memanfaatkannya dalam kajian pada Prodi S2 yang akan diambil. Tidak berlebihan
kiranya bagi peserta matrikulasi yang berlatarbelakang disiplin ilmu non geografi tentang
geografi sebagai sain. Hal tersebut senada pendapat Jiang Naili (2012)
yang
menyebutkan bahwa banyak orang merasa kebingungan tentang geografi sebagai sain
(ilmu pengetahuan). Agar supaya peserta matrikulasi yang non-geografi berkurang rasa
kebingungaya, maka materi matrikulasi yang semula berjudul: Teori Perkembangan
Geografi dan telah diubah menjadi Perkembangan Teori Geografi, dan akhirnya diubah
geografi itu luas, yang menyatakan bahwa geografi itu merupakan displin keilmuan
yang luas, mempunyai sejarah perkembangan yang panjang dan mempunyai subyek
material kajian yang melebar dan bersinggungan dengan banyak disiplin mulai dari yang
bersifat fisik dan sosial murni.
A
B
L
A : atmosfer
H : hidrosfer
L : litosfer
B : biosfer
Bersifat dinamik
Geography explores the relationship between the earth and its peoples
through the study of place, space and environment. Geographers ask question
where and what; also how and why (Geography Working Group Interim
Report, 1990).
9. The study of place seeks to described and understand not only the location of
the physical and human features of the Earth, but also the process, systems,
and interrelationship the create or influence those features (Geography
Working Group Interim Report, 1990).
10. The study of the environment embraces both its physical and human
dimensions. Thus it addresses the resources, some times scarce ad fragile, that
the Earth provides and on which all life depends; the impact of those
resources of human activities; and wider social, economic, political and
cultural consequences of the relationship between the two (Geography
Working Group Interim Report, 1990).
11. Geography is about how we view the world, how we see people in places
(Gale,1992).
Definisi Geografi dari catatan kuliah (Sutikno, 2008):
1. Geography is essentially to the full understanding of reality.
13. Geography is concerned with giving man an orderly description of his world
(however) the contemporary stress is on geography as the study of spatial
organization expressed as patterns and processes.
14. Geography .. A science concerned with the rational development, and testing
of theories that explain and predict the spatial distribution and location of
various characteristics on the surface of the earth.
15. Geography is the study of relations between society and the natural
environment.
16. Geography looks at how society shapes, alters, and increasingly transforms
the natural environment, creating humanized forms from stretches of pristine
nature, and then sedimenting layers of socialization on within the other, one
on top of the others, until a complex natural-social landscape results.
17. Geography is a study of nature-society interrelations.
18. Geographers integrates phenomena according to its distinctive chorographic
point of view.
19. Geography, aptitude of comprehending the correspondence and correlation
of facts, be they in terrestrial milieu which includes them all, be they in
regional milieu in which they are localized.
Rumusan dari sejumlah 30 definisi tersebut cukup bervariasi ada yang sangat
pendek (sederhana) dan ada yang lebih panjang dan kompleks. Definisi geografi yang
begitu bervariasi, di satu pihak membingungkan, di pihak lain justru memberikan
keleluasaan untuk memilih sebagai landasan untuk penelitian atau penulisan ilmiah..
Terkait dengan variasi definisi tersebut tidak berlebihan apabila dinyatakan bahwa tidak
ada satu definisi yang sesuai bagi semua geograf. Variasi rumusan definisi dari berbagai
pendapat tersebut tergantung pada fokus obyek kajian
definisi. Bahkan ada yang menyatakan bahwa geografi adalah apa yang dikerjakan
geograf (bersifat akademik) / (what geographers do; academic) dan dan apa yang dikaji
geograf ( bahasa sehari-hari) / (what geographers study; vernacular).
Kesimpulan yang diambil dari variasi definisi tersebut adalah: meskipun rumusan
definisi berbeda-beda namun ada beberapa elemen yang menjadi identitas geografi.dan
merupakan lingkup geografi. Lingkup sain geografi yang tersirat dan tersurat dalam
definisi geografi tersebut adalah: ruang (space), lingkungan alami dan lingkungan
manusia
(natural
and
human
environment),
wilayah
(region),
timbalbalik
pertimbangan
akademik,
manusia. Subyektifitas dari intepretasi, penting dari konsep personal dan penilaian
terhadap identitas obyek kajian merupakan hambatan perkembangan geografi manusia.
Akibatnya terjadi penyimpangan arah perkembangan geografi manusia. Salah satu butir
yang teridentifikasi adanya penyimpangan geograf manusia dari paradigma insani dan
alamiah, adalah suburnya kajian ilmu sosial dan ilmu humaniora daripada ilmu
pengethauan fisik dan alam. Akibatnya kajian geografi manusia cenderung menggunakan
teori-teori ilmu sosial dan humaniora. Efek lebih lanjut menurut Johson (dalam Matthews
dan Herbert, 2004) terdapat perbedaan epistemologi dalam geografi fisik dan geografi
manusia.
Secara
akademik
geografis
kedua
cabang
geografi
tersebut
saling
membutuhkan, dalam arti kajian geografi fisik memerlukan konsep geografi manusia,
sebaliknya kajian geografi manusia memerlukan informasi geografi fisik. Dengan asumsi
bahwa fenomena fisik merupakan wadah dari semua komponen manusia beserta aktifitas
dan prosesnya.
Meteorologi
Biologi
Geomorfologi
Klimatologi
BioGeografi
Astronomi
Matematika
Geografi
Geografi
Sosial
Geografi
Ekonomi
Ekonomi
Geografi
Politik
Geografi
Budaya
Geografi
Sejarah
Sejarah
Pedologi
Ilmu Politik
Antropologi
GEOGRAFI MANUSIA
Sosiologi
GEOGRAFI
Geografi
Tanah
GEOGRAFI FISIK
Geologi
Gambar 2. Geografi dengan cabang Geografi Fisik dan Geografi Manusia, beserta bidang
kajian dan ilmu pendukungnya.
Dalam kajian
geografis peta menjadi bahan dan alat utama, baik sebagai peta dasar, peta tematik, peta
analitik maupun peta sintesis. Kerja lapang merupakan metode utama dalam perolehan
data geografis. Holistik dalam arti fenomena yang dikaji utuh menyeluruh, meskipun
kadar keholistikannya tergantung pada permasalahan
keholistikan kajian geografi dapat diketahui dari pertanyaan pemandu dalam geografi
yang terdiri dari 5W/1 H:
1) What: mengetahui fenomena yang dikaji, apakah obyek, proses atau
kejadianya;
2) Where: mengetahui tempat/lokasi terdapat atau kejadiannya;
3) When: mengetahui waktu kejadian;
4) Why: mengetahui penyebab kejadian;
5) Who: mengetahui siapa yang terlibat atau yang bertanggung jawab
terhadap suatu kejadian
6) How: mengetahui cara menyelesaikan kejadian, atau megetahui proses
berlangsugnya kejadian.
Pertayaan pemandu kajian geografi tersebut tergolong pertayaan lama dan partial, yang
dapat digunakan untuk menentukan tingkat dan bobot kajian untuk memperoleh derajad
akademik. Bagi program S1 lebih menekankan pada tiga pertanyaan pertama, yaitu what,
where dan when, dapat juga S1 mengkaji pertanyaan yang lain tetapi tidak merupakan
keharusan. Bagi program S2 dan S3 analisisnya lebih mengutamakan pada pertanyaan ke
4 hingga ke 6; berdasarka data dasar dari pertayaan 1 hingga 4.
Agar pertanyaan pemandu dalam kajian geografi tersebut lebih bersifat analitik, maka
dimodifikasi menjadi empat pertanyaan utama, yang merupakan gabungan dari
pertanyaan yang ada sebelumnya. Pertayaan pemandu kajian geografi yang baru lebih
sesuai bagi peeliti pada jenjang studi Program S2 dan S3, pertanyaan pemandu dimaksud
adalah sebagai berikut:
1) Apa, dimana dan kapan (what, where and when) jawaban terhadap
pertanyaan tersebut merupakan data geografis yang dapat dianalisis, secara
spasial dan temporal;
2) Bagaimana dan mengapa (how and why): jawaban terhadap pertanyaan
memerlukan analisis yang mendalam dan mempuyai nilai akademik yang
penting;
3)
10
peperangan dan
Tokoh/Pencetus
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
Homeru 1)
Geografi berdasar filsafat dan sejarah,
s (850 SM)
ilmu kebumian dilandasi oleh mitologi,
dan
kemudian berkembang mengalami perubahan,
Hesodius
karena dipengaruhi oleh ilmu alam, ilmu pasti
dan logika
Herodot 2)
Pembuat peta dunia, yang terbagi menjadi
us 485-425
Eropa (hingga Ukraina), Afrika (Sudan) dan
SM
Asia (India Timur); sebagai bapak geografi;
penganutnya:Ibnu Kaldun (1332-1406 M)
3)
Aliran geografi matematis, menyatakan
Pytagora
bahwa bumi bulat dan megajarkan pengukuran
s 572-497
bola bumi secara matematis; unsur tunggal apa
SM
pembentuk alam semesta
4)
Ahli filsafat yang megajarkan geometri
sebagai pengetahuan rasional atas dasar akal
Plato
murni sebagai dasar pengembangan kebearan
(428-348
filsafati.
SM)
5)
Berpendapat bahwa bumi berbentuk
keping yang terapug di atas air, separo bola
hampa, mempertanyakan dasar alam dan isi
Thales
alam; yang kemudian disagah oleh
(640-546
Parmenides seabad kemudian bahwa bumi itu
SM)
bulat.
6)
Menyempurakan sistem koordinat dan
ukuran bumi
7)
Menyempurnakan sistem koordinat dan
Anaxim
ukuran bumi
ader (6118)
Menyatakan bahwa bumi bulat yang
547 SM
berevolusi terhadap matahari da berputar pada
Aristotel
porosnya
11
es (382-322
SM
8)
Heraclid 9)
Sistem koordinat dan ukuran bumi,
es (320 SM)
disempurnakan dan membuat peta dunia,
dan
memperkenalkan nama geografi dan disebut
Aristarchus
sebagai bapak geografi. Uraiannya tentang
(310-230 SM
geografi fisik, astroomi, matematika, ethografi
9)
Erathost
dan negara-negara.
enes (27610)
Mempertegas prinsip geosentris,
196 SM
melakukan pengamatan astroomi yang
bermanfaat bagi pelayaran; membagi bumi
atas zone iklim berdasarkan garis lintang.
11)
Menerbitkan
buku
Geograpika
Unphegesis (Bimbingan ke Geografi),
10)
Hipparc
merupakan sumber pengetahuan geografi dan
hus (160-125
perpetaan pada zaman Yunani Kuno dan
SM
bangsa Eropa. Ia membedakan geografi
dengan korografi.
12)
Melakuka pengkuran dari Pulau Rhodes
11)
Claudius
hingga Kota Alexandria, sebagai dasar utuk
Ptolomeus
menentukan keliling bumi, hasilya lebih teliti
(90-155 M)
dari sebelumnya.
13)
Sebagai pelopor geografi regional,
termasuk
aliran
logografi,
termasuk
12)
Posidoni
Herodotus..
us (100 M)
14)
Pelopor phytogeografi
13)
Hecateu
s (520 SM)
15)
12
17)
Marcop
olo (12661272
19)
18)
Columbus
(1497-1498
M)
19)
Bartomo
lome-us Diaz
20)
Vasco de
Gama (14971499)
21)
Ibnu
Batuta (13041378)
Geografi abad
pertengahan
(1500-1800)
22)
Ibnu
Said (abad
13)
23)
Al Idrisi
(abad 12)
1) Copernicus
(1500)
2) Galileo
Galilei
(1564-1642)
3) Bernadus
Varenius
1)
13
(1622-1650)
4) Cluverius
(abad 17)
14
Geografi modern
(abad 18pertegahan abad
19).
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Emman 1)
Filosof, pengajar geografi fisik, geografi
uel
Kant
merupakan disiplin ilmiah. Pengarang buku
(1724-1804)
Phsische Geographie. Geografi merupakan
bagian dari ilmu empiris, yang membahas
gejala di permukaan bumi, sebagai dasar
memahami tentang dunia.
Alexand 2)
Geografi adalah basis dari sejarah, sedang
er
von
sejarah itu geografi dari abad ke abad yang
Humboldt
digerakan oleh manusia. Hasil perjalaan ke
(1769-1859)
Amerika Selatan dan Tengah memperoleh
kesimpulan terdapat korelasi antara elevasi
dengan
jenis-jenis
vegetasi;
terdapat
perbedaan dan persamaan karakteristik gejala
di permukaan bumi.
Karl
3)
Peletak dasar geografi sosial modern,
Ritter (1779geografi regional, dan penganut aliran
1859)
geografi fisik-determinis; sebagai pelopor
geografi regional.Mengembangkan teori siklus
perkembangan kebudayaan: sebagai makhluk
organis, kebudayaa berdaur melalui kelahiran,
dewasa, kemudian mati.Penulis buku The laws
of spasial growth of states: contribution to
scientific political geography (1986).
4)
Mengajukan empat konsep:
Charles
Ada
hubugan
erat
antara
organisme dan kondisi lingkungan
fisik;
Ada
kemungkinan
alam
menghasilkan variasi karakteristik
secara acak pada setiap kelompok
F. Ratzel
organisme.
(1844-1904)
5)
Pengarang buku Antropogeographie
(1882), yang mengupas faktor penentu
kehidupan pada suatu wilayah adalah
lingkungan alam dan aktifitas manusia.
Manusia
sebagai
penentu
corak
kebudayaanya, kependudukan, permukiman
dan budaya menjadi perhatiannya. Penelitian
yang dilakukan telah menggunakan metode
ilmiah, dengan kesimpulan bahwa kehidupan
manusia ditentukan oleh alam, sebagai pelopor
G.P
ajaran fisik determinis.
15
Marsh
(1864)
6)
16
Geografi awal
abad 20 (geografi
Baru)
1)
Fred K. 1)
Berbagai
pandangan/pendapat
yang
Schaefer,
muncul:
McCarty,
a
Penelitian geografi lama bersifat
Garrison,
ideografis diubah ke nomotetik
Claval (1950)
b
Penelitian
lama
bersifat
retrospektif diubah ke prospektif.
c
Proses penalaran yag semula
bersifat sintesik diubah ke analitik
d
Dalil geografi harus dapat
menjelaskan pola sebaran yang saling
berkaitan.
e
Pergeseran dari penelitian berifat
2)
Minshul
fisik ke geografi sosial, geografi ekonomi,
l dalam
geografi politi, geografi kota, dsb..
Daldjoeni
2)
Perkembangan geografi baru:
(1991)
a
Jenis bidang studi geografi
bertambah
b
Analisis lebih ditekankan pada
hubungan kausalitas.
c
Informasi gejala geografi lebih
ditekankan pada masalah mengapa dan
bagaimana.
d
Prioritas
penelitian
bersifat
tematik ketimbang kewilayahan
3)
Johnston
e
Geografi
terintegrasi/terpadu
(1983)
merupakan pendekatan teortik, yang dapat
diterapkan untuk pemecahan masalah
keruangan, ekologis, kewilayahan dan
kesejarahan.
4)
UMUM 3)
Fokus kajian geografi manusia adalah
ruang, hubungan ruang, perubahan dalam
ruang, cara organisasi masyarakat dalam
ruang, konsep manusia dalam perubahan
ruang dan penggunaanya.
4)
Perkembangan geografi dalam geografi
modern:
a
Pertanyaan
pemandu
kajian
geografi 5W/1H
b
Fokus geografi pada deskripsi,
interpretasi, analisis, penjelasan tentang
distribusi, proses, pola, struktur dan
manipulasi gejala geografi.
c
Kelompok aliran geografi baru:
geografi sejarah (1950), geografi kultural
(1950), geografi ekonomi (1950), geografi
perilaku (1960), geografi agama (1967),
17
geografi
radikal
(1970),
geografi
kesejahteraan (1970), geografi marxixtis
(1970), geografi ruang-waktu (1975) dan
geografi humanis (1977)
Perkembangan geografi yang tercantum pada Tabel 1 telah mempengaruhi
perkembangan geografi di Indonesia. Berbanding dengan Barat, Geografi di Indonesia
termasuk lambat. Baru setelah kemerdekaan RI mulai muncul perguruan tinggi yang
membuka Jurusan Geografi UGM dan UI), baik yang berorientasi ke kependidikan
maupun ilmu murni. Jika memperhatikan munculya ilmu geografi dimulai dari
perjalanan/pelayaran, seharusnya sejak Sriwijaya, Majapahit sudah mempunyai sejarah
perkembangan geografi. Hanya sayangnya pada waktu itu budaya tulis belum merupakan
kebutuhan. Sejarah perkembangan geografi di Indonesia dapat ditelusuri dari dari buku
yang diterbitkan ahli geologi, seperti Van Bemmelen, Pannekoek, Verstappen, dan hasilhasil penelitian dan buku yang di tulis oleh berbagai kalangan di perguruan tinggi di
Indonesia.
IV. TEORI GEOGRAFI
Sebelum membincangkan teori geografi terlebih dulu diawali dengan pengertian
tentang teori dan terminologi yang terkait, yaitu prinsip dan konsep. Teori diperoleh dari
hasil suatu penelitian atau kajian filsafati. Penelitian berangkat dari teori berakhir dengan
teori. Awal penelitian perlu didasari oleh prinsip geografi, konsep geografi, kemudian
teori geografi.
Prinsip Geografi
Prinsip geografi adalah pokok-pokok fikiran yang mendasari pola kajian geografi.
Cakupan dari pokok-pokok fikiran geografi tersebut terdiri dari: deskripsi dan klasifikasi,
lokasi
dan
penyebaran
fenomena,
interelasi
dan
jaringan,
korolgi/keruangan,
ukuran/skala, dan pola, serta proses.. Setiap kajian geografi harus didasari oleh prinsip
geografi tersebut. Sebagai contoh apabila kita akan melakukan kajian salah satu
fenomena geografi, misalnya tentang kemiskinan, maka harus didasari oleh pengertian
atau deskripsi kemiskinan serta klasifikasi kemiskinan, harus tahu lokasi dan distribusi
18
kemiskinan, harus didasari oleh interelasi dengan aspek lingkungan lainnya serta ukuran
wilayah yang terkena kemiskinan.
Konsep Geografi
Konsep adalah suatu abstraksi, suatu pengertian, yang merupakan definisi
operasional, dan terdiri dari kesadaran terhadap kesan, pemahaman, dan pengalaman
yang kompleks untuk menunjukkan hubungan dan gejala empiris yang dinyatakan oleh
fakta atau suatu pengertian yag mejelaskan suatu gejala (Widoyo Alfandi, 2001). Banyak
konsep geografi, yang dikemukakan oleh para geograf, diantaranya oleh Fiet Gerald
(1973), Peter Hagget (1975), Warman (1981), Whiple (dalam Bintarto, 1981) yang
masing-masing mempuyai penekanan yang berbeda-beda.
Konsep geografi (Fitzgerald,1973):
1) the concept of development through time;
2) the concept of the relationship between an organism and it habitat;
3) the concept of selection and struggle;
4) the concept of random variation.
Konsep Geografi menurut Peter Hagget (1975)
1) Areal differentiation
2) Landscape
3) Man-environment
4) Spatial distribution
5) Geometric
Konsep geografi (Henry J.Warman, dalam Bintarto: 1981):
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
19
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
2)
3)
4)
5)
dengan bidang kajian disiplin lain. Sebagai akibatnya kajian geografi sering terpengaruh
oleh atau bahkan menggunakan teori-teori dari disiplin ilmu lain. Kajian geografi fisik
20
sering menggunakan teori fisika dan geologi; sedang bagi geografi manusia sering dan
bahkan banyak yang menggunakan teori sosiologi, teori ekonomi dan teori psikologi.
Sebenarnya geografi yang obyek kajiannya pada geosfer dan terfokus pada aspek spasial,
lingkungan seharusnya dapat membangun teori geografis yang mandiri. Segala sesuatu
yang berada di permukaan bumi, tentu terletak pada ruang tertentu atau aspek spasial
tertentu. Oleh sebab itu geografi dapat mendasari terbentuknya teori-teori spasial, yang
menjadi penciri sain geografi.
2)
3)
Ruang dapat dipertimbangkan sebagai abstraksi dari bendabenda penting yang menempatinya
4)
5)
6)
7)
21
ilmu geografi ekonomi dan populasi namanya dikenal sebagai seorang pelopor yang
mengukir pada mazhab geografi tersebut. Selain itu nama Malthus kemudian diabadikan
juga dalam istilah neomalthusianisme. Teori Malthus tentang ledakan penduduk yang
ditulis dalam bukunya An Essay on the Principles of Population (1798). Dalam teorinya
tersebut Malthus berpendapat, bahwa:
a.
b.
Peradaban besar yang ada di kawasan Asia Tengah dan Barat Daya pada
zaman kuno kondisinya mengerikan karena kekeringan, pada awal abad ke-20
diperkirakan adanya kemerosotan perabadaban yang terjadi dan disebabkan oleh
perubahan iklim.
b.
c.
22
2)
dipahami mengingat masa itu kebutuhan hasil hutan untuk kayu dan bahan
bakar yang sifatnya memakan tempat dan berat sehingga harus ditempatkan
agar dekat dari pusat kota.
3)
4)
5)
6)
Daerah keenam
23
24
imigran.
Zone Keempat: penghini kelas menengah, cukup rapi memiliki jarak sanitasi
yang lebih memadai sebagai tempat tinggal yang nnyaman dan baik. Namun
terdapat juga sebagian kecil rumah berkelas elite.
Zone kelima; merupakan Commuters Zone, atau tempat orang yang pulangpergi setiap hari untuk bekerja. Kondisi alamnya masih asri, luas, dan mewah
serta berfungsi sebagai kota kecil untuk beristirahat/tidur atau dormitory
towns, maklum perumahan untuk orang-orang kaya.
6. Teori Konflik antara Suku Bangsa Nomadik dengan Sedenter (Jean Bunhes)
Bunhes seorang ahli geografi Prancis murid Le Play yang meneliti pengaruh
kehidupan nomadik (barbar) terhadap politik. Penelitiannya ini dilakukan di beberapa
kawasan khususnya Afrika (Gurun Sahara dan Asia Tengah yang beriklim keras), dengan
sistem keluarga yang menghasilkan otorianisme dalam bukunya Geographie humanie
(1925). Adapun isi pokok teori tersebut, sebagai berikut:
1) Stepa-stepa padang rumput di Asia dengan musim dingin yang kejam, tidak
memungkinkan pengolahan alam yang intensif. Hanya bibir-bibir gunung yang di
mana oase-oase irigasi dibangun, tanaman bisa tumbuh dan berkembang.
2) Di mana-pun tanah secara alami sangat sesuai dengan jenis pastoral (pastoralart)
untuk memelihara kawanan ternak dan hewan. Dan dengan demikian wilayah
penggembala di atas kuda, kelompok-kelompok kecil manusia yang tersebar
dengan ternaknya dalam suatu wilayah yang luas.
3) Karena dihadapkan dengan suasana keharusan untuk bergerak keliling dan untuk
mengetahui sebelumnya tentang wilayah perumputan serta sumbersumber air
untuk jarak yang jauh, mereka memperoleh rasa gerakan taktis dan strategi yang
menempatkan mereka dalam posisi mendaulat terhadap ruang dan menguasai para
tetangga mereka.
4) Kualitas dan kemampuan yang menjadi alasan bagi kekuasaannya diperoleh dari
25
stepa, dari keterampilan yang dianugerahkan kepada pstoral, dan dari subordinasi
geografisnya pada lingkungannya.
5) Kelompok penggembala ini bukan massa petani-petani kelompok kecil yang
mengerumuni seluruh Asia Selatan dan Asia Timur, yang memimpin dunia.
Selama berabad-abad mereka menguasai India, dan Cina berada di bawah
kekuasaan orang-orang Mongol, yaitu kaum Nomad para penggembala Asia yang
perkasa (herdsman).
Teori yang dicontohkan tersebut contoh teori geografi yang bernuansa geografi manusia
dengan sub-disiplinnya; dalam teori yang dikemukakan aspek ruang tampak jelas,
disamping itu juga warna teori ilmu sosial dan ekonomi masih tampak. Teori geografi
fisik pada umumnya bernuansa teori fisika dan geologi. Teori-teori yang sering menjadi
acuan dalam geografi fisik antara lain:
1)
2)
Teori konveksi
3)
4)
5)
6)
Proses geomorfik yang sekarang terjadi dahulu juga terjadi meskipun tidak
selalu sama intensitasnya
Semakin tinggi tingkat erosi pada DAS semakin tinggi kerawanan bahaya
banjir dan kekeringan.
1.
26
3.
4.
5.
6.
7.
8.
27
DAFTAR PUSTAKA
Bintarto, 1981. Suatu Tinjauan Filsafat Geografi. Seminar Peningkatan Relevansi
Metode Penelitian. Fakultas Geografi UGM.
Hagget P. 1983. Geography A Modern Synthesis. Happer & Row Publisher. New York.
Jiang Naili, 2012. Interpreting Geography Science.Canadian Social Science. Vol. 8, No.
2, 2012, pp. 63-68
Kitchin R., N.J.Tate, 2000. Conducting Research in Human Geography: Theory,
Methodology. Practice. Prentice Hall. New York.
Laffan S.W. 2012. The Citation Relationsh between Journals of Geography and
Cognate Disciplines School of Biological, Earth and Environmental
Sciences, University of New South Wales, Sydney, NSW 2052, Australia.
Email: Shawn.Laffan@unsw.edu.au . .
Matthews. J.A. and D.T. Herbert. 2004.Edit. Unifying Geography. Routledge. London
Sharper C. 2009. Past-presidents Address: is Geography (the Discipline) Sustainable
without Geography (the subject)? The Canadian Geographer / Le G
eographe
Strahler, A. A Strahler. 2003. Introduction Physical Geography. John Wiley & Sons.
New York.
Sumaatmadja, Nursid (1988) Studi Geografi: Suatu Pendekatan dan Analisa Oxford
University Press. London
Sutikno, 2008, Konsep, Teori dan Pemikiran Geografi. Catatan Kuliah Fakultas
Geografi UGM. Yogyakarta.
Widoyo Alfandi, 2001. Epistemologi Geografi. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Widoyo Alfandi, 2001. Ontologi Geografi. Draft final buku, Yogyakarta,
28
29
30