Anda di halaman 1dari 24

USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)

SENTRA INDUSTRI SANDAL TOYOSIMA

Oleh :

VENNY ANGGIA PUTRI AGUSTINE 517145

PROGRAM PENDIDIKAN STRATA I

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS INDUSTRI

SEKOLAH TINGGI TEKNIK MALANG

OKTOBER 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga Makalah Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) Sentra Industri Sandal Toyosima ini dapat kami selesaikan. Dan kami
ucapkan terimakasih kepada Dosen mata kuliah Sustainable Manufacturing yang telah
memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada penulis untuk membuat dan
menyelesaikan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan ilmu dan informasi lebih, khususnya untuk
para mahasiswa di lingkungan fakultas Manajemen Bisnis Industri. Penulis menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, kritik atau
tanggapan dan saran dari para pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan
demi penyempurnaan lebih lanjut dari makalah ini.

Malang, Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………………………. ii

Daftar Isi ………………………………………………………………………………. iii

Daftar Gambar .................................................................................................... iv

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………….…………… 5

1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………….…………. 6

1.3 Batasan Masalah …………………………………………………….…………… 7

1.4 Tujuan Penulisan ……………………………………………………….………… 7

1.5 Manfaat Penulisan ……………………………………………………………….. 8

BAB II Tinjauan Pustaka

2.1 Pengertian UMKM ……………………………………………………………….. 9

2.2 Pengertian Strategi Pemasaran ………………………………………………. 10

2.3 Pengertian Pengembangan Usaha …………………………………………… 11

2.4 Unsur-unsur Pengembangan Usaha …………………………………………. 11

BAB III Analisis Penelitian

3.1 Analisis Faktor Lingkungan Internal .....……………………………………… 12

3.2 Analisis Faktor Lingkungan Eksternal ………………………………………... 14

3.3 Solusi dari Analisis Lingkungan .................................................................. 16

BAB IV Hasil dan Pembahasan

4.1 Cara Pembuatan Sandal Toyosima ………………………………………….. 17

4.2 Srategi Pemasaran Sandal Toyosima ……………………………………….. 21

4.3 Upaya Pengembangan Sandal Toyosima …………………………………… 22

BAB V Penutup

5.1 Kesimpulan ……………………………………………………………....…….. 23

5.2 Saran ……………………………………………………………………….…… 23

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1.1 Spon untuk dasar sandal ...................................................... 17

Gambar 4.1.2 a) Mencetak Sandal .............................................................. 18

Gambar 4.1.2 b) Mengelem Sandal ............................................................. 18

Gambar 4.1.3 Mengepres Sandal ................................................................ 18

Gambar 4.1.4 Penghalusan Sandal.............................................................. 18

Gambar 4.1.5 Pelubangan Tali Sandal ........................................................ 19

Gambar 4.1.7 Pemasangan Tali Sandal ...................................................... 19

Gambar 4.1.8 Pengepresan Ulang .............................................................. 19

Gambar 4.1.9 Sandal Jadi ........................................................................... 20


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia termasuk salah satu negara agraris yang sebagian besar penduduknya
bertempat tinggal di desa dan menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian
(Ngasifudin, M, 2017). Namun akibat dari pertumbuhan penduduk yang semakin pesat
dan penyebarannya yang tidak merata menyebabkan semakin sempitnya lahan
pertanian untuk bercocok tanam. Berkaitan dengan hal tersebut, maka diperlukan
usaha di luar sektor pertanian yang nantinya akan mampu untuk menopang
kelangsungan hidup mereka (Prasetyo, D. W, 2018). Usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM) merupakan salah satu alternatif dalam usaha mengembangkan
kesempatan kerja dan menambah penghasilan bagi masyarakat (Mutiarni, R, 2017).
Selain bisa membentuk pertumbuhan ekonmi, UMKM juga dapat menyediakan
lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja potensial.

Keadaan ini tidak terkecuali akan dihadapi oleh Sentra industri sandal yang
merupakan salah satu UMKM yang berada di Desa Toyomarto Kecamatan Singosari
Kabupaten Malang. Desa dengan berbagai potensi daerah yang bernilai ekonomis
serta potensi pariwisata yang dapat dikembangkan. Dari semua kegiatan ekonomi
masyarakatnya yang telah berjalan lama, tersimpan nilai lebih yang dapat digunakan
untuk memperbaiki kondisi perekonomian dan juga melestarikan budaya yang ada.
Mulai kegiatan produksi sandal klompen dan sandal spon, cobek batu, penambangan
pasir, perkebunan teh hingga warisan budaya sejarah berupa candi yang masuk
didalam area Desa Toyomarto. Dan yang paling terkenal dari desa ini adalah
penghasil karya-karya Sandal Klompen dan Sandal Spon Toyosima.

Sentra industri sandal ini sudah ada sejak tahun 1992. Sentra industri sandal
toyosima merupakan salah satu sektor unggulan di Kecamatan Singosari, Kabupaten
Malang. Lebih tepatnya di Dusun Ngujung dan Sumberawan yang terkenal dengan
sebutan kampung Home Industry Sandal. Oleh karena itu sentra industri ini lebih
dikenal dengan sebutan Sandal Toyosima. Dalam menjalankan usahanya sentra
industri ini harus mempunyai strategi yang tepat untuk kedepannya agar mampu
bertahan apabila banyak mendapati permasalahan yang harus dihadapi, baik
masalah internal maupun masalah eksternal yang harus diantisipasi dan diatasi oleh
UMKM tersebut.

Pengerajin sandal ini biasanya didapat turun temurun dari orang tua mereka, ada
juga yang didapat dari belajar pada saudara dekatnya atau tetangganya.
Pengerjaannya pun dilakukan di rumah-rumah penduduk setempat serta
menyesuaikan dengan banyaknya order yang diterima dari pelanggan. Para pengrajin
sandal ini melakukan pekerjaan produksi sandal untuk mendapat penghasilan utama
yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Dan banyaknya produksi sandal disesuaikan dengan jumlah permintaan yang


masuk ke masing-masing pengrajin sandal yang ada. Waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan produksi sandal juga bermacam-macam tergantung jenis sandal dan
desain yang diminta. Kerajinan sandal merupakan suatu keterampilan yang
mempunyai nilai seni dan kreatifitas yang tinggi dalam pengerjaannya disamping
ketekunan, kesabaran, dan keuletan yang harus dimiliki.

Produk-produk sandal ini sangat banyak diminati oleh konsumen dan wisatawan-
wisatawan yang datang untuk mengunjungi candi sumberawan dan wisata kebun teh.
Dan tidak hanya dijual di lokalan saja, pangsa pasar sandal desa ini sudah merambah
ke luar kota bahkan luar provinsi. Tidak hanya wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah
saja, sandal toyosima ini sudah tembus pasar Kalimantan, Bali, dan juga Lombok,
Nusa Tenggara Barat. Oleh karena itu, sangat disayangkan jika sentra industri sandal
ini tidak dikembangkan lebih baik dan lebih pesat lagi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan dari latar belakang diatas, maka diperoleh suatu


rumusan masalah mengenai UMKM Sentra industri sandal sebagai berikut :

1. Bagaimana cara pembuatan sandal Toyosima?


2. Bagaimana strategi pemasaran sandal Toyosima?
3. Bagaimana upaya pengembangan sandal Toyosima?
1.3 Batasan Masalah

Sebagai upaya agar pembahasan laporan ini tidak meluas perlu dilakukan
pembatasan, laporan ini hanya akan membahas :
1. Cara pembuatan sandal Toyosima.
2. Strategi pemasaran sandal Toyosima.
3. Upaya pengembangan sandal Toyosima.

1.4 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk sebagai berikut :

1. Mengetahui cara pembuatan sandal Toyosima.


2. Mengetahui strategi pemasaran sandal Toyosima.
3. Mengetahui upaya pengembangan sandal Toyosima.

1.5 Manfaat Penulisan

1. Manfaat akademis dari penulisan ini adalah dapat menjelaskan tentang cara
pembuatan, strategi pemasaran, hingga perkembangan UMKM sentra industri
sandal toyosima.
2. Manfaat praktis dari penulisan ini adalah untuk memberikan masukan atau
contoh kepada sentra industri sandal toyosima dalam mengembangkan
produk UMKM yang mana dapat meningkatkan kesejahteraan dan juga
menambah banyaknya pesanan sandal baik dari dalam maupun luar daerah
penghasil sanda tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian UMKM

Usaha Mikro Berdasarkan Undang Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang


UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) adalah usaha produktif milik orang
perorangan dan / atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar
yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
ini.

Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan
jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang ini.

Usaha mikro merupakan kegiatan usaha yang dapat memperluas lapangan


pekerjaan serta memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat dan
dapat berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat,
mendorong pertumbuhan ekonomi, serta berperan mewujudkan stabilitas nasional.
Selain itu, usaha mikro adalah salah satu pilar utama ekonomi nasional yang
medapatkan kesempatan utama, dukungan, perlindungan serta pengembangan yang
secara luas sebagai wujud pihak yang tegas kepada kelompok usaha ekonomi rakyat,
tanpa harus mengabaikan peranan usaha besar dan badan usaha milik pemerintah.
2.2 Pengertian Strategi Pemasaran

Menurut Tull & Kahle (1990) yang dikutip oleh Fandy Tjiptono (2008) bahwa
“Strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai
tujuan perusahaan dengan mengembangkan keungggulan bersaing yang
berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang
digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.”

Karena itu suatu perusahaan harus dapat memahami keinginan dan


kebutuhan dari konsumen, serta mengetahui strategi-strategi pemasaran yang harus
dilakukan agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Menurut Radiosunu (2001:
27), strategi pemasaran didasarkan atas lima konsep strategi berikut:

a. Segmentasi Pasar, yaitu tiap pasar terdiri dari bermacam-macam pembeli


yang mempunyai kebutuhan, kebiasaan membeli dan reaksi yang berbeda-
beda. Perusahaan tak mungkin dapat memenuhi kebutuhan semua pembeli.
Karena itu perusahaan harus mengkelompokkelompokkan pasar yang bersifat
heterogen ke dalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen.
b. Market Positioning, yaitu perusahaan tak mungkin dapat menguasai pasar
keseluruhan. Maka prinsip strategi pemasaran kedua adalah memilih pola
spesifik pemusatan pasar yang akan memberikan kesempatan maksimum
kepada perusahaan untuk mendapatkan kedudukan yang kuat. Dengan kata
lain perusahaan harus memilih segmen pasar yang dapat menghasilkan
penjualan dan laba yang paling besar.
c. Targeting, yaitu strategi memasuki segmen pasar yang dijadikan sasaran
penjualan.
d. Marketing Mix Strategy, yaitu kumpulan variabel-variabel yang dapat
digunakan perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen. Variabel-
variabel yang dapat mempengaruhi pembeli adalah variabel yang
berhubungan dengan product, place, promotion dan price (4P).
e. Timming Strategy yaitu penentuan saat yang tepat dalam memasarkan produk
merupakan hal ini harus diperhatikan oleh perusahaan.
Berdasarkan SK Menteri Negara Koperasi dan UMKM No: 32 / Kep /
M.KUMKM / IV / 2002, tentang Pedoman Penumbuhan dan Pengembangan Sentra.
Sentra didefinisikan sebagai pusat kegiatan di kawasan atau lokasi tertentu dimana
terdapat usaha yang menggunakan bahan baku atau sarana yang sama,
menghasilkan produk yang sama atau sejenis serta memiliki prospek untuk
dikembangkan menjadi klaster. Sentra merupakan unit kecil kawasan yang memiliki
ciri tertentu dimana didalamnya terdapat kegiatan proses produksi dan merupakan
area yang lebih khusus untuk suatu komoditi kegiatan ekonomi yang telah terbentuk
secara alami yang ditunjang oleh sarana untuk berkembangnya produk atau jasa yang
terdiri dari sekumpulan pengusaha mikro, kecil dan menengah.

Di area sentra tersebut terdapat kesatuan fungsional secara fisik yaitu seperti
lahan, geografis, infrastruktur, kelembagaan dan sumberdaya manusia, yang
berpotensi untuk berkembangnya kegiatan ekonomi dibawah pengaruh pasar dari
suatu produk yang mempunyai nilai jual dan daya saing tinggi. Persaingan yang ketat
saat ini membuat pelaku usaha atau perusahaan harus menggunakan strategi-strategi
pemasaran yang benar-benar tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau
untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

2.3 Pengertian Pengembangan Usaha

Pengembangan Usaha adalah tugas dan proses persiapan analitis tentang


peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang
prtumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk keputusan strategi dan implementasi dari
peluang pertumbuhan usaha. Sedangkan untuk usaha yang berskala besar dan
mapan , terutama di bidang teknologi industri yang terkait “Pengembangan usaha”
istilah yang sering mengacu pada pengaturan dan mengelola hubungan strategis
dan aliansi dengan yang lain, perusahaan pihak ketiga.

Dalam hal ini perusahaan dapat memanfaatkan satu sama lain keahlian,
teknologi atau kekayaan intelektual untuk memperluas kapasitas mereka untuk
mengidentifikasi, meneliti, menganalisis dan membawa ke pasar bisnis baru dan
produk baru, pengembangan bisnis berfokus pada implementasi dari rencana bisnis
strategis melalui ekuitas pembiayaan, akuisisi atau divestasi teknologi, produk, dll.
2.4 Unsur-unsur Pengembangan Usaha

Adapun unsur – unsur penting dalam mengembangkan usaha ada 2, yaitu :

a. Unsur yang berasal dari dalam ( pihak internal )


1. Adanya niat dari pengusaha untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih
besar
2. Mengetahui teknik memproduksi barang seperti berapa banyak barang yang
harus diproduksi, cara apa yang harus digunakan untuk mengembangkan
barang atau produk, dll
3. Membuat anggaran yang bertujuan seberapa besar pemasukkan dan
pengeluaran produk
b. Unsur dari pihak luar ( pihak eksternal)
1. Mengikuti perkembangan informasi dari luar usaha
2. Mendapatkan dana tidak hanya mengandalakan dari dalam seperti meminjam
dari luar
3. Mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang baik atau kondusif untuk usaha
4. Harga dan kualitas ialah unsur strategi yang paling umum ditemui. Strategi ini
bisa digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa berkualitas prima dan
harga yang sesuai atau menghasilkan barang berbiaya rendah dan
menjualnya dengan harga yang murah pula.
5. Cakupan jajaran produk

Suatu jajaran produk atau jasa yang bervariasi memungkinkan pelanggan untuk
memenuhi kebutuhan mereka dalam satu tempat saja. Hal ini juga bisa mendorong
perekonomian yang pada gilirannya akan memberi untung pada konsumen.

Sedangkan Kreativitas merupakan salah satu unsur penting yang perlu dijadikan
sebagai salah satu karakter dalam mengelola bisnis. Kreativitas akan memberikan
banyak kontribusi bagi pengembangan sebuah bisnis usaha. Usaha bisnis sangat
perlu dikelola secara kreatif oleh pemiliknya dalam segala aspek,mulai dari ide dan
produksi.
BAB III
ANALISIS PENELITIAN

3.1 Analisis Faktor Lingkungan Internal

Dalam pembahasan analisis lingkungan internal maka dapat dipahami beberapa


faktor yang menjadi perhatian berkaitan kekuatan dan kelemahan pada sentra industri
sandal toyosima, beberapa faktor tersebut antara lain:

1. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia menjadi pemegang peranan penting untuk menjalankan


usaha, Apalagi sebagai pengusaha tentunya harus dapat membaca peluang dan
tantangan pasar serta kelemahan dan kelebihan dari perusahaan agar dapat diterima
dan bersaing dengan perusahaan sejenis. Para pengusaha sandal toyosima yang
sudah dikenal sejak dulu memang terkenal dengan kualitas produk sandalnya baik.
Untuk masalah sumber daya manusia para pengusaha tidak perlu repot-repot mencari
karena rata-rata semua warga di dusun sumber awan dan dusun ngujung sudah
mempunyai keahlian dalam membuat sandal yang mempunyai kualitas baik. Bahkan
anak yang masih duduk di bangku SD sudah mahir dalam membuat sandal, karena
memang setiap hari hidup dilingkungan pengusaha sandal. Tapi untuk sekarang ini
sudah makin sulit dalam mencari karyawan, ini diakibatkan oleh banyaknya pabrik-
pabrik yang berdiri di daerah sekitar desa Toyomarto sehingga banyak warga desa
Toyomarto bekerja di pabrik. Ini mengakibatkan para pengusaha pemula kesulitan
dalam mecari karyawan dan menjalankan usahanaya.

2. Terbatasnya modal

Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan


suatu unit usaha. Pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha
perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang hanya mengandalkan pada
modal dari si pemilik usaha yang jumlahnya sangat terbatas. Para pengusaha sandal
toyosima dalam memulai usahanya hanya mengandalkan modal sendiri yang
jumlahnya terbatas, menurut para pengusaha dulu memang pernah ada koperasi
yang menangani dalam memberikan modal tapi itu tidak sampai 1 tahun. Karena
makin bertambahnya pengusaha dan mereka saling berebut untuk mendapatkan
modal, akhirnya koperasi yang menangani para pengusaha tidak mampu untuk
memberikan modal. Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui alasan para
pengusaha tidak mau meminjam modal dari bank yaitu karena iklim usaha yang tidak
menentu dan takut usahanya nanti tidak berkembang karena memang persaingan
harga yang semakin ketat. Sehingga para pengusaha tidak mau mengambil resiko
dan memlih lebih baik menggunakan modal sendiri meskipun terbatas. Para
pengusaha sandal toyosima memulai usahanya dari bawah mereka merintis sedikit
demi sedikit bahkan hanya ada yang bermodal nekad saja, tapi rat-rata mereka
sekarang usahanya sukses dan berkembang bahkan ada salah satu pengusaha yang
sudah bisa membeli rumah dari hasil usahanya.

3. Peralatan yang masih sederhana

Peralatan yang digunakan oleh pengusaha sandal masih sederhana yang masih
seutuhnya mengandalkan tenaga manusia, Kendala utama pengusaha tidak
mengadopsi teknologi yang lebih maju adalah kurangnya modal yang hanya
mengandalkan modal sendiri yang jumlahnya terbatas. Memang semua pengusaha
sandal toyosima menggunakan peralatan yang masih sederhana dalam membuat
memproduksi sandal, tapi dengan kemampuan mereka yang sudah puluhan tahun
menjalalani usaha dalam memproduksi sandal menjadikan kualitas sandal yang
dihasilkan tidak kalah dengan yang menggunakan mesin, mungkin hanya kalah dalam
jumlah produksi yang otomoatis produksi menggunakan mesin lebih cepat dari pada
tenaga manual.

4. Tempat produksi

Para pengusaha sandal toyosima rata-rata dalam memproduksi sandal hanya


memanfaatkan ruang keluarga sebagai tempat produksinya, hanya ada beberapa
pengusaha yang mempunyai tempat khusus untuk kegiatan produksinya. Sehingga
setiap rumah pengusaha sandal banyak bahan baku yang berserakan di halaman
ruamhnya, sedangkan diruang tamu di penuhi dengan tumpukan sandal–sandal baik
itu yang sudah jadi ataupun yang baru selesai dicetak.
5. Hubungan yang baik dengan pemasok bahan baku

Bahan baku untuk memproduksi sandal di dapatkan dari pemasok yang ada di
desa Toyomarto memang ada beberapa toko yang memang khusus menjual bahan
baku untuk pembuatan sandal spon. Ada sekitar 4 toko yang memang khusus
menyediakan bahan baku bagi para pengusaha, semua yang dibutuhkan para
pengusaha ada dari bahan dasar seperti spon, tali sandal serta pemesanan desain
para pengusaha langsung ke pemasok bahan baku. Hal ini memudahkan para
pengusaha untuk mendapatkan sehingga mereka tidak usah langsung ke surabaya,
memang dari segi harga lebih mahal sedikit tapi para pengusaha mengaku senang
dengan adanya toko yang menjual bahan baku. Bukan hanya itu saja hubungan para
pengusaha dengan pemasok bahan baku yang hanya berlandaskan sistem
kepercayaan, sehingga mereka dapat berhutang dulu kalau tidak uang untuk
mendapatkan bahan baku.

6. Pemasaran produk

Sebagian besar produk sandal yang dihasilkan oleh para pengusaha sandal
toyosima dipasarkan melalui grosir yang ada di wilayah jawa timur. Tapi sekarang
para pengusaha lebih banyak memasarkan produknya ke jawa tengah dan jawa barat,
dan bahkan nusa tenggara. Hal itu dikarenakan pasar yang lebih potensial dari pada
di jawa timur. Para pengusaha mengaku untuk wilayah jawa timur sudah kurang
potensial itu dikarenakan persaingan harga yang semakin ketat, sehingga
mengakibatkan harga jual produk yang semakin turun.

3.2 Analisis Faktor Lingkungan Eksternal

Hasil kajian analisis lingkungan eksternal pada sentra industri sandal toyosima
menunjukkan beberapa faktor peluang sekaligus tantangan yang harus dihadapi oleh
para pelaku usaha, adapun hasil analiis faktor lingkungan eksternal meliputi:

1. Persaingan

Dengan situasi seperti sekarang ini maka banyak para pengusaha ingin
mempertahankan diri dan merebut perhatian konsumen, sehingga persaingan tidak
mungkin terhindarkan. Hanya pengusaha yang mampu mengikuti selera konsumen
dan mempunyai inovasi yang mampu bertahan. Persaingan yang di hadapi para
pengusaha sandal di desa toyomarto yaitu persaingan antara sesama pengusaha
sandal yang ada di desa toyomarto, para pengusaha mengaku terjadi persaingan
yang tidak sehat antara sesama pengusaha sandal dimana para pengusaha sandal
saling menjatuhkan satu sama lain dengan cara mempermainkan harga jual agar
produknya lebih laku di pasaran. Selain itu banyaknya pesaing baru yang muncul
dengan persaingan harga yang semakin ketat terutama produsen sandal dari
surabaya merupakan ancaman yang harus di waspadai oleh para pengusaha sandal
di desa toyomarto.

2. Harga bahan baku yang tidak menentu

Harga bahan baku sangat berpengaruh terhadap biaya produksi para pengusaha
sandal toyosima, harga bahan baku yang tidak menentu membuat para pengusaha
harus pintar dalam mengatur keuangan mereka agar usahanya tetap berjalan. Para
pengusaha mengaku bahwa kenaikan harga bahan baku tidak berpengaruh pada
harga jual produknya, kondisi ini membuat para pengusaha harus mempunyai strategi
yang tepat agar dapat bertahan dalam keadaan yang semakin tidak menentu.

3. Demografi

Dapat diketahui bahwa jumlah penduduk dan jumlah usia produktif selalu semakin
meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini akan menjadi prospek bagi pengusaha sandal
toyosima karena produk yang di hasilkan bermacam-macam dari sandal untuk
anakanak sampai sandal untuk orang tua.

4. Kemajuan tekhnologi

Dengan adanya beraneka ragam tekhnologi yang ada seperti saat ini,
seharusnya para pengusaha bisa memanfaatkan tekhnologi itu secara maksimal.
Tapi para pengusaha sandal toyosima belum menggunakan teknologi modern
dalam memproduksi sandal, ini akibat dari keterbatasan modal yang hanya
mengandalkan modal dari si pemilik usaha yang jumlahnya sangat terbatas, hail
ini berdampak pada peralatan yang digunakan untuk proses produksi masih
bersifat manual.
5. Peran pemerintah

Peran pemerintah dalam mendukung pembiayaan usaha kecil menengah


(UMKM) sangatlah penting, saat ini sudah banyak program pemerintah yang
memang disediakan bagi para pelaku UMKM dengan syarat-syarat yang tidak
memberatkan seperti Lembaga Keuangan Mikro bank antara Lain: BRI unit Desa
dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Sampai saat ini BRI memiliki sekitar 4.000
unit yang tersebar diseluruh Indonesia dan program KUR (kredit usaha rakyat).
Program ini memang disediakan bagi pelaku para pelaku UMKM yang mempunyai
masalah dengan permodalan agar dapat mengembangkan usahanya.

3.3 Solusi Dari Analisis Lingkungan

Dari beberapa analisis yang telah dipaparkan diatas, pasti terdapat juga
solusi yang mampu untuk menangani masalah dalam analisis tersebut. Berikut
adalah beberapa solusi yang dapat diterapkan, diantaranya:

1. Modal dapat diperoleh bukan hanya dari dalam tetapi bisa juga dari luar seperti
dari pinjaman bank, hibah, dan sebagainya.

2. Membuat saluran pemasaran yang luas seperti memasarkan barang tidak


hanya di dalam negeri saja tetapi jika bisa diekspor ke luar negeri. Dengan
begitu produk kita akan mlebih mudah dikenal oleh masyarakat .

3. Menerapkan strategi usaha diantaranya seperti yang telah dibahas


sebelumnya seperti menerapkan strategi penjualan contonhnya membuat
diversikiasi produk , menemukan produk baru dan sebagainya.

4. Membuat lokasi usaha dengan mempertimbangkan mudahnya memperoleh


suatu bahan baku untuk mengembangkan usaha atau dengan kata lain
memilih lokasi yang strategis dalam usaha.

5. Merekrut tenaga ahli dengan cara melakukan seleksi kepada calon pegawai,
dengan demikian pasti bisa mendapatkan tenaga yang benar-benar ahli di
bidangnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Cara Pembuatan Sandal Toyosima

Proses pembuatan sandal ini dibagi menjadi beberapa tahapan dengan


memperkerjakan orang di setiap bidangnya. Dan disini akan membahas bagaimana
pembuatan sandal spon. Dimulai dari proses awal, yakni menyiapakan spon yang
akan dipakai untuk alas sandal sampai tahap finishing. Berikut adalah beberapa cara
atau langkah yang harus diperhatikan dalam pembuatan sandal spon:

1. Siapkan beberapa lembar spon (tergantung jumlah atau quantity yang ingin
dibuat) untuk dicetak sesuai ukuran dan motif. Misalnya ingin membuat sandal
jepit dengan ketebalan 14 mili, jadi harus menyiapkan 2 lembar spon dengan
ketebalan yang berbeda:
– Spon dengan ketebalan 13 mili untuk badan sandal (pastikan spon bagian
bawah berbahan lebih kuat dan makin tebal di bagian ujungnya atau biasa
disebut outsol).
– Spon dengan ketebalan 1 mili untuk atas atau permukaan sandal (motif
permukaan sandal bisa menggunakan spon corak warna ataupun dengan bahan
pvc yang sudah di emboss dengan motif yang diinginkan).

Gambar 4.1.1 Spon untuk dasar sandal


2. Setelah spon dengan ketebalan berbeda telah dicetak sesuai ukuran dan motif
melalui mesin pon, kemudian satukan hasil potongan kedua spon tersebut
dengan lem.
Gambar 4.1.2 a) Mencetak sandal

Gambar 4.1.2 b) Mengelem sandal


3. Kemudian press spon yang telah dilem tadi dengan mesin press agar hasil rekat
lem lebih maksimal.

Gambar 4.1.3 Mengepres sandal


4. Haluskan outline atau bagian sisi sandal dengan bantuan mesin gerinda.

Gambar 4.1.4 Penghalusan sandal


5. Lubangi sandal dengan cara manual atau dengan mesin pelubang untuk tempat
memasang tali jepit.

Gambar 4.1.5 Pelubangan tali sandal


6. Persiapkan tali jepit untuk dipasang pada sandal.
7. Pasang tali jepit dengan teknik tarik dengan kawat yang didesain sedemikian rupa
pada tiang kayu.

Gambar 4.1.7 Pemasangan tali sandal


8. Cek kekuatan tali, dan press ulang sandal.

Gambar 4.1.8 Pengepresan ulang


9. Sandal sudah siap dikemas dan dipasarkan!
Gambar 4.1.9 Sandal jadi
Biasanya pengemasan sandal spon menggunakan plastik bening yang berisi
12pcs sandal atau 6pasang sandal sesuai serinya dalam tiap satu kemasan. Dan
untuk packaging kedalam karung besarnya biasanya berisi beberapa kodi sandal
sesuai dengan jumlah pesanan.
4.2 Strategi Pemasaran Sandal Toyosima

Tujuan kegiatan pemasaran disini adalah untuk mempengaruhi konsumen


agar bersedia membeli barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan di saat mereka
membutuhkan. Karena itu suatu perusahaan harus dapat memahami keinginan dan
kebutuhan dari konsumen, serta mengetahui strategi-strategi pemasaran yang harus
dilakukan agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Hal ini tentunya juga akan
dihadapi oleh para pengusaha sandal toyosima agar produk yang dihasilkan dapat
bersaing di pasaran, karena dalam mendirikan sebuah usaha tidak akan lepas dari
kendala yang muncul dari dalam ataupun dari luar. Sehingga dalam hal ini perlu
tentunya menganalisis faktor- faktor lingkungan intrenal dan lingkungan eksternal dari
pengusaha sandal toyosima.

Jadi dapat disimpulkan strategi pemasaran yang dilakukan pengusaha sentra


industri sandal toyosima adalah sebagai berikut:

1. Strategi produk, merupakan strategi yang dilakukan sentra industri sandal


toyosima yaitu dengan keunggulan produk yang dimilikinya, karena produk
yang dihasilkan pengusaha sandal toyosima terkenal dengan kualitasnya yang
baik dan harga yang terjangkau.
2. Strategi harga, strategi yang dilakukan sentra industri sandal toyosima yaitu
dengan melihat besarnya biaya produksi harga yang diberikan bervariasi
tergantung pada jenis produknya.
3. Strategi distribusi, strategi yang dilakukan sentra industri sandal toyosima yaitu
dengan mengantarkan langsung barang hasil produksinya ke grosir-grosir
langganannya melalui sales yang ada di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah
dan Jawa Barat, dan juga pengiriman langsung melalui ekspedisi untuk
wilayah luar Jawa.
4. Strategi promosi, bentuk strategi yang dilakukan sentra industri toyosima yaitu
dengan menawarkan langsung hasil produknya ke grosir-grosir yang ada dan
juga menggaet korelasi dengan perusahaan-perusahaan seperti hotel,
homestay, dll.
4.3 Upaya Pengembangan Sandal Toyosima

1. Menambah ketersediaan alat produksi yang dibutuhkan agar mampu


memproduksi sandal lebih banyak dan lebih cepat.
2. Membuat koleksi jenis-jenis desain yang telah dihasilkan dan desain-desain
lain yang ada dipasaran sehingga pengerajin mempunyai daftar data desain
yang nantinya bisa dipakai untuk media promosi atau bahan acuan oleh
pelanggan disamping desain yang sudah di request pelanggan.
3. Mengolah pembukuan dengan baik kepada sehingga nantinya pengerajin bisa
mengetahui keuntungan yang didapat dari usaha produksi sandal tersebut.
Dan bisa mengatur gaji atau upah pegawai yang turut andil dalam proses
pembuatan sandal.
4. Mulai mengenal cara milenial, yaitu menggunakan internet atau media sosial
yang ada untuk membantu mempromosikan hasil-hasil karya yang dihasilkan
sehingga diharapkan nantinya akan menambah jumlah pesanan yang datang.

Target luaran yang harus dicapai pengerajin sandal toyosima diantaranya sbb:

1. Luaran bidang produksi: (a) Pemanfaatan bahan alat produksi yang ada yang
sesuai dengan yang dibutuhkan pengerajin secara optimal sehingga
kelancaran proses produksi pengerajin dapat maksimal dan desain yang
diinginkan sesuai dengan harapan. (b) Pengerajin sandal toyosima ini mampu
mengembangkan satu atau lebih desain jenis baru yang ada di pasar sehingga
ragam model sandal klompen dan sandal spon akan bertambah yang akan
memperbanyak hasil penjualan. (c) Produksi pengerajin akan semakin
meningkat.
2. Luaran bidang manajemen: (a) Setiap pengerajin memiliki pembukuan untuk
mencatat jumlah produk yang dihasilkan , banyaknya bahan yang dihabiskan
dan banyaknya penjualan atau upah yang didapat sehingga diketahui
besarnya penghasilan atau keuntungan yang mereka dapat selama ini. (b)
Pengerajin mampu mempromosikan produk yang dihasilkan baik melalui
media cetak ataupun elektronik.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Sentra industri sandal toyosima merupakan usaha menengah kecil mikro yang
patut dibanggakan dan dilestarikan oleh masyarakat khususnya di Desa Toyomarto
Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Karena umkm ini merupakan ciri khas
sekaligus mata pencaharian warga di desa tersebut. Dan pemasaran produk yang
sudah mencapai luar pulau patut untuk terus dikembangkan.

5.2 Saran

Penambahan media promosi melalui social media sangat dibutuhkan. Karena


di era digital seperti ini orang lebih sering memegang gadget atau smartphone. Dan
sistem penjualan menggunakan online shop juga lebih banyak diminati semua
kalangan. Tentu saja hal ini dapat menambah besarnya angka penjualan sandal
karena dapat mempengaruhi banyaknya jumlah pesanan.
DAFTAR PUSTAKA

Mutiarni, R. 2017. Implementasi Electronic Data Processing Pada Koperasi Wanita.

Eksis: Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis, 12(2 Okt), 135-148.

Prasetyo, D. W. 2018. Pembinaan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM)

Konveksi Desa Karobelah Kecamatan Mojoagung-Jombang. Comvice:

Journal Of Community Service, 2(1), 9-14.

Radiosuno. 2001. Konsep, sistem, dan konsep pemasaran. FE-UGM. Yogyakarta.

Tull, D. S., & Kahle, L. R. 1990. Marketing management. New York, NY. Macmillan.

Badan pusat statistik pertumbuhan UMKM di Indonesia. Diakses dalam website :


http://www.Suarapembaruan.com/index.php.

https://renisundari95.wordpress.com/2014/12/31/60/

http://buatsandal.com/tutorial-membuat-sandal/tutorial-dasar-pembuatan-sandal

https://harrisfadilah.wordpress.com/2012/04/17/pengembangan-usaha/

https://suryamalang.tribunnews.com/2016/09/28/sandal-spons-bikinan-warga-

singosari-malang-tembus-pasar-Kalimantan-bali-dan-lombok

Anda mungkin juga menyukai