MATERIAL TEKNIK
Dosen Pengampu :
Mohammad Nurhilal, S. T., M. T.
Disusun Oleh :
Anshori Ashfal Maulana (220103074)
TM 1 D
Pembuatan makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Material Teknik. Saya ucapkan Terima Kasih kepada Bapak Mohammad
Nurhilal, S.T., M.T., M.Pd sebagai dosen mata kuliah Material Teknik . Terima
Kasih juga kepada pihak pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan
makalah ini.
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................5
1.1. Latar Belakang..........................................................................................5
1.2. Tujuan Pembahasan Material....................................................................6
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................7
2.1. Logam........................................................................................................7
2.2. Non Logam..............................................................................................10
2.3. Besi (Ferro)..............................................................................................12
2.4. Bukan Besi (Non Ferro)..........................................................................17
2.5. Bahan Alam.............................................................................................19
2.6. Bahan Buatan..........................................................................................20
BAB III HASIL PENGAMATAN..........................................................................22
BAB IV KESIMPULAN.......................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................36
DAFTAR GAMBAR
Besi tuang dibuat dengan meleburkan kembali besi kasar (pig iron) hasil
tanur tinggi dari bijih besi, dan ditambah dengan besi tua, baja tua, batu
kapur untuk membantu pembentukan terak (slag) yang dapat mengikat kotoran
sehingga memisahkannya dari besi cair, dan karbon (kokas) sebagai bahan bakar.
Peleburan besi tuang biasanya dilakukan dalam tanur tinggi jenis khusus yang
sering disebut kupola, tetapi dewasa ini banyak pabrik pengecoran menggunakan
tanur listrik jenis tanur induksi dan tanur busur listrik untuk menggantikan kupola.
Logam cair yang keluar dari kupola diangkut menggunakan ladel.
o Jenis
1) Besi tuang kelabu
Besi tuang kelabu (gray cast iron) mengandung grafit berbentuk
serpihan-serpihan tipis yang terbagi merata dalam seluruh strukturnya,
sehingga menyebabkan bidang patahannya berwarna kelabu. Besi tuang
jenis ini sering banyak dipakai karena biayanya yang murah dan mudah
dituang dalam jumlah besar. Komposisi kimia besi tuang jenis ini adalah
2,5-4% karbon dan 1-3% silikon. Pada kadar karbon yang tinggi, besi
tuang juga mempunyai kadar silikon yang tinggi, dengan presentase sulfur
dan mangan yang rendah. Oleh sebab itu, pembentukan karbon bebas
meningkat dan setelah didinginkan besi tuang kelabu mengandung grafit.
Besi tuang kelabu memiliki kekuatan tarik dan ketangguhan yang lebih
rendah dari baja, tetapi kekuatan tekannya setara dengan baja karbon
rendah dan sedang. Sifat mekanis tersebut dipengaruhi oleh bentuk, ukuran
dan distribusi serpihan grafit yang terdapat dalam struktur mikro.
Kekua
Komposi
Bentu tan Keku Keker
si Perpanja
k dan hasil atan asan Penggu
Nama nominal ngan
kondi [ksi tarik [Brinel naan
[% [%]
si (0.2% [ksi] l scale]
berat]
offset)]
Blok
silinder
mesin,
Besi cor roda
C 3.4,
kelabu gila,
Si 1.8, M Cast — 50 0.5 260
(ASTM kotak
n 0.5
A48) roda
gigi,
alas alat
mesin
Bantala
n
bearing
Besi
C 2.5, Cast gandar,
lunak
Si 1.0, (annea 33 52 12 130 roda
(ASTM
Mn 0.55 led) track,
A47)
poros
engkol
otomotif
Roda
C 3.4,
Besi gigi,
P 0.1,
ulet poros
Mn 0.4, Cast 53 70 18 170
atau bubunga
Ni 1.0,
nodular n, poros
Mg 0.06
engkol
Besi
Cast
ulet
(quenc
atau
— h 108 135 5 310 —
nodular
tempe
(ASTM
red)
A339)
Ketahan
C 3.0,
an
Si 2.0,
Ni-resist terhadap
Mn 1.0, Cast — 27 2 140
tipe 2 panas
Ni 20.0,
dan
Cr 2.5
korosi
Warna asli dari logam bukan besi, yaitu kuning, abu-abu, perak, dan lain
sebagainya, termasuk teknik pewarnaan, seperti: anodisasi pada aluminium,
dapat menambah nilai estetika logam-logam tersebut. Pada umum nya, logam
non-besi mempunyai daya hantar listrik lebih baik dibandingkan dengan besi,
sebagai contoh: tembaga, mempunyai daya hantar listrik 5,3 kali lebih baik
dibandingkan besi, sedang kan aluminium, 3,2 kali lebih baik. Demikian juga
hal nya dengan titik cair, titik cair logam bukan besi berkisar antara 327 0C
s/d 1800 0C, namun untuk penuangan, biasanya suhu nya dinaik kan antara
200 0C s/d 315 0C diatas suhu titik cair nya. Umum nya logam bukan besi,
agak sulit untuk dilas, sedangkan kemampuan terhadap pengecoran,
permesinan dan pembentukan, berbeda-beda, misalnya: ada logam yang dapat
mengalami pembentukan dengan pengerjaan dingin, namun ada pula yang
tidak mungkin untuk dibentuk dalam keadaan dingin.
Proses Peleburan
Logam bukan besi tidak ditemukan sebagai logam murni dialam bebas,
biasanya masih ter- ikat sebagai oksida dengan berbagai macam kotoran-
kotoran yang membentuk bijih-bijih. Ada beberapa tahapan untuk mengolah
bijih logam bukan besi, yakni:
B. Karet
Karet diperoleh dari getah pohon Hevea brasiliensis yang tumbuh di
daerah tropis. Pohon-pohon karet tersebut disayat kulitnya untuk mendapatkan
getah putih yang disebut lateks. Lateks yang diperoleh dari proses penyayatan
pohon karet terdiri dari bola karet dan air.
Karet tidak dapat menjadi cair, tetapi pada suhu 200°C menjadi suatu masa
kental yang akan memuai pada pemanasan yang lebih tinggi. Untuk membuat
bahan elastis atau kenyal, maka karet itu divulkanisir atau diberi campuran
belerang. Karet dapat ditambahkan bahan pengisi, misalnya arang, kapur,
antimon, dan timbel.
Karet tahan terhadap keausan. Karet sintesis atau karet tiruan dibuat dari
mineral minyak bumi. Karet sintesis lebih tahan terhadap minyak dan gemuk,
tetapi kurang tahan terhadap temperatur tinggi.
C. Kulit
Kulit diperoleh dari hewan. Untuk membuat bahan paking dari kulit, kulit
hewan berturut-turut harus dibersihkan, disamak, dan digemuki. Untuk menyamak
jenis kulit yang berat, kulit tersebut biasanya dipotong lima, yaitu satu bagian
leher, dua bagian perut dan dua krupon (bagian punggung). Kulit yang berasal dari
krupon dinamakan kulit inti. Untuk penggunaan teknik seperti umpamanya sabuk
mesin dan paking biasanya digunakan kulit inti.
Menyimak ialah suatu proses pengawetan kulit, sehingga kulit tidak akan
rusak. Penyamakan dilakukan dengan bahan penyamak tumbuh-tumbuhan, bahan
penyamak sintesis atau bahan penyamak mineral. Kulit yang disamak dengan
asam krom mineral dinamakan kulit krom. Kulit, selain dipakai dalam bentuk
gelang juga sebagai paking pelat-pelat, terutama digunakan dalam bentuk manset
sebagai paking perapat untuk batang.
1.8. Bahan Buatan
Bahan buatan merupakan bahan yang diolah secara sintesis dengan cara
mengubah komposisi kimianya. Bahan-bahan buatan biasanya diperoleh dari
senyawa kimia dengan komposisi berbagai unsur sehingga akan diperoleh suatu
sifat tertentu secara spesifik atau sifat yang menyerupai sifat bahan alam. Bahan
ini dikenal sebagai bahan plastik (plastics materials), yakni suatu bahan yang
pertama kali dibuat oleh Leo Baekeland orang Belgia pada tahun 1907 dan
dipatenkan dengan nama Baklite.
1. Panci
2. Pisau
Bahan yang pertama yaitu carbon steel atau baja karbon. Dilansir
dari Kitchen Rank, bahan ini telah digunakan selama berabad-abad untuk
membuat pisau dapur. Bahan ini merupakan besi dengan baja karbon yang
ditambahkan. Penambahan karbon ke dalam baja membuat lebih kuat dan
menjaga tepi pisau agar sangat tajam lebih lama. Namun, hal ini juga
rentan terhadap karat apabila tidak dirawat dengan benar dilansir dari NBC
News. Pisau dengan bahan ini banyak disukai orang karena walaupun
lebih murah tetapi bisa stabil dan tahan lama. Pisau dapur yang terbuat
dari baja karbon sangat ideal untuk orang yang mencari pisau dengan tepi
yang sangat tajam, kuat, dan tahan lama.
3. Paku Payung
Paku (nail) adalah sebuah material yang terbuat dari besi, baja,
alumunium, dan kawat yang bentuknya slinder dan berujung lancip serta
berkepala agak lebar. Paku ini dinamakan paku payung karena kepala paku
ini menyerupai payung. Paku ini terbuat dari besi yang dilapisi galvanis.
Biasanya digunakan pada pemakuan seng, asbes, fiber, dan kayu. Tetapi
khusus penggunaannya pada kayu tidak umum digunakan.
4. Palu
Palu merupakan alat kerja yang terbuat dari bahan logam, besi baja
cor yang dirancang untuk memberikan tumbukan pada suatu obyek.
Bagian umum palu terdiri dari kepala dan gagang palu, sebagian berat
lebih ke bagian kepala palu.
5. Catut
Catut merupakan alat kerja yang terbuat dari baja yang biasa
digunakan untuk alat kontruksi bangunan. Catut biasanya digunakan untuk
memotong kawat atau mengencangkan ikatan yang menggunakan kawat.
6. Kawat
7. Kunci Inggris
8. Gergaji
Gambar 3.8 Gergaji
Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras,
sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali. Untuk
mengetahui spesifikasi gergaji, dapat dilihat pada daun gergaji di dekat
tangkai pegangan, yang menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25 mm.
Pemegang gegaju tangan tersebut terbuat dari kayu.
9. Linggis
Linggis adalah suatu alat yang terbuat dari batang logam yang kedua
ujungnya memipih, dengan salah satunya melengkung. Terdapat pula linggis
yang melengkung di kedua ujungnya. Di ujung-ujungnya itu terdapat sela
berbentuk huruf "V" yang sering digunakan untuk mencabut paku. Sebagian
besar linggis terbuat dari material baja yang merupakan logam padat dan kuat
sehingga membuat linggis memiliki ketahanan yang lebih lama untuk
digunakan. Sementara itu, jenis linggis lainnya terbuat dari material titanium,
yang merupakan logam dengan sifat yang lebih ringan.
10. Kunci Pass
Kunci ring juga terbuat dari logam paduan Chrome Vanadium. Kunci
ring berfungsi untuk memasang atau melepaskan kepala baut atau mur yang
mempunyai momen pengencangan yang cukup besar dan memungkinkan
dapat bekerja pada ruang yang terbatas.
12. Sekrup
Baut ini terbuat dari besi yang memiliki kekuatan grade 4T atau 4.6.
Baut dan mur ini memiliki lapisan galvanis berwarna kuning untuk daya tahan
karat yang baik.
Gantungan baju ini terbuat dari kawat baja karbon. Gantungan baju
dari kawat memiliki bahan yang cenderung lebih tipis. Inilah yang membuat
gantungan baju mudah berubah bentuk dan tidak kuat menopang pakaian
terlalu berat. Untuk itu, gantungan baju kawat cocok untuk pakaian yang
ringan dan tipis.
Keramik terbuat dari tanah liat cokelat atau merah. Mangkok berbahan
keramik dipastikan aman karena sifatnya yang anti-leleh dalam panggangan
yang bertemperatur sangat tinggi.
Mangkok stainless steel adalah jenis mangkok yang terbuat dari bahan
stainless steel, yaitu paduan besi dengan kromium dan beberapa logam
lainnya. Mangkok stainless steel biasanya digunakan sebagai wadah untuk
makanan atau sebagai wadah untuk mencuci piring dan peralatan makan.
Kelebihan mangkok stainless steel yaitu tahan lama, tahan terhadap suhu,
mudah dibershikan, dan tampilan yang elegan.
Meja dan kursi adalah sebuah mebel atau perabotan yang memiliki
permukaan datar dan kaki-kaki sebagai penyangga, yang bentuk dan fungsinya
bermacam-macam. Kayu tersebut dibuat dari kayo mahoni. Kelebihan dari
kayu mahoni adalah daya tahan kayu yang lama, tampilan serat kayu yang
halus, harga ekonomis, memiliki kandungan minyak alami yang rendah, dan
jenis kayu yang tidak mudah mengalami penyusutan.
20. Saklar