Anda di halaman 1dari 44

Kompetensi Dasar

3.1Memahami pengetahuan dasar geografi


dan terapannya dalam kehidupan
sehari-hari
4.1Menyajikan contoh penerapan
pengetahuan dasar geografi pada
kehidupan sehari-hari dalam bentuk
tulisan
PENGETAHUAN
DASAR
GEOGRAFI

Dra. Hernida Adriyanti Siregar


TABLE OF CONTENTS
1. Pengertian Geografi
2. Konsep Geografi
3. Tujuan Ilmu Geografi
4. Objek Studi Geografi
5. Prinsip Geografi
6. Pendekatan Geografi
7. Aspek Geografi
PENGERTIAN GEOGRAFI
Geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu
geographya.
Geo = bumi, dan graphein = tulisan, uraian, atau
deskripsi.
Jika ditelaah dari kata asal geografi tersebut,
maka geografi merupakan ilmu pengetahuan yang
menuliskan, menguraikan, atau mendeskripsikan
hal-hal yang berhubungan dengan bumi.
PENGERTIAN GEOGRAFI MENURUT PARA
AHLI
Armin K.
01 Lobeck
Geografi merupakan suatu studi Yeates
03
tentang hubungan-hubungan yang Mengemukakan bahwa geografi
ada antara kehidupan dengan adalah ilmu yang
lingkungan fisiknya memperhatikan perkembangan
rasional dan lokasi dari berbagai
sifat beraneka ragam di
Karl Ritter
02
permukaan bumi.
Mengatakan bahwa geografi adalah
ilmu tentang daerah yang
berbeda-beda di permukaan bumi
dalam keragamannya.
KONSEP GEOGRAFI
1. Konsep Lokasi, yaitu menjelaskan suatu objek atau fenomena geosfer berkaitan dengan
letaknya di permukaan bumi. Konsep lokasi dibagi menjadi dua, yaitu lokasi absolut dan lokasi
relatif.

a. Lokasi Absolut
Lokasi absolut adalah letak yang bersifat tetap. Lokasi absolut ditentukan dengan sistem
koordinat garis lintang dan garis bujur.

Lokasi absolut memiliki sebuah fungsi atau kegunaan, yaitu untuk menentukan fenomena/gejala
dalam ruang di permukaan bumi atau dalam peta.
b. Lokasi Relatif
Lokasi relatif menunjukkan letak berdasarkan kondisi daerah sekitarnya. Lokasi relatif
merupakan suatu lokasi yang memiliki arti penting terhadap wilayah di sekitarnya.

Bisa juga wilayah tersebut menjadi wilayah yang tidak diminati  atau bahkan dihindari oleh
masyarakat di sekitarnya.

Dengan kata lain, lokasi relatif adalah lokasi suatu objek yang nilainya ditentukan oleh
objek-objek lain di luarnya.

Sebagai contoh, lokasi Desa Suka Maju jauh dari kota dan jauh dari jalan raya dibanding
lokasi Desa Baru Jadi yang terletak dekat kota dan di pinggir jalan raya.
2. Konsep Jarak, konsep ini mengkaji jarak antara suatu tempat dengan tempat lain.
Konsep jarak dibedakan menjadi dua, yaitu jarak absolut dan jarak relatif.

a. Jarak Absolut
Jarak absolut diukur menggunakan satuan panjang

b. Jarak Relatif
Jarak relatif diukur dengan mempertimbangkan rute, waktu, atau biaya.
3. Konsep Keterjangkauan, mengkaji aksesbilitas suatu tempat.

Ketersediaan sarana prasarana untuk menjangkau suatu wilayah yang jauh akan mudah
dijangkau apabila sarana dan prasarana transportasi memadai.

Sebaliknya jarak yang dekat, tetapi kondisi sarana prasarana transportasi kurang memadai
menunjukkan aksesbilitas wilayah rendah

Aksesbilitas dapat pula dipengaruhi oleh faktor budaya di suatu tempat.

Faktor adat istiadat dan sikap masyarakat setempat yang sulit untuk menerima pengaruh
dari luar, akan dapat menyebabkan suatu tempat sulit dijangkau.
3. Konsep Pola, berkaitan dengan susunan bentuk atau persebaran fenomena dalam ruang
di muka bumi, baik bersifat alami ataupun sosial budaya.

Fenomena alami, misalnya aliran sungai, persebaran vegetasi, jenis tanah, dan curah hujan.

Fenomena sosial budaya, misalnya permukiman, persebaran penduduk, pendapatan, mata


pencaharian, jenis rumah, tempat tinggal dan sebaginya.

Geografi mempelajari pola-pola bentuk dan persebaran fenomena, memahami makna atau
artinya, serta berupaya untuk memanfaatkannya dan di mana mungkin juga mengintervensi
atau memodifikasi pola-pola guna mendapatkan manfaat yang lebih besar.

Sebagai contoh, orang berladang dan menggembalakan ternak di daerah yang hujannya
kurang dan bersawah di daerah yang cukup air.
Di kawasan yang sudah maju orang membuat terusan-terusan untuk lebih memanfaatkan
sungai-sungai yang ada sebagai angkutan air.

Dengan mengingat adanya aliran sungai, tanah yang subur, tanah datar yang terbatas, ada
pola-pola permukiman yang memanjang (sepanjang tepi sungai), meggerombol, menyebar,
dan terpencar tidak merata.

Pada daerah perkotaan yang dibangun secara terencana orang membuat daerah
permukiman dengan pola sedemikian rupa untuk memudahkan setiap penduduk mencapai
pasar/tempat berbelanja, pergi ke kantor, pergi ke sekolah dan sebagainya dengan mudah
serta mewujudkan kehidupan sehari-hari yang nyaman dan akrab.

Sebaliknya, dalam keadaan serba keterbatasan segolongan orang tinggal pada rumah
yang saling berimpitan tanpa disertai adanya fasilitas pelayanan umum yang cukup
memadai.
5. Konsep Morfologi, merupakan konsep yang berhubungan dengan relief (bentuk
permukaan bumi) yang berbeda-beda, sehingga kegunaanya pun berbeda.

Bentuk permukaan bumi sebagai hasil proses alam memiliki hubungan dengan aktivitas
atau kegiatan manusia dalam hidupnya.

Morfologi menggambarakan perwujudan daratan muka bumi sebagai hasil pengangkatan


atau penurunan wilayah (secara geologi) yang lazimnya disertai erosi dan sedimentasi
hingga ada yang berbentuk pulau-pulau, daratan luas yang berpegunungan dengan
lereng-lereng, lembah-lembah dan dataran aluvial.

Morfologi juga menyangkut bentuk lahan yang terkait dengan erosi dan pengendapan,
penggunaan lahan, tebal tanah, ketersediaan air serta jenis vegetasi yang dominan.
Bentuk dataran ataupun plato (dengan kemiringan tak lebih dari 5 derajat) merupakan
perwujudan wilayah yang mudah digunakan sebagai daerah permukiman dan usaha
pertanian serta usaha-usaha perekonomian lainnya.

Jika diperhatikan peta persebaran penduduk di Asia ternyata penduduk yang padat
terpusat terutama di lembah-lembah sungai besar dan tanah-tanah datar yang subur.

Sedang wilayah yang penuh dengan pegunungan atau dengan lereng-lereng yang terjal
yang mempunyai keterjangkauan sangat terbatas lazimnya merupakan wilayah yang
jarang penduduknya atau bahkan tidak didiami manusia.

Bentuk pulau dengan garis-garis pantai yang panjang memberi arti yang khusus
mengingat nilai maritimitas (rasio panjang pantai dengan luas daratan) yang tinggi.
6. Konsep Aglomerasi, berkaitan dengan pemusatan atau pengelompokan suatu
fenomena di permukaan bumi.

Contohnya masyarakat cenderung mengelompok pada tingkat sejenis, sehingga timbul


daerah elite, daerah kumuh, pedagang besi tua, dan pedagang barang.

Aglomerasi merupakan kecenderungan yang bersifat mengelompok pada suatu wilayah


yang relatif sempit yang paling menguntungkan baik mengingat kesejenisan gejala
maupun adanya faktor-faktor umum yang menguntungkan.

Pada masyarakat kota cenderung tinggal mengelompok pada tingakt yang sejenis
sehingga timbul daerah permukiman elit, daerah tempat tinggal para pedagang, daerah
permukiman kompleks perumnas, yang kebanyakan penghuninya pegawai negeri serta
ada juga daerah permukiman kumuh.

Sedang pada masyarakat pedesaan yang masih agraris penduduk cenderung


menggerombol di tanah datar yang subur dan membentuk perdukuhan atau pedesaan;
makin subur tanahnya dan makin luas dataran makin besar desa dan jumlah penduduknya.
Sebaliknya, makin terbatas tanah datar dan juga kurang subur, gerombolan dukuh atau
desa makin kecil dan makin terpencar letaknya.

Salah satu keuntungan yang didapatkan dengan adanya aglomerasi penduduk yang padat
ialah dimungkikannya pengembangan sistem ekonomi aglomerasi yang memanfaatkan
jumlah penduduk yang besar sebagai daerah pemasaran/pelayanan namun hanya meliputi
wilayah yang sempit.

Ini berarti memungkinkan efisiensi yang tinggi dalam produksi, pengangkutan barang
maupun pemasangan atau pengadaan sarana-sarana untuk pelayanan umum.

Ekonomi aglomerasi itu sendiri artinya penghematan akibat menurunnya biaya rata-rata
produksi atau pemeberian jasa, dan dapat terjadi melalui ekonomi skala atau ekonomi 
skala internal (penghematan akibat meningkatnya skala operasi), ekonomi lokaslisasi atau
ekonmi skala eksternal (penghematan akibat menurunnya biaya rata-rata produksi per unit
karena kedekatan lokasi atau kesamaan dalam melakukan kegiatan), ekonomi transfer
(penghematan karena biaya pengangkutan yang relatif murah), dan ekonomi urbanisasi
(penghematan karena aglomerasi industri di wilayah perkotaan yang besar).
7. Konsep Nilai Kegunaan, pada konsep ini, daerah memiliki nilai manfaatnya tersendiri
terutama bagi orang yang menggunakannya.

Contohnya tempat wisata, bagi wisatawan merupakan tempat untuk berekreasi, namun
bagi pedagang tempat wisata tersebut merupakan tempat berdagang yang
menguntungkan.

8. Konsep Interaksi dan Interdepensi,

Setiap wilayah tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, tetapi memerlukan


hubungan dengan wilayah lain, sehingga memunculkan adanya hubungan timbal balik
dalam bentuk arus barang dan jasa, komunikasi, persebaran ide, dan lain-lain. Misalnya:
gerakan orang, barang, dan gagasan dari suatu tempat ke tempat lain seperti,

Pergerakan penduduk, berupa sirkulasi, komutasi (ulang-alik), dan migrasi.


Pergerakan barang (sandang) dari kota ke desa; pangan dari desa ke kota.
Pergerakan berita (informasi) melalui radio, televisi, surat kabar dan lain-lain, terhadap
pembaca atau pemirsa.
9. Konsep Diferensiasi Area, berkaitan dengan ciri khas suatu daerah yang tidak dimiliki
oleh daerah lainnya, sehingga menjadikan ciri tersebut sebagai suatu nilai tersendiri yang
terdapat didalamnya.

Misalnya daerah di pegunungan sebagai daerah pertanian yang menghasilkan sayuran,


perikanan laut atau tambak pantai, dan di daerah yang relatif datar terdapat tanaman
padi.

10. Konsep Keterkaitan Keruangan

Suatu wilayah dapat berkembang karena adanya hubungan dengan wilayah lain, atau
adanya saling keterkaitan antarwilayah dalam memenuhi kebutuhan dan sosial
penduduknya.

Dengan kata lain konsep ini menggambarkan hubungan antara persebaran gejala
geografi di suatu tempat dengan gejala lain.
TUJUAN ILMU GEOGRAFI

Sikap Pengetahuan Keterampilan


A. SIKAP

Sikap yang ingin ditanamkann dalam diri manusia


sebagai makhluk hidup di bumi sebagai berikut:
Menumbuhkan kesdaran terhadap perubahan fenomena
geografi yang terjadi di lingkungan sekitar
1. Mengembangkan sikap melindungi dan tanggung
jawab terhadap kualitas lingkungan hidup
2. Mengembangkan kepekaan terhadap permasalahan
dalam hal pemanfaatan sumber daya
3. Mengembangkan sikap intoleransi terhadap
perbedaan sosial dan budaya
4. Mewujudkan rasa cinta tanah air dan persatuan
bangsa
B. PENGETAHUAN
1. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari segi pengetahuan,
sebagai berikut:
Mengembangkan konsep dasar geografi yang berkaitan
dengan pola keruangan dan proses-prosesnya
2. Mengembangkan pengetahuan sumber daya alam,
peluang, dan keterbatasannya untuk dimanfaatkan
3. Mengembangkan konsep dasar geografi yang
berhubungan dengan lingkungan sekitar dan wilayah
negara/dunia
C. KETERAMPILAN
1. Dengan mempelajari geografi, manusia yang ada di bumi
diharapkan memiliki keterampilan sebagai berikut:
Mengembangkan keterampilan mengamati lingkungan
fisik, lingkungan sosial, dan lingkungan binaan
2. Mengembangkan keterampilan mengumpulkan serta
mencatat data dan informasi yang berkaitan dengan
aspek-aspek keruangan
3. Mengembangkan keterampilan analisis, sintesis,
kecenderungan, dan hasil-hasil dari interaksi berbagai
gejala geografis.
ILMU PENDUKUNG GEOGRAFI

01 Geologi 02 Geomorfologi

Geologi adalah ilmu yang Geomorfologi adalah ilmu yang


mempelajari perubahan bentuk mempelajari tentang
permukaan bumi akibat tenaga bentuk-bentuk muka bumi serta
dari dalam bumi (endogen: perubahannya akibat tenaga dari
vulkanisme, tektonisme, gempa luar (Exogen: pelapukan, erosi,
bumi),termasuk struktur, sedimentasi).
komposisi dan sejarahnya.
03 Meteorologi 04 Hidrologi

Meteorologi adalah ilmu yang Hidrologi adalah ilmu yang


mempelajari atmosfer, yaitu mempelajari tentang air di
tentang udara, cuaca, suhu, permukaan bumi/tanah, di
angin, awan, curah hujan, radiasi bawah tanah; termasuk sungai,
matahari, dan sebagainya. danau, mata air, air tanah dan
Meteorologi sangat penting bagi rawa-rawa
informasi cuaca terutama untuk
penerbangan, pelayaran,
pertanian dan industri
05 Klimatologi 06 Antropologi

Klimatologi adalah ilmu yang Antropologi adalah ilmu yang


mempelajari tentang iklim dan mempelajari tentang manusia
kondisi rata-rata cuaca. khususnya mengenai ciri, warna
kulit, bentuk fisik, masyarakat
dan kebudayaannya.
07 Ekonomi 08 Demografi

Ekonomi adalah ilmu yang Demografi  adalah ilmu yang


mempelajari usaha manusia mempelajari dan menguraikan
dalam memenuhi kebutuhannya. tentang penduduk. Komposisi
penduduk, dan jumlah penduduk.
OBJEK STUDI GEOGRAFI
Objek material merupakan sasaran
Objek Material
atau isi suatu kajian. Adapun yang
termasuk objek kajian geografi
adalah fenomena geosfer terdiri
dari: atmosfer, cuaca dan iklim,
litosfer (lapisan batu-batuan),
hidrosfer (lapisan air), biosfer
(lapisan kehidupan flora dan fauna),
pedosfer (mempelajari ttg tanah)
dan antroposfer (lapisan kehidupan
manusia yang merupakan “tema
sentral” diantara sfera-sfera
lainnya).
OBJEK STUDI GEOGRAFI
Dalam mengkaji suatu
Objek Formal
permasalahan geografi, geografi
fisis dan geografi manusia tidak Objek formal adalah metode atau
dapat dipisahkan. Bahkan pendekatan yang digunakan
masing-masing cabang geografi
dalam mengkaji suatu masalah.
saling membutuhkan dan saling
Metode atau pendekatan objek
melengkapi.
formal geografi meliputi beberapa
Oleh karena itu, kajian geografi aspek, yakni aspek keruangan
akan menyimpang dari tujuannya (spasial), kelingkungan (ekologi),
apabila tidak terjadi konsep kewilayahan (teritorial), dan
penyatuan dalam mengkaji aspek waktu (temporal).
permasalahan.
PRINSIP GEOGRAFI

Prinsip 01 02 Prinsip
Persebaran Interelasi

Prinsip 03 04 Prinsip
Deskripsi Korologi
—Prinsip Persebaran

Di permukaan bumi terdapat persebaran gejala alam. Di


mana persebaran alam yang tidak merata di permukaan
bumi yang meliputi bentang alam, tumbuhan, hewan, dan
mansia disebut dengan prinsip persebaran.

Persebaran gejala atau fakta yang terjadi di permukaan


bumi yang tidak merata bisa digambarkan dan
diungkapkan dalam ruang atau wilayah. Sehingga
dengan melihat dan menggambarkan gejala tersebut
pada peta, maka akan bisa diungkapkan hubungan
antara gejala satu dengan yang lainnya.
—Prinsip Interelasi

Suatu hubungan yang saling terkait dalam ruang atau


antara gejala satu dengan gejala yang lain, disebut
prinsip interleasi.

Hubungan antara satu faktor denga faktor yang lain


tersebut, antara lain hubungan antara faktor fisis dengan
faktor fisis, faktor manusia dengan faktor manusia, dan
faktor fisi dengan faktor manusia yang pada akhrinya
akan bisa diketahui karakteristik atau gejala yang ada
pada suatu wilayah tersebut.
—Prinsip Deskripsi
Prinsip deskripti bisa diartikan sebagai penjelasan yang
lebih jauh atau lebih terperinci tentang gejala atau
fenomena alam yang sedang dipelajari dan diselidiki.
Prinsip deskriptif bisa disajikan dalam bentuk tulisan
atau kalimat, peta, gambar, tabel, dan juga grafik.

Maksud dari prinsip deskripsi yaitu pada interelasi gejala


satu dengan yang lain atau antara faktor yang satu
dengan faktor yang lain bisa dijelaskan sebab dan akibat
dari interelasi tersebut. Penjelasan tentang sebab dan
akibat dari interelasi bisa dijelaskan, di mana penjelasan
atau deskripsi tersebut bisa memberikan gambaran yang
lebih jauh tentang gejala yang sedang dipelajari.
—Prinsip Korologi
Prinsip korologi merupakan prinsip yang meinjau gejala,
fakta, ataupun masalah geografi di suatu tempat yang
ditinjau persebarannya, interelasinya, interaksinya, dan
integrasinya dalam ruang tertentu, di mana ruang
tersebut akan memberikan karakteristik kepada kesatuan
gejala tersebut.

Ruang yang dimaksud adalah bagian permukaan bumi,


baik keseluruhan ataupun sebagian, termasuk juga
atmosfer yang paling bawah (troposfer), litosfer,
hidrosfer, dan organisme. Prinsip keruangan atau
korologi ini sangat komprehensif karena sangat
berkaitan dengan ketiga prinsip sebelumnya. Di mana
prinsip ini merupakan ciri dari geografi modern.
PENDEKATAN GEOGRAFI

Pendekatan
Kelingkungan

01 02 03
Pendekatan Pendekatan
Keruangan Kewilayahan
1. Pendekatan Keruangan, merupakan suatu cara
pandang atau kerangka analisis yang menekankan
eksistensi ruang sebagai penekanan.

Eksisitensi ruang dalam perspektif geografi dapat dipandang dari


struktur, pola, dan proses. Dalam konteks fenomena keruangan
terdapat perbedaan kenampakan strutkur, pola dan proses.

Struktur keruangan berkenaan dengan dengan elemen-elemen


penbentuk ruang. Elemen-elemen tersebut dapat disimbulkan dalam
tiga bentuk utama, yaitu:
(1) kenampakan titik (point features),
(2) kenampakan garis (line features), dan
(3) kenampakan bidang (areal features).
Kerangka kerja analisis pendekatan keruangan bertitik tolak
pada permasalahan susunan elemen-elemen pembentuk ruang.

Dalam analisis itu dilakukan dengan menjawab


pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.

- What? Struktur ruang apa itu?


- Where? Dimana struktur ruang tersebut berada?
- When? Kapan struktur ruang tersebut terbentuk seperti itu?
- Why? Mengapa struktur ruang terbentuk seperti itu?
- How? Bagaimana proses terbentukknya struktur seperti itu?
- Who suffers what dan who benefits what? Bagaimana struktur
Keruangan tersebut didayagunakan sedemikian rupa untuk
kepentingan manusia.
1. Pendekatan Kelingkungan/ekologi, merupakan
pendekatan berdasarkan interaksi yang terjadi pada
lingkungan.
Pendekatan ekologi dalam geografi berkenaan dengan hubungan
kehidupan manusia dengan lingkungan fisiknya.Interaksi tersebut
membentuk sistem keruangan yang dikenal dengan Ekosistem.

Salah satu teori dalam pendekatan atau analisi ekologi adalah teori
tentang lingkungan. Geografi berkenaan dengan interelasi antara
kehidupan manusia dan faktor fisik yang membentuk sistem keruangan
yang menghubungkan suatu region dengan region lainnya.

Adapun ekologi, khususnya ekologi manusia berkenaan dengan


interelasi antara manusia dan lingkungan yang membentuk sistem
ekologi atau ekosistem.
Dalam analisis ekologi, kita mencoba menelaah interaksi antara
manusia dengan ketiga lingkungan tersebut pada suatu wilayah atau
ruang tertentu. Dalam geografi lingkungan, pendekatan kelingkungan
memiliki peranan penting untuk memahami fenomena geofer.

Dalam pendekatan ini penekanannya bukan lagi pada eksistensi ruang,


namun pada keterkaitan antara fenomena geosfera tertentu dengan
varaibel lingkungan yang ada. Dalam pendekatan kelingkungan,
kerangka analisisnya tidak mengkaitkan hubungan antara makluk
hidup dengan lingkungan alam saja, tetapi harus pula dikaitkan
dengan:

(1) fenomena yang didalamnya terliput fenomena alam beserta relik


fisik tindakan manusia.

(2) perilaku manusia yang meliputi perkembangan ide-ide dan


nilai-nilai geografis serta kesadaran akan lingkungan.
Dalam sistematika Kirk ditunjukkan ruang lingkup lingkungan geografi
sebagai berikut. Lingkungan geografi memiliki dua aspek, yaitu
lingkungan perilaku (behavior environment) dan lingkungan fenomena
(phenomena environment). Lingkungan perilaku mencakup dua aspek,
yaitu pengembangan nilai dan gagasan, dan kesadaran lingkungan.

Ada dua aspek penting dalam pengembangan nilai dan gagasan


geografi, yaitu lingkungan budaya gagasan-gagasan geografi, dan
proses sosial ekonomi dan perubahan nilai-nilai lingkungan.

Dalam kesadaran lingkungan yang penting adalah perubahan


pengetahuan lingkungan alam manusianya. Lingkungan fenomena
mencakup dua aspek, yaitu relik fisik tindakan manusia dan fenomena
alam. Relic fisik tindakan manusia mencakup penempatan urutan
lingkungan dan manusia sebagai agen perubahan lingkungan.
Fenomena lingkungan mencakup produk dan proses organik termasuk
penduduk dan produk dan proses anorganik.

Studi mandalam mengenai interelasi antara fenomena-fenomena


geosfer tertentu pada wilayah formal dengan variabel kelingkungan
inilah yang kemudian diangap sebagai ciri khas pada pendekatan
kelingkungan.
Masalah yang terjadi adalah banjir dan tanah longsor di Ngroto Pujon Malang.
Untuk mempelajari banjir dengan pendekatan kelingkungan dapat diawali dengan
tindakan sebagai berikut.
Mengidentifikasi kondisi fisik di lokasi tempat terjadinya banjir dan tanah longsor.
Dalam identifikasi itu juga perlu dilakukan secara mendalam, termasuk
mengidentifikasi jenis tanah, tropografi, tumbuhan, dan hewan yang hidup di lokasi
itu.
1. Mengidentifikasi kondisi fisik di lokasi tempat terjadinya banjir dan tanah
longsor. Dalam identifikasi itu juga perlu dilakukan secara mendalam,
termasuk mengidentifikasi jenis tanah, tropografi, tumbuhan, dan hewan yang
hidup di lokasi itu.
2. Mengidentifikasi gagasan, sikap dan perilaku masyarakat setempat dalam
mengelola alam di lokasi tersebut.
3. Mengidentifikasi sistem budidaya yang dikembangkan untuk memenuhi
kebutuhan hidup (cara bertanam, irigasi, dan sebagainya).
4. Menganalisis hubungan antara sistem budidaya dengan hasil dan dampak
yang ditimbulkan.
5. Mencari alternatif pemecahan atas permasalahan yang terjadi.
1. Pendekatan Kewilayahan
Dalam pendekatan kewilayahan, yang dikaji tentang penyebaran
fenomena, gaya dan masalah dalam keruangan, interaksi antara
variabel manusia dan variabel fisik lingkungannya yang saling terkait
dan mempengaruhi satu sama lainnya. Pendekatan ini merupakan
pendekatan keruangan dan lingkungan, maka kajiannya adalah
perpaduan antara keduanya.

Kesimpulannya: pendekatan keruangan, kelingkungan, dan


kewilayahana dalam kerjanya merupakan satu kesatuan yang utuh.
Pendekatan yang terpadu inilah yang disebut pendekatan geografi.
jadi fenomena, gejala, dan masalah ditinjau penyebaran
keruangannya, keterkaitan antara berbagai unit ekosistem dalam
ruang.
Aspek
Fisik

ASPEK
GEOGRAFI
Aspek
Manusia
Aspek fisik geografi membahas tentang geosfer yang bersifat
fisik, seperti air, tanah, dan iklim dengan segala proses
alamiahnya. Dalam hal ini aspek fisik geografi sebagai berikut:
Aspek Topologi
Aspek Nonbiotik
meliputi unsur letak,
adalah aspek yang
batas, luas, dan
meliputi unsur-unsur
bentuk (morfologi)
nonbiotik seperti
dari suatu wilayah.
tanah, hidrologi yang
mencakup air darat
Aspek Biotik yaitu
dan air laut, dan juga
aspek yang meliputi
kondisi iklim dari
unsur vegetasi seperti
suatu wilayah.
tumbuhan atau flora,
hewan (fauna), dan
kajian penduduk.
Dalam aspek manusia yang dijadikan objek adalah manusia
dengan berbagai gejalanya. Dalam geografi sosial atau
manusia terdapat empat aspek, yaitu:
Aspek ekonomi yaitu aspek
yang berhubungan dengan Aspek politik adalah aspek
kegiatan perekonomian
yang meliputi pertanian, 01 02 yang meliputi unsur
pemerintahan dan kepartaian
perkebunan, pertambangan, yang terjadi dalam kehidupan
perikanan, industri, masyarakat.
perdagangan, transportasi,
dan pasar.

Aspek sosial adalah aspek


Aspek budaya yaitu aspek
04 03
yang meliputi unsur tradisi,
yang meliputi kajian unsur adat istiadat, komunitas,
pendidikan, agama, kelompok masyarakat, dan
bahasa, dan kesenian lembaga-lembaga sosial.
yang ada dalam
kebudayaan manusia.

Anda mungkin juga menyukai