Anda di halaman 1dari 4

C.

KONSEP GEOGRAFI
Konsep geografi adalah pengertian-pengertian yang merujuk pada sesuatu. Konsep
esensial suatu bidang ilmu merupakan pengertian-pengertian untuk mengungkapkan atau
menggambarkan corak abstrak fenomena esensial dari obyek material bidang kajian suatu
ilmu.
Generalisasi adalah hubungan atau gabungan antara dua konsep atau lebih. Dengan
demikian pernyataan generalisasi berupa prinsip geografi. Contoh generalisasi terdiri dari
atas beberapa konsep seperti berikut ini :
1. Urbanisasi merupakan sosial yang harus diatasi karena menambah padatnya kota
sedangkan commuter atau penglaju memerlukan sarana transportasi yang mendukung
dari sub-urban ke wilayah-wilayah kegiatan kota
2. Awan cumulonimbus dapat mendatangkan hujan besar jika telah berkondensasi
dibanding dengan awan cirrus.
3. Erosi yang dominan terjadi di sungai bagian hilir yaitu erosi lateral, sehingga di
daerah ini banyak dijumpai meander.
Geografi mengenal beberapa konsep sebagai berikut :
1. Menurut Whiple, ada lima konsep esensial geografi, yaitu :
a. Bumi sebagai planet
b. Variasi cara hidup manusia
c. Variasi wilayah alamiah
d. Makna wilayah bagi manusia
e. Pentingnya lokasi dalam memahami peristiwa dunia
2. Menurut J. Warman ada lima belas konsep yaitu :
a. Wilayah
b. Lokasi relatif
c. Interaksi keruangan
d. Perbedaan areal
e. Keunikan areal
f. Hubungan areal
g. Persebaran areal
h. Persamaan areal
i. Bumi bundar di atas kertas yang datar atau peta
j. Lapisan hidup atau biosfer
k. Globalisasi atau bumi sebagai planet
l. Keunggulan komparatif
m. Perubahan yang terus-menerus
n. Pembatasan sumber daya secara budaya
o. Manusia sebagai faktor ekologi dominan
3. Konsep esensial geografi yaitu :

Banyak para ahli yang memberikan konsep-konsep tentang geografi, sehingga perlu
di bentuk konsep dasar bagi perkembangan geografi di Indonesia. Untuk itu, diselenggarakan
seminar dan lokakarnya Ahli Geografi tahun 1998 yang menghasilkan kesepatan berupa 10
konsep esensial geografi yaitu :
a. Konsep Lokasi
1) Lokasi Absolut, yaitu lokasi yang berhubungan dengan posisi menurut koordinat
garis lintang dan garis bujur. Lokasi ini menunjukkan letak yang tetap terhadap
sistem grid atau koordinat. Untuk menentukan lokasi ini, harus menggunakan
letak secara astronomis yaitu berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Letak
absolut bersifat tetap dan tidak berubah. Selama standar penghitungan astronomis
masih digunakan, maka titik lokasi tersebut tidak akan berubah.
2) Lokasi Relatif yaitu lokasi berdasarkan lingkungan sekitarnya. Lokasi relatif
sering disebut dengan letak geografis. Lokasi relatif sifatnya berubah-ubah dan
sangat berkaitan dengan keadaan sekitarnya. Contohnya suatu daerah yang
terpencil dan sangat jarang penduduknya,tetapi setelah bertahun-tahun ternyata di
daerah itu kaya akan tambang sehingga menyebabkan daerah tersebut menjadi
ramai penduduk.
b. Konsep jarak
Jarak diukur dengan dua cara yaitu :
1) Jarak absolut/geometrik, merupakan pengukuran-pengukuran ruang dua titik
dengan suatu alat ukur yang baku dan biasanya dinyatakan dalam satuan panjang.
2) Jarak relatif/waktu, yaitu berkaitan dengan bidang ekonomi yang berhubungan
dengan biaya transportasi, bidang psikologis, lama perjalanan yang diukur dengan
satuan waktu
c. Konsep Keterjangkauan
Sulit atau mudahnya suatu lokasi untuk dapat dijangkau dipengaruhi oleh lokasi, jarak
dan kondisi tempat. Konsep ini tidak lepas dari faktor sosial budaya masyarakat serta
ketersediaan sarana dan prasarana. Suatu tempat yang tidak memiliki jaringan transportasi
dan komunikasi yang memadai maka dapat dikatakan daerah tersebut terisolasi atau terpencil.
Ada beberapa penyebab suatu daerah mempunyai aksesibilitas atau keterjangkauan yang
rendah, diantaranya kondisi topografi daerah tersebut yang bergunung,berhutan lebat,rawarawa, atau berupa gurun.
d. Konsep Pola

Pola merupakan tatanan geometris yang beraturan. Konsep ini berhubungan dengan
keruangan yang terdiri dari bentuk,susunan dan persebaran fenomena geosfer baik yang
bersifat alamiah maupun sosial budaya. Bentuk interaksi manusia dengan lingkungan atau
interaksi alam dengan alam, hubungannya dengan pola persebaran, seperti sebagai berikut :
1) Pola aliran sungai terkait dengan jenis batuan dan struktur geologi
2) Pola pemukiman terkait dengan sungai,jalan,bentuk lahan, dan sebagainya.
e. Konsep Geomorfologi
Merupakan penjelasan dari bentuk permukaan bumi yang berkaitan dengan aktivitas
tenaga endogen dan tenaga eksogen dari gejala alam. Karakteristik bentuk permukaan bumi
yang kompleks ditinjau dari segi geomorfologi seperti pegunungan, dataran dan lembah.
Morfologi merupakan perwujudan bentuk dataran muka bumi sebagai hasil
pengangkatan atau penurunan wilayah seperti erosi dan pengendapan atau sedimentasi.
Peristiwa tersebut ada wilayah yang berbentuk pulau, pegunungan, dataran, lereng, lembah
dan dataran aluvial. Morfolologi dataran adalah perwujudan wilayah yang biasanya
digunakan manusia sebagai tempat bermukim, untuk usaha pertanian dan perekonomian.
Pada umumnya, penduduk terpusat pada daerah-daerah lembah sungai besar dan tanah datar
yang subur. Wilayah pegunungan dengan lereng terjal sangat jarang digunakan sebagai
permukiman. Bentuk permukaan bumi sebagai hasil proses alam dan hubungannya dengan
aktivitas manusia. Misalnya :
1) Bentuk lahan akan terkait dengan erosi, pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan
lapisan tanah, ketersediaan air dan sebagainya.
2) Pengelompokkan pemukiman cenderung di daerah datar.
f. Konsep Aglomerasi
Berkaitan dengan gejala geografi yang merupakan pengelompokkan pada suatu tempat
yang disebabkan adanya faktor-faktor yang bersifat homogen serta bersifat universal yang
menguntungkan. Aglomerasi dapat juga diartikan sebagai kecenderungan adanya
pengelompok pada tingkat sejenis sehingga timbul daerah elit, daerah kumuh, daerah
perumnas, pedagang besi tua, pedagang barang atau pakaian bekas dan lain-lain.
g. Konsep Diferensiasi Area
Perbedaan suatu wilayah dengan wilayah lainnya dalam arti perbandingan antara corak di
suatu wilayah di permukaan bumi dengan corak tertentu di wilayah lain atau sebagai region,
akan memunculkan adanya perbedaan baik bentang alam maupun sosial budaya. Wilayah

pada hakikatnya adalah suatu perpaduan antara berbagai unsur, baik unsur lingkungan alam
ataupun kehidupan. Hasil berpaduan ini akan menghasilkan ciri khas bagi suatu wilayah
(region). Misalnya pedesaan dengan corak khas area persawahan sangat berbeda dengan
wilayah perkotaan yang terdiri atas area permukiman, pusat-pusat perdagangan dan
terkonsentrasinya berbagai utilitas kehidupan, misal :
1) Fenomena yang berbeda dari suatu tempat ke tempat lain seperti :
a) Jarak dekat, jarak sedang, atau jarak jauh
b) Permukiman padat, sedang, atau jarang
2) Pertanian sayuran dihasilkan di daerah pegunungan, perikanan laut atau tambak di
pantai dan padi di daerah yang relatif datar.
h. Konsep Nilai Kegunaan
Keterkaitan keruangan atau asosiasi keruangan adalah derajat keterkaitan persebaran
suatu fenomena dengan fenomena lain di suatu tempat atau ruang. Fenomena yang dimaksud
adalah fenomena alam dan fenomena kehidupan sosial. Perbedaan permukaan wilayah
dibumi mempengaruhi nilai dan kegunaan suatu tempat. Nilai kegunaan suatu sumber bersifat
relatif dan tidak sama bagi setiap orang. Misalnya :
1) Daerah sejuk di pegunungan yang jauh dari kebisingan seperti di puncak antara bogor

dengan cianjur lk

Anda mungkin juga menyukai