PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Bertambahnya penduduk yang cepat ini mengakibatkan tekanan pada sektor penyediaan
fasilitas tenaga kerja yang tidak mungkin dapat ditampung dari sektor pertanian. Maka
untuk perluasan kesempatan kerja, sektor industri perlu ditingkatkan baik secara
memandang segala kekayaan alam yang terkandung di bumi Indonesia sebagai modal
untuk menambah pendapatan negara. Sayangnya, hal ini dilakukan secara eksploitatif
dan dalam skalayang masif Sampai saat ini, tidak kurang dari 30% wilayah daratan
pertambangan mineral, batubara maupun pertambangan minyak dan gas bumi. Tidak
hutan yang kaya dengan keanekaragaman hayati dan juga wilayah-wilayah hidup
masyarakat adat.
Sumber daya mineral seperti timbah putih, emas, nikel, tembaga, mangan, air
raksa, besi dan Iain-lain merupakan sumber daya alam yang tak terbaharui atau
nonrenewable resource, artinya sekali bahan galian ini dikeruk, maka tidak akan dapat
pulih atau kembali ke keadaan semula. Oleh karenanya, pemanfaatan sumberdaya
mineral ini haruslah dilakukan secara bijaksana dan haruslah dipandang sebagai aset
tumbuh dan belum berakar di masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya perencanaan
yang matang pada setiap pembangunan industri agar dapat diperhitungkan sebelumnya
segala pengaru aktifitas pembangunan industri tersebut terhadap lingkungan yang lebih
luas.
2. Apa dampak dari permaslahan yang ditimbulkan oleh kegiatan penambangan bagi
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah ntuk mengetahui masalah-
atau batuan yang memiliki arti ekonomis (berharga). Pertambangan bisa juga diartikan
sebagai kegiatan, teknologi dan bisnis yang berkaitan dengan industri pertambangan
dijelaskan dalam berbagai macam hal. Berikut ini adalah maslah lingkungan dalam
minyak dan gas bumi, logam-logam mineral antara lain seperti timah putih, emas,
nikel, tembaga, mangan, air raksa, besi, belerang, dan lain-lain dan bahan-bahan
organik seperti batubara, batu-batu berharga seperti intan, dan lain- lain.
energi dan bahan bakar serta dengan pengolahan wilayah, disertai dengan
penyediaan energi secara strategis dalam jangka panjang. Sebab minyak bumi
sumber energi lainnya seperti batu bara, tenaga air, tenaga air, tenaga panas bumi,
disebabkan oleh faktor kimia, faktor fisik, faktor biologis. Pencemaran lingkungan
ini biasanya lebih dari pada diluar pertambangan. Keadaan tanah, air dan udara
keaneka ragaman udara, pencemaran oleh tekanan panas tergantung keadaan suhu,
5. Melihat ruang lingkup pembangunan pertambangan yang sangat luas, yaitu mulai
dari pemetaan, eksplorasi, eksploitasi sumber energi dan mineral serta penelitian
deposit bahan galian, pengolahan hasil tambang dan mungkin sampai penggunaan
Adapun masalah yang hangat diperbincangkan pada akhir-akhir ini adalah kasus
lubang tambang yang memakan korban jiwa di Kalimantan Timur. Sejak tahun 2011
sudah 24 anak meninggal dunia akibat tenggelam di lubang bekas tambang yang tidak
ditutup kembali. Hal ini terjadi karena jarak antara wiyah pertambangan dengan
pemukiman warrga sangatlah dekat hanya berjarak kurang dari 500 meter, hal ini sudah
menyalahi peraturan yang telah dibuat. Masih banyak tambang-tambang yang tidak
riset yang dilakukan oleh Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Kalimantan Timur ada
4.464 lubang tambang yang masih belum ditutupi atau direklamasi oleh perusahaan-
Pembangunan di berbagai sektor pada dasarny mempunyai sasaran dan tujuan yang
sama yaitu emi kepentingan masyarakat luas, dan umumnya semua pembangunan
proyek akan mengakibatkan perubahan dalam bidang sosial ekomoni. Dampak tersebut
Adanya dampak Sosial Ekonomi yang ditimbulkan oleh kegiatan suatu proyek
dapat dikategorikan sebagai dampak langsung dan dampak tidak langsung. Disamping
konkrit dan dampak yang abstrak. Dampak konkrit adalah dampak yang dapat diamati,
misalnya perekrutan/penerimaan tenaga kerja, jumlah pekerja yang dibutuhkan. Sedang
dampak. Abstrak adalah suatu dampak yang dialami oleh manusia berupa persepsi;
seperti resah, gelisah dan sebagainya. Contoh dampak yang sifatnya abstrak adalah
persepsi negative masyarakat terhadap pembangunan suatu proyek atas ganti rugi lahan
Untuk lebih memahami dampak sosial ekonomi dari suatu pembangunan proyek
berikut ini akan dicobamenguraikan secara singkat profil kegiatan penambangan Bahan
Galian C oleh PT Hasnur Jaya Utama yang berlokasi di kawasan tangkiling tepatnya
dibukit kalalawit. Berdasarkan letak endapan yang akan digali dan jenis peralatan yang
akan digunakan, maka jenis penambangan yang akan dilakukan adalah jenis Side Hill
Type Quarry, yaitu suatu sistem penambangan yang dipakai untuk jenis batuan an
endapan mineral industri yang terletak dilereng bukit atau endapannya berbentuk bukit.
Endapan yang akan digali adalah berupa batuan jenis andesit yang terletak di daerah
perbukitan kalalawit dengan ketinggian maksimum 180 meter di atas permukaan laut
Kegiatan pada tahap ini mencakup kegiatan survei, pembebasan lahan, pemindahan
penduduk, pembersihan lahan, mobilisasi alat berat dan tenaga kerja, pembangunan
sarana dan prasarana, serta penerimaan tenaga kerja. Diantara kegiatan yang dilakukan
pada tahap ini, maka kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak potensial
terhadap lingkungan Sosial Ekonomi adalah kegiatan pembebasan lahan, pembersihan
lahan, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja, pembangunan sarana dan prasarana,
Pada tahap ini, ada beberapa kegiatan yang dilakukan, seperti kegiatan
limbah dan pemasaran. Pada tahap ini diperkirakan dapat menimbulkan dampak
Ada dua kegiatan utama yang dilakukan pada tahap ini, yaitu pertama adalah
demobilisasi peralatan dan tenaga kerja (PHK), kedua adalah reklamasi bekas lahan