerah lain yang sejenis, hanya terdapat satu-satunya kota/pusat, di tengah-tengah daerah, berfungsi sebagai pasar untuk semua produksi pertanian, tidak ada produk lain yang masuk ke daerah ini, standar harga sama untuk semua petani. 2. Uniform plain : daerah terletak pada dataran yang seragam, lingkungan fisik homogen : keseragaman hasil per luas, biaya produksi per luas, jenis komoditas sama. 3. Transportation cost : daerah mempunyai keseragaman transportasi ke segala arah dari kota pusat, biaya angkutan ditanggung petani dan besarnya sebanding dengan jaraknya. Alat angkut berupa gerobak yang dihela oleh kuda. Petani mengangkut dalam bentuk segar.

Teori Lokasi Von Thunen

Asumsi : 4. Profit maximization : petani berusaha memperoleh keuntungan maksimum, dan mampu untuk menyesuaikan hasil tanaman dan peternakan dengan permintaan yang terdapat di daerah perkotaan. 5. Permukiman padat pada pusat wilayah dan semakin jarang bila menjauhi pusat wilayah.

Ilustrasi Teori Lokasi von Thunen

Penjelasan gambar
1 Dikembangkan pertanian sayuran dan peternakan sapi perah yang menghasilkan susu. Bersifat lekas rusak, alat angkut lambat, belum ada pengawetan.

2
3,4,5 6

Tanaman pohon sebagai penghasil kayu bakar, sisanya sebagai bahan bangunan atau alat rumah tangga.
Lahan untuk mengusahakan pertanian gandum, makin jauh lingkaran makin kurang lahan yang diusahakan. Peternakan sapi potong dan perusahaan keju. Sapi potong diangkut dengan digiring ke kota sehingga menurunkan biaya angkut (hampir nol). Keju cukup tahan lama, harga tinggi sehingga dapat menyerap biaya angkutan yang tinggi dengan keuntungan yang tidak kecil.
Teori ini dapat dimodifikasi dengan memasukkan unsur sungai yang mengaliri daerah perkotaan tersebut, sebagai sarana transportasi yang menekan biaya.

2. TEORI WEBER

Teori ini berkaitan dengan pemilihan lokasi industri Lokasi industri optimal dipilih berdasarkan harga minimal Lokasi industri tergantung pada total biaya transportasi dan tenaga kerja Tr + TK = Minimal

2. TEORI WEBER

Teori ini berkaitan dengan pemilihan lokasi industri Meminimalkan biaya dengan pemilihan lokasi optimal Lokasi industri tergantung pada total biaya transportasi dan tenaga kerja

Ilustrasi Teori Weber

P: Lokasi Optimum M: Pasar d: jarak lokasi input dan output S1 dan S2: Sumber bahan baku W: bobot input dan output

Penjelasan Gambar:

Biaya transportasi merupakan faktor utama dalam menentukan lokasi industri Faktor sumber bahan baku dan pasar dapat mempengaruhi lokasi Biaya transportasi sejalan dengan jarak Titik terendah biaya transportasi = biaya minimum untuk angkutan bahan baku dan distribusi hasil produksi Biaya transportasi dipengaruhi berat lokasional Berat lokasional = [berat total semua barang input yang harus diangkut ke tempat produksi yang menghasilkan output] + [berat output yang akan dibawa ke pasar]

Jika sumber bahan baku dan pasar berada pada arah yang berbeda, biaya transportasi termurah terletak pada pertemuan kedua arah tersebut

Untuk menunjukkan apakah lokasi optimum tersebut lebih dekat ke lokasi bahan baku atau pasar, Weber merumuskan indeks material (IM) IM = [bobot bahan baku] / [bobot produk akhir] IM > 1 : perusahaan akan berlokasi dekat bahan baku IM < 1 : perusahaan akan berlokasi dekat pasar

Biaya tenaga kerja sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi lokasi industri dijelaskan Weber dengan menggunakan sebuah kurva tertutup (closed curve) berupa lingkaran yang dinamakan isodapan (isodapane).

Asumsi Teori Lokasi Weber


1.

2. 3.

4.

Wilayah terisolasi, iklim homogen, konsumen terkonsentrasi pada beberapa pusat, kondisi pasar dalam persaingan sempurna Sumberdaya alam seperti air, pasir, dan batu bata tersedia dimana-mana dalam jumlah yang memadai Material lainnya seperti bahan bakar mineral dan tambang tersedia secara sporadis dan hanya terjangkau pada beberapa tempat terbatas Tenaga kerja tidak menyebar merata tetapi berkelompok pada beberapa lokasi dengan mobilitas terbatas

3 faktor yang mempengaruhi lokasi industri (Weber)


1)

Biaya transportasi (faktor utama)

Dipengaruhi secara signifikan oleh jarak Semakin dekat jarak, biaya transportasi semakin kecil

2) 3)

Upah tenaga kerja (faktor peubah lokasi) Kekuatan aglomerasi/de-aglomerasi

3. Teori Christaller (1933)

Menjelaskan bagaimana susunan dari besaran kota, jumlah kota, dan distribusinya di dalam satu wilayah. Model Christaller ini merupakan suatu sistem geometri, di mana angka 3 yang diterapkan secara arbiter memiliki peran yang sangat berarti dan model ini disebut sistem K = 3. Model Christaller menjelaskan model area perdagangan heksagonal dengan menggunakan jangkauan atau luas pasar dari setiap komoditi yang dinamakan range dan threshold.

Ilustrasi central place theory Chistaller


(1)
(2)

(3)

4. Teori Lokasi August Losch


Melihat lokasi industri dari permintaan (pasar) Asumsi: semua barang produksi akan terjual habis Lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat digarapnya.

Makin jauh dari tempat penjual, konsumen makin enggan membeli karena biaya transportasi untuk mendatangi tempat penjual semakin mahal. Losch cenderung menyarankan agar lokasi produksi berada di pasar atau di dekat pasar.

5. Teori D.M. Smith

memperkenalkan teori lokasi (industri) dengan memaksimumkan laba:


konsep average cost (biaya rata-rata) Konsep average revenue (penerimaan rata-rata) yang terkait dengan lokasi.

Lokasi bersifat dinamis Dengan asumsi jumlah produksi adalah sama maka dapat dibuat kurva biaya rata-rata (per unit produksi) yang bervariasi dengan lokasi. Selisih antara average revenue dikurangi average cost adalah tertinggi lokasi yang memberikan keuntungan maksimal.

6. Teori McGrone (1969)

memaksimumkan keuntungan sulit ditangani dalam keadaan ketidakpastian yang tinggi dan dalam analisis dinamik. Ketidaksempurnaan pengetahuan dan ketidakpastian biaya dan pendapatan di masa depan pada tiap lokasi, biaya relokasi yang tinggi, preferensi personal, dan pertimbangan lain membuat model maksimisasi keuntungan lokasi sulit dioperasikan. Teori pesimis

7. Teori Isard (1956)

lokasi penyeimbangan antara biaya dengan pendapatan yang dihadapkan pada suatu situasi ketidakpastian yang berbedabeda. Isard (1956) menekankan pada faktor-faktor jarak, aksesibilitas, dan keuntungan aglomerasi sebagai hal yang utama dalam pengambilan keputusan lokasi.

Richardson (1969) mengemukakan bahwa aktivitas ekonomi atau perusahaan cenderung untuk berlokasi pada pusat kegiatan sebagai usaha untuk mengurangi ketidakpastian dalam keputusan yang diambil guna meminimumkan risiko. Dalam hal ini, baik kenyamanan (amenity) maupun keuntungan aglomerasi merupakan faktor penentu lokasi yang penting, yang menjadi daya tarik lokasi. Aglomerasi konsentrasi industri dan aktivitas lainnya.

8. Model Gravitasi

Untuk melihat kaitan potensi suatu lokasi dan besarnya wilayah pengaruh dari potensi tersebut. Model ini dapat digunakan untuk menentukan lokasi yang optimal.

Pendekatan ekonomi

Faktor ekonomi bukan merupakan faktor satusatunya penentu penggunaan lahan, Faktor lain yang berperanan faktor sosial dan politik. Kekuatan ekonomi masih mendominasi dan tidak dapat diabaikan begitu saja dalam setiap analisa penggunaan lahan di dalam dan di sekitar kota.

Catatan:

Tidak ada sebuah teori tunggal yang bisa menetapkan di mana lokasi suatu kegiatan produksi (industri) itu sebaiknya dipilih. Untuk menetapkan lokasi suatu industri (skala besar) secara komprehensif diperlukan gabungan dari berbagai pengetahuan dan disiplin (geografi, demografi, ekonomi, dll).

Catatan

Berbagai faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan lokasi, antara lain:


ketersediaan bahan baku upah buruh jaminan keamanan fasilitas penunjang daya serap pasar lokal aksesibilitas dari tempat produksi ke wilayah pemasaran yang dituju stabilitas politik suatu negara kebijakan daerah (peraturan daerah) faktor lain?

Tugas Kelompok

Jelaskan sejarah perkembangan teori lokasi Jelaskan kelemahan dan keunggulan teori lokasi yang Anda ketahui Buatlah minimal 5 pertanyaan dan jawaban berkaitan dengan teori lokasi

Selamat Belajar
Belajar menuntut pengulangan

Anda mungkin juga menyukai