DISUSUN
O
L
E
H
KELOMPOK 1
1.
2.
3.
4.
5.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah
memberikan kami kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan tugas mata
kuliah Ilmu Bahan yang berjudul Logam Non Ferro yang dapat kami perbaiki
dan selesai seperti waktu yang telah di rencanakan. Tersusunnya karya ilmiah ini
tentunya tidak lepas dari peran serta berbagai pihak yang telah memberikan
bantuan secara materil dan spiritual, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dosen Pengampu mata kuliah Ilmu Bahan Universitas Negeri Medan.
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan doa kepada kami sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
3. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat agar
makalah ini dapat kami selesaikan.
Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang membalas budi baik
yang tulus dan ihklas kepada semua pihak yang kami sebutkan di atas. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman sekalian agar menambah
wawasan pada bidang Ilmu Bahan,khususnya mengenai Logam Non Ferro.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati kita semua.Dan apabila di dalam
makalah ini terdapat hal-hal yang dianggap tidak berkenan di hati pembaca kami
mohon dimaafkan.
Penulis
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN............................................................................iv
1.1.
LATAR BELAKANG....................................................................iv
1.2.
RUANG LINGKUP......................................................................iv
1.3.
TUJUAN..................................................................................... iv
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 1
2.1.
2.2.
2.3.
SIFAT-SIFAT, KEGUNAAN, PROSES PENGOLAHAN LOGAM NON
FERRO................................................................................................. 2
1.
2.
3.
4.
Uranium(U).................................................................................. 9
5.
Alumunium (Al)..........................................................................10
6.
Magnesium(Mg)..........................................................................14
7.
Kobalt (Co)................................................................................ 17
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Boron (B)................................................................................ 24
14.
Cadmium (Cd).........................................................................25
15.
Iridium (Ir)............................................................................. 25
16.
Platinum (Pt)...........................................................................26
17.
Vanadium (V)..........................................................................27
18.
Bismut (Bi).............................................................................. 28
19.
Beryllium (Be).........................................................................30
20.
Zirconium (Zr)........................................................................31
21.
Niobium (Zb)...........................................................................32
22.
23.
Titanium (Ti)...........................................................................33
24.
Cerium (Ce)............................................................................ 34
25.
Germanium (Ge)......................................................................35
26.
Mercury,Hydragirum (Hg).........................................................35
27.
Molybdenum (Mo)....................................................................36
28.
Paladium (Pd)..........................................................................36
29.
Rhodium (Rh)..........................................................................37
30.
Silver,Argentum (Ag)................................................................37
31.
Selenium (Se)...........................................................................38
32.
Tantalum (Ta)..........................................................................38
33.
Tellurium (Te)..........................................................................39
34.
Thorium (Th)..........................................................................39
35.
Hafnium (Hf)..........................................................................40
2.
3.
4.
PROSES KERAMIK...................................................................42
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Didalam ruang lingkup ini akan membahas sifat logam bukan besi, proses
pembuatan bermacam-macam logam bukan besi dan paduan logam bukan besi
serta kegunaannya.Indonesia merupakan Negara penghasil logam bukan besi
yang meliputi timah putih, tembaga, nikel, dan aluminium. Dalam keadaan
murni, logam bukan besi memiliki sifat yang sangat baik,namun untuk
meningkatkan kekuatannya umumnya dicampur dengan logam lain membentuk
paduan.Ciri logam bukan besi ialah daya tahan terhadap korosi tinggi, daya
hantar listrik yang baik dan pengubah bentuk yang mudah.
1.2.
1.
2.
3.
4.
1.3.
RUANG LINGKUP
Apa saja sifat-sifat dari logam bukan besi?
Bagaimana proses peleburan dan pembuatan logam bukan besi?
Bagaimana proses pengecoran logam bukan besi?
Apa saja paduan dari berbagai macam logam bukan besi?
TUJUAN
Tujuan dibuatnya ruang ini yaitu untuk dapat memahami dan mengerti lebih
jauh tentang :
1. Logam bukan besi
2. Sifat-sifat logam bukan besi
3. Proses peleburan logam bukan besi
4. Pembuatan berbagai macam logam bukan besi
5. Paduan berbagai macam logam bukan besi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. LOGAM NON FERRO
Logam Non-Ferro (Non-Ferrous Metal) ialah jenis logam yang secara
kimiawi tidak memiliki unsur besi atau Ferro (Fe), oleh karena itu logam jenis ini
disebut sebagai logam bukan Besi (non Ferro). Beberapa dari jenis logam ini telah
disebutkan dimana termasuk logam yang banyak dan umum digunakan baik
secara murni maupun sebagai unsur paduan. Dengan semakin berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dalam pengolahan bahan logam,
menjadikan semua jenis logam digunakan secara luas dengan berbagai alasan,
mutu produk yang semakin ditingkatkan, kebutuhan berbagai peralatan
pendukung teknologi serta keterbatasan dari ketersediaan bahan-bahan yang
secara umum digunakan dan lain-lain.
Logam non Ferro ini terdapat dalam berbagai jenis dan masing-masing
memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda secara spesifik antara logam yang
satu dengan logam yang lainnya. Keberagaman sifat dan karakteristik dari logam
Non Ferro ini memungkinkan pemakaian secara luas baik digunakan secara murni
atau pun dipadukan antara logam non ferro bahkan dengan logam Ferro untuk
mendapatkan suatu sifat yang baru yang berbeda dari sifat asalnya.
2.2. MACAM-MACAM LOGAM NON FERRO
Unsur logam yang paling penting dan paling banyak digunakan dalam
industry adalah besi karena hampir 90 % dari logam-logam yang digunakan dalam
industry adalah besi.Selain besi,logam yang penting antara lain: alumunium (Al),
timbal (Pb), nikel (Ni), perak(Ag), seng(Zn), dan lain sebagainya.Yang digunakan
dalam keadaan murni ataupun dalam bentuk paduannya.Logam logam tersebut
harus mempunyai sifat-sifat fisika atau mekanik yang sesuai dengan syarat-syarat
yang dikehedaki.
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Cu, berasal dari bahasa Latin Cuprum dan nomor atom 29. Bernomor
massa 63,54, merupakan unsur logam, dengan warna kemerahan.Selain
itu unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali.Apabila dioksidakan, tembaga
adalah besi lemah. Tembaga memiliki ciri warna kemerahan, hal itu disebabkan
struktur jalurnya, yaitu memantulkan cahaya merah dan jingga serta menyerap
frekuensi-frekuensi lain dalam spektrum tampak. Bijih tembaga yang terpenting
yaitu pirit atau chalcopyrite (CuFeS2), copper glance atau chalcolite (Cu2S),
cuprite (Cu2O), malaconite (CuO) dan malachite (Cu2(OH)2CO3) sedangkan
dalam unsur bebas ditemukan di Northern Michigan Amerika Serikat.
a)
1. Daya penghantar listrik yang sangat baik /tinggi. Dipergunakan pada industri
listrik dan telekomunikasi, seperti : kawat listrik, kawat telepon, kawat
penangkal petir dan lain-lain.
2. Daya penghantar panas dan tanah karat yang baik, banyak dipergunakan dalam
pembuatan radiator, ketel dan perlengkapan pemanas.
3. Sangat malleable dan ductile, dapat dirol, ditarik, ditekan tarik dan ditempa
dengan mudah.
4. Untuk pekerjaan tuangan, tembaga merah tidak begitu banyak dipakai karena
akan timbul gelembung-gelembung. Kekurangan ini dapat diganti/diatasi
dengan jalan memadukan sedikit seng atau aluminium.
b)
Paduan tembaga
Kuningan adalah paduan Tembaga dengan lebih dari 50 % Zincum (seng)
kadang-kadang ditambah dengan Timah putih (Tin) dan Timah Hitam (Lead) serta
Alumunium dan Silicon. Analisis terhadap diagram keseimbangan dari paduan
Copper-Zinc (Tembaga-Seng) memperlihatkan bahwa paduan Tembaga Proses
larutan Seng didalam Tembaga tidak berkembang oleh perubahan Temperatur,
dengan demikian Kuningan bukan paduan yang terbentuk oleh pengendapan.
Kuningan dengan kandungan seng diatas 37 % disebut Brasses yang merupakan
paduan mampu pengerjaan dingin karena terbentuk dari struktur larutan padat.
Paduan Tembaga Kuningan yang disebut Brasses ini berkembang oleh
pengembangan dalam dari unsur yang pada akhirnya akan menyebabkan distorsi
dari kisi tembaga (Tembaga lattice). Phase dimana terbentuknya pecahan merah
(hot short) oleh karena itu kuningan ini tidak cocok untuk pengerjaan panas.
1. Perunggu (Bronss)
Perunggu merupakan paduan tembaga yang mudah dicor mempunyai
kekuatan yang lebih kuat, keras dan memilik daya tahan korosi yang tinggi. oleh
karena itu banyak dipergunakan untuk berbaai komponen mesin seperti bantalan,
pegas dsb.
- Merupakan paduan antara tembaga dan timah sekitar 1 ~ 10%.
- Memiliki kekuatan lebih tinggi daripada brass terutama pada kondisi setelah
dikerjakan dingin dan sifat tahan korosi.
- Membutuhkan biaya proses yang lebih mahal daripada brass
- Penambahan timah hingga 16% ada paduan coran untuk bantalan kekuatan
tinggi dan roda gigi.
- Penambahan timbal (5 ~ 10%) untuk meningkatkan daya tahan aus pada
permukaan bantalan.perunggu terbagi dari 3 macam yaitu:
1) Perunggu timah putih
Perunggu timah putih mempunyai sejarah yang lama, sehingga dari
penggunannya paduan dasar dengan 8-12%Sn dinamakan gun metal, paduan
dengan 10%Sn dan 23%Sn dinamakan admiralty gun metal, sedangkan yang
mengandung 18-23%Sn dinamakan brons bell, dan paduan yang mengandung 3032% disebut brons kaca.
2) Perunggu posfor
Pada paduan tembaga posfor berguna sebgai penghilang oksidasi. borons
posfor mempunyai sifat lebih baik dari keelastisannya, kekuatan dan ketahan
terhadap aus. adapun 3 macam brons posfor yang dipergunakn dalam industri yatu
brons posfor biasa, nrons posofr untuk pegas denga kadar 0,05-0,15% dan brons
posfor untuk bantalan yang mengandung 0,3-15%P ditambahkan kepada brons
yang mengandung lebih dari 10%Sn.
3) Brons Aluminium
Paduan ini mempunyaikekuatan yang baik dari brons timah putih dengan sifat
mampu membentuk yang lebih dan kekuatan terhadap korosi yg baik sehingga
penggunaannya lebih luas.
c)
Chalcopirit
adalah
bijih
tembaga,
merupakan
campuran
antara Cu2S dan CuFeS2 yang di peroleh dari hasil tambang di bawah permukaan
tanah.
Alur proses dimulai dari bijih chalcopirit, digiling dan dicampur dengan batu
kapur serta bahan fluks silika. Setelah tepung bijih dipekatkan, lalu dipanggang,
sehingga terbentuk campuran FeS, FeO, SiO2, dan CuS.Campuran inilah yang
disebut: Kalsin. Kalsin kemudian di lebur dengan batu kapur sebagai fluks nya
di dalam Dapur Reverberatory, tujuan nya untuk melarutkan besi (Fe) di dalam
terak, sisanya adalah Tembaga-Besi yang disebut matte di tuangkan kedalam
konverter.Dengan menghembuskan udara kedalam konverter untuk selama 4 s/d 5
jam, maka kotoran-kotoran teroksida dan besi akan membetuk terak yang pada
saat-saat tertentu, dikeluarkan dari konverter.
Karena panas oksidasi cukup tinggi, maka muatan akan tetap cair yang akhir
nya dapat merubah sulfida-tembaga menjadi oksida-tembaga atau yang dikenal
dengan nama: sulfat. Bila kemudian aliran udara dihentikan, maka oksida
kupro akan bereaksi dengan sulfida kupro yang akan membentuk tembaga
blisterdan dioksida belerang. Tembaga blister dengan tingkat kemurnian
antara
98 % s/d 99 % ini kemudian dicor menjadi slab untuk kemudian di olah secara
elektolitik menjadi tembaga murni.
2. Mangan, Manganese (Mn)
batuan atau bijihnya dengan menggunakan pelarut berair (aqueous solution). Atau
secara detilnya proses Hydrometalurgi adalah suatu proses atau suatu pekerjaan
dalam metalurgy, dimana dilakukan pemakaian suatu zat kimia yang cair untuk
dapat melarutkan suatu partikel Ada beberapa metode secara pyro metalurgi yaitu
bijih.Dipisahkan dari bahan bakar tapi berada dalam kontak dengan pembakaran
gas dengan menggunakan furnace reverberatory.Teknologi ini lama dan digunakan
untuk tembaga atau mangan.Saat ini digunakan terutama disekunder aluminium
(skrap) industri,peleburan sebelum die-casting.Digunakan di Cinadi sejumlah
ElMn pabrik-pabrik untuk mengurangi bijih oksidaMn.Jika gas buang tidak
dikumpulkan dan dibakar sepenuhnya,proses ini berpotensisangat polusi.
3. Nikel, Nickolium (Ni)
b) Paduan Nikel
Nikel (Ni) adalah logam perak-putih yang ditemukan pada tahun 1751 dan
unsur paduan utama yang memberikan kekuatan, ketangguhan, dan ketahanan
korosi. Yang biasanya digunakan secara luas pada baja stainless dan paduan
berbasis nikel (yang biasa disebut superalloy). Paduan nikel digunakan pada
aplikasi temperatur tinggi (seperti komponen mesin jet, roket, dan pembangkit
listrik tenaga nuklir), dalam penanganan makanan dan peralatan pengolahan
kimia, koin, dan dalam perangkat kapal laut. Karena nikel mempunyai sifat
magnetik, paduan nikel juga digunakan dalam aplikasi elektromagnetik, seperti
solenoida. Penggunaan utama nikel yaitu sebagai logam untuk electroplating dari
part untuk permukaannya dan untuk peningkatan ketahanannya terhadap korosi
dan keausan. Paduan nikel memiliki kekuatan tinggi dan tahan korosi pada
temperature tinggi. Pemaduan unsur nikel kromium, kobalt, dan molibdenum.
Sifat paduan nikel dalam mesin, pembentuk, casting, dan pengelasan dapat
dimodifikasi dengan berbagai unsur paduan lainnya
c) proses pengolahan Nikel
Pengeringan (Drying)
Yaitu proses untuk membuang seluruh kandung air dari padatan yang berasal
dari konsentrat dengan cara penguapan (evaporization/evaporation).Peralatan atau
cara yang dipakai ada bermacam-macam, yaitu antara lain:
Hearth type drying/air dried/air baked, yaitu pengeringan yang dilakukan di atas
lantai oleh sinar matahari dan harus sering diaduk (dibolak-balik).
Shaft drier, ada dua macam, yaitu :
tower drier, material (mineral) yang basah dijatuhkan di dalam saluran silindris
vertikal yang dialiri udara panas (800 1000).
rotary drier, material yang basah dialirkan ke dalam silinder panjang yang diputar
pada posisi agak miring dan dialiri udara panas yang berlawanan arah.
Kalsinasi dan Reduksi di Tanur Pereduksi
Tujuannya untuk menghilangkan kandungan air di dalam bijih, mereduksi
sebagian nikel oksida menjadi nikel logam, dan sulfidasi. Setelah proses drying,
bijih nikel yang tersimpan di gudang bijih kering pada dasarnya belumlah kering
secara sempurna, karena itulah tahapan ini bertujuan untuk menghilangkan
kandungan air bebas dan air kristal serta mereduksi nikel oksida menjadi nikel
logam. Proses ini berlansung dalam tanur reduksi. Bijih dari gudang dimasukkan
dalam tanur reduksi dengan komposisi pencampuran menggunakan ratio tertentu
untuk menghasilkan komposisi silika magnesia dan besi yang sesuai dengan
operasional tanur listrik. Selain itu dimasukkan pula batubara yang berfungsi
sebagai bahan pereduksi pada tanur reduksi maupun pada tanur pelebur. Untuk
mengikat nikel dan besi reduksi yang telah tereduksi agar tidak teroksidasi
kembali oleh udara maka ditambahkanlah belerang. Hasil akhir dari proses ini
disebut kalsin yang bertemperatur sekitar 7000C.
Peleburan di Tanur Listrik
Untuk melebur kalsin hasil kalsinasi/reduksi sehingga terbentuk fasa lelehan
matte dan Slag. Kalsin panas yang keluar dari tanur reduksi sebagai umpan tanur
pelebur dimasukkan kedalam surge bin lalu kemudian dibawa dengan transfer car
ke tempat penampungan. Furnace bertujuan untuk melebur kalsin hingga
terbentuk fase lelehan matte dan slag. Dinding furnace dilapisi dengan batu tahan
api yang didinginkan dengan media air melalui balok tembaga. Matte dan slag
akan terpisah berdasarka berat jenisnya. Slag kemudian diangkut kelokasi
pembuangan dengan kendaraan khusus.
Pengkayaan di Tanur Pemurni
Bertujuan untuk menaikkan kadar Ni di dalam matte dari sekitar 27 persen
menjadi di atas 75 persen. Matte yang memiliki berat jenis lebih besar dari slag
diangkut ke tanur pemurni / converter untuk menjalani tahap pemurnian dan
pengayaan. Proses yang terjadi dalam tanur pemurni adalah peniupan udara dan
penambahan sililka. Silika ini akan mengikat besi oksida dan membentuk ikatan
yang memiliki berat jenis lebih rendah dari matte sehingga menjadi mudah untuk
dipisahkan.
Granulasi dan Pengemasan
Untuk mengubah bentuk matte dari logam cair menjadi butiran-butiran yang
siap diekspor setelah dikeringkan dan dikemas. Matte dituang kedalam tandis
sembari secara terus menerus disemprot dengan air bertekanan tinggi. Proses ini
menghasilkan nikel matte yang dingin yang berbentuk butiran-butiran halus.
Butiran-butiran ini kemudian disaring, dikeringkan dan siap dikemas.
4. Uranium(U)
Jenis logam ringan (BD 2,7) dengan titik lebur 600C, mudah dikerjakan/
dituang, penghantar panas, tahan karat dan non magnetis. Alumunium terdapat
dua macam yaitu: alumunium tuangan mempunyai kekuatan tarik sebesar 10kg/
mm2 dan regangannya 18 -25 % dan alumunium tempa mempunyai kekuatan
tarik sebesar 18-28kg/mm2 dan regangannya 3-5%.
10
11
Paduan Al Mn
Mn (mangan) adalah unsur yang memperkuat Al tanpa mengurangi ketahanan
korosi, dan digunakan untuk membuat paduan yang tahan korosi. Paduan
aluminium dengan kandungan 1.2% Mn dan 1% Mg disebut paduan 3003 yang
dipergunakan sebagai paduan tahan korosi.
Paduan Al Si
Paduan Al Si sangat baik kecairannya dan cocok untuk paduan coran.
Paduan ini mempunyai ketahanan korosi yang baik, sangat ringan, koefisien
pemuaian yang rendah dan sebagai penghantar panas dan listrik yang baik.
Material ini biasa dipakai untuk torak motor dan sebagai filler las (setelah
dilakukan beberapa perbaikan komposisi).
. Paduan Al Mg
Mempunyai ketahanan korosi yang sangat baik, dengan kandungan 23% Mg
(magnesium) mempunyai sifat mudah ditempa, diroll dan diekstrusi. Paduan 5056
merupakan paduan yang paling kuat dalam seri ini. Paduan 5083 yang dianil
adalah paduan dengan 4.5% Mg, sifatnya kuat dan mudah dilas, digunakan
sebagai tangki LNG.
Paduan Al - Mg Si
Paduan ini mempunyai kekuatan yang kurang baik sebagai bahan tempaan
dibandingkan dengan paduan-paduan lainnya. Tetapi sangat liat, sangat baik
mampu bentuknya untuk penempaan, ekstrusi dan lain-lain. Salah satu paduan seri
6000 adalah 6063 yang banyak digunakan untuk rangka konstruksi.
. Paduan Al Zn
Yaitu suatu paduan yang terdiri dari aluminium, 5.5% Zn, 2.5% Mn, 1.5%
Cu, 0.3% Cr, 0.2% Mn ini dinamakan paduan 7075. Paduan ini mempunyai
kekuatan tertinggi diantara paduan-paduan lainnya. Penggunaan paduan ini
kebanyakan untuk bahan konstruksi pesawat terbang, selain itu banyak digunakan
sebagai bahan konstruksi.
c. proses pengolahan Aluminimum
Bijih bauksit merupakan salah satu sumber pembentukan aluminium yang
cukup ekonomis, yang bila di Indonesia, banyak terdapat di daerah Bintan dan
12
memperoleh
aluminium
murni,
biasanya
digunakan Proses
Bayern (Karl Josef Bayer), yaitu: bauksit halus dan kering, dimasukkan ke dalam
pencampur
(mixer),
diolah
bila
bereaksi
dengan bauksitdibawah pengaruh tekanan dan suhu diatas titik didih nya, akan
menghasilkanAluminat NatriumC. yang dapat larut. Biasanya setelah proses
selesai, tekanan di dalam dapur dikurangi dan ampas yang terdiri dari oksida besi
tak larut, silikon, titanium dan kotoran-kotoran lain nya, ditekan melalui saringan
dan dikumpulkan agak disamping. Kemudian, cairan yang mengandung alumina
dalam bentuk aluminat natrium, dipompakan ke luar dan dimasukkan kedalam
sebuah tangki pengendapan. Didalam tangki tersebut, diberi tambahan kristal
hidroksida aluminium yang halus, yang kemudian berubah menjadi inti
kristalisasi, sementara itu kristal hidroksida aluminium akan terpisah dari larutan,
kemudian dilakukan penyaringan dan dipanaskan sampai suhu nya mencapai 980
.
Proses Bayern
Melalui proses elektrolisa, alumina akan berubah menjadi oksigen dan
logam aluminium. Jalan nya proses elektrolisa adalah: alumina murni dilarutkan
pada cairan criolit (natrium aluminium fluorida) di dalam dapur elektrolit yang
besar atau disebut sel reduksi. Arus listrik kemudian dialirkan pada campuran
melalui elektroda karbon, logam aluminium di endapkan pada katoda karbon yang
berada di dasar sel.
13
Panas akibat aliran listrik digunakan untuk memanaskan isi sel, sehingga
akan selalu cair, dengan demikian alumina dapat ditambahkan secara terus
menerus (disebut: proses kontinu). Pada saat-saat tertentu, aluminium cair di
keluarkan dari sel dan dipindah kan ke dalam dapur penampung untuk kemudian
di murnikan atau bisa juga digunakan untuk keperluan paduan, setelah itu baru di
tuangkan ke dalam cetakan ingot, untuk kemudian diolah lebih lanjut.
Biasanya, untuk menghasilkan 1 kg aluminium, dibutuhkan 2 kg alumina,
sedangkan untuk mendapat kan 2 kg alumina, diperlukan 4 kg bauksit, 0,6 kg
karbon, criolit dan bahan-bahan lain nya serta sekitar 8 kWh energi listrik (berlaku
secara linier).
6. Magnesium(Mg)
Magnesium ialah logam yang berwarna putih perak dan sangat mengkilap
dengan titik cair 651C yang dapat digunakan sebagai bahan paduan ringan, sifat
dan karakteristiknya sama dengan Aluminium.Oxid film yang melapisi
permukaan Magnesium hanya cukup melindunginya dari pengaruh udara kering,
sedangkan udara lembab dengan Magnesium memiliki kekuatan tarik hingga 110
N/mm2 dan dapat ditingkatkan melalui proses pembentukan hingga 200 N/mm2.
Sifat-sifatnya adalah BD rendah 1,7, lunak dan titik cair rendah 800C serta tahan
korosi.
a) Sifat-sifat dan Penggunaan ;
1. Merupakan logam teringan dengan berat jenis 1,74 dan mencair pada suhu 650
C, serta mendidihnya pada suhu 1107C.
2. Mudah terbakar pada suhu rendah
14
15
bertambah
pekat,
menghasilkan MgCl2.
baru kemudian
Setelah
melalui
di
tahapan
reaksikan
filtrasi
pengeringan,
konsentrasi MgCl2 akan meningkat menjadi sekitar 68 %, yang berbentuk butiranbutiran kemudian dipindahkan ke dalam sel elektrolisa yang berukuran 100 m3
dan beroperasi pada suhu sekitar 700 0C. Elektroda grafit akan berfungsi sebagai
anoda dan pot nya sendiri berfungsi sebagai katoda. Akibat di aplikasikan nya
arus listrik sebesar 60.000 Amp, maka MgCl2 akan terurai, dan logam magnesium
terapung diatas larutan. Setiap pot akan dapat menghasilkan sekitar 550 kg logam
Mg dalam satu hari yang kemudian dituang kedalam cetakan ingot, dimana setiap
ingot mempunyai berat 8 kg
Hasil sampingan dari proses ini adalah: gas klorida yang kemudian dapat
digunakan untuk mengubah Mg(OH)2 menjadi MgCl2.
16
7. Kobalt (Co)
Cobalt (Co) ialah logam yang berwarna putih silver ini memilki titik cair
1490C dan bersifat magnetic tinggi. Cobalt diperoleh bersama unsur Nickel serta
element-element mineral tertentu dan dipisahkan selama proses pemurnian pada
unsur Nickel.
a) Sifat-sifat dan kegunaan ;
Sifat-sifatnya adalah bila dipadu dengan baja maka akan menjadi keras, tahan
panas dan tahan aus. Kegunaannya kobalt bila dipadu dengan baja banyak
dipergunakan untuk konstruksi tahan tahan pesawat terbang dan konstruksi tahan
panas.
b) Paduan kobalt
1. Nikel dan Paduan Kobalt
Kobalt selalu terdapat bergabung dengan Nikel dan biasa juga dengan arsen.
Sumber utama kobal adalah speisses , yang merupakan sisa dalam
peleburan bijih arsen dari Ni, Cu, Pb.
2. Alloy
Alloy adalah paduan kobal-based dengan kekuatan yang sangat baik suhu
tinggi dan ketahanan oksidasi yang baik untuk 2000 F (1093 C). Tingkat krom
tinggi ditambah dengan penambahan kecil lantanum menghasilkan skala yang
sangat ulet dan protektif. paduan ini juga memiliki ketahanan sulfidasi baik dan
stabilitas metalurgi yang sangat baik ditampilkan oleh keuletan baik setelah terlalu
lama terkena suhu yang tinggi.
17
Timah putih (Sn) ialah logam yang berwarna putih mengkilap, sangat lembek
dengan titik cair yang rendah yakni 232C. Sifat-sifatnya yaitu titik cair rendah
232C, BD rendah 7,3, tahan terhadap udara lembab, kekerasan dan kekuatan
sangat rendah dan tergolong logam lunak serta daya tahan korosi cukup tinggi.
Kekuatan timah putih untuk pembungkus pipa-pipa/tabung yang dapat dilipat,
tabung-tabung pasta gigi dan plat-plat lembaran yang dapat dibuat kaleng
makanan.
18
dikeringkan dan dilewatkan dalam alat pemisah magnetik sehingga kita dapat
memisahkan biji timah dari impuritas yang berupa logam besi. Biji timah yang
keluar dari proses ini memiliki konsentrasi timah antara 70-77% dan hampir
semuanya berupa mineral Cassiterite.Cassiterite selanjutnya diletakkan dalam
furnace bersama dengan karbon dalam bentuk coal atau minyak bumi. Adakalanya
juga ditambahkan limestone dan pasir untuk menghilangkan impuritasnya
kemudian material dipanaskan pada suhu 1400 C. Karbon bereaksi dengan
CO2 yang ada didalam furnace membentuk CO, CO ini kemudian bereaksi dengan
cassiterite membentuk timah dan karbondioksida. Logam timah yang dihasilkan
dipisahkan melalui bagian bawah furnace untuk diproses lebih lanjut. Untuk
memperoleh timah dengan kemurnian yang tinggi maka dapat dilakukan dengan
menggunakan proses elektrolisis. Dengan cara ini kemurnian timah yang
diperoleh bisa mencapai 99,8%.
9. Timah Hitam, Lead, Timbal, Plumbum (Pb)
Timah Hitam memiliki berat jenis () yang sangat tinggi yaitu =11,3 kg/dm
dengan titik cair 327C, digunakan sebagai isolator anti radiasi Nuclear. Timah
hitam diperoleh dari senyawa Plumbum-Sulphur (PbS) yang disebut Gelena
dengan kadar yang sangat kecil.
a.) Sifat-sifat dan Penggunaan ;
1. Lunak, berat jenisnya 11,4 dan titik cairnya antara 274 -330C.
2. Tidak tahan terhadap kekuatan tarik dan tekan.
3. Mudah dipotong dengan pisau, tidak dapat dikikir dan sukar dibubut.
4. Bekas-bekas patahannya agak licin dan mudah ditekuk.
5. Tahan terhadap asam garam dan asam belerang, mudah mengoksida pada suhu
tinggi, serta sukar untuk dipatri.
20
Tungten, Wolfram (W) memiliki titik cair 3410C berwarna kelabu, sangat
keras dan rapuh pada temperature ruangan, tetapi ulet dan liat pada Temperatur
tinggi.
a) Sifat-sifat dan kegunaan ;
Tungten, Wolfram (W) memiliki titik cair 3410C berwarna kelabu, sangat
keras dan rapuh pada temperature ruangan, tetapi ulet dan liat pada Temperatur
tinggi. Sifat-sifat wolfrom adalah keras BD 20 titk cair tinggi 3400C dan titk
didih 5900C, dapat digilas menjadi lembaran dan bila dipadu dalam baja
perkakas, akan memperbaiki ketahanan ausnya dan sifat tahan hangatnya.
Kegunaannya dalam bidang elektronika seperti katoda tabung electron dan bidang
kelistrikan, seperti kawat pijar dalam lampu, elektroda, pegas, unsure pemanas
dan tabung sinar X.
b) Paduan wolfram
Wolfram adalah elemen paduan yang penting untuk baja. Ini membentuk
karbida keras yang tetap stabil pada suhu tinggi. wolfram tahan aus dan tahan
panas karbida secara luas digunakan, antara lain, dalam pembuatan alat. Selain
berlian, wolfram karbida adalah bahan pemotongan terkuat dikenal.
c) Proses pengolahan wolfram
Wolfram didapat dengan cara mereduksi oksida wolfram dengan hidrogen
yang dihasilkan dari dapur listrik. Bijih wolfram yang mengalami proses dalam
dapur listrik, proses kimia, dibuat batang-batang yang dapat ditempa, ditarik
21
dalam keadaan panas menjadi kawat yang dapat mencapai garis tengah 0,01 mm
dan juga digilas menjadi lembaran.
a) Sifat-sifat,dan pengunaan ;
Seng (Zn) ialah logam yang berwarna putih kebiruan memiliki titik cair
419C, sangat lunak dan lembek tetapi akan menjadi rapuh ketika dilakukan
pembentukan dengan temperature pengerjaan antara 100C sampai 150C tetapi
sampai temperature ini masih baik dan mudah untuk dikerjakan.Seng terdapat
dialam terikat secara kimia secara di dalam bijih (asam belerang atau asam arang).
Bijih seng yang terpenting adalah seng belerang dan seng karbonat (Galmei).
Sifat-sifat seng mempunyai warna kelabu muda BD 7,1 dengan titk cair 149C.
dan pada suhu 130C-150C seng dapat dipecah-pecah dan kenyal hingga dapat
digiling serta tahan korosi. Kegunaan seng adalah untuk melindungi besi/ baja
dengan jalan mencelupkan kedalam cairan yang disebut sepuh seng. Untuk
melapisi besi/baja secara galvanis, melindungi permukaan benda dengan jalan
disemprotkan membuat elemen-elemen listrik dan bahan baku pembuat cat. Bila
dipadu dengan alumunium, magnesium dan tembaga yang disebut dengan samak,
dipergunakan untuk membuat alat-alat bagian mobil seperti pintu dan karburator.
b) Paduan seng
Seng paduantuangan (Zinc die- casting Alloys)
Proses pengecoran merupakan salah satu proses pembentukan benda kerja
yang efisien dan dapat membentuk benda kerja hingga bagian yang tersulit secara
22
tepat dan akurat dengan sedikit atau tidak sama sekali memerlukan proses
pemesinan (macining). Keberhasilan dalam proses pembentukan benda kerja
dengan cara pengecoran relative ditentukan oleh tingkat kerumitan bentuk benda
kerja itu sendiri.
Paduan Seng merupakan salah satu bahan cor yang baik dimana Seng
memiliki titik cair yang rendah, sehingga dapat dibentuk dengan berbagai metoda
pengecoran. Pressure die Casting dengan hot chamber system merupakan proses
pengecoran yang paling mudah dan cepat.
c) Proses pengolahan Seng
Seng dihasilkan melalui penyulingan elektrolisis, yaitu gabungan proses
reduksi dan penyulingan. ZnO dari tahap pemanggangan dilarukan dalam
H2SO4, dengan reaksi sebagai berikut :
ZnO(s) + 2H+(aq) + SO42-(aq)
Khrom terdapat di alam dalam bentuk bijih khrom yang disebut khromit
(FeO.Cr2O3). Bijih khromit berwarna hitam mengandung33%-35% Cr2O3.
a) Sifat-sifat dan kegunaan ;
Khrom adalah logam yang berwarna putih kebiruan lebih keras daripada kaca
tapi rapuh. Sifat-sifat fisika dari khrom adalah titik lebur 1550C dengan titik
didih 2477C dan kerapatan 7,138 gr/cm3, mudah larut dalam asam-asam seperti
23
asam klorida, asam sulfat dan asam nitrat, untuk unsure paduan dalam baja
konstruksi dan baja mesin, memperbaiki kekuatan tarik dan ketahanan korosi dan
unsure paduan dalam baja perkakas, memperbaiki ketahanan ukuran. Kegunaan
khrom sebagai unsure pemadu untuk bahan penghantar panas, bahan tahanan.
Untuk paduan dengan besi (ferro-khrom), untuk logam paduan nikhrom yang
disebut khromel yang mempunyai tahanan listrik yang sangat tinggi, unsure
paduan baja konstruksi dan baja mesin, untuk baja perkakas.
b) Paduan khrom
Paduan Cr dan Cu
Komposisi paduan Cr dan 0,05% Cu itu dapat meningkatkan sifat mekanik
24
25
26
27
2. Pembuatan V2O5
Setelah PbCl2 dipisahkan, larutan ditambah NH4Cl akan dijenuhkan dengan NH3,
sehingga terbentuk NH4VO3 yang bila dipanaskan akan terbentuk V2O5
3. Reduksi V2O5
V2O5 direduksi dengan Ca pada suhu 900-9500C untuk memperoleh Vanadium
murni.
18. Bismut (Bi)
(Yunani: Weisse Masse, zat putih. Di kemudian hari disebut Wisuth dan
Bisemutum). Pada masa awalnya, bismut sempat disangka sebagai seng dan
timbal. Calude Geoffroy the Younger menunjukkan bahwa bismut beda dengan
timbal pada tahun 1753.
a) Sifat-sifat dan penggunaan :
Unsur ini merupakan kristal putih, logam yang rapuh dengan campuran
sedikit bewarna merah jambu. Ia muncul di alam tersendiri. Bismut merupakan
logam paling diamagnetik, dan konduktor panas yang paling rendah di antara
logam, kecuali raksa. Ia memiliki resitansi listrik yang tinggi dan memiliki efek
Hall yang tertinggi di antara logam (kenaikan yang paling tajam untuk resistansi
listrik jika diletakkan di medan magnet).
b) Paduan Bismut(Bi).
Menurut Penelitian untuk pembuatan senyawa bismuth mangan oksida
melalui proses sol-gel telah dilalokan, dengan menggunakan mangan nitrat
berhidrat dan bismuth nitrat berhidrat sebagai prekursor dalam pelarut
isopropanol. Dalam penelitian ini dilalarkan penambahan zataditif berupa
Dietanolamin (DEA). Powder didapat setelah pengeringan larutan pada suhu 100120"C dan dilanjutkan dengan pemanasan pada suhu 400'C, 500'C, dan 600oC
28
selama I jam. Hasil yang diperoleh berupa powder halus berwarna hitam. Hasil ini
dikaralcterisasi dengan menggunakan X-Ray Diffraction (XRD) dan Scanning
Electron Microscopy (SEM). Pola-pola difraksi sinar-X yang dihasilkan
menunjukkan bahwa produk bismuth mangan oksida yang terbentuk pada
pemanasan 400'C adalah Bi1,T2Mns,2eOnJqdengan ukuran kristalin 48 nm,
sedangkan produk yang dihasilkan pada suhu 500'C dan 600'C adalah campuran
yang mengandung BizMn+Oro dan Bi12MnO2s dengan ukuran kristalin 42
sampai 57 nm. Hasil SEM memperlihatkan morfologi permukaan berupa
bongkahan- bongkahan yang berpori (berongga).
29
processes),
extrusion
dan
kemudian
pemesinan.
30
dibentuk melalui proses Sintering ini dapat dikerjakan mesin (Machining) dengan
alat potong Carbide dengan hasil yang halus seperti Grey Cast Iron. Beryllium
disambung dengan menggunakan metoda las busur dan spot-welding antar
Beryllium dan dengan logam lain.
20. Zirconium (Zr)
31
32
33
dilakukan pada tahun 1949, karena sebenarnya Titanium (Ti) telah terdeteksi sejak
tahun 1789 dalam bentuk Oxide Silicon, karena pengaruh oxygen maka pada saat
itu tidak memungkinkan untuk dilakukan extraction, dimana Titanium (Ti)
merupakan bagian penting dari Oxygen, namun pada akhirnya ditemukan metoda
pemurnian Titanium (Ti) ini melalui pemanasan dengan Carbon dan Clorine,
kemudian dengan Magnesium dan denganSodium pada suhu pemanasan antara
800C hingga 900C yang menghasilkan Titanium Tetraclorite sebagai produk
awal dari Titanium (Ti) yang selanjutnya menggunakan Magnesiumcloride atau
Sodiumcloride.
24. Cerium (Ce)
34
35
36
37
38
39
40
logam dan belerang tersebut kemudian dipanasi dengan udara panas untuk
menghilangkan belerang hingga diperoleh logam oksid.
2. PROSES KERING (PIROMETALURGI)
Bijih logam yang sudah diproses menjadi logam oksid dimasukkan ke dalam
dapur api untuk mereduksi oksigennya dalam suatu proses dioksidasi dalam dapur
tersebut. Logam oksid dipanasi hingga cair belerang yang tersisa juga ikut
terbakar pada saat yang sama. Kandungan-kandungan yang lain misalnya silikon
dan besi dioksidasikan menjadi terak yang mengapung di atas cairan logam
kemudian teraknya dipisahkan. Maka diperoleh cairan logam dengan kadar
kemurnian
99%.
yang dialiri listrik arus searah. Larutan yang mengandung logam dipisahkan.
Logam-logam sebagai ion positif bergerak menuju katode negatif dan di sana
dibuang. Hasil dari proses elektrolisis ini adalah logam dengan kemurnian (98%).
4. PROSES KERAMIK
Logam yang bertitik lebur tinggi seperti wolfram dan molibdenium tidak
dapat diproses dengan proses kering maupun basah melainkan dengan proses
keramik. Proses keramik/yang biasa juga disebut proses sinter, terdiri atas
penerjaan sebagai berikut:
a) serbuk logam karbida diberi pengerjaan pendahuluan, yaitu digiling, dicampur,
ditamah dengan lilin dan dijadikan butiran-butiran.
b) serbuk yang telah diberi pengerjaan pendahuluan ini dipadatkan.
c) bentuk yang telah padat tersebut diberi pengerjaan sinter pendahuluan pada
suhu 700C
d)bentuk padat yang telah diberi pengerjaan sinter pendahuluan tersebut
dipadatkan lagi dengan tekanan tinggi (60 N/cm2)
e) kemudian bentuk padat tersebut di sinter lagi pada suhy 1400C
f) selanjutnya hasil sinter yang kedua tersebut dicloning untuk menghilangkan
distorsi bentuk yang kecil dan menjaga komponen agar dalam toleransi yang
dikehendaki.
42
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dalam penyajian karya ilmiah tentang
menyimpulkan bahwa:
Logam non ferro atau logam bukan besi adalah logam yang tidak
mengandung unsur besi (Fe). Logam non ferro murni kebanyakan tidak digunakan
begitu saja tanpa dipadukan dengan logam lain, karena biasanya sifat-sifatnya
belum memenuhi syarat yang diinginkan.
Logam bukan besi tidak ditemukan sebagai logam murni di alam bebas.
Biasanya terikat sebagai oksida dengan kotoran-kotoran membentuk bijih-bijih.
Pengolahan bijih logam bukan besi mengikuti beberapa tahap, yaitu tahap
penghalusan mineral, tahap pencucian, tahap pemisahan antara logam dan
kotoran, dan tahap peleburan.
3.2 HASIL DISKUSI
1. Parade (Kelompok 2)
~Dari manakah asal usul logam non ferro dan baik untuk paduan logam?
2. Arif Muhammad ( Kelompok 3)
~Coba jelaskan kegunaan tembaga dalam kehidupan?
3. Rahmad Fauzi (kelompok 6)
~Coba jelaskan 5 jenis klasifikasi pada tembaga dan jelaskan kegunaannya?
4. Pandik Hasiholaan (Kelompok 2)
~ Bahan apa saja yang berada di dalam vanadium dan mengapa vanadium
tahan panas?
5. Muhammad Randi (kelompok 5)
~Coba anda tampilkan gambar proses cara pengolahan?
43
DAFTAR PUSTAKA
http://books.google.co.id/books
http://en.wikipedia.org/wiki/Platinum
http://en.wikipedia.org/wiki/Boron
https://egis18.wordpress.com/2010/08/08/logam-ferro-dan-non-ferro/
http://id.wikipedia.org/wiki/Tembaga
http://kreatifitasbelajar.blogspot.com/2013/05/v-behaviorurldefaultvmlo_713.html
http://mesinusu12.blogspot.com/
http://penghancurponsel.com/pengh/price_bf1_1140.html
http://tasyarismiyanto.blogspot.com/2012/07/logam-non-ferro-logam-bukanbesi.html
http://tenlijunaidi.blogspot.com/2012/03/jenis-sifat-dan-kegunaan-logamnon.html
http://www.academia.edu/6138199/Metalurgi_serbuk
http://www.academia.edu/6701527/Makalah_Proses_Produksi_Tambang_Timah_
Bangka_Belitung
https://www.google.com/search?q=sifat+mekanik+logam&rls=org.mozilla:enUS:official&biw
http://www.nmssri.org/2279-Produsen-bijih-benefisiasi-proses-Antimony-Grosirdi-Eropa.html
http://www.sba.net.in/30225/pabrik-pengolahan-bijih-antimony/
Mulyadi shaleh,Irfan, Amd. Pengetahuan Dasar Teknik Mesin.Martapura.2008
Surdia Tata,dan Kenji Chijia.Teknik Pengecoran Logam.Jakarta.1976
44