Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENGOLAHAN MINERAL BATUAN

GALENA

Disusun oleh:
Indriani Dias Fahruri (123.16.003)
Siegfried Albert Husig Jr. (123.16.005)

FAKULTAS TEKNIK DAN DESAIN

PROGRAM STUDI TEKNIK METALURGI MATERIAL

INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS BANDUNG


GALENA

Apa itu galena?

Bongkahan Galena

Gambar mineral galena dan deskripsinya.


Formula:
PbS
Colour:
Lead-grey
Lustre:
Metallic, Dull
Hardness:

Specific Gravity:
7.58
Crystal System:
Isometric
Member of:
Galena Group
Name:
Named by Pliny the Elder in 77-79 from the Greek "galene" meaning "lead ore".

Physical Properties of Galena


Lustre:
Metallic, Dull
Transparency:
Opaque
Colour:
Lead-grey
Streak:
Lead-grey
Hardness:
2½ on Mohs scale
Hardness:
VHN100=79 - 104 kg/mm2 - Vickers
Tenacity:
Brittle
Cleavage:
Perfect
{001}
Parting:
{111}
Fracture:
Sub-Conchoidal
Density:
7.58 g/cm3 (Measured) 7.57 g/cm3 (Calculated)
Optical Data of Galena
Type:
Isotropic
Colour in reflected light:
White
Comments:
Often will form triangular pits in poorly polished sections.

Chemical Properties of Galena


Formula:
PbS
Elements listed:
Pb, S - search for minerals with similar chemistry
Common Impurities:
Ag,Cu,Fe,Bi

Age distribution
Recorded ages:
Neoarchean to Quaternary : 2567 Ma to 0 Ma - based on 26 recorded ages.

Crystallography of Galena
Crystal System:
Isometric
Class (H-M):
m3m (4/m 3 2/m) - Hexoctahedral
Space Group:
Fm3m
Cell Parameters:
a = 5.936 Å
Unit Cell V:
209.16 ų (Calculated from Unit Cell)
Z:
4
Morphology:
Cubes, octahedrons, cube-octahedron combinations and rarely dodecahedrons.
Twinning:
Spinel {111}, Lamellar {114}
Galena atau galenit merupakan mineral berwarna abu-abu kebiruan dengan kilap logam
yang tersusun atas senyawa Pbs. Kristalnya berbentuk kubus. Terdapat sebagai himpunan
dalam batu gamping, batu pasir, atau batuan sedimen lain. Galena merupakan bijih timbal
terpenting, juga merupakan sumber utama logam perak.
Galena sangat mudah untuk diidentifikasi. Mineral Galena menunjukkan belahan yang
sempurna dalam tiga arah yang bersinggungan 90 derajat. Galena memiliki warna perak,
kilap logam cerah, memiliki berat jenis tinggi (7,4-7,6) . Galena cukup lembut dengan
kekerasan 2.5+ Skala Mohs. Galena mempunyai cerat abu-abu hingga hitam dan kristal
galena pada umumnya berbentuk kubus ataupun oktahedron.

Argentiferous Galena (Bijih Silver)

Ciri khas galena adalah mengandung sekitar 86,6% timbal dan 13,4% sulfur. Namun, ada
beberapa jenis dari galena mengandung perak hingga beberapa persen (by weight). Galena
yang mengandung perak disebut sebagai "Argentiferous Galena". Dalam struktur atom galena,
perak dapat menggantikan timbal, atau juga dapat berasal dari butiran-butiran halus mineral
perak yang masuk dalam galena.

Perak sering bersifat "pengganggu" dalam struktur kristal galena, sehingga sering
menyebabkan galena memiliki kenampakan belahan yang melengkung. Identifikasi belahan
tersebut dapat menjadi pengetahuan penting saat melakukan eksplorasi mineral ini. Selain
perak, galena dapat mengandung sejumlah kecil antimon, arsenik, bismuth, kadmium,
tembaga dan seng. Kadang-kadang selenium hadir menggantikan belerang (sulfur) yang ada
dalam galena.

Galena sangat mudah lapuk. Jika lapuk, galena akan berubah warna dari kilau perak metalik
ke warna abu-abu kusam atau hitam kusam. Ketika terkubur di dalam tanah, galena akan
cepat lapuk membentuk anglesite, cerusite, pyromorphite atau mineral timah lainnya.
Mineral-mineral inilah yang sering dijadikan penanda di permukaan untuk mengungkap
keberadaan galena dibawahnya.
Sejarah Industri Pengolahan Galena di Indonesia

Galena merupakan sumber utama logam timbal, yang banyak digunakan sebagai komponen
utama accumulator pada kendaraan bermotor. Penggunaan lainnya di bidang percetakan,
industri persenjataan, pelapis anti karat pada pipa-pipa untuk pemakaian di bawah laut,
pelapis dalam reaktor nuklir, dan beberapa penggunaan lainnya.

Akifitas penambangan galena mulai meningkat tajam sejak awal era reformasi dan otonomi
daerah. Pada awalnya galena diekspor glondongan ke berbagai Negara. Lahirnya UU No.4
tahun 2009 membuat aktifitas ekspor mineral glondongan mulai dihambat, sehingga praktisi
penambangan mineral logam harus mengolah terlebih dahulu batuan sebelum melakukan
ekspor. Hasil dari pengolahan berupa konsentrat galena berkadar tinggi, yang siap untuk
diekspor.

Sejak diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2014 tentang pengaturan minerba,
maka mineral logam baru bisa diekspor jika sudah berupa barang jadi (harus berupa batangan
logam berkadar tinggi). Akibat dari regulasi yang merupakan implementasi dari UU No. 4
Tahun 2009 ini, geliat penambangan mineral logam mengalami mati suri, disebabkan tak
siapnya industri pertambangan mineral logam menghadirkan teknologi pengolahan logam,
termasuk dalam hal ini industri pengolahan galena menjadi logam timbal. Adapun satu dua
industri pengolahan galena yang berdiri di Indonesia saat ini adalah penanaman modal asing,
yang belum tentu akan melakukan proses alih teknologi pengolahan.

Teknik Pengolahan / Pemrosesan Galena Menggunakan Aluminium

Aluminium memiliki penampilan yang sangat baik jika digunakan sebagai reduktor dan
penghasil panas dalam proses peleburan galena. Proses peleburan galena adalah reaksi kimia,
yang terdiri dari 2 tahap reaksi, dengan persamaan reaksi sebagai berikut :

PbS (s) + Al (s) → Pb (s) + Al2S3 (s) ……….(i)

Al2S3 (s) + O2 (g) → Al2O3 (s) + SO2 (g) ………..(ii)

Dari reaksi (i), logam jika logam aluminium bersentuhan secara fisik dengan senyawa PbS,
akan timbul reaksi kimia berupa reaksi redoks, dimana aluminium akan mereduksi kation
Pb2+ menjadi logam Pb, dan dalam waktu yang sama aluminium teroksidasi menjadi kation
dari senyawa tak larut Al2S3. Pada reaksi (ii), senyawa Al2S3 bereaksi dengan oksigen,
dimana oksigen mengoksidasi anion belerang menjadi gas SO2, dan oksigen tereduksi
menjadi anion O2-, yang berpasangan dengan kation aluminium, membentuk senyawa tak
larut Al2O3.

Pada saat terjadinya reaksi, sangat banyak kalor dilepaskan di dalam tungku, yang
menyebabkan naiknya suhu hingga 12000C, sehingga logam-logam yang bereaksi mengalami
pelelehan dan cair di dasar tungku.
Proses selanjutnya adalah pemurnian logam timah hitam. Pemurnian dilakukan di dalam ketel,
pada suhu yang terjaga di kisaran titik cair timah hitam. Pada dasarnya logam-logam lain
tidak suka membentuk paduan logam dengan logam timbal. Untuk pemisahan logam-logam
lain dari timah, dibutuhkan logam yang memiliki titik leleh yang hampir sama dengan titik
leleh timah hitam, namun logam yang digunakan mampu berikatan dengan logam-logam
yang akan dipisahkan. Untuk hal ini logam yang paling tepat digunakan adalah logam zinc.

Kegunaan Galena

Galena adalah mineral yang sangat penting karena berfungsi sebagai bijih untuk sebagian
besar produksi timbal di dunia. Galena juga merupakan bijih yang signifikan dari perak.
Kegunaan timbal paling penting saat ini adalah dalam baterai timbal. Sebuah baterai khusus
mengandung sekitar 20 pon timbal dan harus diganti setiap empat atau lima tahun. Baterai
timbal juga digunakan sebagai sumber pasokan listrik darurat untuk jaringan komputer,
fasilitas komunikasi, dan sistem penting lainnya. Timbal juga merupakan salah satu logam
yang digunakan dalam sistem penyimpanan energi yang terkait dengan pembangkit listrik
dan kendaraan hybrid.
REFERENSI

https://bestekin.com/2016/03/03/pengolahan-galena-menggunakan-aluminium/2/

https://www.geologinesia.com/2016/06/mengenal-galena-dan-kegunaannya.html

http://pengenalanmineral.blogspot.com/2013/10/galena.html

https://geology.com/minerals/galena.shtml

https://id.wikipedia.org/wiki/Galena

Anda mungkin juga menyukai