Anda di halaman 1dari 18

PENGERTIAN MATERIAL TEKNIK

Dosen Pengampu : Sirmas Munthe , ST , MT

Nama : Rakha Arkananta Rangkuti


NPM : 208150062
Mata Kuliah : Materi Teknik

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MEDAN AREA 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “DEFENISI
MATERIAL TEKNIK” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah Peralatan Industri Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang DEFENISI MATERIAL TEKNIK bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Sirmas Munthe , ST , MT selaku dosen
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Medan, 23 September 2021 

Rakha Arkananta Rangkuti (208150062)

2
Daftar Isi
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
BAB 1.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................6
1.3 Manfaat Makalah.............................................................................................................6
1.4 Tujuan Makalah...............................................................................................................6
Bab II..........................................................................................................................................7
PEMBAHASAN........................................................................................................................7
2.1 Defenisi Material Teknik Menurut Para Ahli..................................................................7
2.2 Sifat Sifat Material Teknik.............................................................................................10
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Material............................................................................12
2.4 Sejarah Material Teknik.................................................................................................13
2.5 Jenis Jenis Material........................................................................................................14
BAB III.....................................................................................................................................17
PENUTUP................................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................17
3.2 Saran...............................................................................................................................17
Daftar Pustaka..........................................................................................................................18

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Material teknik merupakan komponen yang tidak terpisahkan dari semua bidang
teknik. Pada bidang teknik mesin, material yang dominan digunakan adalah material
logam sehingga peningkatan kualitas pengetahuan logam atau ilmu logam merupakan
langkah strategis yang harus dilakukan agar menguasai kompetensi bidang teknik mesin
yang mampu berkompetisi secara global. Secara umum material teknik diperlukan
terutama berhubungan dengan sifat-sifat mekanik, dan sifat-sifat teknologi dari material
khususnya logam. Semua sifat material tersebut ditentukan oleh struktur atom-atomnya
secara mikro.
Sifat material khususnya logam dibangun atas dua konsep utama yaitu konsep struktur
kristal atom dan konsep perlakuan logam. Konsep struktur kristal atom menjelaskan
bagaimana atom-atom tersusun pada setiap jenis logam, dan pada kondisi yang berbeda-
beda bisa menyebabkan perbedaan sifat. Sementara konsep perlakuan logam
menjelaskan interaksi antar atom dan perubahan struktur atom yang mengakibatkan
perubahan sifat-sifat pada logam. Pada perkuliahan penjelasan konsep-konsep tersebut
hanya dijelaskan menggunakan gambar dan teks. Secara umum konsep-konsep tersebut
menggambarkan kejadian yang abstark.
Tingkat kesulitan mata kuliah material teknik pada tiap pokok bahasan bervariasi.
Sebagian besar mahasiswa mengalami kesulitan mengaplikasikan bidang geser atom
pada kehidupan nyata, bidang geser adalah bidang tempat bergesernya atom-atom pada
setiap sel satuan. Mahasiswa lainnya mengalami kesulitan memahami struktur kristal
atom dan kesulitan pada materi hitungan karakteristik sel satuan, hal ini disebabkan
rendahnya kemampuan mahasiswa dalam pemecahan masalah pada materi struktur
kristal. Sisanya mahasiswa mengalami kesulitan pada pokok bahasan lainnya.
Mengingat pentingnya mata kuliah material teknik, dan berdasarkan datadata yang
menunjukan bahwa mahasiswa yang mengambil mata kuliah material teknik mengalami
kesulitan mengaplikasikan bidang geser, memahami struktur kristal atom dan kesulitan
pada materi hitungan karakteristik sel satuan, maka diperlukan suatu usaha untuk
memecahkan permasalahan ini. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan
media pembelajaran yang tidak hanya dalam tataran teoritis, tetapi sebuah media praktis,
ekonomis, mudah dijangkau (acceessible), dan mudah diajarkan (teachable). Upaya
untuk memenuhi kriteria media praktis, ekonomis, acceessible, dan teachable akan
ditempuh dengan manipulasi model teoritis (gambar) menjadi model realistis dalam
bentuk multimedia animasi (MMA).
Mata kuliah material teknik ini dinilai penting karena mata kuliah ini merupakan mata
kuliah prasyarat untuk menempuh mata kuliah lanjutan yang berhubungan dengan sifat
mekanik dan sifat logam, maka pada saat penyampaian materinya harus benar-benar jelas
dan tepat agar mudah dimengerti dan dipahami oleh mahasiswa.

4
Material teknik ini merupakan mata kuliah yang memiliki pokokpokok bahasan dalam
proses pembelajarannya, salah satu pokok bahasan yang disampaikan pada mata kuliah
material teknik ini yaitu pokok bahasan penguatan logam.

Pokok bahasan penguatan logam ini memiliki beberapa pokok materi yang harus
disampaikan kepada peserta didik yaitu dislokasi, penghalusan butir, perlakuan panas
dan pemaduan. Penguatan logam merupakan salah satu pokok bahasan pada mata kuliah
material teknik yang dalam proses pembelajarannya mahasiswa diharuskan untuk
menguasai pokok-pokok bahasan sebelumnya, yakni pokok bahasan struktur kristal,
bidang geser dan cacat kristal. Mata kuliah ini juga dinilai memiliki karakteristik dan
tingkat kesulitan pada masing-masing pokok bahasannya.

Suatu logam mempunyai sifat-sifat tertentu yang dibedakan atas sifat fisik,mekanik,
thermal, dan korosif. Salah satu yang penting dari sifat tersebut adalah sifat mekanik.
Sifat mekanik terdiri dari keuletan, kekerasan, kekuatan, dan ketangguhan. Sifat mekanik
merupakan salah satu acuan untuk melakukan proses selanjutnya terhadap suatu material,
contohnya untuk dibentuk dan dilakukan proses permesinan. Untuk mengetahui sifat
mekanik pada suatu logam harus dilakukan pengujian terhadap logam tersebut. Salah
satu pengujian yang dilakukan adalah pengujian tarik.

Dalam pembuatan suatu konstruksi diperlukan material dengan spesifikasi dan sifat-
sifat yang khusus pada setiap bagiannya. Sebagai contoh dalam pembuatan konstruksi
sebuah jembatan. Diperlukan material yang kuat untuk menerima beban diatasnya.
Material juga harus elastis agar pada saat terjadi pembebanan standar atau berlebih tidak
patah. Salah satu contoh material yang sekarang banyak digunakan pada konstruksi
bangunan atau umum adalah logam. Meskipun dalam proses pembuatannya telah
diprediksikan sifat mekanik dari
logam tersebut, kita perlu benar-benar mengetahui nilai mutlak dan akurat dari sifat
mekanik logam tersebut. Oleh karena itu, sekarang ini banyak dilakukan pengujian-
pengujian terhadap sampel dari material.

Pengujian ini dimaksudkan agar kita dapat mengetahui besar sifat mekanik dari
material, sehingga dapat dlihat kelebihan dan kekurangannya. Material yang mempunyai
sifat mekanik lebih baik dapat memperbaiki sifat mekanik dari material dengan sifat
yang kurang baik dengan cara alloying.Hal ini dilakukan sesuai kebutuhan konstruksi
dan pesanan. Uji tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan
suatu bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu. Hasil yang
didapatkan dari pengujian tarik sangat penting untuk rekayasa teknik dan desain produk
karena mengahsilkan data kekuatan material. Pengujian uji tarik digunakan untuk
mengukur ketahanan suatu material terhadap gaya statis yang diberikan secara
lambat.Salah satu cara untuk mengetahui besaran sifat mekanik dari logam adalah
dengan uji tarik. Sifat mekanik yang dapat diketahui adalah kekuatan dan elastisitas dari
logam tersebut.

Pengujian tarik banyak dilakukan untuk melengkapi informasi rancangan dasar


kekuatan suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi spesifikasi bahan. Karena dengan
pengujian tarik dapat diukur ketahanan suatu material terhadap gaya statis yang
diberikan secara perlahan. Pengujian tarik ini merupakan salah satu pengujian yang
penting untuk dilakukan, karena dengan pengujian ini dapat memberikan berbagai
informasi mengenai sifat-sifat logam. Dalam bidang industri diperlukan pengujian tarik

5
ini untuk mempertimbangkan faktor metalurgi dan faktor mekanis yang tercakup dalam
proses perlakuan terhadap logam jadi, untuk memenuhi proses selanjutnya. Oleh karena
pentingnya pengujian tarik ini, kita sebagai mahasiswa metalurgi hendaknya mengetahui
mengenai pengujian ini. Dengan adanya kurva tegangan regangan kita dapat mengetahui
kekuatan tarik, kekuatan luluh, keuletan, modulus elastisitas, ketangguhan, dan lain-lain.
Pada pegujian tarik ini kita juga harus mengetahui dampak pengujian terhadap sifat
mekanis dan fisik suatu logam. Dengan mengetahui parameter-parameter tersebut maka
kita dapat data dasar mengenai kekuatan suatu bahan atau logam.

Kesulitan-kesulitan khususnya penguatan logam tersebut muncul diakibatkan oleh


beberapa hal, yakni kurangnya referensi yang dimiliki, referensi yang ada sulit untuk
dimengerti karena menggunakan bahasa asing, kurangnnya media pembelajaran yang
dapat mengatasi kendala yang ada serta karakteristik pokok bahasan penguatan logam
yang abstrak yakni proses atom pada bahasan ini sulit dilihat dengan mata langsung,
dinamis yang berarti bahwa pergerakan atom dalam proses penguatan logam tidak selalu
sama arah serta pergerakannya dan kompleks yakni pokok bahasan ini memiliki dampak
pada hasil dari proses penguatannya sehingga mengakibatkan upaya dalam merangsang
mahasiswa untuk berpikir kritis masih sulit untuk dilakukan. Mengingat sangat
pentingnya mata kuliah material teknik ini, maka mahasiswa diharapkan mampu
menguasai materi-materi pokok pada pembelajarannya khususnya pada tingkat kognitif
analisis (berpikir kritis) yang ditandai dengan mampunya mahasiswa untuk menganalisis,
memberikan bukti, mengidentifikasi alasan, dan menyimpulkan dari permasalahan-
permasalahan yang ada.

1.2 Rumusan Masalah


1. Defenisi Material Teknik
2. Sifat sifat Material Teknik
3. Faktor Yang Mempengaruhi Material
4. Sejarah Material Teknik
5. Jenis jenis Material Teknik
1.3 Manfaat Makalah
1. Mengetahui Defenisi Material Teknik
2. Mengetahui Sifat sifat Material Teknik
3. Mengetahui Faktor Yang Mempengaruhi Material
4. Mengetahui Sejarah Material Teknik
5. Mengetahui Jenis Jenis Material Teknik
1.4 Tujuan Makalah
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis dan pembaca tentang apa itu
material Teknik, jenis jenis material Teknik dan juga sifat dari material Teknik itu
sendiri.

6
Bab II

PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Material Teknik Menurut Para Ahli


1. material teknik adalah material yang dapat digunakan langsung maupun melalui
proses perlakuan dan menjadi material baku sebuah produk yang bermanfaat
keragaman kebutuhan manusia akan sebuah produk dengan kualitas maupun kuantitas
yang baik membutuhkan pula keragaman dari material material teknik sebagai
material bakunya walaupun Semua material diperoleh dari alam tetapi untuk
memudahkan dalam pemilihan Nya maka material teknik ini digolongkan berdasarkan
pemakaiannya sebagai produk jadi maupun sebagai material baku material-material
ini dapat dipakai secara langsung dan dipilih disesuaikan dengan sifat dan
karakteristik dari material tersebut Material ini kita sebut sebagai material alam
namun ada juga material yang diolah terlebih dahulu agar memiliki sifat dan
karakteristik secara spesifik atau menyerupai sifat dan karakteristik material-material
alam tertentu sehingga memenuhi syarat kebutuhan sifat dan karakteristik suatu
produk yang diinginkan dan kelompok material ini kita sebut material tiruan atau
synthetic materials. MATERIAL TEKNIK (NASMI HERLINA SARI / 2018)
https://books.google.co.id/books?
id=AoxLDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=material+teknik&hl=id&newbks=1
&newbks_redir=0&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=material%20teknik&f=false

2. Ilmu material(Materials Science), juga dikenal sebagai rekayasa material, adalah


bidang interdisipliner menerapkan sifat materi ke berbagai bidang ilmu pengetahuan
dan teknik. Bidang ilmiahini relatif baru, menyelidiki hubungan antara struktur bahan
pada skala atom atau molekul dan sifat makroskopik mereka. Ini menggabungkan
unsur fisika terapan dan kimia. Dengan perhatian media yang signifikan terfokus pada
nanosains dan nanoteknologi.Nanoteknologi (kadang-kadang disingkat menjadi
“Nano-Tech") adalah manipulasi materi pada skala atom dan molekul. MATERIAL
TEKNIK (ANDRI SURYABRATA / 2017)
https://adoc.pub/andri-g-suryabrata-st-msc-ruang-c128-material-teknik.html

3. Material adalah sesuatu yang disusun atau dibuat oleh bahan (Callister & William,
2004). Pengertian material adalah bahan baku yang diolah perusahaan Industri dapat
diperoleh dari pembelian lokal, impor atau pengolahan yang dilakukan sendiri
(Mulyadi, 2000). Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
material adalah sebagai beberapa bahan yang dijadikan untuk membuat suatu produk
atau barang jadi yang lebih bermanfaat.
http://repository.unim.ac.id/178/2/BAB%202.pdf

7
4. Material teknik (material engineering) merupakan aplikasi dan peningkatan sifat
(properties) dari suatu material dengan adanya proses, desain, dan pembentukan suatu
material. Material teknik membantu kita mempelajari dasar hubungan struktur dan
sifat bahan, lalu mendesain struktur bahan tersebut untuk mendapatkan sifat-sifat
yang diinginkan. Ada tiga kelas utama pada jenis material teknik, yaitu logam,
keramik, dan polimer. Kemudian ada tambahan satu lagi, yaitu material komposit.
Dalam dunia industri sering kali kita dihadapkan pada situasi di mana harus memilih
suatu material yang akan digunakan, banyak pertimbangan akan dilakukan tetapi
umumnya kita akan memilih material yang terbaik atau mendekati untuk
diaplikasikan. Oleh karena itu pemahaman mengenai material teknik menjadi hal
yang mutlak bagi seorang insinyur atau ilmuwan. MATERIAL TEKNIK (LOGAM,
KERAMIK, POLIMER, DAN KOMPOSIT : (PUTU HERDY / 2020 )
https://www.researchgate.net/publication/
341310555_MATERIAL_TEKNIK_LOGAM_KERAMIK_POLIMER_DAN_KOM
POSIT

5. Pengertian material (Hasan Shadaly, 1983) : Bahan dasar untuk membuat membentuk
sesuatu. Atau secara umum material didefinisikan sebagai obyek pengalaman indra
dengan cirri-ciri keleluasan, masa, gerak, dan ditentukan oleh uang dan waktu.
http://e-journal.uajy.ac.id/3047/3/2TS11458.pdf

6. Material science (Ilmu Material) adalah disiplin ilmu yang mempelajari hubungan
antara struktur material dengan sifat – sifat material. Sedangkan Material engineering
(Rekayasa Material) adalah dasar hubungan antara struktur dan sifat bahan, mendisain
struktur bahan untuk mendapatkan sifat – sifat yang diinginkan, dimana struktur
bahan merupakan pengaturan / susunan elemen – elemen di dalam bahan.
( Muhammad Reza Putra / 2014 )
https://repository.unimal.ac.id/677/1/10-Ebooks Bahan%20Ajar%20Bahan
%20Teknik-MUHAMMAD%20dan%20REZA%20PUTRA-2014.pdf

7. Material teknik (material engineering) merupakan aplikasi dan peningkatan sifat


(properties) dari suatu material dengan adanya proses, desain, dan pembentukan suatu
material. Material teknik membantu kita mempelajari dasar hubungan struktur dan
sifat bahan, lalu mendesain struktur bahan tersebut untuk mendapatkan sifat-sifat
yang diinginkan. Ada tiga kelas utama pada jenis material teknik, yaitu logam,
keramik, dan polimer. Kemudian ada tambahan satu lagi, yaitu material komposit.
Dalam dunia industri sering kali kita dihadapkan pada situasi di mana harus memilih
suatu material yang akan digunakan, banyak pertimbangan akan dilakukan tetapi
umumnya kita akan memilih material yang terbaik atau mendekati untuk
diaplikasikan. Oleh karena itu pemahaman mengenai material teknik menjadi hal
yang mutlak bagi seorang insinyur atau ilmuwan.
https://www.researchgate.net/publication/
341310555_MATERIAL_TEKNIK_LOGAM_KERAMIK_POLIMER_DAN_KOM
POSIT

8
8. Material adalah suatu zat yang banyak digunakan dalam pembuatan suatu produk
yang banyak digunakan oleh manusia. Pemilihannya harus didasarkan pada kriteria-
kriteria tertentu, misalnya harga, sifat-sifat mekanis seperti kekuatan, kekerasan, dan
lain-lain serta sifat-sifat yang lainnya.
Dengan sendirinya kriteria tersebut didasarkan pada kondisi kerja yang dikenakan
pada produk tersebut. Material untuk konstruksi tidak sama kriterianya dengan
material untuk komponen mesin, demikian juga dengan material untuk peralatan
elektronik, material untuk peralatan rumah tangga, material untuk pesawat terbang
dan lain sebagainya.
https://www.scribd.com/doc/311952044/Pengertian-Material-Teknik

9. lmu material atau teknik material atau ilmu bahan adalah sebuah interdisiplin ilmu
teknik yang mempelajari sifat material dan aplikasinya terhadap berbagai bidang ilmu
dan teknik. Ilmu ini mempelajari hubungan antara struktur material dan sifatnya.
Termasuk ke dalam ilmu ini adalah unsur fisika terapan, teknik kimia, mesin, sipil dan
listrik. Ilmu material juga mempelajari teknik proses atau fabrikasi (pengecoran,
pengerolan, pengelasan, dan lain-lain), teknik analisis, kalorimetri, mikroskopi optik
dan elektron, dan lain-lain), serta analisis biaya atau keuntungan dalam produksi
material untuk industri.
https://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_material

10. Material teknik adalah material atau zat dasar penyusun suatu benda yang digunakan
dalam bidang teknik, seperti industri manufaktur, perancangan, simulasi dan rekayasa.
Dengan mengetahui hubungan antara struktur, sifat, pemrosesan dan kinerja material
kemudian mengeksploitasi hubungan tersebut sehingga diperoleh suatu produk yang
memiliki sifat dan karakteristik yang sesuai kebutuhan. oleh karena itu, perlunya
mengetahui dan memilih material yang tepat dan mampu diaplikasikan pada suatu
produk.
https://www.etsworlds.id/2017/10/klasifikasi-dan-jenis-material-teknik.html

11. Menurut Baruto (2002 : 52), pengertian bahan / material yaitu barang-barang yang
terwujud seperti tembakau, plastik, kertas, ataupun bahan-bahan yang lainnya yang
diperoleh dari sumber-sumber alam ataupun yang dibeli dari pemasok, atau diolah
sendiri oleh perusahaan uantuk dipergunakan perusahaan dalam sebuah proses
produksinya sendiri.

12. Menurut Hanggana (2006 : 11), pengertian bahan / material adalah sesuatu yang
dipergunakan untuk membuat barang jadi, bahan pasti menempel menjadi satu dengan
barang jadi.

9
2.2 Sifat Sifat Material Teknik
Pemilihan bahan dalam perancangan suatu komponen atau produk adalah berdasarkan
sifat – sifat yang dimiliki oleh bahan tersebut dan disesuaikan dengan fungsi serta prinsip
kerja dari komponen yang dirancang. Jadi yang dimanfaatkan dari suatu material adalah
sifatnya. Material memiliki sifat diantaranya sifat mekanik yaitu sifat yang menyatakan
kemampuan suatu material / komponen untuk menerima beban, gaya dan energi tanpa
menimbulkan kerusakan pada material/komponen tersebut.
Pembagian Sifat – Sifat Secara Umum ;
A. SIFAT MEKANIK
Sifat mekanik adalah sifat yang menunjukkan kelakuan material apabila material tersebut
diberi beban mekanik (statik atau dinamik), contoh sifat mekanik diantaranya adalah :
1. Kekuatan (strength)
Merupakan kemampuan suatu material untuk menerima tegangan tanpa menyebabkan
material menjadi patah. Berdasarkan pada jenis beban yang bekerja, kekuatan dibagi
dalam beberapa macam yaitu kekuatan tarik, kekuatan geser, kekuatan tekan, kekuatan
torsi, dan kekuatan lengkung.
2. Kekakuan (stiffness)
Adalah kemampuan suatu material untuk menerima tegangan/beban tanpa
mengakibatkan terjadinya deformasi atau difleksi.
3. Kekenyalan (elasticity)
Didefinisikan sebagai kemampuan meterial untuk menerima tegangan tanpa
mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk yang permanen setelah tegangan
dihilangkan, atau dengan kata lain kemampuan material untuk kembali ke bentuk dan
ukuran semula setelah mengalami deformasi (perubahan bentuk).
4. Plastisitas (plasticity)
Adalah kemampuan material untuk mengalami deformasi plastik (perubahan bentuk
secara permanen) tanpa mengalami kerusakan. Klasifikasi dan Sifat Material Teknik
Serta Pengujian material
Material yang mempunyai plastisitas tinggi dikatakan sebagai material yang ulet
(ductile), sedangkan material yang mempunyai plastisitas rendah dikatakan sebagai
material yang getas (brittle).
5. Keuletan (ductility)
Adalah suatu sifat material yang digambarkan seperti kabel dengan aplikasi kekuatan
tarik. Material ductile ini harus kuat dan lentur. Keuletan biasanya diukur dengan suatu
periode tertentu, persentase keregangan. Sifat ini biasanya digunakan dalam bidan
perteknikan, dan bahan yang memiliki sifat ini antara lain besi lunak, tembaga,
aluminium, nikel, dll.

10
6. Ketangguhan (toughness)
Merupakan kemampuan material untuk menyerap sejumlah energi tanpa mengakibatkan
terjadinya kerusakan.
7. Kegetasan (brittleness)
Adalah suatu sifat bahan yang mempunyai sifat berlawanan dengan keuletan. Kerapuhan
ini merupakan suatu sifat pecah dari suatu material dengan sedikit pergeseran permanent.
Material yang rapuh ini juga menjadi sasaran pada beban regang, tanpa memberi
regangan yang terlalu besar. Contoh bahan yang memiliki sifat kerapuhan ini yaitu besi
cor.
8. Kelelahan (fatigue)
Merupakan kecenderungan dari logam untuk menjadi patah bila menerima beban bolak-
balik (dynamic load) yang besarnya masih jauh di bawah batas kekakuan elastiknya.
9. Melar (creep)
Merupakan kecenderungan suatu logam untuk mengalami deformasi plastik bila
pembebanan yang besarnya relatif tetap dilakukan dalam waktu yang lama pada suhu
yang tinggi.
10. Kekerasan (hardness)
Merupakan ketahanan material terhadap penekanan atau indentasi / penetrasi. Sifat ini
berkaitan dengan sifat tahan aus (wear resistance) yaitu ketahanan material terhadap
penggoresan atau pengikisan.
B. SIFAT FISIK – SIFAT KIMIA
Sifat fisik dan kimia adalah suatu sifat yang berkaitan dengan karakteristik fisik atau
kondisi dari material, contoh sifat fisik – sifat kimia dari suatu material diantaranya
adalah :
a.) Titik Cair
b.) Konduktivitas panas dan listrik
c.) Massa Jenis
d.) Warna
e.) Ketahanan Korosi

11
C. SIFAT TEKNOLOGI
Sifat teknologi adalah suatu sifat yang berkaitan dengan kemudahan material tersebut
untuk diproses lebih lanjut, contoh dari sifat teknologi diantaranya adalah :
a.) Mampu Mesin: Kemampuan suatu material untuk di potong, dengan menggunakan
alat – alat potong (pahat, gergaji, kikir, dan gerinda). Proses pemotongan akan terjadi
apabila ada gerak relative antara benda kerja dan pahat potong.
b.) Mampu Cor: Kemampuan suatu material untuk dicairkan dan dituang ke dalam
cetakan tanpa adanya cacat (cacat seperti : patah, retak, porositas, dan segregasi).
c.) Mampu Las: Kemampuan suatu material untuk disambung dengan menggunakan
panas tanpa adanya cacat seperti (fasa keras, retak, dan distorsi)
d.) Mampu Bentuk: Kemampuan suatu material untuk dideformasi plastis dengan tidak
terjadinya necking dan beban yang diperlukan rendah. (necking adalah pengecilan
penampang pada saat deformasi plastis berlangsung)
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Material
 Kadar karbon
Semakin tinggi kadar karbon maka kekerasan akan semakin tinggi namun akan
menjadi rapuh. Kandungan karbon ini juga mempengaruhi keuletan, ketangguhan,
maupun sifat mampu mesin.

 Unsur kimia
Penambahan unsur kimia pada baja dapat mempengaruhi mekaniknya.Pembebanan
karbon pada logam akan membuat logam semakin keras tapi rapuh. Unsur kimia yang
dapat bersenyawa antara lain:

 Nikel untuk meningkatkan.

 Meningkatkan kekuatan dan kekerasan.


 Meningkatkanketahanan terhadap korosi.
 Meningkatkankeuletan dan tahan gesek.

 Chromium, untuk

 Menambah kekerasan baja.


 Membentuk karbida.
 Menambah keuletan, sehingga baik untuk pegas.

 Ukuran butir

Ukuran butir pada baja sangat berpengaruh. Ukuran butir yang besar dan homogen
membuat baja mempunyai sifat yang ulet. Sedangkan untuk ukuran butir yang
kecil dan tidak homogen maka baja tersebut akan bersifat kaku dan keras. Fasa
dan struktur Fasa dapat mempengaruhi sifat mekanik logam, karena pada tiap-tiap
fasa pada logam memiliki struktur mikro sendiri dengan sifat mekanik, fisik dan
kimia yang berbeda-beda, misalnya fasa martensite memiliki sifat-sifat keras,
rapuh, magnetic dengan nilai kekerasan 650-700 BHN. Jadi dapat dikatakan

12
fasamartensitememiliki kekerasan yang lebih tinggi daripada ferrite. Logam yang
memiliki struktur yang teratur mempunyai sifat mekanik yang lebih
baikdibandingkan denganlogam yang strukturnya tidak teratur sebab tegangan
dalam yang timbul lebih besar. Tegangan didalam berbanding terbalik dengan sifat
mekanik.

 Cacat

Cacat terjadi kemungkinan besar selama proses pertumbuhan kristal atau pada
proses heat treatment (perlakuan panas). Cacat ini dibedakan menajdi cacat titik,
cacat garis, cacat bidang, dan cacat ruang. Cacat yang terjadi pada
logammenyebabkan kerusakan pada struktur logam misalnya terjadinya
kekosongan (vacancy), sisipan dan slip. Kerusakan ini menyebabkan menurunnya
sifat mekanik logam.

 Endapan

Reaksi pengendapan merupakan kebalikan dari reaksi pelarutan yang terjadi akibat
proses pendinginan. Pengendapan terjadi bila logam didinginkan sampai daerah
suhu dan fasa setelah larut yang dipengaruhi laju waktu pendinginan. Pada laju
waktu pendinginan cepat terjadi endapan serta fasa dan pada laju pendinginan
lambat dapat terjadi endapan dua fasa sehingga pengendapan yang terjadi
berpengaruh pada sifat mekanik logam

2.4 Sejarah Material Teknik


Bahan yang menjadi pilihan utama pada era tertentu sering kali merupakan sebuah
titik yang menentukan. Frasa seperti Zaman Batu, Zaman Perunggu, Zaman Besi, dan
Zaman Baja adalah contohnya. Awalnya berasal dari pembuatan keramik dan metalurgi,
ilmu material adalah salah satu bentuk tertua dari teknik dan ilmu terapan. Ilmu material
modern berevolusi langsung dari metalurgi, yang dengan sendirinya berevolusi dari
pertambangan dan (kemungkinan) ilmu keramik dan penggunaan api. Sebuah terobosan
besar dalam pemahaman material terjadi pada akhir abad ke-19, ketika ilmuwan Amerika
Josiah Willard Gibbs menunjukkan bahwa sifat termodinamika yang terkait dengan
struktur atom dalam berbagai fase berkaitan dengan sifat fisik suatu material. Elemen
penting dari ilmu material modern adalah produk dari Perlombaan Antariksa:
pemahaman dan rekayasa paduan logam, material silika, dan karbon yang digunakan
dalam membangun kendaraan luar angkasa memungkinkan eksplorasi luar angkasa. Ilmu
material telah mendorong dan didorong oleh pengembangan teknologi revolusioner
seperti karet, plastik, semikonduktor, dan biomaterial.
Sebelum tahun 1960-an (dan dalam beberapa kasus beberapa dekade setelahnya),
banyak departemen ilmu material yang awalnya adalah departemen teknik metalurgi atau
keramik, yang mencerminkan penekanan pada pilihan material utama abad ke-19 dan
awal ke-20 yaitu logam dan keramik. Pertumbuhan ilmu material di Amerika Serikat
sebagian dikatalisasi oleh Advanced Research Projects Agency, yang mendanai
serangkaian laboratorium yang diselenggarakan oleh universitas pada awal 1960-an
"untuk memperluas program nasional penelitian dasar dan pelatihan dalam ilmu
material."[3] Bidang ilmu material sejak saat itu diperluas untuk mencakup setiap kelas

13
material, termasuk keramik, polimer, semikonduktor, material magnetik, biomaterial, dan
nanomaterial. Ilmu material umumnya diklasifikasikan menjadi tiga kelompok berbeda:
keramik, logam, dan polimer. Perubahan yang menonjol dalam ilmu material selama
beberapa dekade terakhir adalah penggunaan aktif simulasi komputer untuk menemukan
materi baru, memprediksi properti, dan memahami fenomena.
2.5 Jenis Jenis Material
Material teknik dapat digolongkan dalam kelompok logam dan bukan logam. Selain dua
kelompok tersebut ada kelompok lain yang dikenal dengan nama metaloid
(menyerupai logam) yang sebenarnya termasuk bahan bukan logam. Logam dapat
digolongkan pula dalam kelompok logam ferro yaitu logam yang mengandung unsur
besi, dan logam non ferro yaitu logam yang tidak mengandung unsur besi. Dalam
penggunaan dan pemakaian pada umumnya, logam tidak merupakan logam murni
melainkan logam paduan.
1. Logam
Logam murni dalam pengertian ini adalah logam yang tidak dicampur dengan
unsur lainnya atau pengertian lain yaitu yang diperoleh dari alam (hasil
tambang) dalam keadaan murni dengan kadar kemurnian mencapai 99,99 %. Dengan
memadukan dua logam atau lebih dapat diperoleh sifat-sifat yang lebih baik dari
pada logam aslinya. Memadukan dua logam yang lemah dapat diperoleh logam
paduan yang kuat dan keras. Misalnya tembaga dan timah, keduanya adalah
logam yang lunak, bila dipadukan menjadi logam yang keras dan kuat dengan
nama perunggu. Besi murni adalah bahan yang lunak sedangkan zat arang/karbon
(bukan logam) adalah bahan yang rapuh, paduan besi dengan zat arang menjadi
baja yang keras dan liat. Logam pada umumnya terdapat di alam (tambang)
dalam bentuk bijih-bijih berupa batuan atau mineral. Bijih logam tersebut masih
terikat dengan unsur-unsur lain sebagai oksida, sulfida atau karbonat.
Logam didefinisikan sebagai unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat : liat, kuat,
keras, penghantar listrik dan panghantar panas, mengkilap dan pada umumnya
mempunyai titik cair yang tinggi.
Logam ferro atau logam besi adalah logam yang mengandung unsur besi (Fe). Besi
merupakan logam yang penting dalam bidang teknik, tetapi besi murni terlalu
lunak dan rapuh sebagai bahan kerja, konstruksi atau pesawat. Sebutan besi dapat
berarti :
1. Besi murni dengan simbol kimia Fe yang hanya dapat diperoleh dengan
jalanreaksi kimia.
2. Besi teknik adalah yang sudah atau selalu bercampur dengan unsur lain. Logam
ferro juga disebut besi karbon atau baja karbon. Bahan dasarnya adalah unsur
besi (Fe) dan karbon (C) , tetapi sebenarnya juga mengandung unsur lain
seperti : silisium, mangan, fosfor, belerang dan sebagainya yang kadarnya relatif
rendah. Unsur-unsur dalam campuran itulah yang mempengaruhi sifat-sifat besi atau
baja pada umumnya, tetapi unsur zat arang (karbon) yang paling besar
pengaruhnya terhadap besi atau baja terutama kekerasannya. Pembuatan besi atau
baja dilakukan dengan mengolah bijih besi di dalam dapur tinggi yang akan
menghasilkan besi kasar atau besi mentah.

14
3. Besi kasar belum dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat benda jadi
maupun setengah jadi, oleh karena itu, besi kasar itu masih harus diolah
kembali di dalam dapurdapur baja. Logam yang dihasilkan oleh dapur baja
itulah yang dikatakan sebagai besi atau baja karbon, yaitu bahan untuk membuat
benda jadi maupun setengah jadi.
Logam non ferro atau logam bukan besi adalah logam yang tidak mengandung unsur
besi (Fe). Logam non ferro murni kebanyakan tidak digunakan begitu saja tanpa
dipadukan dengan logam lain, karena biasanya sifat-sifatnya belum memenuhi
syarat yang diinginkan. Kecuali logam non ferro murni, platina, emas dan perak tidak
dipadukan karena sudah memiliki sifat yang baik, misalnya ketahanan kimia dan daya
hantar listrik yang baik serta cukup kuat, sehingga dapat digunakan dalam
keadaan murni. Tetapi karena harganya mahal, ketiga jenis logam ini hanya
digunakan untuk keperluan khusus. Misalnya dalam teknik proses dan
laboratorium di samping keperluan tertentu seperti perhiasan dan sejenisnya.
Logam non fero juga digunakan untuk campuran besi atau baja dengan tujuan
memperbaiki sifat-sifat baja. Dari jenis logam non ferro berat yang sering digunakan
untuk paduan baja antara lain, nikel, kromium, molibdenum, wolfram dan sebagainya.
Sedangkan dari logam non ferro ringan antara lain : magnesium, titanium, kalsium
dan sebagainya. Logam non ferro dikelompokkan menjadi 5 bagian, yaitu :
(a). Logam berat adalah apabila berat jenisnya lebih besar dari 5 kg/dm3,
misalnya : nikel, kromium, tembaga, timah hitam, Timah putih, seng dan
sebagainya.
(b). Logam ringan adalah apabila berat jenisnya lebih kecil dari 5 kg/dm3,
misalnya : aluminium, magnesium, titanium, kalsium, kalium, natrium, barium
dan sebagainya.
(c). Logam mulia adalah logam yang mempunyai nilai ekonomis tinggi, digunakan
untuk keperluan khusus, misalnya untuk alat tukar (uang), perhiasan dan asesoris
lainnya, misalnya emas, perak, dan platina.
(d). Logam refraktori atau logam tahan api, logam tersebut biasanya digunakan
sebagai unsur paduan untuk alat-alat listrik, silinder line pada motor bakar torak
dan alat-alat lainnya yang memerlukan ketahanan panas, Misalnya : wolfram,
molibdenum, titanium, dan zirkonium.
(e). Logam radioaktif yaitu logam yang dapat memancarkan sinar radioaktif
yaitu sinar alpha, sinar Betha dan sinar Gama, misalnya : uranium, plutonium dan
radium. Sifat mekanik logam non ferro pada umumnya kurang baik, akan tetapi
dapat diperbaiki dengan memadukannya.
Kebanyakan dari logam non ferro adalah tahan korosi karena adanya lapisan
oksida yang kuat. Sedangkan beberapa logam non ferro mempunyai daya penghantar
listrik dan daya penghantar panas yang baik. Dari semua jenis logam dapat
digolongkan menjadi logam murni dan logam paduan. Logam murni artinya logam
yang tidak dicampur dengan logam lain atau unsur lainnya.

15
Sifat-sifat logam murni yaitu :
1). Kadar kemurnian 99,9 %.
2). Kekuatan tarik rendah
3). Titik lebur tinggi
4). Daya hantar listrik baik
5). Daya tahan terhadap karat baik Logam paduan artinya logam yang dicampur
dari dua macam logam atau lebih dalam keadaan cair.
Logam paduan dikelompokkan menjadi 2, yaitu paduan logam berat dan paduan
logam ringan. Diantara paduan logam berat yang kita kenal antara lain ; kuningan
(loyang), perunggu, paduan nikel, paduan seng dan sebagainya. Sedangkan paduan
logam ringan antara lain ; paduan aluminium, paduan magnesium dan paduan
titanium.
Sifat-sifat logam paduan yaitu :
1). Kekerasan dapat ditingkatkan dari kekerasan logam asalnya.
2). Kekuatan tarik dapat diperbesar
3). Daya pemuaian dapat dikurangkan
4). Titik lebur dapat diturunkan atau dinaikkan dibanding logam-logam asalnya.
2. Non Logam

Bahan bukan logam ternyata selalu dibutuhkan, baik dalam teknik bangunan
dan mesin, bangunan umum, teknik proses, maupun keperluan lainya. Bukan
logam selain digunakan sebagai bahan pengganti logam untuk beberapa keperluan
juga sangat dibutuhkan sebagai bahan utama sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki dan sifat-sifatnya yang khas untuk berbagai keperluan.

Berbagai bahan bukan logam yang penting untuk bahan teknik antara lain
sebagai berikut :
a. Bahan pelumas : minyak dan gemuk.
b. Bahan bakar : padat, cair, dan gas.
c. Bahan paking : perapat cairan dan perapat gas.
d. Bahan isolasi : isolasi panas, isolasi listrik, dan isolasi getar.
e. Karet, plastik, termoplastik, termosetting
f. Keramik dan sebagainya

Baja dan Besi sampai saat ini menduduki peringkat pertama logam yang paling
banyak penggunaanya, besi dan baja mempunyai kandungan unsur utama yang
sama yaitu Fe, hanya kadar karbonlah yang membedakan besi dan baja, penggunaan
besi dan baja dewasa ini sangat luas mulai dari perlatan yang sepele seperti jarum,
peralatan rumah tangga, peralatan kantor, peralatan transportasi sampai dengan alat –
alat dan mesin berat. Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang)
yang banyak digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari dari yang
bermanfaat sampai dengan yang merusakkan. Dalam tabel periodik, besi mempunyai
simbol Fe dan nomor atom 26. Besi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Material teknik merupakan komponen yang tidak terpisahkan dari semua bidang teknik.
Pada bidang teknik mesin, material yang dominan digunakan adalah material logam
sehingga peningkatan kualitas pengetahuan logam atau ilmu logam merupakan langkah
strategis yang harus dilakukan agar menguasai kompetensi bidang teknik mesin yang
mampu berkompetisi secara global.
Sifat material khususnya logam dibangun atas dua konsep utama yaitu konsep struktur
kristal atom dan konsep perlakuan logam. Konsep struktur kristal atom menjelaskan
bagaimana atom-atom tersusun pada setiap jenis logam, dan pada kondisi yang berbeda-
beda bisa menyebabkan perbedaan sifat.
Suatu logam mempunyai sifat-sifat tertentu yang dibedakan atas sifat fisik,mekanik,
thermal, dan korosif. Salah satu yang penting dari sifat tersebut adalah sifat mekanik.
Sifat mekanik terdiri dari keuletan, kekerasan, kekuatan, dan ketangguhan. Sifat mekanik
merupakan salah satu acuan untuk melakukan proses selanjutnya terhadap suatu material,
contohnya untuk dibentuk dan dilakukan proses permesinan.
Ilmu material(Materials Science), juga dikenal sebagai rekayasa material, adalah bidang
interdisipliner menerapkan sifat materi ke berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknik.
Bidang ilmiahini relatif baru, menyelidiki hubungan antara struktur bahan pada skala
atom atau molekul dan sifat makroskopik mereka. Ini menggabungkan unsur fisika
terapan dan kimia.
3.2 Saran
Saya sebagai penulis makalah ini sepenuhnya menyadari bahwa pada makalah ini masih
terdapat banyak kesalahan ataupun kekurangan yang mungkin terjadi karena kurangnya
referensi bacaan ataupun kesalahan saya sendiri. Oleh sebab itu kepada para
pembaca, kritik dan saran yang sifatnya membangun saya siap terima agar kedepannya
dapat diperbaiki.

17
Daftar Pustaka

http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/968/2013/11/
TIN107-1-Pengantar-Material-Teknik.pdf
https://www.researchgate.net/publication/323005391_Material_Teknik
https://books.google.co.id/books?
id=AoxLDwAAQBAJ&newbks=1&newbks_redir=0&printsec=frontcover&dq=material+tek
nik&hl=id&redir_esc=y#v=onepage&q=material%20teknik&f=false
https://dokumen.tips/documents/sejarah-material-teknik.html
https://id.scribd.com/document/487489212/MAKALAH-Rangkuman-Material-Teknik
https://www.researchgate.net/publication/
341310555_MATERIAL_TEKNIK_LOGAM_KERAMIK_POLIMER_DAN_KOMPOSIT

18

Anda mungkin juga menyukai