Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Bahan kontruksi teknik kimia

OLEH
HASANUDDIN Dg. TAWANG
09220180074

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI


TEKNIK KIMIA

2019
Kata pengantar

Puji dan syukur penyusun panjatkan pada Allah SWT. Karena Dengan rahmat dan
karunia Allah SWT-lah penyusun dapat menyelesaikan karya tulis ini. Mengingat perkembangan
jaman yang semakin maju dan penduduk dimuka bumi ini semakin bertambah dari jaman ke
jaman tentu dibutuhkan berbagai penunjang demi kelangsungan hidup manusia, karena manusia
tidak bias bertahan hidup dalam satu generasi melainkan hidup bergenerasi. Pada generasi-
generasi tersebut terdapat berbagai macam kebutuhan manusia dari berbagai bidang,
salahsatunya tak terlepas dari bidang MATERIAL. Mengapa demikian, sebab manusia dalam
memenuhi semua kebutuhan hidupnya dari jaman ke jaman selalu berhubungan dengan material.
Sebagai contoh, terciptanya suatu teknologi, transportasi, barang barang rumahtanga, bangunan,
infrastruktur dan masih banyak yang lainnya. Itu semua tidak terlepas dari ilmu material. Hingga
terdapat beberapa jaman seperti jaman batu, jaman perunggu dan jaman besi. Itu semua
menunjukan bahwa manusia dari jaman kejaman selalu butuh engan material dan ilmu yang
mempelajari tentang material bahan tersebut yang berbeda sesuai dengan perkembangan
teknologi dari masa ke masa. Kami berterimakasih pada sumua pihak yang terlibat dalam
penyusunan, pembuatan, hingga penyerahan makalah ini. Tanpa andil mereka makalah ini tidak
akan tersusun dan selesai tepat waktu.

Akhir kata kami ucapkan terimakasih pada semua pihak yang bersangkutan dan semoga
bermanfaat untuk para penulis dan pembaca
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Material sejak dahulu sudah menjadi bagian integral dari kebudayaan dan peradaban
manusia; sebagai contoh, kita menamai beberapa periode di masa lampau sebagai Zaman Batu,
Zaman Perunggu, dan Zaman Besi. Teknologi-teknlogi mutakhir masa kini sangat bergantung
pada material canggih semuanya memanfaatkan perangkat, produk , dan sistem yang terbuat dari
material.

Setiap bagian dari kehidupan kita tidak terlepas dari peranan material seperti transportasi,
bangunan, pakaian, komunikasi, hiburan, dan produk makanan. Berkat penyempurnaan-
penyempurnaan material yang dilakukan oleh para ilmuan dan ahli teknologi selama ini, orang
dapat membuat produk yang lebih baik. Menurut sejarah, kemajuan dan perkembangan dari
kehidupan manusia berkaitan dengan kemampuan untuk membuat dan merekayasa material
untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Manusia pertama yang berada di bumi hanya mengenal sedikit jenis material, yaitu
material yang secara alami berada di alam seperti batu, kayu, kulit dan sebagainya. Seiring
dengan berjalannya waktu, mereka mulai melakukan beberapa teknik untuk memproduksi suatu
material yang memiliki sifat lebih unggul dibandingkan dengan material yang berada di alam.
Material baru ini meliputi tembikar dan logam. Lebih dari itu, sifat dari suatu material dapat
diubah dengan memberikan perlakuan panas dan dengan memberikan subtansi lain. Pemanfaatan
suatu material disesuaikan dengan sifat-sifat yang ada pada material tersebut melalui proses
seleksi. Sampai saat sekarang ini sudah banyak sekali material rekayasa yang telah dibuat dan
semuanya itu dapat dikategorikan menjadi logam, plastic, gelas, dan serat.

Kemajuan dalam memahami berbagai jenis material merupakan suatu pratanda dari
kemajuan dalam bidang teknologi. Sebagai contoh adalah pemanfaatan bahan silicon, material
ini menumbuhkan industri bernilai triliunan dollar. Material ini juga membantu komunikasi di
semua bidang, dari alat Bantu –dengan hingga telemetri ruang angkasa. Keseharian kita diubah
akibat adanya hiburan di rumah kita seperti kaset video, dan dengan munculnya computer yang
kini terjangkau oleh perorangan. Perubahan meliputi berbagai hal , bukan masalah teknis semata.
Sebagai contoh lain, automobile tidak akan terwujud jika tidak adanya baja atau bahan lainnya.
B. Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui Perspektif sejarah

2. Memahami tentang ilmu dan teknologi material

3. Mengetahui kebutuhan material modern

4. Dapat mengetahui serta membandingkan klasifikasi material

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah material ?

2. Apa yang dimaksud dengan ilmu dan teknologi material ?

3. Sebutkan klasifikasi material ?

4. Apa saja kebutuhan material modern ?


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Sejarah menunjukkan bahwa perkembangan dan kemajuan masyarakat kita selama ini
ditunjukkan dengan kemampuannya untuk menghasilkan dan memanipulasi material.
Kenyataannya, perkembangan peradaban kita memang terbagi berdasarkan tingkat
perkembangan teknologi material yang dikuasai oleh manusia dari zaman ke zaman. Kita
kemudian mengenal beberapa istilah, seperti zaman batu dan zaman logam. Zaman logam, lebih
spesifik lagi, terbagi ke dalam zaman perunggu dan zaman besi. Pada zaman batu manusia
memiliki kemampuan mengolah material yang lebih terbatas, dimana hanya tergantung dari
ketersedian material yang ada di permukaan bumi secara alami, misalnya : batu, lempung, kulit
hewan, tulang dan lain sebagainya (Vlack,2004).

Polimer merupakan molekul besar yang terbentuk dari unit-unit berulang sederhana.
Polimer mempunyai berat molekul di atas 10.000. Bahan dengan berat molekul yang besar ini,
mempunyai struktur dan sifat yang rumit disebabkan oleh jumlah atom pembentuk yang lebih
besar dibandingkan senyawa yang berat atomnya rendah. Umumnya polimer dibangun oleh
satuan struktur tersusun secara berulang diikat oleh gaya tarik-menarik yang disebut ikatan
kovalen, dimana ikatan setiap atom dari pasangan menyumbangkan satu electron untuk
membentuk sepasang electron (Surdia, 1997).

Keramik adalah senyawa yang mengandung unsur logam dan non-logam logam yang
lebih sering muncul dalam bentuk oxide, nitride, dan carbide. Banyak sekali contoh material
keramik, mulai dari semen pada beton (bahkan batuan), gelas, isolator listrik, dan magnet
permanen. Secara tipikal material ini tahan terhadap listrik dan panasa, dan lebih tahan terhadap
temperatur tinggi dan lingkungan yang buruk dibandingkan dengan logam dan polimer. Selain
itu keramik memiliki sifat keras namun mudah pecah (Paroli, 1995) .

Energi nuklir memberikan harapan sebagai sumber energi baru, namun teknologi ini
memunculkan banyak masalah mulai dari pemilihan material yang digunakan sebagai bahan
bakar sampai fasilitas untuk untuk pembuangan limbah nuklir, sehingga dibutuhkan solusi yang
cermat untuk mengatasi persoalan ini. Kualitas lingkungan hidup kita bergantung kepada
kemampuan untuk mengontrol polusi udara dan air. Salah satu teknik pengendalian polusi adalah
dengan menggunakan beberapa variasi material. Pemrosesan material dan metode penghalusan
dibutuhkan untuk memperbaiki keadaan lingkungan yang semakin buruk, sehingga polusi
berkurang dan kerusakan alam akibat penambangan juga berkurang (Carllister, 1994)
A. Sejarah Material

Ilmu material (bahan) sebenarnya sangat berperan penting dalam perkembangan


peradaban kita selama ini. Transportasi, perumahan, pakaian, komunikasi, rekreasi, dan produksi
makanan, bahkan setiap sudut dalam kehidupan sehari-hari kita, tidak pernah lepas dari
pemanfaatan material beserta teknologinya. Material – material mengkonduksi atau menginsulasi
panas dan listrik, menerima pembebanan tanpa mengalami kerusakan, menerima atau menolak
gaya magnet, mentransmisikan atau memantulkan cahaya, dan lain sebagainya, dalam aplikasi –
aplikasi yang spesifik dalam kehidupan kita saat ini. Material – material baru dengan
karakteristiknya yang lebih spesifik terus dikembangkan dalam upaya untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia modern yang semakin kompleks.

Sejarah menunjukkan bahwa perkembangan dan kemajuan masyarakat kita selama ini
ditunjukkan dengan kemampuannya untuk menghasilkan dan memanipulasi material.
Kenyataannya, perkembangan peradaban kita memang terbagi berdasarkan tingkat
perkembangan teknologi material yang dikuasai oleh manusia dari zaman ke zaman. Kita
kemudian mengenal beberapa istilah, seperti zaman batu dan zaman logam. Zaman logam, lebih
spesifik lagi, terbagi ke dalam zaman perunggu dan zaman besi. Pada zaman batu manusia
memiliki kemampuan mengolah material yang lebih terbatas, dimana hanya tergantung dari
ketersedian material yang ada di permukaan bumi secara alami, misalnya : batu, lempung, kulit
hewan, tulang dan lain sebagainya.

Peningkatan kemampuan manusia dalam menguasai teknik pengolahan material


menjadikan manusia kemudian mampu memproduksi perlengkapan – perlengkapan berbasis
material yang lebih baik. Manusia menemukan bahwa terdapat material – material dalam perut
bumi yang apabila diolah akan punya sifat yang lebih baik dibandingkan material – material
yang ada di permukaan. Melalui pemikiran ini, manusia kemudian mulai menguasai teknik
pembuatan berbagai peralatan barbasis logam yang kemudian memunculkan era penggunaan
logam. Pada era ini terdapat tujuh jenis logam yang diyakini telah dikembangkan pada peradaban
awal manusia yaitu emas, perak, tembaga, besi, timah putih (tin), timah hitam (lead), dan Air
raksa (mercury). Alasan mengapa tujuh logam ini dikenal oleh peradaban awal karena secara
alami logam – logam tersebut terdapat dalam bentuk yang lebih “bebas” di alam atau terkandung
secara dominan pada mineralnya sehingga secara sederhana mampu diolah.Emas, diyakini
sebagai logam yang paling pertama kali dikenal, banyak dimanfaatkan sebagai bahan perhiasan.
Tembaga telah dikenal pada masa sekitar 4700 SM dan digunakan secara luas sebagai bahan
persenjataan dan berbagai peralatan sehari – hari oleh bangsa Mesopotamia, Mesir, Yunani,
Bolivia, dan Romawi, serta penduduk China dan India. Perak telah dikenal semenjak sekitar
4000 SM dan digunakan secara luas, bersama – sama dengan emas sebagai alat tukar
perdagangan (uang koin) dunia. Timah hitam mulai digunakan sekitar tahun 3500 SM. Karena
kemudahannya dibentuk, kekaisaran Romawi menggunakan material logam ini sebagai pelaratan
makan, minum, pipa, dan akuaduk. Timah putih ditemukan sekitar tahun 1750 SM oleh bangsa
Mesir dan seringkali dipadukan dengan tembaga untuk tujuan dekoratif dan untuk meingkatkan
kekerasan dan kekuatan tembaga.

Bangsa Skandinavia menemukan cara yang sederhana untuk mengekstraksi besi dari bijih
besi. Mereka mengetahui bahwa pada pembakaran bijih besi terbentuk endapan lelehan besi yang
ditemukan pada dasar lubang pembakaran. Penemuan material besi inlah yang kemudian
mengawali dimulainya era pengunaan material berbasis besi secara besar – besaran pada awal
tahun Masehi. Dalam waktu singkat kemudian manusia memanfaatkan mineral yang kaya
kandungan besi sebagai bahan pembuatan peralatan – peralatan berbasis besi. Manusia juga
mengetahui cara meningkatkan kuatitas besi yang dihasilkan dengan meningkatkan temperatur
pemanasan bijih besi melalui pemanfaatan angin buatan. Dari sini muncullah ilmu metallurgi
ekstraksi konvensional, yang mendasari pemikiran lebih lanjut mengenai proses pemisahan unsur
logam dari mineralnya. Proses pereduksian bijih besi ini diyakini ditemukan oleh peradaban Cina
sekitar tahun 2000 SM.

Jenis logam yang unik dimana juga termasuk ke dalam kelompok logam – logam yang
dikembangkan pada awal sejarah peradaban manusia adalah Air raksa (mercury) yang ditemukan
sekitar tahun 1600 SM dimana kemudian disebut oleh manusia pada masa itu sebagai
quicksilver. Hal tersebut dikarenakan Air raksa merupakan satu – satunya logam yang dalam
keadaan kondisi ruang (atmosfer), selalu stabil dalam bentuk cair.

Dalam perkembangannya, semakin lama, keberadaan logam – logam dalam kuantitas


yang besar semakin langka. Tembaga menjadi sulit ditemukan dalam kondisi bebas di alam. Bijih
besi yang berkadar besi tinggi semakin jarang ditemukan. Hal ini mengakibatkan biaya
pengadaan material semakin tinggi. Karena semakin terbatasnya ketersediaan material yang ada
di alam, kemudian muncul pemikiran untuk memanfaatkan material secara lebih efektif dan
efisien. Penggunaan bahan secara efektif dan efisien ini menuntut adanya penguasaan
pengetahuan terhadap sifat – sifat material, kemungkinan penggunaan material – material
alternatif, dan variasi proses perlakuan terhadap material yang dapat digunakan untuk mencapai
karakteristik material yang dibutuhkan. Tuntutan yang tinggi terhadap kreatifitas manusia
kemudian meningkatkan kemampuan manusia dalam pemilihan dan penggunaan bahan guna
memproduksi produk – produk berbasis material dengan sifat – sifat yang sesuai kebutuhan serta
dengan biaya yang lebih minimal baik dari sisi proses maupun pengadaan materialnya. Lebih
jauh lagi, manusia kemudian mengetahui bahwa kemampuan material dapat ditingkatkan sesuai
dengan yang diinginkan melalui serangakaian proses perlakuan panas, atau pemaduan dengan
material lainnya.
Lahirnya revolusi industri berdampak pada peningkatan kebutuhan dan konsumsi
material dimana juga meningkatkan pengembangan teknologi pengolahan material.
Perkembangan pengetahuan dan teknologi material ini semakin meningkat secara drastis
semenjak para ilmuwan mengetahui tentang adanya hubungan antara struktur, komposisi dan
sifat fisis material. Pengetahuan tersebut baru diperoleh semenjak sekitar seratus tahun lalu,
dimana kemudian memberikan kemampuan kepada manusia terhadap cara baru, dan tingkatan
yang lebih tinggi dalam memanipulasi sifat material. Dari sini kemudian tercipta berbagai jenis
teknologi manipulasi material, yang memberikan kesempatan pada perkembangan yang lebih
jauh lagi dalam penggunaan material – material alternatif pada aplikasi teknik, yang termasuk di
dalamnya logam, keramik, plastik, dan serat.

Perkembangan sejumlah teknologi yang membuat hidup kita semakin praktis dan nyaman
akan selalu berhubungan dengan kemampuan mengakses pemanfaatan material tepat guna.
Sebuah kemajuan dalam pemahaman terhadap tipe – tipe material seringkali merupakan suatu
awalan atau pioner dalam terciptanya teknologi – teknologi baru. Sebagai contoh, dunia otomotif
tidak akan mengalami perkembangan seperti sekarang ini tanpa adanya ketersediaan baja yang
murah atau beberapa bahan pengganti alternatif lainnya. Industri penerbangan akan mengalami
kesulitan berkembang tanpa adanya penemuan pemanfaatan material – material berbasis
alumunium yang lebih ringan. Sedangkan pada era informasi seperti sekarang ini, peralatan
komunikasi elektronik yang canggih tergantung pada komponen – komponen yang terbuat dari
bahan semikonduktor. Hal inilah yang menjadikan penguasaan ilmu dan teknologi material
merupakan hal yang sangat penting dalam upaya terus meningkatkan kualitas hidup manusia di
masa depan.

B. Klasifikasi Material

Material diklasifiasikan menjadi beberapa tipe yang memiliki karakteristik yang sama.
Material dapat dikelompokkan dengan berbagai cara, salah satunya didasarkan pada ikatan atom
dan struktur. Berdasarkan cara ini material dapat diklasifikasikan menjadi logam, polimer, dan
keramik. Sebagai penambahan, terdapat dua kelompok material yang cukup penting dalam
rekayasa material yaitu komposit dan semikonduktor.
1. Logam

Logam dikenal karena konduktivitas termal dan listriknya yang tinggi, hal ini disebabkan
karena elektron valensinya tidak terikat, namun dapat meninggalkan atom "induknya". Karena
dalam logam beberapa elektronnya mudah bergerak maka dapat dengan mudah mentransfer
muatan listrik dan energi termal. Logam memiliki sifat tidak tembus cahaya, hal ini disebabkan
karena respon dari elektron bebas tersebut terhadap getaran elketromagnetik pada frekuensi
cahaya. Pada umumnya logam dapat dilpoles sehingga terlihat mengkilat. Pada umumnya (meski
tidak selalu) logam relatif berat, sangat kuat, dan dapat dirubah dibentuk.

Logam yang digunakan sebagai bahan teknik terbagi menjadi 2 yaitu : Logam berbahan dasar Fe
(Ferro) atau besi dan Logam yang tidak berbahan dasar Ferro (non Ferro)

Logam berbahan dasar Fe di bagi menjadi :

a. Baja

Baja adalah paduan antara Fe dan C (besi dan karbon), karbon maksimum dari
baja adalah 2,1 %. Karbon didalam baja membentuk karbida besi (Fe3C atau sementit).
Berdasarkan komposisi kimia baja dapat di bagi :

Baja karbon :

a. Baja karbon rendah = %C < 0.2%

b. Baja Karbon sedang = 0.2 > %C < 0.5

c. Baja karbon Sedang = %C > 0.5%

b. Baja Paduan:

Baja terdiri dari unsur Fe+C, tetapi dalam pembuatan baja tersebut ditambahkan
unsur-unsur paduan yang dapat mempengaruhi sifat-sifat dari baja tersebut. Unsur-unsur
paduan yang biasa ditambahkan dalam pembuatan baja seperti : Mn, Al, Ni, Cr, S, P, Mg,
Si, dsb.

Baja paduan di bagi berdasarkan jumlah persentase unsur paduan yang di tambahkan :

a. baja paduan rendah = apabila jumlah unsur paduannya < 5% , jumlah ini tidak
merubah sifat baja secara luas.

b. baja paduan tinggi = apabila jumlah unsur paduannya >5%, jumlah ini akan
mempengaruhi sifat baja secara luas contoh : baja tahan karat dengan unsur paduan Cr
>12%.
Berdasarkan Fungsi baja dapat dibagi :

- baja Konstruksi

- Baja Perkakas

- Baja Temperatur tinggi

c. Besi Cor

Besi cor terdiri dari Fe+C , Komposisi karbon pada besi cor di atas 2,1%. Karbon
bebas dari besi cor berupa Grafit yang memiliki sifat getas.

Dari bentuk grafit besi cor dapat dibagi menjadi :

a. Besi cor putih ( tidak memiliki grafit dan sifatnya hampir sama dengan baja
karbon tinggi).

b. Besi Cor Kelabu (grafit berbentuk pipih).

c. Besi cor nodular (grafit berbentuk bulat).

d. Besi cor maliable( grafit berbentuk bunga)

Sifat –sifat umum dari LOGAM

a. Konduktifitas listrik dan termal yang tinggi

b. Sifat-sifat mekanik (kekerasan dan kekuatan) umumnya tinggi

c. Masa Jenis relatif tinggi

d. Bersifat korosi

e. Warna yang khas dan tidak transparan


2. Keramik

Keramik adalah senyawa yang mengandung unsur logam dan non-logam logam yang
lebih sering muncul dalam bentuk oxide, nitride, dan carbide. Banyak sekali contoh material
keramik, mulai dari semen pada beton (bahkan batuan), gelas, isolator listrik, dan magnet
permanen. Secara tipikal material ini tahan terhadap listrik dan panasa, dan lebih tahan terhadap
temperatur tinggi dan lingkungan yang buruk dibandingkan dengan logam dan polimer. Selain
itu keramik memiliki sifat keras namun mudah pecah.

Klasifikasi dari keramik :

a. Bahan Organik Non-Logam : Penggunaan dan pemakaiannya pada temperatur tinggi

b. Bahan dari senyawa Logam : (oksida,barida, karbida,dan nitrida)

Penggunaan keramik biasanya untuk Isolator, komponen-komponen abrasif, dapat


digunakan sebagai lapisan penghalang termal contoh Batu Tahan Api (BTA).

Sifat-sifat umum dari Keramik

a. Keras dan getas

b. Kekuatan tarik rendah

c. Kekuatan Tekan Tinggi

d. Isolator yang baik

e. Tahan korosi

f. Tahan pada temperatur tinggi


3. Polimer

Pada umumnya, polimer merupakan campuran organik yang secara kimia berdasar pada
karbon, hidrogen, dan elemen non-logam lainnya.; lebih dari itu, mereka memiliki struktur
molekul yang sangat besar.

Material ini secara tipikal memiliki densitas yang rendah, sangat fleksibel, dan mudah
dibentuk. Biasanya polimer dikenal sebagai plastik, plastik merupakan pemantul cahaya yang
kurang baik, dan cenderung bersifat transparan dan transluen.

Klasifikasi polimer dapat dibagi berdasarkan :

a. Sumber atau asal

Alam : hewan, tumbuhan, dan mineral

Sintetis : hasil polimerisasi hasil polimer adisi

b. Sifat termal

Termoplastik (selulosa, polisterin, Vinil)

Termoseting plastik (phenol, amino, furan, gemuk)

c. Sifat-sifat umum dari polimer

1. Ringan (masa jenis relatif rendah)

2. Tidak tahan temperatur tinggi

3. Kekuatan tarik rendah dan keuletan tinggi

4. Isolator yang baik

5. Modulus elastisitas rendah


4. Komposit

Terdapat cukup banyak material komposit yang terdiri lebih dari satu tipe material yang
telah dibuat. Sebuah komposit dirancang untuk memperlihatkan kombinasi dari
sifat/karakteristik terbaik dari masing-masing komponen material. Serat kaca (Fiberglass)
merupakan salah satu contoh yang sangat umum, dimana serat gelas dilekatkan ke dalam
material polimer. Fiber glass memiliki sifat kuat yang berasal dari kaca dan sifat lentur yang
berasal dari polimer. Banyak sekali pengembangan material terbaru melibatkan material
komposit.

a. Jenis-jenis serat :

serat gelas

serat karbon

serat polimer

serat logam

b. Klasifikasi dari komposit tergantung kepada bahan-bahan penyusun seperti :

1.) Beton bertulang

matrik = pasir, semen, kerikil

serat = batang baja

2.) Pahat karbida

matrik = Perlit

serat = karbida besi ( sementit)

3.) pahat CERMET

matrik = Keramik

serat = logam

4.) Carbonex

matrik = Resin

serat = serat karbon


C. Kebutuhan Material Modern

Meskipun terjadi kemajuan yang sangat pesat dalam memahami dan mengembangkan
material dalam beberapa tahun belakangan ini, masih terdapat beberapa tantangan teknologi yang
membutuhkan pengalaman yang lebih luas dan spesialis di bidang ini. Beberapa pujian sangat
tepat diberikan untuk menghormati para ilmuan yang berhasil menemukan berbagai hal baru
dalam bidang material sehingga memudahkan kehidupan kita sekarang ini.

Energi merupakan salah satu bidang yang diperhatikan akhir-akhir ini. Para ilmuan
berusaha untuk menemukan sumber energi baru yang ekonomis dan membuat sumber energi
yang telah ada menjadi lebih efisien untuk memenuhi kebutuhan akan energi. Material tidak
diragukan lagi akan memainkan peranan penting dalam pengembangan ini. Sebagai contoh,
Konversi langsung dari solar menjadi energi listrik, penggunaan teknologi sel surya untuk
memenuhi kebutuhan energi namun dalam pembuatannya dibutuhkan beberapa material yang
lebih rumit dan cukup mahal Untuk memastikan suatu teknologi dapat digunakan, maka
dibutuhkan material yang dapat menghasilkan efisiensi yang sangat tinggi selama proses
konversi dengan harga yang cukup murah.

Energi nuklir memberikan harapan sebagai sumber energi baru, namun teknologi ini
memunculkan banyak masalah mulai dari pemilihan material yang digunakan sebagai bahan
bakar sampai fasilitas untuk untuk pembuangan limbah nuklir, sehingga dibutuhkan solusi yang
cermat untuk mengatasi persoalan ini.

Kualitas lingkungan hidup kita bergantung kepada kemampuan untuk mengontrol polusi
udara dan air. Salah satu teknik pengendalian polusi adalah dengan menggunakan beberapa
variasi material. Pemrosesan material dan metode penghalusan dibutuhkan untuk memperbaiki
keadaan lingkungan yang semakin buruk, sehingga polusi berkurang dan kerusakan alam akibat
penambangan juga berkurang.

Salah satu penggunaan energi terbesar berada pada sektor transportasi. Oleh karena itu
dibutuhkan teknologi yang dapat membuat efisiensi bahan bakar meningkat diantaranya dengan
menggurangi berat dari kendaraan tersebut (automobile, pesawat terbang, kereta api, dan
lainnya), meningkatkan pengaturan panas mesin sehingga tidak terlalu banyak panas yang
dibuang, Pemilihan material yang sangat kuat dengan densitas yang rendah, atau material yang
memiliki ketahanan terhadap temperatur tinggi.
Banyak material yang kita gunakan diperoleh dari sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui, sehingga harus dilakukan penghematan. Material ini meliputi polimer yang
berbahan dasar minyak, dan beberapa logam. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
ini perlahan-lahan akan habis, sehingga diharuskan bagi setiap penemuan yang digunakan
sebagai material cadangan atau pengembangan dari material baru harus memiliki sifat-sifat yang
sebanding dan memiliki dampak kerusakan yang seminimal mungkin bagi lingkungan. Sumber
energi alternatif merupakan tantangan utama untuk para ilmuan dan perekayasa material.

BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan :

1. Klasifikasi material ada 4 yaitu berupa logam , keramik , polimer dan komposit dimana
setiap bahan mempunyai karakteristiknya tersendiri .

2. Perkembangan material dimulai dari zaman batu dimana manusia hanya mengenal
material yang terdapat di alam seperti kayu ,batu ,dll . yang seiring perkembangan ilmu
pengetahuan dibuat material lain seperti polimer dan komposit .

3. Dari ke 4 jenis material tersebut keramik memiliki ketahanan panas yang tinggi yaitu
dibawah 10000 C .

4. Dari keempat jenis material tersebut logam adalah penghantar listrik yang paling baik

5. Material mempunyai sifat – sifat yaitu sifat listrik , sifat thermal , dll.
DAFTAR PUSTAKA

Callister, William D. 1994. Material Science and Engineering An Introduction. Third Edition,

New York: John Willey and Sons.

Surdia,1995. Material-science : http://frillarenty.blogspot.com/2010/01/material-science.html

diakses 4 Februari 2015

Paroli, 1997. Material teknik : http://repository.usu.ac.id/bitstreal/pdf diakses 4 Februari 2015

Vlack, Lawrence H. Van. 2004. Elemen-elemen Ilmu dan Rekayasa Material, Terj. Sriati

Anda mungkin juga menyukai