Anda di halaman 1dari 21

PROSES EKSTRAKSI TIMBAL

INDRIANI DIAS FAHRURI (12316003)


OUTLINE

PENDAHULUAN

INDUSTRI TIMBAL PROSES


DI INDONESIA EKSTRAKSI

APLIKASI
PENDAHULUAN
APA ITU TIMBAL?

Timbal (disebut juga timbel, plumbum, atau timah hitam)


adalah unsur kimia dengan lambang Pb dan nomor atom 82.
Unsur ini merupakan logam berat dengan massa jenis ((11,34 g/cm3) yang
lebih tinggi daripada banyak bahan yang ditemui sehari-hari.
Timbal memiliki sifat lunak, mudah ditempa dan bertitik leleh rendah.
Saat baru dipotong, timbal berwarna perak mengilat kebiruan, tetapi jika
terpapar udara permukaannya akan berubah menjadi warna abu-abu
buram. Timbal adalah unsur stabil bernomor atom tertinggi dan tiga di
antara isotopnya adalah hasil akhir peluruhan berantai unsur-unsur yang
lebih berat.

Timbal adalah logam golongan IVA (14) yang relatif lengai atau tidak
mudah bereaksi. Logam ini bersifat amfoter; unsur timbal maupun
senyawa oksidanya mudah bereaksi dengan asam maupun basa. Dalam
senyawa, timbal biasanya memiliki bilangan oksidasi +2, dan jarang
teroksidasi hingga +4 yang umum pada unsur golongan IVA di atasnya.
Timbal
Raw Material

Timbal (Pb) adalah suatu logam transisi yang


non reaktif. Pb dalam bentuk ore dapat
berupa galena (PbS) 86%Pb, Cerussite (PbCO3)
77%Pb, Anglesite (PbSO4) 68%Pb. Namun
yang akan dibahas adalah untuk mendapatkan
Pb dari mineral bijih galena (PbS). Didalam
Galena hanya terdapat 10% Pb, yang
kemudian di Explor hingga memperoleh 3%
Pb. Lalu dilakukuan proses Froth Flotation
sehingga mendapatkan 70% Pb.
BAGIAN II
PROSES EKSTRAKSI
TIMBAL
Skema praktis pengekstraksian logam Pb dapat dilihat di gambar.

Mineral yang biasanya digunakan untuk diekstrak Pb-nya adalah mineral

galena. Keberadaan galena di bumi ini selalu berikatan dengan material

logam lainnya, seperti zinc, Au dan Ag. Untuk mendapatkan logam Pb

yang murni, mineral galena harus di melewati tahap ore dressing. Tujuan

ore dressing adalah untuk meningkatkan kadar. Mineral galena dengan

pengikatnya lainnya dinaikkan dari sekitar 3% Pb menjadi 40-70% Pb.

Ore Dressing melewati tahap crushing, grinding dan kemudian dilakukan

konsentrasi. Metode konsentrasi yang digunakan adalah froth flotation,

yaitu metode pemisahan dengan memanfaatkan sifat responnya

terhadap larutan (biasanya air). Dari proses ore dressing ini, diperoleh

konsentrat Pb dengan kadar yang lebih tinggi sebagai syarat supaya

mineral ini dapat diekstraksi diproses selanjutnya.


Tahap 1
• Roasting

Tahap 2
• Smelting

Tahap 3
• Converting

Tahap 4
• Refining
Roasting

Metode Roasting yang dipakai adalah blast roasting atau sintering,


untuk melakukan proses desulfurisasi. Reaksi kimia yang terjadi pada
Roasting adalah:

2PbO + PbS → 3Pb + SO2


PbS + 3/2 O2 → PbO + SO2
PbS + PbSO4 → 2Pb +2SO2
Smelting

• Proses smelting merupakan proses konsentrasi


dimana pengotor yang terdapat dalam timbal
dipisahkan di dalam slag. Proses timbal dibagi
menjadi 2 :

• Smelting timbal hasil roasting

• Smelting timbal yang tidak di roasting


Smelting Pb hasil roasting Smelting Pb tanpa roasting

• Smelting timbal hasil roasting biasanya • Pada Smelting Timbal (Pb) yang tidak di
menggunakan blast furnace yang Roasting penghilangan S dilakukan dengan
menggunakan bahan bakar kokas dengan menggunakan dapur listrik. Reaksi yang
bantuan udara yang dialirkan, sehingga terjadi pada dapur listrik adalah :
membakar kokas menjadi gas CO. Reaksi
2PbS+3O2 → 2PbO+2SO2
yang terjadi adalah:
PbS+2PbO → 3Pb+3O2
PbO+CO → Pb+CO2
• Kokas ditambahkan untuk mengurangi kadar
CO2+C → 2CO
PbO pada slag yang terbentuk. Dari proses
• Pada proses smelting ini terjadi smelting dihasilkan lead bullion (kadar 96%-
pembentukan matte dan speiss, yang 99%), slag, dan gas. Slag ini disebut Dross
terbentuk dari elemen-elemen seperti Cu, karena masih memilikki kadar logam lain
Fe, Co dan Ni, yang bergabung dengan S yang cukup tinggi.
dan As. Bath terbagi menjadi 3 zone, yaitu
paling atas slag, kemudian matte dan speiss
dan di dasar timbal cair. Matte dan speiss
masih dapat direcovery untuk diambil
logam-logam yang berharga
Converting

• Proses Converting adalah tahap terakhir untuk menghilangkan


S. Tahap ini juga terjadi pemilahan dross dan matte dari timbal
yang telah tereduksi. Dross dan matte direcycle kembali ke
smelting furnace, sedangkan Pb mentah tanpa S diambil dan
menuju tahap refining
Refining
Fire refining: Electro refining:

1. Drossing Proses electrolytic refining dikenal


dengan ”Betts Process” yang
2. Softening
menghasilkan timbal bebas bismuth
3. Penghilangan kadar perak softener dengan kemurnian 99,999%. Anoda
Timbal yang digunakan adalah ”softened lead”

4. Pengurangan kadar seng atau timbal yang telah dilunakkan.


Elektrolit yang digunakan adalah timbal
5. Pengurangan kadar Bismuth fluosilikat (PbSiF6) dan 8 - 15 % asam
hidrofluosilik (H2SiF6). Maka, logam Pb
akan menempel pada katoda
sedangkan pada anoda akan menempel
pengotor dalam bentuk lumpur.
APLIKASI TIMBAL

United Stated Japan Europe


Uses

1977 1987 1977 1987 1977 1987

Batteries 59.8 77.5 49.6 68.7 38.4 44.6

Cables 0.9 1.6 10.1 1.7 11.0 7.0

Semifinished 7.0 6.7 8.2 3.0 16.8 17.5

Pigment and Chenicals 21.0 7.6 15.0 16.2 23.4 22.3

Alloy 7.2 4.4 5.1 4.6 4.4 34.0

Other 4.1 2.2 12.0 5.8 4.0 5.2

Total (%) 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0

Total (Juta Ton) 1.436 1.23 0.334 0.378 1.164 1.131


Industri Timbal di Indonesia

• PT. Kapuas Prima Coal Tbk.


• PT. Arta Sumba
• PT. Cakra Mineral Tbk.
Referensi

• https://id.wikipedia.org/wiki/Galena
• https://id.scribd.com/doc/68466447/Ekstraksi-
Logam-Timbal-Pb-Dari-Mineral-Galena-PbS
• https://www.slideshare.net/ninagstina/pengola
han-timbal
TERIMA KASIH
pertanyaan

• Berapa hasil persentase Pb dengan roasting? Mengapa


hasil Pb tanpa roasting bisa mencapai 99%?

• Jawaban: hasil Pb dengan roasting dibawah 96%. Hal


ini dikarenakan Pb dengan rosating menambahkan
kokas untuk bahan bakar. Sedangkan pada Pb tanpa
rosting, kokas ditambahkan untuk mengurangi kadar
PbO pada slag yang terbentuk.

Anda mungkin juga menyukai