Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM LAB.

METALURGI I
MODUL XIV
ANALISIS PRODUK COR

Disusun Oleh:

Indriani Dias Fahruri

123.16.003

PROGRAM STUDI TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL


FAKULTAS TEKNIK DAN DESAIN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS BANDUNG
2018
A. Tujuan Percobaan

Adapun tujuan yang dicapai adalah mempelajari cara menganalisis produk hasil pengecoran.

B. Dasar Teori

Pengecoran adalah suatu proses manufaktur yang menggunakan logam cair dan
cetakan untuk menghasilkan parts dengan bentuk yang mendekati bentuk geometri akhir
produk jadi. Logam cair akan dituangkan atau ditekan ke dalam cetakan yang memiliki
rongga sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
Macam-macam pengecoran
PERMANENT MOLD CASTING

Jenis pengecoran ini , cetakannnya dapat dipakai berulang kali (terbuat dari logam dan grafit).
Pengecoran ini dikhususkan untuk pengecoran logam non ferrous dan paduan.

Kualitas pengecoran ini tergantung dari kualitas mold, umumnya dikerjakan dengan
machining untuk mendapatkan kualitas yang bagus maka dikerjakan dengan proses
machining yang memiliki keakuratan yang tinggi

Advantage Permanent Mold Casting:


1. Produksi Tinggi
2. Cetakan dapat dipakai berulang kali
3. Dalam operasinya tidak diperlukan tenaga ahli
4. Ketelitian produk lebih baik daripada sand casting
5. Tidak memerlukan proses lanjutan

Disadvantage Permanent Mold Casting:


1. Harga cetakan mahal
2. Perlu perhitungan yang tepat dalam mengerjakan cetakan
3. cetakan untuk satu macam produk
4. ukuran produk kecil dan sederhana
5. tidak dapat mengecor baja

* CENTRIFUGAL CASTING

Prinsip: Menuangkan logam cair ke dalam cetakan yang berputar dan akibat gaya centrifugal
logam cair akan termampatkan sehingga diperoleh benda kerja tanpa cacat.
Pengecoran ini digunakan secara intensif untuk pengecoran plastik , keramik, beton dan
semua logam.

Advantage Centriugal Casting:


1. Riser tidak diperlukan
2. Produk yang berlekuk-lekuk dapat diproses dengan kualitas permukaan baik
3. toleransi dimensi kecil
4. ketebalan benda kerja uniform

Disadvantage Centrifugal Casting:


1. Harga peralatan mahal
2. Biaya maintenance mahal
3. Laju produksi rendah
4. One product in one mold
5. Gaya centrifugal besar

Pengecoran Centrifugal dapat dibagi 2 macam , yaitu:


A. Pengecoran Centrifugal Mendatar
B. Pengecoran Centrifugal Vertikal

INVESTMENT CASTING

Proses pengecoran dengan pola tertanam dalam rangka cetak , kemudian pola dihilangkan
dengan cara pemanasan sehingga diperoleh rongga cetak.

Pola biasanya terbuat dari lilin (wax) , plastik atau mateial yang mudah meleleh . Pengecoran
ini sering juga disebut WAX LOST CASTING.

Proses Pengecoran ini Dibagi 2 Macam:


A. Investment Flask Casting
B. Investment Sheel Casting

Prosedur Investment Casting:


1. Membuat Master Pattern
2. Membuat Master Die
3. Membuat Wax Pattern 4
4. Melapisi Wax Pattern
5. Mengeluarkan Wax Pattern dari Mold
6. Preheat Mold
7. Menuangkan logam cair
8. Mengeluarkan Produk

Proses yang termasuk juga Investment Casting adalah FULL MOLD PROCESS atau LOST
FOAM PROCESS. Bahan Pattern biasanya Expanded Polystyrene.

DIE CASTING

Proses ini mempergunakan tekanan dalam memasukkan logam cair ke dalam rongga cetakan
dan dengan dibawah tekanan dibiarkan membeku .
Die Casting umumnya untuk logam non Ferrous dan paduan . Die biasanya terbuar dari baja
yang dikeraskan.

Advantage Die Casting


1. Ukuran dan bentuk benda sangat tepat
2. Jarang menggunakan proses finishing
3. Baik untuk produksi massal
4. Waste material rendah.

Disadvantage Die Casting


1. Harga mesin dan cetakan mahal
2. Bentuk benda kerja sederhana
3. Benda kerja harus segera dikeluarkan
4. Berat dan ukuran produk terbatas
5. Umur cetakan menurun

Berdasarkan prosesnya , Die Casting dapat dikelompokkan 2 jenis:


A. Hot Chamber Die Casting
B. Cold Chamber Die Casting

HOT CHAMBER DIE CASTING

Pada proses ini , tungku pencair logam jadi satu dengan mesin cetak dan silinder injeksi
terendam dalam logam cair. Silinder injeksi digerakkan secara pneumatik atau hidrolik. Pada
umumnya Die Casting jenis ini hanya cicik untuk deng, timah putih, timbal dan paduannya.
Pada mesin ini mempunyai komponen utama : silinder plunger , leher angsa (goose neck) dan
nozzle.

Logam cair ditekan ke dalam rongga cetakan dengan tekanan tetap dipertahankan salama
pembekuan terjadi. Leher angsa yang terendam logam cair sewaktu plunger pada kedudukan
teratas . Kemudian logam cair diinjeksikan ke rongga cetakan dengan amat cepat.

COLD CHAMBER DIE CASTING

Pada mesin cetak ini, tungkunya terpisah dari mesinnya. Mesin membutuhkan tekanan yang
lebih besar untuk menutup cetakan dan pengisian rongga cetakan.

M = Massa Benda Coran


N = Jumlah Produk Yang DiproduksiW=M[1+(N-1)(1-0.3 x o.95) + 0.3 x 0.05]
W=200 [ 1+(3000-1)(1-0.285) +0.015]
W=429.060 gramJadi total aluminium yang harus disediakan 429,06 kg

Cara kerja mesin ini, dimulai dari pencairan logam cair kemudian dituangkan ke dalam
plunger yang berdekatan dengan cetakan, baru dilakukan penekanan secara hidrolis . Proses
ini biasanya cocok untuk logam-logam yang memiliki temperatur leleh tinggi, misalnya
aluminium dan magnesium.

The Advantage of Cold Chamber Die Casting:


1. Produk yang dibuat Hot Chamber bisa dibuat di sini
2. Tidak terjadi serangan panas dari logam cair pada bagian mesin
3. Dapat dioperasikan pada tekanan tinggi
4. Kualitas benda kerja dapat dikontrol

The Disadvantage of Cold Chamber Die Casting


1. Diperlukan alat bantu
2. Siklus kerja lebih lama
3. Kemungkinan cacat cukup besar
BAB II

C. Alat dan Bahan

Alat Bahan
- Spektrometer - Produk Cor
- Kaca Pembesar
- Palu

D. Prosedur
1. Melakukan pengamatan pada proses pengecoran.
2. Mendata pemakaian bahan baku yang digunakan.
3. Mengamati proses penuangan logam cair.
4. Mengukur suhu tuang.
5. Mengukur kecepatan penuangan.
6. Pembuatan produk cor.
7. Melakukan inspeksi visual
8. Mengidentifikasi jenis kegagalan cor.
9. Pengujian komposisi dengan spektrometer.
10. Pengolahan data dan analisa.
BAB III

E. Pengolahan data
Bahan 1 2 3 Avg SD RSD
Fe 92,17 92,26 92,25 92,23 0,0481 0,0522
C 3,89 3,81 3,86 3,85 0,0435 1,128
Si 2,3 2,29 2,26 2,28 0,0215 0,94
Mn 1,36 1,33 1,35 1,35 0,014 1,0426
P <0,002 0,004 <0,002 <0,002 0,0019 106,9
Si 0,008 0,012 0,012 0,011 0,0022 20,207
Cr 0,07 0,07 0,073 0,071 0,0014 1,9773
Mo 0,014 0,004 0,005 0,008 0,0053 70,065
Ni 0,015 0,024 0,019 0,02 0,0044 22,512
Al 0,005 0,005 0,005 0,005 0,0001 1,1134
B <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 0 0
Co 0,007 0,006 0,006 0,006 0,0005 7,6722
Cu 0,009 0,013 0,014 0,012 0,0029 24,234
Nb 0,017 0,022 0,021 0,02 0,0024 11,927
Sn <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 0 0
Ti 0,01 0,018 0,014 0,014 0,0037 26,143
V 0,012 0,014 0,01 0,012 0,0023 19,253
Mg <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 0 0
Zn 0,003 0,003 0,003 0,003 0,0003 10,956
Pb 0,01 0,014 0,01 0,011 0,0019 16,556

Ket:
Material type: unalloyed cast iron
Sample code: tensioner 2
Machine: PolySpec-M
Jumlah tensioner:11

Pada data diatas dapat di lihat terdapat 11 tensioner. Namun terdapat 4 produk yanng
mengalami cacat lubang dikarenakan penyebaran lelehan logam yang tidak merata pada saat
proses pengecoran dilakukan.

F. Pembahasan
Pada saat proses penuangan lelehan logam kedalam cetakan, terjadinya penyebaran yang
tidak merata pada cetakan, sehingga pada saat pendinginan, terjadi kegagalan/cacat lubang
pada 4 tensioner dari 11 produk yang dibuat. Selain itu, produk cor yang sudah jadi
mengalami pengujian dengan menggunakan mesin PolySpec-M untuk menganalisa komposisi
pada produk cor sebanyak 3 kali pengujian. Untuk mendapatkan hasil yang sesuai.

G. Kesimpulan
 Produk cor di analisis untuk mengetahui komposisi dan kegagalan serta diuji untuk
mengetahui sifat mekanis dan mikro struktur dari produk cor tersebut.
 Pada percobaan pengecoran, dari 11 tensioner yang dicor, 4 diantaranya mengalami
kegagalan/cacat lubang pada saat benda cor mengalami pembekuan. Hali ini
dikarenakan, terjadinya penyebaran lelehan logam yang tidak merata pada saat proses
penuangan.

H. Saran
 Perlu adanya kerjasama antara pihak ITSB dan MIDC untuk mempermudah
kedepannya apabila ingin melakukan praktikum, Kerja Praktek dan Tugas Akhir di
MIDC.

DAFTAR PUSTAKA

1. http://diecastpedia.blogspot.com/2011/06/produck.html
2. http://indonesia-mekanikal.blogspot.com/2008/03/teknik-pengecoran-logam.html
3. https://hendyriyanto1992.blogspot.com/2017/09/teknik-pengecoran-logam.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai