Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki penduduk yang banyak dan selalu bertambah mempunyai
implikasi dari berbagai bidang. Hal tersebut menyebabkan adanya tekanan dari beberapa
bidang, utamanya pada fasilitas tenaga kerja yang kemungkinan tidak dapat ditampung.
Oleh karena itu, diperlukan sebuah perluasan kesempatan kerja bagi masyarakat, termasuk
pada bidang industri. Melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terdiri dari berbagai
kekayaan alam terkandung di bumi yang berfungsi sebagai penambah pendapatan negara.
Beberapa persen wilayah Indonesia dialokasikan sebagai daerah pertambangan yang terdiri
dari mineral, batu bara, minyak dan gas bumi. Sumber-sumber daya alam tersebut
merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbarui, artinya apabila sumber daya alam
tersebut digali secara besar-besaran maka tidak akan bertambah maupun muncul yang baru.
Perkembangan kondisi pertambangan di Indonesia selama beberapa tahun yang lalu
dan bahkan sampai saat ini selalu meningkat. Oleh karena itu, diperlukan suatu perencanaan
dalam setiap pembangunan industri khususnya bidang pertambangan agar setiap
perhitungannya dalam segala sesuatunya dapat memberi pengaruh aktivitas yang baik
terhadap lingkungan yang lebih luas. Selain itu, perlu memberikan beberapa penyuluhan
terhadap masyarakat termasuk juga pengusaha pertambangan agar selalu menjaga
kelestarian kondisi pertambangan di Indonesia agar tetap selalu baik. Hal yang perlu
dilakukan yaitu tidak menggali sumber daya alam tersebut secara besar-besaran, cukup
menggunakan sumber daya alam seperlunya untuk kepentingan masyarakat maupun bidang
industri saja. Pada penulisan makalah ini akan mengangkat tema penerapan etika rekayasa
didalam dunia pertambangan beserta contoh kasusnya dengan harapan sebagai pengetahuan
bagi masyarakat maupun pengusaha agar mencegah terjadi kerusakan dalam lahan
pertambangan yang terdiri berbagai kekayaan alam Indonesia ini, serta selalu menjaga
kelestariannya agar tidak diambil oleh pihak yang tidak baik.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah :
1. Bagaimanakah relasi antara etika rekayasa dengan Sumber Daya Alam sektor
pertambangan?
2. Bagaimana solusi untuk mencegah adanya permasalahan pertambangan berdasarkan
kasus yang sudah terjadi di Indonesia?
3. Bagaimanakah konsep penerapan etika rekayasa didalam pengolahan SDA sektor
pertambangan?
1

BAB II
PEMBAHASAN
Di balik munculnya teknologi yang serba bisa saat ini, tentu ada sosok rekayasawan
yang sangat kreatif, inovatif, dan selalu mencari pemecahan masalah yang hadir di tengah
masyarakat. Yang artinya dalam hal ini, secara tidak langsung perubahan tata nilai dalam
masyarakat sangat tergantung juga pada sikap moral seorang rekayasawan. Keputusan
seorang rekayasawan dalam suatu perancangan kelak dapat mempengaruhi jutaan jiwa
sekaligus. Oleh karena itu, masalah etika menjadi bagian yang sangat penting bagi seorang
rekayasawan. Kepedulian etis di kalangan rekayasawan baru lahir pada abad ke-19. Saat itu
etika rekayasa dipahami sebagai daftar atau rumusan anjuran-anjuran resmi dalam bentuk
kode, petunjuk, dan opini dari organisasi-organisasi profesi. Telaah implikasi rekayasa bagi
umum baru dimulai pada tahun 1970-an dan etika rekayasa pun menjadi kajian
interdisipliner

yang

melibatkan

filsafat,

ilmu

sosial,

hukum,

dan

bisnis.

Perhatian terhadap etika rekayasa bisa dikatakan terlambat. Hal ini disebabkan karena
masyarakat hanya menganggap rekayasawan sebagai alat produksi bukan sebagai seorang
pengambil keputusan yang bertanggung jawab. Saat ini sebagian masyarakat telah
memahami bahwa nilai moral, perilaku dan kemampuan sang rekayasawan akan sangat
mempengaruhi nilai kreasinya terhadap teknologi. Semakin baik nilai moral seorang
rekayasawan, biasanya semakin tinggi nilai keselamatan pengguna hasil rekayasa. Dari
penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa etika rekayasa menjadi hal yang penting dan
perlu

selalu

dikaji

oleh

seorang

rekayasawan

agar

memahami

batas-batas

tanggungjawabnya. Dengan studi etika rekayasa seorang rekayasawan diharapkan dapat


meningkatkan kemampuan penalarannya agar menjadi lebih efektif dalam mencari jawabanjawaban atas pertanyaan-pertanyaan moral. Jadi, tujuan etika rekayasa adalah untuk
meningkatkan otonomi moral, yaitu kemampuan untuk berpikir secara rasional tentang isuisu moral berlandaskan kaidah-kaidah moral yang berlaku (Martin & Schinzinger, 1994).
a. Pengertian dan relasi Etika Rekayasa dengan Sumber Daya Alam
Berdasarkan pengantar diatas, etika rekayasa dapat kita definisikan sebagai berikut:
1. Studi tentang soal-soal dan keputusan moral yang menghadang individu dan organisasi
yang terlibat dalam rekayasa.
2. Studi tentang pertanyaan-pertanyaan yang erat berkaitan satu sama lain tentang perilaku
moral, karakter, cita-cita, dan hubungan orang-orang dan organisasi-organisasi yang
terlibat dalam pengembangan teknologi (Martin & Schinzinger, 1994).
3

Jadi, obyek materi etika rekayasa adalah permasalahan moral yang berkaitan erat dengan
kerekayasaan. Menimbang keterkaitan banyak pihak dalam rekayasa mulai dari pemikir ide,
perancang, sampai pengguna teknologi, maka etika rekayasa dapat didefinisikan sebagai
studi tentang permasalahan dan perilaku moral, karakter, cita-cita orang secara individu atau
secara berkelompok yang terlibat dalam perancangan, pengembangan, dan penyebarluasan
teknologi. Lalu apa relasinya dengan sumber daya alam khususnya disektor pertambangan?
Sumber daya alam secara umum adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai
kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar
alam lingkungan hidup kita. Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di dalam
tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya. Namun secara akrab kita lebih
mengidentikan sumber daya alam itu dengan barang tambang, tentulah hal ini tidak salah,
karena memang sebagain besar sumber daya alam tersimpan di dalam bumi, yang artinya
perlu suatu teknologi maju untuk dapat mengambilnya (ditambang). Dan disinilah peran
etika rekayasa tidak dapat dipisahkan. Lantas apakah pengertian tambang itu sendiri?
Pengertian tambang disini merupakan suatu penggalian yang dilakukan di bumi
untuk memperoleh mineral. Tambang pun dapat diartikan sebagai suatu lokasi kegiatan yang
bertujuan memperoleh mineral bernilai ekonomis. Sedangkan pengertian pertambangan
merupakan suatu kegiatan, pekerjaan dan industri yang berhubungan dengan ekstraksi
mineral. Menurut UU No. 4 Tahun 2009, sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam
rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batu bara yang meliputi
penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan
pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pasca tambang.
Sedangkan pengertian teknik pertambangan adalah suatu seni atau rekayasa dan ilmu
pengetahuan yang diterapkan pada proses penambangan dan operasional tambang. Tahapantahapan kegiatan penambangan berdasarkan UU No. 4 Tahun 2009:
1.
2.
3.
4.
5.
b. Solusi

Penyelidikan umum
Studi kelayakan
Operasi produksi.
Konstruksi.
Pengolahan dan pemurnian.
Untuk Mencegah Munculnya

6. Penambanga
7. Pengangkutan.
8. Penjualan.
9. Reklamasi.
10. Kegiatan pasca tambang.
Kembali Permasalahan Kasus Pertambangan

di Indonesia
Berbicara mengenai solusi, tentu artinya sudah terjadi sesuatu. Banyak kasus
pertambangan di Indonesia sampai saat ini belum selesai permasalahanya karena alternatif
4

solusinya belum bisa tepat, diantaranya ada kasus PT. Lapindo, pembangunan pabrik semen
di dataran tinggi Kendeng, dan kasus yang sedikit tertutup tentang eksploitasi besar-besaran
di gunung emas milik Papua, serta masih banyak lainya. Dalam hal ini sebenarnya ada
banyak sekali alternatifnya. Tetapi persoalanya, apakah alternatif tersebut sudahah tepat?
Tentu itupun yang masih menjadi persoalnya.
Mungkin sedikit naif jika kita berfokus mencari solusi pada kasus yang sudah terjadi,
maka lebih baiknya kita berfokus pada alterntif solusi agar kasus-kasus diatas tidak terulang
dan bertambah. Menurut data dari BUMN, jenis barang tambang yang dihasilkan dari
pertambangan di Indonesia antara lain pertambangan minyak dan gas bumi, logam-logam
mineral antara lain seperti timah putih, emas, nikel, tembaga, mangan, air raksa, besi,
belerang, dan lain-lain dan bahan-bahan organik seperti batubara, batu-batu berharga seperti
intan, dan lain-lain. Pembangunan dan pengelolaan pertambangan perlu diserasikan dengan
bidang energi dan bahan bakar serta dengan pengolahan wilayah, disertai dengan
peningkatan pengawasan yang menyeluruh.
Pengembangan dan pemanfaatan energi perlu secara bijaksana baik itu untuk
keperluan ekspor maupun penggunaan sendiri di dalam negeri serta kemampuan penyediaan
energi secara strategis dalam jangka panjang. Sebab minyak bumi sumber utama pemakaian
energi yang penggunaannya terus meningkat, sedangkan jumlah persediaannya terbatas.
Oleh karena itu perlu adanya pengembangan sumber-sumber energi lainnya seperti batu
bara, tenaga air, tenaga air, tenaga panas bumi, tenaga matahari, tenaga nuklir, dan
sebagainya. Pencemaran lingkungan sebagai akibat pengelolaan pertambangan umumnya
disebabkan oleh faktor kimia, faktor fisik, faktor biologis. Pencemaran lingkungan ini
biasanya lebih daripada diluar pertambangan. Keadaan tanah, air dan udara setempat di
tambang mempunyai pengaruh yang timbal balik dengan lingkunganya. Sebagai contoh
misalnya pencemaran lingkungan oleh CO sangat dipengaruhi oleh keanekaragaman udara,
pencemaran oleh tekanan panas tergantung keadaan suhu, kelembaban dan aliran udara
setempat.
Suatu pertambangan yang lokasinya jauh dari masyarakat atau daerah industri bila
dilihat dari sudut pencemaran lingkungan lebih menguntungkan daripada bila berada dekat
dengan permukiman masyarakat umum atau daerah industri. Selain itu, jenis suatu tambang
juga menentukan jenis dan bahaya yang bisa timbul pada lingkungan. Akibat pencemaran
pertambangan batu bara akan berbeda dengan pencemaran pertambangan mangan atau
pertambangan gas dan minyak bumi. Keracunan mangan akibat menghirup debu mangan
akan menimbulkan gejala sukar tidur, nyeri dan kejang-kejang otot, ada gerakan tubuh
diluar kesadaran, kadang-kadang ada gangguan bicara dan impotensi.
5

Dan inilah alternatifnya, perlu adanya perancangan yang benar-benar matang tentang
ruang lingkup pembangunan pertambangan yang sangat luas, yaitu mulai dari pemetaan,
eksplorasi, eksploitasi sumber energi dan mineral serta penelitian deposit bahan galian,
pengolahan hasil tambang dan mungkin sampai penggunaan bahan tambang yang
mengakibatkan gangguan pada lingkungan, sehingga perlu adanya perhatian dan
pengendalian terhadap bahaya pencemaran lingkungan dan perubahan keseimbangan
ekosistem, agar sektor yang sangat vital untuk pembangunan ini dapat dipertahankan
kelestariannya. Dalam pertambangan dan pengolahan minyak bumi misalnya mulai
eksplorasi, eksploitasi, produksi, pemurnian, pengolahan, pengangkutan, serta kemudian
menjualnya tidak lepas dari bahaya seperti bahaya kebakaran, pengotoran terhadap
lingkungan oleh bahan-bahan minyak yang mengakibatkan kerusakan flora dan fauna,
pencemaran akibat penggunaan bahan-bahan kimia dan keluarnya gas-gas atau uap-uap ke
udara pada proses pemurnian dan pengolahan.
Dalam rangka menghindari terjadinya kecelakaan pencemaran lingkungan dan
gangguan keseimbangan ekosistem baik itu berada di lingkungan pertambangan ataupun
berada diluar lingkungan pertambangan, maka perlu adanya pengawasan lingkungan
terhadap:
1.
2.
3.
4.

Cara pengolahan pembangunan dan pertambangan.


Kecelakaan pertambangan
Penyehatan lingkungan pertambangan.
Pencemaran dan penyakit-penyakit yang mungkin timbul.

c. Konsep Penerapan Etika Rekayasa dalam Pengolahan Sumber Daya Alam


Sumber daya alam bumi khususnya di sektor pertambangan harus dikembangkan
semaksimal mungkin untuk tercapainya pembangunan. Maka dari itu, perlu adanya survei
dan evaluasi yang terintegrasi dari para ahli agar menimbulkan keuntungan yang besar
dengan sedikit kerugian baik secara ekonomi maupun secara ekologi. Penggunaan ekologi
dalam pembangunan pertambangan sangat perlu dalam rangka meningkatkan mutu hasil
pertambangan dan untuk memperhitungkan sebelumnya pengaruh aktivitas pembangunan
pertambangan pada sumber daya dan proses alam lingkungan yang lebih luas. Segala
pengaruh primer pada ekosistem perlu dipertimbangkan dalam proses perencanaan
pembangunan pertambangan, dan sedapatnya evaluasi sehingga segala kerusakan akibat
pembangunan pertambangan ini dapat dihindari atau dikurangi, sebab melindungi ekosistem
lebih mudah daripada memperbaikinya.
Dalam pemanfaatan sumber daya pertambangan yang dapat diganti perencanaan,
pengolahan dan penggunaanya harus hati-hati seefisien mungkin. Harus tetap diingat bahwa
6

generasi mendatang harus tetap dapat menikmati hasil pembangunan pertambangan ini.
Penyehatan lingkungan dapat dilakukan dengan penerangan yang baik yang sangat berguna
sebagai pencegahan kecelakaan.
Maka disinilah peran etika rekayasa diperlukan, yakni rekayasawan harus melakukan
perancangan, pengembangan dan penyebarluasan teknologi yang sudah memiliki hak cipta
sehingga tidak ada yang dirugikan dan malah terjalin simbiosis mutualisme atau kerja sama
saling menguntungkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa etika rekayasa berperan penting
pada perkembangan teknologi masa kini, maka dari itu para rekayasawan profesional
dituntut untuk melakukan pengembangan, perancangan, dan penyebarluasan teknologi agar
tidak ada lagi aplikasi-aplikasi bajakan yang tidak bijak terjual dengan bebas dan luas di
negara ini.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari tulisan diatas yaitu, etika rekayasa adalah
studi tentang permasalahan dan perilaku moral, karakter, cita cita, orang secara individu
ataupun berkelompok yang terlibat dalam perancangan, pengembangan, dan penyebarluasan
teknologi. Sehingga dalam hal ini tidak dapat dipisahkan dari Sumber Daya Alam terutama
barang tambang. Etika Rekayasa diterapkan oleh Rekayasawan. Rekayasawan adalah
pencipta produk dan proses inovatif untuk meningkatkan kemudahan, kekuatan, dan
keindahan di dalam hidup sehari-hari. Etika Rekayasa diterapkan oleh Rekayasawan ketika
melakukan perancangan, pengembangan dan penyebarluasan teknologi yang sudah memiliki
hak cipta sehingga tidak ada yang dirugikan dan malah terjalin simbiosis mutualisme atau
kerja sama saling menguntungkan. Etika Rekayasa diterapkan di berbagai perusahaan
pengembang dan penyebarluasan teknologi, biasanya profesional di bidang inilah yang
harus memiliki pengetahuan tentang Etika Rekayasa. Etika Rekayasa berperan penting pada
perkembangan teknologi masa kini, maka dari itu para Rekayasawan profesional dituntut
untuk melakukan pengembangan, perancangan, dan penyebar luasan teknologi agar tidak
ada lagi aplikasi-aplikasi bajakan seperti yang terjual luas di negara ini. Untuk masa yang
akan datang, Etika Rekayasa akan menjadi salah satu bidang ilmu yang sangat penting agar
berbagai aplikasi atau program-program lainnya yang diciptakan tidak mudah di bajak dan
para pembuat aplikasi dan para Rekayasawan akan menjalin hubungan saling
mengguntungkan atau biasa disebut simbiosis mutualisme.
B. Kritik dan Saran
Dalam makalah ini tentulah masih banyak sekali kesalahan, baik secara tulisan
maupun uraian penjelasan. Oleh karena itu, saran dan kritik dari pembaca sangat kami
harapkan untuk nantinya kami gunakan untuk melengkapi mengenai penjelasan mengenai
uraian peran etika rekayasa dalam pengolahan barang tambang.

Daftar Pustaka

Amir Sulfikar, 2006. Sijori Mandiri: Krisis Etika Rekayasa Subagyo Pramuwijoyo dan I
Wayan Warmada : Etika Rekayasa untuk Rekayasawan
Keraf, a. Sonny, 2010.Etika lingkungan hidup. Jakarta: pt kompas media
nusantara. (tanggal 31 Agustus 2016)
Ulfa,

2012.

Hubungan

manusia

dan

lingkungan.

di

akses

dari

http://ulfamr.wordpress.com/2012/11/26/manusia-dan-lingkungan/
(tanggal 31 Agustus 2016)\

Anda mungkin juga menyukai