Mata Kuliah:
WAWASAN IPTEKS 3 INGGRIS A
OLEH KELOMPOK 6:
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang sangat pesat di era globalisasi saat ini telah
memberikan banyak manfaat dalam kemajuan diberbagai aspek sosial.Penggunaan teknologi
oleh manusia dalam membantu menyelesaikan pekerjaan merupakan hal yang menjadi
keharusan dalam kehidupan.Perkembangan teknologi ini juga harus diikuti dengan
perkembangan pada Sumber Daya Manusia (SDM).Manusia sebagai pengguna teknologi
harus mampu memanfaatkan teknologi yang ada saat ini, maupun perkembangan teknologi
tersebut selanjutnya.
Adaptasi manusia dengan teknologi baru yang telah berkembang wajib untuk
dilakukan melalui pendidikan.Hal ini dilakukan agar generasi penerus tidak tertinggal dalam
hal teknologi baru.Dengan begitu, teknologi dan pendidikan mampu berkembang bersama
seiring dengan adanya generasi baru sebagai penerus generasi lama. Beberapa cara adaptasi
tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk pelatihan maupun pendidikan. Pendidikan
merupakan sebuah sarana yang efektif dalam mendukung perkembangan serta peningkatan
sumber daya manusia menuju ke arah yang lebih positif.Kemajuan suatu bangsa bergantung
kepada sumber daya manusia yang berkualitas, dimana hal itu sangat ditentukan dengan
adanya pendidikan. Seperti yang telah tertulis dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang salah satu isinya membahas mengenai pendidikan
meupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penyusunan
D. Manfaat Penyusunan
Komposit merupakan salah satu bagian dari teknologi material dengan definisi
suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari dua atau lebih bahan dimana
sifat masing-masing bahan berbeda satu sama lainnya baik itu sifat kimia maupun
fisikanya dan tetap terpisah dalam hasil akhir bahantersebut (bahan komposit).
Adapun jenis-jenis komposit antara lain:
a. PMC: Polymer Matrix Composite
Sifat komposit ini adalah biaya pembuatan lebih rendah, dapat dibuat dengan
produksi massal, ketangguhan baik, tahan simpan, siklus pabrikasi dapat
dipersingkat, kemampuan mengikuti bentuk, dan lebih ringan. Aplikasi PMC
antara lain matrikx berbasis polyester dengan serat gelas dan matriks berbasis
termostet dengan serat carbon.
b. MMC: Metal Matrix Composite
MMC adalah salah satu jenis komposit yang memiliki matriks logam.MMC
mulai dikembangkan sejak tahun 1996.Pada mulanya yang diteliti adalah
Continous Filamen MMC yang digunakan dalam aplikasi aerospace.Adapun
aplikasi MMC adalah komponen automotive, peralatan militer, aircraft, dan
peralatan elektronik.
c. CMC: Ceramic Matrix Composite
CMC merupakan material 2 fasa dengan 1 fasa berfungsi sebagai
reinforcement dan 1 fasa sebagai matriks, dimana matriksnya terbuat dari
keramik. Reinforcement yang umum digunakan pada CMC adalah oksida,
carbide, dan nitrid. Salah satu proses pembuatan dari CMC yaitu dengan
proses DIMOX, yaitu proses pembentukan komposit dengan reaksi oksidasi
leburan logam untuk pertumbuhan matriks keramik disekeliling daerah filler.
Aplikasinya meliputi chemical processing, power generation, wate
inineration, grafit, dan SiC.
d. IMC: Intermetalic Compound (TIAI)
e. AC-C: Advence C-C.
II. PENGEMBANGAN NANOTEKNOLOGI
Sejarah Nanoteknologi
Berdasarkan asal katanya, “nano” berasal dari bahasa latin yang berarti
sesuatu yang sangat kecil (dwarf) atau satu per satu miliyar (10-9). Teknologi nano
dapat didefinisikan sebagai sebuah ilmu yang berhubungan dengan benda-benda yang
berukuran 1 hinggah 100 nm, memiliki sifat yang berbeda dari bahan asalnya dan
memiliki kemampuan untuk mengontrol atau memanipulasi dalam skala atom
(Kuzma and Verhage, 2006).
Pada skala nano, modifikasi materi dapat dilakukan untuk menciptakan materi yang
memiliki ukuran, struktur, dan sifat yang dikehendaki dengan lebih efektif dan
efisien. Materi berupa nanopartikel memiliki sifat yang unik,yang dapat dikontrol dan
dimodifikasi ukuran, bentuk, sifat kimia serta fungsionalisasi.
Istilah bioteknologi pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky pada tahun 1917.
Bioteknologi berasal dari kata: Bios: hidup; Teuchos: alat; Logos: ilmu. Bioteknologi
dapat diartikan sebagai cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhlukhidup
(bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup
(proteinbioaktif, enzim, vitamin, asam basa organik, alkohol, dan lain lain) dalam
proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa bagi kepentingan hidup
manusia.
1. Input yaitu bahan kasar (raw material) yang akan diolah seperti; beras,
anggur, susu,dan sebagainya.
2. Proses yaitu mekanisme pengolahan yang meliputi; proses penguraian
ataupenyusunan oleh agen hayati.
3. Output yaitu produk baik berupa barang dan/atau jasa, seperti; alkohol,
enzim,antibiotika, hormon, dan pengolahan limbah (Nurcahyo, 2011).
Sejarah Perkembangan Bioteknologi
4. Gelombang keempat
di bidang pangan ada pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal
sejak abad ke-19,
pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidang
pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan.
di bidang medis, antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin
walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang
tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreactor
oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat
dilakukan secara massal.
1. Rekayasa genetik
Merupakan usaha untuk mengubah atau memanipulasi bahan/materi
genetik suatu organisme secara invitro melalui penambahan, penggantian,
pengurangan, atau modifikasi gen sehingga diperoleh ciri-ciri dengan
kemampuan baru. Penambahan gen dilakukan dengan teknologi rekombinan
DNA atau yang sering disebut kloning gen. Teknologi ini memberikan
kesempatan tak terbatas bagi terbentuknya kombinasi barudari gen, yang
tentunya tidak akan terjadi secara alami pada kondisi normal.
4. kultur jaringan.
Kultur jaringan adalah suatu metode yang digunakan untuk
mengisolasi bagian dari suatu tanaman agar tanaman tersebut dapat
memperbanyak diri.
Tidak dapat disangkal bahwa salah satu penyebab utama terjadinya era
globalisasi yang datangnya lebih cepat dari dugaan semua pihak adalah karena
perkembangan pesat teknologi informasi. Implementasi internet, electronic
commerce, electronic data interchange, virtual office, telemedicine, intranet, dan lain
sebagainya telah menerobos batas-batas fisik antar negara. Penggabungan antara
teknologi komputer dengan telekomunikasi telah menghasilkan suatu revolusi di
bidang sistem informasi. Data atau informasi yang pada jaman dahulu harus
memakan waktu berhari-hari untuk diolah sebelum dikirimkan ke sisi lain di dunia,
saat ini dapat dilakukan dalam hitungan detik. Tidak berlebihan jika salah satu pakar
IBM menganalogikannya dengan perkembangan otomotif sebagai berikut:
“seandainya dunia otomotif mengalami kemajuan sepesat teknologi informasi, saat
ini telah dapat diproduksi sebuah mobil berbahan bakar solar, yang dapat dipacu
hingga kecepatan maximum 10,000 km/jam, dengan harga beli hanya sekitar 1 dolar
Amerika !”. Secara mikro, ada hal cukup menarik untuk dipelajari, yaitu bagaimana
evolusi perkembangan teknologi informasi yang ada secara signifikan mempengaruhi
persaingan antara perusahaan-perusahaan di dunia, khususnya yang bergerak di
bidang jasa.
Secara garis besar, ada empat periode atau era perkembangan sistem informasi,
yang dimulai dari pertama kali diketemukannya komputer hingga saat ini.Keempat
era tersebut (Cash et.al., 1992) terjadi tidak hanya karena dipicu oleh perkembangan
teknologi komputer yang sedemikian pesat, namun didukung pula oleh teori-teori
baru mengenai manajemen perusahaan modern.Ahli-ahli manajemen dan organisasi
seperti Peter Drucker, Michael Hammer, Porter, sangat mewarnai pandangan
manajemen terhadap teknologi informasi di era modern.
Oleh karena itu dapat dimengerti, bahwa masih banyak perusahaan terutama di
negara berkembang (dunia ketiga), yang masih sulit mengadaptasikan teori-teori baru
mengenai manajemen, organisasi, maupun teknologi informasi karena masih
melekatnya faktor-faktor budaya lokal atau setempat yang mempengaruhi behavior
sumber daya manusianya.Sehingga tidaklah heran jika masih sering ditemui
perusahaan dengan peralatan komputer yang tercanggih, namun masih dipergunakan
sebagai alat-alat administratif yang notabene merupakan era penggunaan komputer
pertama di dunia pada awal tahun 1960-an.
Perkembangan Teknologi Era Komputerisasi
Periode ini dimulai sekitar tahun 1960-an ketika mini computer dan mainframe
diperkenalkan perusahaan seperti IBM ke dunia industri. Kemampuan menghitung
yang sedemikian cepat menyebabkan banyak sekali perusahaan yang
memanfaatkannya untuk keperluan pengolahan data (data processing).Pemakaian
komputer di masa ini ditujukan untuk meningkatkan efisiensi, karena terbukti untuk
pekerjaan-pekerjaan tertentu, mempergunakan komputer jauh lebih efisien (dari segi
waktu dan biaya) dibandingkan dengan mempekerjakan berpuluh-puluh SDM untuk
hal serupa.
Keperluan organisasi yang paling banyak menyita waktu komputer pada saat
itu adalah untuk administrasi back office, terutama yang berhubungan dengan
akuntansi dan keuangan. Di pihak lain, kemampuan mainframe untuk melakukan
perhitungan rumit juga dimanfaatkan perusahaan untuk membantu menyelesaikan
problem-problem teknis operasional, seperti simulasi-simulasi perhitungan pada
industri pertambangan dan manufaktur.
Pada era inilah komputer memasuki babak barunya, yaitu sebagai suatu fasilitas
yang dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan, terutama yang
bergerak di bidang pelayanan atau jasa.Teori-teori manajemen organisasi modern
secara intensif mulai diperkenalkan di awal tahun 1980-an. Salah satu teori yang
paling banyak dipelajari dan diterapkan adalah mengenai manajemen perubahan
(change management).Hampir di semua kerangka teori manajemen perubahan
ditekankan pentingnya teknologi informasi sebagai salah satu komponen utama yang
harus diperhatikan oleh perusahaan yang ingin menang dalam persaingan
bisnis.Tidak seperti pada kedua era sebelumnya yang lebih menekankan pada unsur
teknologi, pada era manajemen perubahan ini yang lebih ditekankan adalah sistem
informasi, dimana komputer dan teknologi informasi merupakan komponen dari
sistem tersebut.
Kunci dari keberhasilan perusahaan di era tahun 1980-an ini adalah penciptaan
dan penguasaan informasi secara cepat dan akurat.Informasi di dalam perusahaan
dianalogikan sebagai darah dalam peredaran darah manusia yang harus selalu
mengalir dengan teratur, cepat, terus-menerus, ke tempat-tempat yang
membutuhkannya (strategis). Ditekankan oleh beberapa ahli manajemen, bahwa
perusahaan yang menguasai informasilah yang memiliki keunggulan kompetitif di
dalam lingkungan makro “regulated free market”. Di dalam periode ini, perubahan
secara filosofis dari perusahaan tradisional ke perusahaan modern terletak pada
bagaimana manajemen melihat kunci kinerja perusahaan.Organisasi tradisional
melihat struktur perusahaan sebagai kunci utama pengukuran kinerja, sehingga
semuanya diukur secara hirarkis berdasarkan divisi-divisi atau departemen.
Tidak heran bahwa di era tahun 1980-an sampai dengan awal tahun 1990-an
terlihat banyak sekali perusahaan yang melakukan BPR (BusinessProcess
Reengineering), re-strukturisasi, implementasi ISO-9000, implementasi TQM,
instalasi dan pemakaian sistem informasi korporat (SAP, Oracle, BAAN), dan lain
sebagainya. Utilisasi teknologi informasi terlihat sangat mendominasi dalam setiap
program manajemen perubahan yang dilakukan perusahaan-perusahaan
Belum banyak buku yang secara eksplisit memasukkan era terakhir ini ke dalam
sejarah evolusi teknologi informasi.Fenomena yang terlihat adalah bahwa sejak
pertengahan tahun 1980-an, perkembangan dibidang teknologi informasi (komputer
dan telekomunikasi) sedemikian pesatnya, sehingga kalau digambarkan secara grafis,
kemajuan yang terjadi terlihat secara eksponensial.
Tidak jarang perusahaan yang akhirnya harus mendefinisikan kembali visi dan
misi bisnisnya, terutama yang bergelut di bidang pemberian jasa. Kemudahan-
kemudahan yang ditawarkan perangkat canggih teknologi informasi telah merubah
mindset manajemen perusahaan sehingga tidak jarang terjadi perusahaan yang
banting stir menggeluti bidang lain. Bagi negara dunia ketiga atau yang sedang
berkembang, dilema mengenai pemanfaatan teknologi informasi amat terasa. Di suatu
sisi banyak perusahaan yang belum siap karena struktur budaya atau SDM-nya,
sementara di pihak lain investasi besar harus dikeluarkan untuk membeli perangkat
teknologi informasi.Tidak memiliki teknologi informasi, berarti tidak dapat bersaing
dengan perusahaan multi nasional lainnya, alias harus gulung tikar. Hal terakhir yang
paling memusingkan kepala manajemen adalah kenyataan bahwa lingkungan bisnis
yang ada pada saat ini sedemikian seringnya berubah dan dinamis. Perubahan yang
terjadi tidak hanya sebagai dampak kompetisi yang sedemikian ketat, namun karena
adanya faktor-faktor external lain seperti politik (demokrasi), ekonomi (krisis), sosial
budaya (reformasi), yang secara tidak langsung menghasilkan kebijakan-kebijakan
dan peraturan-peraturan baru yang harus ditaati perusahaan.
Secara operasional, tentu saja fenomena ini sangat menyulitkan para praktisi
teknologi informasi dalam menyusun sistemnya. Tidak jarang di tengah-tengah
konstruksi sistem informasi, terjadi perubahan kebutuhan sehingga harus diadakan
analisa ulang terhadap sistem yang akan dibangun. Dengan mencermati keadaan ini,
jelas terlihat kebutuhan baru akan teknologi informasi yang cocok untuk perusahaan,
yaitu teknologi yang mampu adaptif terhadap perubahan. Para praktisi negara maju
menjawab tantangan ini dengan menghasilkan produk-produk aplikasi yang berbasis
objek, seperti OOP (Object Oriented Programming), OODBMS (Object Oriented
Database Management System), Object Technology, Distributed Object, dan lain
sebagainya.
Bab III
PENUTUP
Kesimpulan
Perkembangan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam
kehidupan ini, karena perkembangan teknologi akan berjalan sesuai perkembangan
ilmu pengetahuan. Peerkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap
inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia.
Memberikan banyak kemudahan serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas
manusia. Namun manusia tidak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa
teknologi mendatangkan berbagai aspek negatif bagi manusia. Oleh karena itu untuk
mencegah atau mengurangi akibat negatif perkembangan teknologi, yang harus kita
lakukan sebagai makhluk yang bertanggung jawab adalah memanfaatkan teknologi
tersebut dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan norma dan nilai-nilai kebudayaan
yang berlaku.
Kemudian, mari kita berusaha belajar lebih giat untuk menjadi manusia yang
penuh dengan inisiatif - inisiatif baru dan ide - ide cemerlang untuk terus
mengembangkan teknologi di masa depan, serta berlomba untuk mengaplikasikan
dan menciptakan berbagai perangkat teknologi untuk kemudahan kehidupan.
Sehingga kita dapat meningkatkan taraf hidup dan menciptakan kesjahteraan di
seluruh dunia
Hampir setiap hari kita bertemu dengan teknologi entah teknologi yang lawas
maupun teknologi yang super canggih. Teknologi tersebut kian hari kian canggih
seakan - akan membuat kita dituntut untuk memilikinya. Bahkan hasrat manusia
untuk hidup serba instan membuat kita terus berpikir untuk mencari cara untuk
mewujudkannya. Bahkan hal yang dahulu adalah khayalan manusia sekarang dapat
terwujud. Kini perusahaan - perusahaan teknologi sedang gencar - gencarnya
berlomba untuk meningkatkan kualitas mereka. Tak heran bila dalam hitungan hari
ada saja jenis teknologi - teknologi baru yang muncul mewarnai pasaran dunia dan
yang membuat kita terus dimanjakan. Perkembangan teknologi tidak hanya disini
saja, tapi akan terus berlanjut. Oleh karena itu kita tak boleh ketinggalan akan itu.
Sehingga kita tak menjadi bangsa penikmat tapi bangsa penghasil, yang bangga akan
karya anak bangsa.
Saran
Seperti yang kita ketahui perkembangan teknologi terus berkembang dan tak
pernah berhenti. Begitu juga dengan produk yang di hasilkan dari teknologi yang
terus berkembang sesuai perkembangan zaman semakin beragam pula. Namun
perkembangan teknologi ini tidak sepenuhnya memberikan dampak positif tapi juga
memberikan dampak negatif pada penggunanya. Oleh karenanya, diperlukan
kesadaran dari pengguna teknologi dan pengawasan oleh pihak - pihak terkait serta
pembatasan dalam penggunaan teknologi, agar tidak terjadi sesuatu yang tidak
diharapkan. Untuk itu bijaksanalah dalam mengunakan dan mengembangkan
teknologi.
Daftar Pustaka
http://nurun.lecturer.uin-malang.ac.id/wp-
content/uploads/sites/7/2013/03/Material-Komposit.pdf
http://www.alekkurniawan.com/2011/04/sejarah-ilmu-dan-teknologi-
material.html?m=1
https://intenselynews-com.cdn.ampproject.org/v/s/intenselynews.com/sejarah-
lengkap-penemuan-emas-logam-
mulia/amp/?amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGwASA%3D#
aoh=16029421956762&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_
tf=From%20%251%24s&share=https%3A%2F%2Fintenselynews.com%
2Fsejarah-lengkap-penemuan-emas-logam-mulia%2F
https://www.researchgate.net/publication/341310555_MATERIAL_TEKNIK_LOGAM
_KERAMIK_POLIMER_DAN_KOMPOSIT
http://indonesiabch.menlhk.go.id/bioteknologi-1-konsep-dasar-dan-
perkembangan/#:~:text=dilakukan%20secara%20massal.-
,Bioteknologi%20modern,kloning%2C%20dan%20lain-lain
https://s.docworkspace.com/d/AIKW_-ezipZUiurA3ZenFA
https://biologikelbiotek.wordpress.com/
https://s.docworkspace.com/d/AENYlumzipZUkq_C3ZenFA
http://ray-vino-alone.blogspot.co.id/2011/07/perkembangan-teknologi-
informasi.html
http://radithdothz.blogspot.com/2012/02/perkembangan-teknologi-masa-kini.html