sederhana. Bahan galian tersebut termasuk dalam bahan galian golongan C, yaitu
pasir dan/atau kerikil memiliki potensi untuk merusak lingkungan yang hampir
sama dengan bahan galian yang lain, hal ini dikarenakan penambangan pasir
dan/atau kerikil adalah penambangan yang secara teknis mudah dilakukan karena
alat berat (mekanik). Begitu pula jika ditinjau dari luas area tambang yang dapat
dilakukan dari skala perorangan (<100 m2) hingga industry (>1.000 Ha).
Sumberdaya yang melimpah dan dapat dieksploitasi dengan mudah sehingga tidak
mengakibatkan harga bahan galian ini dinilai dengan harga murah, selain itu juga
berkembang luas di banyak tempat di Indonesia, baik yang memilki izin (legal)
lingkungan akan menjadi beban dan ditanggung oleh masyarakat dan pemerintah
daerah.
Pada saat ini peraturan yang digunakan sebagai acuan untuk kegiatan
Golongan C Jenis Lepas Di Daratan dan Keputusan Menteri Energi dan Sumber
lingkungan yang timbul dari kegiatan ini, maka sebagai upaya dalam melakukan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam perencanaan tata ruang wilayah,
sehingga dalam pelaksanaanya harus selalu mengacu pada Rencana Tata Ruang
Kegiatan penambangan bahan galian C akan merubah tata guna lahan serta
pembangunan jalan operasional dan tahap operasi yang tidak dilakukan dengan
baik akan mudah tererosi air hujan dan akhirnya akan terbawa aliran air hujan ke
daerah yang lebih rendah sehingga akan menimbulkan sedimentasi pada daerah
tersebut.
pada saat pengangkutan bahan galian pada tahap operasi merupakan sumber
kegiatan yang dominan mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas udara akibat
debu dan emisi gas dari truk pengangkut serta terjadinya peningkatan kebisingan.
GUNUNGAPI MERAPI
ABSTRAK
tersebut diawali dengan melihat ciri-ciri struktur sosial yang dapat digambarkan
melalui posisi, peran dan bentuk hubungan sosial di antara institusi-institusi yang
terkait dengan kegiatan penambangan pasir dan batu, yaitu pemerintah, pelaku
lingkungan sosial pada wilayah areal pertambangan pasir dan batu yang terjaga
daerah (PAD), kehidupan masyarakat yang tenang serta konflik dapat segera
teratasi.
PENDAHULUAN
menjadi tidak harmonis, dalam arti manusia melakukan eksploitasi yang melebihi
kapasitas atau daya dukung alam yang mengkibatkan pencemaran atau kerusakan
lingkungan tentu akan membawa dampak kerusakan lingkungan baik pada faktor
sosial dan budaya, faktor fisik maupun faktor biotiknya. Faktor sosial dan budaya
yang dapat mempengaruhi tingkat dampak kegiatan penambangan pasir dan batu,
yaitu jalur lintasan penambangan yang harus melewati tanah dengan kepemilikan
rusak, hasil pemasaran bahan tambang hanya sedikit yang sampai kepada
sekitar lokasi penambangan. Dampak terhadap faktor fisik yang mungkin terjadi
adalah mempengaruhi tingkat kualitas air, kebisingan dan debu, sedangkan
akibat adanya kegiatan penambangan pasir dan batu merupakan suatu fenomena
terutama yang berada di sekitar wilayah areal penambangan pasir dan batu.
dan batu.
5.Mengurangi dan menekan sekecil mungkin dampak yang terjadi akibat proses
lingkungan.
melalui posisi, peran dan bentuk hubungan sosial di antara institusi-institusi yang
pelaku bisnis, terutama pada pengusaha dan investor yang menanamkan usahanya
penambangan pasir dan batu, perlu juga dianalisis sejauh mana peran kebijakan
ada dalam bentuk analisis situasi dan kondisi yang dipengaruhi oleh persepsi
apabila akar permasalahan tidak segera ditelusuri dan diatasi sedini mungkin.
semacam itu sangat riskan dan menyebabkan dampak yang berujung penurunan
pertambangan pasir batu. Kajian mengenai analisis kebijakan publik yang telah
kontrol seberapa jauh peran pemerintah terhadap kegiatan penambangan pasir dan
batu.
Gunung Merapi sebagai salah satu gunungapi teraktif di dunia, aliran lava pijar
terbentuk dari puncak kubah aktif sering terlihat, membangkitkan awan panas
Merapi, karena merupakan fenomena alam yang sangat menarik untuk dijadikan
bahan penelitian. Salah satu produk Gunungapi Merapi yang bermanfaat adalah
material vulkanik yang berupa pasir, kerikil, kerakal dan batu-batu berukuran
sampai dengan bongkah. Material vulkanik ini merupakan hasil erupsi dari
penahan banjir lahar dari Gunung Merapi yang telah dibuat oleh Proyek
Pengendalian Banjir Lahar Gunung Merapi yang disebut dengan bangunan Sabo.
bencana alam tersebut dapat terjadi. Akan tetapi faktor kecintaan pada tempat
kelahiran atau kampung halaman yang sangat kuat menyebabkan mereka tetap
bencana.
Fungsi bangunan Sabo dalam buku Manual Perencanaan Sabo (2000) adalah
aman, seimbang dan akrab dengan lingkungan sekitarnya, selain itu dapat
bahan galian golongan C. Akan tetapi fungsi bangunan Sabo tersebut dalam
material yang terangkut aliran lahar berhubungan langsung dengan arah erupsi
dari Gunung Merapi. Adanya perubahan arah erupsi dari Gunung Merapi
menyebabkan keterbatasan jumlah material pasir dan batu. Dengan demikian pada
saat ini di beberapa alur sungai fungsi bangunan Sabo tersebut belum
Galian Pasir dan Batu Pasir dan batu hasil endapan aliran lahar tersebut dari segi
bahan bangunan karena kualitasnya yang sangat baik. Dari pasir dan batu ini
dengan cara menambang bahan galian tersebut. Dari hasil Pajak Bahan Galian
ditimbulkan.
dam pengendali banjir lahar G. Merapi, terjadi proses tanah longsor di kanan kiri
tebing S. Boyong, dari pendataan yang dilakukan oleh Badan Pertambangan dan
agar kondisi lingkungan pada saat sekarang ini tidak berkembang menjadi
semakin parah lagi. Secara garis besar perlu upaya penanganan permasalahan-
sumberdaya alam mineral tersebut. Selain itu dari aspek sosial budaya perlu upaya
dampak kerusakan lingkungan baik pada faktor fisik maupun faktor biotiknya.
Interaksi antarmanusia dengan alam menjadi tidak harmonis, dalam arti manusia
melakukan eksploitasi yang melebihi kapasitas atau daya dukung alam yang
penambangan pasir dan batu. Faktor manusia ini sangat kompleks sehingga
upaya pengelolaan lingkungan pertambangan pasir dan batu perlu dianalisis untuk
mendapatkan suatu keadaan yang sedang terjadi pada saat ini serta keadaan yang
hidup yang dapat memberikan dampak negatif di kemudian hari. Dalam proses
persediaan pasir batu dengan permintaan pasir batu. Artinya eksploitasi dapat
dilakukan secara optimal sesuai dengan kapasitas atau batas daya dukung yang
ada. Karena pasokan material pasir dari Gunung Merapi sangat terbatas, maka
dampak penambangan pasir batu khususnya terhadap aspek sosio kultural, dapat
1.Kebijakan Pemda, pada waktu sebelum otonomi daerah dan sesudah otonomi
daerah.
2.Persepsi Masyarakat, pada kondisi keadaan yang sekarang sedang terjadi dan
dengan yang lain, kemudian didiskripsikan dalam bentuk narasi (data kualitatif).
1.Sumber
2.Mekanisme
3.Finansial
4.Kelembagaan
7.Masyarakat
8.Pendapatan Masyarakat
dependen dapat dianalisis satu persatu menurut dasar variabel dependen, dalam
1.Sumber
Persepsi masyarakat terhadap penambangan pasir dan batu pada saat sekarang ini
biasanya dipelopori oleh LSM atau sekelompok komunitas masyarakat yang ada
bahwa persepsi ini merupakan cerminan dari keseluruhan masyarakat, akan tetapi
perlu tindak lanjut harapan pada masa yang akan datang persepsi ini dapat tumbuh
2.Mekanisme
Tidak ada perubahan mendasar dalam hal petunjuk pelaksanaan dan petunjuk
teknik dalam pengelolaan penambangan pasir dan batu. Akan tetapi yang perlu
aspirasinya pada saat ini sudah dilakukan secara demokratis tetapi cenderung
tidak terkontrol. Perlunya pengendalian dalam penyaluran aspirasi masyarakat,
3.Finansial
menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Hal ini berpengaruh pada kenaikan
sumberdaya alam yang efektif dan efisien. Dari sudut finansial bagi pengusaha
pasir dan batu pada prinsipnya pengusaha selalu mendapatkan keuntungan. Akan
mendapatkan skala prioritas dalam pekerjaan yang tentu saja berakibat pada
4.Kelembagaan
daerah dan setelah otonomi daerah yang berkaitan dengan aspek-aspek sosio
5.Sumberdaya Manusia
dengan keahliannya. Dengan SDM yang profesional maka kebijakan yang akan
dikeluarkan pemerintah dapat berjalan dengan baik. SDM aparatur perlu
membuat wajib pajak yaitu para pengusaha pertambangan tidak dapat mengelak
lagi dari keharusan membayar pajak. Akan tetapi PAD yang meningkat tersebut
7.Masyarakat
pendapat, bahkan akibat penambangan pasir dan batu ini pernah terjadi konflik
ini perlu langkah sosialisasi dan pembinaan yang terus menerus untuk
meredamkan konflik sosial yang dapat terjadi lagi. Masyarakat harus lebih
8.Pendapatan Masyarakat
Hubungan pendapatan masyarakat terutama masyarakat penambang setelah
otonomi daerah menjadi sedikit berkurang akibat terbebani pajak. Walaupun pada
karena pembeli pasir dan batu terkena pajak mengakibatkan pembeli membeli
pasir dan batu dari penambang dengan harga relatif lebih murah.
tambahan pendapatan, dan ada yang sebagai mata pencaharian pokok. Oleh
karena keterbatasan jumlah material pasir dan batu yang makin lama makin kecil,
maka perlu dipikirkan upaya alternatif pekerjaan lain yang lebih menguntungkan.
Penambangan tanpa izin pada saat ini mudah dikontrol, terutama penambangan
dalam skala besar dengan mempergunakan back hoe. Hal tersebut karena adanya
kebijakan pelarangan pengambilan material pasir dan batu kecuali pada aliran atau
menyebabkan mereka kurang sadar untuk mengurus perizinan, selain itu efek
berkecenderungan menghindarinya.
10.Bangunan Check Dam hubungan antara bangunan check dam dengan sumber
yaitu penambangan pasir batu perlu dilakukan dengan catatan harus dilaksanakan
desain penambangan yang baik agar tidak merusak lingkungan.
Selain itu agar tidak mengganggu fungsi dari dam penahan banjir lahar Gunung
Merapi. Perlu diketahui bahwa apabila dam terisi penuh oleh material Gunung
Merapi, maka fungsi dam sebagai penahan sedimen tidak dapat berlangsung
secara efektif karena apabila ada erupsi Gunung Merapi lagi maka aliran lahar
yang mengangkut material lahar dingin tersebut akan langsung bergerak ke arah
hilir sungai dengan tanpa adanya penahan. Sehingga perlu pengelolaan lebih
lanjut untuk perbaikan langkah selanjutnya dalam tahapan proses hasil dari
KESIMPULAN
Gunungapi Merapi sangat beragam, pada satu sisi ada yang menolak, mendukung
2.Kebutuhan akan material pasir dan batu yang sangat diperlukan dalam setiap
keras dapat diolah menjadi pasir atau split yang sangat berguna bagi pembuatan
jalan atau bidang konstruksi lainnya. Kondisi sosial masyarakat dapat terangkat
Bayu Grafika dan Bigraf Publising bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Teknik
Energy. Bandung.