Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH GEOGRAFI EKONOMI

“AKTIVITAS PERTAMBANGAN”

Dosen Pengampu : Dra. Rosni M.Pd

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 6
Nama : Elma C.Situmorang

Juan B.Simamora

Kalvin Ginting

Katrina Samosir

Melaty Manurung

KELAS : Geo D 20

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini diajukan guna
memenuhi tugas perkuliahan mata kuliah Geografi Ekonomi. Terima kasih penulis sampaikan
kepada dosen mata kuliah Geografi Ekonomi. Penulis berharap makalah ini turut membantu
semua pihak secara langsung maupun tak langsung, sehingga makalah ini dapat diselesaikan
sesuai dengan waktunya.

Penulis menyadari sepenuhnya makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sekecil apapun akan penulis
perhatikan dan pertimbangkan guna penyempurnaan dalam pembuatan makalah yang akan
datang.

Semoga makalah ini mampu memberikan nilai tambah bagi pembacanya dan juga
bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Medan, April 2022

Kelompok 6

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................3
BAB I...........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4

2
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................5
1.3 Tujuan....................................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................6
2.1 Pengertian Pertambangan.......................................................................................................6
2.2 Persebaran Aktivitas Pertambangan di Indonesia..................................................................9
2.3 Kondisi Pertambangan di Indonesia dan Hubungannya dalam Pembangunan Berkelanjutan
...................................................................................................................................................14
2.4 Faktor Pendukung Dan Penghambat Bagi Pemerintah Dalam Menanggulangi Tambang
Liar Mineral Bukan Logam Dan Batuan...................................................................................16
BAB III.........................................................................................................................................17
PENUTUP....................................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................17
3.2 Saran.....................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................18

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertambangan menurut Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Mineral dan


Batubara adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian,
pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum,
eksplorasi, studi kelayakan, kontruksi, penambangan, pengolahan, dan pemurnian,
pengakitan dan penjualan, serta kegiatan pasca tambang. Kegiatan Pertambangan telah

3
diusahakan oleh manusia sejak dimulainya peradaban. Pertambangan menjadi penanda
yang penting dalam menentukan era peradaban manusia yaitu zaman batu, zaman
perunggu, zaman besi hingga zaman baja. Begitu vitalnya aktivitas pertambangan hingga
hampir tidak ada barang-barang disekeliling kita yang tidak berasal dari bahan tambang
seperti Komputer, Jam Tangan, Mobil, Pesawat terbang, Kereta, Jalan, Gedung, dan
lainlain.

Di Indonesia kegiatan penambangan sama tuanya dengan usia sejarah peradaban


tambang logam di Indonesia1 . Terekam dalam sejarah, tambang emas dimulai di Aceh
setelah kehadiran Bangsa India dengan teknologi penambangannya, dengan cara
penggalian dan pembuatan terowongan di bawah tanah yang diperkirakan telah
berlangsung sejak awal abad masehi. Sementara itu, tambang emas di Kalimantan sudah
dimulai antara abad ke empat hingga abad ke-18. Tercatat pula bahwa intan sudah
ditambang rakyat sejak abad ke-7 di Kalimantan, walaupun penambangan yang intensif
dari komoditi ini baru terjadi pada abad ke-18. Demikian pula menjelang abad ke-12, besi
sudah menjadi bagian dari logam yang ditambang dan diperdagangkan ke Aceh dari
Minangkabau.

Demikian pula dengan nikel dari Sulawesi yang banyak dikirim ke Jawa sebagai
bahan campuran keris. Baru pada abad ke-17- an ketika Belanda masuk ke Indonesia
ditemukan sekitar 1.200 lubang tambang rakyat di Minangkabau, di Lebong (Bengkulu
Utara) dan Kalimantan Barat. Sementara itu, intan sudah mulai ditambang di Kalimantan
Tenggara dan Kalimantan Barat sejak 1604 dengan pusat penggosokannya di Martapura.
Hal itu dilanjutkan dengan tambang timah di Bangka pada abad ke-18 (Zulkarnain, dkk,
2007:1). Pada awalnya pertambangan hanyalah aktivitas untuk mensejahterakan diri dan
keluarga penambang. Dengan teknologi yang makin berkembang, makin beragam jenis
bahan tambang yang dapat diusahakan, lambat laun perkembangan pertambangan sebagai
industri sangat terkait dengan banyak pihak dan kegiatan. Tidak lagi hanya kebutuhan
primer, perkembangan perekonomian telah membawa pertambangan ke ranah akumulasi
kapital yang lebih komplek.

4
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Pertambangan?


2. Bagaimana Persebaran Aktivitas Pertambangan di Indonesia?
3. Bagaimanakah Kondisi Pertambangan di Indonesia dan Hubungannya dalam
Pembangunan Berkelanjutan?
4. Apa saja Faktor Pendukung dan Penghambat bagi Pemerintah dalam Menanggulangi
Tambang Liar Mineral?

1.3 Tujuan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Pertambangan.


2. Untuk Mengetahui Persebaran Aktivitas Pertambangan di Indonesia.
3. Untuk Mengetahui Kondisi Pertambangan di Indonesia dan Hubungannya dalam
Pembangunan Berkelanjutan.
4. Apa Sajakah Faktor Pendukung dan Penghambat bagi Pemerintah dalam
Menanggulangi Tambang Liar Mineral.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pertambangan


Pertambangan adalah suatu kegiatan pengambilan endapan bahan galian berharga
dan bernilai ekonomis dari dalam kulit bumi, baik secara mekanis maupun manual, pada
permukaan bumi, di bawah permukaan bumi dan di bawah permukaan air. Hasil kegiatan
ini antara lain, minyak dan gas bumi, batubara, pasir besi, bijih timah, bijih nikel, bijih
bauksit, bijih tembaga, bijih emas, perak dan bijih mangan. Pertambangan, menurut
Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU
No. 4/2009) adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian,

5
pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum,
eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian,
pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang.

Tahapan Kegiatan Pertambangan

Tahapan kegiatan pertambangan meliputi: prospeksi dan penelitian umum,


eksplorasi, persiapan penambangan dan pembangunan, eksploitasi dan
pengolahan/pengilangan/pemurnian.

1. Prospeksi,
Prospeksi adalah suatu kegiatan penyelidikan dan pencarian untuk menemukan
endapan bahan galian atau mineral berharga.
2. Eksplorasi,
Eksplorasi adalah suatu kegiatan lanjutan dari prospeksi yang meliputi
pekerjaanpekerjaan untuk mengetahui ukuran, bentuk, posisi, kadar rata-rata dan
besarnya cadangan serta "studi kelayakan" dari endapan bahan galian atau mineral
berharga yang telah diketemukan.
3. Eksploitasi,
Eksploitasi adalah suatu kegiatan penambangan yang meliputi pekerjaan-
pekerjaan pengambilan dan pengangkutan endapan bahan galian atau mineral
berharga sampai ke tempat penimbunan dan pengolahan/pencucian, kadang-
kadang sampai ke tempat pemasaran.
4. Pengolahan/Pemurnian/Pengilangan,
Pengolahan/Pemurnian adalah suatu pekerjaan memurnikan/meninggikan kadar
bahan galian dengan jalan memisahkan mineral berharga dan yang tidak berharga,
kemudian membuang mineral yang tidak berharga tersebut (dapat dilakukan
dengan cara kimia).

6
Kegiatan Ekonomi di Bidang Pertambangan

Sektor pertambangan merupakan salah satu sektor yang menopang dalam


pembangunan perekonomian negara Indonesia. Hal ini karena perannya dalam mengelola
sumber daya barang tambang yang memiliki nilai jual tinggi. Pertambangan adalah
serangkaian kegiatan dalam rangka meneliti, mengelola, dan juga mengolah barang
tambang. Pertambangan juga dapat diartikan sebagai kegiatan penggalian ke dalam tanah,
guna mendapatkan suatu sumber daya alam berupa barang tambang.

Secara garis besar, usaha pertambangan terbagi menjadi dua, yaitu pertambangan
mineral dan pertambangan batu bara. Pertambangan mineral terbagi lagi menjadi empat
komoditas tambang, yaitu pertambangan mineral logam, pertambangan mineral non
logam, pertambangan mineral radioaktif, dan pertambangan batuan.

Adapun hasil tambang yang didapatkan dari usaha pertambangan sangatlah


beragam, mulai dari jenis mineral logam seperti emas dan perak hingga jenis mineral non
logam seperti intan dan belerang. Selain itu, terdapat juga hasil pertambangan dari
golongan batubara yakni batuan aspal, bitumen padat, gambut, dan batubara. Berikut ini
adalah 3 kegiatan ekonomi pertambangan :

1. Pengelolaan Barang Tambang


Kegiatan pengelolaan barang tambang merupakan salah satu kegiatan ekonomi
pertambangan yang mampu mengolah barang tambang menjadi sesuatu yang
memiliki nilai jual tinggi. Kegiatan ini meliputi eksplorasi, eksploitasi, dan
pengolahan barang tambang.
Eksplorasi tambang merupakan kegiatan mempelajari suatu wilayah yang
mempunyai potensi sumber daya alam bahan tambang. Hal tersebut juga merupakan
kegiatan yang umumnya disebut sebagai penambangan. Disamping itu, pengolahan
merupakan kegiatan mengolah barang tambang dengan cara memisahkan antara
barang tambang yang tercampur dengan kotoran agar memiliki nilai jual yang tinggi.
Untuk memulai 3 kegiatan tersebut, sektor pertambangan diharuskan mengikuti
aturan ataupun prosedur hukum yang telah ditetapkan. Hal ini seperti aturan yang
ditetapkan oleh kementerian Energi dan Sumber Daya (ESDM) dan juga aturan aturan
lain yang menyangkut kebijakan daerah dan masyarakat di sekitar wilayah eksplorasi.

7
2. Bisnis Alat Berat
Alat berat merupakan sebuah mesin berukuran besar yang digunakan untuk
mengerjakan fungsi konstruksi, seperti pemindahan barang, pengerjaan tanah maupun
penggalian lubang. Adapun alat berat yang umum digunakan pada bidang
pertambangan, diantaranya adalah bucket wheel excavator yang berfungsi untuk
menggali tanah dalam skala besar secara terus-menerus. Ada juga belt conveyor yang
berfungsi untuk memindahkan material yang telah diambil dari dalam tanah.
Mengingat alat berat merupakan salah satu komponen penting dalam proses
penambangan, maka bisnis alat berat merupakan salah satu kegiatan ekonomi
pertambangan yang cukup menjanjikan. Bisnis alat berat di sini dapat berupa jual
beli alat berat maupun penyewaan alat berat. Penyewaan alat berat dapat menjadi
alternatif bagi perusahaan pertambangan yang baru merintis.

3. Distribusi Barang Tambang


Distribusi merupakan kegiatan menyalurkan hasil produksi dari produsen kepada
konsumen, baik itu berupa jasa maupun barang. Hal tersebut juga merupakan salah
satu komponen penting dalam kegiatan ekonomi yang sekarang kerap disebut dengan
pemasaran.
Dalam sektor pertambangan, distribusi barang tambang sangat dibutuhkan,
mengingat berbagai barang tambang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Oleh karenanya, kegiatan ekonomi pertambangan yang satu ini sangat membantu
konsumen dalam memenuhi kebutuhan barang tambang yang tidak terdapat di
wilayah mereka.
Demikianlah beberapa kegiatan ekonomi dalam sektor pertambangan.
Tambahannya, dalam melakukan kegiatan ekonomi pertambangan harus juga disertai
dengan adanya pelestarian lahan pasca pertambangan, sehingga lahan tidak
terbengkalai. Selain itu, penggunaan barang tambang harus dilakukan secara bijak.
Pasalnya, barang tambang merupakan salah satu sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui.

8
2.2 Persebaran Aktivitas Pertambangan di Indonesia
Negara Indonesia memiliki potensi hasil pertambangan yang sangat besar di
dunia. Potensi hasil tambang yang terbesar antara lain; minyak bumi, gas alam dan batu
bara. Hasil tambang ini menjadi tumpuan ekonomi bagi bangsa Indonesia, selain bernilai
tinggi juga dibutuhkan oleh semua masyarakat. Hasil pertambangan ini menjadi tumpuan
perekonomian utama bagi negara Indonesia. Selain minyak bumi dan gas alam, hasil
tembang terbesar dari Indonesia yang diekspor antara lain; batu bara, tembaga, bauksit,
nikel dan biji besi.

Potensi sumber daya tambang minyak bumi, di Indonseia kini terus mengalami
penurunan setiap tahunnya. Indonesia sudah melakukan impor minyak bumi guna
memenuhi kebutuhan rakyat dalam negeri. Berbagai kebutuhan hidup sangat bergantung
pada minyak bumi. Bahkan pembangkit listik di Indonesia masih banyak yang
menggunakan minyak bumi sebagai bahan bakar. Potensi gas alam di Indonesia masih
sangat banyak. Cadangan gas alam Indonesia yang belum diekplorasi masih ada sekitar
2,8 triliun meter kubik. Kondisi ini menjadikan Indonesia sebagai negara pengekspor gas
alam terbesar di dunia. Tentu hal ini ini akan meningkatkan devisa negara.

Gas alam menyumbang devisa terbesar dari perdagangan ekspor bangsa


Indonesia. Tambang batu bara sangat potensial bagi bangsa Indonesia, sebagai barang
tambang terpenting untuk menopang devisa negara. Negara Indonesia berada dalam
urutan kelima yang menghasilkan batu bara paling banyak di dunia, termasuk besarnya
ekspor ke berbagai negara. Batu bara dimanfaatkan sebagai bahan bakar dalam sektor
pembangkit listrik maupun kebutuhan masak rumah tangga. Hanya saja penggunaannya
masih kalah populer bila dibandingkan minyak bumi.

1. Minyak Bumi
Minyak bumi sampai saat ini masih menjadi sumber daya alam paling vital. Hal
ini disebabkan oleh penggunaan bahan bakar minyak yang masih dominan. Hampir
seluruh kendaraan dan mesin pabrik, tergantung pada minyak bumi. Oleh sebab
itulah, minyak bumi menjadi barang tambang terpenting yang harus dimanfaatkan
secara bijak.

9
Pertambangan minyak bumi di Indonesia ditangani oleh Pertamina sebagai
perusahaan negara, yang dalam kegiatan eksplorasi dan eksploitasinya mengadakan
perjanjian kerja sama bagi hasil dengan perusahaanperusahaan asing, seperti Caltex,
Esso, Japan Oil. Daerah persebaran minyak bumi di Indonesia antara lain sebagai
berikut.
a. Pulau Jawa, meliputi; daerah Delta Sungai Brantas, Cepu, dan Jatibarang.
Pabrik penyulingan minyak terdapat di Wonokromo dan Cepu.
b. Pulau Sumatera, meliputi; Perlak, Lhokseumawe, Langkat, Dataran Riau
(sekitar Pekanbaru), Dumai, Natuna, Lirik, Jambi, Muara Enim, Prabumulih,
dan Palembang. Pabrik penyulingannya terdapat di Pangkalan Brandan,
Dumai, Plaju, dan Sungai Gerong.
c. Kalimantan, meliputi; Pulau Bunyu dan Tarakan, sekitar Sungai Mahakam,
Kutai. Pabrik penyulingan minyak bumi dari Kalimantan terdapat di
Balikpapan.
d. Pulau Seram, Maluku, terdapat di Bula.
e. Papua, terdapat di Sorong, Babo dan Klamono.
f. Tambang lepas pantai, meliputi; lepas pantai sebelah timur Balikpapan
(Ataka), lepas pantai Aceh Timur, Laut Jawa (Shinta dan Arjuna), dan lepas
pantai Sumatera bagian tenggara (Zeida dan Cita).

2. Gas Alam
Tentu tidak asing menyaksikan gas alam, yang kesehariannya disebut LPG
maupun LNG. LPG dalam tabung merupakan gas alam yang sering digunakan untuk
memasak. Tambang gas alam sering ditemukan bersama sama dengan minyak bumi.
Indonesia merupakan penghasil gas alam terbesar di dunia. Daerah penghasil gas
alam utama adalah; pusat pengeboran minyak Arun di Aceh, pengeboran gas alam
Badak di Bontang, Kalimantan Timur, dan pusatpengeboran minyak di Kepulauan
Natuna. Hasil olahan gas alam sesudah dicairkan disebut LPG (Liquid Petroleum
Gas) dan LNG (Liquid Natural Gas).

3. Batu Bara

10
Potensi sumber daya alam batu bara di Indonesia sangat melimpah, terutama di
Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera. Batu bara terbentuk dari tumbuhtumbuhan
yang tertimbun di dalam tanah selama berjuta-juta tahun. Semakin tua umur batu bara
kadar karbonnya juga semakin tinggi, kualitasnya semakin baik. Batu bara yang
terbentuk pada zaman karbon merupakan batu bara yang bermutu tinggi, sedangkan
yang terbentuk pada zaman tertier mutunya kurang baik dan disebut batu bara muda.
Daerah-daerah pertambangan batu bara di Indonesia, yaitu sebagai berikut:
a. Pertambangan batu bara Bukit Asam, Sumatera Selatan, terdapat di sepanjang
Sungai Lematang, pusatnya di Tanjung Enim.
b. Pertambangan batu bara Umbilin, Sumatera Barat, pusatnya di Sawahlunto.
c. Pertambangan batu bara Sungai Berau, Kalimantan Timur.
d. Pertambangan batu bara Pulau Laut di Lampung.
e. Pertambangan batu bara Muara Bungo di Jambi.

4. Emas dan Perak


Tambang emas dari jaman dahulu kala banyak yang dikerjakan secara tradisional
oleh rakyat. Namun karena bahaya yang ditimbulkan dari penggalian ke dalam perut
bumi, maka pemerintah membatasi pertambangan rakyat dan ditangani oleh
perusahaan negara, penambangan dilakukan oleh PN Aneka Tambang, dan
pengolahannya dilakukan PN Logam Mulia menjadi emas/perak batangan.
a. Tambang emas dan perak Martabe di Tapanuli Selatan Sumatera Utara.
b. Tambang emas dan perak Rejang Lebong di Bengkulu.
c. Tambang emas dan perak Cikotok, Jawa Barat.
d. Tambang emas Pujon, di Sungai Mahakam Kalimantan Tengah.
e. Tambang emas Batu Hijau di Pulau Sumbawa.
f. Tambang emas Gosowong di Pulau Halmahera.
g. Tambang emas Kencana di Maluku Utara.

5. Timah
Timah termasuk salah satu hasil mineral yang terpenting di Indonesia. Manfaat
timah, yaitu untuk pembuatan kaleng, patri, huruf cetak, tube, kertas timah, dan

11
lainlain. Tambang timah terbesar di Indonesia terdapat di pulau Singkep, Bangka,
Belitung, serta daerah lepas pantai di sekitar kepulauan Bangka Belitung. Hasil
tambang timah di darat disebut timah primer, sedangkan yang di lepas pantai disebut
timah sekunder. Di Indonesia banyak dihasilkan timah sekunder dan menjadi pabrik
peleburan timah terbesar ketiga setelah Bolivia dan Malaysia.

6. Biji Besi
Biji besi merupakan bahan utama pembuatan besi. Besi yang pada mulanya
berupa pasir besi, setelah diolah menjadi lembaran maupun batangan. Di era
kemajuan jaman seperti sekarang ini, manusia sangat bergantung pada besi, sebagai
kebutuhan rumah tangga maupun industri serta bahan bangunan. Pabrik pelebur besi
baja Indonesia terdapat di Cilegon, yaitu PT Krakatau Steel. Daerah persebaran
tambang biji besi di Indonesia antara lain sebagai berikut:
a. Tambang biji besi lateritik terdapat di Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.
b. Tambang biji besi magnetik hematit terdapat di Kalimantan Tengah.
c. Tambang biji besi titan terdapat di Pantai Cilacap, Pantai Pelabuhan Ratu,
Lampung, Sumatera Selatan, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan
Aceh.

7. Aspal Alam
Aspal atau bitumen adalah suatu cairan kental yang merupakan senyawa
hidrokarbon. Aspal digunakan sebagai bahan utama pembuatan jalan raya, sebagai
pengikat material pasir dan batu. Aspal dapat dibuat dengan menggunakan bahan
minyak. Tetapi ada juga yang sudah berupa aspal dari alam, tanpa memproses dalam
pembuatannya, langsung bisa digunakan. Potensi sumber daya alam aspal alam yang
dimiliki bangsa Indonesia, terdapat di Pulau Buton. Cadangan aspal alam dari Pulau
Buton ini merupakan tambang aspal alam paling besar di dunia, dengan kualitas yang
sangat bagus.

8. Marmer

12
Marmer atau sering disebut batu pualam, merupakan bahan tambang yang
digunakan untuk pembuatan lantai, perkakas mebeler, serta berbagai perabot rumah
tangga. Daerah penghasil marmer di Indonesia terdapat di:
a. Tulungagung, Jawa Timur, merupakan kawasan pertam-bangan marmer
tertua dan terbesar di Indonesia.

b. Pangkep di Sulawesi Selatan, merupakan daerah penghasil marmer dengan


kualitas marmer terbaik di dunia.

9. Belerang
Belerang merupakan bahan mineral yang keluar dari aktifi tas gunung berapi.
Belerang digunakan sebagai bahan obat gatal atau kulit, bahan pembuatan kosmetik,
bahan pemutih kulit dan bahan pembuatan korek api. Di Indonesia, tambang belerang
yang produksinya besar dan terkenal terdapat di:

a. Gunung Welirang dan Gunung Ijen, Jawa Timur.

b. Gunung Patuha dan Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat.

c. Pegunungan Dieng, Jawa Tengah.

d. Gunung Namora, Sumatera Utara.

e. Gunung Mahawu, Soputan, dan Gunung Sorek Merapi di Sulawesi Utara.


10. Batu Permata
Batu permata yang tersohor adalah intan. Tambang intan terdapat di Kalimantan
Selatan, terletak di sekitar Sungai Kusan dan Riam Kanan Kiri. Penggalian intan
dipusatkan di Simpangempat dekat Martapura, yang dikelola oleh PN Aneka
Tambang. Selain perusahan tambang intan yang dikelola oleh negara, rakyat juga
melakukan penggalian dengan cara tradisional. Pendulangan intan oleh rakyat
dilakukan di daerah Cempaka Banjar Baru. Kota Martapura merupakan pusat
penggosokan intan yang terkenal di Indonesia. Selain intan, batu permata yang
diusahakan adalah berlian, zamrud, ruby dan safir.

13
2.3 Kondisi Pertambangan di Indonesia dan Hubungannya dalam
Pembangunan Berkelanjutan

Berikut kondisi pertambangan di indonesia dan tantangan bagi para pelaku usaha:

1. Energi yang Tidak Terbarukan


Sebagian besar sumber daya alam yang menjadi fokus dalam dunia pertambangan
adalah sumber daya yang tidak terbaharukan, hal ini menjadi poin tersendiri terhadap
dinamika industri pertambangan bahwa selain menjadikan energi tersebut sebagai
sumber profit dan pendapatan tetapi harus mampu untuk menemukan sumber energi
pengganti ketika sumber energi tersebut mulai mencapai batas akhir. Karena memang
belum ditemukan energi daur ulang yang mampu untuk menghasilkan mineral seperti
emas, nikel, dan lain-lain selain melalui metode pertambangan.
2. Regulasi Pertambangan
Bergelut dalam bisnis industri pertambangan memiliki tantangannya sendiri.
Indonesia walaupun terdiri dari luasnya eumber daya alam yang menyebar dari Aceh
ke Marauke, dengan potensi pertambangan yang melimpah juga mebutuhkan regulasi
yang jelas dan ketat dalam memberikan izin usaha kepada para pebisnis industri
pertambangan. Melihat bahwa dalam industri ini akan berkaitan erat terhadap dampak
sosial, ekonomi, dan budaya yang ada disekitar area pertambangan yang dilakukan.
Melalui Peraturan dan Kebijakan yang jelas dan ketat ini diharapkan pula para
pelaku bisnis dan masyarakat terkait dan dinas yang terlibat dapat mengontrol proses
pertambangan sehingga segala aspek yang berkaitan pun dapat saling memberikan
manfaat dan keuntungan satu sama lain. Tidak meninggalkan masalah atau problom
yang tidak terselesaikan dan malahan menimbulkan kerusakan.
Seperti diketahui bahwa proses industri pertambangan sangat berkaitan erat
dengan keberlanjutan hayati suatu lingkungan, sehingga tidak hanya tegas terhadap
regulasi pemberian ijin pertambangan tetapi juga diperlukan ketegasan rugulasi pasca
pertambangan, yang dimana setiap perusahaan atau pelaku usaha bertanggung jawab
terhadap lokasi ijin usaha pertambangannya dalam pembenahan dan mengembalikan
fungsi lahan tersebut menjadi layak untuk ditanami dan dimanfaatkan yang tentu
menggunakan metode pemulihan yang tepat.

14
3. Metode Bio Rehab Memulihkan Lahan Bekas Pertambangan
Agricola Nusantara Baramineral sebagai Perusahaan Jasa Konsultan
Pertambangan dan Lingkungan Indonesia hadir dengan metode untuk memulihkan
lahan terganggu akibat eksploitasi pertambangan yang ada. Metode tersebut dikenal
dengan Metode Bio Rehab atau Bioremediasi yang merupakan aktivitas pembenahan
lahan menggunakan hayati atau mikroorganisme. Dimana Lahan yang terganggu
setelah eksploitasi memerlukan perlakuan khusus sebelum melakukan penanaman
kembali (revegetasi).
Metode Bio Rehab atau Bioremediasi diawali pada 2 bulan pertama yang
berfokus kepembenahan dan aplikasi Bio Rehab di lahan yang akan direklamasi.
Selanjutnya menanam fast growing species, berupa Sangon dan Jabon sebagai
tanaman perintis, lalu tanaman penutup tanah Legume Cover Crop (LCC). Setelah
proses penataan lahan, aplikasi Bio Rehab dan penanaman tanaman perintis berikut
tanaman penutup tanah yang membutuhkan waktu 4 bulan, barulah masuk ke fase
pemeliharaan tanaman.
Titik krusial dari proses reklamasi pascatambang dengan metode Bio Rehab
terletak pada proses penataan, penyiapan dan perlakuan pada lahan sebelum ditanami
tumbuhan. Aktivitas penambangan yang merusak lapisan atas tanah (top soil)
menyisakan subsoil yang tidak subur dan minim unsur hara. Sehingga Metode Bio
Rehab menjawab permasalahan tersebut dengan mengembalikan unsur hara tanah
melalui pengayaan mikroorganisme pada tanah. Dengan begitu tanah yang sudah
menerima aplikasi Bio Rehab akan layak untuk ditumbuhi tanaman di atasnya.
Metode ini telah diaplikasikan juga di beberapa lahan kritis bekas kolam tailing
tambang timah di Kabupaten Bintan dan Lingga Kepulauan Riau. Hasilnya berhasil
me-revegetasi lahan yang tadinya sudah mati. Harapannya merode ini dapat menjadi
solusi bagi setiap perusahaan tambang yang seringkali kesulitan dalam
mempersiapkan lahan kritis bekas tambang untuk direklamasi.
Dengan reklamasi yang tepat, maka dampak kerusakan lingkungan bisa dikurangi
dan pada saat yang sama lahan yang ditinggalkan setelah penambangan akan kembali
fungsinya sebagai lahan yang layak untuk ditanami kembali oleh masyarakat.
Sehingga dapat memberikan dampak pertumbuhan dan pembangunan yang
berkelanjutan bagi masyarakat dan komunitas yang ada disekitarnya.
15
2.4 Faktor Pendukung Dan Penghambat Bagi Pemerintah Dalam
Menanggulangi Tambang Liar Mineral Bukan Logam Dan Batuan
1. Faktor Pendukung:
• Adanya kesadaran dari masyarakat yang masih peduli.
• Adanya kerjasama dalam melakukan pengawasan

2. Faktor Penghambat:

• Jumlah teknis lapangan kurang dari Dinas Pengairan, Pertambangan, dan Energi
• Pengurusan izin yang rumit
• Kurangnya kesadaran para penambang untuk membayar pajak mineral bukan
logam dan batuan
• Kurangnya kesadaran dari para penambang
• Terjadinya kerusakan lingkungan akibat penambangan mineral bukan logam dan
batuan liar
• Penegakan hukum yang lemah

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pertambangan adalah suatu kegiatan pengambilan endapan bahan galian berharga
dan bernilai ekonomis dari dalam kulit bumi, baik secara mekanis maupun manual, pada
permukaan bumi, di bawah permukaan bumi dan di bawah permukaan air. Negara
Indonesia memiliki potensi hasil pertambangan yang sangat besar di dunia. Potensi hasil
tambang yang terbesar antara lain; minyak bumi, gas alam, batu bara, emas, perak, timah,
dll. Hasil tambang ini menjadi tumpuan ekonomi bagi bangsa Indonesia, selain bernilai
tinggi juga dibutuhkan oleh semua masyarakat. Kondisi pertambangan di indonesia dan
tantangan bagi para pelaku usaha antara lain: energi tak terbarukan, regulasi
pertambangan, dan metode bio rehab memulihkan lahan bekas pertambangan.

16
3.2 Saran
Kami tentunya masih menyadari jika makalah yang kami buat masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Kami akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pendengar dan pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Agincourt. __. Inilah 3 Kegiatan Ekonomi Pertambangan.


https://www.agincourtresources.com/read-agincourt/inilah-kegiatan-
ekonomipertambangan/ (diakses pada 10 April 2022)

Darc Noviayanti Manik, Jeanne. __. Pengelolaan Pertambangan Yang Berdampak Lingkungan
Di Indonesia. Bangka Belitung

http://agricola-nb.com/kondisi-pertambangan-di-indonesia.html

https://www.bps.go.id/subject/10/pertambangan.html

Kustopo. 2018. Modul Geografi Paket C – Setara SMA/MA kelas XI. Direktorat Pembinaan
Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan- Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
http://rumahbelajar.id/Media/Dokumen/5cff79ecb646044330d686d4/4ff868aef02cb6f
02313943c73e860c9.pdf (diakses pada 9 April 2022)

17
Wikipedia. 2020. Pertambangan. https://id.wikipedia.org/wiki/Pertambangan (diakses pada 9
April 2022)

18

Anda mungkin juga menyukai