Geografi Permukiman
Pertemuan 13
Haggett (1975) Salah satu cara untuk mengukur pola permukiman dapat pula
dilakukan dengan menggunakan model dan analisis tetangga terdekat atau nerest
neighbour analysis yaitu dengan menghitung besarnya parameter tetangga
terdekat atau T dengan menggunakan rumusan berikut:
C. UKURAN POLA PERMUKIMAN
Dimana :
T = indeks penyebaran tetangga terdekat
Ju = jarak rata-rata yang diukur antara satu titik dengan titik teteangga terdekat
Jh = jarak rata-rata yang diperoleh andaikata semua titik mempunyai pola random,
yakni dihitung dengan rumus :
P = kepadatan titik dalam tiap kilometer persegi, yaitu jumlah titik (n) dibagi luas
wilayah dalam kilometer persegi
C. UKURAN POLA PERMUKIMAN
Contoh:
Suatu wilayah mmiliki luas 42,15 km²,
j a ra k rata - rata p e r m u k i m a n
adalah 35, 40 km dengan jumlah
titik (N) adalah 156
Shryock,et.al (1971)
Singh (1969)
Dalam penelitiannya tentang pola permukiman di salah satu bagian daerah di India,
hanya ditekankan pada faktor fisik, sejarah, tradisi dan sosial ekonomi, dengan
perincian sebagai berikut:
1. Faktor fisik mencakup:relief, sumber air, jalur drainase dan kondisi tanah
2. Faktor sosial ekonomi meliputi: tataguna lahan, penyakapan tanah, rotasi
tanaman, transportasi dan komunikasi serta kepadatan penduduk
3. Faktor sejarah dan tradisi, seperti: sejarah terbentuknya permukiman, kebiasaan
penduduk melakukan migrasi, maupun kebiasaan penduudk yang mengacu
kepada adat dalam kaitannya dengan membangun tempat tinggal.
D. FAKTOR PENGARUH TERHADAP POLA PERSEBARAN
PERMUKIMAN
Pacione (1984)
Wesnawa (2017)
Wesnawa (2017)