Anda di halaman 1dari 10

GEOGRAFI

NAGHITA PUTERI FASHIHAH


XE1

1. Pengertian Geografi

Geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu geographya. Dimana geo berarti bumi dan graphein
berarti tulisan, uraian, atau deskripsi. Geografi sebagai sebuah bidang kajian dikenal dengan
berbagai istilah. Jika ditelaah dari kata asal geografi tersebut, maka geografi merupakan ilmu
pengetahuan yang menuliskan, menguraikan, atau mendeskripsikan hal-hal yang berhubungan
dengan bumi.

2. Sejatah Perkembangan geografi

Selama perkembangannya, ilmu geografi banyak didefinisikan oleh para ahli geografi. Berikut
beberapa ahli yang mendefisnisikan geografi, diantaranya:

1. Erastothenes- Geografi adalah penulisan tentang bumi.

2. Claudius Ptolomaeus : Geografi adalah suatu penyajian melalui peta dari sebagian dan
seluruh permukaan bumi.

3. ALEXANDER VON HUMBOLT : Mengemukakan bahwa geografi identik atau serupa dengan
geografi fisik. Ia menjelaskan bagaimana kaitan bumi dengan matahari dan perilaku bumi dalam
ruang angkasa, gejala cuaca dan iklim dunia, tipe-tipe permukaan bumi dan proses terjadinya,
serta hal-hal yang berkaitan dengan hidrosfer.

4. ARMIN K LOBECK : Geografi merupakan suatu studi tentang hubungan-hubungan yang ada
antara kehidupan dengan lingkungan fisiknya

5. PROF. DRS.H. R BINTARTO: Mengatakan bahwa geografi mempelajari hubungan kausal


gejala-gejala di permukaan bumi, baik yang bersifat fisik maupun yang menyangkut kehidupan
makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, kelingkungan dan
regional untuk kepentingan program, proses dan keberhasilan pembangunan.

6. N DALDJOENI : Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mengajarkan manusia mencakup tiga
hal pokok, yaitu spasial (ruang), ekologi dan region (wilayah). Dalam hal spasial, geografi
mempelajari persebaran gejala baik yang alami maupun manusiawi di muka bumi. Dalam hal
ekologi, geografi mempelajari bagaimana manusia harus mampu beradaptasi dengan
lingkungannya. Dalam hal region, geografi mempelajari wilayah sebagai tempat tinggal manusia
berdasarkan kesatuan fisiografisnya.
7. FERDINAND VON RICHTHOVEN : Dalam kuliah-kuliahnya pada tahun 1833 telah merumuskan
definisi yang pertama kali membatasi pengertian geografi hanya pada permukaan bumi

8. CARL RITTER : Mengatakan bahwa geografi adalah ilmu tentang daerah yang berbeda-beda di
permukaan bumi dalam keragamannya.

9. RICHARD HARTSHORNE : Geografi adalah ilmu yang berkepentingan untuk memberikan


deskripsi yang teliti, beraturan, dan rasional tentang sifat variabel permukaan bumi. Dalam
pandangan Hartshorne, geografi adalah suatu ilmu yang mampu menjelaskan tentang sifat-sifat
variabel permukaan bumi secara teliti, beraturan, dan rasional.

10. HASIL SEMINAR DAN LOKAKARYA IKATAN GEOGRAFI INDONESIA (IGI) DI SEMARANG (1988)
Menyarankan bahwa definisi geografi yaitu sebagai suatu ilmu yang mempelajari persamaan
dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam
konteks keruangan.

11. YEATES : Mengemukakan bahwa geografi adalah ilmu yang memperhatikan perkembangan
rasional dan lokasi dari berbagai sifat beraneka ragam di permukaan bumi.

Dari beberapa pendapat para ahli tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa geografi adalah ilmu
yang mempelajari tentang gejala dan kehidupan di muka bumi serta interaksi manusia di
lingkungannya dalam kaitannya dengan hubungan atau susunan keruangan dan kewilayahan.

3. Konsep Esensial Geografi

1. Lokasi

Konsep lokasi membahas tentang letak atau posisi spasial dari objek tertentu di permukaan
bumi. Secara umum, lokasi terbagi menjadi dua yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif.

Lokasi absolut adalah letak atau tempat yang dilihat dari garis lintang dan garis bujur. Lokasi
absolut keadaannya tetap karena berpedoman pada garis astronomis bumi. Contoh lokasi
absolut yaitu letak astronomis Indonesia pada 6°LU-11°LS dan 95°BT-141°BT. Lalu contoh yang
berkaitan dengan lokasi absolut dalam kehidupan sehari-hari adalah letak Masjid Al Hikmah ada
di 80 LS dan 1110 BT.

Lokasi relatif adalah letak atau tempat yang dilihat dari daerah lain di sekitarnya. Lokasi relatif
dapat berganti-ganti sesuai dengan objek yang ada di sekitarnya. Contoh lokasi relatif adalah
lokasi geografis negara Indonesia yang terletak di antara Samudera Hindia dan Samudera
Pasifik, serta Benua Asia dan Benua Australia. Selain itu, contoh yang berkaitan dengan lokasi
relatif dalam kehidupan sehari-hari adalah letak SMPN 2 Kediri ada di sebelah kanan jalan.

2. Jarak
Jarak adalah ruang yang menghubungkan antara dua lokasi atau dua objek. Konsep jarak dibagi
menjadi dua, yaitu jarak mutlak dan jarak relatif. Jarak mutlak adalah jarak dua tempat yang
diukur berdasarkan garis lurus di udara yang mudah diukur pada peta. Contohnya jarak
Surabaya – Malang adalah 102 km berdasarkan google maps.

Lalu, jarak relatif bisa dinyatakan pada jarak tempuh, baik yang berkaitan dengan waktu
perjalanan yang diperlukan maupun satuan biaya angkutan. Contoh dalam kehidupan sehari-
hari adalah jarak Bandung - Pekanbaru dengan pesawat dapat ditempuh dalam waktu 1,5 jam.

3. Keterjangkauan

Konsep geografi ini mengacu pada kemudahan untuk mencapai suatu objek yang dipengaruhi
oleh kondisi geografis suatu wilayah. Keterjangkauan tergantung dari jarak yang ditempuh dan
yang diukur dengan jarak fisik, biaya, waktu, serta berbagai hambatan medan yang dialami.
Seiring majunya teknologi transportasi dan ekonomi membuat keterjangkauan semakin tinggi
sehingga jarak menjadi sangat singkat dan dunia menjadi global yang lebih mudah dijangkau.
Keterjangkauan yang rendah tentu akan berpengaruh terhadap sulitnya pencapaian kemajuan
dan mengembangkan suatu wilayah. 

Contoh fenomena yang berkaitan dengan konsep keterjangkauan dalam kehidupan sehari-hari
adalah distribusi bahan pangan dari Kabupaten Pacitan ke Kota Malang lebih mudah daripada
distribusi bahan pangan ke Kabupaten Gunung Kidul.

4. Pola

Konsep ini mengacu pada susunan atau penyebaran fenomena pada ruang muka bumi. Konsep
pola merupakan bentuk interaksi manusia dengan lingkungan atau interaksi alam dengan alam
maupun sosial budaya. Contoh penerapan fenomena yang berkaitan dengan konsep pola
adalah pola pemukiman penduduk di wilayah pesisir memanjang mengikuti alur garis pantai.

5. Morfologi

Morfologi menggambarkan perwujudan daratan di muka bumi, yang merupakan hasil proses
pengangkatan atau penurunan wilayah melalui proses geologi. Konsep morfologi ini juga
berkaitan dengan bentuk lahan yang terkena erosi, pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan
tanah, dan ketersediaan air. Konsep morfologi berhubungan dengan bentuk permukaan bumi
sebagai hasil proses alam dan hubungannya dengan aktivitas manusia. 

Contoh penerapan konsep morfologi dalam kehidupan sehari-hari adalah bentuk dataran
dengan kemiringan tidak lebih dari 5 derajat adalah wilayah yang cocok digunakan untuk
pemukiman dan usaha pertanian maupun usaha-usaha yang lain.

6. Aglomerasi
Konsep geografi ini adalah kecenderungan persebaran yang bersifat mengelompok pada suatu
wilayah. Konsep aglomerasi ini merupakan kecenderungan persebaran yang bersifat
mengelompok pada suatu wilayah yang relatif sempit dan menguntungkan baik mengingat
kesejenisan gejala maupun adanya faktor-faktor umum yang menguntungkan. Pola aglomerasi
penduduk ini dibedakan menjadi tiga yaitu pola mengelompok, pola tersebar secara acak dan
pola tersebar teratur.

Contoh fenomena yang berkaitan dengan konsep aglomerasi adalah kecenderungan


pengelompokan tempat tinggal di kota bagi masyarakat yang berasal dari daerah yang sama
seperti fenomena kampung madura, kampung betawi, dan kampung-kampung lainnya. 

7. Interaksi dan Interdependensi

Konsep ini berkaitan dengan hubungan timbal balik atau saling ketergantungan antar wilayah.
Setiap wilayah tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri tetapi memerlukan hubungan
dengan daerah lain sehingga memunculkan hubungan interaksi (timbal balik) dalam bentuk
arus barang, jasa, komunikasi, persebaran ide, dan lain sebagainya. 

Contoh fenomena yang berkaitan dengan konsep interaksi dan interdependensi adalah
hubungan antara desa dan kota. Warga kota membutuhkan makanan dari desa, sedangkan
warga desa membutuhkan teknologi dari kota. Kedua interaksi ini didasarkan atas pemenuhan
kebutuhan warganya

8. Nilai Kegunaan

Nilai kegunaan mengacu pada kelebihan yang dimiliki suatu tempat atau wilayah tertentu dan
memiliki nilai kegunaan yang berbeda berdasarkan fungsinya. 

Contoh penerapannya, suatu ruang terbuka hijau suatu kota atau kawasan pemukiman
mempunyai nilai kegunaan dalam geografi. Nilai guna tersebut terbagi menjadi beberapa
fungsi.  Fungsi fisis ruang terbuka hijau yaitu untuk daerah resapan air, tempat satwa, dan iklim
mikro. Fungsi sosialnya seperti estetika, dan tempat bermain dari ruang tersebut. 

9. Diferensiasi Area

Diferensiasi area menggambarkan keunikan atau karakteristik antara wilayah satu dengan yang
lainnya. Daerah atau wilayah di permukaan bumi mempunyai kondisi fisik, sumber daya dan
manusia yang berbeda satu sama lain. Berbagai gejala dan problem geografis yang tersebar
dalam ruang mempunyai karakteristik yang berbeda. Kemudian struktur ruang atau distribusi
keruangan suatu wilayah berkaitan dengan wilayah lain. 

Contoh fenomena yang berkaitan dengan konsep ini misalnya masyarakat yang tinggal di pesisir
laut bekerja sebagai nelayan, sedangkan warga yang tinggal di daerah pegunungan bekerja
sebagai petani atau peternak.
10. Keterkaitan Ruang

Geografi adalah ilmu sintesis artinya saling berkaitan antara fenomena fisik dan manusia yang
mencirikan suatu wilayah dengan corak keterpaduan atau sintesis tampak jelas pada kajian
wilayah. Konsep keterkaitan keruangan menunjukkan tingkat hubungan antar wilayah.  Suatu
wilayah dapat berkembang karena adanya hubungan dengan wilayah lain atau adanya saling
keterkaitan antar wilayah dalam memenuhi kebutuhan dan sosial penduduknya.

Contoh fenomena yang dikaji dengan konsep keterkaitan keruangan adalah peristiwa banjir.
Daerah hilir mengalami banjir karena pembangunan yang terjadi di daerah hulu. Hutan di
daerah hulu yang menjadi sarana resapan air hujan tidak mampu menampung air tersebut.
Dampaknya adalah air langsung mengalir di hilir dan terjadi luapan air atau banjir. 

4. Pendekatan Geografi

Pendekatan geografi merupakan cara pandang atau cara kita melihat gejala geosfer (atmosfer,
litosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer). Karena, wilayah di muka bumi ini kan memiliki
perbedaan karakteristik. Nah, dengan adanya cara pandang atau sudut pandang geografi, kita
bisa menganalisis karakteristik suatu wilayah.

1. Pendekatan Geografi Keruangan

Pendekatan ini merupakan cara pandang yang menekankan pada ruang. Selain itu, dalam
memandang juga kita perlu melihat persamaan, perbedaan, dan persebaran ruang. Pendekatan
ini bisa ditunjukkan dengan peta.

Contohnya pada peta sebaran COVID-19 di suatu kabupaten.

2. Pendekatan Geografi Kelingkungan

Pendekatan kelingkungan atau ekologi merupakan cara pandang untuk memahami lingkungan
secara holistik atau menyeluruh, mulai dari unsur alam hingga sosialnya. Pendekatan ini
dikuatkan oleh pengetahuan atau teori.

Contohnya wilayah pertanian di suatu kabupaten, seperti apa jenis tanahnya, kemiringan,
kesuburan, dan budaya masyarakat sekitarnya.

3. Pendekatan Geografi Kompleks Wilayah

Pendekatan ini merupakan cara pandang yang menggunakan kekuatan pengetahuan dan teori.
Selain itu, pendekatan ini juga akan melihat bahwa setiap tempat memiliki keunikan (saling
tersebar, saling terhubung, dan saling mempengaruhi).

Contohnya persebaran peta wisata di suatu kabupaten.


5. Objek Studi Geografi

Objek merupakan sasaran yang akan di tuju atau di capai. Dalam belajar Geografi, Objek
merupakan hal yang sangat penting karena merupakan tujuan dari belajar Geografi.

Studi Geografi memiliki dua Objek yaitu :

 Objek Material Geografi dan


 Objek Formal Geografi.

Objek Material Geografi

Merupakan semua gejala atau fenomena alam yang terjadi di permukaan bumi. Fenomena
alam ini dapat berupa bencana alam atau fenomena yang terjadi secara alami, contoh : Hujan,
Banjir, Tsunami dan lain-lain. Objek material geografi diklasifikasikan menurut tempat
terjadinya, yaitu :

a. Lapisan Kulit Bumi atau Lithosfer

Bumi yang kita tempati memiliki tiga lapisan utama yaitu : Barisfer (inti bumi), Astenosfer
(lapisan pengantara/mantle bumi) dan Lapisan lithosfer (kulit bumi atau permukaan bumi). Di
Lapisan permukaan bumi terdapat beberapa fenomena alam yang terjadi diantaranya adalah
fenomena alam gempa bumi dan gunung meletus. Fenomena alam ini menjadi Objek studi
geografi.

b. Lapisan Udara atau Astenosfer

Bumi memiliki selubung tipis yang memiliki ketinggian kurang lebih 1000 Km. Selubung tipis ini
berupa udara atau di kenal dengan sebutan Atmosfer. Dengan adanya atmosfer bumi
terlindung dari panasnya sinar matahari. Sinar matahari yang masuk ke dalam bumi, sebagian
akan dipantulkan kembali keluar angkasa. Atmosfer memiliki 5 lapisan yaitu : Troposfer,
Stratosfer, Mesosfer, Thermosfer dan Eksosfer. Fenomena alam yang terjadi di lapisan ini
antara lain : Badai, Pelangi, Hallo, Fatamorgana dan lain-lain.

c. Lapisan Air atau Hidrosfer

Permukaan bumi kita kurang lebih 75% tertutupi oleh air, air ini menempati berbagai tempat
baik di darat yang menempati sungai, danau, rawa dan air bawah tanah, berupa es yang
terdapat di kutub utara maupun kutub selatan, sebagai gas yang menempati udara dan paling
banyak di laut. Fenomena alam yang terjadi pada air dapat berupa Tsunami atau Banjir.
d. Lapisan Flora dan Fauna atau lapisan Biosfer

Flora dan Fauna juga merupakan Objek studi geografi, hal ini berkaitan dengan persebaran
wilayah tempat tinggal seta jenis flora dan fauna. Kehidupan flora dan fauna beraneka ragam
yang akan menjadikan karakteristik tertentu bagi kehidupan flora dan fauna tersebut.

e. Lapisan Manusia atau Antroposfer

Manusia adalah objek yang sangat penting karena kehidupan manusia dapat mempengaruhi
alam. Kehidupan manusia lebih kompleks dan berevolusi sesuai dengan perkembangan zaman.
Manusia di beri akal dan fikiran untuk mengelola bumi.

Objek Formal Geografi

Merupakan metode untuk mengkaji dan memberikan pemecahan masalah yang timbul dalam
mempelajari ilmu geografi. Objek masalah-masalah yang timbul pada objek material geografi
akan di teliti dan berusaha untuk mencari solusi atau pemecahan masalahnya.

Pemecahan masalah geografi dapat dilakukan melalui tiga pendekatan yaitu :

 Pendekatan Analisis keruangan


 Pendekatan Analisis Kelingkungan (Ekologi)
 Pendekatan Analisis Kompleks Wilayah
6. Prinsip Geografi

-Prinsip Persebaran

Setiap wilayah memiliki karakteristik yang berbeda. Dengan begitu, prinsip ini dibutuhkan untuk
menentukan wilayah mana sih yang kira-kira memiliki kesamaan dan mana saja yang berbeda.
Ini bisa digunakan untuk mencocokkan suatu wilayah dengan kegiatannya. Berikut adalah
prinsipnya:

 Persebaran geografi dan fakta yang gak merata di permukaan bumi.


 Geografi menganalisis mengapa bisa berbeda dan sama di setiap wilayah.

Contohnya, persebaran kawasan industri dan fauna endemik.

-Prinsip Interelasi

Prinsip ini merupakan hubungan timbal balik atau keterkaitan antara satu fenomena dengan
fenomena yang lain. Contohnya wilayah pertanian banyak di sekitar gunung api di daerah
Magelang. Hal itu dikarenakan tephra (istilah untuk abu vulkanis) mengandung mineral primer
yang mempunyai unsur hara tinggi.

Selain itu, tephra juga punya kemampuan untuk menyerap karbon dari atmosfer dalam jumlah
besar, kemudian karbon tersebut akan disimpan di dalam tanah. Hal itu akan membuat tanah di
sekitar gunung berapi menjadi subur. Ya meskipun proses pelapukan abu vulkanis dalam
memperbaharui tanah butuh waktu yang cukup lama.

-Prinsip Deskripsi

Prinsip deskripsi menjelaskan atau menguraikan dalam bentuk peta, grafik, dan kalimat analisis.
Contohnya jumlah penduduk di Kabupaten Lumajang meningkat dan persebarannya tidak
merata. Jadi, prinsip ini berhubungan sama data-data.

-Prinsip Korologi

Prinsip korologi merupakan perpaduan dari ketiga prinsip di atas. Contohnya persebaran hujan
menggunakan peta prinsip persebaran, kemudian kita tahu kalau hujan yang intensitasnya
tinggi akan menyebabkan banjir dengan prinsip interelasi, terakhir kita buat data-data
analisisnya fasilitas publik apa saja yang terdampak banjir menggunakan prinsip deskripsi.

7. Aspek Geografi

Aspek geografi adalah suatu penginterpretasian dan gagasan serta hal-hal yang
dipertimbangkan dalam kajian ilmu geografi. Adapun aspek kajian ilmu ini terbagi menjadi dua,
yaitu aspek fisik dan aspek sosial.

1. Aspek Fisik

Aspek fisik adalah aspek geografi yang menyangkut keadaan lingkungan alam di luar manusia.
Contohnya, bentuk muka bumi, perairan, keadaan udara, tumbuhan, dan hewan, serta semua
fenomena alam yang dapat langsung diamati. Aspek fisik ini dibagi lagi menjadi aspek topologi
(wilayah), aspek biotik (manusia, vegetasi, dan hewan), dan aspek non biotik (tanah, perairan,
dan iklim).

Aspek fisik geografi menitikberatkan pada kajian mengenai fenomena-fenomena geosfer yang
mempengaruhi hidup manusia. Pada umumnya, aspek fisik geografi berurusan dengan
fenomena-fenomena yang dipengaruhi oleh alam secara langsung, bukan oleh manusia itu
sendiri. Pada dasarnya, aspek fisik geografi dapat dikategorikan secara luas kedalam tiga
kategori yaitu keilmuan yang membahas Bentuk Bumi dan pengukurannya.

Selain itu, juga mempelahari unsur Biotik (flora dan fauna serta makhluk hidup), Unsur Abiotik
(cuaca, tanah, batuan, dan mineral) Jika kita pecah lebih dalam, ketiga kategori luas tersebut
dapat dikonsolidasikan menjadi beberapa lingkup kajian dan keilmuan yang terpisah. Berikut ini
adalah beberapa contoh lingkup kajian geografi yang termasuk kedalam aspek fisik geografi.
Berikut ini tiga aspek fisik geografi yang dapat dikaji atau diamati:

-Aspek Topologi

Aspek ini membahas tentang hal yang berkenaan dengan letak atau lokasi suatu wilayah,
bentuk muka bumi, luas area dan batas-batas wilayah yang memiliki ciri-ciri khas tertentu.

-Aspek Biotik

Aspek ini membahas tentang hal yang berkenaan dengan unsur vegetasi seperti (tumbuh-
tumbuhan atau flora, dunia binatang atau fauna) dan kajian penduduk.

-Aspek Non-Biotik

Aspek ini membahas tentang hal yang berkenaan dengan unsur kondisi tanah, tata air
(hidrologi) baik itu perairan, darat maupun laut dan kondisi iklim dari suatu wilayah.

2. Aspek Sosial

Aspek sosial adalah aspek geografi berupa seluruh masalah sosial, budaya, dan ekonomi yang
terjadi karena adanya aktivitas serta kreativitas manusia dipermukaan bumi. Beberapa hal yang
dikaji dalam aspek sosial antara lain aspek ekonomi, sosial, politik, dan budaya. Ada aspek lain
selain aspek fisik, kajian geografi pula mencakup aspek sosial. Geografi mengkaji manusia yang
hidup didalamnya dari keterkaitannya dengan fenomena yang terjadi di geosfer.

Aspek sosial pula meliputi aspek politis, antropologis, ekonomis, dan aspek yang berhubungan
dengan kebudayaan atau pola hidup manusia. Pada aspek ini manusia dipandang sebagai fokus
utama dari kajian geografi dengan memperhatikan pola penyebaran manusia dalam ruang dan
kaitannya perilaku manusia dengan lingkungannya. Ada beberapa aspek sosial yang dikaji,
yaitu:

-Aspek Sosial

Aspek ini membahas tentang hal yang berkenaan dengan unsur adat-istiadat, tradisi,
komunitas, kelompok masyarakat dan lembaga-lembaga sosial.

-Aspek Ekonomi

Aspek ini membahas tentang hal yang berkenaan dengan unsur pertanian, pertambangan,
perkebunan, perikanan, perdagangan, industri, transportasi dan pasar.

-Aspek Budaya
Aspek ini membahas tentang hal-hal yang berkenaan dengan unsur agama, pendidikan,
kesenian danbahasa.

-Aspek Politik

Aspek ini membahas mengenai hal-hal yang berkenaan dengan unsur kepemerintahan terjadi
dalam kehidupan di masyarakat.

8. Ilmu Pendukung Geografi

1. Meteorologi :Meteorologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang masalah atmosfer,


seperti udara, suhu, cuaca, dan sifat kimia serta fisika atmosfer lainnya.

2. Klimatologi: Klimatologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang masalah iklim.

3. Astronomi : Astronomi merupakan ilmu yang mempelajari tetang benda-benda langit yang
berada di luar atmosfer bumi, seperti bulan, matahari, dan juga tentang ruang angkasa.

4. Geologi : Geologi merupakan ilmu yang mempelajari bumi secara menyeluruh, terutama
tentang bebatuan, seperti komposisi, struktur, dan proses perkembangan batuan.

5. Geomorfologi : Geomorfologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bentuk muka bumi
dan proses-proses yang membentuknya.

6. Ilmu Tanah: Ilmu tanah merupakan ilmu yang mempelajaran tanah, baik struktur,
persebaran, dan jenis-jenis tanah.

7. Hidrologi: Hidrologi merupakan ilmu yang mempelajari perihan survei, pencatatan, dan
pemetaan siklus air, baik di dalam kerak atau permukaan bumi.

8. Oseanografi: Oseanografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kelautan, baik dari sifat
fisik maupun kimianya.

9. Ekologi: Ekologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang lingkungan hidup, di mana di
dalamnya mencakup hubungan antara manusia dan lingkungannya.

10. Biogeografi: Biogeografi merupakan cabang ilmu geografi yang mempelajari faktor-faktor
alam, di mana faktor tersebut memengaruhi persebaran makhluk hidup.

Anda mungkin juga menyukai