Anda di halaman 1dari 35

TUGAS MANDIRI PENGAMATAN

MATERIAL TEKNIK

Dosen Pengampu :
Mohammad Nurhilal, S. T., M. T.

Disusun Oleh :
Muhammad Renza Handono (220103089)
TM 1 D

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI CILACAP
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan karunia-
Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktu
yang telah di tentukan.

Pembuatan makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Material Teknik. Saya ucapkan Terima Kasih kepada Bapak Mohammad
Nurhilal, S.T., M.T., M.Pd sebagai dosen mata kuliah Material Teknik . Terima
Kasih juga kepada pihak pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan
makalah ini.

Saya menyadari dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangan,


oleh karena itu saya sangat menerima bila ada saran maupun kritikan yang dapat
membuat makalah ini lebih baik dan bermanfaat.

Cilacap, 15 Mei 2023

Mohammad renza
handono

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2


DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3
DAFTAR GAMBAR ........................................... Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.
BAB I .................................................................................................................................. 5
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 5
BAB II ................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ................................................. Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.
Landasan Teori................................................. Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.
BAB III............................................................................................................................. 22
HASIL PENGAMATAN .................................................................................................. 22
BAB IV ............................................................................................................................. 34
PENUTUP ........................................................................................................................ 34
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 35

3
DAFTAR GAMBAR

1, gambar palu
2. gambar catut
3. gambar panci
4. gambar pisau
5. gambar linggis
6. gambar kunci inggris
7. gambar kawat
8. gambar pintu
9. gambar asbes
10.gambar batu bata
11. gambar asbes
12. gambar buku
13.gambar sendal
14.gambar pipa
15.gambar gergaji
16. gambar genteng
17. gambarban motor
18. gambar kunci pas
19. gambar paku
20. gambar panci

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bahan atau material merupakan kebutuhan bagi manusia mulai zaman
dahulu sampai sekarang. Kehidupan manusia selalu berhubungan dengan
kebutuhan bahan seperti pada transportasi, rumah, pakaian, komunikasi, rekreasi,
produk makanan dan sebagainya. Perkembangan peradaban manusia juga bisa
diukur dari kemampuannya memproduksi dan mengolah bahan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Pada tahap awal manusia hanya mampu mengolah bahan
apa adanya seperti yang tersedia dialam misalnya batu, kayu, kulit, tanah dan
sebagainya. Dengan perkembangan peradaban manusia, bahan-bahan alam
tersebut bisa diolah sehingga bisa menghasilkan kualitas bahan yang lebih tinggi.
Material teknik merupakan komponen yang tidak terpisahkan dari semua bidang
teknik. Pada bidang Teknik Mesin, material yang dominan digunakan adalah
material logam sehingga peningkatan kualitas pengetahuan logam atau ilmu
logam merupakan langkah strategis yang harus dilakukan agar menguasai
kompetensi bidang Teknik Mesin yang mampu berkompetisi secara global.
Namun, material tidak hanya logam saja, ada juga material Non Logam yaitu
bahan bahan yang tidak memiliki unsur logam di dalamnya.
Secara umum material teknik diperlukan terutama berhubungan dengan
sifat-sifat mekanik, dan sifat-sifat teknologi dari material khususnya logam.
Semua sifat material tersebut ditentukan oleh struktur atom-atomnya secara
mikro. Sifat material khususnya logam dibangun atas dua konsep utama yaitu
konsep struktur kristal atom dan konsep perlakuan logam. Konsep struktur kristal
atom menjelaskan bagaimana atom-atom tersusun pada setiap jenis logam, dan
pada kondisi yang berbeda-beda bisa menyebabkan perbedaan sifat. Sementara
konsep perlakuan logam menjelaskan interaksi antar atom dan perubahan struktur
atom yang mengakibatkan perubahan sifat-sifat pada logam.

5
1.2. Tujuan Pembahasan Material
Adapun tujuan makalah ini ialah sebagai berikut:
a. Mengetahui klasifikasi material yang ada di lingkungan sekitar.
b. Mengetahui material logam dan non logam.
c. Mengetahui sifat fisis dan sifat mekanis material secara umum.
d. Mengetahui material-material yang termasuk dalam golongan
Logam dan Non Logam.
e. Mengetahui kegunaan bahan material.

6
BAB II
PEMBAHASAN
Landasan Teori
2.1 Logam
A. Definisi Logam
Logam adalah elemen mineral yang terbentuk secara alami. Jumlah logam
diperkirakan 4% dari mineral bumi. Logam dalam bidang keteknisian adalah besi
biasanya dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan, pipa-pipa, alat-alat pabrik
dan sebagainya. Logam Baja banyak di gunakan dalam pembuatan struktur atau
rangka bangunan dalam bentuk baja profil, baja tulangan beton biasa, anyaman
kawat, atau pada akhir-akhir ini di pakai juga dalam bentuk kawat potongan yang
disebut “fibre” atau metal fibre, sebagai tulangan beton.
Dalam skala yang lebih kecil logam secara luas juga di pakai sebagai
penguat, misalnya bentuk paku, sekrup, baut, kawat, pelat, bantalan jembatan,
atau sebagai bahan lain bentuk lembaran (misalnya bentuk atap, atau lantai
jembatan). Kelebihan logam sebagai bahan konstuksi adalah memiliki sifat yang
bagus.
❖ Sifat Logam :
o Memiliki kuat tarik tinggi, dapat di rubah – rubah bentuknya
o Mudah di sambung / di las
o Memiliki harga konduktivitas listrik yang tinggi
o Konduktivitas panas tinggi dan dapat di haluskan sehingga berkilau
permukaanya.
❖ Kelemahan logam :
Yaitu tidak tahan korosi karena kelembapan maupun oleh pengaruh udara
sekeliling dan terjadi perubahan bentuk bila terkena suhu/panas tinggi.
❖ Logam dapat di bagi menjadi 2(dua) kelompok besar yaitu :
o logam besi (ferrous metal) .
o logam bukan besi (non ferrous metal).

7
A. Sifat Fisis Logam
Pada umumnya unsur logam mempunyai sifat fisis, antara lain:
1. Logam akan memantulkan sinar yang datang dengan panjang gelombang
dan frekuensi yang sama sehingga logam terlihat lebih mengkilat.
Contohnya, emas (Au), perak (Ag), besi (Fe), dan seng (Zn).
2. Logam dapat menghantarkan panas ketika dikenai sinar matahari, sehingga
logam akan sangat panas (terbakar). Energi panas diteruskan oleh elektron
sebagai akibat dari penambahan energi kinetik. Hal ini menyebabkan
elektron bergerak lebih cepat. Energi panas ditransferkan melintasi logam
yang diam melalui elektron yang bergerak.
3. Logam juga dapat menghantarkan listrik karena elektronnya
terdelokalisasi bebas bergerak di seluruh bagian struktur atom. Tembaga
(Cu) sering dipakai dalam pembuatan kawat penghantar lisrik.
4. Meabilitas, yaitu kemampuan logam untuk ditempa atau diubah menjadi
bentuk lembaran. Sifat ini digunakan oleh pandai besi untuk membuat
sepatu kuda dari batangan logam. Gulungan baja (besi) penggiling
menggunakan sifat ini saat mereka mengulung batangan baja menjadi
lembaran tipis untuk pembuatan alat-alat rumah tangga. Hal ini karena
kemampuan atom-atom logam untuk menggelimpang antara atom yang
satu dengan atom yang lain menjadi posisi yang baru tanpa memutuskan
ikatan logam.
5. Duktilitas yaitu kemampuan logam dirubah menjadi kawat dengan sifatnya
yang mudah meregang jika ditarik. Tembaga (Cu) dapat digunakan sebagai
bahan baku pembuatan kawat.
6. Logam juga dapat menimbulkan suara yang nyaring jika dipukul, sehingga
dapat digunakan dalam pembuatan bel atau lonceng.
7. Logam dapat ditarik magnet, sehingga logam disebut diamagnetik,
misalnya besi (Fe).

8
B. Sifat Mekanis Logam
Sifat mekanis suatu bahan adalah kemampuan bahan tersebut memberikan
perlawanan apabila diberikan beban pada bahan tersebut. Atau dapat
dikatakan sifat mekanis adalah kekuatan bahan didalam memikul beban yang
berasal dari luar. Sifat mekanis pada Logam meliputi :
1. Kekuatan. Sifat penting pada baja adalah kuat tarik. Pada saat baja diberi
beban, maka baja akan cenderung mengalami deformasi/perubahan
bentuk. Perubahan bentuk ini akan menimbulkan regangan/strain, yaitu
sebesar terjadinya deformasi tiap satuan panjangnya akibat regangan
2. Keuletan (ductility), Kemampuan baja untuk berdeformasi sebelum baja
putus. Keuletan ini berhubungan dengan besarnya regangan/strain yang
permanen sebelum baja putus. Keuletan ini juga berhubungan dengan sifat
dapat dikerjakan pada baja. Cara ujinya berupa uji tarik.
3. Kekerasan, adalah ketahanan baja terhadap besarnya gaya yang dapat
menembus permukaan baja. Cara ujinya dengan kekerasan Brinell,
Rockwell, ultrasonic, dll.
4. Ketangguhan (toughness), adalah hubungan antara jumlah energi yang
dapat diserap oleh baja sampai baja tersebut putus. Semakin kecil energi
yang diserap oleh baja, maka baja tersebut makin rapuh dan makin kecil
ketangguhannya. Cara ujinya dengan cara memeberi pukulan mendadak
(impact/pukul takik).

1.3. Non Logam


A. Definisi Non Logam

9
Secara umum bahan non logam didefinisikan sebagai bahan-bahan yang
tidak mengandung unsur logam didalamnya. Namun jika dilihat dari sudut
keunsurannya, Non logam didefinisikan sebagai kelompok unsur kimia yang
bersifat elektronegatif, yaitu lebih mudah menarik elektron valensi dari atom
lain dari pada melepaskannya.
Sebagian besar nonlogam ditemukan pada bagian atas tabel periodik,
kecuali hidrogen yang terletak pada bagian kiri atas bersama logam alkali.
Walaupun hanya terdiri dari 20 unsur, dibandingkan dengan lebih dari 80
lebih jenis logam, nonlogam merupakan penyusun sebagian besar isi bumi,
terutama lapisan luarnya.

B. Sifat Fisis dan Sifat Kimia Non Logam


❖ SIFAT FISIS NONLOGAM
Pada umumnya unsur non logam mempunyai sifat fisis, antara lain:
1. Non logam tidak dapat memantulkan sinar yang datang sehingga
nonlogam tidak terlihat mengkilat.
2. Non logam tidak dapat menghantarkan panas dan listrik sehingga
disebut sebagai isolator.
3. Non logam sangat rapuh sehingga tidak dapat ditarik menjadi kabel
atau ditempa menjadi lembaran.
4. Densitas atau kepadatannya pun relatif rendah sehingga terasa
ringan jika dibawa dan tidak bersifat diamagnetik (dapat ditarik magnet).
5. Nonlogam berupa padatan, cairan dan gas pada suhu kamar.
Contohnya padatan Carbon (C), cairan Bromin (Br) dan gas Hidrogen (H).

❖ SIFAT KIMIA NONLOGAM


1. Sifat-sifat kimia yang dimiliki unsur non logam antara lain: Jika
dilihat dari konfigurasi elektronnya, unsur-unsur nonlogam cenderung

10
menangkap elektron karena memiliki energi ionisasi yang besar untuk
membentuk anion.
Contohnya, Cl- , O2- , N3
2. Umumnya unsur non logam memiliki titik leleh dan titik didih
yang relatif rendah jika dibandingkan dengan unsur logam.
3. Non logam memiliki 4 sampai 8 elektron dalam kulit terluar dari
atomatomnya.
4. Non logam yang bereaksi dengan logam akan membentuk garam.
Contoh, non logam + logam garam
5. Kebanyakan non logam oksida yang larut dalam air akan bereaksi
membentuk asam.
Contohnya: non logam oksida + air asam CO2 (g) + H2O (l)
H2CO3 (aq)
6. Non logam dapat bereaksi dengan basa membentuk garam dan air.
Contoh, non logam oksida + basa garam + air CO 2 (g) + 2NaOH
(aq) Na2CO3 (aq) + H2O

C. Penggolongan Material Non Logam


Material non logam dapat dibedakan menjadi beberapa golongan, yaitu:
1. Keramik
Material keramik merupakan material yang terbentuk dari hasil senyawa
(compound) antara satu atau lebih unsur-unsur logam (termasuk Si dan Ge)
dengan satu atau lebih unsur-unsur non logam. material jenis keramik
semakin banyak digunakan, mulai berbagai abrasive, pahat potong, batu tahan
api, kaca, dan lain-lain, bahkan teknologi roket dan penerbangan luar angkasa
sangat memerlukan keramik

2. Plastik (Polymer)

11
Plastik merupakan bahan yang sangat penting dalam dunia permesinan dan
industry modern. Plastik adalah bahan sintetis berasal dari minyak mineral,
gas alam, atau dibuat dari bahan asal batu bara, batu kapur, udara, air dan juga
da ri binatang dan tumbuh-tumbuhan
3. Komposit
Komposit merupakan material hasil kombinasi dari dua material atau
lebih, yang sifatnya sangat berbeda dengan sifat masing-masing material
asalnya. Komposit selain dibuat dari hasil rekayasa manusia, juga dapat
terjadi secara alamiah, misalnya kayu, yang terdiri dari serat selulose yang
berada dalam matriks lignin. Komposit saat ini banyak dipakai dalam
konstruksi pesawat terbang, karena mempunyai sifat ringan, kuat dan non
magnetik.
1.4. Besi (Ferro)
Besi adalah semua jenis logam yang mengandung unsur besi hingga
100%, atau logam paduan yang terdiri dari campuran unsur karbon dengan besi.
Jadi komposisi kimia yang ada dalam logam besi adalah besi dan karbon. Untuk
menghasilkan suatu logam paduan yang mempunyai sifat yang berbeda dengan
besi dan karbon, maka di campur dengan bermacam logam lainya. Logam besi
sendiri di kelompokan menjadi besi tuang dan baja.

Besi Tuang (Cast Iron)

Besi tuang atau cast iron merupakan material berbasis iron yang dibentuk menjadi
sebuah produk melalui proses pengecoran. Besi tuang mengandung karbon
sebesar lebih dari 2%. Kandungan karbon pada besi tuang biasanya 2% sampai
4%. Kandungan silicon sebesar 0,5% sampai 3%.

o Klasifikasi Besi Tuang


Besi tuang tidak diklasifikasikan berdasarkan komposisinya. Hampir
seluruh besi tuang memiliki komposisi yang sama. Perbedaan antar besi
tuang ditinjau berdasarkan struktur mikronya. Hal-hal yang memengaruhi

12
struktur mikro besi tuang antara lain praktik pengecorannya dan kecepatan
pendinginannya.Berikut jenis-jenis besi tuang berdasarkan kondisi
pengecorannya:

• Gray cast iron,


• Ductile cast iron,
• White cast iron,
• Compacted graphite iron,
• Malleable cast iron,
• High-alloy cast iron.
Besi tuang dibuat dengan meleburkan kembali besi kasar (pig iron) hasil
tanur tinggi dari bijih besi, dan ditambah dengan besi tua, baja tua, batu
kapur untuk membantu pembentukan terak (slag) yang dapat mengikat kotoran
sehingga memisahkannya dari besi cair, dan karbon (kokas) sebagai bahan bakar.
Peleburan besi tuang biasanya dilakukan dalam tanur tinggi jenis khusus yang
sering disebut kupola, tetapi dewasa ini banyak pabrik pengecoran menggunakan
tanur listrik jenis tanur induksi dan tanur busur listrik untuk menggantikan kupola.
Logam cair yang keluar dari kupola diangkut menggunakan ladel.

o Jenis
1. Besi tuang kelabu
Besi tuang kelabu (gray cast iron) mengandung grafit berbentuk
serpihan-serpihan tipis yang terbagi merata dalam seluruh strukturnya, sehingga
menyebabkan bidang patahannya berwarna kelabu. Besi tuang jenis ini sering
banyak dipakai karena biayanya yang murah dan mudah dituang dalam jumlah
besar. Komposisi kimia besi tuang jenis ini adalah 2,5-4% karbon dan 1-3%
silikon. Pada kadar karbon yang tinggi, besi tuang juga mempunyai kadar silikon
yang tinggi, dengan presentase sulfur dan mangan yang rendah. Oleh sebab itu,
pembentukan karbon bebas meningkat dan setelah didinginkan besi tuang kelabu
mengandung grafit. Besi tuang kelabu memiliki kekuatan
tarik dan ketangguhan yang lebih rendah dari baja, tetapi kekuatan tekannya

13
setara dengan baja karbon rendah dan sedang. Sifat mekanis tersebut
dipengaruhi oleh bentuk, ukuran dan distribusi serpihan grafit yang terdapat
dalam struktur mikro.
2. Besi tuang putih
Besi tuang putih (white cast iron) memiliki bidang patahan yang
berwarna putih karena mengandung sejumlah besar sementit dengan kandungan
karbon lebih dari 1,7%. Dengan kandungan silikon yang rendah dan laju
pendinginan yang cepat, maka setelah didinginkan akan terbentuk fasa
metastabil sementit, Fe3C. Karena sementit bersifat keras dan getas, besi tuang
putih memiliki kekerasan dan ketahanan aus yang tinggi namun mampu mesin
dan kekuatan tariknya rendah. Besi tuang putih ini merupakan bahan baku untuk
pembuatan besi tuang mampu tempa.
3. Besi tuang mampu tempa
Besi tuang mampu tempa (malleable cast iron) merupakan besi tuang
putih yang diberi perlakuan panas sampai kurang lebih 900 °C. Perlakuan panas
yang diterapkan pada besi tuang putih umumnya adalah anil yang bertujuan
untuk memisahkan karbida besi Fe3C menjadi besi dan grafit. Secara umum, besi
tuang ini memiliki sifat yang sama seperti baja ringan. Besi tuang jenis ini
memiliki mampu tempa yang sangat baik, serta ketahanan terhadap beban kejut
dan mampu mesin yang baik sehingga banyak digunakan pada industri kereta
api, otomotif, sambungan pipa dan industri pertanian.
4. Besi tuang bernod/ mulur
Besi tuang nodular (nodular cast iron) memiliki bentuk grafit yang
bulat. Penambahan magnesium dan cerium (paduan Fe-Si-Mg) pada saat besi
tuang dalam keadaan cair menyebabkan grafit menjadi bulat (nodularisasi). Besi
tuang nodular mempunyai kekuatan, keuletan dan ketangguhan yang lebih baik
dibandingkan besi tuang kelabu, karena bentuk grafitnya yang bulat maka
konsentrasi regangannya menjadi lebih kecil.

5. Tabel kualitas komparatif besi tuang

14
Kualitas komparatif besi tuang

Kekua
Komposi
Bentu tan Kekua Keker
si
k dan hasil tan Perpanja asan Penggu
Nama nominal
kondis [ksi tarik ngan [%] [Brinel naan
[%
i (0.2% [ksi] l scale]
berat]
offset)]

Blok
silinder
mesin,
Besi cor roda
C 3.4,
kelabu gila,
Si 1.8, M Cast — 50 0.5 260
(ASTM kotak
n 0.5
A48) roda
gigi,
alas alat
mesin

Permuka
C 3.4, Cast
Besi cor an
Si 0.7, (as — 25 0 450
putih bantalan
Mn 0.6 cast)
bearing

Bantalan
bearing
Besi gandar,
C 2.5, Cast
lunak roda
Si 1.0, (annea 33 52 12 130
(ASTM track,
Mn 0.55 led)
A47) poros
engkol
otomotif

Besi ulet C 3.4, Cast 53 70 18 170 Roda


atau P 0.1, gigi,

15
nodular Mn 0.4, N poros
i 1.0, bubunga
Mg 0.06 n, poros
engkol

Besi ulet Cast


atau (quenc
nodular — h 108 135 5 310 —
(ASTM temper
A339) ed)

C 2.7,
Si 0.6, Aplikasi
Ni-keras Sand-
Mn 0.5, — 55 — 550 kekuata
tipe 2 cast
Ni 4.5, n tinggi
Cr 2.0

Ketahan
C 3.0,
an
Si 2.0,
Ni-resist terhadap
Mn 1.0, Cast — 27 2 140
tipe 2 panas
Ni 20.0,
dan
Cr 2.5
korosi

1.5. Bukan Besi (Non Ferro)


Logam non ferro atau logam bukan besi adalah logam yang tidak
mengandung unsur besi (Fe). Logam non ferro murni kebanyakan tidak digunakan
begitu saja tanpa dipadukan dengan logam lain, karena biasanya sifat-sifatnya
belum memenuhi syarat yang diinginkan.
Kecuali logam non ferro murni, platina, emas dan perak tidak dipadukan
karena sudah memiliki sifat yang baik, misalnya ketahanan kimia dan daya hantar
listrik yang baik serta cukup kuat, sehingga dapat digunakan dalam keadaan
murni. Tetapi karena harganya mahal, ketiga jenis logam ini hanya digunakan

16
untuk keperluan khusus. Misalnya dalam teknik proses dan laboratorium di
samping keperluan tertentu seperti perhiasan dan sejenisnya.
Logam non fero juga digunakan untuk campuran besi atau baja dengan
tujuan memperbaiki sifat-sifat baja. Dari jenis logam non ferro berat yang sering
digunakan uintuk paduan baja antara lain, nekel, kromium, molebdenum, wllfram
dan sebagainya. Sedangkan dari logam non ferro ringan antara lain: magnesium,
titanium, kalsium dan sebagainya. Logam-logam nonferro dan paduannya tidak
diproduksi secara besar-besaran seperti logam besi, tetapi cukup vital untuk
kebutuhan industri karena memiliki sifat-sifat yang tidak ditemukan pada logam
besi dan baja.
❖ Sifat Sifat Logam Bukan Besi
Kebanyakan logam bukan besi tahan terhadap korosi (air atau
kelembaban), misalnya: zat magnesium, tahan terhadap korosi dalam
lingkungan udara biasa, akan tetapi di dalam air laut, ketahan terhadap
korosinya dibawah ketahanan baja biasa. Secara umum dapat dikatakan,
bahwa makin berat suatu logam bukan besi, maka makin baik daya tahan nya
terhadap korosi dan salah satu sifat atau ciri khas logam bukan besi
adalah: berat jenis nya, oleh karena itu, dibawah ini dapat dilihat tabel yang
menunjukkan berat jenis & titik cair logam.
Pemilihan paduan tertentu tergantung pada banyak hal, antara lain
kekuatan, kemudahan dalam pemberian bentuk, berat jenis, harga bahan baku,
upah pembuatan dan penampilannya. diperlihatkan perbandingan berat jenis
berbagai logam bukan besi. Kebanyakan logam bukan besi tahan terhadap
korosi (air atau kelembaban). Secara umum semakin berat suatu logam bukan
besi semakin baik daya tahan korosinya. Pengecualian pada aluminium, pada
permukaan nya terbentuk suatu lapisan oksida yang dapat melindungi logam
aluminium tersebut dari korosi selanjutnya.

17
Warna asli dari logam bukan besi, yaitu kuning, abu-abu, perak, dan lain
sebagainya, termasuk teknik pewarnaan, seperti: anodisasi pada aluminium,
dapat menambah nilai estetika logam-logam tersebut. Pada umum nya, logam
non-besi mempunyai daya hantar listrik lebih baik dibandingkan dengan besi,
sebagai contoh: tembaga, mempunyai daya hantar listrik 5,3 kali lebih baik
dibandingkan besi, sedang kan aluminium, 3,2 kali lebih baik. Demikian juga
hal nya dengan titik cair, titik cair logam bukan besi berkisar antara 327 0C
s/d 1800 0C, namun untuk penuangan, biasanya suhu nya dinaik kan antara
200 0C s/d 315 0C diatas suhu titik cair nya. Umum nya logam bukan besi,
agak sulit untuk dilas, sedangkan kemampuan terhadap pengecoran,
permesinan dan pembentukan, berbeda-beda, misalnya: ada logam yang dapat
mengalami pembentukan dengan pengerjaan dingin, namun ada pula yang
tidak mungkin untuk dibentuk dalam keadaan dingin.

❖ Proses Peleburan

Logam bukan besi tidak ditemukan sebagai logam murni dialam bebas,
biasanya masih ter- ikat sebagai oksida dengan berbagai macam kotoran-
kotoran yang membentuk bijih-bijih. Ada beberapa tahapan untuk mengolah
bijih logam bukan besi, yakni:
1) tahap penghalusan mineral
2) tahap pencucian
3) tahap pemisahan antara logam dengan kotoran
4) tahap peleburan
Kadang-kadang, tahap proses peleburan menjadi lebih sulit, misal nya karena
bijih tembaga, timah hitam dan seng, hanya di dapat di suatu daerah tertentu
saja, atau bahkan disuatu daerah dijumpai campuran dari 21 jenis bijih logam
bukan besi.

18
1.6. Bahan Alam
Bahan alam merupakan bahan baku produk yang diperoleh dan digunakan secara
langsung dari bahan alam. Oleh karena itu, produk akhir yang menggunakan
bahan baku ini akan memiliki sifat yang sama dengan bahan asalnya. Bahan
alam yang termasuk dalam kelompok ini antara lain: asbes, karet, kayu, kulit dan
lain-lain.
1) Asbes
Asbes adalah suatu jenis mineral yang terdiri dari asam kerbik dan
magnesium yang berbentuk serat. Untuk beberapa minieral sangat berbeda
dalam komposisi kekuatan, fleksibilitas, dan kualitas dari serat-seratnya.
Misalnya jenis kritosil yang bentuk seratnya bervariasi panjang dan pendek,
sedangkan jenis antopilit bentuk seratnya bervariasi, tidak dapat dipintal tetapi
lebih tahan terhadap asam.
Asbes dipakai untuk melapisi rem mobil. Serat asbes yang murni dipakai
untuk keperluan kimia. Tali asbes dan kain asbes banyak digunakan untuk
bermacam-macam keperluan. Misalnya untuk kaos tangan, baju tahan api,
isolasi listrik dan panas, bahan paking, bius sumbat dan peredam bunnyi.
2) karet
Karet alam dan jenis karet sintetis karena kekenyalannya yang besarmasih
termasuk bahan paking yang terbaik. Akan tetapi bahan inihanya sesuai untuk
media tertentu, yaitu pada suhu, tekanan, dankecepatan yang tidak terlampau
tinggi. Karet dipakai sebagai paking pelat dan sebagai paking untuk
perapat batang. Paking pelat ada yang diberi lapisan dalam dari linen dan ada
yang dibuat tanpa lapisan tersebut.
3) Kulit
Kulit diperoleh dari hewan. Untuk membuat bahan paking dari kulit.Kulit
hewan berturut-turut harus dibersihkan, disamak, dandigemuki. Untuk rnenyamak
jenis kulit yang berat, kulit tersebut biasanya dipotong lima, yaitu satu bagian

19
leher, dua bagian perut dandua krupon (bagian punggung).Kulit yang berasal dari
krupo dinamakan kulitinti.
Untuk penggunaan teknik seperti umpamanya sabuk mesin dan paking biasanya
digunakan kulit inti. Menyamak ialah suatu proses pengawetan kulit sehingga
kemudian kulit tidak akan rusak lagi. Penyamakan dilakukan dengan
bahan penyamak tumbuhtumbuhan, bahan penyamak sintetis atau bahan penyama
k mineral. Kulit yang disamakan dengan asam krom mineral dinamakan kulit
krom. Kulit selain dipakai dalam bentuk gelang juga sebagai paking pelat-pelat,
terutama digunakan dalam bentuk manset sebagai paking perapat untuk batang.

2.6 Bahan Buatan


Bahan buatan adalah bahan atau substansi yang diproduksi oleh manusia
melalui proses kimia atau teknologi untuk digunakan dalam berbagai aplikasi.
Bahan-bahan buatan ini dapat memiliki sifat dan karakteristik yang
diinginkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam berbagai bidang,
seperti industri, konstruksi, elektronik, kesehatan, dan banyak lagi.

Bahan buatan dapat dibuat dengan mengubah atau memodifikasi bahan


alami melalui proses kimia atau sintesis, atau bisa juga dengan menciptakan
bahan yang sepenuhnya baru dari bahan-bahan kimia dasar. Beberapa contoh
bahan buatan termasuk plastik, logam sintetis, serat sintetis, kaca, keramik,
bahan kimia, obat-obatan, dan banyak lagi.

Bahan buatan memiliki keuntungan tertentu dibandingkan dengan bahan


alami, seperti kemampuan untuk diperoleh dalam jumlah besar dan konsisten,
kemampuan untuk disesuaikan dengan kebutuhan spesifik, serta kekuatan,
ketahanan, atau sifat lain yang dapat ditingkatkan melalui modifikasi kimia
atau teknologi.

Namun, penggunaan bahan buatan juga perlu diperhatikan karena


beberapa di antaranya dapat memiliki dampak negatif terhadap lingkungan

20
atau kesehatan manusia. Oleh karena itu, penting untuk melakukan penelitian
dan pengujian yang memadai untuk memastikan keamanan dan keberlanjutan
penggunaan bahan buatan tersebut.

21
BAB III

HASIL PENGAMATAN

1. Panci

Gambar panci 1.
Dikutip dari Buku Saku Keluarga dan Peralatan Dapur (2018) karya
Tohyan Priyanto, panci terbuat dari bahan logam, alumunium, baja, dan stainless
steel. Bahan tersebut dipilih karena merupakan konduktor atau penghantar panas
yang baik. Selain sebagai konduktor, bahan itu juga dipilih karena lebih aman
digunakan, misalnya tidak mudah terbakar, meleleh, bahkan rusak.

2. Pisau

Gambar pisau 2.
Bahan yang pertama yaitu carbon steel atau baja karbon. Dilansir dari
Kitchen Rank, bahan ini telah digunakan selama berabad-abad untuk membuat
pisau dapur. Bahan ini merupakan besi dengan baja karbon yang ditambahkan.
Penambahan karbon ke dalam baja membuat lebih kuat dan menjaga tepi pisau
agar sangat tajam lebih lama. Namun, hal ini juga rentan terhadap karat apabila

22
tidak dirawat dengan benar dilansir dari NBC News. Pisau dengan bahan ini
banyak disukai orang karena walaupun lebih murah tetapi bisa stabil dan tahan
lama. Pisau dapur yang terbuat dari baja karbon sangat ideal untuk orang yang
mencari pisau dengan tepi yang sangat tajam, kuat, dan tahan lama.
3. Paku Payung

Gambar paku 3.
Paku (nail) adalah sebuah material yang terbuat dari besi, baja,
alumunium, dan kawat yang bentuknya slinder dan berujung lancip serta
berkepala agak lebar. Paku ini dinamakan paku payung karena kepala paku ini
menyerupai payung. Paku ini terbuat dari besi yang dilapisi galvanis. Biasanya
digunakan pada pemakuan seng, asbes, fiber, dan kayu. Tetapi khusus
penggunaannya pada kayu tidak umum digunakan.
4. Palu

Gambar palu 4.

23
Palu merupakan alat kerja yang terbuat dari bahan logam, besi baja cor yang
dirancang untuk memberikan tumbukan pada suatu obyek. Bagian umum palu
terdiri dari kepala dan gagang palu, sebagian berat lebih ke bagian kepala palu.

5. Catut

Gambar catut 5.
Tang ini disebut tang kakak tua karena bentuknya mirip dengan paruh
burung kakaktua. Tang kakaktua sering digunakan oleh para pekerja
bangunan untuk memotong kawat ataupun mencabut paku. Selain itu ini
bisa juga digunakan untuk memotong kabel atau benda-benda lain yang
ukurannya kecil. Bahan daras pembuatan tang catut terbuat dari besi baja

6. Kawat

Gambar kawat 6.
24
Kawat Bendrat memiliki nama lain, seperti kawat beton atau kawat ikat,
merupakan jenis kawat lunak yang terbuat dari kawat baja karbon, disebut
juga sebagai kawat anyaman yang berfungsi sebagai penguat atau pengikat
rangka besi tulangan sebelum di cor. Serat kawat bendrat adalah bahan
tambah berupa serat baja, yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki
kuat tarik belah beton. Pada saat ini sudah banyak yang menggunakan
beton serat baja.

7. Kunci Inggris

Gambar kunci inngris 7.

Kunci Inggris adalah kunci untuk melepas atau memasang mur/baut yang dapat
disetel menyempit atau melebar menyesuaikan dengan ukuran mur atau bautnya.
konstruksinya terdiri dari rahang diam, rahang geser ulir penyetel dan lengan.
Apabila ulir penyetel diputar rahang geser akan bergerak menyempit atau
melebar.
Sebuah perangkat digunakan untuk mengunci rahang yang bebas bergerak
tersebut pada posisi yang diperlukan, kunci inggris ini dibuat dari baja tempa
berkualitas tinggi dan permukaanya dilapisi khrom atau difurnish hitang agar
tahan lama.

25
8. Gergaji

gambar gergaji 8.

Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras, sehingga
ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali. Untuk mengetahui spesifikasi
gergaji, dapat dilihat pada daun gergaji di dekat tangkai pegangan, yang
menyebutkan jumlah gigi per kepanjangan 25 mm.

9. Linggis

Gambar linngis 9.
Linggis adalah suatu alat yang terbuat dari batang logam yang kedua ujungnya
memipih, dengan salah satunya melengkung. Terdapat pula linggis yang
melengkung di kedua ujungnya. Di ujung-ujungnya itu terdapat sela berbentuk
huruf "V" yang sering digunakan untuk mencabut paku. Sebagian besar linggis
terbuat dari material baja yang merupakan logam padat dan kuat sehingga
membuat linggis memiliki ketahanan yang lebih lama untuk digunakan.
Sementara itu, jenis linggis lainnya terbuat dari material titanium, yang
merupakan logam dengan sifat yang lebih ringan.

26
10. Kunci Pass

Gambar kunci pas 10.


Kunci ring juga terbuat dari logam paduan Chrome Vanadium. Kunci ring
berfungsi untuk memasang atau melepaskan kepala baut atau mur yang
mempunyai momen pengencangan yang cukup besar dan memungkinkan dapat
bekerja pada ruang yang terbatas.

11. Ban motor

Gambar ban motor 11.


Ban motor adalah komponen penting pada sepeda motor yang terbuat dari karet
dan dipasang pada velg motor. Ban motor berfungsi sebagai titik kontak utama
antara sepeda motor dan permukaan jalan.

27
12. Genteng

Gambar genteng 12
Genteng adalah bahan bangunan yang digunakan rumah atau bangunan lainnya.
Genteng berfungs melindungi bangunan dari cuaca, seperti hujan, sinar matahari,
angin, dan debu, serta memberikan keamanan dan estetika pada atap.Genteng
umumnya terbuat dari bahan yang tahan terhadap kondisi cuaca ekstrem, seperti
tanah liat, beton, logam, atau bahan sintetis

13. Asbes

Gambar asbes 13.

Asbes adalah sejenis mineral yang terdiri dari serat-serat panjang yang kuat dan
tahan panas. Asbes memiliki sifat tahan api, tahan terhadap panas, serta sifat
isolasi yang baik terhadap listrik dan suara. Oleh karena itu, asbes telah digunakan
dalam berbagai aplikasi di masa lalu, termasuk bahan bangunan, industri, dan

28
peralatan rumah tangga.

14. Batu bata

Gambar batu bata 14.


Batu bata adalah bahan bangunan yang umum digunakan untuk konstruksi
dinding, tembok, atau struktur bangunan lainnya. Batu bata terbuat dari tanah liat
atau campuran tanah liat dengan bahan tambahan seperti pasir, abu vulkanik, dan
bahan pengikat seperti semen.

15. Pipa PVC

Pipa PVC 1-inch mengacu pada pipa yang terbuat dari bahan PVC
(Polyvinyl Chloride)

29
PVC memiliki beberapa karakteristik yang membuatnya populer dalam industri
pipa, seperti kekuatan yang tinggi, tahan terhadap korosi dan bahan kimia, serta
kemampuan tahan terhadap tekanan dan suhu yang relatif rendah. Ukuran 1-inch

Gambar paralon 15.


mengacu pada diameternya, Pipa PVC 1-inch umumnya digunakan dalam sistem
air bersih dan saluran pembuangan, baik di rumah tangga, komersial, maupun
industri. Pipa PVC ini biasanya tersedia dalam bentuk batangan atau gulungan
panjang, dengan ujung-ujungnya yang dapat dihubungkan menggunakan fitting
pipa

16. Sandal jepit

Gambar sendal 16.

Sendal jepit adalah jenis alas kaki yang terdiri dari alas yang rata dan tali yang
terhubung di antara jari kaki dan bagian tengah kaki. Sendal jepit biasanya terbuat
dari karet

30
17. Buku Tulis

Buku tulis adalah sebuah alat tulis yang terdiri dari kumpulan halaman kosong
yang dijilid menjadi satu kesatuan. Biasanya, buku tulis memiliki kertas
berukuran standar, seperti ukuran A4 atau A5, dan dijilid dengan menggunakan
lem atau jahitan. Buku tulis umumnya digunakan untuk menulis atau mencatat
informasi, ide, catatan, atau tugas, buku tulis terbuat dari bahan dasar kayu yang
terus di olah menjadi kertas.

Gambar buku tulis 17.

31
18. Linggis

Gambar linggis 18.


Linggis adalah suatu alat yang terbuat dari batang logam yang kedua ujungnya
memipih, dengan salah satunya melengkung. Terdapat pula linggis yang
melengkung di kedua ujungnya. Di ujung-ujungnya itu terdapat sela berbentuk
huruf "V" yang sering digunakan untuk mencabut paku. Sebagian besar linggis
terbuat dari material baja yang merupakan logam padat dan kuat sehingga
membuat linggis memiliki ketahanan yang lebih lama untuk digunakan.
Sementara itu, jenis linggis lainnya terbuat dari material titanium, yang
merupakan logam dengan sifat yang lebih ringan.

32
19. Pintu kayu

Gambar kayu 19.


Pintu kayu adalah jenis pintu yang terbuat dari bahan kayu. Pintu kayu biasanya
terdiri dari rangka kayu yang disebut kerangka pintu dan permukaan panel kayu
yang membentuk bagian depan dan belakang pintu.

20. Pensil

Gambar pensil 20.


Pensil adalah alat tulis yang terdiri dari kayu atau plastik yang diisi dengan inti
grafit atau bahan serupa yang bisa digunakan untuk menulis ataupun
menggambar. Pensil digunakan dengan cara menggoreskan inti grafitnya pada
permukaan kertas atau media tulis lainnya. Inti grafit pada pensil memiliki sifat
lembut dan mudah meninggalkan jejak pada permukaan kertas. Ketika inti grafit
digoreskan pada kertas, partikel-partikel grafit menempel pada serat kertas dan
membentuk

33
BAB IV

PENUTUP

Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan
dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena
terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh
hubungannya dengan makalah ini Penulis banyak berharap kepada para pembaca
yang budiman memberikan kritik saran yang membangun kepada kami demi
sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
para pembaca khusus nya teman- teman kami.

34
DAFTAR PUSTAKA

1. Alexandro Leon (2017). “Material Non Logam (Universitas Atma Jaya)”


2. Muhammad Gulam Nugraha (2014). “Logam (Institut Teknologi
Indonesia”
3. Indiyanto, R. Pengantar Pengetahuan Bahan Teknik. UPN Veteran,
Surabaya.

35

Anda mungkin juga menyukai