MATERIAL METALOGRAFI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Laporan Praktikum Pengujian Material oleh
Disusun oleh :
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan ini. Laporan ini
dibuat sebagai bagian dari tugas akademik yang diberikan oleh dosen mata kuliah
yang bersangkutan.
Dalam laporan ini, penulis akan membahas topik yang telah diberikan,
dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber yang relevan. Tujuan dari
laporan ini adalah untuk memperdalam pemahaman penulis mengenai topik yang
dibahas, serta untuk memenuhi tuntutan akademik.
Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak dapat terwujud tanpa bantuan
dari berbagai pihak, terutama dosen pembimbing dan narasumber yang telah
memberikan informasi dan masukan yang berharga. Oleh karena itu, penulis ingin
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada mereka.
Akhir kata, penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat dan
kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dapat
menjadi bahan referensi yang bermanfaat bagi pembaca yang tertarik dengan topik
yang dibahas.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengujian metalografi adalah proses yang digunakan untuk mempelajari
struktur internal dan mikrostruktur material logam. Metode ini melibatkan
persiapan, pengamatan, dan analisis sampel logam yang telah diambil. Latar
belakang pengujian metalografi meliputi pemahaman tentang struktur dan sifat
material logam serta penggunaan teknik dan peralatan yang relevan untuk
mengamati dan menganalisis sampel.
Struktur mikrologam terdiri dari butir, fasa, dan fitur-fitur lainnya yang
dapat memengaruhi sifat mekanik, termal, dan kimia material. Pengujian
metalografi penting dalam penelitian, pengembangan, dan kontrol kualitas material
logam, serta dalam diagnosa kegagalan dan analisis penyebab kegagalan.
Pada tahap persiapan, sampel logam harus dipotong, dilapisi, dan diasah
agar memperlihatkan permukaan yang halus dan datar. Selanjutnya, sampel dapat
diberi perlakuan termal atau kimia tertentu untuk mengungkapkan struktur
mikrologam yang diinginkan.
1.3 Tujuan
1. Melakukan prosedur praktikum metalografi dengan benar.
2. Mengetahui Struktur Mikro material.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Metalografi
Metalografi adalah studi dan analisis struktur mikroskopis material logam
melalui pengamatan mikroskopis dan analisis struktur mikrologam. Ini melibatkan
persiapan sampel, pengamatan dengan menggunakan mikroskop, dan interpretasi
hasil untuk memahami hubungan antara struktur dan sifat material logam.
2.2 Diagram Fasa
Diagaram fasa Fe-C adalah diagram fasa biner besi –karbon dengan
keluratankarbon di dalam besi maksimum 6,7%. Analisis pada diagramfasa Fe-
Cdengan asumsi bahwa pendinginan dari fasa cair ke fasa padat dilakukandengan
laju pendinginan yang sangat lambat. Pada diagramfasa tersebut terdapat tiga reaksi
fasa yaitu reaksi fasa peritektik, eutektek dan eutectoid. Sedangkan fasa yang
terbentuk antara lain: austenite, feritik, perlitik, sementit. Apabila ditinjau dari % C
pada Fe, pada diagram tersebut dikelompokkankedalam empat yaitu: baja
hypoeutektoid, baja hypereutectoid, besi cor hypoeutektik dan besi cor
hypereutetik. Bentuk diagram fasa Fe-C dapat diperlihatkan pada Gambar 8.1
Diagram fasa continous cooling tranformatian (CCT)
1. Ferit
Ferit adalah larutan padat karbon dan unsur paduan lainya pada besi kubus
pusat badan (Fe). Ferit terbentuk akibat proses pendinginan yang lambat dari
austenit baja hypotektoid pada saat mencapai A3 . ferit bersifat sangat lunak ,ulet
dan memiliki kekerasan sekitar 70 - 100 BHN dan memiliki konduktifitas yang
tinggi.
2. Sementit
Sementit adalah senyawa besi dengan karbon yang umum dikenal sebagai
karbida besi dengan prosentase karbon 6,67%C. yang bersifat keras sekitar 5 – 68
HRC
3. Perlit
Perlit adalah campuran sementit dan ferit yang memiliki kekerasan sekitar
10-30HRC . Perlit yang terbentuk sedikit dibawah temperatur eutektoid memiliki
kekerasan yang lebih rendah dan memerlukan waktu inkubasi yang lebih banyak.
4. Bainit
Bainit merupakan fasa yang kurang stabil yang diperoleh dari austenit pada
temperatur yang lebih rendah dari temperature transformasi ke perlit dan lebih
tinggi dari transformasi ke martensit.
5. Martensit
Martensit merupakan larutan padat dari karbon yang lewat jenuh pada besi
alfa sehingga latis-latis sel satuanya terdistorsi. Karbon adalah unsur penyetabil
austenit. Kelarutan maksimum dari karbon pada austenit adalah sekitar 1,7% (E)
pada 1140 0C, Sedangkan kelarutan karbon pada ferit naik dari 0% pada 910 0C
menjadi 0,025% pada 723 0C.
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan yang Digunakan
Alat Monting
Rotari Grinding
Polishing
Pengering
Mikroskop Optik
Kapas
Larutan Etching
Amplas
Serbuk Plastik Bakelite
HASIL PRAKTIKUM
4.1 Hasil Praktikum dan Pembahasan
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa struktur yang
paling dominan dalam unsur baja adalah tempered martensite. Pada gambar, terlihat
adanya sebagian area yang berwarna hitam dan putih, dengan area putih yang
dipisahkan oleh garis yang tidak beraturan. Terdapat juga garis putih yang
memanjang secara vertikal, yang menandakan adanya keberadaan martensit halus
dalam struktur tersebut. Tempered martensite memiliki sifat kekerasan yang tinggi
dan kekuatan yang baik, sehingga membuat baja menjadi lebih kuat dan tahan
terhadap deformasi dan keausan. Kesimpulan ini menunjukkan bahwa material
tersebut telah mengalami proses perlakuan termal yang berhasil dalam membentuk
struktur martensit yang dihasilkan secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
_______.“ Metals handbook volume 7 atlas of microstructures of industrial alloys”
Pada 9 Mei 2
17