“Ruang Lingkup, Objek studi, Prinsip, Konsep dasar geografi, hubungan lokasi dengan
kondisi fisik dan sosial”
Dosen Pengampu:
Fitra Delita,S.Pd,M.Pd.
Disusun Oleh:
Kelompok 2
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang maha Esa, yang dimana atas berkatnya kami
kelompok 2 Telah menyelesaikan makalah kelompok kami, dengan judul makalah
kami“Ruang Lingkup, Objek studi, Prinsip, Konsep dasar geografi, hubungan lokasi
dengan kondisi fisik dan sosial” Kami juga mengucapkan terimakasih kepada ibu Fitra
Delita,S.Pd,M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah pengembangan materi ips dari kelas
Geografi D.
Kami kelompok 2 menyadari adanya kesalahan, baik dari kata kata, bahasa, dan
susunan kata yang kami gunakan tidak sesuai, oleh karena itu, kami dari kelompok 2
membutuhkan kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah kelompok kami.
Hormat kami,
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
I. Latar belakang
II. Rumusan masalah
III. Tujuan masalah
BAB II ISI
I. Kesimpulan
II. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
C. Apa saja pengaruh lokasi terhadap kondisi fisik dan aktivitas Manusia?
1.3.Tujuan
A. Untuk Mengetahui apa ruang lingkup dan objek studi dari geografi.
C. Untuk Mengetahui pengaruh lokasi terhadap kondisi fisik dan aktivitas manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Definisi Geografi
Geografi berasal dari Bahasa Yunani, yakni “geo” yang berarti bumi dan “graphein”
yang berarti mencitrakan. Maka, geografi dapat dipahami sebagai ilmu yang menggambarkan
segala sesuatu yang ada di permukaan bumi.
1. Erathostenes
2. Claudius Ptolemaeus
3. Immanuel Kant
Seorang geograf dan filsuf, Immanuel Kant (1724–1821). Menurut Kant, ilmu
geografi sangat dekat dengan ilmu filsafat, sehingga Kant tertarik pada geografi. Menurutnya,
geografi merupakan ilmu dan objek studinya adalah benda-benda, hal-hal, atau gejala-gejala
yang tersebar pada wilayah di permukaan bumi.
4. Lobeck
5. Preston E. James
Menurut Preston E. James, geografi merupakan induk dari seluruh ilmu pengetahuan
atau mother of all science.
6. Karl Ritter
Menurut Karl Ritter, geografi merupakan studi mengenai bumi sebagai tempat hidup
manusia. Lingkup studi dari ilmu pengetahuan geografi ini mencakup bermacam-macam
fenomena yang ada dan terjadi di permukaan bumi.
7.Ullman
Menurut Ullman, geografi adalah sebuah interaksi antar ruang. Pengertian yang
dikemukakan oleh Ullman tersebut menyatakan bahwa keilmuan geografi berhubungan
dengan ruang yang ada di permukaan Bumi.
8. Daldjoeni
Ruang lingkup geografi adalah segala fenomena yang terjadi di permukaan bumi
dengan berbagai macam organisasi keruangannya. Selain itu, terdapat beberapa ahli yang
berpendapat mengenai ruang lingkup geografi. Berikut adalah penjelasannya.
1. Rhoads Murphy
Rhoads Murphy berpendapat bahwa terdapat tiga ruang lingkup geografi. Hal ini
tercantum dalam bukunya yang berjudul “The Scope of Geography“.
Tiga ruang lingkup tersebut adalah persebaran dan keterkaitan manusia di Bumi serta
aspek keruangan dan pemanfaatnnya bagi tempat hidup manusia, hubungan timbal balik
antara manusai dengan lingkungan fisik alam yang merupakan bagian dari keanekaragaman
wilayah, dan kerangka regional serta analissi wilayah yang berciri khas khusus.
2. William Kirk
Menurut William Krik apabila Bumi dipandang dari segi teori lingkungan hidup,
ruang lingkup geografi dikelompokan menjadi 3 lingkungan, yaitu:
a. Lingkungan fisik atau abiotik
Segala sesuatu di sekitar manusia yang berupa makhluk tak hidup. Contohnya tanah,
udara, air dan sinar matahari.
Segala sesuatu di sekitar manusia yang berupa makhluk hidup. Contohnya binatang,
tumbuh-tumbuhan, termasuk didalamnya adalah manusia.
c. Lingkungan sosial
Segala sesuatu di sekitar manusia yang berwujud tindakan ataupun aktivitas manusia
baik dalam hubungannya dengan lingkungan alam maupun antar manusia.
1. Geografi Fisik
Pengertian geografi fisik adalah bagian ilmu geografi yang mempelajari semua
kondisi fisik pada peristiwa atau fenomena yang terjadi di muka bumi.
Geografi fisik menyangkut keadaan lingkungan alam di luar manusia seperti gejala-
gejala alam di geosfer yang berkaitan dengan bentuk, relief, iklim dan segala sesuatu tentang
bumi serta proses-proses fisik yang terjadi darat, laut dan udara yang berpengaruh pada
kelangsungan hidup manusia.
Ruang lingkup geografi fisik meliputi semua gejala alam yang terjadi di antroposfer
(ruang angkasa), atmosfer (lapisan udara), hidrosfer (lapisan air), pedosfer (lapisan tanah),
biosfer (lapisan kehidupan) dan litosfer (lapisan batuan).
Cabang ilmu penunjang geografi fisik antara lain adalah astronomi, meteorologi,
klimatologi, geofisika, hidrologi, pedologi, biologi, zoologi, fitologi dan geologi.
2. Geografi Sosial
Pengertian geografi sosial adalah ruang lingkup ilmu geografi yang mempelajari
segala aktivitas kehidupan manusia lengkap dengan interaksi yang dilakukannya dengan
lingkungan. Ruang lingkup geografi sosial meliputi hal-hal yang berkaitan dengan
lingkungan ekonomi, lingkungan budaya dan lingkungan sosialnya.
3. Geografi Regional
Geografi regional adalah ruang lingkup geografi yang mempelajari tentang suatu
topik khusus yang mencakup satu wilayah tertentu.
Objek geografi berasal dari bahasa Yunani, yang diambil dari kata geo yang memiliki
arti bumi dan graphein yang berarti tulisan atau penjelasan. Jika kedua kata itu disambungkan
maka akan tersusun dengan suatu kata geography yang berarti sebagai ilmu bumi atau ilmu
yang mempelajari tentang bumi.
1. Objek Material
Pengertian objek material geografi adalah objek material geografi berupa fenomena
geosfer (permukaan bumi) yang terdiri atas atmosfer (lapisan udara), litosfer dan pedosfer
(lapisan batuan dan tanah), hidrosfer (tentang perairan), biosfer (dunia tumbuhan dan hewan)
dan antroposfer (manusia).
2. Objek Formal
Objek formal geografi adalah sudut pandang dan pola pikir terhadap suatu gejala yang
ada dimukan bumi, baik yang sifarnya fisik, non fisik maupun sosial yang dilihat dari sudut
pandang keruangan (spesial). Objek formal dalam geografi merupakan suatu cara pandang
keruangan yang diruangkan dalam konsep-konsep geografis. Dalam mempelajari dan
mamahami manfaat untuk objek studi geografi dalam topik pembahasan fenomena buka
bumi.
Empat prinsip geografi terbagi menjadi empat, yaitu prinsip persebaran, interelasi,
deskripsi, dan korologi atau keruangan.
1. Prinsip Persebaran
Prinsip persebaran atau distribusi menyatakan suatu gejala dan fenomena yang
tersebar secara tidak merata dan tidak sama di permukaan bumi. Gejala atau fenomena
tersebut dapat berupa fenomena fisik maupun fenomena sosial. Fenomena geografi yang bisa
diteliti misalnya bentang alam, tumbuhan, hewan, dan manusia.
Prinsip ini bisa digunakan untuk mengungkapkan hubungan antar fenomena secara
menyeluruh. Prinsip persebaran juga dipakai untuk memperkirakan keadaan mendatang.
Contoh dari prinsip persebaran adalah persebaran flora dan fauna di Indonesia, persebaran
potensi air, dan persebaran penduduk transmigran di Indonesia.
2. Prinsip Interelasi
Prinsip interelasi adalah hubungan yang saling terkait antara gejala yang satu dengan
gejala geografi yang lain di dalam suatu ruang. Hubungan yang saling terkait ini bisa terjadi
antara fenomena fisik dan fenomena sosial. Intinya, prinsip ini dapat dipakai untuk mengurai
hubungan antara gejala-gejala dalam suatu ruang yang saling mempengaruhi.
Contoh dari prinsip ini adalah kekeringan yang terjadi akibat dampak fenomena La
Nina, fenomena banjir yang terjadi akibat penebangan hutan pada wilayah hulu, dan tsunami
di suatu wilayah setelah ada gempa laut.
3. Prinsip Deskripsi
Prinsip geografi berikutnya adalah prinsip deskripsi. Prinsip ini digunakan untuk
menjelaskan lebih jauh tentang gejala-gejala di muka bumi yang dapat diamati. Persebaran
dan hubungan dari gejala serta fenomena ini biasanya disajikan dalam bentuk grafik, data,
maupun peta.
4. Prinsip Korologi
Terakhir, ada prinsip korologi. Prinsip ini merupakan yang paling komprehensif
karena merupakan perpaduan ketiga prinsip sebelumnya. Tiap gejala atau fenomena geografi
dikaji dengan memadukan prinsip persebaran, interelasi, dan deskripsi. Prinsip korologi dapat
menunjukkan perbedaan gejala, fenomena, dan fakta antar wilayah.
Contoh penggunaan prinsip ini misalnya untuk mengetahui masalah suhu udara, perlu
penelitian mengenai perbedaan suhu udara pada pedesaan dan perkotaan, penyebab
timbulnya udara sejuk di pedesaan, dan pengaruh banyaknya pepohonan di desa terhadap
suhu udara sejuk di wilayah pedesaan dibanding perkotaan.
1. Konsep Lokasi
Konsep lokasi digunakan untuk mengkaji dimana posisi letak suatu objek geografi
yang ada di permukaan bumi.
1. Lokasi Absolut adalah lokasi yang menunjukan suatu objek yang ditentukan oleh
garis astronomis (garis lintang dan garis bujur). Contoh: Indonesia terletak pada 6º LU
– 11º LS dan 95º BT – 141º BT.
2. Lokasi Relatif adalah lokasi yang ditentukan berdasarkan tempat atau lokasi yang
berada disekitar objek tersebut. Contoh: Indonesia berada diantara dua benua dan dua
samudra.
2. Konsep Jarak
Konsep jarak adalah ruang yang menghubungkan antara dua buah objek atau lebih
yang diukur berdasarkan satuan waktu (detik, menit, jam, hari, bulan, tahun) atau satuan
panjang (centimeter, meter, kilometer, mil, kaki).
Jarak mutlak adalah jarak antara dua buah objek atau lebih yang diukur berdasarkan
satuan panjang yang telah ditetapkan atau yang telah terstandarisasi. Contoh: Jarak dari
Indonesia ke Madinah adalah 8.460 km.
2. Jarak Relatif
Jarak relatif adalah jarak antara dua buah objek yang dihitung berdasarkan satuan
waktu. Sehingga bisa terjadi perbedaan antara satu individu dengan individu lainnya.
Contoh: Waktu tempuh dari Jakarta ke Purwokerto menggunakan bus 6 jam 10 menit.
Sedangkan ketika menggunakan sepeda motor 5 jam 50 menit.
3. Konsep Keterjangakauan
Keterjangkauan adalah interaksi maksimal antara tempat yang dapat dicapai baik
dengan sarana transportasi ataupun dengan berjalan kaki (kondisi medan mudah dijangkau
atau tidak).
Contoh: Ketika kita dari Indonesia ingin berlibur ke Switzerland maka menggunakan
pesawat terbang untuk mencapai waktu yang lebih cepat. Contoh lain, ketika kita berada di
pedalaman hutan maka menggunakan sepeda motor atau berjalan kaki merupakan pilihan
paling tepat untuk menjangkau suatu tempat.
Morfologi adalah perwujudan dari bentuk permukaan bumi yang diakibatkan oleh
pengangkatan dan penurunan wilayah. Konsep morfolgi juga bisa diartikan hubungan antara
bentuk bumi dengan aktivitas manusia.
5. Konsep Aglomerasi
Contoh:
Pengelompokkan daerah Industri, dimana 80% industri di Indonesia terdapat di kota
bandung dan selebihnya tersebar diseluruh tanah air.
Pada masyarakat kota cenderung tinggal mengelompok pada tingkat yang sejenis
sehingga timbul daerah permukiman elit, daerah tempat tinggal para pedagang, daerah
permukiman kompleks perumnas, yang kebanyakan penghuninya pegawai negeri serta ada
juga daerah permukiman kumuh. Sedang pada masyarakat pedesaan yang masih agraris
penduduk cenderung menggerombol di tanah datar yang subur dan membentuk perdukuhan
atau pedesaan; makin subur tanahnya dan makin luas dataran makin besar desa dan jumlah
penduduknya.
Maksud dari nilai kegunaan disini adalah manfaat yang diberikan oleh satu wilayah di
muka bumi pada mahluk hidup/ penduduk tidak sama tergantung kebutuhan yang
bersangkutan dan sifatnya relatif, dimana satu dengan yang lainnya pasti akan memiliki nilai
guna yang berbeda. Contohnya tempat wisata, bagi wisatawan merupakan tempat untuk
berekreasi, namun bagi pedagang tempat wisata tersebut merupakan tempat berdagang yang
menguntungkan.
7. Konsep Pola
Konsep pola berkaitan dengan susunan bentuk atau persebaran fenomena dalam ruang
di muka bumi, baik bersifat alami ataupun sosial budaya.
1. Fenomena alami, misalnya aliran sungai, persebaran vegetasi, jenis tanah, dan curah
hujan.
2. Fenomena sosial budaya, misalnya permukiman, persebaran penduduk, pendapatan,
mata pencaharian, jenis rumah, tempat tinggal dan sebaginya.
Geografi mempelajari pola-pola bentuk dan persebaran fenomena, memahami makna atau
artinya, serta berupaya untuk memanfaatkannya dan di mana mungkin juga mengintervensi
atau memodifikasi pola-pola guna mendapatkan manfaat yang lebih besar.
Contoh:
1. Persebaran penduduk yang berada di sekitar aliran sungai akan mengikuti pola aliran
sungai.
2. Orang berladang dan menggembalakan ternak di daerah yang hujannya kurang
sedangkan orang bersawah di daerah yang cukup air.
3. Di kawasan yang sudah maju orang membuat terusan-terusan untuk lebih
memanfaatkan sungai-sungai yang ada sebagai angkutan air.
4. Dengan mengingat adanya aliran sungai, tanah yang subur, tanah datar yang terbatas,
ada pola-pola permukiman yang memanjang (sepanjang tepi sungai), bergerombol,
menyebar, dan terpencar tidak merata.
5. Pada daerah perkotaan yang dibangun secara terencana orang membuat daerah
permukiman dengan pola sedemikian rupa untuk memudahkan setiap penduduk
mencapai pasar/tempat berbelanja, pergi ke kantor, pergi ke sekolah dan sebagainya
dengan mudah serta mewujudkan kehidupan sehari-hari yang nyaman dan akrab.
6. Sebaliknya, dalam keadaan serba keterbatasan segolongan orang tinggal pada rumah
yang saling berimpitan tanpa disertai adanya fasilitas pelayanan umum yang cukup
memadai.
Konsep diferensiasi area berkaitan dengan ciri khas suatu daerah yang tidak dimiliki
oleh daerah lainnya, sehingga menjadikan ciri tersebut sebagai suatu nilai tersendiri yang
terdapat didalamnya.
Contoh:
Konsep yang terakhir adalah konsep keterkaitan yaitu, konsep suatu wilayah yang
dipengaruhi atau dikaitkan dengan wilayah yang lain. Suatu wilayah dapat berkembang
karena adanya hubungan dengan wilayah lain, atau adanya saling keterkaitan antarwilayah
dalam memenuhi kebutuhan dan sosial penduduknya. Dengan kata lain konsep ini
menggambarkan hubungan antara persebaran gejala geografi di suatu tempat dengan gejala
lain. Contoh: Jakarta digenang banjir akibat huja deras yang terjadi di daerah Bogor.
Indonesia terdiri dari beragam bentang alam dengan karakteristik yang berbeda satu
sama lain. Setiap kenampakan alam yang ada memiliki kondisi fisik yang berbeda. Kondisi
fisik suatu kenampakan alam dapat dilihat berdasarkan kondisi dan proses geologi maupun
geomorfologisnya. Kondisi bentang alam pada suatu daerah dapat mempengaruhi kehidupan
manusia hal tersebut didukung pula dengan aktivitas manusia mampu mengubah keadaan
alam yang ada dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan. Pemanfaatan dan pengelolaan
lahan oleh manusia akan menimbulkan fenomena ruang dan sosial dalam kehidupan (Ikhsan,
F. A., 2018).
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Geografi dapat dipahami sebagai ilmu yang menggambarkan segala sesuatu yang ada
di permukaan bumi. Menurutnya, geografi merupakan ilmu dan objek studinya adalah benda-
benda, hal-hal, atau gejala-gejala yang tersebar pada wilayah di permukaan bumi.
Geografi Fisik Pengertian geografi fisik adalah bagian ilmu geografi yang
mempelajari semua kondisi fisik pada peristiwa atau fenomena yang terjadi di muka bumi.
Geografi fisik menyangkut keadaan lingkungan alam di luar manusia seperti gejala-gejala
alam di geosfer yang berkaitan dengan bentuk, relief, iklim dan segala sesuatu tentang bumi
serta proses-proses fisik yang terjadi darat, laut dan udara yang berpengaruh pada
kelangsungan hidup manusia.
Ruang lingkup geografi fisik meliputi semua gejala alam yang terjadi di antroposfer
(ruang angkasa), atmosfer (lapisan udara), hidrosfer (lapisan air), pedosfer (lapisan tanah),
biosfer (lapisan kehidupan) dan litosfer (lapisan batuan).
3.2.Saran
Kami Dari Kelompok 2, Menyadari banyak nya kekurangan dari makalah yang kami
buat maka dari itu, kami membutuhkan kritik dan saran untuk perbaikan makalah yang kami
buat.
DAFTAR PUSTAKA