Anda di halaman 1dari 8

LAMPIRAN II

Tabel I. 1. Matriks Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)

A. PRAKONSTRUKSI

Dampak Bentuk Pengelolaan Instansi


Sumber Indikator Lokasi Periode
Lingkungan Lingkungan Hidup Pengelolaan
Dampak keberhasilan Pengelolaan Pengelolaan
yang Lingkungan
pengelolaan Lingkungan Lingkungan Hidup
dikelola Hidup
lingkungan hidup hidp
Kesempatan Kerja Rekruitmen Dapat mengurangi Pendekatan Sosial Kelurahan Tiga bulan sebelum Instansi pelaksana
dan Peluang Tenaga Kerja pengangguran diwilayah Mengutamakan Fitu pekerjaan konstruksi yaitu: CV . Selatan
Berusaha sekitar tambang Kecamatan dimulai Mandiri
penduduk setempat dalam
Munculnya usaha perekrutan tenaga kerja Ternate Instansi Pengawas
- usaha mikro masyarakat yaitu Kepala Desa,
sekitar Muspika, dan
Disnakersos

Pendapatan Pembebasan Menurunnya Pendekatan Sosial Tiga bulan sebelum proses Instansi
Masyarakat dan lahan dan kemungkinan tindakan Pembayaran kompensasi Kelurahan Fitu pembayaran kompensasi pelaksana yaitu: CV.
PAD Perizinan kriminalitas pada saat Kecamatan Ternate asset dilaksanakan Selatan Mandiri
asset masyarakat
proses pembayaran harus dilakukan dan telah
kompensasi asset
masyarakat
selesai terbayarkan Instansi
sebelum pekerjaan penerima laporan
Tidak terjadinya konstruksi dilakukan yaitu Pemda kota
tindakan percaloan pada Memasangan ternate yakni Kantor
proses pembebasan lahan spanduk/pengumuman PelayananPerizinan,
Kesejahteraan peringatan kewaspadaan Kantor LH
masyarakat sekitar agar masyarakat
tambang meningkat menghindari praktek
Biaya Perizinan percaloan
dilakukan secara
transparan dan sesuai
peraturan yang berlaku
B. KONSTRUKSI

Indikator keberhasilan
Dampak pengelolaan lingkungan Bentuk Pengelolaan Lokasi Periode Instansi
Lingkungan Sumber Dampak hidup Lingkungan Hidup Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
yang dikelola Lingkungan Lingkungan Lingkungan
hidp Hidup Hidup
Kualitas udara Mobil tidak menimbulkan Pendekatan Teknologi Lokasi tapak Secara periodik Instansi
isasiperalatan pencemaran partikel debu sesuai dengan pelaksana yaitu:
(TSP), timbal (pb) dan
Penutupan bak proyek
CV. Selatan
Land cleraing kendaraan pengangkut kebutuhan
carbon 1 dioksida (CO2) Mandiri
dan stripping material (dump truck). Sepanjang Rute
Tidak menimbulkan
Pembuatan
resiko penyakit ISPA 2 dan
Penerapan mobilisasi
Instansi
Jalan Masuk standar K-3 bagi peralatan
iritasi mata akibat partikel debu Penerima
bagi masyarakat dan pekerja pekerja Laporan: Kantor
LH Kota Ternate
Tidak timbulnya untukmempergunakan
sikap dan persepsi negatif masker.
masyarakat akibat kegiatan Melakukan
penyiraman khususnya
pada lahan kering yang
menimbulkan debu
Indikator
Dampak keberhasilan Bentuk Pengelolaan Lokasi Pengelolaan Periode Instansi
Lingkungan Sumber Dampak pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan hidp Pengelolaan Pengelolaan
yang dikelola lingkungan Lingkungan Lingkungan
hidup Hidup Hidup
Erosi dan Land Permukaan Pendekatan Teknologi Sekitar areal 2 kali selama Instansi
Sedimentasi clearing dan stripping tanah tidak Menyediakan drainase dan penambangan pelaksanaan pelaksana
mengalami kerusakan kolam penampungan air hujan pekerjaan yaitu:CV . Selatan
konstruksi Mandiri
Penggalia
sementara dilokasi penambangan
n material sirtu Air Instansi
dilubang galian tidak Menyediakan Sumur Pengawas yaitu
mengalami kekeruhan Peresapan Air Hujan (SPAH) pada Kantor LH, Dinas
dan tidak terjadi lahan-lahan terbuka. Sumberdaya Air,
pengendapan lumpur Energi dan Mineral
akibat penambangan Instansi
penerima laporan:
Membuat kolam pengendapan Kantor LH
(settling pond) sesuai kebutuhan dengan
menyesuaikan topografi setempat

Gangguan - Mobilisasi Tidak Pendekatan teknologi Pengelolaan Instansi


lalulintas peralatan terjadi kemacetan di Pengaturan waktu dan rute Sepanjang rute dilakukan pelaksana yaitu:
jalan raya mobilisasi mobilisasi setiap CV. Selatan
pelaksanaan Mandiri
Kendaraan depan saat mobilisasi Instansi
mobilisai agar memakai turning lights berlangsung Pengawas yaitu
(lampu putar) polantas, dan
Kantor LH
Instansi
penerima laporan
yaitu Kantor LH
C. OPERASI

Indikator
Dampak keberhasilan Bentuk Pengelolaan Lokasi Pengelolaan Periode Pengelolaan Instansi
Lingkungan Sumber Dampak pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Pengelolaan
yang dikelola lingkungan hidup hidp Lingkungan Hidup
Kerusakan jalan - Mobilisasi Pendekatan teknologi Sepanjang rute Pengelolaan Instansi
peralatan Tidak terjadi kerusakan Pelarangan mobilisasi dilakukan setiap pelaksana yaitu: CV.
jalan pengangkutan material pelaksanaan Selata
mobilisasi
dan peralatan melebihi
berlangsung
Instansi
tonase jalan Pengawas yaitu
Melakukan Dinas PU, dan Kantor
perbaikan jalan apabila LH
terjadi kerusakan
Kecepatan Instansi
kendaraan max 60 penerima laporan
Km/jam Wali Kota dan
Kantor LH
Penurunan - Land clearing dan Air sumur Pendekatan teknologi Sekitar Pengelolaan Instansi
kualitas dan stripping maupun air tetis warga Menyediakan lokasi dilakukan setiap saat pelaksana yaitu: CV.
kuantitas air sekitar tidak melebihi Sumur Peresapan Air pertambang selama pelaksanaan Selatan Mandiri
tanah standar BM air minum) Hujan (SPAH) dan an pekerjaan konstruksi Instansi
Tidak membuat lubang-lubang berlangsung Pengawas yaitu
mengurangi debit air biopori untuk Dinas Kantor LH dan
atau volume air sumur meningkatkan imbuhan air Dinas Kesehatan
maupun tetis warga tanah khusus pada lahan-
sekitarnya lahan terbuka.
Perubahan - Land clearing dan Tidak menimbulkan Pendekatan Teknologi Sekitar Areal Selama konstruksi Instansi
bentuk Lahan stripping kerusakan lahan Land clearing penambangan berlangsung pelaksana yaitu: CV.
seperti potensi dan stripping Kelurahan Fitu dan Selatan Mandiri
longsor, banjir dan sekitarrnya.
perubahan iklim
dilakukan secara Instansi
bertahap sesuai penerima laporan
mikro yang rencana yaitu Kantor LH
tambang
Gangguan - Land clearing dan Tidak menimbulkan Pendekatan Sekitar Areal Selama masa Instansi
Vegeatsi stripping perubahan iklim Teknologi penambangan konstruksi pelaksana yaitu: CV.
mikro Melakukan Kelurahan Fitu berlangsung Selatan Mandiri
penghijauan pasca sekitarrnya.
tambang Instansi
Menghindari penerima laporan yaitu
semaksimal mungkin Kantor LH
penebangan sebagian
pohon pelindung
Gangguan - Land clearing dan Satwa atau hewan Pendekatan Sekitar Areal Selama masa Instansi pelaksana yaitu:
fauna stripping endemik tidak punah Teknologi penambangan konstruksi, operasi CV. Selatan Mandiri
Melakukan Kelurahan FITU dan sampai pasca operasi
penanaman ulang Kelurahan Instansi Pengawas
terutama tumbuhan sekitarrnya Kantor LH
alami sebagai tempat
memija hewan atau Instansi penerima
satwa endemik laporan yaitu Kantor LH

Gangguan Biota - Land clearing dan Biata air tidak Sekitar Areal Selama masa Instansi
Air stripping mengalami kepunahan penambangan konstruksi, operasi pelaksana yaitu: CV.
akibat aktivitas sampai pasca operasi Selatan Mandiri
penambangan
Instansi
penerima laporan yaitu
Kantor LH
Indikator
Dampak keberhasilan Bentuk Pengelolaan Lokasi Pengelolaan Periode Pengelolaan Instansi
Lingkungan yang Sumber Dampak pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan hidp Lingkungan Hidup Pengelolaan
dikelola lingkungan hidup Lingkungan Hidup
Timbulan - aktivitas Menurunnya Pendekatan Teknologi Area Base camp Pengelolaan Instansi
Sampah pekerja di resiko penyebaran dan jalan Kegiatan dilakukan selama pelaksana yaitu: CV.
(Sanitasi basecamp penyakit penambangan sirtu pelaksanaan Selatan Mandiri
lingkungan) Menyediakan fasilitas pekerjaan konstruksi
Ketersediaan MCK Pembangunan
Instansi
MCK di area basecamp Pengawas yaitu,
fasilitas penunjang
Kantor LH
berlangsung
Pengelolaan Sampah dan Instansi
Limbah dilakukan sesuai penerima laporan
dengan peraturan yang
yaitu Kantor LH
berlaku
Gangguan Pembangunan base Berkurangya Pendekatan teknologi Kelurahan Fitu dan Tahap pasca operasi Instansi
kesehatan camp dan mobiliasi masyarakat yang sakit- lokasi penambangan pelaksana yaitu:
peralatan sakit (kesehatan Melakukan CV. Selatan
masyarakat meningkat) pengelolaan , air Mandiri dan
limbah, sampah dan Instansi Pengawas
kualitas udara yaitu
Puskes
D. PASCA OPERASI

Indikator
Dampak keberhasilan Bentuk Pengelolaan Lokasi Pengelolaan Periode Pengelolaan Instansi Pengelolaan
Lingkungan yang Sumber Dampak pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan hidp Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
dikelola lingkungan hidup
Penurunan Kegiatan Penataan Pendekatan teknologi areal penambangan Selama tahap Instansi
Kualitas Udara Lahan (Rekalamasi Menurunnya resiko para pekerja Kelurahan Fitu dan pasca operasi pelaksana yaitu: CV.
dan Revegetasi) penyakit ISPA dan lapangan dibekali untuk Kelurahan sekitarnya Selatan Mandiri
iritasi mata akibat memakai masker Instansi
partikel debu bagi kecepatan Pengawas yaitu Kantor
masyarakat dan pekerja kendaraan LH dan Dinas Kesehatan
pengangkut material
reklamasi agar dikurangi Instansi
Tidak timbulnya sikap max 40 km/jam penerima laporan: Kantor
dan persepsi negatif LH
masyarakat akibat Pendekatan sosial
kegiatan Masyarakat
lokal dapat dilibatkan
langsung sebagai pekerja
dalam pengijauan areal
pasca tambang
Menyediakan
kotak saran yang di
sediakan
Kebisingan Kegiatan Penataan Tida menimbulkan rasa Pendekatan sosial Areal penambangan Selama tahap Instansi
Lahan (Rekalamasi tidak nyaman terhadap masyarakat lokal dapat Kelurahan Fitu dan pasca operasi pelaksana yaitu: CV.
dan Revegetasi) masyarakat sekitar dilibatkan langsung Kelurahan lain Selatan Mandiri
kegiatan maupun rute sebagai pekerja dalam disekitarnya Instansi
pengangkutan material pengijauan areal pasca Pengawas yaitu Kantor
tambang LH, Dinas Kesehatan
Tidak timbulnya Instansi
sikap dan persepsi Menyediakan kotak penerima laporan: Kantor
negatif masyarakat akibat saran yang dipasang LH
kegiatan pada lokasi strategis
Indikator
Dampak keberhasilan Bentuk Pengelolaan Lokasi Pengelolaan Periode Pengelolaan Instansi Pengelolaan
Lingkungan yang Sumber Dampak pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan hidp Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
dikelola lingkungan hidup
Pendapatan Kegiatan Penataan Masyarakat Pendekatan Sosial Instansi
Masyarakat dan Lahan (Rekalamasi berpartisipasi Kelurahan Fitu Tahap pelaksana yaitu: CV.
PAD dan Revegetasi) dalam melakukan Kecamatan Kota revegetasi Selatan Mandiri
penghijauan pasca Melakukan
Ternate pasca
Instansi
tambang sosialisasi tentang Pengawas yaitu
manfaat terhadap penambangan Kelurahan Fitu
kegiatan reboisasi Kecamatan Kota
atau penghijauan Ternate

Sikap & Kegiatan Penataan Tidak timbul Pendekatan Sosial Kelurahan Fitu Pasca operasi
Persepsi Lahan (Rekalamasi sikap & persepsi negatif Sosialisasi Kecamatan Kota penambangan Instansi pelaksana
Masyarakat dan Revegetasi) dari masarakat bahwa kegiatan Ternate yaitu: CV. Selatan
masyarakat Mandiri
penambangan akan
Pemberian
segera berakhir
hak pengganti aset
masyarkat sesuai dengan
proporsi kepemilikannya

Gangguan Penataan lahan Pendekatan teknologi Keluraham Fitu dan Tahap pasca operasi Instansi pelaksana
kesehatan Berkurangya masyarakat Melakukan lokasi penambangan yaitu CV. Selatan
yang sakit-sakit pengelolaan air Mandiri
(kesehatan masyarakat limbah, sampah
meningkat) dan kualitas
udara

Anda mungkin juga menyukai