Anda di halaman 1dari 24

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI

Mata Kuliah:
WAWASAN IPTEKS 3 INGGRIS A

OLEH KELOMPOK 6:

Nadiyah Nur Faizah A ( F041201022 )


Cahya Fuadi Muchlis ( F041201023 )
Nurannisa ( F041201024 )
Andi Muh. Ryamizard Patempoi ( F041201025 )
Nurul Aini ( F041201026 )

PROGRAM STUDI SASTRA INGGRIS


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
Bab I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang sangat pesat di era globalisasi saat ini telah
memberikan banyak manfaat dalam kemajuan diberbagai aspek sosial.Penggunaan teknologi
oleh manusia dalam membantu menyelesaikan pekerjaan merupakan hal yang menjadi
keharusan dalam kehidupan.Perkembangan teknologi ini juga harus diikuti dengan
perkembangan pada Sumber Daya Manusia (SDM).Manusia sebagai pengguna teknologi
harus mampu memanfaatkan teknologi yang ada saat ini, maupun perkembangan teknologi
tersebut selanjutnya.

Adaptasi manusia dengan teknologi baru yang telah berkembang wajib untuk
dilakukan melalui pendidikan.Hal ini dilakukan agar generasi penerus tidak tertinggal dalam
hal teknologi baru.Dengan begitu, teknologi dan pendidikan mampu berkembang bersama
seiring dengan adanya generasi baru sebagai penerus generasi lama. Beberapa cara adaptasi
tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk pelatihan maupun pendidikan. Pendidikan
merupakan sebuah sarana yang efektif dalam mendukung perkembangan serta peningkatan
sumber daya manusia menuju ke arah yang lebih positif.Kemajuan suatu bangsa bergantung
kepada sumber daya manusia yang berkualitas, dimana hal itu sangat ditentukan dengan
adanya pendidikan. Seperti yang telah tertulis dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang salah satu isinya membahas mengenai pendidikan
meupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan


masalah sebagai berikut:

 Apa yang dimaksud dengan teknologi material, nanoteknologi,


bioteknologi dan teknologi informasi ?
 Bagaimana perkembangan teknologi material, nanoteknologi,
bioteknologi dan teknologi informasi dewasa ini ?
 Apasajakah Implikasi dari penggunaan dan perkembangan
berbagai teknologi tersebut bagi kehidupan manusia ?

C. Tujuan Penyusunan

Adapun Tujuan dibuatnya/ disusunya makalah ini adalah sebagai berikut:

 Untuk mengetahui empat bidang pengembangan teknologi yaitu


teknologi material, nanoteknologi, bioteknologi dan teknologi
informasi.
 Untuk mengetahui Implikasi yang diakhibatkan oleh empat bidang
tersebut di dalam kehidupan yang berdampak lansung pada
manusia (khususnya) dan makhluk hidup lainnya (umumnya).
 Untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen matakuliah
Wawasan IPTEKS kepada tim penyusun selaku mahasiswa
matakuliah tersebut.

D. Manfaat Penyusunan

Dari rumusan masalah dan tujuan penyusunan manfaat yang ingin


dicapai dari disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut:

 Dapat mengetahui apa itu Teknologi Material, Nanoteknologi,


Bioteknologi, teknologi informasi dan juga perkembangan serta
dampak yang ditimbulkan dari penggunaan dan perkembangan
berbagai bidang teknologi tersebut.
 Terselesaikannya tugas yang diamanatkan oleh dosen matakuliah
ini dan semoga tim penyusun bisa memperoleh nilai yang
memuaskan.
Bab II
PEMBAHASAN

I. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI MATERIAL

Teknologi material adalah rekayasa atau cara memproduksi bahan agar


diperoleh bahan olahan sesuai dengan yang diinginkan secara efisien ditinjau dari
segi ekonomi, tingkat kesulitan proses, efisiensi, dampak lingkunagn, regulasi
pemerintah dan lain-lain.

Sejarah menunjukkan bahwa perkembangan dan kemajuan masyarakat kita


selama ini ditunjukkan dengan kemampuannya untuk menghasilkan dan
memanipulasi material. Perkembangan peradaban terbagi berdasarkan tingkat
perkembangan teknologi material yang dikuasai oleh manusia dari zaman ke
zaman.Kemudian dikenal beberapa istilah, seperti zaman batu dan zaman
logam.Zaman logam lebih spesifik lagi, terbagi kedalam zaman perunggu dan zaman
besi. Pada zaman batu, kemampuan manusia dalam mengolah material lebih terbatas
dimana hanya tergantung dari ketersediaan material yang ada di permukaan bumi
secara alami, misalnya: batu, lempung, kulit hewan, tulang, dan lain sebagainya.

Peningkatan kemampuan manusia dalam menguasai teknik pengolahan


material menjadikan manusia mampu memproduksi perlengkapan-perlengkapan
berbasis material dengan baik.Hal ini didukung dengan adanya penemuan material
yang berasal dari perut bumi dan lebih baik dari material di permukaan bumi.Melalui
hal ini, manusia mulai menguasai teknik pembuatan beragai peralatan berbasis logam
yang kemudian memunculkan era penggunaan logam.Di era sekarang ini, terdapat
tujuh jenis logam yang diyakini telah dikembangkan pada peradaban awal manusia
yaitu emas, perak, tembaga, besi, timah putih, timah hitam, dan air raksa.Alasan
mengapa tujuh logam ini dikenal oleh peradaban awal karena secara alami logam-
logam tersebut terdapat dalam bentuk yang lebih bebas di alam atau terkandung
secara dominan pada mineralnya sehingga secara sederhana mampu diolah.
Awal mula penggunaan logam:

1. Emas ditemukan di dataran Spanyol dengan usia sekitar 40.000 SM dan di


tahun 1932 SM emas digunakan sebagai alat budaya dan spiritual kuno di
Mesir Kuno.
2. Sekitar masa 4700 SM, tembaga sudah digunakn secara luas sebagai
bahan prsenjataan dan dalam kehidupan sehari-hari oleh bangsa
Mesopotamia, Mesir, Yunani, Bolivia, Romawi serta penduduk China dan
India.
3. Perak telah dikenal semenjak sekitar 4000 SM, digunakan secara luas
sebagai alat tukar perdagangan.
4. Timah hitam mulai digunakan sekitar 3500 SM sebagai peralatan makan,
minum, pipa dan akuaduk oleh kekaisaran Romawi.
5. Timah putih ditemukan sekitar tahun 1750 SM oleh bangsa Mesir sebagai
bahan dekoratif.
6. Besi mulai diekstraksi oleh bangsa Skandinavia pada awal tahun masehi.
Proses perduksian biji besi ditemukan oleh peradaban Cina sekitar tahun
2000 SM.
7. Air raksa (mercury) ditemukan sekitar tahun 1600 SM yang saat itu
disebut sebagai quicksilver.

Perkembangan penggunaan logam semakin pesat dari masa ke masa. Teknologi


material yang sebenarnya dimulai dengan munculnya pidato Presiden Amerik
Serikat, Ronald Reagen (1986) yang mengusulkan suatu rencana “Orient Express”,
yang lepas landas dari Washington terbang ke Tokyo dalam waktu singkat yaitu 2
jam. Diusulkan dua konsep, yaitu:

1. Pengembangan pesawat Hypersonic.


2. Pengembangan pesawat Supersonic (lebih cepat dari Concord).

Untuk membuat rancangan ini dibutuhkan konstruksi bahan berkualitas tinggi,


tahan panas, dan kuat serta membutuhkan biaya yang sangat besar.

Komposit merupakan salah satu bagian dari teknologi material dengan definisi
suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari dua atau lebih bahan dimana
sifat masing-masing bahan berbeda satu sama lainnya baik itu sifat kimia maupun
fisikanya dan tetap terpisah dalam hasil akhir bahantersebut (bahan komposit).
Adapun jenis-jenis komposit antara lain:
a. PMC: Polymer Matrix Composite
Sifat komposit ini adalah biaya pembuatan lebih rendah, dapat dibuat dengan
produksi massal, ketangguhan baik, tahan simpan, siklus pabrikasi dapat
dipersingkat, kemampuan mengikuti bentuk, dan lebih ringan. Aplikasi PMC
antara lain matrikx berbasis polyester dengan serat gelas dan matriks berbasis
termostet dengan serat carbon.
b. MMC: Metal Matrix Composite
MMC adalah salah satu jenis komposit yang memiliki matriks logam.MMC
mulai dikembangkan sejak tahun 1996.Pada mulanya yang diteliti adalah
Continous Filamen MMC yang digunakan dalam aplikasi aerospace.Adapun
aplikasi MMC adalah komponen automotive, peralatan militer, aircraft, dan
peralatan elektronik.
c. CMC: Ceramic Matrix Composite
CMC merupakan material 2 fasa dengan 1 fasa berfungsi sebagai
reinforcement dan 1 fasa sebagai matriks, dimana matriksnya terbuat dari
keramik. Reinforcement yang umum digunakan pada CMC adalah oksida,
carbide, dan nitrid. Salah satu proses pembuatan dari CMC yaitu dengan
proses DIMOX, yaitu proses pembentukan komposit dengan reaksi oksidasi
leburan logam untuk pertumbuhan matriks keramik disekeliling daerah filler.
Aplikasinya meliputi chemical processing, power generation, wate
inineration, grafit, dan SiC.
d. IMC: Intermetalic Compound (TIAI)
e. AC-C: Advence C-C.
II. PENGEMBANGAN NANOTEKNOLOGI

Sejarah Nanoteknologi

Pertama kali konsep nanoteknologi diperkenalkan oleh Richard Feynman


pada sebuah pidato ilmiah yang diselenggarakan oleh American PhysicalSociety di
Caltech (California Institute of Technology) 29 Desember 1959 dengan judul
“There’s Plenty of Room at the Bottom”. Richard Feynman adalah seorang ahli
Fisika dan pada tahun 1965 memenangkan hadiah nobel dalam bidang fisika. Istilah
Nanoteknologi pertama kali diresmikan oleh Prof Norio Taniguchi dari Tokyo
Science University tahun 1974 dalam makalahnya yang berjudul “On Basic Concept
of ‘Nano-Technology’,” Proc. Intl Conf. Prod. Eng. Tokyo, Part II, Japan Society of
Precision Engineering 1974. Pada tahun 1980-an definisi Nanoteknologi dieksplorasi
lebih jauh lagi oleh Dr. Eric Drexler melalui buku yang berjudul “Engines of
Creation: The Coming Era of Nanotechnology”.

Berdasarkan asal katanya, “nano” berasal dari bahasa latin yang berarti
sesuatu yang sangat kecil (dwarf) atau satu per satu miliyar (10-9). Teknologi nano
dapat didefinisikan sebagai sebuah ilmu yang berhubungan dengan benda-benda yang
berukuran 1 hinggah 100 nm, memiliki sifat yang berbeda dari bahan asalnya dan
memiliki kemampuan untuk mengontrol atau memanipulasi dalam skala atom
(Kuzma and Verhage, 2006).

Deskripsi awal dari nanoteknologi mengacu pada tujuan penggunaan


teknologi untuk memanipulasi atom dan molekul untuk membuat produk yang
berskala makro. Jadi nanoteknologi merupakan suatu proses merekayasa atom
(bahan) dari sesuatu yang mungkin tidak memiliki nilai atau manfaat yang tampak
dan menjadikannya bahan/produk yang sangat mahal serta bernilai.

Pada skala nano, modifikasi materi dapat dilakukan untuk menciptakan materi yang
memiliki ukuran, struktur, dan sifat yang dikehendaki dengan lebih efektif dan
efisien. Materi berupa nanopartikel memiliki sifat yang unik,yang dapat dikontrol dan
dimodifikasi ukuran, bentuk, sifat kimia serta fungsionalisasi.

Nanoteknologi mempunyai peluang sangat besar di dunia, dan secara khusus


di Indonesia. Karena Indonesia memiliki sumber daya alam lokal yang sangat besar
untuk diolah sebagai bahan baku nano maupun pembuatan nanopartikel.
Perkembangan nanoteknologi saat ini masih berupa embrio, yang artinya peluang
untuk mengembangkan teknologi ini masih terbuka lebar, baik dikalangan akademisi,
peneliti, maupaun industry.

No. Bidang Aplikasi


1. Tekstil Bahan antinoda, bahan penutup luka, bahan
penghantar listrik, serat polimer alami/sintetis.

2. Kesehatan dan Terapi kanker, biomarker, pengantar obat, pencintraan


biomedis (MRI, IR), antibakteri, pelepasan obat yang terkontrol,
proteksi UV.

3. Industri Katalis bahan kimia, pigmen nano, tinta nano, teknis


refraksi indeks

4. Pangan dan Pertanian Nutrasetikal, fungisida, katalis pemroses makanan,


sensor analis keamanan pangan, pengemas makanan.

5. Elektronik Sensor dengan sensivitas yang tinggi, computer


quantum, sensor kimkia, sensor gas, magnet
berkualitas tinggi, laser quantum.

6. Lingkungan Sensor pengamatan polusi, katalis lingkungan


penangkap polutan, penanganan air limbah.

7. Energi Katalis fuel cell, fotokatalis produksi hydrogen, katalis


zat bahan bakar

 Di bidang makan dan minuman, penggunaan nanopartikel dengan penyalut seng


oksida (ZnO) dapat melindungi senyawa asam linoleat terkonjugasi dan asam
linoleat gamma terhadap suhu tinggi diatas 50 ºC.
 Nanopartikel dapat digunakan sebagai pengantar obat melalui berbagai jalur
pengiriman. Nanopartikel sangat penting dalam pengantaran obat secara intravena
sehingga dapat melewati pembuluh darah terkecil secara aman. Penggunaan
nanopartikel juga dapat memperluas permukaan obat sehingga meningkatkan
kelarutan obat dalam sistem pengantaran obat melalui saluran pernapasan (Jain,
2008). Beberapa jenis Beberapa jenis nanopartikel yg dapat digunakan sebagai
pengantar obat antara lain nanopartikel emas, nanopartikel kalsium fosfat,
nanopartikel siklodekstrin, dan nanopartikel kitosan.
 Pembuatan edible nanocoating (Coating nano yang dapat dimakan), saat ini
teknologi nano mampu mengembangkan coating yang dapat dimakan berukuran
nano yaitu setipis 5 nm, yang tidak Nampak oleh mata telanjang. Jenis coating
tersebut dapat digunakan untuk daging, keju, buahbuahan, sayuran, confectionary,
bakeruy, goods dan fant goods. Jenis coating tersebut dapat memberikan barier
terhadap ucapan dan pertukaran gas. Coating tersebut berfungsi sebagai wahana
untuk lebih menampakkan warna, cita rasa, anti oksidan, enzyme dan senhyawa
antibrowning dan dapat meningkatkan daya simpan, bahkan setelah kemsan
dibuka.

III. PENGEMBANGAN BIOTEKNOLOGI

Istilah bioteknologi pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky pada tahun 1917.
Bioteknologi berasal dari kata: Bios: hidup; Teuchos: alat; Logos: ilmu. Bioteknologi
dapat diartikan sebagai cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhlukhidup
(bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup
(proteinbioaktif, enzim, vitamin, asam basa organik, alkohol, dan lain lain) dalam
proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa bagi kepentingan hidup
manusia.

bioteknologi secara holistic adalah suatu proses yang unsur-unsurnya


meliputi:

1. Input yaitu bahan kasar (raw material) yang akan diolah seperti; beras,
anggur, susu,dan sebagainya.
2. Proses yaitu mekanisme pengolahan yang meliputi; proses penguraian
ataupenyusunan oleh agen hayati.
3. Output yaitu produk baik berupa barang dan/atau jasa, seperti; alkohol,
enzim,antibiotika, hormon, dan pengolahan limbah (Nurcahyo, 2011).
Sejarah Perkembangan Bioteknologi

Dikutip dalam buku Dinata (2007 : 2-5) sejarah perkembangan


Bioreknologi adalah Seorang futures Amerika, Alvin Toffler (1980), menuliskan
prognosis yang sangat terkenal dalam buku “The Thrid Wave” (Geolombang
ketiga). Prognosis itu berisi tentang empat teknologi yang sangat berperan dalam
kebudayaan manusia di abad ke-20 dan 21. Keempat teknologi tersebut adalah
mikroelektronik, teknologi alternatif, aeronautika, dan bioteknologi.
Revolusi biologi, yang diawali dengan penemuan struktur heliks ganda
(double helix) molekul DNA (asam deoksiribonukleat) oleh Watson dan Crick
(1953), melejit pesat dipertengahan tahub 1970-an dengan berkembangnya
rekayasa genetika. Perkembangan ini menjadikan bioteknologi bidang ilmiah
antar disiplin yang member harapan untuk memecahkan problem yang dihadapi
manusia,. Sebenarnya, penerapan proses-proses bioteknologi telah dikenal dan
dibudidayakan oleh umat manusia selama berabad-abad.
Dipenghujung abad ke-20, bioteknologi telah menjadi salah satu
penopang kegiatan industry, terutama di Negara-negara maju. Menurut Trisyono
(2004), mengatakan bahwa produk bioteknologi maju merupakan produk yang
dikatakan “low volume high value”, sebagai contoh adalah perbandingan produk
bioteknolgi maju dibandingkan dengan produk lain seperti produk hormone
tumbuh manusia, obat anti kanker, kokain, emas dan kapas. Sebaliknya, upaya
pengembangan dan penerapan bioteknologi di Negara-negara berkembang,
termasuk Indonesia, masih menghadapi banyak masalah dan dilema. Hal ini
karena penelitian dan penerapan bioteknologi memerlukan modalyang cukup
besar dan dukungan sumber daya manusia yang berkelayakan tinggi, seperti para
pakar yang kompeten.

 Perkembangan bioteknologi dapat dikelompokkan menjadi empat tahapan/


gelombang sebagai berikut (dvill-staw.blogspot.com :2012):
1. Gelombang pertama
Periode ini disebut tahap bioteknologi generasi pertama atau era pra-
Pasteur. Tahap ini dicirikan oleh pemanfaatan atau pendayaagunaan mikroba
(bakteri, kapang, dan khamir) untuk pengawetan dan/atau pembuatan makanan
dan minuman. Sampai tahun 1940-an, penggunaan mikroba juga dikembangkan
untuk produksi bahan kimia (misalnya, asteon butanol dan asam sitrat) dan
biomassa.
2. Gelombang kedua
Tahap bioteknologi generasi kedua dimulai ketika ditemukan penisilin
oleh Fleming (1928/1929) dan mulai dimanfaatkan dalam industry pada tahun
1944. Pada era ini dan sampai sekarang, kegiatan bioteknologi diwarnai oleh
industri dan produksi antibiotic, vitamin, dan asam-asam organic dengan
menggunakan proses fermentasi. Masa generasi kedua ini dikenal pula sebagai era
antibiotik.
3. Gelombang ketiga
Tahap bioteknologi generasi ketiga melejit pesat pada pertengahan tahu
1970-an dengan dimanfaatkannya rekaya genetika untuk memanipulasi dan
memperbaiki sifat organisme sebagai “agen” yang berperan penting dalam
bioproses. Berbagai produk farmasi dan kedokteran yang bernilai tinggi seperti
interferon, hormone, dan vaksin diproduksi dengan memanfaatkan teknik rekaya
genetika. Teknologi hibridoma yang ditemukan oleh Kohler dan Milstein (1975)
membuka era produksi antibody monoclonal (Anonim, 1990). Kekhususan tahap
perkembangan ini menyebabkan masa ini dinamakan tahap bioteknologi baru.

4. Gelombang keempat

Gelombang ini dicirikan dengan perekayasaan struktur enzim ( tiga dimensi )


yang dikaji dalam bidang protein engineering. Perkembangan proses
bioteknologis tidak lepas dari peran enzim sebagai biokatalis. Pengkajian sifat
dan kinetika reaksi enzimatik dan perkembangan peralatan analisis, seperti
kristalografi sinar X dan spektrofotometer massa yang ditopang oleh rekayasa
genetik telah memunginkan ahli biokimia merekayasa enzim sesuai sifat yang
diinginkan. Generasi kempat ini juga dikenal sebagai era rekayasa enzim
protein. Adapun proses bioteknologi yang diterapkan pada hasil keilmuan baru
(bioteknologi baru).

 Hingga sekarang manusia telah mengalami tiga periode perkembangan


bioteknologi, yaitu sebagai berikut (www.file-edu.tumblr.com: 2011) :
1. Periode bioteknologi tradisional ( sebelum abad ke-15 M )
Dalam periode ini telah ada teknologi pembuatan minuman bir dan
anggur menggunakan ragi (6000 SM), mengembangkan roti dengan ragi (4000
SM), dan pemanfaatan ganggang sebagai sumber makanan yang dilakukan oleh
bangsa aztek (1500 SM ).
Contoh produk bioteknologi tradisional, misalnya:

 di bidang pangan ada pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal
sejak abad ke-19,
 pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidang
pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan.
 di bidang medis, antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin
walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang
tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreactor
oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat
dilakukan secara massal.

2. Periode bioteknologi ilmiah ( abad ke-15 sampai ke-20 M)


Periode ini ditandai dengan adanya beberapa peristiwa berikut ini :

 Tahun 8000 SM :Pengumpulan benih untuk ditanam kembali. Bukti bahwa


bangsa Babilon, Mesir, dan Romawi melakukan praktik pengembangbiakan
selektif (seleksi artifisal) untuk meningkatkan kualitas ternak.
 Tahun 6000 SM :Pembuatan bir, fermentasi anggur, membuat roti dengan
bantuan ragi.
 Tahun 4000 SM :Bangsa Tionghoa membuat yoghurt dan keju dengan
bakteri asam laktat.
 Tahun 1500 :Pengumpulan tumbuhan di seluruh dunia.
 Tahun 1665 :Penemuan sel oleh Robert Hooke (Inggris) melalui mikroskop.
 Tahun 1670 :Usaha penambangan biji tembaga dengan bantuan mikrob di
Rio Tinto, Spanyol.
 Tahun 1686 :Penemuan mikrosop oleh Antony van Leeuwenhoek yang juga
menjadi manusia pertama yang dapat melihat mikrob.
 Tahun 1800 :Nikolai I. Vavilov menciptakan penelitian komprehensif
tentang pengembangbiakan hewan.
 Tahun 1856 :Gregor Mendel mengawali genetika tumbuhan rekombinan.
 Tahun 1865 :Gregor Mendel menemukan hukum hukum dalam
penyampaian sifat induk keturunannya.
 Tahun 1870 : Louis pasteur menemukan adanya mikrob dalam makanan
dan minuman.
 Tahun 1880 :Penemuan Mikroorganisme.
 Tahun 1890 : alkohol dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar motor.
 Tahun 1897 : penemuan enzim dari ekstrak ragi yang dapat mengubah gula
menjadi alkohol oleh Eduard Buchner.
 Tahun 1910 :Bakteri penghasil aseton, butanol, gliserol.
 Tahun 1912 : pengelolahan limbah dengan menggunakan mikrob.
 Tahun 1915 : produksi aseton, butanol, dan gliserol dengan menggunakan
bakteri.
 Tahun 1919 :Karl Ereky, Insinyur Hongaria, orang pertama menggunakan
kata bioteknologi.
 Tahun 1928 :Struktur rantai DNA terungkap.
 Tahun 1953 :Penemuan dbakteri antibiotika baru (streptomicin,
spalosporin,dll)
 Tahun 1950-an: Mikroba untuk menambang uranium di kanada.
 Tahun 1970 :Peneliti di AS berhasil menemukan enzim pembatas yang
digunakan untuk pemotongan gen gen.
 Tahun 1973 :DNA rokombinan ditemukan dan percobaan rekayasa genetika
pertama berhasil.
 Tahun 1973 :Hibridoma menghasilkan antibodi monoclonal
 Tahun 1975 :Metode produksi antibodi monoklonal dikembangkan oleh
Kohler dan Milstein
 Tahun 1978 :Para peneliti di AS berhasil membuat insulin dengan
menggunakan bakteri yang terdapat pada usus besar
 Tahun 1981 :Insulin hasil rekayasa genetika diperbolehkan digunakan pada
manusia
 Tahun 80-an Interferon, hormone tumbuh, vaksin hepatitis, dihasilkan dari
rekayasa, pertengahan
 Tahun akhir 80-an Bahan mentah industri plastic dari mikroba, interferon
untuk kanker,
 Tahun 1990 :Mikroba hasil rekayasa membantu mengesterak minyak dari
tanah
 Tahun 1992 FDA menyetujui makanan GM pertama dari Calgene: tomat
"flavor saver"
 Tahun 2000 Perampungan Human Genome Project
3. Periode bioteknologi modern ( abad ke-20 M sampai sekarang)
Periode ini diawali dengan penemuan teknik rekayasa genetik pada
tahun 1970-an. Era rekayasa genetik dimulai dengan penemuan enzim
endonuklease restiksi oleh Dussoix dan Boyer. Dengan adanya enzim tersebut
memungkinkan kita dapat memotong ADN pada posisi tertentu, mengisolasi gen
dari kromosom suatu organisme, dan menyisipkan potongan ADN lain ( dikenal
dengan teknik ADN rekombinan). Setelah penemuan enzim endonuklease
restriksi, dilanjutkan dengan program bahan bakar alkohol dari brazil, teknologi
hibridoma yang menghasilkan antibodi monoklonal (1976), diberikannya izin
untuk memasarkan produk jamur yang dapat dikonsumsi manusia kepada Rank
Hovis Mc. Dougall (1980). Peran teknologi rekayasa genetik pada era ini
semakin terasa dengan diizinkannya penggunaan insulin hasil percobaan
rekayasa genetik untuk pengobatan penyakit diabetes di Amerika Serikat pada
tahun 1982. Insulin buatan tersebut diproduksi oleh perusahaan Eli Lilly dan
Company.
Hingga saat ini, penelitian dan penemuan yang berhubungan dengan
rekayasa genetik terus dilakukan.

Berbagai hasil keilmuan baru tentang penerapan bioteknologi sebagai berikut:

1. Rekayasa genetik
Merupakan usaha untuk mengubah atau memanipulasi bahan/materi
genetik suatu organisme secara invitro melalui penambahan, penggantian,
pengurangan, atau modifikasi gen sehingga diperoleh ciri-ciri dengan
kemampuan baru. Penambahan gen dilakukan dengan teknologi rekombinan
DNA atau yang sering disebut kloning gen. Teknologi ini memberikan
kesempatan tak terbatas bagi terbentuknya kombinasi barudari gen, yang
tentunya tidak akan terjadi secara alami pada kondisi normal.

2. Teknik bayi tabung.


Teknik ini pertama kalinya dikenalkan oleh Steptoe dan Edward dari
Inggris pada tahun 1977.Dengan penemuan teknik laparoskopi,
memungkinkan sel sperma suami dan sel telur istri difertilisasikan dalam
cawan petri atau dalam tabung (invitro). Karena pembuahan terjadi diluar,
maka teknik ini disebut dengan fertilisasi invitro (dalam tabung).Hasil
pembuahan tersebut, kemudian ditanamkan kembali ke dalam rahim istri,
sehingga istri dapat mengandung dan melahirkan anak sebagaimana biasanya.
Bayi yang diproses seperti tersebut dinamakan bayi tabung.

3. Teknologi hibridoma (hibridasi)


adalah suatu cara untuk menyatukan dua sel dari jaringan-jaringan
berbeda pada suatu organisme yang sama atau bahkan organisme yang
berbeda dan menggabungkannya menjadi satu, sehingga diperoleh satu sel
tunggal (sel hibrid).

4. kultur jaringan.
Kultur jaringan adalah suatu metode yang digunakan untuk
mengisolasi bagian dari suatu tanaman agar tanaman tersebut dapat
memperbanyak diri.

5. Penerapan bioteknologi di saat ini juga dapat dijumpai pada pelestarian


lingkungan hidup dari polusi. Misalnya saja penguraian minyak bumi yang
tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik
(racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.

6. Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para


penderita stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau
kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala.

IV. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI

Perkembangan teknologi menjadi hal yang sudah tidak asing lagi


perkembangan teknologi informasi saat ini memang jauh lebih pesat dari tahun tahun
sebelumnya transformasi dari teknologi masalalalu menjadi teknologi yang lebih
cangggih mudah dan cepat.
 Evolusi Perkembangan Teknologi Informasi

Tidak dapat disangkal bahwa salah satu penyebab utama terjadinya era
globalisasi yang datangnya lebih cepat dari dugaan semua pihak adalah karena
perkembangan pesat teknologi informasi. Implementasi internet, electronic
commerce, electronic data interchange, virtual office, telemedicine, intranet, dan lain
sebagainya telah menerobos batas-batas fisik antar negara. Penggabungan antara
teknologi komputer dengan telekomunikasi telah menghasilkan suatu revolusi di
bidang sistem informasi. Data atau informasi yang pada jaman dahulu harus
memakan waktu berhari-hari untuk diolah sebelum dikirimkan ke sisi lain di dunia,
saat ini dapat dilakukan dalam hitungan detik. Tidak berlebihan jika salah satu pakar
IBM menganalogikannya dengan perkembangan otomotif sebagai berikut:
“seandainya dunia otomotif mengalami kemajuan sepesat teknologi informasi, saat
ini telah dapat diproduksi sebuah mobil berbahan bakar solar, yang dapat dipacu
hingga kecepatan maximum 10,000 km/jam, dengan harga beli hanya sekitar 1 dolar
Amerika !”. Secara mikro, ada hal cukup menarik untuk dipelajari, yaitu bagaimana
evolusi perkembangan teknologi informasi yang ada secara signifikan mempengaruhi
persaingan antara perusahaan-perusahaan di dunia, khususnya yang bergerak di
bidang jasa.

Secara garis besar, ada empat periode atau era perkembangan sistem informasi,
yang dimulai dari pertama kali diketemukannya komputer hingga saat ini.Keempat
era tersebut (Cash et.al., 1992) terjadi tidak hanya karena dipicu oleh perkembangan
teknologi komputer yang sedemikian pesat, namun didukung pula oleh teori-teori
baru mengenai manajemen perusahaan modern.Ahli-ahli manajemen dan organisasi
seperti Peter Drucker, Michael Hammer, Porter, sangat mewarnai pandangan
manajemen terhadap teknologi informasi di era modern.

Oleh karena itu dapat dimengerti, bahwa masih banyak perusahaan terutama di
negara berkembang (dunia ketiga), yang masih sulit mengadaptasikan teori-teori baru
mengenai manajemen, organisasi, maupun teknologi informasi karena masih
melekatnya faktor-faktor budaya lokal atau setempat yang mempengaruhi behavior
sumber daya manusianya.Sehingga tidaklah heran jika masih sering ditemui
perusahaan dengan peralatan komputer yang tercanggih, namun masih dipergunakan
sebagai alat-alat administratif yang notabene merupakan era penggunaan komputer
pertama di dunia pada awal tahun 1960-an.
 Perkembangan Teknologi Era Komputerisasi

Periode ini dimulai sekitar tahun 1960-an ketika mini computer dan mainframe
diperkenalkan perusahaan seperti IBM ke dunia industri. Kemampuan menghitung
yang sedemikian cepat menyebabkan banyak sekali perusahaan yang
memanfaatkannya untuk keperluan pengolahan data (data processing).Pemakaian
komputer di masa ini ditujukan untuk meningkatkan efisiensi, karena terbukti untuk
pekerjaan-pekerjaan tertentu, mempergunakan komputer jauh lebih efisien (dari segi
waktu dan biaya) dibandingkan dengan mempekerjakan berpuluh-puluh SDM untuk
hal serupa.

Pada era tersebut, belum terlihat suasana kompetisi yang sedemikian


ketat.Jumlah perusahaan pun masih relatif sedikit.Kebanyakan dari perusahaan
perusahaan besar secara tidak langsung “memonopoli pasar-pasar tertentu, karena
belum ada pesaing yang berarti.Hampir semua perusahaan-perusahaan besar yang
bergerak di bidang infrastruktur (listrik dan telekomunikasi) dan pertambangan pada
saat itu membeli perangkat komputer untuk membantu kegiatan administrasinya
sehari-hari.

Keperluan organisasi yang paling banyak menyita waktu komputer pada saat
itu adalah untuk administrasi back office, terutama yang berhubungan dengan
akuntansi dan keuangan. Di pihak lain, kemampuan mainframe untuk melakukan
perhitungan rumit juga dimanfaatkan perusahaan untuk membantu menyelesaikan
problem-problem teknis operasional, seperti simulasi-simulasi perhitungan pada
industri pertambangan dan manufaktur.

 Era Kemajuan Teknologi Informasi

Kemajuan teknologi digital yang dipadu dengan telekomunikasi telah membawa


komputer memasuki masa-masa “revolusi”-nya.Di awal tahun 1970-an, teknologi PC
atau Personal Computer mulai diperkenalkan sebagai alternatif pengganti mini
computer. Dengan seperangkat komputer yang dapat ditaruh di meja kerja (desktop),
seorang manajer atau teknisi dapat memperoleh data atau informasi yang telah diolah
oleh komputer (dengan kecepatan yang hampir sama dengan kecepatan mini
computer, bahkan mainframe). Kegunaan komputer di perusahaan tidak hanya untuk
meningkatkan efisiensi, namun lebih jauh untuk mendukung terjadinya proses kerja
yang lebih efektif. Tidak seperti halnya pada era komputerisasi dimana komputer
hanya menjadi “milik pribadi” Divisi EDP (Electronic Data Processing) pada suatu
perusahaan, di era kedua ini setiap individu di organisasi dapat memanfaatkan
kecanggihan komputer, seperti untuk mengolah database, spreadsheet, maupun data
processing (end-user computing). Pemakaian komputer di kalangan perusahaan
semakin marak, terutama didukung dengan alam kompetisi yang telah berubah dari
monompoli menjadi pasar bebas.Secara tidak langsung, perusahaan yang telah
memanfaatkan teknologi komputer sangat efisien dan efektif dibandingkan
perusahaan yang sebagian prosesnya masih dikelola secara manual.

Pada era inilah komputer memasuki babak barunya, yaitu sebagai suatu fasilitas
yang dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan, terutama yang
bergerak di bidang pelayanan atau jasa.Teori-teori manajemen organisasi modern
secara intensif mulai diperkenalkan di awal tahun 1980-an. Salah satu teori yang
paling banyak dipelajari dan diterapkan adalah mengenai manajemen perubahan
(change management).Hampir di semua kerangka teori manajemen perubahan
ditekankan pentingnya teknologi informasi sebagai salah satu komponen utama yang
harus diperhatikan oleh perusahaan yang ingin menang dalam persaingan
bisnis.Tidak seperti pada kedua era sebelumnya yang lebih menekankan pada unsur
teknologi, pada era manajemen perubahan ini yang lebih ditekankan adalah sistem
informasi, dimana komputer dan teknologi informasi merupakan komponen dari
sistem tersebut.

Kunci dari keberhasilan perusahaan di era tahun 1980-an ini adalah penciptaan
dan penguasaan informasi secara cepat dan akurat.Informasi di dalam perusahaan
dianalogikan sebagai darah dalam peredaran darah manusia yang harus selalu
mengalir dengan teratur, cepat, terus-menerus, ke tempat-tempat yang
membutuhkannya (strategis). Ditekankan oleh beberapa ahli manajemen, bahwa
perusahaan yang menguasai informasilah yang memiliki keunggulan kompetitif di
dalam lingkungan makro “regulated free market”. Di dalam periode ini, perubahan
secara filosofis dari perusahaan tradisional ke perusahaan modern terletak pada
bagaimana manajemen melihat kunci kinerja perusahaan.Organisasi tradisional
melihat struktur perusahaan sebagai kunci utama pengukuran kinerja, sehingga
semuanya diukur secara hirarkis berdasarkan divisi-divisi atau departemen.

Dalam teori organisasi modern, dimana persaingan bebas telah menyebabkan


customers harus pandai-pandai memilih produk yang beragam di pasaran, proses
penciptaan produk atau pelayanan (pemberian jasa) kepada pelanggan merupakan
kunci utama kinerja perusahaan. Keadaan ini sering diasosiasikan dengan istilah-
istilah manajemen seperti “market driven” atau “customer base company” yang pada
intinya sama, yaitu kinerja perusahaan akan dinilai dari kepuasan para pelanggannya.
Sangat jelas dalam format kompetisi yang baru ini, peranan komputer dan teknologi
informasi, yang digabungkan dengan komponen lain seperti proses, prosedur, struktur
organisasi, SDM, budaya perusahaan, manajemen, dan komponen terkait lainnya,
dalam membentuk sistem informasi yang baik, merupakan salah satu kunci
keberhasilan perusahaan secara strategis. Tidak dapat disangkal lagi bahwa kepuasan
pelanggan terletak pada kualitas pelayanan. Pada dasarnya, seorang pelanggan dalam
memilih produk atau jasa yang dibutuhkannya, akan mencari perusahaan yang
menjual produk atau jasa tersebut: cheaper (lebih murah), better (lebih baik), dan
faster (lebih cepat). Disinilah peranan sistem informasi sebagai komponen utama
dalam memberikan keunggulan kompetitif perusahaan. Oleh karena itu, kunci dari
kinerja perusahaan adalah pada proses yang terjadi baik di dalam perusahaan (back
office) maupun yang langsung bersinggungan dengan pelanggan (front office).
Dengan memfokuskan diri pada penciptaan proses (business process) yang efisien,
efektif, dan terkontrol dengan baiklah sebuah perusahaan akan memiliki kinerja yang
handal.

Tidak heran bahwa di era tahun 1980-an sampai dengan awal tahun 1990-an
terlihat banyak sekali perusahaan yang melakukan BPR (BusinessProcess
Reengineering), re-strukturisasi, implementasi ISO-9000, implementasi TQM,
instalasi dan pemakaian sistem informasi korporat (SAP, Oracle, BAAN), dan lain
sebagainya. Utilisasi teknologi informasi terlihat sangat mendominasi dalam setiap
program manajemen perubahan yang dilakukan perusahaan-perusahaan

 Perkembangan Teknologi Era Globalisasi Informasi

Belum banyak buku yang secara eksplisit memasukkan era terakhir ini ke dalam
sejarah evolusi teknologi informasi.Fenomena yang terlihat adalah bahwa sejak
pertengahan tahun 1980-an, perkembangan dibidang teknologi informasi (komputer
dan telekomunikasi) sedemikian pesatnya, sehingga kalau digambarkan secara grafis,
kemajuan yang terjadi terlihat secara eksponensial.

Ketika sebuah seminar internasional mengenai internet diselenggarakan di San


Fransisco pada tahun 1996, para praktisi teknologi informasi yang dahulu bekerja
sama dalam penelitian untuk memperkenalkan internet ke dunia industri pun secara
jujur mengaku bahwa mereka tidak pernah menduga perkembangan internet akan
menjadi seperti ini. Ibaratnya mereka melihat bahwa yang ditanam adalah benih
pohon ajaib, yang tiba-tiba membelah diri menjadi pohon raksasa yang tinggi
menjulang. Sulit untuk ditemukan teori yang dapat menjelaskan semua fenomena
yang terjadi sejak awal tahun 1990-an ini, namun fakta yang terjadi dapat
disimpulkan sebagai berikut:

Tidak ada yang dapat menahan lajunya perkembangan teknologi informasi.


Keberadaannya telah menghilangkan garis-garis batas antar negara dalam hal flow of
information. Tidak ada negara yang mampu untuk mencegah mengalirnya informasi
dari atau ke luar negara lain, karena batasan antara negara tidak dikenal dalam virtual
world of computer.Penerapan teknologi seperti LAN, WAN, GlobalNet, Intranet,
Internet, Ekstranet, semakin hari semakin merata dan membudaya di masyarakat.
Terbukti sangat sulit untuk menentukan perangkat hukum yang sesuai dan terbukti
efektif untuk menangkal segala hal yang berhubungan dengan penciptaan dan aliran
informasi.Perusahaan-perusahaan pun sudah tidak terikat pada batasan fisik
lagi.Melalui virtual world of computer, seseorang dapat mencari pelanggan di seluruh
lapisan masyarakat dunia yang terhubung dengan jaringan internet.Sulit untuk
dihitung besarnya uang atau investasi yang mengalir bebas melalui jaringan
internet.Transaksi-transaksi perdagangan dapat dengan mudah dilakukan di
cyberspace melalui electronic transaction dengan mempergunakan electronic money.

Tidak jarang perusahaan yang akhirnya harus mendefinisikan kembali visi dan
misi bisnisnya, terutama yang bergelut di bidang pemberian jasa. Kemudahan-
kemudahan yang ditawarkan perangkat canggih teknologi informasi telah merubah
mindset manajemen perusahaan sehingga tidak jarang terjadi perusahaan yang
banting stir menggeluti bidang lain. Bagi negara dunia ketiga atau yang sedang
berkembang, dilema mengenai pemanfaatan teknologi informasi amat terasa. Di suatu
sisi banyak perusahaan yang belum siap karena struktur budaya atau SDM-nya,
sementara di pihak lain investasi besar harus dikeluarkan untuk membeli perangkat
teknologi informasi.Tidak memiliki teknologi informasi, berarti tidak dapat bersaing
dengan perusahaan multi nasional lainnya, alias harus gulung tikar. Hal terakhir yang
paling memusingkan kepala manajemen adalah kenyataan bahwa lingkungan bisnis
yang ada pada saat ini sedemikian seringnya berubah dan dinamis. Perubahan yang
terjadi tidak hanya sebagai dampak kompetisi yang sedemikian ketat, namun karena
adanya faktor-faktor external lain seperti politik (demokrasi), ekonomi (krisis), sosial
budaya (reformasi), yang secara tidak langsung menghasilkan kebijakan-kebijakan
dan peraturan-peraturan baru yang harus ditaati perusahaan.

Secara operasional, tentu saja fenomena ini sangat menyulitkan para praktisi
teknologi informasi dalam menyusun sistemnya. Tidak jarang di tengah-tengah
konstruksi sistem informasi, terjadi perubahan kebutuhan sehingga harus diadakan
analisa ulang terhadap sistem yang akan dibangun. Dengan mencermati keadaan ini,
jelas terlihat kebutuhan baru akan teknologi informasi yang cocok untuk perusahaan,
yaitu teknologi yang mampu adaptif terhadap perubahan. Para praktisi negara maju
menjawab tantangan ini dengan menghasilkan produk-produk aplikasi yang berbasis
objek, seperti OOP (Object Oriented Programming), OODBMS (Object Oriented
Database Management System), Object Technology, Distributed Object, dan lain
sebagainya.
Bab III

PENUTUP

Kesimpulan

Perkembangan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam
kehidupan ini, karena perkembangan teknologi akan berjalan sesuai perkembangan
ilmu pengetahuan. Peerkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap
inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia.
Memberikan banyak kemudahan serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas
manusia. Namun manusia tidak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa
teknologi mendatangkan berbagai aspek negatif bagi manusia. Oleh karena itu untuk
mencegah atau mengurangi akibat negatif perkembangan teknologi, yang harus kita
lakukan sebagai makhluk yang bertanggung jawab adalah memanfaatkan teknologi
tersebut dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan norma dan nilai-nilai kebudayaan
yang berlaku.
Kemudian, mari kita berusaha belajar lebih giat untuk menjadi manusia yang
penuh dengan inisiatif - inisiatif baru dan ide - ide cemerlang untuk terus
mengembangkan teknologi di masa depan, serta berlomba untuk mengaplikasikan
dan menciptakan berbagai perangkat teknologi untuk kemudahan kehidupan.
Sehingga kita dapat meningkatkan taraf hidup dan menciptakan kesjahteraan di
seluruh dunia
Hampir setiap hari kita bertemu dengan teknologi entah teknologi yang lawas
maupun teknologi yang super canggih. Teknologi tersebut kian hari kian canggih
seakan - akan membuat kita dituntut untuk memilikinya. Bahkan hasrat manusia
untuk hidup serba instan membuat kita terus berpikir untuk mencari cara untuk
mewujudkannya. Bahkan hal yang dahulu adalah khayalan manusia sekarang dapat
terwujud. Kini perusahaan - perusahaan teknologi sedang gencar - gencarnya
berlomba untuk meningkatkan kualitas mereka. Tak heran bila dalam hitungan hari
ada saja jenis teknologi - teknologi baru yang muncul mewarnai pasaran dunia dan
yang membuat kita terus dimanjakan. Perkembangan teknologi tidak hanya disini
saja, tapi akan terus berlanjut. Oleh karena itu kita tak boleh ketinggalan akan itu.
Sehingga kita tak menjadi bangsa penikmat tapi bangsa penghasil, yang bangga akan
karya anak bangsa.
Saran

Seperti yang kita ketahui perkembangan teknologi terus berkembang dan tak
pernah berhenti. Begitu juga dengan produk yang di hasilkan dari teknologi yang
terus berkembang sesuai perkembangan zaman semakin beragam pula. Namun
perkembangan teknologi ini tidak sepenuhnya memberikan dampak positif tapi juga
memberikan dampak negatif pada penggunanya. Oleh karenanya, diperlukan
kesadaran dari pengguna teknologi dan pengawasan oleh pihak - pihak terkait serta
pembatasan dalam penggunaan teknologi, agar tidak terjadi sesuatu yang tidak
diharapkan. Untuk itu bijaksanalah dalam mengunakan dan mengembangkan
teknologi.
Daftar Pustaka

 http://nurun.lecturer.uin-malang.ac.id/wp-
content/uploads/sites/7/2013/03/Material-Komposit.pdf
 http://www.alekkurniawan.com/2011/04/sejarah-ilmu-dan-teknologi-
material.html?m=1
 https://intenselynews-com.cdn.ampproject.org/v/s/intenselynews.com/sejarah-
lengkap-penemuan-emas-logam-
mulia/amp/?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGwASA%3D#
aoh=16029421956762&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_
tf=From%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fintenselynews.com%
2Fsejarah-lengkap-penemuan-emas-logam-mulia%2F
 https://www.researchgate.net/publication/341310555_MATERIAL_TEKNIK_LOGAM
_KERAMIK_POLIMER_DAN_KOMPOSIT
 http://indonesiabch.menlhk.go.id/bioteknologi-1-konsep-dasar-dan-
perkembangan/#:~:text=dilakukan%20secara%20massal.-
,Bioteknologi%20modern,kloning%2C%20dan%20lain-lain
 https://s.docworkspace.com/d/AIKW_-ezipZUiurA3ZenFA
 https://biologikelbiotek.wordpress.com/
 https://s.docworkspace.com/d/AENYlumzipZUkq_C3ZenFA
 http://ray-vino-alone.blogspot.co.id/2011/07/perkembangan-teknologi-
informasi.html
 http://radithdothz.blogspot.com/2012/02/perkembangan-teknologi-masa-kini.html

Anda mungkin juga menyukai