Oleh :
OKTOBER 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga Makalah Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) Sentra Industri Sandal Toyosima ini dapat kami selesaikan. Dan kami
ucapkan terimakasih kepada Dosen mata kuliah Sustainable Manufacturing yang telah
memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada penulis untuk membuat dan
menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan ilmu dan informasi lebih, khususnya untuk
para mahasiswa di lingkungan fakultas Manajemen Bisnis Industri. Penulis menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, kritik atau
tanggapan dan saran dari para pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan
demi penyempurnaan lebih lanjut dari makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………………………. ii
BAB I Pendahuluan
BAB V Penutup
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Indonesia termasuk salah satu negara agraris yang sebagian besar penduduknya
bertempat tinggal di desa dan menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian
(Ngasifudin, M, 2017). Namun akibat dari pertumbuhan penduduk yang semakin pesat
dan penyebarannya yang tidak merata menyebabkan semakin sempitnya lahan
pertanian untuk bercocok tanam. Berkaitan dengan hal tersebut, maka diperlukan
usaha di luar sektor pertanian yang nantinya akan mampu untuk menopang
kelangsungan hidup mereka (Prasetyo, D. W, 2018). Usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM) merupakan salah satu alternatif dalam usaha mengembangkan
kesempatan kerja dan menambah penghasilan bagi masyarakat (Mutiarni, R, 2017).
Selain bisa membentuk pertumbuhan ekonmi, UMKM juga dapat menyediakan
lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja potensial.
Keadaan ini tidak terkecuali akan dihadapi oleh Sentra industri sandal yang
merupakan salah satu UMKM yang berada di Desa Toyomarto Kecamatan Singosari
Kabupaten Malang. Desa dengan berbagai potensi daerah yang bernilai ekonomis
serta potensi pariwisata yang dapat dikembangkan. Dari semua kegiatan ekonomi
masyarakatnya yang telah berjalan lama, tersimpan nilai lebih yang dapat digunakan
untuk memperbaiki kondisi perekonomian dan juga melestarikan budaya yang ada.
Mulai kegiatan produksi sandal klompen dan sandal spon, cobek batu, penambangan
pasir, perkebunan teh hingga warisan budaya sejarah berupa candi yang masuk
didalam area Desa Toyomarto. Dan yang paling terkenal dari desa ini adalah
penghasil karya-karya Sandal Klompen dan Sandal Spon Toyosima.
Sentra industri sandal ini sudah ada sejak tahun 1992. Sentra industri sandal
toyosima merupakan salah satu sektor unggulan di Kecamatan Singosari, Kabupaten
Malang. Lebih tepatnya di Dusun Ngujung dan Sumberawan yang terkenal dengan
sebutan kampung Home Industry Sandal. Oleh karena itu sentra industri ini lebih
dikenal dengan sebutan Sandal Toyosima. Dalam menjalankan usahanya sentra
industri ini harus mempunyai strategi yang tepat untuk kedepannya agar mampu
bertahan apabila banyak mendapati permasalahan yang harus dihadapi, baik
masalah internal maupun masalah eksternal yang harus diantisipasi dan diatasi oleh
UMKM tersebut.
Pengerajin sandal ini biasanya didapat turun temurun dari orang tua mereka, ada
juga yang didapat dari belajar pada saudara dekatnya atau tetangganya.
Pengerjaannya pun dilakukan di rumah-rumah penduduk setempat serta
menyesuaikan dengan banyaknya order yang diterima dari pelanggan. Para pengrajin
sandal ini melakukan pekerjaan produksi sandal untuk mendapat penghasilan utama
yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Produk-produk sandal ini sangat banyak diminati oleh konsumen dan wisatawan-
wisatawan yang datang untuk mengunjungi candi sumberawan dan wisata kebun teh.
Dan tidak hanya dijual di lokalan saja, pangsa pasar sandal desa ini sudah merambah
ke luar kota bahkan luar provinsi. Tidak hanya wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah
saja, sandal toyosima ini sudah tembus pasar Kalimantan, Bali, dan juga Lombok,
Nusa Tenggara Barat. Oleh karena itu, sangat disayangkan jika sentra industri sandal
ini tidak dikembangkan lebih baik dan lebih pesat lagi.
Sebagai upaya agar pembahasan laporan ini tidak meluas perlu dilakukan
pembatasan, laporan ini hanya akan membahas :
1. Cara pembuatan sandal Toyosima.
2. Strategi pemasaran sandal Toyosima.
3. Upaya pengembangan sandal Toyosima.
1. Manfaat akademis dari penulisan ini adalah dapat menjelaskan tentang cara
pembuatan, strategi pemasaran, hingga perkembangan UMKM sentra industri
sandal toyosima.
2. Manfaat praktis dari penulisan ini adalah untuk memberikan masukan atau
contoh kepada sentra industri sandal toyosima dalam mengembangkan
produk UMKM yang mana dapat meningkatkan kesejahteraan dan juga
menambah banyaknya pesanan sandal baik dari dalam maupun luar daerah
penghasil sanda tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar
yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
ini.
Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan
jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang ini.
Menurut Tull & Kahle (1990) yang dikutip oleh Fandy Tjiptono (2008) bahwa
“Strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai
tujuan perusahaan dengan mengembangkan keungggulan bersaing yang
berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang
digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.”
Di area sentra tersebut terdapat kesatuan fungsional secara fisik yaitu seperti
lahan, geografis, infrastruktur, kelembagaan dan sumberdaya manusia, yang
berpotensi untuk berkembangnya kegiatan ekonomi dibawah pengaruh pasar dari
suatu produk yang mempunyai nilai jual dan daya saing tinggi. Persaingan yang ketat
saat ini membuat pelaku usaha atau perusahaan harus menggunakan strategi-strategi
pemasaran yang benar-benar tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau
untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Dalam hal ini perusahaan dapat memanfaatkan satu sama lain keahlian,
teknologi atau kekayaan intelektual untuk memperluas kapasitas mereka untuk
mengidentifikasi, meneliti, menganalisis dan membawa ke pasar bisnis baru dan
produk baru, pengembangan bisnis berfokus pada implementasi dari rencana bisnis
strategis melalui ekuitas pembiayaan, akuisisi atau divestasi teknologi, produk, dll.
2.4 Unsur-unsur Pengembangan Usaha
Suatu jajaran produk atau jasa yang bervariasi memungkinkan pelanggan untuk
memenuhi kebutuhan mereka dalam satu tempat saja. Hal ini juga bisa mendorong
perekonomian yang pada gilirannya akan memberi untung pada konsumen.
Sedangkan Kreativitas merupakan salah satu unsur penting yang perlu dijadikan
sebagai salah satu karakter dalam mengelola bisnis. Kreativitas akan memberikan
banyak kontribusi bagi pengembangan sebuah bisnis usaha. Usaha bisnis sangat
perlu dikelola secara kreatif oleh pemiliknya dalam segala aspek,mulai dari ide dan
produksi.
BAB III
ANALISIS PENELITIAN
2. Terbatasnya modal
Peralatan yang digunakan oleh pengusaha sandal masih sederhana yang masih
seutuhnya mengandalkan tenaga manusia, Kendala utama pengusaha tidak
mengadopsi teknologi yang lebih maju adalah kurangnya modal yang hanya
mengandalkan modal sendiri yang jumlahnya terbatas. Memang semua pengusaha
sandal toyosima menggunakan peralatan yang masih sederhana dalam membuat
memproduksi sandal, tapi dengan kemampuan mereka yang sudah puluhan tahun
menjalalani usaha dalam memproduksi sandal menjadikan kualitas sandal yang
dihasilkan tidak kalah dengan yang menggunakan mesin, mungkin hanya kalah dalam
jumlah produksi yang otomoatis produksi menggunakan mesin lebih cepat dari pada
tenaga manual.
4. Tempat produksi
Bahan baku untuk memproduksi sandal di dapatkan dari pemasok yang ada di
desa Toyomarto memang ada beberapa toko yang memang khusus menjual bahan
baku untuk pembuatan sandal spon. Ada sekitar 4 toko yang memang khusus
menyediakan bahan baku bagi para pengusaha, semua yang dibutuhkan para
pengusaha ada dari bahan dasar seperti spon, tali sandal serta pemesanan desain
para pengusaha langsung ke pemasok bahan baku. Hal ini memudahkan para
pengusaha untuk mendapatkan sehingga mereka tidak usah langsung ke surabaya,
memang dari segi harga lebih mahal sedikit tapi para pengusaha mengaku senang
dengan adanya toko yang menjual bahan baku. Bukan hanya itu saja hubungan para
pengusaha dengan pemasok bahan baku yang hanya berlandaskan sistem
kepercayaan, sehingga mereka dapat berhutang dulu kalau tidak uang untuk
mendapatkan bahan baku.
6. Pemasaran produk
Sebagian besar produk sandal yang dihasilkan oleh para pengusaha sandal
toyosima dipasarkan melalui grosir yang ada di wilayah jawa timur. Tapi sekarang
para pengusaha lebih banyak memasarkan produknya ke jawa tengah dan jawa barat,
dan bahkan nusa tenggara. Hal itu dikarenakan pasar yang lebih potensial dari pada
di jawa timur. Para pengusaha mengaku untuk wilayah jawa timur sudah kurang
potensial itu dikarenakan persaingan harga yang semakin ketat, sehingga
mengakibatkan harga jual produk yang semakin turun.
Hasil kajian analisis lingkungan eksternal pada sentra industri sandal toyosima
menunjukkan beberapa faktor peluang sekaligus tantangan yang harus dihadapi oleh
para pelaku usaha, adapun hasil analiis faktor lingkungan eksternal meliputi:
1. Persaingan
Dengan situasi seperti sekarang ini maka banyak para pengusaha ingin
mempertahankan diri dan merebut perhatian konsumen, sehingga persaingan tidak
mungkin terhindarkan. Hanya pengusaha yang mampu mengikuti selera konsumen
dan mempunyai inovasi yang mampu bertahan. Persaingan yang di hadapi para
pengusaha sandal di desa toyomarto yaitu persaingan antara sesama pengusaha
sandal yang ada di desa toyomarto, para pengusaha mengaku terjadi persaingan
yang tidak sehat antara sesama pengusaha sandal dimana para pengusaha sandal
saling menjatuhkan satu sama lain dengan cara mempermainkan harga jual agar
produknya lebih laku di pasaran. Selain itu banyaknya pesaing baru yang muncul
dengan persaingan harga yang semakin ketat terutama produsen sandal dari
surabaya merupakan ancaman yang harus di waspadai oleh para pengusaha sandal
di desa toyomarto.
Harga bahan baku sangat berpengaruh terhadap biaya produksi para pengusaha
sandal toyosima, harga bahan baku yang tidak menentu membuat para pengusaha
harus pintar dalam mengatur keuangan mereka agar usahanya tetap berjalan. Para
pengusaha mengaku bahwa kenaikan harga bahan baku tidak berpengaruh pada
harga jual produknya, kondisi ini membuat para pengusaha harus mempunyai strategi
yang tepat agar dapat bertahan dalam keadaan yang semakin tidak menentu.
3. Demografi
Dapat diketahui bahwa jumlah penduduk dan jumlah usia produktif selalu semakin
meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini akan menjadi prospek bagi pengusaha sandal
toyosima karena produk yang di hasilkan bermacam-macam dari sandal untuk
anakanak sampai sandal untuk orang tua.
4. Kemajuan tekhnologi
Dengan adanya beraneka ragam tekhnologi yang ada seperti saat ini,
seharusnya para pengusaha bisa memanfaatkan tekhnologi itu secara maksimal.
Tapi para pengusaha sandal toyosima belum menggunakan teknologi modern
dalam memproduksi sandal, ini akibat dari keterbatasan modal yang hanya
mengandalkan modal dari si pemilik usaha yang jumlahnya sangat terbatas, hail
ini berdampak pada peralatan yang digunakan untuk proses produksi masih
bersifat manual.
5. Peran pemerintah
Dari beberapa analisis yang telah dipaparkan diatas, pasti terdapat juga
solusi yang mampu untuk menangani masalah dalam analisis tersebut. Berikut
adalah beberapa solusi yang dapat diterapkan, diantaranya:
1. Modal dapat diperoleh bukan hanya dari dalam tetapi bisa juga dari luar seperti
dari pinjaman bank, hibah, dan sebagainya.
5. Merekrut tenaga ahli dengan cara melakukan seleksi kepada calon pegawai,
dengan demikian pasti bisa mendapatkan tenaga yang benar-benar ahli di
bidangnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Siapkan beberapa lembar spon (tergantung jumlah atau quantity yang ingin
dibuat) untuk dicetak sesuai ukuran dan motif. Misalnya ingin membuat sandal
jepit dengan ketebalan 14 mili, jadi harus menyiapkan 2 lembar spon dengan
ketebalan yang berbeda:
– Spon dengan ketebalan 13 mili untuk badan sandal (pastikan spon bagian
bawah berbahan lebih kuat dan makin tebal di bagian ujungnya atau biasa
disebut outsol).
– Spon dengan ketebalan 1 mili untuk atas atau permukaan sandal (motif
permukaan sandal bisa menggunakan spon corak warna ataupun dengan bahan
pvc yang sudah di emboss dengan motif yang diinginkan).
Target luaran yang harus dicapai pengerajin sandal toyosima diantaranya sbb:
1. Luaran bidang produksi: (a) Pemanfaatan bahan alat produksi yang ada yang
sesuai dengan yang dibutuhkan pengerajin secara optimal sehingga
kelancaran proses produksi pengerajin dapat maksimal dan desain yang
diinginkan sesuai dengan harapan. (b) Pengerajin sandal toyosima ini mampu
mengembangkan satu atau lebih desain jenis baru yang ada di pasar sehingga
ragam model sandal klompen dan sandal spon akan bertambah yang akan
memperbanyak hasil penjualan. (c) Produksi pengerajin akan semakin
meningkat.
2. Luaran bidang manajemen: (a) Setiap pengerajin memiliki pembukuan untuk
mencatat jumlah produk yang dihasilkan , banyaknya bahan yang dihabiskan
dan banyaknya penjualan atau upah yang didapat sehingga diketahui
besarnya penghasilan atau keuntungan yang mereka dapat selama ini. (b)
Pengerajin mampu mempromosikan produk yang dihasilkan baik melalui
media cetak ataupun elektronik.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Sentra industri sandal toyosima merupakan usaha menengah kecil mikro yang
patut dibanggakan dan dilestarikan oleh masyarakat khususnya di Desa Toyomarto
Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Karena umkm ini merupakan ciri khas
sekaligus mata pencaharian warga di desa tersebut. Dan pemasaran produk yang
sudah mencapai luar pulau patut untuk terus dikembangkan.
5.2 Saran
Tull, D. S., & Kahle, L. R. 1990. Marketing management. New York, NY. Macmillan.
https://renisundari95.wordpress.com/2014/12/31/60/
http://buatsandal.com/tutorial-membuat-sandal/tutorial-dasar-pembuatan-sandal
https://harrisfadilah.wordpress.com/2012/04/17/pengembangan-usaha/
https://suryamalang.tribunnews.com/2016/09/28/sandal-spons-bikinan-warga-
singosari-malang-tembus-pasar-Kalimantan-bali-dan-lombok