Anda di halaman 1dari 10

Konflik Dalam Masyarakat Industri

Oleh :
Frebiantina Sari
Venny Anggia Putri A.
Definisi Konflik
Konflik berasal bahasa Latin con yang
berarti bersama dan figure yang berarti
benturan atau tabrakan.

Adanya benturan atau tabrakan dari setiap


keinginan atau kebutuhan, pendapat, dan
keinginan yang melibatkan dua pihak bahkan
lebih.
Apabila dihubungkan dalam Industri,
yaitu suatu benturan pemikiran antara pihak
pengelola dalam hal ini ketua dengan para
anggota maupun kerja dalam dunia industri
dimana menimbulkan percekcokan atau
permasalahan antara pihak yang terkait yang
mengakibatkan terjadinya tindakan-tindakan
penggugatan baik itu dari pihak atasan
maupun bawahan.
Penyebab timbulnya konflik dalam industri

Menurut I Gusti Ngurah Gorda (1994:186)


adalah sebagai berikut :

1. Timbulnya suasana perbedaan-perbedaan


yang tidak dapat dikendalikan.
2. Adanya pihak yang merasa dirugikan.
3. Perasaan yang sensitif.
4. Adanya pihak-pihak tertentu dari luar
perusahaan yang menginginkan terjadinya
konflik dalam perusahaan tersebut.
Beberapa literatur menyebutkan bahwa
faktor pendorong terjadinya konflik antara
lain dengan adanya perbedaan pendapat dan
sudut pandangan, perbedaan tujuan,
ketidaksesuaian cara pencapaian tujuan,
ketidakcocokan perilaku, pemberian
pengaruh negatif dari pihak lain pada apa
yang akan dicapai oleh pihak lainnya,
persaingan, kurangnya kerja sama dan lain
sebagainya.
Tahapan konflik berdasarkan isu
1. Tahap pertama, oposisi atau ketidak
cocokan-potensial.
2. Tahap kedua adalah konfrontasi
Jenis jenis konflik
Menurut Baden Eunson (Conflict Management, 2007,
diadaptasi) terdapat beragam jenis konflik diantaranya
sebagai berikut :
1. Konflik Vertikal
2. Konflik Horizontal
3. Konflik di antara staf lini
4. Konflik Peran
Langkah mengatasi konflik
1. Penyelesaian Perselisihan Secara Bipartite

Merupakan perselisihan yang penyelesaiannya


diupayakan secara internal yakni antara pihak
pekerja dengan pemilik perusahaan
2. Penyelesaian Perselisiahan Secara Tripartite

Merupakan perselisihan yang terjadi antara


pekerja dengan pengusaha tidak dapat diselesaikan
secara Bipartite, maka upaya selanjutnya
diselesaikan melalui forum yang dihadiri oleh wakil
pemilik perusahaan, wakil perkerja (SPSI) dan
wakil dari pemerintahan (Departemen Tenaga
Kerja)

Anda mungkin juga menyukai