Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

BAB I................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan dan Kegunaan............................................................................................2
1.4 Metode Penyusunan.............................................................................................. 3
BAB II................................................................................................................................ 4
KAJIAN TEORITIS............................................................................................................ 4
2.1 Pertambangan Galian Golongan C.........................................................................4
2.2 Dampak Lingkungan Aktivitas Pertambangan........................................................5
BAB III...............................................................................................................................9
EVALUASI DAN ANALISIS..............................................................................................9
3.1 Penambangan Bahan Galian C di Kabupaten Serang...............................................9
BAB IV............................................................................................................................ 11
LANDASAN FILOSOFIS, SOSIOLOGIS, DAN YURIDIS................................................11
4.1 Landasan Filosofis.............................................................................................. 11
4.2 Landasan Sosiologis............................................................................................11
4.3 Landasan Yuridis................................................................................................ 12
BAB V..............................................................................................................................13
JANGKAUAN, ARAH KEBIJAKAN, DAN RUANG LINGKUP.......................................13
5.1 Jangkauan dan Arah Pengaturan...........................................................................13
5.2 Ruang Lingkup................................................................................................... 13
BAB VI............................................................................................................................ 14
PENUTUP........................................................................................................................ 14
6.1 Kesimpulan.........................................................................................................14
6.2 Saran.................................................................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia dikenal memiliki sumber daya alam yang melimpah. Sumber daya alam
sangatlah berpengaruh bagi kehidupan manusia, karena manusia sangatlah bergantung
kepada sumberdaya alam ketergantungan manusia akan sumberdaya alam tersebut
berpengaruh terhadap pola pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam yang ada.
Masyarakat dapat memanfaatkan sumber daya alam tersebut sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang berlaku. Tetapi, seiring dengan terus meningkatnya jumlah penduduk di
Indonesia mengakibatkan semakin meningkatnya jumlah permintaan akan pemenuhan
kebutuhan hidup dari sumberdaya alam, sehingga berkorelasi terhadap semakin
eksploitatifnya pemanfaatan sumberdaya alam yang ada. Pengelolaan dan pemanfaatan
yang baik terhadap sumberdaya alam menjadi faktor penentu keberlanjutan dari
lingkungan hidup dan aktivitas kehidupan manusia ke depannya. Usaha memanfaatkan
sumber daya alam yang semakin banyak dilakukan yaitu usaha penambangan karena
Indonesia merupakan salah satu Negara yang berpotensial di bidang penambangan. Di
Indonesia, pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam sangat tergantung pada
kebijakan pemerintahan. Saat ini, pemberian wewenang dari pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah dalam pengelolaan sumberdaya alam memberikan dampak yang
sangat berbeda dibandingkan di era sentralisasi. Pemerintah daerah yang memiliki
kekuasaan untuk memanfaatkan segala potensi sumberdaya alam di daerahnya, dapat
mengalihkan haknya dengan memberikan izin kepada pihak swasta untuk mengelola.
Usaha penambangan merupakan usaha melakukan kegiatan eksplorasi, eksploitasi,
produksi, dan penjualan. Penggolongan bahan galian terbagi atas tiga golongan yaitu
golongan a merupakan bahan galian strategis perekonomian negara serta pertahanan
dan keamanan negara, golongan b merupakan bahan galian vital (besi, tembaga, emas,
perak dan lain-lain), golongan c bukan merupakan bahan galian strategis ataupun vital
(marmer, batu kapur, tanah liat, pasir, batu dan tanah timbun yang sepanjang tidak
mengandung mineral). Salah satu usaha penambangan yang banyak dilakukan di

Page | 1
Indonesia adalah penambangan bahan galian golongan C baik yang memiliki izin
(legal) maupun yang tidak memiliki izin (illegal). Kegiatan ekploitasi sumberdaya
mineral atau bahan galian seperti Galian C merupakan salah satu pendukung sektor
pembangunan baik secara fisik, ekonomi maupun sosial. Hasil pertambangan
merupakan sumberdaya yang mampu menghasilkan pendapatan yang sangat besar
untuk suatu negara. Kebutuhan akan bahan galian konstruksi dan industri seperti pasir
tampak semakin meningkat seiring dengan semakin berkembangnya pembangunan
berbagai sarana maupun prasarana fisik di berbagai daerah di Indonesia. Tetapi tidak
jarang usaha penambangan ini sering menimbulkan masalah terhadap lingkungan dan
kesehatan masyarakat sekitar penambangan, sehingga harus mendapatkan perhatian
serius dari semua pihak yang terkait.
Kabupaten Serang memiliki kekayaan akan potensi bahan galian golongan C
berupa material batu dan tanah timbun maraknya kegiatan penambangan batu dan tanah
timbun di wilayah Kabupaten Serang.

1.2 Identifikasi Masalah

Usaha penambangan merupakan usaha melakukan kegiatan eksplorasi,


eksploitasi, produksi, dan penjualan. Kegiatan penambangan menjadi salah satu
pendukung sektor pembangunan baik secara fisik, ekonomi maupun sosial. Tetapi tidak
jarang usaha penambangan ini sering menimbulkan masalah terhadap lingkungan dan
kesehatan masyarakat. Di dalam kajian ini akan dibahas bagaimana dampak
penambangan bahan galian C di Kabupaten Serang.

1.3 Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari kajian ini adalah memberikan gambaran dan pengetahuan tentang
bagaimana dampak penambangan bahan galian C. Kajian ini diharapkan dapat
digunakan sebagai pedoman atau bahan untuk gagasan yang berhubungan dengan
bagaimana dampak penambangan bahan galian C di Kabupaten Serang.

1.4 Metode Penyusunan

1.4.1 Metode Analisis

Page | 2
Metode analisis pada kajian ini terdiri dari 3 (tiga) tahapan, pertama
adalah kondisi yang terjadi saat ini di lapangan. Kedua adalah mencari sumber
permasalahan yang mungkin dapat menjadi penghambat pengelolaan. Ketiga
adalah analisis kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi yang
seharusnya lalu dilakukan perumusan strategi dan kebijakan.
1.4.2 Metode Pengambilan Data
Data yang diambil untuk melakukan kajian ini terdiri dari data primer
dan data sekunder.

BAB II
KAJIAN TEORITIS

2.1 Pertambangan Galian Golongan C

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 tahun 1967 tentang ketentuan- ketentuan


pokok pertambangan dalam pasal 11 ayat satu (1) menyebutkan bahwa pertambangan
rakyat bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada rakyat setempat dalam

Page | 3
mengusahakan bahan galian untuk turut serta membangun negara di bidang
pertambangan dengan bimbingan pemerintah. Menurut Undang-Undang Nomor 4
Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara menyebutkan dalam pasal
satu (1) yang dimaksud pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan
dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang
meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan,
pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan serta kegiatan paska tambang.
Sesuai dengan peraturan pemerintah nomor 27 tahun 1980, bahan galian dan
mineral dibagi dalam 3 golongan, yaitu :
1. Bahan tambang galian golongan A (bahan galian strategis)
Bahan tambang galian golongan A, adalah bahan tambang galian berupa minyak
bumi, bitumen cair, lilin bumi, gas alam, bitumen padat, aspal, antrasit, batu bara,
uranium, radium, thorium, dan bahan-bahan galian radioaktif lainnya.
2. Bahan tambang galian golongan B
Merupakan bahan tambang berupa besi, mangan, molboden, khrom, wolfram,
vanadium, titan, dan bahan galian vital lainnya.
3. Bahan tambang galian golongan C
Bahan tambang galian golongan C, merupakan bahan galian tambang berupa
pospat, nitrat, halite, asbes, talk, mika, andesit, pasir dan bahan galian lainnya yang
tidak termasuk ke dalam klasifikasi bahan galian golongan A atau golongan B.
Industri pertambangan memang sangat menguntungkan, bukan hanya untuk
masyarakat, tetapi juga untuk negara. Memberikan tambahan bagi devisa, hingga
memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, kegiatan pertambangan juga
memberikan efek yang rawan bagi lingkungan sekitarnya. Adanya kegiatan
pertambangan disuatu lokasi tertentu, akan merubah bentuk bentang alam, struktur
tanah, bahkan perubahan habitat flora dan fauna. Semakin besar skala aktivitas
pertambangan, maka semakin besar pula resiko perubahan bentang alam dan struktur
tanah dikawasan pertambangan tersebut.

2.2 Dampak Lingkungan Aktivitas Pertambangan

Page | 4
Dampak yang terjadi akibat aktivitas pertambangan ada dampak positif dan
negatifnya. Ada beberapa dampak positif yang ditimbulkan dari adanya aktivitas
pertambangan bahan galian golongan C, yaitu :
1. Membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar, adanya aktivitas
pertambangan akan memberikan pekerjaan. Kegiatan pertambangan, terutama
pertambangan pasir membutuhkan banyak tenaga kerja untuk memindahkan
pasir dari sungai hingga ke kendaraan pengangkut.

2. Memberikan peluang usaha bagi warga sekitar,


kegiatan pertambangan tersebut juga memberikan peluang usaha yang dapat
dimanfaatkan oleh warga sekitar, seperti membuka kedai makan, tambal ban,
tempat pencucian kendaraan dan lain sebagainya.
3. Menambah Pendapatan Kas Desa, kas desa dapat bertambah dari penarikan
retribusi dari kendaraan pengangkut pasir yang lewat. Pendapatan tersebut dapat
digunakan untuk perbaikan jalan desa, pembuatan fasilitas umum desa dan
pembiayaan kegiatan desa lainnya.
4. Mempermudah mobilitas masyarakat desa dengan adanya perbaikan fasilitas,
adanya perbaikan fasilitas, seperti pengaspalan jalan. Pengaspalan jalan yang
dilakukan oleh perusahaan untuk mempermudah aksesabilitas perusahaan
tersebut, disisi lain juga sebagai pemberian fasilitas untuk warga sekitar
perusahaan atas pemberian izin yang diberikan. Pengaspalan jalan yang
dilakukan oleh warga sekitar, dapat dikatakan sebagai bentuk sosial kepedulian
masyarakat tersebut terhadap lingkungan mereka. Pengaspalan jalan tersebut
dilakukan setelah masyarakat menerima retribusi dari truk pengangkut pasir
atau perusahaan tertentu.

Dari beberapa dampak positif yang ditimbulkan dari adanya kegiatan tambang
bahan galian golongan C, terdapat pula beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari
kegiatan tambang tersebut, diantaranya adalah :
1. Berkurangnya produktivitas lahan, produktivitas lahan menjadi berkurang
karena banyak tanaman atau pohon-pohon yang hilang atau ditebang, sehingga

Page | 5
tingkat kesuburan tanah menjadi berkurang. Apabila tingkat kesuburan tanah
bekurang, maka tanah tersebut akan sulit ditanami pepohonan.
2. Terjadinya erosi di pinggiran sungai, hilangnya tanaman atau pohon-pohon,
menyebabkan arus air di dalam tanah menjadi tidak terkendali, sehingga tanah
mudah menyerap air, hal tersebut yang menyebabkan tanah mudah terkikis oleh
arus air.
3. Rusaknya ekosistem, kerusakan ekosistem terjadi karena beberapa faktor dalam
sistem ekosistem hilang. Tidak adanya tanaman, atau pohon-pohon di lokasi
tersebut, dapat merubah pola ekosistem yang ada. Binatang yang tadinya
berhabitat di daerah tersebut menjadi kehilangan makanannya, sehingga
menyebabkan perpindahan habitat binatang tersebut ke keseimbangan ekosistem
yang lain. Kurang dan bertambahnya anggota ekosistem akan merusak tatanan
ekosistem yang lain, sehingga ekosistem menjadi tidak seimbang.

Menurut Rissamasu (2012) dampak dari aktivitas pertambangan juga dapat dilihat
dari beberapa aspek, aspek tersebut adalah:

1. Aspek fisik, aspek fisik merupakan dampak yang langsung terlihat. Adanya
kegiatan pembukaan lahan akan menghilangkan tanaman atau pohon-pohon
atau cover crop. Hilangnya tanaman atau pohon-pohon tersebut sebagai penutup
tanah akan mengakibatkan perubahan pada struktur tanah, yang mengakibatkan
tanah rawan terkikis, baik kikisan oleh angin maupun air. Hilangnya tanaman
tumbuhan pada area tersebut, akan mengakibatkan perubahan nutrisi lapisan
tanah karena pengaruh panas, menyebabkan terjadinya erosi oleh air permukaan
serta mengakibatkan penurunan kualitas tanah.
2. Aspek kimia, merupakan penurunan kualitas kimiawi air permukaan, air tanah,
udara serta tanah yang diakibatkan dari kegiatan pertambangan yang melampaui
batas yang telah ditetapkan. Dampak kimia juga dapat disebabkan dari adanya
kegiatan penunjang di sekitar kawasan pertambangan, misalkan kegiatan
perbengkelan, warung makan, dan kegiatan lainnya.

Page | 6
3. Aspek biologi, berkurangnya tanaman yang merupakan dampak dari aspek fisik,
juga mengakibatkan dampak pada aspek biologi, yaitu berkurangnya spesies
flora dan fauna pada kawasan tertentu. Beberapa spesies flora dan fauna sangat
rentan dan sensitif terhadap adanya perubahan pada lingkungannya, sehingga
meskipun ada rekayasa lingkungan untuk penyelamatan spesies tersebut akan
sulit berhasil.
4. Aspek sosial, ekonomi, dan budaya, adanya kegiatan pertambangan pada suatu
kawasan merupakan kegiatan yang padat teknologi dan padat modal. Kegaiatan
ekonomi saat berlangsungnya proyek akan memberikan peluang usaha yang
akan mendukung pertumbuhan ekonomi pada sektor yang terkait. Lapangan
pekerjaan akan tersedia bagi masyarakat sekitar, meskipun terdapat juga
kompetisi dengan masyarakat pendatang. Masuknya ragam budaya dan pola
hidup setiap orang yang terlibat dalam proyek, akan berpengaruh terhadap pola
kehidupan sosial dan budaya masyarakat sekitar.
5. Aspek kesehatan dan keamanan, adanya beragam pola hidup hingga perbedaan
status sosial dalam masyarakat, serta adanya kegiatan tambang yang berpotensi
memberikan perubahan pada lingkungan, mengakibatkan munculnya beberapa
jenis penyakit pada masyarakat setempat. Berubahnya kehidupan sosial,
menyebabkan timbulnya masalah akibat adanya perbedaan yang sulit diterima
oleh masyarakat sekitar. Hal tersebut membuat rawan keamanan yang dapat
mengganggu proses tambang itu sendiri.
6. Reklamasi tambang, reklamasi merupakan upaya yang terencana untuk
mengembalikan fungsi serta daya lingkungan terhadap lahan bekas tambang
untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Perencanaan tambang yang baik dan
benar, sejak awal akan mencantumkan upaya reklamasi lahan setelah tambang
selesai beroperasi, atau bahkan pada saat kegiatan tambang tersebut
berlangsung.

Page | 7
BAB III
EVALUASI DAN ANALISIS

3.1 Penambangan Bahan Galian C di Kabupaten Serang

Kabupaten Serang terletak di ujung Pulau Jawa bagian barat, adalah salah satu
Kabupaten dari Kabupaten dan Kota di wilayah Provinsi Banten. Pengembangan
potensi wilayah Kabupaten Serang tak dapat dipisahkan sebagai bagian integral
Provinsi Banten, sesuai dengan kondisi dan potensi wilayah serta sosial ekonomi
masyarakatnya menekankan pengembangan pembangunan pada pertanian, industri,
pariwisata, perdagangan dan jasa.
Kabupaten Serang mempunyai kekuatan sumber daya alam dan sumber daya
manusia potensiil. Mengandalkan kekayaan sumber alamnya cukup berlimpah serta
pemberdayaan seluruh potensi yang ada, Kabupaten Serang akan mampu membuat
dasar pijakan kuat sebagai modal untuk membangun wilayah Kabupaten Serang
seoptimal mungkin guna mencapai kesejahteraan sebesar-besarnya bagi rakyatnya.
Kabupaten Serang memiliki potensi pertambangan yang cukup banyak. Potensi
bahan galian pertambangan di Kabupaten Serang mempunyai peranan penting dalam
menunjang penyelenggaraan pembangunan dan pemerintahan, oleh karenanya perlu
dimanfaatkan secara optimal dan penuh tanggung jawab.
Pertambangan bahan galian c di Kabupaten Serang banyak dilakukan di Kampung
Meruga, Desa Sukadalem, Kecamatan Waringinkurung, Kampung Toyomerto,
Kecamatan Kramatwatu dan di bawah kaki Gunung Pinang. Di daerah tersebut
memang terkenal dengan tanah merahnya yang subur.
Sejak adanya galian C di daerah tersebut banyak dampak yang timbul terhadap
lingkungan dan masyarakat setempat. Pertama, akibat adanya aktivitas penambangan
seringkali tanah galian dan batu-batu kecil berjatuhan dari dump truk yang melintas di
Jalan Raya Serang-Cilegon dan membuat jalanan menjadi rusak serta berdebu. Tak
sedikit kecelakaan yang terjadi akibat jalanan yang licin jika hujan dan terkena tanah
merah hingga membahayakan para pengguna jalan, tanah yang berjatuhan tersebut
sering menutupi saluran air yang ada di pinggir jalan sehingga jika hujan datang terjadi

Page | 8
banjir di jalanan dan juga sering terjadi kemacetan akibat keluar masuk kendaraan
muatan tanah dan batu. Kedua, sebelum adanya tambang galian C di daerah tersebut
masyarakat setempat memperoleh penghasilan dari usaha bercocok tanam kacang,
namun akibat adanya tambang galian C yang mencemarkan lingkungan sehingga
masyarakat sekitar sudah tidak bisa bercocok tanam lagi dan terjadi kerusakan hutan
yang sangat parah akibat hutan yang terus-menerus dibabat untuk dijadikan lahan
penambangan. Ketiga, izin yang tertera hanya izin galian tanah merah tapi
kenyataannya di lokasi itu ada galian batu juga dan tidak memiliki izin (illegal).
Pemanfaatan potensi tersebut di dalam pengelolaannya perlu ditangani secara
profesional agar dampak negatif terhadap tanah dan lingkungan di sekitar dapat diatasi,
sehingga kemampuan daya dukung lingkungan tetap terpelihara dan terjaga.

Page | 9
BAB IV
LANDASAN FILOSOFIS, SOSIOLOGIS, DAN YURIDIS

4.1 Landasan Filosofis

Kegiatan pertambangan adalah suatu usaha untuk memanfaatkan sumber daya


alam secara berkelanjutan dan tetap memperhatikan lingkungan hidup. Pertambangan
yang terletak di Provinsi Banten sebagai bagian kekayaan alam yang dikarunai oleh
Tuhan Yang Maha Esa, letaknya “tertentu” tidak terbarukan, proses terbentuknya
membutuhkan waktu ribuan bahkan jutaan tahun. Pemanfaatan dan eksploitasi sumber
daya alam, dapat mengganggu dan bahkan merusak lingkungan sehingga harus dikelola
dan dieksploitasi dengan hati-hati untuk menjamin pembangunan perekonomian
nasional yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Kegiatan pertambangan bahan galian secara parsial dapat menjadi tidak efektif dan
dapat merusak lingkungan. Kegiatan tersebut harus memperhatikan tata ruang nasional
dan keserasian serta keseimbangan sehingga tidak merusak lingkungan dan
pembangunan jangka panjang. Oleh karenanya, penyelenggaraan pertambangan
haruslah dikuasai Negara dan didayagunakan sebaik-baiknya bagi memenuhi hajat
hidup orang banyak serta terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran seluruh rakyat
Indonesia maupun bagi terselenggaranya kedaulatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, sebagaimana amanat Pembukaan UUD NRI Tahun 1945.

4.2 Landasan Sosiologis

Provinsi Banten merupakan daerab yang memiliki kekayaan alam yang beraneka
ragam. Salah satu hal yang menarik perhatian adalah kekayaan Indonesia di bidang
pertambangan, sehingga banyak perusahaan asing maupun dalam negeri yang telah
menanamkan investasinya di bidang ini. Dengan banyaknya perusahaan tersebut peran
negara dalam membentuk dan menetapkan peraturan diperlukan guna mempertahankan
hak dan meningkatkan keuntungan negara serta menjaga kelestarian alam.
Permasalahan lingkungan dalam pertambangan mineral batubara sering terjadi.
Secara umum, masalah utama yang seringkali muncul pascakegiatan pertambangan
adalah masalah perubahan Lingkungan, masalah perubahan bentang alam. Perubahan

Page | 10
besar yang terlihat kasat mata adalah perubahan morfologi dan topografi lahan, serta
penurunan produktivitas tanah. Secara lebih rinci, terdapat pula perubahan atau
gangguan yang terjadi pada flora dan fauna yang ada di lahan bekas tambang tersebut.
Masalah lingkungan lainnya disebabkan oleh perizinan tambang semakin
menggelembung seperti tak terkontrol.

4.3 Landasan Yuridis

1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan


2. Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 7 Tahun 2011 Tentang
Pengelolaan Pertambangan

Page | 11
BAB V
JANGKAUAN, ARAH KEBIJAKAN, DAN RUANG LINGKUP

5.1 Jangkauan dan Arah Pengaturan

Sasaran kajian ini adalah pada dampak penambangan bahan galian gol. C. Kajian
ini menjelaskan tentang dampak penambangan bahan galian gol. C di Kabupaten
Serang. Usaha penambangan merupakan usaha melakukan kegiatan eksplorasi,
eksploitasi, produksi, dan penjualan. Hasil pertambangan merupakan sumberdaya yang
mampu menghasilkan pendapatan yang sangat besar untuk suatu negara. Kebutuhan
akan bahan galian konstruksi dan industri seperti pasir tampak semakin meningkat
seiring dengan semakin berkembangnya pembangunan berbagai sarana maupun
prasarana fisik.

5.2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup wilayah kajian ini berada pada dampak penambangan bahan galian
gol. C. Adapun Ruang lingkup pembahasan materi menganalisa dan mengidentifikasi
terkait dampak penambangan bahan galian gol. C di Kabupaten Serang.

Page | 12
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Sejak adanya galian C di daerah tersebut banyak dampak yang timbul terhadap
lingkungan dan masyarakat setempat. Dari mulai aktivitas galian illegal,
membahayakan pengguna jalan dan masyarakat, hingga membuat kerusakan
lingkungan.

6.2 Saran

1. Pemerintah Provinsi Banten harus meninjau kembali perusahaan – perusahaan


yang memiliki izin dan mengawasi secara menyeluruh tentang galian .
2. Dinas dan Perusahaan harus saling bekerjasama menangani akibat galian yang
menimbulkan masalah terhadap masyarakat

Page | 13

Anda mungkin juga menyukai