Anda di halaman 1dari 18

KLASIFIKASI KOTA DAN

RANK SIZE RULE

Nama Anggota Kelompok :


Dhea Novitasari 3615100047
Ammar Fadhilah Multazam
3615100057
Nita Kadiana 3615100059
MENURUT BRANCH (1996:2),
KOTA DIARTIKAN SEBAGAI
TEMPAT TINGGAL DARI BEBERAPA
RIBU ATAU LEBIH PENDUDUK
KLASIFIKASI KOTA
KL ASIFIKASI KOTA BERDAS ARKAN
SEJARAH BERDIRINYA

Kota sebelum masehi


Yakni kota-kota tua yang didirikan 2500 tahun sebelum masehi. Ex :
Roma, Babilonia, Athena.
Kota abad pertengahan
Kota-kota yang dibangun sekitar abad 5 10 karena pengaruh
kegiatan perdagangan yang mulai ramai. Ex : Genoa dan Venice
Kota lama di timur tengah dan timur jauh
Kota yang berdiri akibat pengaruh perdagangan antara bangsa-
bangsa Eropa. Ex : Portugis, Bagdad, Beijing.
Kota modern
Kota yang berkembang pesat akibat kemajuan ekonomi,
transportasi dan teknologi. Ex : Tokyo, Manchester, Pittsburg.
KL ASIFIKASI KOTA BERDAS ARKAN
SEJARAH PERTUMBUHANNYA

Perkembangan Kota dari Pusat Perdagangan


Kota-kota di Indonesia yang berkembang dari pusat perdagangan
adalah Jakarta, Pontianak, Bagansiapiapi, Samarinda, Palembang,
Jambi, dan Banjarmasin. Kota-kota tersebut berada di pinggir sungai
atau pantai dengan tujuan mempermudah pemasaran dan tukar
menukar barang dagangan.
Perkembangan Kota dari Pusat Perkebunan
Usaha perkebunan memerlukan tanah yang luas dan cukup subur
dengan curah hujan dan iklim yang sesuai dengan tanamannya. Di
samping itu, usaha perkebunan banyak memerlu kan tenaga kerja. Oleh
karena itu, daerah perkebunan selalu didatangi tenaga kerja. Para
pekerja tersebut akhirnya bertempat tinggal di daerah sekitar
perkebunan. Banyaknya penduduk di sekitar perkebunan akhirnya
berkembang menjadi desa dan jika perkembangannya pesat akan
menjadi wilayah kota. Kota-kota di Indonesia yang berkembang dari
pusat perkebunan, antara lain Pematangsiantar, Bengkulu, Lampung,
Bogor, Sabang, dan Bandung.
Perkembangan Kota dari Pusat Pertambangan
Selain perkebunan, usaha pertambangan juga banyak memerlukan
tenaga kerja. Oleh karena itu, daerah pertambangan juga banyak
didatangi tenaga kerja. Para pekerja tersebut akhirnya juga bertempat
tinggal di daerah sekitar pertambangan. Banyaknya penduduk di sekitar
pertambangan berkembang menjadi desa dan akhirnya jika
perkembangannya pesat akan menjadi wilayah kota. Kota-kota di
Indonesia yang berkembang dari pusat pertambangan, antara lain Plaju,
Dumai, Langkat, Tarakan, Kutai, Bontang, Ombilin, Sawahlunto, Tanjung
Enim, Bukit Asam, Wonokromo, dan Cepu.
Perkembangan Kota dari Pusat Administrasi Pemerintahan
Perkembangan kota dari pusat administrasi pemerintahan kemajuannya
banyak bergantung pada campur tangan para penguasa atau
pemerintah, seperti kota Jakarta dan Yogyakarta.
KL ASIFIKASI KOTA BERDAS ARKAN
JUML AH PENDUDUK

1. Megapolitan, yaitu kota yang berpenduduk di atas 5 juta orang.


2. Metropolitan(kota raya), yaitu kota yang berpenduduk antara 1
5 juta orang.
3. Kota besar, yaitu kota yang berpenduduk antara 500.0001 juta
orang.
4. Kota sedang, yaitu kota yang jumlah penduduknya antara
100.000500.000 orang.
5. Kota kecil, yaitu kota yang berpenduduk antara 20.000100.000
orang.
KLASIFIKASI KOTA
BERDASARKAN FUNGSINYA

1. Kota pusat produksi, yaitu kota yang memiliki fungsi sebagai


pusat produksi atau pemasok, baik yang berupa bahan mentah,
barang setengah jadi, maupun barang jadi. Contoh: Surabaya,
Gresik, dan Bontang
2. Kota pusat perdagangan (Centre of Trade and Commerce),
yaitu kota yang memiliki fungsi sebagai pusat perdagangan, baik
untuk domestik maupun internasional. Contoh: Hongkong, Jakarta,
dan Singapura
3. Kota pusat pemerintahan (Political Capital), yaitu kota yang
memiliki fungsi sebagai pusat pemerintahan atau sebagai ibu kota
negara. Contoh:
4. Kota pusat kebudayaan (Cultural Centre), yaitu kota yang
memiliki fungsi sebagai pusat kebudayaan. Contoh: Yogyakarta dan
Surakarta
K L A S I F I KA S I KO TA B E R DA S A R KA N
T I N G KAT P E R K E M B A N G A N N YA ( L E W I S
MUNFORD)

1. Tingkat Eopolis, yaitu suatu wilayah yang berkembang menjadi


kota baru.
2. Tingkat Polis, yaitu suatu kota yang masih memiliki sifat agraris.
3. Tingkat Metropolis, yaitu kota besar yang perekonomiannya
sudah mengarah ke industri.
4. Tingkat Megalopolis, yaitu wilayah perkotaan yang terdiri atas
beberapa kota metropolis yang berdekatan lokasinya sehingga
membentuk jalur perkotaan yang sangat besar.
5. Tingkat Tryanopolis, yaitu kota yang kehidupannya sudah
dipenuhi dengan kerawanan sosial, seperti kemacetan lalu lintas
dan tingkat kriminalitas yang tinggi.
6. Tingkat Nekropolis, yaitu suatu kota yang berkembang menuju
keruntuhan (kota mati).
RANK SIZE RULE
D I K E MB A N G K A N O L E H Z I P F PAD A TAH U N 1 9 4 1
Rank size rule menetapkan bahwa jumlah penduduk pada kota terbesar
pertama merupakan dua kali dari jumlah penduduk kota terbesar kedua,
tiga kali dari jumlah penduduk kota terbesar ketiga, dan seterusnya.

Sebagai contoh, jika suatu kota memiliki jumlah penduduk sebesar x, maka kota
terbesar kedua akan memiliki jumlah penduduk sebesar x/2, kota terbesar ketiga
akan memiliki penduduk sebesar x/3, dan seterusnya.

Jika jumlah penduduk di kota terbesar pertama adalah beberapa kali dari jumlah
penduduk di kota terbesar kedua maka kota terbesar pertama tersebut
dikatakan sebagai kota utama (primate city).
Formula
Pn = P1 . Rn-1
Keterangan
Pn = Jumlah Penduduk kota yang ingin dicari
P1 = Jumlah Penduduk kota terbesar yang ada di wilayah
tersebut
Rn-1 = orde kota dengan pangkat -1 atau 1/Rn
Contoh:
Carilah jumlah penduduk Kota nomor 3 di Jawa Timur, dengan
jumlah penduduk Kota nomor 1 di Jawa Timur 1.800.000.

Jawab:
Maka penduduk kota no. 3:
P3 = P1.3
= 1.800.000 x 1/3 = 600.000
Rank Size Rule Graph

Untuk menemukan pola keteraturan yang


mempengaruhi karakteristik pertumbuhan
penduduk di beberapa negara dan untuk
menyesuaikan distribusi ukuran kota.
Contoh
Dari data sensus penduduk 2010 kota
kota di Indonesia diketahui
populasinya:
1. Jakarta 9.607.787
2. Surabaya 2.765.487
Salah satu cara perhitungan untuk menentukan
3. Bandung 2.394.873 sebagai kota primate atau bukan, dapat dihitung dengan
membandingkan kota terbesar dengan tiga kota
urutan bawahnya. Jika hasilnya kurang dari 1.0 maka
4. Bekasi 2.334.871 kota tersebut belum sebagai kota primate, dan jika
hasilnya lebih dari 1.0 maka dapat dikatakan sebagai kota
5. Medan 2.097.610 primate. Sebagai contoh, Kota terbesar Jakarta
populasinya 9.607.787 dibagi 7.495.231(penjumlahan dari
tiga kota bawahnya) hasilnya adalah 1,281 (atau lebih dari
6. Tangerang 1.798.610 1.0) berarti dapat dikatakan kota jakarta adalah kota
primate.
7. Depok 1.738.570
8. Semarang 1.555.984
9. Palembang 1.455.284
10.Makasar 1.338.663
11.Bogor 950.334
Mana yang menjadi kota
primate???
Penyebab terjadinya Primate City, yaitu:
1. Ketidakseimbangan pembangunan ekonomi
2. Dominansi kegiatan ekonomi
3. Pertumbuhan penduduk yang tinggi
4. Sejarah kolonial (unclear reason)

Masalah umum yang sering dihadapi negara tanpa menerapkan Rank size
rule (Primate City), yaitu:
5. Kekurangan perumahan
6. Kemacetan dan polusi
7. Kriminalitas tinggi
8. Ketidaksetaraan antara perdesaan dan perkotaan, dimana terjadi
ketidakseimbangan pembangunan
9. Konsentrasi penyediaan energi
10.Semakin tingginya nilai lahan, yang mempengaruhi peningkatan harga
THANK YOU
DAFTAR PUSTAKA
http://trtb.pemkomedan.go.id/artikel-939-pengertian-
kota-fungsi-kota-dan-penggolongan-kota-.
html

https://sirusa.bps.go.id/index.php?
r=istilah/view&id=1460

Anda mungkin juga menyukai