Anda di halaman 1dari 12

Pengertian Konsep Esensial Geografi dan Contohnya

Posted by Unknown at 13.26

Konsep esensial geografi merupakan unsur penting dalam memahami fenomena atau kejadian geografi. Penjabaran

konsep geografi selalu berkaitan dengan penyebaran relasi, fungsi, bentuk, dan proses yang terjadi. Konsep esensial

ilmu geografi mencakup konsep lokasi, jarak, keterjangkauan, morfologi, aglomerasi, nilai kegunaan, pola,

deferensiasi areal, interaksi, dan keterkaitan keruangan.

1. Konsep Lokasi

Konsep lokasi atau letak merupakan konsep utama yang sejak awal pertumbuhan geografi telah menjadi ciri khusus

ilmu atau pengetahuan geografi. Konsep letak mempakan jawaban atas pertanyaan pertama dalam geografi, yaitu di

mana.

a. Lokasi Absolut

Lokasi absolut menunjukkan letak yang tetap terhadap sistem grid (kisi-kisi) atau koordinat. Letak absolut bersifat

tetap, tidak bembah, meskipun kondisi tempat yang bersangkutan terhadap sekitamya tidak bembah. Untuk

menentukan lokasi absolut di muka bumi, digunakan sistem koordinat garis lintang dan bujur yang biasa disebut letak

astronomis.

b. Lokasi Relatif

Lokasi relatif lebih penting artinya dan lebih banyak dikaji dalam geografi serta lazim disebut sebagai letak geografis.

Lokasi relatif bersifat tidak tetap, artinya berubah-ubah berkaitan dengan keadaan sekitar.

Contoh konsep lokasi sebagai berikut.

a. Di daerah dingin orang cenderung berpakaian tebal.

b. Nilai tanah atau lahan untuk pemukiman akan berkurang apabila berdekatan dengan kuburan, terminal

kendaraan umum, pasar, atau pabrik karena kebisingan dan pencemaran.

2. Konsep Jarak

Konsep jarak menunjukkan jarak antara suatu wilayah dengan wilayah lainnya dan memiliki peranan penting dalam

kehidupan sosial, ekonomi, ataupun kepentingan pertahanan. Jarak mempunyai faktor pembatas yang bersifat alami,

meskipun arti pentingnya bersifat relatif sejalan dengan kemajuan kehidupan dan teknologi. Jarak berkaitan erat

dengan lokasi dan upaya pemenuhan kebutuhan atau keperluan pokok kehidupan, seperti air, tanah yang subur, dan

pusat pelayanan.

Jarak dapat dinyatakan dengan ukuran jarak lurus, di udara yang mudah diukur dengan peta (dengan memerhatikan
skala peta). Namun, dapat pula dinyatakan sebagai jarak tempuh, baik yang berkaitan dengan waktu perjalanan yang

diperlukan maupun dengan satuan biaya angkutan.

Sejalan dengan kemajuan teknologi serta upaya efisiensi, jarak tempuh dan biaya angkutan antara dua tempat yang

berjauhan akan berubah dan waktu ke waktu. Jarak yang semula ditempuh berhari-hari dongan berjalan kaki, dapat

ditempuh dalam waktu beberapa jam dengan kendaraan bermotor atau kereta api, dan selanjutnya ditempuh dalam

waktu beberapa menit dengan menggunakan kapal terbang.

Contoh konsep jarak sebagai berikut

a Harga tanah akan semakin tinggi apabila mendekati pusat kota dibandingkan dengan harga tanah di pedesaan.

b Peternakan ayam cenderung mendekati kota sebagai tempat pemasaran, agar telur dan ayam yang dibawa ke

tempat pemasaran tidak banyak mengalami kerusakan, dibandingkan apabila peternakan ditemputkan jauh dari kota.

3. Konsep Keterjangkauan

Keterjangkauan (accesbility) tidak selalu berkaitan dengan jarak, tetapi lebih berkaitan dengan kondisi medan atau

ada tidaknya sarana angkutan dan komunikasi yang dapat dipakai. Suatu tempat dapat dikatakan terasing atau

terisolasi kalau tempat itu sukar dijangkau (dengan sarana komunikasi atau angkutan) dari tempat lain, meskipun

tempat itu relatif tidak jauh dari tempat lain. Rintangan medan yang hanya berupa rangkaian pegunungan tinggi,

hutan lebat, rawa-rawa, atau gurun pasir yang luas merupakan penyebab suatu tempat kurang dapat dijangkau dari

tempat lain.

Ada faktor lain yang menyebabkan kurang terjangkaunya suatu tempat, antara lain faktor sosial yang berupa bahasa,

adat istiadat, serta sikap penduduk yang berlainan (mencurigai setiap orang asing sebagai musuh). Keterjangkauan

suatu saat dapat mengalami perubahan karena adanya perkembangan perekonomian dan perkembangan teknologi.

Sebaliknya, tempat yang keterjangkauannya sangat rendah sulit mencapai kemajuan dan mengembangkan

perekonomiannya.

Contoh konsep keterjangkauan sebagai berikut.

a. Keterjangkauan, Jakarta-Biak (pesawat terbang); Bandung-Jakarta (kereta api).

b. Daerah A penghasil beras dan daerah B penghasil sandang. Kedua daerah ini tidak akan berinteraksi apabila tidak

ada transportasi.

c. Suatu daerah tidak akan berkembang apabila tidak dapat dijangkau oleh sarana transportasi.

4. Konsep Pola
Geografi mempelajari pola-pola, bentuk, dan persebaran fenomena di permukaan bumi. Geografi juga berusaha

memahami makna dan pola-pola tersebut serta berusaha untuk memanfaatkannya. Pola berkaitan dengan susunan,

bentuk, dan persebaran fenomena dalam ruang muka bumi. Fenomena yang dipelajari adalah fenomena alami seperti

aliran sungai, persebaran vegetasi, jenis tanah, dan fenomena sosial seperti persebaran penduduk, mata pencaharian,

permukiman. Contoh penerapan konsep pola di kawasan perkotaan, yaitu manusia membangun kawasan pusat

perbelanjaan dengan pola sedemikian rupa agar mudah dijangkau masyarakat di mana saja.

5. Konsep Morfologi

Morfologi adalah gambaran tentang bentuk permukaan bumi yang disebabkan oleh proses dari dalam bumi (endogen)

dan proses yang terjadi di luar bumi (eksogen). Proses endogen meliputi lipatan, gerakan lempeng kerak bumi dan

kerak samudra, pengangkatan, penurunan, dan gempa bumi sedangkan proses eksogen meliputi angin, panas

matahari, pelapukan, abrasi, erosi, pengelupasan, dan pengendapan. Konsep morfologi ini memiliki pengaruh yang

besar terhadap upaya manusia dalam memanfaatkan alam. Manusia biasanya menempati daerah-daerah yang relatif

datar dengan kondisi tanah yang subur dan keadaan aimya cukup bagus. Hal Ini di samping cocok untuk lahan

pertanian, juga lebih mudah membangun pola-pola hubungan dengan wilayah sekitamya. Sebaliknya, wilayah yang

merupakan dataran tinggi dan pegunungan memiliki daya keterjangkauan yang relatif terbatas.

Contoh konsep morfologi sebagai berikut.

a. Bentuk lahan akan terkait dengan erosi dan pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan lapisan tanah, dan

ketersediaan air.

b. Pengelompokan pemukiman cenderung di daerah datar.

6. Konsep Aglomerasi (Menggerombol)

Aglomerasi adalah kecenderungan persebaran yang bersifat meogelompok pada suatu wilayah yang relatif sempit dan

paling menguntungkan. Konsep aglomerasi menjelaskan adanya suatu fenomena yang penyebarannya cenderung

mengelompok pada suatu wilayah yang relatif sempit paling menguntungkan. baik mengingat keselarasan maupun

faktor-faktor umum yang paling menguntungkan.

Penduduk perkotaan cenderung tinggal mengelompok pada tingkat sosial yang sejenis sehingga timbul daerah-daerah

permukiman elit, daerah tempat tinggal para pedagang yang selanjutnya dikenal dengan nama segregasi. Selain itu,

masih pula terdapat daerah pemukiman kumuh dan perumahan sederhana yang sebagian besar dihuni pegawai

negeri.

Di pedesaan yang masih agraris, penduduk cenderung menggerombol di tanah datar yang subur dan membentuk

pedusunan atau pedesaan Makin subur tanah dan luas dataran, makin besar desa dan jumlah penduduknya
Sebaliknya, makin terbatas tanah datar dan juga kurang subur, gerombolan bentuk desa makin kecil dan terpencar.

Contoh konsep aglomerasi sebagai berikut.

a. Masyarakat atau penduduk cenderung mengelompok pada tingkat sejenis sehingga timbul daerah elit, daerah

kumuh, daerah perumnas, pedagang besi tua, dan pedagang barang atau pakaian bekas.

b. Industri tekstil Indonesia 68% berada di Bandung.

7. Konsep Kegunaan

Konsep nilai kegunaan berkaitan dengan nilai guna suatu wilayah. Setiap wilayah memiliki nilai kegunaan berbeda

yang dapat dikembangkan menjadi potensi yang menunjang perkembangan suatu wilayah. Nilai kegunaan fenomena

atau sumber-sumber di muka bumi ini bersifat relatif, tidak sama bagi setiap orang atau golongan penduduk. Daerah

pantai berpasir yang landai dengan perairan yang jernih belum tentu memiliki kegunaan yang besar bagi penduduk

setempat. Apalagi jika kehidupan penduduk tersebut berorientasi pada pemanfaatan sumber-sumber di daratan dan

banyak jalan darat dapat ditempuh. Sebaliknya, bagi masyarakat kota yang hidupnya berkecukupan, daerah pantai

bagi sebagian orang memiliki nilai tinggi, yaitu sebagai tempat rekreasi.

Contoh konsep kegunaan sebagai berikut.

a. Daerah sejuk di pegunungan yang jauh dari kebisingan, seperti di Puncak antara Bogor dengan Cianjur, banyak

dijadikan tempat peristirahatan dan rekreasi.

b. Lahan pertanian yang subur sangat bernilai bagi petani dibandingkan bagi nelayan atau karyawan/pegawai

kantor.

8. Konsep Interaksi dan Interdependensi

Interaksi adalah hubungan secara timbal balik antara daerah yang satu dengan daerah yang lainnya, atau antara

objek satu dengan objek yang lainnya sedangkan interdependensi adalah hubungan saling ketergantungan antara

yang satu dengan yang lainnya.

Konsep interaksi dan interdependensi menunjukkan keterkaitan dan ketergantungan suatu daerah dengan daerah lain.

Interaksi merupakan peristiwa saling memengaruhi objek atau tempat yang satu dan yang lainnya. Setiap tempat

mengembangkan potensi sumber dan kebutuhan yang tidak selalu sama dengan apa yang ada di tempat lain. Oleh

karena itu, senantiasa terjadi interaksi atau bahkan interdependensi antara yang satu dengan yang lainnya.

Contoh konsep interaksi dan Interdependensi adalah gerakan orang, barang, dan gagasan dari suatu tempat ke

tempat lain seperti berikut ini.


a, Pergerakan penduduk, berupa sirkulasi, komutasi (ulang-alik), dan migrasi.

b. Pergerakan barang (sandang) dari kota ke desa; pangan dari desa ke kota.

9. Konsep Diferensiasi Area

Konsep diferensiasi area menunjukkan bahwa suatu tempat memiliki perbedaan dengan tempat yang lain atau suatu

daerah yang memiliki kekhasan. Di setiap tempat atau wilayah, terwujud hasil integrasi berbagai unsur atau fenomena

lingkungan yang bersifat alami maupun kehidupan. Integrasi fenomena menjadikan suatu tempat atau wilayah yang

lain. Unsur atau tempat fenomena lingkungan bersifat dinamis. Sementara itu, keadaan berubah dan interaksi atau

integrasi juga menghasilkan karateristik yang berubah dari waktu ke waktu.

Contoh konsep diferensiasi area sebagai berikut.

a. Fenomena yang berbeda dari suatu tempat ke tempat lain, seperti:

1) jarak dekat, jarak sedang, atau jarak jauh;

2) pemukiman padat, sedang, atau jarang.

b. Pertanian sayuran dihasilkan di daerah pegunungan; perikanan laut atau tambak di pantai; dan padi di daerah

yang relatif datar.

10. Konsep Keterkaitan Ruangan

Keterkaitan ruangan atau asosiasi keruangan menunjukkan derajat keterkaitan persebaran suatu fenomena dengan

fenomena yang lain di suatu tempat atau ruangan, baik yang menyangkut fenomena alam dan tumbuhan, maupun

sosial. Perbedaan potensi wilayah mendorong terjadinya interaksi antarwilayah berupa pertukaran barang, manusia,

ataupun budaya.

Suatu wilayah dapat berkembang karena adanya hubungan dengan wilayah lain, atau adanya saling keterkaitan

antarwilayah dalam memenuhi kebutuhan dan sosial penduduknya. Misalnya, jika dikaji melalui peta, terdapat

konservasi spasial (keterkaitan wilayah) antara wilayah A, B, C, dan D.

10 Konsep Geografi dan Contohnya Menurut


Para Ahli (+Penjelasan)
9 Mei 2018 Oleh Zakky

Ilmu geografi adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang lokasi serta
persamaan dan perbedaan keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi.
Umumnya objek studi geografi meliputi fenomena yang terjadi di bumi. Selain itu juga terdapat
10 konsep geografi yang menjadi landasan dari pembelajaran ilmu geografi itu sendiri.
Dalam kaitannya dengan manusia, pengertian geografi juga meliputi studi tentang permukaan
bumi, flora dan fauna, iklim dan kependudukan. Geografi juga membahas mengenai hubungan
manusia dengan lingkungan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Secara umum, aspek geografi dibedakan menjadi dua yakni aspek fisik dan aspek sosial. Aspek
fisik lebih membahas mengenai makhluk hidup, lingkungan dan wilayah. Sementara aspek sosial
meliputi fenomena geosfer yang berkaitan dengan kehidupan manusia.
10 Konsep Geografi
Ilmu geografi juga memiliki konsep-konsep pembelajaran. Apa saja konsep konsep geografis?
Terdapat 10 konsep esensial geografi yang paling utama. Berikut merupakan penjelasan 10
konsep geografi beserta contoh dan penjelasan lengkapnya.

1. Lokasi

Lokasi atau letak adalah suatu tempat atau letak daerah dimana adanya keterkaitan suatu objek
di muka bumi. Secara umum konsep lokasi dibagi menjadi dua yakni lokasi absolut dan lokasi
relatif.

Lokasi Absolut
Lokasi absolut adalah letak suatu daerah dilihat dari garis lintang dan garis bujur. Keadaan lokasi
absolut bersifat statis dan tidak dapat berubah karena berpedoman pada garis astronomi bumi.
Perbedaan lokasi berdasarkan garis astronomis ini menyebabkan perbedaan iklim (garis lintang)
dan perbedaan waktu (garis bujur).

Contoh lokasi absolut misalnya adalah letak astronomis Indonesia yang terletak antara 6 derajat
lintang utara sampai 11 derajat lintang selatan serta 95 derajat bujur timur sampai 141 bujur
timur (6°LU-11°LS, dan 95°BT-141°BT).

Lokasi Relatif
Lokasi relatif adalah letak atau tempat yang dilihat dari daerah lainnya yang berada di sekitarnya.
Lokasi ini pula dapat berganti-ganti sesuai dengan objek yang ada di sekitarnya. Keberadaan
lokasi relatif sangat penting karena lebih banyak kajiannya dalam geografi yang biasa disebut
dengan letak geografis.

Contoh lokasi relatif adalah letak geografis Indonesia yang terletak di antara dua benua (Asia
dan Australia) serta diapit oleh dua samudera (Hindia dan Pasifik).
2. Jarak

Jarak juga termasuk salah satu konsep dasar geografi. Dalam kehidupan sosial ekonomi, jarak
memiliki arti penting. Secara umum konsep jarak dapat dibagi mennadi dua yaitu jarak
absolut/mutlak dan jarak relatif.

Jarak Mutlak
Jarak mutlak atau absolut adalah jarak geometrik yang dinyatakan dalam satuan panjang meter
(m) atau kilometer (km). Konsep jarak mutlak bersifat tetap dan tidak bisa diubah-ubah.

Contoh jarak mutlak adalah jarak Jakarta ke Surabaya adalah 790 kilometer.

Jarak Relatif
Jarak relatif adalah jarak waktu yang diukur dengan satuan waktu (hari, jam, menit, detik, dl).
Ruang atau sela antara dua titik diukur berdasarkan jarak tempuhnya dan bisa berbeda-beda
tergantung kondisi tertentu.

Contoh jarak relatif adalah perjalanan dari Jakarta ke Surabaya memakan waktu sekitar 10 jam
sampai 15 jam dengan menggunakan kereta api. Namun jika menggunakan pesawat terbang
hanya memakan waktu sekitar 1 jam saja.

3. Keterjangkauan

Konsep keterjangkauan adalah kemudahan akses jarak tempuh menuju suatu titik. Dalam kata
lain keterjangkauan adalah jarak yang mampu dicapai dengan maksimum dari satu wilayah ke
wilayah lain. Hal yang harus diperhatikan dalam konsep keterjangkauan adalah sarana dan
prasarana penunjang yang ada.

Contoh keterjangkauan adalah dulu untuk menuju pulau Madura harus menggunakan kapal.
Namun setelah dibangun Jembatan Suramadu, kita bisa menuju ke Madura dengan mobil dan
angkutan darat lain via jembatan.

4. Pola

Konsep esensial geografi berikutnya adalah pola (pattern). Pola adalah bentuk, struktur, dan
persebaran fenomena atau kejadian di permukaan bumi baik gejala alam maupun gejala sosial.
Pola juga dapat diartikan sebagai tatanan geometris yang beraturan sebagai bentuk interaksi
manusia dengan lingkungannya.

Contoh pola dalam konsep geografi adalah pembangunan pemukiman penduduk dibangun
memanjang mengikuti jalan raya atau aliran sungai.
5. Geomorfologi

Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan bumi. Ilmu geografi
tidak terlepas dari bentuk-bentuk permukaan bumi, seperti pegunungan, perbukitan, lembah,
dan dataran. Hal inilah yang menyebabkan permukaan bumi merupakan objek studi geografi.

Contoh konsep geomorfologi adalah kota Surabaya terletak di dataran rendah

6. Aglomerasi

Pengertian aglomerasi adalah kecenderungan pengelompokan suatu gejala yang terkait dengan
aktivitas manusia. Pengelompokkan ini dilakukan sebagai objek studi geografi.

Contoh aglomerasi adalah pengelompokan kawasan industri yang dipisahkan dari daerah
pemukiman

7. Nilai Kegunaan

Dalam kaitannya sebagai salah satu konsep dasar geografis, nilai kegunaan adalah manfaat yang
diberikan oleh suatu wilayah di muka bumi pada makhluk hidup, tidak akan sama pada semua
orang. Tentu manfaat yang dihasilkan bersifat relatif, namun memiliki potensi untuk menunjang
perkembangan suatu wilayah.

Contoh nilai kegunaan geografis adalah kawasan dataran tinggi bisa dimanfaatkan untuk tanah
perkebunan yang subur, sedangkan daerah pantai bisa dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi

8. Interaksi/Interpendensi

Interaksi atau interpendensi merupakan terjadinya hubungan yang saling mempengaruhi antara
suatu gejala dengan gejala lainnya. Definisi lain mencakup keterkaitan dan ketergantungan satu
daerah dengan daerah lain untuk saling memenuhi kebutuhannya.

Contoh interaksi interpendensi adalah daerah pedesaan menghasilkan bahan-bahan pangan


yang akan didistribusikan ke daerah perkotaan

9. Diferensiasi Areal

Pengertian diferensiasi areal secara umum adalah fenomena yang berbeda antara tempat yang
satu dengan yang lain. Diferensiasi areal membandingkan antara dua wilayah untuk menunjukkan
adanya perbedaan antara satu wilayah dengan wilayah lain karena tiap wilayah memiliki
karakteristik yang unik.

Contoh diferensiasi areal adalah mata pencaharian penduduk daerah pantai kebanyakan adalah
nelayan, tapi di dataran tinggi kebanyakan warganya menjadi petani.

10. Keterkaitan Ruang


Konsep geografis terakhir adalah keterkaitan ruang. Definisinya adalah hubungan antara suatu
fenomena dengan fenomena lainnya yang merupakan suatu keterkaitan keruangan. Hal ini
mendorong terjadinya sebab-akibat antar wilayah.

Contoh keterkaitan ruang adalah polusi udara yang terjadi di Singapura yang diakibatkan oleh
kebakaran hutan di provinsi Riau yang letaknya berdekatan

Nah demikianlah referensi ilmu geografi mengenai konsep-konsep geografi beserta contoh dan
penjelasannya. Terdapat 10 konsep geografi yang meliputi fungsi, proses, tujuan, sebab-akibat
dan fenomena alam yang terjadi di bumi ini. Sekian zona referensi kali ini semoga bisa
menambah wawasan.

Home » 2. Geografi » 10 Konsep Esensial Geografi, Pengertian, dan Contohnya

10 Konsep Esensial Geografi, Pengertian, dan Contohnya


Administrator

Add Comment

2. Geografi

Sabtu, 22 April 2017

Geografi berasal dari gabungan kata “Geo” yang berarti bumi dan “Grafien” yang berarti tulisan atau gambaran. Dari asal katanya tersebut,

geografi diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan lengkap dengan berbagai fenomena yang terjadi di

dalamnya. Adapun untuk mengenali dan menganalisa fenomena-fenomena bumi, geografi memiliki beberapa konsep dasar atau konsep

esensial sebagai unsur penting yang akan membantu proses analisa. Apa saja konsep esensial geografi tersebut? Berikut ini penjelasannya

lengkap dengan pengertian dan contoh-contohnya.

Konsep Esensial Geografi dan Contohnya

Ada 10 konsep esensial geografi yang selama ini digunakan sebagai salah satu unsur penting dalam kajian objek geografi. Kesepuluh

konsep esensial geografi tersebut antara lain JArak, KETerjangkauan, MoRfologi, POla, LOkasi, AGlomerasi, nilai GUna, Diferensiasi,

Interaksi, dan KEterkaitaN ruang. Secara sederhana, konsep-konsep tersebut lebih mudah dihapal dengan jembatan kuda berikut :”Jaket

Mister Polo Agak Gudiken”. Berikut ini penjelasan dari masing-masing konsep geografi tersebut beserta contohnya.
1. Konsep Jarak

Jarak adalah salah satu konsep geografi yang berupa rentang pemisah suatu lokasi dengan lokasi lainnya. Ada 2 jenis jarak, yaitu jarak

absolute dan jarak relatif. Jarak absolut adalah jarak yang sebenarnya dan bersifat tetap, contohnya jarak antara kota Bandar Lampung dan

Kotabumi sebesar 89 km. Sementara, jarak relatif adalah jarak yang berdasarkan perkiraan, contohnya jarak antara kota Bandar lampung dan

Kotabumi sekitar perjalanan 2 jam perjalanan.

Advertisement

2. Konsep Keterjangkauan

Keterjangkauan adalah konsep geografi yang terkait dengan mudah tidaknya seseorang dalam mencapai suatu lokasi. Dengan kata lain,

keterjangkauan disebut juga akesesibilitas. Konsep ini sangat terkait dengan kondisi alam, kemajuan ilmu pengetahuan, kemajuan ekonomi,

dan sarana transportasi. contohnya adalah daerah yang dilalui lintasan rel kereta api cenderung memiliki keterjangkauan yang lebih baik

dibandingkan daerah yang tidak dilalui lintasan rel kereta api.


3. Konsep Morfologi

Morfologi adalah konsep geografi yang terkait dengan bentuk permukaan bumi. konsep ini sangat dipengaruhi oleh 2 tenaga yang berperan

dalam proses pembentukan bumi, yaitu tenaga eksogen (seperti erosi, sedimentasi, pelapukan) dan tenaga endogen (seperti pembentukan

gunung, lembah, sungai dan laut).

4. Konsep Pola

Pola adalah konsep geografi yang berkaitan dengan bentuk persebaran yang teratur pada fenomena geografi dalam ruang. Contohnya adalah

pola persebaran gungung berapi, pola pemukiman masyarakat di pesisir sungai, dan lain sebagianya.

Advertisement

5. Konsep Lokasi

Lokasi adalah salah satu konsep esensial geografi yang paling penting dalam pengamatan objek geografi. Ada 2 jenis lokasi, yaitu lokasi

absolut yang didasarkan pada letak astronomis suatu wilayah dan letak relatif yang didasarkan pada letak geografisnya. Contoh konsep

geografi ini misalnya terdapat pada lokasi Indonesia. Secara astronomis, letak Indonesia berada di 6o LU - 11o LS dan 95o BT - 141o BT,

sementara secara geografis, Indonesia terletak di antara benua Asia dan Australia, serta di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

6. Konsep Aglomerasi

Aglomerasi adalah konsep esensial geografi yang memperhatikan kecenderungan persebaran geografis yangg mengelompok di suatu tempat.

Contohnya, wilayah pedesaan yang mayoritas dihuni oleh masyarakat petani (agraris) atau perumahan Polri yang warganya merupakan

kelompok orang-orang yang bekerja di kepolisian.

7. Konsep Nilai Kegunaan

Nilai kegunaan merupakan salah satu konsep esensial geografi yang terkait dengan fungsi ekonomi. Contohnya wilayah pegunungan

mempunyai nilai kegunaan lebih tinggi bagi para petani dibandingkan para nelayan, atau ombak tinggi menjadi nilai lebih tinggi bagi para

peselancar dibandingkan para nelayan.

8. Konsep Differensiasi Area

Differensiasi area adalah fenomena yang menyebabkan suatu wilayah memiliki nilai yang berbeda dengan wilayah lainnya. Konsep esensial

geografi ini juga terkait dengan nilai ekonomi. Contohnya harga tanah di pinggir jalan akan lebih mahal dibandingkan harga tanah yang
berada agak masuk atau jauh dari jalan.

9. Konsep Interaksi

Interaksi adalah konsep geografi yang berkaitan dengan ketergantungan suatu objek geografi dengan objek lainnya. Contohnya cuaca dingin

di Eropa membuat masyarakatnya membutuhkan rempah-rempah untuk menghangatkan tubuh, sementara masyarakat Indonesia yang hidup

di daerah tropis membutuhkan kulkas untuk menyimpan makanannya.

10. Konsep Keterkaitan Ruang

Keterkaitan ruang merupakan konsep dasar geografi yang menyebabkan keterkaitan antara gejala dan fenomena dalam suatu ruang.

Contohnya, orang yang tinggal di Rusia akan membutuhkan pakaian tebal karena cuaca yang dingin. Sedangkan orang yang tinggal di

Indonesia membutuhkan pakaian yang tipis dan mudah menyerap keringat karena cuacanya panas.

Nah, itulah ke 10 konsep esensial geografi dan contohnya yang bisa kami berikan pada kesempatan artikel kali ini. Semoga dapat dengan

mudah dipahami dan membantu Anda dalam menyelesaikan tugas sekolah. Selanjutnya, silakan lengkapi pemahaman Anda dengan

membaca artikel berikutnya tentang Prinsip Prinsip Geografi. Semoga bermanfaat!

Anda mungkin juga menyukai