Anda di halaman 1dari 23

Bab

I Pengantar Ilmu Geografi

Pada hakikatnya, geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang


kesamaan dan perbedaan geosfer dengan sudut pandang keruangan, kelingkungan, dan
kompleks wilayah. Pada saat ini, geografi telah ditunjang dengan peralatan-peralatan,
seperti citra dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Dengan begitu, geografi sekarang
dianggap sebagai ilmu yang dapat dipergunakan dalam kajian berbagai bidang.
Isi Materi

A. Pengertian Geografi

B. Konsep Dasar Geografi

C. Pendekatan Penelitian Geografi

D. Prinsip-Prinsip dalam Geografi

E. Aspek-Aspek Geografi

F. Ilmu Penunjang Geografi

G. Objek Studi Ilmu Geografi


A. Pegertian Geografi

Geografi berasal dari bahasa Yunani,


geo yang berarti bumi
grafi (graphien) yang berarti pencitraan atau pelukisan

Jadi, dari segi bahasa, geografi adalah ilmu pengetahuan


yang menggambarkan keadaan bumi.
Perbedaan perumusan definisi geografi
1. Alexander (1958) mengemukakan bahwa geografi merupakan studi
tentang pengaruh lingkungan alam pada aktivitas manusia.
2. Hartshorne (1960) merumuskan bahwa geografi berkepentingan
untuk memberikan deskripsi yang teliti, beraturan, dan rasional
tentang sifat variabel dari permukaan bumi.
3. Yeates (1963) mengartikan geografi sebagai suatu ilmu yang
memperhatikan perkembangan rasional dan lokasi dari berbagai
sifat yang beraneka ragam di permukaan bumi.
4. Bintarto (1977) sebagai tokoh geografi Indonesia mendefinisikan
bahwa geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mencitrakan,
menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisis gejala-gejala alam dan
penduduk, serta mempelajari corak yang khas mengenai
kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur-unsur bumi
dalam ruang dan waktu.
Syarat karakteristik pengertian fakta geografis

1. Keadaan, sifat, atau peristiwa itu benar-benar


berlangsung.

2. Kita mengetahui lokasinya atau spesifi kasi tempatnya


(tempat berlangsungnya).

3. Kita mengetahui waktu atau saat hal tersebut diamati.


Ruang lingkup kajian studi geografi adalah menjawab pertanyaan-
pertanyaan berikut.
1. Apa (what) dalam arti ketampakan atau kejadian, proses gejala, struktur pola,
dan fungsi di permukaan bumi.
2. Di mana (where) dalam arti situs (site), letak (lokasi), dan persebaran (spatial
distribution) di permukaan bumi.
3. Berapa panjang (how long) dapat dicontohkan sungai dan jalan; berapa lebar
(how wide), berapa luas (how large) suatu areal/wilayah; berapa jauh (how far)
jarak antarlokasi; berapa dalam (how deep) suatu perairan (danau, sungai, laut);
berapa tinggi (how high) suatu elevasi, berapa miring (how steep) suatu lereng;
berapa lama (durasi) suatu proses berlangsung; berapa banyak (how long); (how
many/much) suatu jumlah.
4. Mengapa (why) ada fenomena atau kejadian tersebut dalam arti korologi dan
deskripsi latar belakang dan pola hubungan sebab akibat (causal), serta
interelasi dan interaksi serangkaian gejala.
5. Bagaimana (how) dalam arti penjelasan suatu struktur pola, fungsi dan proses
gejala terhadap masalah yang berwujud rumusan.
6. Kapan (when) dalam arti waktu lampau, sekarang, dan yang akan datang.
7. Siapa (who) dalam arti objek penelitian atau subjek suatu kejadian dan sekaligus
sebagai subjek yang bertanggung jawab dalam bentuk kelompok manusia.
B. Konsep Dasar Geografi
Konsep dasar geografi merupakan konsep yang paling penting dalam
menggambarkan struktur ilmu ataupun hakikat suatu ilmu.
Konsep dasar geografi menurut Daldjoeni (ahli geografi Indonesia)
1. Konsep lokasi
2. Konsep jarak
3. Konsep keterjangkauan
4. Konsep pola
5. Konsep morfologi
6. Konsep aglomeras
7. Konsep nilai kegunaan
8. Konsep interaksi dan interdependensi
9. Konsep deferensiasi areal
10. Konsep keterkaitan keruangan
1. Konsep Lokasi
Konsep ini merupakan jawaban atas pertanyaan ”di mana”.

a. Lokasi absolut menunjukkan letak yang tetap terhadap sistem grid


atau koordinat.
b. Lokasi relatif lebih penting dan lebih banyak dikaji dalam geografi.
Lokasi relatif disebut sebagai letak geografis.

2. Konsep Jarak
Jarak mempunyai arti penting bagi kehidupan sosial, ekonomi,
ataupun pertahanan. Jarak dapat merupakan faktor pembatas yang
bersifat alami. Akan tetapi, jarak sekarang bersifat relatif karena
sejalan dengan kemajuan kehidupan dan teknologi. Jarak pada peta
yang melalui garis lengkung dapat diukur dengan alat yang disebut
kurvimeter.
3. Konsep Keterjangkauan
Konsep ini berkaitan dengan kondisi medan atau ada tidaknya sarana
angkutan atau komunikasi yang dapat dipakai.
Konsep keterjangkauan terkait dengan kemudahan untuk dijangkau.

4. Konsep Morfologi
Morfologi menggambarkan perwujudan ketampakan daratan muka
bumi sebagai hasil pengangkatan atau penurunan wilayah dan erosi
sebagai hasil kerja tenaga endogen dan eksogen.

5. Konsep Aglomerasi
Aglomerasi merupakan kecenderungan persebaran yang bersifat
mengelompok pada suatu wilayah yang relatif sempit. Bentuk
persebaran ini paling menguntungkan karena kesejenisan gejala
ataupun adanya faktor-faktor umum yang menguntungkan.
6. Konsep Pola
Geografi mempelajari pola-pola bentuk dan persebaran fenomena,
memahami makna atau artian, serta berupaya untuk
memanfaatkannya.
7. Konsep Nilai Kegunaan
Nilai kegunaan fenomena di muka bumi bersifat relatif, tidak sama
bagi semua orang atau golongan penduduk tertentu.

8. Konsep Diferensial Areal


Setiap tempat atau wilayah terwujud sebagai hasil integrasi berbagai
unsur atau fenomena lingkungan, baik yang bersifat alam maupun
kehidupan. Integrasi fenomena menjadikan suatu tempat atau wilayah
mempunyai corak unik dan tersendiri sebagai suatu region yang
berbeda dari tempat atau wilayah yang lain.
9. Konsep Interaksi/Interdependensi
Interaksi merupakan peristiwa saling memengaruhi daya, objek, atau
tempat satu dengan yang lain. Setiap tempat mengembangkan potensi
sumber dan kebutuhan yang tidak selalu sama dengan yang ada di
tempat yang lain. Oleh karena itu, selalu terjadi interaksi bahkan
interdependensi antara tempat yang satu dengan tempat atau wilayah
yang lain.

10. Konsep Keterkaitan Keruangan


Keterkaitan keruangan atau asosiasi keruangan menunjukkan derajat
keterkaitan persebaran suatu fenomena dengan fenomena yang lain di
satu tempat atau ruang. Keterkaitan ini menyangkut fenomena alam,
tumbuhan, atau kehidupan sosial.
C. Pendekatan Penelitian Geografi
Tiga pendekatan utama atau tradisi geografi yang
dipakai untuk mempelajari geografi
1. Tradisi Keruangan
Tradisi ini mengkaji geografi dengan memfokuskan pada persoalan
geometri hubungan-hubungan keruangan dan perpindahan keruangan.

2. Tradisi Studi Wilayah


Tradisi ini mengkaji geografi dengan perhatian yang terpusat pada
karakteristik esensial tempat-tempat atau kawasan.

3. Tradisi Kajian Hubungan Manusia dengan Alam


Tradisi ini mengkaji geografi yang perhatiannya berfokus pada aspek
interaksi manusia dengan lingkungannya.
Tiga pendekatan untuk menemukan masalah geografi
modern khususnya geografi terpadu

1. Pendekatan Keruangan
Metode analisis yang menekankan analisisnya pada eksistensi ruang
yang berfungsi untuk mengakomodasi kegiatan manusia.

2. Pendekatan Ekologi
Pendekatan ekologi dalam analisis geografi menekankan pada
interaksi dan interdepensi antarmanusia dengan lingkungan
hidupnya.

3. Pendekatan Kompleks Wilayah


Pendekatan ini menekankan pada kompleksitas gejala dari eksistensi
wilayah. Analisis geografi dalam pendekatan kompleks wilayah
mempelajari fenomena atau kejadian berdasarkan hubungan aspek-
aspek suatu wilayah tertentu yang berkaitan dengan wilayah lainnya.
D. Prinsip-Prinsip dalam Geografi
1. Prinsip Interelasi
Prinsip ini merupakan suatu hubungan saling terkait dalam ruang antara
gejala yang satu dengan gejala yang lain.

Vegetasi pohon jarum sejenis pohon pinus


dapat tumbuh subur di daerah yang dingin.

Erosi banyak terjadi pada lahan yang terbuka


tanpa penutup lahan, lereng terjal, dan curah
hujan tinggi.
2. Prinsip Deskripsi
Prinsip-prinsip ini merupakan penjelasan mengenai gejala-gejala yang
dipelajari. Deskripsi dalam kajian geografi selain disajikan dengan
tulisan perlu dilengkapi pula dengan peta, diagram, grafik, tabel, dan
gambar.
3. Prinsip Persebaran
Prinsip ini merupakan suatu gejala yang tersebar tidak merata di
permukaan bumi yang meliputi bentang alam, tumbuhan, hewan, dan
manusia. Secara alamiah, kondisi fisik antarwilayah berbeda satu
dengan lainnya.

4. Prinsip Korologi
Prinsip ini merupakan suatu gejala, fakta, ataupun masalah geografi di
suatu tempat. Tinjauan dari prinsip ini dilihat dari sebaran, interelasi,
interaksi, dan integrasinya dalam ruang tertentu.
E. Aspek-Aspek Geografi
1. Aspek Fisik
Keadaan alam meliputi lingkungan alam dan bentang alam. Pada
lingkungan alam tercakup unsur proses dan unsur fisik.
a. Unsur proses meliputi proses erosi, sedimentasi, sirkulasi air, dan
gejala-gejala vulkanisme.
b. Unsur fisik, topologi, dan biotik. Unsur fisik meliputi iklim, air, dan
tanah. Unsur topologi meliputi luas, letak, dan bentuk. Unsur biotik
meliputi flora, fauna, dan organisme.

2. Aspek Manusia
Keadaan manusia mengalami perubahan yang lebih cepat dan bersifat
dinamis. Lingkungan geografi sangat berpengaruh terhadap
pemusatan penduduk, sebaran penduduk, perilaku dan kebudayaan
serta hubungannya dengan keadaan alam sekitarnya.
Penggolongan ilmu geografi berdasarkan aspek kajiannya

1. Geografi Fisik
Geografi fisik merupakan cabang geografi yang mempelajari gejala
fisik dari permukaan bumi yang meliputi tanah, air, dan udara dengan
segala prosesnya.

2. Geografi Manusia
Geografi manusia merupakan cabang geografi yang bidang studinya
mencakup aspek gejala di permukaan bumi yang meng ambil manusia
sebagai objek pokoknya.

3. Geografi Regional
Geografi regional adalah studi suatu bagian atau semua bagian yang
didasarkan atas aspek keseluruhan suatu wilayah.
F. Ilmu Penunjang Geografi

Ilmu geografi dan ilmu-


ilmu yang lain saling
berhubungan yang
bersifat timbal balik
secara intensif.
Dari segi teori lingkungan hidup, permukaan bumi dapat
dikelompokkan menjadi tiga
1. Lingkungan fisik (physical environment) atau lingkungan abiotik
adalah segala sesuatu di sekitar manusia yang berupa makhluk tak
hidup. Misalnya, tanah, udara, air, dan sinar matahari.
2. Lingkungan biologis (biological environment) atau lingkungan biotik
adalah segala sesuatu di sekitar manusia yang berupa makhluk
hidup, termasuk di dalamnya adalah manusia.
3. Lingkungan sosial (social
environment) adalah segala
sesuatu di sekitar manusia yang
berwujud tindakan atau aktivitas
manusia baik dalam lingkungan
alam maupun antarmanusia.
G. Objek Studi Ilmu Geografi
1. Kajian litosfer, antara lain tentang bentuk-bentuk permukaan bumi,
proses-proses yang menyebabkan terjadinya perubahan bentuk
pemukaan bumi, pengorganisasian wilayah di daratan, perairan, dan
di udara.
2. Kajian hidrosfer meliputi jumlah, mutu, persebaran, dan peristiwa-
peristiwa yang berhubungan dengan air.
3. Kajian atmosfer meliputi cuaca dan iklim.
4. Kajian biosfer meliputi sejarah, pertumbuhan, dan persebaran
kehidupan.
5. Kajian antroposfer meliputi jumlah dan persebaran serta bentuk-
bentuk hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungannya.
Antroposfer khususnya tingkah laku manusia dalam menghadapi
bumi dipelajari dalam geografi penduduk, geografi ekonomi,
geografi sosial, dan geografi politik.

Anda mungkin juga menyukai