Oleh :
OKTOBER 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat kami
selesaikan. Dan kami ucapkan terimakasih kepada Dosen mata kuliah Sustainable
Manufacturing yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada penulis
untuk membuat dan menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan ilmu dan informasi lebih, khususnya
untuk para mahasiswa di lingkungan fakultas Manajemen Bisnis Industri. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab
itu, kritik atau tanggapan dan saran dari para pembaca yang bersifat membangun
sangat kami harapkan demi penyempurnaan lebih lanjut dari makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
BAB V Penutup
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Sumber daya alam seperti air, udara, lahan, minyak, ikan, hutan, dan lain-
lain merupakan sumber daya yang esensial bagi kelangsungan hidup manusia.
Hilangnya atau berkurangnya ketersediaan sumber daya tersebut akan
berdampak sangat besar bagi kelangsungan kehidupan manusia. Pengelolaan
sumber daya alam yang baik dapat meningkatkan kesejahteraan manusia,
sedangkan sebaliknya jika pengelolaan sumber daya alam yang tidak baik akan
berdampak buruk bagi manusia.
Emas merupakan salah satu sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui. Hal ini karena emas terbentuk melalui proses geologi yang
memerlukan waktu sangat lama untuk dapat dijadikan sebagai sumber daya alam
yang siap diolah atau siap dipakai. Emas memerlukan ribuan bahkan jutaan tahun
untuk terbentuk karena ketidakmampuan sumber daya tersebut untuk melakukan
generasi.
Hal ini menyebabkan masalah eksploitasi sumber daya alam yang tidak
dapat diperbaharui ini. Nilai jual yang tinggi akan sumber daya alam yang tidak
dapat diperbaharui inilah yang menjadikan alasan masyarakat melakukan
pengeksploitasian besar-besaran. Dengan penjualan emas yang semakin banyak
akan berdampak terhadap kehidupan ekonomi masyarakat kearah yang lebih baik
akan tetapi tanpa disadari dengan naiknya pendapatan ekonomi seseorang akan
mengakibatkan perubahan sosial terhadap orang-orang disekitarnya. Akan tetapi
karena keterbatasan emas sendiri sebagai sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui mempengaruhi naik turunnya baik kehidupan ekonomi maupun
kehidupan sosial orang yang bekerja ataupun terlibat dalam bisnis pertambangan
emas.
Adanya tambang emas ini juga berdampak pada kerusakan lahan karena
sumber mineral emas itu sendiri berada di tengah tengah area pesawahan milik
warga dan perbukitan sekitar pemukiman warga. Dampak lingkungan yang
diakibatkan oleh tambang emas tradisional ini juga dirasakan oleh warga sekitar
tambang, seperti tercemarnya air sungai, hal ini karena dalam proses mengolah
emas para penambang menggunakan zat kimia yang mengakibatkan tercemarnya
air di sekitar tambang emas.
1.2 Rumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, dan
manfaat penulisan. Dimana latar belakang berisikan dasar-dasar pemikiran yang
melandasi penulisan laporan. Rumusan masalah, berisi masalah-masalah yang
akan di jawab. Tujuan penulisan, yang berisi tujuan dari adanya penyusunan
laporan ini. Dan terakhir adalah manfaat dari penulisan makalah ini.
BAB V PENUTUP
Pada bab lima yaitu penutup, berisi tentang simpulan dan saran atas
pembahasan dari karya atau penyusunan laporan yang dibuat. Sedangkan pada
saran, berisi kritik yang diperlukan dari pembaca.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3. Mineral-mineral induk.
Emas telah lama dianggap sebagai logam yang paling berharga, dan
nilainya telah digunakan sebagai standart untuk banyak mata uang dalam
sejarah. Emas telah digunakan sebagai symbol kemurnian, nilai tinggi, kerajaan,
dan lebih-lebih lagi peranan yang mengaitkan sifat-sifat tersebut.
Tujuan utama ahli alkimia adalah untuk menghasilkan emas dari bahan
yang lain, seperti karbon – kemungkinan melalui interaksi dengan sejenis bahan
dongeng yang disebut batu bertuah. Meskipun usaha mereka tidak pernah
mendapat hasil, namun ahli alkimia telah menaikkan keminatan terhadap bidang
melibatkan unsur, yang menjadi asas kepada bidang kimia masa kini.
Emas ialah unsur logam yang berwarna kuning berkilauan tetapi boleh juga
berwarna seperti delima atau hitam apabila dibahagi dengan halus. Larukan koloid
emas pula mempunyai warna berkeamatan tinggi yang biasanya warna ungu.
Emas juga merupakan logam yang paling mudah ditempa dan ditarik. Satu
gram emas boleh ditempa menjadi satu keranjang berukuran panjang satu meter
dan lebar satu meter. Emas biasanya dialoikan dengan logam yang lain untuk
menjadikannya lebih keras. Emas merupakan penghantar panas dan listrik yang
baik, dan tidak dipengaruhi oleh udara dan kebanyakan reagen. Secara kimianya,
logam emas tidak boleh diubah oleh panas, kelembapan.
Ekstraksi emas secara ekonomi dapat diperoleh dari nilai biji emas sekecil
0,5 gr/1000 kg (0,5 ppm) rata-rata dengan mudah digali, nilai biji emas khas dalam
galian terowongan terbuka yakni 1,5 gr/1000 kg ( 1 – 5 ppm ), nilai biji emas
dalam tanah atau galian batu paling tidak 3 gr/1000 kg (3 ppm). Nilai biji emas 30
gr/1000 kg (30 ppm) biasanya dibutuhkan sebelum emas dapat dilihat dengan
mata telanjang, oleh karena itu dalam kebanyakan galian emas, Anda tidak akan
melihat emas apapun.
Sejak tahun 1880-an, Afrika Selatan telah menjadi sumber untuk sebagian
besar sediaan emas dunia. Produksi di tahun 1970 dihitung hingga 70 % sediaan
dunia, memproduksi sekitar 1000 ton, namun produksi di tahun 2004 hanya 342
ton. Penurunan ini berhubungan dengan bertambahnya kesulitan dalam ektraksi
dan faktor ekonomi yang memperngaruhi industri Afrika Selatan. Produser utama
lainnya, yakni Kanada, Amerika Serikat, dan Australia Barat. Galian di Dakota
Selatan dan Nevada menyediakan dua pertiga emas yang digunakan di Amerika
Serikat. Daerah Siberia di Rusia juga terbiasa sebagai negara penting dalam
industri galian emas. Ladang Emas Kolar di India adalah contoh lain untuk kota
yang sedang dibangun untuk bahan galian emas terbesar di India.
Namun, mungkin untuk mendapat sejumlah kecil emas dalam jumlah yang
tidak terbatas dengan kecerdasan transformasi nuklir dalam akselerator partikel.
Isotop emas menghasilkan kemiripan radioaktif. Tidak ada sama sekali metode
secara ekonomi yang mungkin untuk membuat emas dengan cerdas yang telah
ditemukan dan dipublikasikan. Emas dipisahkan daripada bijihnya menggunakan
sianida, amalgam, dan peleburan. Pemurnian logam biasanya dijalankan
menggunakan elektrolisis. Logam ini terdapat di dalam air laut pada kepekatan 0,1
- 2 mg/ton bergantung kepada kedudukan sampel. Walau bagaimanapun,
sehingga kini yaitu tahun 2006 tidak terdapatnya apa-apa cara yang boleh
memberi hasil keuntungan sekiranya emas diperoleh selain dari air laut.
Emas murni adalah terlalu lembut untuk kegunaan biasa, oleh itu logam ini
ditambahkan kekerasannya dengan mengaloikannya bersama perak (argentum),
tembaga (kuprum) dan logam-logam lain. Emas dan pelbagai jenis aloi emas
biasanya digunakan dalam pembuatan perhiasan, pembuatan uang logam, dan
sebagai standart pertukaran perdagangan dalam banyak negara. Selain itu, emas
dapat menghantarkan listrik dengan amat baik. Ini menjadikan emas muncul
sebagai logam industri penting pada akhir abad ke 20.
Kegunaan lain:
3. Seperti perak, emas boleh membentuk amalgam keras bersama raksa, dan ini
kadang kala digunakan sebagai bahan pengisi gigi.
5. Asam kloraurik digunakan dalam fotografi untuk memberi toning kepada gambar
perak.
6. Dinatrium aurothiomalate digunakan dalam pengobatan artritis rheumatoid
(diberikan secara suntikan intra-otot).
7. Isotop emas Au-198, (Waktu paro: 2,7 hari) digunakan dalam pengobatan
kanker dan pengobatan penyakit lain.
b. Wawancara
c. Studi Dokumentasi
Adapun jenis data dari sumber yang digunakan oleh penulis adalah data
sekunder. Data Sekunder yaitu data-data pendukung yang diperoleh dari berbagai
sumber tertulis seperti literatur, artikel, tulisan ilmiah diluar data primer.
3.5 Flowchart
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 4.1 Tipe cebakan : (a) emas pada tanah lapukan dari cebakan emas primer
ditambang dengan cara semprot, G. Pani, Gorontalo; (b) cebakan emas koluvial, G. Pani,
Gorontalo; (c) cebakan emas pada alur sungai stadia muda, dan pemasangan Sluice box
untuk perangkap emas yang terbawa aliran sungai, G. Pani, Gorontalo; (d) cebakan emas
berupa konglomerat alas ditambang dengan cara diterowong, Topo, Nabire, Papua
Beberapa karakteristik dari bijih tipe vein ( urat ) yang mempengaruhi teknik
penambangan antara lain :
1. Komponen mineral atau logam tidak tersebar merata pada badan urat.
2. Mineral bijih dapat berupa kristal-kristal yang kasar.
3. Kebanyakan urat mempunyai lebar yang sempit sehingga rentan dengan
pengotoran ( dilution ).
4. Kebanyakan urat berasosiasi dengan sesar, pengisi rekahan, dan zona
geser (regangan), sehingga pada kondisi ini memungkinkan terjadinya efek
dilution pada batuan samping.
5. Perbedaan assay ( kadar ) antara urat dan batuan samping pada umumnya
tajam, berhubungan dengan kontak dengan batuan samping, impregnasi
pada batuan samping, serta pola urat yang menjari ( bercabang ).
6. Fluktuasi ketebalan urat sulit diprediksi, dan mempunyai rentang yang
terbatas, serta mempunyai kadar yang sangat erratic ( acak / tidak
beraturan ) dan sulit diprediksi.
7. Kebanyakan urat relatif keras dan bersifat brittle.
2. Di dekat tempat penambang menggali tanah dibuat saluran yang menuju kali
kecil tempat dimana mereka menggambil air untuk mengencerkan tanah. Tanah
yang sudah diberi air dan sedikit basah kemudian disekop kearah saluran. Tanah
diaduk-aduk menggunakan sekop agar sedikit encer, lalu dialirkan bersama air
menuju saluran yang lebarnya sekitar 1 meter. Didalam saluran di susun-susun
batu-batu kecil secara berjenjang guna memperlambat aliran, agar tanah mudah
terendapkan di dalam karpet.
5. Kemudian serbuk emas hasil pembakaran ini dikemas dalam kertas rokok.
Kalau hasil dulang penambang sudah banyak atau bernilai ekonomis, langsung
dijual ke toko emas atau perhiasan. Serbuk emas ini jika dikumpulkan mencapai 1
kaca, maka harganya ditaksir mencapai sekitar Rp. 40.000 dan kalau hasil
dulangan penambang bisa mencapai 1 gram, maka harganya ditaksir mencapai
sekitar Rp 400.000. Karena penambangan ini dilakukan secara berkelompok,
maka uangnya akan dibagi bersama.
4.3 Proses Pengolahan Emas
a. Bahan :
Ore/ bijih emas yang sudah dihaluskan dengan mesh + 200 = 30 ton.
b. Formula Kimia :
1.NaCn = 40 kg
2.H2O2 = 5 liter
5.Epox Cl = 1 liter
c. Proses Perendaman
4. Dipompa lagi ke Bak II, diamkan selama 2 jam lalu disirkulasi ke Bak I
dengan melalui bak penyadapan/penangkapan yang diisi dengan Zinc dass/ zinc
koil untuk mengikat atau menangkap logam Au dan Ag (emas dan perak) dari
larutan air kaya.
5. Lakukan sirkulasi larutan/ air kaya sampai Zinc dass/ zinc koil hancur
seperti pasir selama 5 – 10. Hari.
6. Zinc dass/ zinc koil yang sudah hancur kemudian diangkat dan
dimasukkan ke dalam wadah. untuk diperas dengan kain famatex.
7. Untuk membersihkan hasil filtrasi dari zinc dass atau kotoran lain gunakan
200 ml H2SO4 dan 3 liter air panas.
7. Metode Merill Crow (dengan penambahan Zink Anode / Zink Dass), saring
lalu dimurnikan / dibakar hingga menjadi Bullion. (metode 2).
10. Lakukan proses Recycle Elution dengan menggunakan larutan Sianid 3 % dan
Soda 3 % selama (t = 2.5 j) pada (T = 110 – 120 derajat).
11. Lakukan proses Water Elution dengan menggunakan larutan H2O pada (T =
110 – 120o) selama (t = 1.45j).
1. Metode Cepat
2. Metode Lambat
3. Hasil dari proses ini berupa amalgam basah ( pasta ) dan tailing. Amalgam
basah kemudian ditampung di dalam suatu tempat yang selanjutnya didulang
untuk pemisahan merkuri dengan amalgam.
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Ahmad Redi. 2006. Hukum Sumber Daya Alam Dalam Sektor Kehutanan. Jakarta.
Sinar Grafika
Esterberg. 2002. Qualitative Methods Ins Social Research. Mc Graw Hill. New York
Alfabeta
http://www.mineraltambang.com/tambang-emas.html
http://karkoon.com/sistem-sistem-pengolahan-tambang-emas/
https://dnoto21.blogspot.com/2017/03/makalah-tentang-emas-aurum.html?m=1
http://muhammadyusuf100.blogspot.com/2016/03/makalah-emas-dan-
pengolahannya.html?m=1