Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

KARTOGRAFI TEMATIK

ACARA IV

PETA ALIRAN/ FLOW LINE MAP

Dosen Pengampu : 1. Rahning Utomowati,S.Si,M,Sc.

2. Gentur Adi Tjahjono, S. Si, M.Pd

Disusun Oleh :

Syarif Syafii

K5418076/C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2020
ACARA IV

FLOW LINE MAP (PETA ALIRAN)

I. TUJUAN:
Memberi ketrampilan kepada mahasiswa dalam pembuatan peta aliran/ flow line
map dan mengetahui kegunaan flow line map

II. BAHAN & ALAT:


Peta administrasi, data-data statistik, kalkulator, kertas kalkir, dan alat tulis menulis

III. DASAR TEORI


Dalam kartografi, pemilihan methode pemetaan yang akan digunakan harus
sesuai dengan tujuan pemetaan. Hal ini penting diperhatikan, karena methode
pemetaan sangat menentukan baik buruknya (kualitas) peta yang dihasilkan,
sehingga akan berpengaruh pada keberhasilan komunikasi antara pembuat peta dan
pengguna peta.
Peta tematik juga dapat digunakan untuk menggambarkan data/ informasi/
keadaan yang bersifat dinamis. Peta yang menggambarkan data yang bersifat
dinamis dan bukan keadaan yang bersifat statis disebut peta dinamis. Dengan
demikian, peta dinamis menggambarkan gerakan (movement). Sebagai contoh
adalah menunjukkan lalu lintas, migrasi. dan sebagainya. Karena menggambarkan
data yang bersifat dinamis, simbol yang digunakan juga besifat dinamis. Pada
umumnya untuk penggambaran peta dinamis ini digunakan simbol garis kuantitatif
(flow line) dan simbol anak panah (arrow symbol).
1. Flow Line Map (Peta Aliran).
Flow line map merupakan peta yang menunjukkan gerakan. Flow line
merupakan simbol garis yang sebanding, yaitu tebal atau lebarnya garis
sebanding dengan jumlah/kuantitas data yang diwakilinya. Flow line digunakan
untuk menunjukkan kuantitas data tertentu pada suatu arah. Bentuk/ tipe flow
line ada 3 macam yaitu :
a. Garis Lurus (Straight Flow Lines) : menggambarkan besar/jumlah/kuantitas
frekuensi suatu kegiatan dari satu tempat ke tempat lain dengan jalur/ arah
yang berbentuk garis lurus. Straight Flow Lines biasanya digunakan untuk
peta-peta penerbangan
b. Garis Tidak teratur (Irregular Flow Lines) : biasanya digunakan untuk
perencanaan kegiatan perhubungan yang mengikuti arah jalur yang biasa
dilalui.
c. Lengkungan Teratur (Smoothly Curved Flow Lines) : biasanya digunakan
untuk peta transportasi melalui laut. Garis lengkung biasanya digambarkan
dari suatu induk kegiatan dan dipisah-pisahkan sesuai arh yang dituju.
2. Simbol Panah (Arrow Symbol)
Simbol panah merupakan cara sederhana untuk menggambarkan data
kuantitatif berupa garis dengan arah berbentuk panah. Tebal tipisnya garis
menggambarkan besar kecilnya data yang digambarkan/ diwakili. Contoh peta
dengan simbol panah adalah peta perpindahan penduduk ke suatu kota tertentu.

IV. TUGAS/ INSTRUKSI :


1. Siapkan data satistik.yang merupakan data yang bersifat dinamis (misalkan
data migrasi penduduk, lalu lintas, ekspor-impor, perdagangan, kunjungan
wisata, sebaran penyakit, dll). Data bisa diperoleh dari catatan statistik,
internet, laporan penelitian dsb. Bisa juga
2. Siapkan peta administrasi sesuai dengan wilayah administrasi dari data
statistik yang akan dipetakan
3. Susunlah menjadi peta aliran (flow line map) yang menggambarkan aliran/
gerakan dan menunjukkan pergerakan data dinamis. Gunakan disain simbol
yang tepat, dan aturlah lay out sesuai kaidah kartografis.
4. Analisis secara lengkap tentang hasil pemetaan maupun proses
pemetaaannya. (bagaimana analisis spasial data yang dipetakan, bagaimana
kesulitan pembuatan peta, kejelasan informasi yang diperoleh, dsb).
V. HASIL
Pada tugas mata kuliah Kartografi Tematik Acara IV dengan judul
“Flow Line Map (Peta Aliran). Pembuatan peta Flow Line Map menggunakan
data Shapfile World Country dan data statistik ekspor minyak mentah
Indonesia. Hasil dari pengolahan data seperti dibawaha ini:
1. Data dari catatan statistik, internet, dan laporan penelitian.
Data statistik yang digunakan pada pembutan peta aliran ini adalah data
statistik ekspor minyak bumi mentah menurut negara tujuan tahun 2018.
Perolehan data statistik seperti yang tercantum dibawah ini:
Tabel. Ekspor Minyak Bumi Mentah Tahun 2018

Ekspor minyak ah Bumi Mentah Tahun 2018


NO
Negara Jumlah/barrel
1. Jepang 1 315.4
2. Korea Selatan 1 001.7
3. Taiwan 908.0
1)
4. Tiongkok 442.6
5. Thailand 1 819.9
6. Singapura 959.8
7. Malaysia 1 148.2
8. Australia 1 099.4
Sumber : Data Pusat Statistik (BPS) Indonesia
2. Peta administrasi dari data statistik yang di petakan
Wilayah administrasi yang akan dipetakan adalah Sebagian
Kawasan benua asia dan Australia. Yaitu mencakup wilayah asia timur
(Jepang, China, Taiwan, Korea Selatan), Asia tenggara (Thailand,
Malaysia, Singapura) dan negara Australia.
3. Peta Aliran (Flow line map) yang menggambarkan aliran/distribusi
Gerakan. Dari beberapa data yang diperoleh diatas kemudian di olah dengan
bantuan softwere ArcGIS versi 10.3. Maka diperoleh hasil pemetaan
sebagai berikut
4. Analisis lengkap proses dan hasil pemetaan
Peta aliran / flow line map yang di buat berupa peta dinamis arah ekspor
persebaran minyak bumi mentah Indonesia tahun 2020. Dalam pembuatan peta
tersebut digunakan data yang diperoleh dari laman resmi Badan Pusat Statistik
Indonesia. Dari data yang sudah diperoleh, maka di lakukan pemrosesan data
dengan bantuan softwere ArcGIS 10.3. Pemrosesan data ini dilakukan dengan
tahapan awal yaitu memilih/menyeleksi data administrasi yang akan digunakan
(negara-negra tujuan ekspor). Kemudian dilanjutkan dengan membuat titik/dot
untuk menandai wilayah negara tujuan ekspor. Penempatan titik diatur
sedemikian rupa guna untuk mendapatkan titik yang valid sesuai wilayah
negara tujuan ekspor. Dari hasil proses pemberian dot pada tiap wilayah
langkah selanjutnya yaitu dengan menginput data jumlah/volume besaran
barang yang akan di ekspor, Lalu di lanjutkan dengan melakukan perhitungan
nilai koordinat (x,y) pada tiap negara. Nilai koordinat (x,y) ini berfungsi untuk
menentukan garis arah persebaran data ekspor. Kemudian setelah dilakukan
proses perhitungan otomatis maka akan dihasilkan data “XY to Line” yang
tertampilkan pada bar catalog ArcGIS 10.3. kemudian akan diperoleh arah garis
persebaran ekspor dan Langkah terahkir yaitu dengan melakukan simbolisasi
dan layout peta.
Dari hasil pemetaan dapat di ketahui visualisasi arah persebaran ekspor
minyak mentah Indonesia berdasarkan arah garis. Arah persebaran ditunjukan
dengan garis arah panah dan volume.jumlah barang ekspor minyak di
visualisasikan dengan perbedaan besaran titik/dot. Garis lurus (straight flow
line) ini dipilih karena menggambarkan besar/jumlah/kuantitas frekuensi suatu
kegiatan dari satu tempat ke tempat yang lainya dengan jalur/arah yang
berbentuk garis lurus. Dan simbolisasi dengan arah panah merupakan cara yang
sederhana untuk menggambarkan data kuantitatif . Simbolisasi dot/titik ini
memiliki maksud untuk merepresentasikan besaran jumlah data yang akan
dipetakan, semakin besar titik/dot maka dapat di ketahui bahwa data tersebut
memiliki jumlah yang banyak/besar. Untuk mempermudah pembacaan peta
maka diberikan pewarnaan masing-masing untuk negara pengekspor/Indonesia
menggunakan warna merah dan warna abu-abu untuk negara tujuan ekspor
Dalam pembuatan peta aliran dengan bantuan software ArcGIS 10.3 ini
terdapat beberapa kendala yang pemeta alami adalah kurangnya memahami
tutorial pembuatan peta aliran menggunakan software ArcGIS di aplikasi
youtube karena menggunakan Bahasa inggris sehingga dalam memahaminya
butuh waktu yang cukup lama dan software ArcGIS saya mengalami kendala
yaitu sering not responding pada saat proses pembuatan peta. Kendala lain yang
pemeta alami yaitu kestabilan sinyal internet di wilayah tempat tinggal pemeta
sehingga menyebabkan buffering pada saat pencarian data di internet dan
pengunduhan data. Buruknya sinyal juga berpengaruh pada pemahaman
tutorial yang diperoleh dari yotube tentang proses pembuatan flow line
map/peta aliran.

VI. PEMBAHASAN
Pada tugas mata kuliah Kartografi Tematik Acara IV dengan judul
“Flow Line Map” (Peta Aliran), dilakukan pembuata peta aliran dengan
menggunkan bantuan softwere ArcGIS 10.3, softwere ini digunakan untuk
pemrosesan dan pengolahan data. Selaian menggunakan softwere ArcGIS 10.3
di gunakan alat-alat lain juga sebagai pendukung dalam pembuatan peta aliran.
Alat-alat dan bahan tersebut seperti; Kalkulator, alat tulis, Laptop serta
softwere Microsoft Excel. Sumber data yang digunakan untuk pemetaan kali
ini yaitu data ststistik ekspor minyak bumi mentah berdasarkan negara tujuan
utama tahun 2018. Data tersebut diperoleh dari laman resmi BPS Indonesia.
Langkah pertama yang dilakukan dalam pembuatan peta aliran ini yaitu
dengan memilih wilayah administratif yang akan dipetakan. Pada tugas kali ini
digunakan data adminitrasi sebagian negara-negara dikawasan Asia dan
Australia. Peta dasar yang digunakan yaitu peta world country dengan format
Shapefile yang di peroleh dari laman web/Internet. Alasan pemilihan kawasan
administrasi ini yaitu didasari atas ketersedian data sekunder (data statistik)
yang akan di petakan. Peta adminitrasi kemudian di seleksi berdasarkan negara
yang akan dipilih untuk dipetakan yaitu, China, Jepang, Korea selatan, Taiwan,
Thailand, Malaysia, Singapura, Australia dan Indonesia.
Pembuatan titik/dot merupakan Langkah yang berikutnya, titik/dot
berfungsi untuk menandai wilayah negara tujuan ekspor. Penempatan titik
diatur sedemikian rupa guna untuk mendapatkan titik yang valid sesuai
wilayah negara tujuan ekspor. Setelah titik/dot ditepatkan sesuai letak negara
tujuan ekspor, Langkah berikutny yaitu dengan membuka atribut data pada
layer titik/dot yang kemudian pada tabel atribut di tambahkan tabel kemudian
dihitung nilai koordinat x, nilai koordinat y, nilai start x dan nilai start y. Nilai
koordinat (x,y) ini berfungsi untuk menentukan garis arah persebaran data
ekspor. Perhitungan ini dilakukan secara otomatis oleh softwere ArcGIS 10.3
dan akan menampilkan hasil data “xy to line” yang tertampilkan pada bar
catalog. Setelah pemprosesan data “xy to line” sudah selesai maka langkah
selanjutnya yaitu dengan menginput data jumlah/volume besaran barang yang
akan di ekspor. Setelah pemrosesan data berlangsung maka akan diperoleh
arah garis persebaran ekspor dengan titik/dot di masing-masing negara tujuan
ekspor dan Langkah terahkir yaitu dengan melakukan simbolisasi peta dan
layout peta.
Pada visualisasi skala data volume minyak bumi mentah di tunjuukan
dengan perbedaan ukuran dot/titik paa tiap negara-negara tujuan ekspor. Data
visualisasi besaran volume ekspor minyak mentah Indonesia adalah sebagai
berikit:
Gambar. Legenda Visualisasi dot/titik volume minyak
bumi mentah

Gambar Peta Dinamis Arah Persebaran Ekspor Minyak Bumi


Mentah Indonesia tahun 2020
Dari hasil visualisasi dan pemetaan ekspor minyak bumi mentah
Indonesia di atas dapat diketahui bahwa negara Thailand merupakan negara
tujuan utama ekspor Minyak Bumi mentah Indonesia, hal tersebut dibuktikan
dengan visualisasi skala dot/titik yang ada pada wilayah negara Thailand
adalah yang paling besar. Kemudian juga dapat diketahui besaran volume
ekspor minyak bumi mentah Indonesia ke Thailand yaitu sebesar 1819.9
barrel/1819.900000 liter. Sebaliknya ekspor minyak bumi mentah Indonesia
berdasarkan negara tujuan utama yang paling kecil yaitu ekspor ke negara
Tingkok/China yaitu sebesar 442.6 barrel/442.600000 liter. Hal tersebut di
tunjukan dengan besaran skala dari dot yang ada di wilayah china.

VII. SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan
Peta aliran / “flow line map” adalah pemetaan yang beguna untuk
menunjukan arah persebaran dari satu titik menuju titik yang lainya. Arah
persebaran disimbolkan dengan garis arah. Pada tugas Kartografi tematik
4 dibuat peta aliran dengan judul “peta dinamis arah ekspor persebaran
minyak mentah Indonesia tahun 2020”. Pembuatan peta menggunkan
softwere bantuan AcrGIS 10.3 dan menggunakandata pendukung berupa
data statistik Ekspor minyak bumi mentah berdasarkan negara tujuan
utama tahun 2018. Data diperoleh dari laman BPS Indonesia. Dari
pemetaan dapat di ketahui visualisasi data arah persebaran ekspor minyak
bumi mentah Indonesia dengan melihat garis. Garsi arah menghubungkan
negara ekportir(Indonesia) dengan negara tujuan ekspor. Kemudian
visualisasi besaran volume minyak bumi mentah dapat di ketahui dari
perbedaan besaran dot/titik pada tiap wilayah yang sudah ditandai. Pada
hasil skala volume minyak bumi mentah dapat diketahui jika semakin besar
titik/dot maka dapat diketahui bahwa negara tersebut merupakan negara
dengan tujuanm utama dalam ekspor minyah bumi mentah Indonesia. Pada
hasil pemetaan negara Thailand merupakan tujuan ekspor minyak mentah
terbesar dan china merupan negara yang paling sedikit dalam menginmpor
minyak mentah dari Indonesia.

B. Saran
Pada tugas mata kuliah Kartografi tematik acara IV secara
keseluruhan tidak ada hambatan terkait teknis pengerjaan. Mungkinada
sedikit saran terkait dengan intruksi penugasan/penerangan materi yang
menurut saya pribadi terlalu cepat intensitasmya. Sehingga ada bebrapa
point penting yang terlewatkan. Alahkan baiknya jika penugasan
kedepannya dalam penyampainan materi intensitas memaparkan materi di
evalusi lg dan agar informasi yang tersampaikan dapt terserap dengan baik.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


BPS. 2018. Indonesia Dalam Angka Tahun 2019 : Badan Pusat Statistik. Di
akses pada 16 Oktober 2020 Pukul 12.30 WIB
IGISMAP. World Shapefile country and continents. Di akses pada 16 Oktober
2020 Pukul 12.40 WIB
Utomowati, Rahning. 2020. Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik.
Surakarta: Pendidikan Geografi FKIP UNS.

Anda mungkin juga menyukai