Anda di halaman 1dari 12

Pola Permukiman

Geografi Permukiman
Pertemuan 13

Lintang Ronggowulan, S.Pd, M.Pd


Materi yang akan Dikaji :
C. Ukuran Pola Permukiman
D. Faktor Pengaruh terhadap Pola Persebaran
Permukiman
C. UKURAN POLA PERMUKIMAN

Zee(1979) mengemukakan bahwa permukiman adalah suatu sumber informasi


tentang manusia dan aktivitasnya di dalam habitatnya. Dengan demikian pola
permukiman memberikan kesan tentang persebaran fisi pemukimannya beserta
kepadatan penghuninya.

Haggett (1975) Salah satu cara untuk mengukur pola permukiman dapat pula
dilakukan dengan menggunakan model dan analisis tetangga terdekat atau nerest
neighbour analysis yaitu dengan menghitung besarnya parameter tetangga
terdekat atau T dengan menggunakan rumusan berikut:
C. UKURAN POLA PERMUKIMAN

Dimana :
T = indeks penyebaran tetangga terdekat
Ju = jarak rata-rata yang diukur antara satu titik dengan titik teteangga terdekat
Jh = jarak rata-rata yang diperoleh andaikata semua titik mempunyai pola random,
yakni dihitung dengan rumus :

P = kepadatan titik dalam tiap kilometer persegi, yaitu jumlah titik (n) dibagi luas
wilayah dalam kilometer persegi
C. UKURAN POLA PERMUKIMAN

Untuk mengetahui apakah pola permukiman yang dianalis termasuk mengelompok,


random atau seragam, dibandingkan dengan kontinum nilai parameter tetangga
terdekat T untuk masing pola yang dapat diperlihatkan:.

T = 0 – 0,7 pola bergerombol/mengelompok


T = 0,71 – 1,4 pola acak
T = 1,41 – 2,15 pola tersebar merata
C. UKURAN POLA PERMUKIMAN

Contoh:
Suatu wilayah mmiliki luas 42,15 km²,
j a ra k rata - rata p e r m u k i m a n
adalah 35, 40 km dengan jumlah
titik (N) adalah 156

Simpulan : Pola Acak


D. FAKTOR PENGARUH TERHADAP POLA PERSEBARAN
PERMUKIMAN

Shryock,et.al (1971)

Mengemukakan bahwa persebaran permukiman dipengaruhi oleh iklim (suhu dan


curah hujan), topografi, bentuklahan, sumverdaya alam, hubungan keruangan;
faktor budaya serta faktor faktor demografi. Secara garis besar terjadinya pola
permukiman menurut Shryock tersebut dipengaruhi oleh faktor fisik baik alami
maupun buatan, faktor sosial ekonomi dan faktor sosial budaya manusia
D. FAKTOR PENGARUH TERHADAP POLA PERSEBARAN
PERMUKIMAN

Singh (1969)

Dalam penelitiannya tentang pola permukiman di salah satu bagian daerah di India,
hanya ditekankan pada faktor fisik, sejarah, tradisi dan sosial ekonomi, dengan
perincian sebagai berikut:
1. Faktor fisik mencakup:relief, sumber air, jalur drainase dan kondisi tanah
2. Faktor sosial ekonomi meliputi: tataguna lahan, penyakapan tanah, rotasi
tanaman, transportasi dan komunikasi serta kepadatan penduduk
3. Faktor sejarah dan tradisi, seperti: sejarah terbentuknya permukiman, kebiasaan
penduduk melakukan migrasi, maupun kebiasaan penduudk yang mengacu
kepada adat dalam kaitannya dengan membangun tempat tinggal.
D. FAKTOR PENGARUH TERHADAP POLA PERSEBARAN
PERMUKIMAN

Pacione (1984)

Pola permukiman merupakan cerminan penyesuaian penduduk terhadap lingkungan


alam, seperti: topografi, iklom dan tanah.
Tingkat penyesuaian tersebut sangat tergantung pola tempat kediaman penduduk
akan dipengaruhi oleh keadaan lingkungan alam, keadaan sosial ekonomi serta
keadaan budaya mereka.
D. FAKTOR PENGARUH TERHADAP POLA PERSEBARAN
PERMUKIMAN

Wesnawa (2017)

Beberapa faktor pengaruh terhadap persebaran permukiman antara lain:


1. Faktor yang berpengaruh terhadap compact rural settlement:
a. Daerah-daerah yang memiliki tanah-tanah subur, dapat mengikat tempat
kediaman penduduk dalam satu kelompok
b. Daerah dengan relief sama, misalnya dataran rendah menjadi sasaran
penduduk untuk bertempat tinggal
c. Daerah dengan permukaan air tanah yang dalam menyebabkan sumur-
sumur sangat sedikit, karena pembuatan sumur-sumur ini akan memakan
biaya dan waktu yang banyak. Dengan demikian maka sebuah sumber mata
air, dalam hal ini sumur menjadi pemusatan penduduk.
d. Daerah dengan keamanan belum dapat dipasstikan, karena gangguan
binatang maupun gangguan suku bangsa yang sedang bermusuhan dapat
berpengaruh terhadap timbulnya pengelompokkan tempat kediaman.
D. FAKTOR PENGARUH TERHADAP POLA PERSEBARAN
PERMUKIMAN

Wesnawa (2017)

2. Faktor yang berpengaruh terhadap fragmented rural settlement:


a. Daerah banjir dapat merupakan pemisah antara permukiman pedesaan satu
dengan yang lainnya
b. Daerah topografi kasar menyebabkan rumah penduduk desa tersebar
c. Permukiman air tanah yang dangkal memungkinkan pembuatan sumur-sumur
di setiap tempat, sehingga perumahan penduduk dapat dicirikan dengan
pemilihan tempat yang ada.
Sumber :
Wesnawa. 2015. Geografi Permukiman.
Yoyakarta : Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai