Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH MATERIAL TEKNIK

LOGAM NON FERRO DAN BUKAN LOGAM

Kelompok :

M. Rafif Fathi Rifqi (03051182328017)


Pranatya Angkasa. Y (03051282328043)
M. Syarief Hidayatullah (03051282328089)
A. Jihad Riandy (03051282328047)
Fildzah Hawali (03051282328077)
Baim Dimas Pratama (03051182328009)
M.Hafiez alkhoiry solvian (03051282328045)
Vincent Augie Erwin (03051282328085)
Muhammad Zaidan Evro (03051182328013)
Muhammad Satari Zaini (03051282328051)
Benediktus Moratta (03051382328129)

Dosen Pengajar :
Prof. Dr. Ir. Nukman, M.T.

FAKULTAS TEKNIK
PROGAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2024
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, yang melimpahkan kepada kita semua sebuah
anugerah kesahatan. Sehingga berkat hidayah dan kesehatan yang telah diberikan-Nya kepada
kita bermanfaat bagi orang lain dan diri kita sendiri. Kita ketahui sesungguhnya karunia didapat
dari usaha dan ridha dari-Nya. Makalah yang kami buat ini, alhamdullillah dapat diselesaikan,
walaupun Makalah tidak begitu sempurna. Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih pada
referensi-referensi yang telah membantu dalam penyelesaian bahan pembelajaran. Ini.

Makalah ini berisi tentang pengertian Logam Ferro dan bukan logam, membahas
perbedaan antara logam ferro dan bukan logam serta pentingnya karakteristik masing-masing
dalam berbagai aplikasi industri. Melalui analisis yang mendalam, kita dapat memahami sifat
khas logam ferro yang melibatkan konduktivitas listrik dan panas, sementara bukan logam
cenderung memiliki sifat isolator. Dalam pembahasan lebih lanjut, kita akan mengeksplorasi
beberapa contoh logam ferro dan bukan logam yang umum digunakan. Logam ferro seperti besi,
nikel, dan kobalt sering ditemukan dalam industri manufaktur dan konstruksi, sedangkan bukan
logam seperti karbon, nitrogen, dan oksigen mendominasi dunia senyawa organik dan berperan
penting dalam biokimia Semoga makalah ini memberikan wawasan yang lebih baik tentang
peran penting keduanya dalam kehidupan sehari-hari dan perkembangan teknologi.

Akhirnya kami mengharapkan Makalah ini dapat memberikan gambaran yang


komprehensif tentang karakteristik logam ferro dan bukan logam, bagaimana sifat-sifat ini
memengaruhi penggunaan mereka dalam berbagai industry serta bermanfaat untuk semuanya
dan penulis. Dan sangat diharapkan juga saran dan kritik yang dapat membangun untuk
keberhasilan.

Palembang, Januari 2024


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................4

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................5

1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................6

2. 1 Pengertian Logam Ferro...............................................................................................6

2.2 Sifat sifat Logam Ferro..................................................................................................8

2.3 Macam macam Logam Ferro.........................................................................................9

2.4 Proses Pembuatan Logam Ferro..................................................................................10

2.5 Definisi Bukan Logam.................................................................................................11

2.6 Penggunaan Bahan Non Logam..................................................................................12

2.7 Jenis Bahan Non Logam..............................................................................................14

2.8 Sifat Bahan Non Logam..............................................................................................15

BAB III PENUTUP...............................................................................................................16

3.1 Kesimpulan..................................................................................................................16

3.2 Saran............................................................................................................................16

DAFTAR PUSRAKA..........................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Logam telah memainkan peran penting dalam perkembangan peradaban manusia sejak
zaman prasejarah. Kehadiran logam membawa dampak besar terhadap berbagai aspek kehidupan,
mulai dari perkembangan teknologi hingga ekonomi suatu bangsa. Makalah ini akan menjelajahi
sejarah logam, sifat-sifat fisik dan kimianya, serta peranannya dalam berbagai sektor kehidupan
manusia. Dengan memahami karakteristik logam, kita dapat menggali lebih dalam mengenai
kontribusinya dalam mengubah dunia sekitar kita.
Ilmu logam adalah ilmu yang mempelajari tentang benda yang mengandung besi (ferro) dan
bukan besi (non ferro). Logam terbuat bukan dalam bentuk murni, melainkan dalam bentuk batuan
yang mengandung menghasilkan besi yang juga merupakan persenyawaan antara besi dan oksiger
tapi dalam bentuk silikat. Bijih besi yang dihasilkan dari pertambangan. Dalam pengertian logam
yang merupakan besi atau bukan besi dapat kita temukan dimana- mana. Seperti pembangunan
gedung-gedung yang sekarang bahan-bahannya sebagian dari besi, bengkel pembuatan/gudang
yang memakai kerangka baja dan juga di tempat penampungan besi-besi bekas, yang nantinya besi-
besi bekas tersebut akan di daur ulang lagi.
Sejarah penggunaan logam dapat ditelusuri kembali ke masa prasejarah, ketika manusia
pertama kali menemukan logam-logam dasar seperti tembaga dan emas. Penggunaan tembaga ini,
sebagai logam pertama yang diolah oleh manusia, menandai langkah awal dalam eksplorasi dunia
logam. Keterampilan dalam mengekstraksi dan membentuk logam ini menjadi landasan untuk
perkembangan peradaban manusia. Mesir Kuno, salah satu peradaban tertua di dunia, mengenal
teknik pengecoran logam dan pembuatan perhiasan serta senjata dari tembaga dan emas.
Salah satu hal yang membuat logam menarik adalah sifat-sifat fisik dan kimianya yang khas.
Logam umumnya memiliki konduktivitas termal dan listrik yang tinggi, keuletan yang baik,
dan kemampuan membentuk logam menjadi berbagai bentuk. Sifat ini membuka pintu bagi
berbagai aplikasi, mulai dari pembuatan alat-alat listrik hingga pembentukan struktur bangunan
yang kokoh. Keunikan sifat kimia logam, seperti kemampuan membentuk ion positif (kation) dan
membentuk senyawa dengan unsur non-logam, memberikan kontribusi signifikan dalam dunia
kimia dan industri. Perkembangan teknologi tidak dapat dilepaskan dari peran logam. Zaman
Perunggu dan Zaman Besi menandai transisi penting dalam sejarah, di mana manusia mulai
mengandalkan logam sebagai bahan dasar untuk pembuatan perkakas dan senjata. Logam juga
memainkan peran kunci dalam Revolusi Industri, di mana mesin uap, kereta api, dan mesin-mesin
lainnya mengandalkan kekuatan dan daya tahan logam-logam seperti besi dan baja. Saat ini, logam
terus digunakan dalam teknologi tinggi, seperti komponen elektronik, dan kendaraan luar angkasa
Sejarah penggunaan logam dapat ditelusuri kembali ke masa prasejarah, ketika manusia pertama
kali menemukan logam-logam dasar seperti tembaga dan emas. Penggunaan tembaga ini, sebagai
logam pertama yang diolah oleh manusia, menandai langkah awal dalam eksplorasi dunia logam.
Keterampilan dalam mengekstraksi dan membentuk logam ini menjadi landasan untuk
perkembangan peradaban manusia. Mesir Kuno, salah satu peradaban tertua di dunia, mengenal
teknik pengecoran logam dan pembuatan perhiasan serta senjata dari tembaga dan emas.
Salah satu hal yang membuat logam menarik adalah sifat-sifat fisik dan kimianya yang khas.
Logam umumnya memiliki konduktivitas termal dan listrik yang tinggi, keuletan yang baik,
dan kemampuan membentuk logam menjadi berbagai bentuk. Sifat ini membuka pintu bagi
berbagai aplikasi, mulai dari pembuatan alat-alat listrik hingga pembentukan struktur bangunan
yang kokoh. Keunikan sifat kimia logam, seperti kemampuan membentuk ion positif (kation) dan
membentuk senyawa dengan unsur non-logam, memberikan kontribusi signifikan dalam dunia
kimia dan industri. Perkembangan teknologi tidak dapat dilepaskan dari peran logam. Zaman
Perunggu dan Zaman Besi menandai transisi penting dalam sejarah, di mana manusia mulai
mengandalkan logam sebagai bahan dasar untuk pembuatan perkakas dan senjata. Logam juga
memainkan peran kunci dalam Revolusi Industri, di mana mesin uap, kereta api, dan mesin-mesin
lainnya mengandalkan kekuatan dan daya tahan logam-logam seperti besi dan baja.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam penyusunan makalah ini penulis mencoba mengidentifikasi beberapa pertanyaan yang
akan dijadikan bahan dalam penyusunan dan penyelesaian makalah, di antaranya :
1. Apakah pengertian dari Logam Ferro dan Non Logam ?
2. Apa saja sifat yang dimiliki oleh logam Ferro?
3. Bagaimana Proses Pembuatan dari Logam Ferro?
4. Apa saja jenis jenis dari non logam?
5. Bagaimana Penggunaan dari non logam ?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendalami sifat fisik dan kimia dari logam ferro dan bukan
logam guna merinci karakteristik khas masing-masing. Fokusnya melibatkan analisis mendalam
terkait aplikasi praktis dalam industri, seperti pembuatan logam dan bidang elektronik. Selain itu,
penelitian ini akan mengeksplorasi sifat magnetik khususnya pada logam ferro, dengan tujuan
memahami potensi penggunaannya dalam bidang magnetisme. Aspek lingkungan juga akan
menjadi perhatian, dengan mengevaluasi dampak ekstraksi, produksi, dan pemrosesan kedua jenis
fabric ini serta mencari solusi untuk meningkatkan keberlanjutan. Pemahaman lebih lanjut tentang
struktur kristal dari logam ferro dan bukan logam menjadi fokus tambahan untuk memetakan
keterkaitan antara struktur dan sifat materi tersebut. Dengan harapan penelitian ini akan
memberikan kontribusi signifikan pada pemahaman kita tentang logam ferro dan bukan logam
serta membuka potensi aplikasi dan inovasi baru dalam berbagai industri.Tujuan penelitian logam
dapat bervariasi tergantung pada konteksnya. Beberapa tujuan umum mungkin melibatkan studi
sifat fisik, kimia, atau aplikasi teknologi dari logam. Penelitian juga bisa fokus pada pengembangan
material baru, proses manufaktur yang efisien.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Logam Ferro

Logam ferro atau yang disebut juga dengan nama lain baja karbon adalah logam paduan yang
terdiri dari campuran antara unsur besi dan karbon. Untuk menghasilkan paduan logam yang
memiliki dua unsur yang berbeda dengan besi dan karbon, maka dicampur dengan berbagai
macam logam lainnya. Jika karbon dicampur sedikit akan menghasilkan logam yang lunak namun
elastis. Jika karbon yang dicampur semakin banyak maka akan menghasilkan logam yang keras
dan getas tetapi tidak elastis. Walaupun disebut juga dengan nama lain baja karbon tetapi
sebenarnya masih terdapat unsur-unsur lain didalam baja karbon seperti mangan, fosfor, dan lain-
lain yang jumlahnya sangat sedikit. Unsur-unsur ini memanglah tidak membuat pengaruh banyak
bagi baja karbon, tetapi bisa dibilang mengurangi kualitas baja karbon apabila unsur-unsur ini
banyak. Artinya jika unsur-unsur ini semakin sedikit maka baja karbon lebih berkualitas. Jika
pembuatan besi sudah selesai, selanjutnya adalah pengujian besi yang terdiri dari uji ketebalan,
kekerasan, dan uji tarik.

Logam ferro merupakan suatu logam paduan yang terdiri dari campuran unsur karbon dengan
besi. Untuk menghasilkan suatu logam paduan yang mempunyai 2 sifat yang berbeda dengan besi
dan karbon maka dicampur dengan berbagai logam lainnya. Logam adalah unsur kerak bumi
(mineral) yang terbentuk secara alami. Jumlah logam diperkirakan 4% dari kerak bumi. Logam
dalam bidang keteknikan adalah besi. Biasanya dipakai untuk konstruksi bangunan- bangunan,
pipa-pipa, alat-alat pabrik dan sebagainya. Ciri utama logam ferro adalah kemampuannya untuk
membentuk senyawa ferromagnetik, yang berarti mereka dapat menunjukkan sifat magnetik yang
kuat ketika berada di bawah medan magnet eksternal. Sifat ini membuat logam ferro sangat
berguna dalam pembuatan magnet permanen, peralatan elektronik, dan perangkat keras komputer.
Selain itu, logam ferro juga dikenal karena kekuatan dan daya tahan mekanisnya. Besi, yang
merupakan unsur utama dalam logam ferro, memiliki sifat-sifat ini, membuatnya ideal untuk
konstruksi bangunan, pembuatan kendaraan, dan berbagai peralatan lainnya. Kekuatan dan daya
tahan logam ferro juga membuatnya cocok untuk pembuatan alat-alat industri berat.

Meskipun logam ferro memiliki banyak kegunaan positif, mereka juga rentan terhadap korosi,
yang dapat merusak integritas struktural dan kinerja material. Oleh karena itu, perlindungan
melalui pelapisan atau penggunaan logam ferro yang tahan terhadap korosi menjadi penting dalam
aplikasi tertentu. Secara umum, logam ferro memainkan peran krusial dalam perkembangan
teknologi dan industri modern, mendukung berbagai sektor dari konstruksi hingga teknologi
informasi. Sifat-sifatnya yang unik membuatnya menjadi bahan yang sangat dicari dalam berbagai
aplikasi, dan penelitian terus dilakukan untuk meningkatkan karakteristiknya dan memperluas
penggunaannya di masa depan.

Berikut adalah contoh dari logam ferro :

2.2 Sifat sifat logam ferro

Logam ferro, atau logam besi, memiliki beberapa sifat khas yang membedakannya dari jenis
logam lain. Beberapa sifat-sifat utama dari logam ferro termasuk:

1. Konduktivitas Termal dan Listrik Tinggi:

Logam ferro memiliki konduktivitas termal dan listrik yang tinggi. Ini berarti mereka mampu
menghantarkan panas dan listrik dengan efisien. Sifat ini membuatnya cocok untuk aplikasi
seperti kabel listrik dan peralatan pemanas.

2. Kekerasan dan Kekuatan Tinggi:

Besi adalah logam yang keras dan kuat. Ini membuatnya sangat berguna dalam berbagai
aplikasi konstruksi, pembuatan kendaraan, dan alat-alat tahan aus.

3. Titik Lebur Tinggi:

Logam ferro memiliki titik lebur yang tinggi, yang berarti mereka dapat bertahan pada suhu
tinggi tanpa mencair. Ini merupakan sifat penting dalam industri pembuatan dan pengolahan
logam.

4. Kemampuan untuk Membentuk Liga:

Besi dapat membentuk berbagai macam paduan atau logam campuran dengan unsur-unsur
lain untuk meningkatkan sifat-sifat tertentu. Contoh logam campuran besi meliputi baja (besi
dan karbon) atau besi tuang (besi, karbon, dan silikon).

5. Kemampuan Magnetik:

Besi memiliki kemampuan untuk menjadi magnetik ketika dipaparkan pada medan magnet.
Ini merupakan sifat yang penting dalam pembuatan magnet dan aplikasi elektronik.

6. Reaktivitas dengan Oksigen:

Logam ferro dapat bereaksi dengan oksigen di udara untuk membentuk karat atau oksida besi.
Untuk melindungi dari korosi, besi sering dilapisi dengan lapisan pelindung atau dilakukan
proses galvanisasi.

7. Dapat Ditempa dan Dibentuk:

Besi dapat ditempa dan dibentuk dengan relatif mudah saat dalam keadaan panas, sehingga
memudahkan dalam pembentukan berbagai produk logam.

8. Berat Jenis Tinggi:

Besi memiliki berat jenis yang tinggi, yang membuatnya berat. Ini dapat menjadi kelebihan
atau kekurangan tergantung pada aplikasinya.

Sifat-sifat ini membuat logam ferro menjadi bahan yang sangat penting dalam industri dan
konstruksi. Meskipun demikian, penggunaannya dapat dipengaruhi oleh sifat-sifat tersebut, dan
teknologi terus berkembang untuk meningkatkan dan mengoptimalkan penggunaan logam ferro
dalam berbagai aplikasi.

2.3 Macam macam Logam Ferro

Logam ferro" biasanya merujuk pada logam yang mengandung unsur ferum (Fe) atau besi.
Besi sendiri merupakan logam yang sangat penting dan memiliki berbagai macam jenis dan
sifat tergantung pada komposisi dan perlakuan panas yang diterapkan. Beberapa jenis logam
ferro yang umum melibatkan besi meliputi:

1. Besi Murni (Pure Iron): Logam ini memiliki kadar besi yang sangat tinggi, tetapi sulit
untuk digunakan dalam banyak aplikasi karena kelembutan dan kecenderungannya
terhadap korosi.
2. Besi Tuang (Cast Iron): Jenis besi ini memiliki kandungan karbon lebih tinggi daripada
besi murni, yang membuatnya lebih keras dan tahan terhadap aus. Besi tuang dapat
dibentuk dengan mudah dan memiliki berbagai kegunaan, termasuk dalam pembuatan alat
dapur, saluran air, dan mesin..

3. Baja, merupakan paduan besi dengan unsur karbon, di mana jumlah karbon yang terlarut
tidak melebihi 2,11% berat dari besi. Baja dapat memiliki berbagai macam komposisi
kimia dan sifat-sifat mekanis tergantung pada jenis dan jumlah unsur paduan yang
ditambahkan selain karbon.

4. Baja Tuang, baja tuang adalah jenis baja yang dibuat dengan proses pengecoran logam
cair ke dalam cetakan untuk membentuk bentuk yang diinginkan. Proses ini umumnya
melibatkan peleburan baja, yang kemudian dituangkan ke dalam cetakan dan dibiarkan
mendingin dan mengeras. Baja tuang umumnya digunakan dalam berbagai aplikasi
konstruksi dan manufaktur karena kekuatan dan kekerasannya.

2.4 Proses Pembuatan Logam Ferro

Proses pembuatan logam ferro melibatkan reduksi oksida besi (Fe2O3 atau Fe3O4)
menggunakan bahan-bahan tertentu seperti kokas (karbon terkarbonisasi) dan batu kapur di dalam
tungku tinggi. Proses ini umumnya disebut sebagai proses peleburan besi atau proses reduksi besi.

Berikut adalah langkah-langkah umum dalam proses pembuatan logam ferro:

1. Pemilihan Bahan Baku:

Oksida besi, seperti hematit (Fe2O3) atau magnetit (Fe3O4), digunakan sebagai bahan baku
utama. Kokas (karbon terkarbonisasi) digunakan sebagai agen reduksi. Kokas juga menyediakan.
Panas yang diperlukan untuk proses reduksi. Batu kapur (kalsium karbonat) dapat ditambahkan
sebagai agen fluks untuk membantu menghilangkan kotoran dan mempermudah pemisahan
impuritas.

2. Pra-Pemrosesan:

Bahan baku dihancurkan menjadi ukuran tertentu agar dapat diumpankan ke dalam. tungku
tinggi. Campuran bahan baku dapat diumpankan bersama-sama ke dalam tungku tinggi.

3. Tungku Tinggi:
Proses utama terjadi di dalam tungku tinggi. Tungku tinggi adalah tungku berbentuk
silinder tinggi yang dapat mencapai suhu tinggi. Bahan baku dimasukkan ke bagian atas tungku
tinggi, sedangkan udara atau gas oksigen dimasukkan ke bagian bawah. Proses reduksi terjadi saat
kokas mereduksi oksida besi menjadi besi cair pada suhu tinggi.

4. Pemisahan Impuritas:

Sejumlah impuritas dan terak (senyawa non-logam yang terbentuk selama proses) terbentuk
selama reduksi. Terak dapat dihilangkan dari besi cair dengan mencampurkan fluks seperti batu
kapur.

5. Pencairan dan Pengecoran:

Besi cair yang dihasilkan dapat dicampur dengan bahan paduan tertentu sesuai dengan
kebutuhan.Besi cair kemudian dituangkan ke dalam cetakan untuk membentuk produk akhir.

6. Pengolahan Lanjutan:

Produk akhir dapat mengalami pengolahan lanjutan seperti pemurnian atau pemrosesan
lebih lanjut tergantung pada kebutuhan aplikasi akhirnya. Proses ini membutuhkan suhu tinggi dan
energi yang besar untuk menjalankannya. Proses peleburan besi adalah salah satu metode yang
paling umum digunakan dalam industri untuk memproduksi logam ferro.

2.5 Definisi Bukan Logam

Bukan logam adalah suatu kategori unsur dalam tabel periodik yang memiliki sifat-sifat yang
berbeda dengan logam. Unsur-unsur ini umumnya tidak memiliki sifat konduktif panas dan listrik
yang tinggi seperti logam, dan mereka cenderung memiliki sifat-sifat seperti konduktivitas yang
lebih rendah, kekerasan yang lebih rendah, dan kecenderungan untuk membentuk senyawa kovalen
daripada ionik. Pengertian bukan logam mencakup berbagai unsur yang memiliki karakteristik ini,
dan kita akan menjelajahi berbagai aspek terkait dalam makalah ini.

Sebagian besar nonlogam ditemukan pada bagian atas tabel periodik, kecuali hidrogen yang
terletak pada bagian kiri atas bersama logam alkali. Walaupun hanya terdiri dari 20 unsur,
dibandingkan dengan lebih dari 80 lebih jenis logam, nonlogam merupakan penyusun sebagian
besar isi bumi, terutama lapisan luarnya Pada tabel periodik, unsur-unsur di daerah perbatasan
antara logam dan nonlogam mempunyai sifat ganda. Misalnya unsur Boron (B) dan Silikon (Si)
merupakan unsur nonlogam yang memilki beberapa sifat logam yang disebut unsur metaloid.
(kadirman, 2003). Salah satu ciri khas non-logam adalah bahwa mereka cenderung bersifat tidak
konduktif secara listrik dalam bentuk murni atau padatan. Beberapa contoh non-logam yang umum
meliputi hidrogen, karbon, nitrogen, oksigen, fluor, fosfor, belerang, dan sebagainya. Sifat-sifat ini
membuat non-logam memiliki peran yang penting dalam berbagai bidang, seperti pembuatan
senyawa organik dalam kimia, pembangkit listrik dalam fisika, dan kehidupan sehari-hari.

Non-logam juga memiliki sifat-sifat kimia yang membedakannya dari logam. Misalnya, non-
logam cenderung memiliki afinitas elektron yang tinggi, yang berarti mereka lebih cenderung
menerima elektron daripada melepaskannya. Hal ini berdampak pada kemampuan non-logam
untuk membentuk ikatan kovalen, di mana elektron dibagikan antara atom-atom non-logam.
Beberapa non-logam, seperti oksigen dan nitrogen, juga memiliki peran penting dalam mendukung
kehidupan, terlibat dalam proses respirasi dan pembentukan senyawa-senyawa esensial.

Non-logam juga dapat ditemukan dalam berbagai bentuk alamiah, seperti gas di atmosfer,
padatan di kerak bumi, dan senyawa-senyawa kompleks dalam biomolekul. Karakteristik ini
menciptakan keragaman besar dalam sifat dan fungsi non-logam, memberikan kontribusi signifikan
terhadap keberagaman unsur kimia dan aplikasinya dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sebagai contoh, karbon memiliki kemampuan untuk membentuk berbagai senyawa organik dan
merupakan elemen dasar bagi kehidupan, sedangkan nitrogen memiliki peran penting dalam siklus
nitrogen dan penyediaan nutrisi bagi tanaman.

Dalam industri modern, non-logam memiliki aplikasi yang luas dalam pembuatan bahan
kimia, elektronika, material konstruksi, dan teknologi energi. Studi mengenai sifat-sifat non-logam
dan aplikasinya terus berkembang, memungkinkan manusia untuk memanfaatkan potensi unsur-
unsur ini untuk menciptakan inovasi baru dan memecahkan tantangan-tantangan kompleks dalam
berbagai bidang.

2.6 Penggunaan Bahan Logam

Hampir semua nonlogam memiliki kegunaan yang bervariasi dalam barang-barang rumah
tangga; pencahayaan dan laser; serta obat-obatan dan farmasi. Nitrogen, misalnya, ditemukan di
beberapa perawatan taman; laser; dan obat diabetes. Germanium, arsen, dan radon masing-masing
memiliki kegunaan dalam satu atau dua bidang ini tetapi tidak ketiganya. Selain gas mulia,
sebagian besar nonlogam yang tersisa telah, atau pernah, digunakan dalam agrokimia dan bahan
pewarna. Sejauh metaloid menunjukkan karakter logam, mereka memiliki kegunaan khusus yang
meluas ke (misalnya) gelas oksida, komponen pemaduan, dan semikonduktor.

Penggunaan lebih lanjut dari subset yang berbeda dari nonlogam terjadi di atau sebagai
pengganti udara; kriogenik dan refrigeran; pupuk; penghambat nyala atau pemadam api; asam
mineral; kendaraan hibrida plug-in; gas pengelasan; dan ponsel pintar. Kegunaan beberapa non-
logam yang umum diketahui dibahas di bawah ini

1. Oksigen

Oksigen merupakan salah satu gas penunjang kehidupan yang berbentuk gas bukan logam. Tidak
ada makhluk hidup yang dapat bertahan hidup tanpa oksigen. Sekitar 21% volume dan 23% berat
udara adalah oksigen. 88,8% berat air murni adalah oksigen. Dalam keadaan gabungan, ia hadir di
kerak bumi sebagai oksida, karbonat, sulfat, dll.

2. Nitrogen

Nitrogen menyusun sekitar 78% volume udara. Ini adalah gas yang tidak berwarna, tidak
berbau dan tidak berasa. Ini sedikit lebih ringan dari udara. Itu tidak mudah terbakar atau
mendukung pembakaran. Nitrogen merupakan komponen penting nutrisi makanan manusia.
Nitrogen berperan penting dalam mengendalikan laju pembakaran. Ini mengencerkan oksigen
yang ada di udara yang kita hirup, jika tidak, oksigen murni akan membakar paru-paru kita.
Nitrogen berperan penting dalam mengendalikan laju pembakaran. Ini mengencerkan oksigen
yang ada di udara yang kita hirup, jika tidak, oksigen murni akan membakar paru-paru kita. Ini
digunakan dalam pembuatan senyawa seperti amonia dan nitr. Ini digunakan untuk membuat
pupuk seperti garam amonium, urea, kalium nitrat, dll.. Ini digunakan untuk menyiapkan bahan
peledak seperti TNT (Trinitro toluene). Karena sifatnya yang inert, nitrogen digunakan untuk
mengawetkan makanan. Wadah yang digunakan untuk menyimpan bahan makanan dibilas dengan
nitrogen (untuk menghilangkan oksigen) sebelum dikemas dan disegel. Tidak adanya oksigen
tidak memungkinkan pertumbuhan bakteri. Dengan demikian makanan tetap segar untuk waktu
yang lama.

3. Klorin

Ini adalah gas kuning kehijauan, dengan bau menyengat yang menyesakkan. Ini cukup larut
dalam air, membentuk larutan kuning pucat yang disebut air klorin. Klorin digunakan Sebagai
bahan pemutih untuk serat kasar dan tangan seperti rami dan kapas. Sebagai desinfektan untuk
mensterilkan air minum maupun air kolam renang. Dalam pembuatan asam mineral seperti
hidrogen klorida. Dalam pembuatan bahan kimia seperti DDT (Dichloro diphenyl trichloro
ethane), BHC (Benzene hexachloride) dan bubuk pemutih (CaOCl 2 ), yang masing-masing
digunakan sebagai insektisida, pestisida dan desinfektan.
2.7 Jenis Bahan Logam
Bahan non-logam adalah zat atau material yang tidak memiliki sifat konduktif listrik yang
tinggi dan umumnya tidak mengandung logam. Beberapa jenis bahan non-logam yang umumnya
dikenal dan digunakan dalam berbagai keperluan meliputi karbon, oksigen, nitrogen, sulfur, dan
hidrogen. Karbon, misalnya, ada dalam beberapa bentuk seperti karbon hitam, grafit, dan berlian.
Karbon memiliki sifat unik yang membuatnya cocok untuk berbagai kegunaan, seperti pembuatan
baterai, karet, dan bahkan dalam industri semikonduktor.

Oksigen, nitrogen, dan hidrogen adalah contoh elemen-elemen non-logam yang penting untuk
kehidupan. Oksigen merupakan elemen esensial bagi proses respirasi, nitrogen berperan dalam
pembentukan protein, dan hidrogen digunakan dalam berbagai industri, termasuk produksi air
bersih dan bahan bakar. Selain itu, terdapat non-logam lain seperti sulfur yang sering digunakan
dalam industri kimia, khususnya pembuatan asam sulfat. Bahan-bahan non-logam ini memiliki
keberagaman sifat dan kegunaan yang luas, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
berbagai aplikasi industri.

2.8 Sifat bahan Non Logam

1. Sifat Fisik

Secara lahiriah, sekitar setengah dari unsur nonlogam adalah gas berwarna atau tidak
berwarna; sebagian besar sisanya adalah padatan mengkilap. Bromin, satu-satunya cairan, sangat
mudah menguap sehingga biasanya ditutupi oleh lapisan asapnya; belerang adalah satu-satunya
nonlogam padat berwarna. Fluida nonlogam memiliki massa jenis, titik lebur dan titik didih yang
sangat rendah, dan merupakan penghantar panas dan listrik yang buruk. Unsur nonlogam padat
memiliki massa jenis rendah, rapuh dengan kekuatan mekanik dan struktural yang rendah,dan
konduktor yang buruk hingga baik. Konduktivitas listrik dan termal nonlogam serta sifat rapuh dari
nonlogam padat juga terkait dengan pengaturan internal mereka. Sedangkan konduktivitas dan
plastisitas (kelenturan, keuletan) yang baik biasanya dikaitkan dengan keberadaan elektron yang
bergerak bebas dan terdistribusi secara merata dalam logam elektron dalam nonlogam biasanya
tidak memiliki mobilitas seperti itu.

Di antara unsur-unsur nonlogam, konduktivitas listrik dan termal yang baik hanya terjadi
pada karbon, arsen, dan antimon. Konduktivitas termal yang baik sebaliknya hanya terjadi pada
boron, silikon, fosforus, dan germanium; konduktivitas tersebut ditransmisikan melalui getaran
kristal kisi dari unsur-unsur ini. Konduktivitas listrik sedang terjadi pada boron, silikon, fosforus,
germanium, selenium, telurium, dan iodin. Plastisitas terjadi dalam keadaan terbatas hanya pada
karbon, fosforus, belerang, dan selenium
2. Sifat Kimia
Nonlogam memiliki nilai elektronegativitas sedang hingga tinggi dan, dalam reaksi kimia,
cenderung membentuk senyawa asam. Misalnya, nonlogam padat (termasuk metaloid) bereaksi
dengan asam nitrat untuk membentuk antara asam, atau oksida yang bersifat asam atau memiliki
sifat asam yang mendominasi.
Mereka cenderung mendapatkan atau berbagi elektron ketika mereka bereaksi, tidak seperti
logam yang cenderung menyumbangkan elektron. Lebih khusus, mengingat stabilitas konfigurasi
elektron dari gas mulia (yang telah mengisi kulit terluar), nonlogam umumnya memperoleh
sejumlah elektron yang cukup untuk memberi mereka konfigurasi elektron dari gas mulia
berikutnya sedangkan logam cenderung kehilangan elektron yang cukup untuk meninggalkan
mereka dengan konfigurasi elektron dari gas mulia sebelumnya. Untuk unsur nonlogam
kecenderungan ini diringkas dalam kaidah duet dan oktet (dan untuk logam ada kaidah 18 elektron
yang diikuti dengan kurang ketat).
Perbedaan kimia antara logam dan nonlogam sebagian besar timbul dari gaya tarik menarik
antara muatan inti positif dari atom individu dan elektron terluarnya yang bermuatan negatif. Dari
kiri ke kanan melintasi setiap periode tabel periodik, muatan inti meningkat seiring dengan
bertambahnya jumlah proton dalam inti atom.Ada reduksi terkait dalam jari-jari atom karena
muatan inti yang meningkat menarik elektron terluar lebih dekat ke inti.Dalam logam, efek muatan
inti umumnya lebih lemah daripada unsur nonlogam. Dalam ikatan kimia, logam cenderung
kehilangan elektron, dan membentuk atom atau ion bermuatan positif atau terpolarisasi sedangkan
nonlogam cenderung mendapatkan elektron yang sama karena muatan nuklirnya yang lebih kuat,
dan membentuk ion bermuatan negatif atau atom terpolarisasi.
BAB II
PENUTUP

3. 1 Kesimpulan

Logam ferro, seperti besi dan baja, umumnya memiliki sifat konduktivitas panas dan
listrik yang tinggi, kekuatan mekanik yang baik, dan mampu membentuk logam berkilap.
Sementara itu, non-logam, seperti karbon, nitrogen, atau oksigen, cenderung memiliki sifat-
sifat yang berbeda, seperti tidak konduktif secara baik terhadap panas dan listrik, dan
cenderung membentuk senyawa yang cenderung tidak bersifat logam. Kesimpulan dapat
diambil dari sifat-sifat ini untuk membedakan antara logam ferro dan non-logam.
Non logam adalah kelompok unsur kimia yang bersifat elektronegatif, yaitulebih
mudah menarik elektron valensi dari atom lain dari pada melepaskannya.Bahan-bahan non
logam meliputi plastik, karet dan isolasi. Ada beberapa Sifat sifat non logam yaitu seperti
sifat fasis, sifat mekanik dan sifat kimiaBahan bukan logam digunakan dalam bidang teknik,
karena memiliki sifat-sifat yang dibutuhkan dari suatu bagian konstruksi yang tidak dimiliki
oleh bahanlain. selain itu bahan bukan logam digunakan untuk menggantikan
pemakaianlogam pada beberapa alat dan bagian konstruksi, karena bahan bukan
logammemiliki sifat yang mirip dengan logam contohnya seperti plastik dan kayu.

3.2 Saran
Menyadari bahhwa penulis jauh dari kata sempurna. Untuk makalahselanjutnya akan
diusahakan agar lebih baik lagi. Untuk lebih lanjutnya penulismemberikan saran kepada
pembaca agar lebih memahami lebih dalam tentangmesin frais, karena selama ini mesinn frais
masih terdengar asing di telingamasyarakat indonesia. Semoga dengan adanya makalah ini
dapat membantu bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

https://www-pw-live.translate.goog/chapter-metal-and-non metals/uses-of-some-

common-non metals?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc

https://www.scribd.com/document/390783524/5-Makalah-Bahan-Non-Logam

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Besi_tuang

Anda mungkin juga menyukai