Anda di halaman 1dari 13

Geografi dan Prinsip-Prinsipnya

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada  hakikatnya,  geografi  merupakan  ilmu  pengetahuan  yang  mempelajari  tentang  
kesamaan  dan  perbedaan  geosfer  dengan  sudut  pandang  keruangan,  kelingkungan,  dan  
kompleks  wilayah (Handoyo dkk., 2017). Geografi sebagai salah satu ilmu yang menelaah
tentang fenomena di permukaan bumi serta timbal balik antara manusia dan lingkungan
diharapkan mampu memberikan solusi pemecahan berbagai masalah di suatu wilayah. Pada
saat  ini,  geografi  telah  ditunjang  dengan  peralatan-peralatan,  seperti   citra  dan  Sistem
Informasi  Geografis  (SIG).  Dengan  begitu,  geografi  sekarang  dianggap   sebagai  ilmu
yang  dapat  dipergunakan  dalam  kajian  berbagai  bidang. (Shindu dan Yashinto, 2016)
Hakikat studi geografi adalah mempelajari semua fenomena di permukaan bumi, baik
fenomena alami maupun fenomena kehidupan serta proses-proses yang terjadi, seperti
interaksi, interelasi, serta interpendensi antara manusia dan alam. Selain itu, dipelajari pula
pola persebaran di permukaan bumi. Dalam memahami hakikat geografi, terlebih dahulu
harus diketahui definisi geografi, objek kajian geografi, prinsip geografi, konsep geografi,
dan ruang lingkup geografi. (Marhadi, 2004).
Peran studi geografi dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA) dan lingkungan saat ini
menjadi semakin penting, seiring dengan berkembangnya pemikiran tentang pentingnya
aspek keruangan (spatial) dalam konteks pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan
(Handawati, 2017). Dalam aspek keruangan, kita dapat berbicara tentang lokasi (location),
baik lokasi absolut maupun lokasi relatif, tempat (place) ataupun proses yang terjadi dalam
ruang (lokasi atau tempat) di atas muka bumi tersebut. (Kusratmoko, 2020).

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang diangkat pada makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan ilmu geografi?
2. Apa saja prinsip-prinsip geografi?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk memahami tentang ilmu geografi
2. Untuk mengetahui dan memahami terkait prinsip-prinsip dalam geografi.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Geografi
Geografi berasal dari bahasa Yunani, geo yang berarti bumi dan grafi (graphien)
yang berarti pencitraan atau pelukisan. Jadi, dasri segi bahasa geografi memiliki arti ilmu
pengetahuan yang menggambarkan keadaan bumi. Istilah geografi juga telah mendapat
berbagai nama di berbagai negara. Bahasa Belanda menyebut geografi dengan
aardrijkunde, bahasa Inggris mengenalnya dengan nama geography, dan bahasa Yunani
menamakannya goegraphia (Farah dkk., 2018). Secara sederhana geografi dapat
didefinisikan sebagai ilmu yang menggambarkan atau mendeskripsikan tentang bumi.
Definisi geografi secara luas adalah ilmu yang mempeljarai atau mengkaji segala fenomena
yang ada di permukaan bumi, seperti penduduk, flora, fauna, batuan, iklim, tanah, air, dan
interaksi yang terjadi antara fenomena-fenomena tersebut (Aprilia, 2019).
Defini geografi sendiri memiliki pandangan yang berbeda menurut para ahli,
antara lain :
 Alexander  (1958)  mengemukakan  bahwa  geografi  merupakan  studi   tentang
pengaruh  lingkungan  alam  pada  aktivitas manusia
 Hartshorne  (1960)  merumuskan  bahwa  geografi  berkepentingan untuk
memberikan deskripsi yang teliti, beraturan dan rasional tentang sifat variabel dari
permukaan bumi.
 Yeates (1963) mengartikan geografi sebagai suatu ilmu yang memperhatikan
perkembangan rasional dan lokasi dari berbagai sifat yang beraneka ragam di
permukaan bumi.
 Bintarto  (1977)  sebagai  tokoh  geografi  Indonesia  mendefinisikan   bahwa
geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan sifat-sifat
bumi, menganalisis gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak yang
khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur-unsur bumi
dalam ruang dan waktu.
 Eratosthenes (276-194 SM) Menurutnya, geografi berasal dari kata geographica
yang artinta penulisan atau penggambaran bumi.
 Claudius Ptolomeus, Geografi adalah suatu penyajian sebagain atau seluruh
permukaan bumibersama fenomena yang terkandung di dalamnya dalam bentuk
peta.
 Ikatan Geografi Indonesia (IGI), Geografi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari persamaan dan perbedaan geosfer dengan menggunakan pendekatan
kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan.

2.2 Objek Kajian Geografi


Objek kajian suatu ilmu kadang-kadang dipelajari oleh ilmu-ilmu yang lain (objek
material). Sebagai contohnya, antara geografi sosial dan sosiologi sama-sama mempelajari
kelompok manusia pada suatu tempat. Antara geomorfologi dan geografi fisik mempelajari
bentuk lahan. Antara geografi ekonomi dan ekonomi sama-sama membahas kebutuhan
manusia dalam suatu lokasi tertentu. Hal yang membedakan satu dengan ilmu yang lain
dalam hal memecahkan masalahnya adalah sudut pandang satu ilmu dalam memecahkan
masalah atau dalam memberikan sejumlah alternatif pemecahan masalah (objek formal).
Objek kajian geografi sangat luas (objek material) mencakup aspek fisik (lingkungan fisik),
aspek manusia, serta hubungan manusia dengan lingkungan. Objek material geografi dapat
mengenai permukiman, desa, kota, pariwisata, daerah aliran sungai, bentuk lahan, bentang
darat, sumber daya, industri, kependudukan, wilayah atau region, iklim, tanah, air, dan
masih banyak lagi. Secara ringkas, objek material geografi meliputi gejala-gejala yang
terdapat dan terjadi di permukaan bumi. Objek formal geografi adalah cara memandang
dan cara berpikir terhadap objek material tersebut dari segi geografi, yaitu segi keruangan,
kelingkungan, dan kompleks wilayah. Oleh sebab itu, geografi sebagai ilmu lebih dicirikan
oleh objek formalnya dan metode pendekatan daripada objek materialnya. (Adisyah, 2016)

2.3 Prinsip Geografi


Dalam studi geografi, seperti ilmu-ilmu lain, digunakan prinsip-prinsip yang
mendasari yang disebut prinsip geografi. Prinsip ini berfungsi sebagai dasar uraian,
pengkajian, penyingkapan gejala, variabel, dan faktor-faktor geografi (Iskandar, 2009).
Prinsip dapat dianggap sebagai “jiwa” pada waktu kita melakukan pendekatan terhadap
objek yang kita pelajari. Prinsip geografi dapat menjadi uraian pengkajian dan
pengungkapan gejala, variabel, faktor dan masalah geografi (Irwansyah, 2013).

BAB 3. METODE

Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan (library research) dengan sifat


deskriptif Pendekatan penelitian kualitatif digunakan dalam pekerjaan ini. Dalam penelitian
kualitatif, peneliti berfungsi sebagai instrumen utama dan metodologi pengumpulan data
untuk mempelajari latar yang alami dan objektif.

Hasil analisis data diramu secara induktif dan kualitatif. Dalam penelitian kualitatif,
signifikansi diprioritaskan daripada generalisasi. motif untuk memilih Studi semacam ini
menjelaskan materi tentang pemahaman ilmu geografi dan prinsipnya.
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Perkataan geografi berasal dari bahasa Yunani: geo berarti bumi dan graphein berarti
tulisan. Jadi, secara harfiah, geografi berarti tulisan tentang bumi. Oleh karena itu, geografi
sering juga disebut ilmu bumi (Lestari, 2020). Akan tetapi, yang dipelajari dalam geografi bukan
hanya mengenai permukaan bumi saja, melainkan juga berbagai hal yang ada di permukaan
bumi, di luar bumi, bahkan benda-benda di ruang angkasa pun turut menjadi objek kajian
geografi. Dengan demikian, definisi singkat di atas perlu diperluas dan dilengkapi sehingga
mencakup semua hal yang dikaji dalam studi geografi (Somantri dkk., 2016).

Pada mulanya, geografi menceritakan tentang berbagai tempat di permukaan bumi


sebagai hasil penjelajahan ke berbagai tempat ke penjuru dunia yang disebut aliran logografi.
Pemahaman tentang Geografi terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu seiring
dengan kemajuan pemikiran penelaahan manusia (Waluya dan Bagja, 2009). Bernahadus
Varenius membagi bidang kajian geografi menjadi 2 yaitu, Geografi Umum dan Geografi
Khusus. Perkembangan Geografi juga dipengaruhi oleh pemikiran Darwin dengan teori evolusi
dalam perkembangan makhluk hidup (Widiyati, 2012).

Prinsip geografi menjadi dasar pada uraian, pengkajian, dan pengungkapan gejala,
variabel, faktor, dan masalah geografi. Pada waktu melakukan pendekatan terhadap objek yang
kita pelajari, dasar atas prinsip ini harus selalu menjiwainya (Zoer’aini, 2010). Secara teoretis,
menurut Nursid Sumaatmadja prinsip itu terdiri atas prinsip penyebaran, prinsip interelasi,
prinsip deskripsi, dan prinsip korologi (Mahardi, 2004).

1) Prinsip Penyebaran
Penyebaran gejala dan fakta di permukaan bumi tidak merata dari satu wilayah ke
wilayah lainnya. Gejala dan fakta geografi, baik yang berkaitan dengan aspek fisik,
kemanusiaan, maupun gabungan dari keduanya, tersebar di permukaan bumi.
Persebaran gejala dan fakta di setiap lokasi atau tempat di permukaan bumi berbeda-
beda. Ada yang tersebar merata, tidak merata, atau menggerombol. Dengan
memperhatikan dan menggambarkan persebaran gejala tersebut dalam suatu ruang
atau tempat tertentu, kita mampu menyingkapkan persebaran tersebut, baik yang
terkait dengan gejala lain maupun kecenderungan yang dapat dipakai untuk prediksi
di masa mendatang.
Gejala dan fakta geografi, baik yang berkenaan dengan alamnya, maupun
mengenai manusianya, tersebar di permukaan bumi. Penyebaran gejala dan fakta tadi,
tidak merata dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Dengan memperhatikan dan
menggambarkan penyebaran gejala dan fakta tadi dalam ruang, kita telah dibimbing
untuk mengungkapkan persoalan yang berkenaan dengan gejala dan fakta tadi.
Dengan melihat dan menggambarkan berbagai gejala pada peta, kita akan dapat
mengungkapkan hubungannya satu sama lain. Yang selanjutnya juga akan dapat
meramalkannya lebih lanjut.
2) Prinsip Interelasi
Prinsip interelasi secara lengkap adalah interelasi dalam ruang. Interelasi
mengungkapkan hubungan antara faktor fisis dengan faktor fisis, antara faktor
manusia dengan faktor manusia, dan antara faktor fisis dengan faktor manusia. Dari
antar hubungannya itu, dapat mengungkapkan karakteristik gejala atau faktor geografi
di tempat atau wilayah tertentu. Prinsip interelasi digunakan untuk menelaah dengan
mengkaji gejala dan fakta geografi. Prinsip interelasi adalah gejala atau fakta yang
terjadi di suatu tempat tertentu. Setelah mengetahui penyebaran gejala dan fakta
geografi dalam lokasi tersebut, langkah selanjutnya menyingkap hubungan antara
gejala atau fakta yang ada di tempat itu. Pengungkapan hubungan bisa berasal dari
hubungan gejala fisik dengan gejala fisik, manusia dengan manusia, atau fisik dengan
manusia. Berdasarkan hubungan gejala-gejala geografi tersebut, dapat ditetapkan
karakteristik tempat tersebut. Dengan menggunakan metode kuantitatif (statistik),
interelasi gejala atau fakta itu dapat diukur secara matematis.
Contoh dari prinsip ini adalah
 Vegetasi pohon jarum sejenis pohon pinus dapat tumbuh di daerah yang
dingin
 Erosi banyak terjadi pada lahan yang terbuka tanpa penutup lahan, lereng
terjal dan curah hujan tinggi.
3) Prinsip Deskripsi
Penjelasan atau deskripsi merupakan suatu prinsip pada geografi dan studi
geografi untuk memberikan gambaran lebih jauh tentang gejala dan masalah yang
dipelajari. Prinsip deskripsi dapat dilaksanakan dengan menggunakan diagram, grafik
dan tabel. Apabila interelasi antargejala, faktor, atau fakta dapat diketahui, tahap
selanjutnya adalah menjelaskan sebab akibat adanya interelasi antargejala geografi
tersebut. Penjelasan, deskripsi, dan pencitraan merupakan salah satu prinsip dasar
studi geografi. Prinsip deskripsi berfungsi memberikan gambaran yang lebih detail
tentang gejala, fakta, atau faktor serta masalah yang diteliti.
Prinsip ini tidak hanya menjelaskan peristiwa tersebut dengan kata-kata dan
penggambarannya dengan peta, tetapi juga didukung dengan diagram, grafik, tabel,
dan hasil-hasil tumpang susun gejala-gejala tersebut melalui analisis komputer
dengan menggunakan sistem informasi geografi. Bentuk-bentuk tulisan, peta,
diagram, tabel, grafik, dan lainnya ini akan memberikan penjelasan dan kejelasan
tentang apa yang dipelajari dan sedang diteliti.
4) Prinsip Korologi
Prinsip korologi, yaitu gejala, fakta ataupun masalah geografi di suatu tempat
yang ditinjau pesebarannya, interelasinya, interaksinya, dan integrasinya dalam ruang
tertentu, sebab ruang itu akan memberikan karakteristik kepada kesatuan gejala
tersebut. Prinsip ini merupakan salah satu prinsip geografi yang bersifat
komprehensif karena merupakan perpaduan dari beberapa prinsip geografi lainnya.
Prinsip korologi merupakan ciri dari studi geografi modern.
Pada prinsip korologi ini, gejala, faktor, dan masalah geografi dipandang dari segi
penyebaran gejala, fakta, dan masalah geografi dalam ruang. Baik penyebaran,
interelasi, maupun interaksi antara gejala, fakta, dan masalah sudah diketahui dalam
suatu ruang. Faktor-faktor sebab dan akibat terjadinya suatu gejala, fakta, dan
masalah tidak dapat dilepaskan dengan ruang yang bersangkutan. Ruang akan
memberikan karakteristik kepada kesatuan gejala, kesatuan fungsi, dan kesatuan
bentuk. Ruang dimaksud di sini adalah permukaan bumi, baik sebagian maupun
secara keseluruhan. Pengertian bumi sebagai ruang tidak hanya bagian bumi
bersinggungan dengan udara dan bagian dari luar bumi, tetapi juga termasuk lapisan
atmosfer terbawah yang memengaruhi permukaan bumi dan lapisan batuan sampai
kedalaman tertentu, termasuk organisme yang ada di permukaan bumi. Juga, meliputi
perairan darat dan laut yang tersebar di bumi yang disebut sebagai lapisan hidup (life
layer). Dengan demikian, prinsip korologi ini memperhatikan penyebaran serta
interaksi segala unsur yang ada di permukaan bumi sebagai suatu ruang yang
membentuk kesatuan fungsi.
Dalam meninjau sesuatu gejala berdasarkan prinsip korologi, misalnya pertanian,
selalu diperhatikan penyebarannya dalam ruang, interelasinya dengan komponen-
komponen atau faktor-faktor yang menunjang pertanian, dan interaksi pertanian itu
dengan kehidupan pada ruang yang bersangkutan. Dengan demikian, kita akan
mengungkapkan karakteristik pertanian tersebut.
BAB 5. KESIMPULAN

Definisi geografi secara luas adalah ilmu yang mempeljarai atau mengkaji segala
fenomena yang ada di permukaan bumi, seperti penduduk, flora, fauna, batuan, iklim, tanah, air,
dan interaksi yang terjadi antara fenomena-fenomena tersebut. Objek material geografi dapat
mengenai permukiman, desa, kota, pariwisata, daerah aliran sungai, bentuk lahan, bentang darat,
sumber daya, industri, kependudukan, wilayah atau region, iklim, tanah, air, dan masih banyak
lagi. Secara ringkas, objek material geografi meliputi gejala-gejala yang terdapat dan terjadi di
permukaan bumi.

rinsip geografi dapat menjadi uraian pengkajian dan pengungkapan gejala, variabel,
faktor dan masalah geografi. Secara teoretis, prinsip geografi terdiri dari 4 bagian antara lain :
prinsip penyebaran, prinsip interlasi, prinsip deskripsi dan prinsip korologi yang yang di gunakan
untuk memahami karakteristik dan keterkaitan fenomena dengan permasalahan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Adisyah, B. 2016. Pengaruh Pendekatan Saintifik terhadap Keterampilan Geografi dan Hasil
Belajar Siswa Kelas X SMAN 1 Sumbawa Besar. Disertasi tidak diterbitkan. Universitas
Negeri Malang, Malang.

Aprilia, A.G. 2019. E-modul : Pengantar Dasar Geografi. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah dan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas 2019.

Farah. F.A., Handoyo, B., dan Bachri, S. 2018. Pengaruh Model Problem Based Learning
Terhadap Keterampilan Geografi. Jurnal Pendidikan Volume 3 Nomor 10 2018.

Handawati, R. 2017. Kontribusi Pembelajaran Geografi Terhadap Pembentukan Mental Map


Peserta Didik : Studi pada SMA Negeri dan Swasta di Jakarta Pusat. S2 Thesis. Universitas
Pendidikan Indonesia.

Handoyo, B., Soekamto, H., dan Amirudin, A. 2017. Sustainable Spatial Skill (3S) sebagai
Pengembangan Keterampilan Geografi. Jurnal Prosiding Seminar Nasional.
http://fis.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/PROSIDING-SEMNAS-FIS-2017.pdf

Irwansyah, E. 2013. Sistem Informasi Geografis : Prinsip Dasar dan Pengembangan Aplikasi, :
Yogyakarta : Penerbit Digibooks.

Iskandar, L. 2009. Geografi 1 : Kelas X SMA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.

Kusratmoko, E. 2020. Modul 1 Dasar-Dasar Geografi : Pengertian Geografi. Modul Universitas


Terbuka.
Lestari, F.S. 2020. Modu; Pembelajaran SMA : Geografi. Direktorat SMA, Direktorat Jenderal
PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 2020.

Marhadi, S.K. 2004. Modul 1 Dasar-Dasar Geografi : Hakikat Geografi. Modul Universitas
Terbuka.

Shindu, P., dan Yashinto. 2016. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Somantri, Lili dan Nurul Huda. 2016. Buku Siswa Aktif dan Kratif Belajar Geografi 1 untuk
SMA/MA Kelas X. Bnadung: Grafindo Media Pratama.

Waluya dan Bagja. 2009. Memahami Geografi untuk kelas X SMA/MA. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Wardiyatmoko. 2014. Geografi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Erlangga.

Widiyati, A. 2012. Penerapan Prinsip Geografi Untuk Konservasi Sumber Daya Alam di
Wilayah Bogor Barat Kabupaten Bogor Jawa Barat. Jurnal Geo Volume 12 Nomor 1 April
2012.

Zoer’aini, D. I. 2010. Prinsip-prinsip Ekologi Ekosistem Lingkungan dan Pelestariannya.


Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai