Anda di halaman 1dari 10

HUKUM PERTAMBANGAN

JUDUL MAKALAH
HUKUM SUMBER DAYA ALAM (SDA)

DOSEN PEMBIMBING
BURHAYAN, SH.,MH.

DISUSUN OLEH
SUCI ULANDARI 19110002
Semester
V (LIMA)

FAKULTAS HUKUM
JURUSAN ILMU HUKUM
UNIVERSITAS TAMAN SISWA KOTA PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2021-2022
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, dan
hidayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah HUKUM
PERTAMBANGAN tentang HUKUM SUMBER DAYA ALAM (SDA)

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telahberkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.

Palembang, 24 Oktober 2021

Penyusun

Suciulandari

NIM.19110002

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

I.A. LatarBelakangMasalah.................................................................................................1

I.B. RumusanMasalah..........................................................................................................2

I.C. Tujuan...........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3

II.1. DefinisiPertambangan..................................................................................................3

II.2. KonsepPengelolaanPertambangan...............................................................................4

II.3. KebijakanPengelolaanLingkungan..............................................................................5

BAB III PENUTUP...........................................................................................................6

Kesimpulan..........................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yangmunculsecara
alami yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia padaumumnya.
Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan,
dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam,
berbagai jenis logam, air, dan tanah.
Dalam perkembangan sumber daya alam digolongkan dalam 3 macam :
1. Sumber daya alam berdasarkan jenis.
2. Sumber daya alam bersifat pembahruan.
3. Sumber daya alam berdasarkan kegunaan atau penggunaannya.
Menurut jenisnya, SDA dibagi menjadi SDA yang dapat diperbaharui dan SDA tidak
dapat diperbaharui. SDA yang tidak dapat diperbahrui adalah SDA yang jika dipakai
terus menerus akan habis dan tidak dapat diusahakan kembali keberadaanya oleh
manusia. Contoh jenis sumber daya alam yang tidak dapat diperbahrui adalah berbagai
macam bahan tambang seperti minyak bumi, gas alam, emas-perak dan batu bara dan
sebagainya.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka yang menjadi pokok
permasalahan adalah
1. Apa pengertian pertambangan ?
2. Bagaimana konsep pengelolaan pertambangan ?
3. Bagaimana kebijakan pengelolaan lingkungan ?

C. Tujuan
Sesuai permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk :
a. Mengetahui pengertian pertambangan ?
b. Mengetahui konsep pengelolaan pertambangan ?
c. Mengetahui kebijakan pengelolaan lingkungan ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Definisi pertambangan
Dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang mineral batubaraPasal 1 Butir (1)
disebutkanPertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka
penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi
penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan
dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pasca tambang.
Usaha pertambangan
Dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentangUsaha Pertambangan adalah
kegiatan dalam rangka pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi tahapan
kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan,
pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta pasca tambang.Dari
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha pertambangan bahan-bahan galian
dibedakan menjadi 8 macam yaitu
1. Penyelidikan umum
adalah tahapan kegiatan pertambangan untuk mengetahui kondisi geologi regional dan
indikasi adanya mineralisasi.
2. Eksplorasi
adalah kegiatan yang bertujuan memperoleh informasi mengenai kondisi geologi
untuk menemukan dan memperoleh perkiraan cadangan minyak dan gas bumi di
wilayah kerja yang ditentukan.
3. Opersi produksi
adalah Izin yang diberikan untuk kegiatan konstruksi, penambangan, pengolahan dan
pemurnian, serta pengangkutan dan penjualan dalam rangka pertambangan.
4. Persiapan Konstruksi
adalah kegiatan yang dilakukan untuk mempersiapkan fasilitas penambangan sebelum
operasi penambangan dilakukan.
5. Penambangan (eksploitasi)
adalah salah satu tahapan pertambangan yang berupa pengambilan bahan galian..
6. Pengolahandanpemurnianadalah kegiatan usaha pertambangan untuk meningkatkan
mutu Mineral dan/atau Batubara serta untuk memanfaatkan dan memperoleh Mineral
ikutan.

3
7. Pengangkutan
adalah kegiatan usaha pertambangan untuk memindahkan mineral dan/atau batubara
dari daerah tambang dan/atau tempat pengolahan dan pemurnian sampai tempat
penyerahan.
8. Penjualan
adalah kegiatan usaha pertambangan untuk menjual hasil pertambangan mineral atau
batubara.
Usaha pertambangan ini dikelompokan atas :
1. Pertambangan mineral
Adalah pertambangan kumpulan mineral yang berupa bijih atau batuan, di luar panas
bumi, minyak dan gas bumi, serta air tanah
2. Pertambangan batubara
adalah pertambangan endapan karbon yang terdapat di dalam bumi, termasuk bitumen
padat, gambut, dan batuan aspal.
Pertambangan mineral dan batu bara adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam
rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi
penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan
dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang.

2. Konsep pengelolaan pertambangan


Menyadari bahwa industri pertambangan adalah industri yang akan terus berlangsung
sejalan dengan semakin meningkatnya peradaban manusia, maka yang harus menjadi
perhatian semua pihakadalah bagaimana mendorong industri pertambangan sebagai
industri yang dapat memaksimalkandampak positif dan menekan dampak negatif
seminimal mungkin melalui konsep pengelolaan usaha pertambangan berwawasan jangka
panjang (Sudrajat, 2010). Munculnya sejumlah persoalan yang mengiring kegiatan usaha
petambangan dilapangan diantaranya (sudarja 2010). menyatakan bahwa dalam
menjalankan pengelolaan dan pengusahaan
bahan galian harus dilakukan dengan cara yang baik dan benar (good mining
practice). Good mining practice meliputi :
1. Penetapan wilayah pertambangan,
2. Penghormatan terhadap pemegang hak atas tanah,
3. Aspek perizinan,
4. Teknis penambangan,
5. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3),
6. Lingkungan,
7. Keterkaitan hulu-hilir/konservasi/nilai tambah,
8. pengembangan masyarakat/wilayah di sekitar lokasi kegiatan,
9. Rencana penutupan pasca tambang,
10. Standardisasi.

4
3. Kebijakan Pengelolaan Lingkungan
Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat
yang berkeadilan dan berpri kemanusiaan. Ketersediaan sumber daya alam dalam
meningkatkan pembangunan sangat terbatas dan tidakmerata, sedangkan permintaan
sumberdaya alam terus meningkat, akibat peningkatan pembangunan untuk memenuhi
kebutuhan penduduk. (Syahputra,2005)
Dalam peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2010 tentang
reklamasi dan pasca tambang prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
pertambangan meliputi :
1. Perlindungan terhadap kualitas air permukaan, air tanah, air laut, dan tanah serta udara
berdasarkan standar baku mutu atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Perlindungan dan pemulihan keanekaragaman hayati.
3. Penjaminan terhadap stabilitas dan keamanan timbunan batuan penutup,kolam tailing,
lahan bekas tambang, dan struktur buatan lainnya.
4. Pemanfaatan lahan bekas tambang sesuai dengan peruntukannya.
5. Memperhatikan nilai-nilai sosial dan budaya setempat; dan
6. Perlindungan terhadap kuantitas airtanah sesuai dengan ketentuanperaturan
perundang-undangan.
Dengan Orientasi kebijakan lingkungan yang umum dikenal adalah orientasi kebijakan
memenuhi peraturan lingkungan (compliance oriented) dan yang berusaha melebihi
standar peraturan tersebut (beyond compliance). Diharapkan dapat memajukan
pembangunan nasional seperti yang dicita-citakan.

5
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Sumber daya alam dibagi menjadi dua jenis :


1. Sumber daya alam yang dapat diperbarui (renewable resources)
Adalah sumber daya alam dimana alam mampu mengadakan pertumbuhan baru dalam
waktu relatife cepat, sumber daya alam ini tidak dapat habis dan tetap dapat
diperbaruhi.
2. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (non renewable resources)
Sumber daya alam ini jumlahnya statis karna tidak ada penambahan atau
pembentukannya sangat lambat bila dibandingkan dengan umur manusia,
pembentukan kembali membutuhkan waktu ratusan tahun bahkan jutaan tahun,
Sumber daya alam tidak dapat diperbarui kebanyakan didapat dari bahan galian.

Dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang mineral batu bara Pasal 1 Butir
(1) disebutkan Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka
penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan
umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian,
pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang.

Dalam pertambangan tersebut dikenal usaha pertambangan yang dikenal dengan gali-
galian yang termasuk ranah pertambangan meliputi penyidikan umum, eksporasi, operasi
produksi, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, dan pengangkutan serta
penjualan.

6
DAFTAR PUSTAKA

Dirjen Mineral dan Batubara. 2013. Mineral and Coal 2013. Direktorat Jenderal
Mineral dan Batubara.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_alam
http://eprints.undip.ac.id

Anda mungkin juga menyukai