METALURGI I
MODUL XIV
ANALISIS PRODUK COR
Disusun Oleh:
123.16.003
Adapun tujuan yang dicapai adalah mempelajari cara menganalisis produk hasil pengecoran.
B. Dasar Teori
Pengecoran adalah suatu proses manufaktur yang menggunakan logam cair dan
cetakan untuk menghasilkan parts dengan bentuk yang mendekati bentuk geometri akhir
produk jadi. Logam cair akan dituangkan atau ditekan ke dalam cetakan yang memiliki
rongga sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
Macam-macam pengecoran
PERMANENT MOLD CASTING
Jenis pengecoran ini , cetakannnya dapat dipakai berulang kali (terbuat dari logam dan grafit).
Pengecoran ini dikhususkan untuk pengecoran logam non ferrous dan paduan.
Kualitas pengecoran ini tergantung dari kualitas mold, umumnya dikerjakan dengan
machining untuk mendapatkan kualitas yang bagus maka dikerjakan dengan proses
machining yang memiliki keakuratan yang tinggi
* CENTRIFUGAL CASTING
Prinsip: Menuangkan logam cair ke dalam cetakan yang berputar dan akibat gaya centrifugal
logam cair akan termampatkan sehingga diperoleh benda kerja tanpa cacat.
Pengecoran ini digunakan secara intensif untuk pengecoran plastik , keramik, beton dan
semua logam.
INVESTMENT CASTING
Proses pengecoran dengan pola tertanam dalam rangka cetak , kemudian pola dihilangkan
dengan cara pemanasan sehingga diperoleh rongga cetak.
Pola biasanya terbuat dari lilin (wax) , plastik atau mateial yang mudah meleleh . Pengecoran
ini sering juga disebut WAX LOST CASTING.
Proses yang termasuk juga Investment Casting adalah FULL MOLD PROCESS atau LOST
FOAM PROCESS. Bahan Pattern biasanya Expanded Polystyrene.
DIE CASTING
Proses ini mempergunakan tekanan dalam memasukkan logam cair ke dalam rongga cetakan
dan dengan dibawah tekanan dibiarkan membeku .
Die Casting umumnya untuk logam non Ferrous dan paduan . Die biasanya terbuar dari baja
yang dikeraskan.
Pada proses ini , tungku pencair logam jadi satu dengan mesin cetak dan silinder injeksi
terendam dalam logam cair. Silinder injeksi digerakkan secara pneumatik atau hidrolik. Pada
umumnya Die Casting jenis ini hanya cicik untuk deng, timah putih, timbal dan paduannya.
Pada mesin ini mempunyai komponen utama : silinder plunger , leher angsa (goose neck) dan
nozzle.
Logam cair ditekan ke dalam rongga cetakan dengan tekanan tetap dipertahankan salama
pembekuan terjadi. Leher angsa yang terendam logam cair sewaktu plunger pada kedudukan
teratas . Kemudian logam cair diinjeksikan ke rongga cetakan dengan amat cepat.
Pada mesin cetak ini, tungkunya terpisah dari mesinnya. Mesin membutuhkan tekanan yang
lebih besar untuk menutup cetakan dan pengisian rongga cetakan.
Cara kerja mesin ini, dimulai dari pencairan logam cair kemudian dituangkan ke dalam
plunger yang berdekatan dengan cetakan, baru dilakukan penekanan secara hidrolis . Proses
ini biasanya cocok untuk logam-logam yang memiliki temperatur leleh tinggi, misalnya
aluminium dan magnesium.
Alat Bahan
- Spektrometer - Produk Cor
- Kaca Pembesar
- Palu
D. Prosedur
1. Melakukan pengamatan pada proses pengecoran.
2. Mendata pemakaian bahan baku yang digunakan.
3. Mengamati proses penuangan logam cair.
4. Mengukur suhu tuang.
5. Mengukur kecepatan penuangan.
6. Pembuatan produk cor.
7. Melakukan inspeksi visual
8. Mengidentifikasi jenis kegagalan cor.
9. Pengujian komposisi dengan spektrometer.
10. Pengolahan data dan analisa.
BAB III
E. Pengolahan data
Bahan 1 2 3 Avg SD RSD
Fe 92,17 92,26 92,25 92,23 0,0481 0,0522
C 3,89 3,81 3,86 3,85 0,0435 1,128
Si 2,3 2,29 2,26 2,28 0,0215 0,94
Mn 1,36 1,33 1,35 1,35 0,014 1,0426
P <0,002 0,004 <0,002 <0,002 0,0019 106,9
Si 0,008 0,012 0,012 0,011 0,0022 20,207
Cr 0,07 0,07 0,073 0,071 0,0014 1,9773
Mo 0,014 0,004 0,005 0,008 0,0053 70,065
Ni 0,015 0,024 0,019 0,02 0,0044 22,512
Al 0,005 0,005 0,005 0,005 0,0001 1,1134
B <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 0 0
Co 0,007 0,006 0,006 0,006 0,0005 7,6722
Cu 0,009 0,013 0,014 0,012 0,0029 24,234
Nb 0,017 0,022 0,021 0,02 0,0024 11,927
Sn <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 0 0
Ti 0,01 0,018 0,014 0,014 0,0037 26,143
V 0,012 0,014 0,01 0,012 0,0023 19,253
Mg <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 0 0
Zn 0,003 0,003 0,003 0,003 0,0003 10,956
Pb 0,01 0,014 0,01 0,011 0,0019 16,556
Ket:
Material type: unalloyed cast iron
Sample code: tensioner 2
Machine: PolySpec-M
Jumlah tensioner:11
Pada data diatas dapat di lihat terdapat 11 tensioner. Namun terdapat 4 produk yanng
mengalami cacat lubang dikarenakan penyebaran lelehan logam yang tidak merata pada saat
proses pengecoran dilakukan.
F. Pembahasan
Pada saat proses penuangan lelehan logam kedalam cetakan, terjadinya penyebaran yang
tidak merata pada cetakan, sehingga pada saat pendinginan, terjadi kegagalan/cacat lubang
pada 4 tensioner dari 11 produk yang dibuat. Selain itu, produk cor yang sudah jadi
mengalami pengujian dengan menggunakan mesin PolySpec-M untuk menganalisa komposisi
pada produk cor sebanyak 3 kali pengujian. Untuk mendapatkan hasil yang sesuai.
G. Kesimpulan
Produk cor di analisis untuk mengetahui komposisi dan kegagalan serta diuji untuk
mengetahui sifat mekanis dan mikro struktur dari produk cor tersebut.
Pada percobaan pengecoran, dari 11 tensioner yang dicor, 4 diantaranya mengalami
kegagalan/cacat lubang pada saat benda cor mengalami pembekuan. Hali ini
dikarenakan, terjadinya penyebaran lelehan logam yang tidak merata pada saat proses
penuangan.
H. Saran
Perlu adanya kerjasama antara pihak ITSB dan MIDC untuk mempermudah
kedepannya apabila ingin melakukan praktikum, Kerja Praktek dan Tugas Akhir di
MIDC.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://diecastpedia.blogspot.com/2011/06/produck.html
2. http://indonesia-mekanikal.blogspot.com/2008/03/teknik-pengecoran-logam.html
3. https://hendyriyanto1992.blogspot.com/2017/09/teknik-pengecoran-logam.html?m=1