keterjangkaua
perkembangan sosial keruangan interelasi formal Non fisik
n
pola Kompleks
Ilmu penunjang regional korologi
wilayah
morfologi
Nilai
tujuan filsafat
kegunaan
Interaksi
metode interdepensi
Diferensiasi
Sarana bantu area
Keterkaitan
keruangan
Pengertian
Ilmu
oseanografi
penunjang Meteorologi
geografi
Hidorlogi Klimatologi
antropogeogafi Biogeografi
Ilmu penunjang Geografi
1. Geomorfologi (mempelajari tentang permukaan bumi)
2. Meteorologi (cuaca)
3. Klimatologi (iklim di suatu daerah)
4. Biogeografi (persebaran hewan dan tumbuhan di permukaan bumi)
5. Antropogeografi (persebaran manusia di permukaan bumi)
6. Hidrologi (fenomena yg berkaitan dg air.)
. Oseanografi (fenomena fenomena kelautan)
8. Kartografi (peta dg proses penciptaanya)
9. Demografi (mempelajari tentang kependudukan meliputi jumlah penduduk di dunia saat ini)
10. Pedologi (mempelajari tentang fenomena-fenomena yang berkaitan dengan tanah
11. Penginderaan Jauh
ilmu yang mempelajari gejala/fenomena geografi pada suatu alat yang menggunakan
bantuan media penginderaan jauh tanpa melakukan kontak secara langsung terhadap lokasi
yang diamati.
12. SIG (Sistem Informasi Geografi)
Ilmu yang mempelajari tentang tata cara membuat peta secara komputasi dengan tahap
tahap input data, proses dan manajemen data, dan output data.
Tujuan Geografi
a. Pengetahuan
1. Mengembangkan konsep dasar Geografi yang berkaitan dengan pola keruangan dan
proses-prosesnya.
2. Mengembangkan pengetahuan sumber daya alam, peluang, dan keterbatasannya untuk
dimanfaatkan.
3. Mengembangkan konsep dasar Geografi yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan
wilayah negara/dunia.
b. Keterampilan
1. Mengembangkan keterampilan mengamati lingkungan fisik, lingkungan sosial, dan
lingkungan binaan.
2. Mengembangkan keterampilan mengumpulkan, mencatat data, dan informasi yang
berkaitan dengan aspek-aspek keruangan.
3. Mengembangkan keterampilan analisis, sintesis, kecenderungan, dan hasil-hasil dari
interaksi berbagai gejala geografis.
c. Sikap
1. Menumbuhkan kesadaran terhadap perubahan fenomena geografi yang terjadi di
lingkungan sekitar.
2. Mengembangkan sikap melindungi dan tanggung jawab terhadap kualitas lingkungan
hidup.
3. Mengembangkan kepekaan terhadap permasalahan dalam hal pemanfaatan sumber daya.
Manfaat Geografi
Peserta didik memiliki kemampuan:
1. Memahami pola spasial, lingkungan, dan kewilayahan serta proses yang
berkaitan
2. Menguasai keterampilan dasar dalam memperoleh data dan informasi,
mengkomunikasikan dan menerapkan pengetahuan geografi
3. Menampilkan perilaku peduli terhadap lingkungan hidup dan memanfaatkan
sumber daya alam secara arif
4. Punya toleransi terhadap keragaman budaya masyarakat
5. Membentuk kepribadian :
a. Mengetahui permasalahan sosial yang komplek.
b. Menghargai fakta, fenomena geosfer secara global dan lokal.
c. Mengetahui ketersediaan SDA & pernggunaan secara bijak.
ceramah
Diskusi
Problem Solving
Metode
Pengajaran
Inquiry
CBSA
Demonstrasi
Metode Pembelajaran Geografi
1. Metode Ceramah
Metode mengajar dengan menyampaikan informasu dan pengetahuan secara lisan kepada
sejumlah siswa yang pada umunya mengikuti pembelajaran secara pasif.
2. Metode Diskusi
Metode yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah yang dilakukan secara
berkelompok atau diskusi kelompok dan bersama-sama.
3. Problem Solving
Metode mengajar yang menuntut siswa untuk menyelesaikan masalah dengan menganalisa
situasi dan mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk mengahasilkan alternatif sehingga
dapat mengambil suatu keputusan yang tepat sasaran.
4. Inquiry
Metode yang mampu menggiring sisawa untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama
belajar (aktif).
5. CBSA
CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) adalah pendekatan pengajaran yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secara mental, fisik, intelektual dan emosional
dengan harapan siswa memperoleh pengalaman belajar secara maksimal.
6. Metode Demonstrasi
Metode Demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian,
aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan
media pengajaran yang relevan dengan pokok pembahasan atau materi yang sedang disajikan.
Sarana Bantu
1. Grafik
Lukisan pasang surut nilai suatu fenomena yang dilukiskan dengan
menggunakan garis.
2. Diagram
sketsa untuk menjelaskan suatu gejala. Dapat berupa batang ataupun
lingkaran.
3. Tabel
Daftar yang berisi ikhtisar sejumlah data atau informasi yang biasanya
berupa kata-kata bilangan yang tersusun sistematis.
4. Peta
Gambar sebagian atau seluruh permukaan bui pada bidang datar dengan
skala tertentu.
Menurut Rhoad
Mucphey
Menurut Haeget
Ruang Lingkup
Keseimpulan
Ruang Lingkup Geografi
1. Menurut Rhoads Murphey dalam bukunya “The Scope of Geography”
mengemukakan 3 ruang lingkup Geografi yaitu :
a. Persebaran dan keterkaitan penduduk di muka bumi dengan sejumlah
aspek keruangan tempat hidup manusia serta bagaimana manusia itu
memanfaatkannya.
b. Interaksi manusia dengan lingkungannya.
c. Kajian terhadap Region dan analisis dari region yang memiliki ciri
khusus
Yang digambarkan sebagai berikut :
Ruang Lingkup Geografi
Yang digambarkan sebagai berikut : Meteorologi,
atmosfer udara klimatologi
Geologi,
lithosfer Kulit bumi
geomorfologi
Hidrologi,
hidrosfer air oseanografi
geografi geosfer
Biogeografi,
biosfer Tumbuhan & ekologi
hewan
Geo
antrophosfer manusia penduduk,
politik,
ekonomi
Tempat
lokasi
region Geo regional
wilayah
Geo
Geo Tehnik penduduk,
manusia
politik,
ekonomi
Jarak
Keterjangkauan
Pola
Konsep Morfologi
Aglomerasi
Nilai Kegunaan
Interaksi Interdependensi
Diferensiasi Area
Keterkaitan keruangan
Konsep Geografi
1. Lokasi, adalah konsep utama yang akan digunakan untuk mengetahui
fenomena geosfer. Konsep lokasi dibagi atas :
a. Lokasi Absolut, lokasi menurut letak lintang dan bujur bersifat tetap.
Contoh : Indonesia terletak di antara 6°LU-11°LS dan di antara 95°BT-
141°BT.
b. Lokasi Relatif, lokasi yang tergantung pengaruh daerah sekitarnya dan
sifatnya berubah. Contoh : Indonesia terletak antar Benua Asia dan Australia
2. Jarak, yaitu panjang antara dua tempat. Terdiri antara atas :
a. Jarak Mutlak, satuan panjang yang diukur dengan kilometer.
b. Jarak Relatif, jarak tempuh yang menggunakan satuan waktu
3. Keterjangkauan, menyangkut ketercapaian untuk menjangkau suatu tempat,
sarana apa yang digunakan, atau alat komunikasi apa yang digunakan dan
sebagainya.
4. Pola, berupa gambar atau fenomena geosfer seperti pola aliran sungai, pola
pemukiman, lipatan patahan dan lain-lain.
5. Morfologi, menunjukkan bentuk muka bumi sebagai hasil tenaga endogen
dan eksogen yang membentuk dataran rendah, dataran tinggi dan pegunungan.
6. Aglomerasi, pengelompokan fenomena di suatu kawasan dengan latar
belakang adanya unsur-unsur yang lebih memberi dampak positif.
Misalnya pengelompokan kawasan industri, pusat perdagangan dan
daerah pemukiman.
7. Nilai Kegunaan, manfaat yang diberikan oleh suatu wilayah di muka
bumi pada makhluk hidup, tidak akan sama pada semua orang.
8. Interaksi Interdependensi, keterkaitan ruang antara satu dengan yang
lain, misalnya interaksi antara desa dengan kota.
9. Diferensiasi Area, daerah-daerah yan terdapat di muka bumi berbeda
satu sama lain. Dapat dicermati dari corak yang dimiliki oleh suatu
wilayah dengan wilayah yang lainnya. Contoh: Rumah penduduk
Sulawesi berbeda dengan rumah jawa.
10. Keterkaitan keruangan, hubungan antara penyebaran suatu unsur
dengan unsur yang lain pada suatu tempat.Contoh : Gaya bicara Pak
Ruhut asal Medan lebih keras dan galak. Berbeda dengan gaya bicara pak
Dono asal Solo yang lemah lembut dan sopan.
Konsep Lokasi Konsep Pola Konsep Morfologi
Konsep Interaksi
Konsep Aglomerasi Konsep Nilai kegunaan Interdependensi
Spasial (keruangan)
Pendekatan
Regional (konteks
wilayah)
Sistem
Pendekatan Geografi
1. Pendekatan Ekologi (Lingkungan)
Untuk mengetahui hubungan dan keterkaitan antara unsur yang berberda pada suatu
lingkungan tertentu, baik antara makhluk hidup maupun antara makhluk hidup dan
lingkungan alamnya.
a. Analisi perilaku manusia terhadap lingkungan
Analisis ini menekankan pada perilaku sosial, ekonomi, kultural, dan politik
manusia/komunitasnya.
b. Analisis aktivitas manusia terhadap lingkungan
Analisis ini lebih menekankan pada bentuk-bentuk kagiatan manusia.
c. Analisis kenampakan fisik alami terhadap lingkungan
analisis ini menekankan pada keterkaitan antara kenampakan fisikal alami dengan
elemen-elemen lingkungannya.
d. Analisis kenampakan fisik buatan terhadap lingkungan
analisis ini menekankan pada keterkaitan anatara kenampakan fisikal budayawi
dengan elemen lingkungan tempat objek kajian berbeda.
2. Pendekatan Spasial (Keruangan)
Digunakan untuk mengetahui persebaran penggunaan ruang yang telah ada dan
bagaimana penyediaan ruang yang akan digunakan untuk berbagai kegunaan yang
dirancang. Contoh penggunaan DAS atau kerusakan lahan.
a. Analisis pola keruangan ( Spatial Pattern Analysis)
Analisis ini lebih menekankan pada sebaran elemen pembentuk ruang. Elemen
tersebut adalah
b. Analisis struktur keruangan (spatial structure analysis)
Analisis ini lebih menekankan pada susunan elemen pembentuk ruang. Suatu ruang
disusun oleh 2 fenomena, yaitu fenomena fisik dan non fisik.
c. Analisis proses keruangan (spatial procces analysis)
analisis ini lebih menekankan pada proses keruangan yang biasanya divisualisasikan
pada perubahan ruang
d. Analisis interaksi keruangan (spatial interaction analysis )
analisis ini akan lebih menekankan pada interaksi antar ruang. Kita akan mempelajari
hubungan timbal balik antara satu ruang dengan lainnya.
e. Analisis organisasi / sistem keruangan (spatial organization analysis)
analisis ini lebih menekankan pada elemen lingkungan yang mempengaruhi
terciptanya tatanan spesifik dari lemen pembentuk ruang.
f. Analisis asosiasi keruangan (spatial association analysis)
analisis ini lebih menekankan pada asosiasi keruangan anatara berbagai kenampakan
pada suatu ruang.
g. Analisis kecenderungan keruangan (spatial tedency analysis)
analisis ini lebih menekankan pada upaya mengetahui kecenderungan perubahan suatu
gejala. Hal ini dapat kita lakukan berdasarkan analisis keruangan, analisis waktu,
ataupun gabungan keduanya.
h. Analisis sinergis keruangan (spatial synergist analysis)
analisis ini lebih menekankan pada hubungan antar keruangan yang saling
menghasilkan nilai tambah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
merupakan salah satu landasan analisis ini.
3. Pendekatan Regional (Kompleks Wilayah)
Merupakan kombinasi antara pendekatan keruangan dan kelingkungan. Contoh desa
berinteraksi dengan kota untuk memenuhi kebutuhan primer dan sekunder, sebalikna
kota berinteraksi dengan desa untuk memperoleh bahan pangan dan tenaga kerja.
4. Pendekatan Sistem/Ekspansionisme
Suatu pendekatan yang berdasarkan atas model berfikir sinebik (berfikir
ekspansionisme) maksudnya cara meninjau suatu benda /hal sebagai bagian dari
keseluruhan yang besar, yaitu suatu metodelogi yang digunakan untuk mendekati,
menelaah, dan mengkaji sistem gejala geografi dan sistem keruangan.
Distribusi
Interelasi
Prinsip
Korologi
Diskripsi
Prinsip Geografi
Prinsip Geografi dibedakan menjadi :
Hidrosfer
Material Atmosfer
Anthroposfer
Objek
Sudut pandang keruangan
Biotik
Fisik
Abiotik
Aspek
Sosial
Ekonomi
Non Fisik
( sosial budaya )
Budaya
Politik
Aspek Geografi
1. Aspek Fisik
Aspek yang mengkaji segala fenomena yang ada di geosfer yang
dapat mempengaruhi kelangsungan hidup manusia. Aspek yang dikaji
:
1. Aspek Topologi
Aspek yang membahas tentang bentuk muka bumi, luas area,
dan batas wilayah
2. Aspek Biotik
Aspek yang membahas unsur vegetasi (flora dan fauna).
3. Aspek Abiotik
Aspek yang membahas mengenai unsur kondisi tanah,
hidrologi baik perairan darat maupun laut meliputi :
- Hidrologi : hidrosfer
- Tanah : litosfer
- Iklim : atmosfer
2. Aspek Non Fisik
Aspek yang menitikberatkan pada kajian manusia dari segi
karakteristik perilakunya dgn lingkungan. Aspek :
1. Aspek Sosial
Mengkaji : adat, tradisi, kelompok masyarakat, lembaga
sosial
2. Aspek Ekonomi
Mengkaji : industri, perdagangan, pertanian, transportasi,
pasar.
3. Aspek Budaya
Mengkaji : pendidikan, agama, bahasa, kesesuaian.
4. Aspek Politik
Mengkaji : kepartaian, pemerintah
Gejala Geografi
1. Gejala pada atmosfer :
Terjadinya perubahan musim. Contoh : pada musim dingin kita
menggunakan baju yang tebal dan pada saat musim panas kita menggunakan
baju yang tipis agar tidak kepanasan
2. Gejala pada hidrosfer
Besar kecilnya air yg mengalir di sungai, selain dipengaruhi oleh
hujan ada juga pengaruhnya dari manusia yaitu penggunaan lahan. Besar
kecilnya cadangan air tanah yg dapat dipengaruhi oleh peresapan air
kedalam tanah
3. Gejala pada lithosfer
Untuk mengurangi erosi maka manusia menciptakan terasiring pada
lembah lembah yg landai. Agar tidak terjadi kelangkaan lahan maka
dibuatlah upaya pemanfaatan lahan.
4. Gejala pada Biosfer
Keanekaragaman flora dan fauna menyebabkan keanekaragaman
konsumsi bahan pangan.Perbedaan kegunaan hewan di daerah satu
dengan daerah lain.
5. Gejala pada Antroposfer
Manusia memiliki beragam adat dan budaya, keahlian, bertempat di
daerah yang berbeda hal ini mengakibatkan interaksi antara penduduk
yang berbeda, saling membutuhkan, dan pengelolahan alam yang berbeda
pula.
Gejala Atmosfer
Siklus udara
Gejala Hidrosfer
Siklus air
Gejala Biosfer
Sayuran Hewan
Gejala Lithosfer
Batuan