Anda di halaman 1dari 44

Kelompok TRAKEA

( TRAmpil dan KrEAtif )


Aurelia U. (07)
Bambang Jati L. (08)
Dimas Kurniawan S. (13)
Salsabila (28)
Satu semangat belajar alam ini
Dua mari mencari informasi
Tiga minta bimbingan ibu Heni
Satu dua tiga kami suka GEOGRAFI

dengan nada lagu anak-anak “satu satu”


Hakitat geografi

Hakikat Ruang Pende


Konsep Prinsip Objek Aspek
geografi lingkup katan
jarak
pengertian fisik ekologi diskripsi material fisik
lokasi

keterjangkaua
perkembangan sosial keruangan interelasi formal Non fisik
n

pola Kompleks
Ilmu penunjang regional korologi
wilayah
morfologi

manfaat teknik sistem penyebaran


aglomerasi

Nilai
tujuan filsafat
kegunaan

Interaksi
metode interdepensi

Diferensiasi
Sarana bantu area

Keterkaitan
keruangan
Pengertian

ETIMOLOGI Pakar dalam


Pakar luar negeri
negeri
Perkembangan dan Pengertian Geografi
A. Secara Etimologi
asal usul bahasa geografi menurut etimologi adalah dari bahasa Yunani yaitu terdiri
dari kata geo : bumi
grafi(graphien):tulisan/lukisan gambaran
Jadi geografi adalah ilmu pengetahuan yang menggambarkan keadaan bumi.
B. Pendapat para pakar dalam negeri
1). Prof. R. Bintarto (1981)
ilmu geografi adalah ilmu yang mencitrakan, menerangkan sifat-sifat bumi,
menganalisis gejala-gejala alam dan penduduk serta mempelajari corak yang khas
tentang kehidupan dari unsur-unsur bumi dalam ruang dan waktu.
2). Daldjoeni
geografi adalah ilmu yang mengajarkan manusia dalam ruang yang meliputi tiga
hal pokok meliputi:
1. spasial : tata ruang merupakan persebaran gejala alami dam manusiawi di
muka bumi.
2. ekologi : merupakan adaptasi manusia dengan lingkungan fisis dan biologinya.
3. region: merupakan wilayah tempat tinggal manusia berdasarkan fisiografisnya.
3). I made Sandi
Geografi adalah ilmu yang mengemukakan , menemukan , dan memahami
persamaan dan perbedaan yang ada diruang muka bumi.
4). Seminar Lokakarya Ikatan Geograf Indonesia (IGI) di Semarang (1988)
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena
geosfer dengan sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan dalam konteks
keruangan.
C. Pendapat para pakar luar negeri
A. Zaman Klasik : geografi pada zaman klasik masih berbasis pada mitologi
1). Erastothenes (1 ABAD SM)
Geografi adalah menceritakan kesan-kesan penjelajahan dari berbagai penjuru
bumi tanpa memperhatikan dimana ketetapan letaknya (terbatas karena adanya
hanya kesan-kesan penjelajahan). Aliran dari Erastothenes adalah Logografi.
Beliau adalah bapak peletak dasar ilmu geografi.
2). Cladius Ptolomeus
Geografi adalah suatu penyajian yang menggunakan peta yang menggambarkan
sebagian permukaan bumi yang sifatnya umum (lebih luas karena geografi
merupakan ilmu yang penyajiannya menggambarkan bagian permukaan bumi
secara umum yang menggunakan peta). Beliau adalah bapak pembuat peta= “atlas
Ptolomeus’’.
B. Zaman Pertengahan
1). Bernadus Veranus (1622-1650)
Dalam bukunya yang berjudul Geographia General mengatakan bahwa geografi
adalah campuran dari matematika yang membahas kondisi bumi beserta bagian-
bagiannya juga tentang benda-benda langit lainnya. Dan membaginya menjadi
dua:
1. geografi umum: menggambarkan permukaan bumi yang sifatnya alamiah
(litosfer , hidrosfer, atmosfer) dan umum dan mempelajari proses –proses yang
terjadi didalamnya.
2. geografi spesialis: mempelajari masalah gejala-gejala sosial budaya yang ada di
atas permukaan bumi(biosfer). Seperti suku bangsa, tradisi, agama dll.
2). Darwin = Faham/aliran Darwinisme = teori evolusi
Dikemukakan adanya 4 konsep pemikiran tentang geografi
1. Perubahan dari waktu ke waktu ; perubahan musim, siang dan malam, dsb
2. Organisasi suatu wadah / lembaga yang dibentuk oleh manusia
3. Perjuangan dan seleksi
4. Kerandoman / karakter dari berbagai variasi di alam.
C. Zaman Modern:
1). Karl Ritther
Geografi adalah suatu telaah mengenai bumi sebagai tempat hidup manusia.
Beraliran fisi determinis dan termasuk geografi modern.
2). Friederieh Ratzel (jerman : ajarannya antrophogeographi)
konsepnya Labensraum / Liring Space yang memandang negaja sebagai
organisasi hidup. Beraliran Fisis Determinis, dan termasuk geografi modern.
3). Elsworth huntington (AS= ahli geografi)
menekankan ilklim sebagai penentu kehidupan ( determinis iklim). Beliau
mengatakan geografi adalah studi tentang fenomena permukaan bumi serta
penduduk yang mendiami wilayah permukaan bumi.
4). Ferdinand Von Ricthoffen
geografi adalah suatu studi tentang kualitas negara.
5). Hartshone (1960)
geografi adalah berkepentingan untuk memberikan diskripsi yang teliti beraturan
dan rasional tentang sifat variabel dari permukaan bumi atau suatu disiplin ilmu
yang mencoba menggambarkan dan menginterprestasikan karakteristik variabel-
variabel dari tempat yang satu ke tempat yang lain di permukaan bumi sebagai
tempat hidup manusia.
6). John W Alexander (1958)
Geografi adalah studi-studi tentang variasi peruangan di permukaan bumi atau
geografi = studi tentang pengaruh lingkungan alam pada aktivitas manusia.
7). Yeates (1963)
Geografi adalah ilmu yang memperhatikan perkembangan rasional dan lokasi dari
berbagai sifat yang beraneka ragam di permukaan bumi. Dalam pandangan Yeates
geografi adalah ilmu yang berperan dalam perkembangan suatu lokasi yang
dipengaruhi oleh sifat-sifat yang ada di permukaan bumi dengan tidak
menyampingkan alasan-alasan rasional.
8). Paul Vidal De La Blace (1915)
Geografi adalah suatu studi tentang kualitas negara-negara, dimana penentuan
suatu kehidupan tergantung bagaimana manusia mengelola alam ini.
Persamaan pendapat para ahli geografi:
1. Memandang bahwa permukaan bumi sebagai lingkungan yang mempengaruhi
kehidupan manusia , dan lingkungan dimana manusia dapat mengubah dan
membangunnya.
2. Memperhatikan penyebaran manusia dalam ruang dan kaitan manusia dengan
lingkungannya.
3. Dalam geografi terdapat unsur-unsur utama seperti unsur jarak, interaksi gerakan, dan
unsur penyebaran.
kartografi Geomorfologi

Ilmu
oseanografi
penunjang Meteorologi
geografi

Hidorlogi Klimatologi

antropogeogafi Biogeografi
Ilmu penunjang Geografi
1. Geomorfologi (mempelajari tentang permukaan bumi)
2. Meteorologi (cuaca)
3. Klimatologi (iklim di suatu daerah)
4. Biogeografi (persebaran hewan dan tumbuhan di permukaan bumi)
5. Antropogeografi (persebaran manusia di permukaan bumi)
6. Hidrologi (fenomena yg berkaitan dg air.)
. Oseanografi (fenomena fenomena kelautan)
8. Kartografi (peta dg proses penciptaanya)
9. Demografi (mempelajari tentang kependudukan meliputi jumlah penduduk di dunia saat ini)
10. Pedologi (mempelajari tentang fenomena-fenomena yang berkaitan dengan tanah
11. Penginderaan Jauh
ilmu yang mempelajari gejala/fenomena geografi pada suatu alat yang menggunakan
bantuan media penginderaan jauh tanpa melakukan kontak secara langsung terhadap lokasi
yang diamati.
12. SIG (Sistem Informasi Geografi)
Ilmu yang mempelajari tentang tata cara membuat peta secara komputasi dengan tahap
tahap input data, proses dan manajemen data, dan output data.
Tujuan Geografi
a. Pengetahuan
1. Mengembangkan konsep dasar Geografi yang berkaitan dengan pola keruangan dan
proses-prosesnya.
2. Mengembangkan pengetahuan sumber daya alam, peluang, dan keterbatasannya untuk
dimanfaatkan.
3. Mengembangkan konsep dasar Geografi yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan
wilayah negara/dunia.
b. Keterampilan
1. Mengembangkan keterampilan mengamati lingkungan fisik, lingkungan sosial, dan
lingkungan binaan.
2. Mengembangkan keterampilan mengumpulkan, mencatat data, dan informasi yang
berkaitan dengan aspek-aspek keruangan.
3. Mengembangkan keterampilan analisis, sintesis, kecenderungan, dan hasil-hasil dari
interaksi berbagai gejala geografis.
c. Sikap
1. Menumbuhkan kesadaran terhadap perubahan fenomena geografi yang terjadi di
lingkungan sekitar.
2. Mengembangkan sikap melindungi dan tanggung jawab terhadap kualitas lingkungan
hidup.
3. Mengembangkan kepekaan terhadap permasalahan dalam hal pemanfaatan sumber daya.
Manfaat Geografi
Peserta didik memiliki kemampuan:
1. Memahami pola spasial, lingkungan, dan kewilayahan serta proses yang
berkaitan
2. Menguasai keterampilan dasar dalam memperoleh data dan informasi,
mengkomunikasikan dan menerapkan pengetahuan geografi
3. Menampilkan perilaku peduli terhadap lingkungan hidup dan memanfaatkan
sumber daya alam secara arif
4. Punya toleransi terhadap keragaman budaya masyarakat
5. Membentuk kepribadian :
a. Mengetahui permasalahan sosial yang komplek.
b. Menghargai fakta, fenomena geosfer secara global dan lokal.
c. Mengetahui ketersediaan SDA & pernggunaan secara bijak.
ceramah

Diskusi

Problem Solving
Metode
Pengajaran
Inquiry

CBSA

Demonstrasi
Metode Pembelajaran Geografi
1. Metode Ceramah
Metode mengajar dengan menyampaikan informasu dan pengetahuan secara lisan kepada
sejumlah siswa yang pada umunya mengikuti pembelajaran secara pasif.
2. Metode Diskusi
Metode yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah yang dilakukan secara
berkelompok atau diskusi kelompok dan bersama-sama.
3. Problem Solving
Metode mengajar yang menuntut siswa untuk menyelesaikan masalah dengan menganalisa
situasi dan mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk mengahasilkan alternatif sehingga
dapat mengambil suatu keputusan yang tepat sasaran.
4. Inquiry
Metode yang mampu menggiring sisawa untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama
belajar (aktif).
5. CBSA
CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) adalah pendekatan pengajaran yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secara mental, fisik, intelektual dan emosional
dengan harapan siswa memperoleh pengalaman belajar secara maksimal.
6. Metode Demonstrasi
Metode Demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian,
aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan
media pengajaran yang relevan dengan pokok pembahasan atau materi yang sedang disajikan.
Sarana Bantu
1. Grafik
Lukisan pasang surut nilai suatu fenomena yang dilukiskan dengan
menggunakan garis.

2. Diagram
sketsa untuk menjelaskan suatu gejala. Dapat berupa batang ataupun
lingkaran.
3. Tabel
Daftar yang berisi ikhtisar sejumlah data atau informasi yang biasanya
berupa kata-kata bilangan yang tersusun sistematis.
4. Peta
Gambar sebagian atau seluruh permukaan bui pada bidang datar dengan
skala tertentu.
Menurut Rhoad
Mucphey

Menurut Haeget
Ruang Lingkup

Keseimpulan
Ruang Lingkup Geografi
1. Menurut Rhoads Murphey dalam bukunya “The Scope of Geography”
mengemukakan 3 ruang lingkup Geografi yaitu :
a. Persebaran dan keterkaitan penduduk di muka bumi dengan sejumlah
aspek keruangan tempat hidup manusia serta bagaimana manusia itu
memanfaatkannya.
b. Interaksi manusia dengan lingkungannya.
c. Kajian terhadap Region dan analisis dari region yang memiliki ciri
khusus
Yang digambarkan sebagai berikut :
Ruang Lingkup Geografi
Yang digambarkan sebagai berikut : Meteorologi,
atmosfer udara klimatologi
Geologi,
lithosfer Kulit bumi
geomorfologi
Hidrologi,
hidrosfer air oseanografi
geografi geosfer
Biogeografi,
biosfer Tumbuhan & ekologi
hewan
Geo
antrophosfer manusia penduduk,
politik,
ekonomi
Tempat
lokasi
region Geo regional
wilayah

Semua ini berdasarkan kenyataan, fakta, gejala,masalah


Ruang Lingkup Geografi
2. Menurut Hagget (1968), ruang lingkup geogafi dibagi menjadi 2 macam
a. Geografi Ortodoks, yaitu kajian tentang suatu wilayah atau region
dan menganalisa bagian-bagiannya secara sistematik. Geografi
ortodoks dibagi menjadi geografi sistematik, geografi regional,
geografi teknik, dan geografi filsafat.
b. Geografi terintegrasi (terpadu), yaitu suatu pendekatan dengan
mengintegrasikan elemen-elemen geografi sistematik (yang terdiri
atas geografi regional manusia) dengan geografi regional (yang
terdiri atas geografi fisikal dan geografi manusia). Tiap analisis
digololongkan menjadi dua segi, yaitu segi teori dan segi aplikasi.
Ruang Lingkup Geografi
3. Akhirnya disimpulkan ruang lingkup menjadi :
1. Geo fisik dibagi menjadi aspek topologi (luas, letak,
bentuk), aspek fisik (geosfer), dan aspek biotik (hewan
dan tumbuhan).
2. Geo sosial (manusia) dibagi menjadi politik, ekonomi,
budaya.
3. Geo Regional (wilayah) dibagi menjadi unit (wilayah
kecil), Grup (daerah), regional (kumpulan beberapa
daerah), realm (negara) dan region (benua)
4. Geo Tehnik dibagi menjadi SIG, Penginderaan jauh,
Pemetaan.
Ruang Lingkup Geografi
kesimpulan digambarkan sebagai berikut : Luas, letak,
Aspek topologi bentuk

Geo fisik Aspek fisik geosfer

Aspek biotik Hewan &


tumbuhan
kesimpulan Geo sosial air Hidrologi,
oseanografi
Tumbuhan &
Geo Regional
hewan Biogeografi,
ekologi

Geo
Geo Tehnik penduduk,
manusia
politik,
ekonomi

Semua ini berdasarkan kenyataan, fakta, gejala,masalah


Lokasi

Jarak

Keterjangkauan

Pola

Konsep Morfologi

Aglomerasi

Nilai Kegunaan

Interaksi Interdependensi

Diferensiasi Area

Keterkaitan keruangan
Konsep Geografi
1. Lokasi, adalah konsep utama yang akan digunakan untuk mengetahui
fenomena geosfer. Konsep lokasi dibagi atas :
a. Lokasi Absolut, lokasi menurut letak lintang dan bujur bersifat tetap.
Contoh : Indonesia terletak di antara 6°LU-11°LS dan di antara 95°BT-
141°BT.
b. Lokasi Relatif, lokasi yang tergantung pengaruh daerah sekitarnya dan
sifatnya berubah. Contoh : Indonesia terletak antar Benua Asia dan Australia
2. Jarak, yaitu panjang antara dua tempat. Terdiri antara atas :
a. Jarak Mutlak, satuan panjang yang diukur dengan kilometer.
b. Jarak Relatif, jarak tempuh yang menggunakan satuan waktu
3. Keterjangkauan, menyangkut ketercapaian untuk menjangkau suatu tempat,
sarana apa yang digunakan, atau alat komunikasi apa yang digunakan dan
sebagainya.
4. Pola, berupa gambar atau fenomena geosfer seperti pola aliran sungai, pola
pemukiman, lipatan patahan dan lain-lain.
5. Morfologi, menunjukkan bentuk muka bumi sebagai hasil tenaga endogen
dan eksogen yang membentuk dataran rendah, dataran tinggi dan pegunungan.
6. Aglomerasi, pengelompokan fenomena di suatu kawasan dengan latar
belakang adanya unsur-unsur yang lebih memberi dampak positif.
Misalnya pengelompokan kawasan industri, pusat perdagangan dan
daerah pemukiman.
7. Nilai Kegunaan, manfaat yang diberikan oleh suatu wilayah di muka
bumi pada makhluk hidup, tidak akan sama pada semua orang.
8. Interaksi Interdependensi, keterkaitan ruang antara satu dengan yang
lain, misalnya interaksi antara desa dengan kota.
9. Diferensiasi Area, daerah-daerah yan terdapat di muka bumi berbeda
satu sama lain. Dapat dicermati dari corak yang dimiliki oleh suatu
wilayah dengan wilayah yang lainnya. Contoh: Rumah penduduk
Sulawesi berbeda dengan rumah jawa.
10. Keterkaitan keruangan, hubungan antara penyebaran suatu unsur
dengan unsur yang lain pada suatu tempat.Contoh : Gaya bicara Pak
Ruhut asal Medan lebih keras dan galak. Berbeda dengan gaya bicara pak
Dono asal Solo yang lemah lembut dan sopan.
Konsep Lokasi Konsep Pola Konsep Morfologi

Konsep Interaksi
Konsep Aglomerasi Konsep Nilai kegunaan Interdependensi

Konsep Diferensiasi Area


Konsep Diferensiasi Area
Ekologi (lingkungan)

Spasial (keruangan)

Pendekatan
Regional (konteks
wilayah)

Sistem
Pendekatan Geografi
1. Pendekatan Ekologi (Lingkungan)
Untuk mengetahui hubungan dan keterkaitan antara unsur yang berberda pada suatu
lingkungan tertentu, baik antara makhluk hidup maupun antara makhluk hidup dan
lingkungan alamnya.
a. Analisi perilaku manusia terhadap lingkungan
Analisis ini menekankan pada perilaku sosial, ekonomi, kultural, dan politik
manusia/komunitasnya.
b. Analisis aktivitas manusia terhadap lingkungan
Analisis ini lebih menekankan pada bentuk-bentuk kagiatan manusia.
c. Analisis kenampakan fisik alami terhadap lingkungan
analisis ini menekankan pada keterkaitan antara kenampakan fisikal alami dengan
elemen-elemen lingkungannya.
d. Analisis kenampakan fisik buatan terhadap lingkungan
analisis ini menekankan pada keterkaitan anatara kenampakan fisikal budayawi
dengan elemen lingkungan tempat objek kajian berbeda.
2. Pendekatan Spasial (Keruangan)
Digunakan untuk mengetahui persebaran penggunaan ruang yang telah ada dan
bagaimana penyediaan ruang yang akan digunakan untuk berbagai kegunaan yang
dirancang. Contoh penggunaan DAS atau kerusakan lahan.
a. Analisis pola keruangan ( Spatial Pattern Analysis)
Analisis ini lebih menekankan pada sebaran elemen pembentuk ruang. Elemen
tersebut adalah
b. Analisis struktur keruangan (spatial structure analysis)
Analisis ini lebih menekankan pada susunan elemen pembentuk ruang. Suatu ruang
disusun oleh 2 fenomena, yaitu fenomena fisik dan non fisik.
c. Analisis proses keruangan (spatial procces analysis)
analisis ini lebih menekankan pada proses keruangan yang biasanya divisualisasikan
pada perubahan ruang
d. Analisis interaksi keruangan (spatial interaction analysis )
analisis ini akan lebih menekankan pada interaksi antar ruang. Kita akan mempelajari
hubungan timbal balik antara satu ruang dengan lainnya.
e. Analisis organisasi / sistem keruangan (spatial organization analysis)
analisis ini lebih menekankan pada elemen lingkungan yang mempengaruhi
terciptanya tatanan spesifik dari lemen pembentuk ruang.
f. Analisis asosiasi keruangan (spatial association analysis)
analisis ini lebih menekankan pada asosiasi keruangan anatara berbagai kenampakan
pada suatu ruang.
g. Analisis kecenderungan keruangan (spatial tedency analysis)
analisis ini lebih menekankan pada upaya mengetahui kecenderungan perubahan suatu
gejala. Hal ini dapat kita lakukan berdasarkan analisis keruangan, analisis waktu,
ataupun gabungan keduanya.
h. Analisis sinergis keruangan (spatial synergist analysis)
analisis ini lebih menekankan pada hubungan antar keruangan yang saling
menghasilkan nilai tambah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
merupakan salah satu landasan analisis ini.
3. Pendekatan Regional (Kompleks Wilayah)
Merupakan kombinasi antara pendekatan keruangan dan kelingkungan. Contoh desa
berinteraksi dengan kota untuk memenuhi kebutuhan primer dan sekunder, sebalikna
kota berinteraksi dengan desa untuk memperoleh bahan pangan dan tenaga kerja.
4. Pendekatan Sistem/Ekspansionisme
Suatu pendekatan yang berdasarkan atas model berfikir sinebik (berfikir
ekspansionisme) maksudnya cara meninjau suatu benda /hal sebagai bagian dari
keseluruhan yang besar, yaitu suatu metodelogi yang digunakan untuk mendekati,
menelaah, dan mengkaji sistem gejala geografi dan sistem keruangan.
Distribusi

Interelasi

Prinsip

Korologi

Diskripsi
Prinsip Geografi
Prinsip Geografi dibedakan menjadi :

1. Prinsip Penyebaran (Distribusi) adalah suatu gejala dan fakta yang


tersebar tidak merata di permukaan bumi meliputi bentang alam,
tumbuhan, hewan dan manusia.

2. Prinsip Diskripsi adalah penjelasan lebih jauh mengenai gejala-gejala


yang kita pelajari.

3. Prinsip interrelasi adalah suatu hubungan yang saling terikaat dalam


ruang, antara gejala yang satu dengan gejala yang lain.

4. Prinsip kronologi (terpadu/integrasi) Gejala fakta/masalah geografi


disuatu tempat yang ditinjau sebenarnya, interaksinya, dan integrasinya
dalam ruang tertentu.
Lithosfer

Hidrosfer

Material Atmosfer

Anthroposfer

Objek
Sudut pandang keruangan

Sudut pandang kelingkungan


Formal

Sudut pandang Kewilayahan

Sudut pandang Waktu


Objek Geografi
Objek dapat dibagi menjadi 2, yaitu matrial dan formal
1. Objek Material
Meliputi letak dan gejala atau fenomena yang terdapat di geosfer.
Karena ruang lingkupnya geosfer maka objek studi material berada di
bagian geosfer yaitu :
a. Lithosfer (Bahasa Yunani yaitu lithos/batuan dan sphera/lapisan)
Lapisan bumi dalam bentuk batuan batuan.
b.Hidrosfer : Lapisan di kulit bumi yang berbentuk perairan.
c. Atmosfer : Yang berarti lapisan udara yang menyelimuti bumi.
d. Biosfer : Lapisan kehidpan di bumi selain manusia misalnya tumbuhan
dan hewan.
e. Anthroposfer : Lapisan kehidupan manusia yg berada di dalam ruang
Objek dapat dibagi menjadi 2, yaitu matrial dan formal
2. Objek formal
Merupakan cara pandang dan cara pikir terhadap objek material dari sudut
geografi. Cara pandang dan cara pikir terhadap objek material dilihat dari
segi keruangan, kelingkungan, dan kompleks wilayah, serta waktu.
a. Sudut pandang keruangan. Objek formal bisa ditinjau dari berbagai
kepentingan. Dari objek formal ini kita bisa mempelajari tentang letak,
jarak, keterjangkauan dan lain lain.
b. Sudut pandang kelingkungan. Diterapkan dengan cara mempelajari
suatu tempat dengan keadaannya beserta komponen-komponennya.
c. Sudut pandang kewilayahan. Objek formal bisa dipelajari pada
kesamaan dan perbedaanya wilayah serta dengan ciri khasnya.
d. Sudut pandang waktu. Objek formal bisa dipelajari dari perkembangan
dari waktu ke waktu.
Topologi

Biotik
Fisik
Abiotik

Aspek
Sosial

Ekonomi
Non Fisik
( sosial budaya )

Budaya

Politik
Aspek Geografi
1. Aspek Fisik
Aspek yang mengkaji segala fenomena yang ada di geosfer yang
dapat mempengaruhi kelangsungan hidup manusia. Aspek yang dikaji
:
1. Aspek Topologi
Aspek yang membahas tentang bentuk muka bumi, luas area,
dan batas wilayah
2. Aspek Biotik
Aspek yang membahas unsur vegetasi (flora dan fauna).
3. Aspek Abiotik
Aspek yang membahas mengenai unsur kondisi tanah,
hidrologi baik perairan darat maupun laut meliputi :
- Hidrologi : hidrosfer
- Tanah : litosfer
- Iklim : atmosfer
2. Aspek Non Fisik
Aspek yang menitikberatkan pada kajian manusia dari segi
karakteristik perilakunya dgn lingkungan. Aspek :
1. Aspek Sosial
Mengkaji : adat, tradisi, kelompok masyarakat, lembaga
sosial
2. Aspek Ekonomi
Mengkaji : industri, perdagangan, pertanian, transportasi,
pasar.
3. Aspek Budaya
Mengkaji : pendidikan, agama, bahasa, kesesuaian.
4. Aspek Politik
Mengkaji : kepartaian, pemerintah
Gejala Geografi
1. Gejala pada atmosfer :
Terjadinya perubahan musim. Contoh : pada musim dingin kita
menggunakan baju yang tebal dan pada saat musim panas kita menggunakan
baju yang tipis agar tidak kepanasan
2. Gejala pada hidrosfer
Besar kecilnya air yg mengalir di sungai, selain dipengaruhi oleh
hujan ada juga pengaruhnya dari manusia yaitu penggunaan lahan. Besar
kecilnya cadangan air tanah yg dapat dipengaruhi oleh peresapan air
kedalam tanah
3. Gejala pada lithosfer
Untuk mengurangi erosi maka manusia menciptakan terasiring pada
lembah lembah yg landai. Agar tidak terjadi kelangkaan lahan maka
dibuatlah upaya pemanfaatan lahan.
4. Gejala pada Biosfer
Keanekaragaman flora dan fauna menyebabkan keanekaragaman
konsumsi bahan pangan.Perbedaan kegunaan hewan di daerah satu
dengan daerah lain.
5. Gejala pada Antroposfer
Manusia memiliki beragam adat dan budaya, keahlian, bertempat di
daerah yang berbeda hal ini mengakibatkan interaksi antara penduduk
yang berbeda, saling membutuhkan, dan pengelolahan alam yang berbeda
pula.
Gejala Atmosfer

Siklus iklim Siklus awan

Siklus udara
Gejala Hidrosfer

Siklus air
Gejala Biosfer

Sayuran Hewan
Gejala Lithosfer

Batuan

Anda mungkin juga menyukai