Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGETAHUAN BAHAN

Fadil Ashary Sinardin

(202031006)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERAWATAN MESIN

POLITEKNIK INDUSTRI LOGAM MOROWALI

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat-Nyalah Laporan praktikum ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.

Laporan ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Pengetahuan Bahan di
Program Studi Teknik Perawatan Mesin pada Politeknik Industri Logam
Morowali. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar
besarnya kepada dosen pembimbing mata kuliah Pengetahuan Bahan dan
kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan
penulisan laporan ini.

Penulis menyadari Laporan praktikum ini masih jauh dari kata sempurna.
Dengan kerendahahn hati,penulis memohon maaf apabila ada kesalahan
dalam penulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
penulis terima demi kesempurnaan Laporan praktikum ini.

Labota, 24 Maret 2023

Penulis

DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1 LATAR
BELAKANG ............................................................................................... 2 1.2
TUJUAN PRAKTIKUM ........................................................................................... 2
1.3 MANFAAT
PRAKTIKUM ........................................................................................ 2 BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 3
2.1 DASAR
TEORI ...................................................................................................... 3
2.1.1 METODE PENGUJIAN
KEKERASAN .............................................................. 4
2.1.1.1 PENGUJIAN
BRINEL ................................................................................... 4 2.1.1.2
PENGUJIAN ROCKWELL ............................................................................ 4
2.1.1.3 PENGUJIAN VICKERS ................................................................................
4
2.1.2 METODE PENGUJIAN
IMPACT ....................................................................... 5
2.1.2.1 METODE
IZOD ............................................................................................ 5 2.1.2.2
METODE CHARPY ...................................................................................... 5
2.1.3 METODE PENGUJIAN
TARIK ......................................................................... 5 2.1.4 METODE
PENGUJIAN NDT ............................................................................. 5 2.1.4.1
METODE VISUAL INSPECTION .................................................................. 5
2.1.4.2 METODE LIQUID PENETRANT
TEST ......................................................... 5 2.1.4.3 METODE MAGNETIK
PARTICK INSPECTION ............................................ 5 2.1.4.4 METODE
EDDY CURRENT TEST ............................................................... 6 2.1.4.5
METODE ULTRASONIC INSPECTION........................................................ 6
2.1.4.6 METODE RADIOGARAPHIC INSPECTION .................................................
6 BAB 3 WORK
PREPARATION ..................................................................................... 6
3.1 WORK PERPARATION JOBSHEET
1 .................................................................. 6 3.2 WORK PERPARATION
JOBSHEET 2 .................................................................. 6 3.3 WORK
PERPARATION JOBSHEET 3 .................................................................. 6 3.4
WORK PERPARATION JOBSHEET 4 .................................................................. 7
3.5 WORK PERPARATION JOBSHEET
5 .................................................................. 8 3.6 WORK PERPARATION
JOBSHEET 6 .................................................................. 8 3.7 WORK
PERPARATION JOBSHEET 7 .................................................................. 8 BAB 4
JOBSHEET ........................................................................................................ 9
4.1 JOB SHEET
1 ....................................................................................................... 9 4.2 JOB
SHEET 2 ...................................................................................................... 10
4.3 JOB SHEET
3 ...................................................................................................... 10 4.4 JOB
SHEET 4 ...................................................................................................... 10
4.5 JOB SHEET
5 ...................................................................................................... 11 4.6 JOB
SHEET 6 ...................................................................................................... 12
4.7 JOB SHEET
7 ...................................................................................................... 13

BAB 5
PENUTUP ......................................................................................................... 14
5.1
KESIMPULAN .........................................................................................................
14 5.2
SARAN ...................................................................................................................
14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Saat ini perkembangan teknologi berkembang dengan sangat


cepat. Perkembangan ini berbanding lurus dengan kebutuhan hidup
manusia dengan memperhatikan kualitas material. Oleh karena itu,
banyak penemuan para ahli yang baru untuk menciptakan hal dengan
teknologi canggih dan dapat bersaing dengan teknologi baru yang lain.
Perkembangan dalam hal mekanik juga dapat berkembang
dengan pesat. Berbagai rekayasa telah dilakukan agar kebutuhan
manusia dapat terpenuhi, contoh: transportasi. Salah satu aspek
penting pada bidang rekayasa mekanik adalah menekankan pada
material. Penggunakan yang tidak tepat akan berujung pada
rendahnya efisiensi, gangguan pemakaian, rendahnya usia pakai dan
kegagalan.
Oleh karena itu diperlukan adanya pengujian material yang akan
digunakan sebelum diputuskan layak atau tidaknya material tersebut
untuk digunakan untuk kebutuhan. Namun, harus diperhatikan juga
pengujian secara fisik dan kimia.
Pada kenyataannya, suatu bahan memiliki sifat tertentu yang
sesuai dengan keinginan dan memiliki sifat lain yang tidak sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan, misalnya baja yang kuat tetapi
mudah berkarat atau baja yang ulet tetapi mudah aus. Suatu bahan
dapat diberikan perlakuan atau dipadu dengan bahan lain sehingga
sifat buruk akan hilang dan sifat baik akan muncul. Salah satu
perlakuan yang dilakukan pada material adalah perlakuan panas. Pada
umumnya, perlakuan panas ini dilakukan pada baja, baja merupakan
logam yang paling sering digunakan pada komponen mesin. Karena itu
analisis-analisis panas terhadap sifat mekanik baja yang perlu
diperhatikan.

1.2 TUJUAN PRAKTIKUM

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut.

1. Memahami prinsip pengujian logam.


2. Memahami perbedaan destructive test (DT) dan non-
destructive test (NDT).
3. Memahami standar yang digunakan pada pengujian logam.
4. Menganalisis sifat dan parameter yang ditunjukkan pada
pengujian logam.
5. Mengolah data hasil pengujian logam.

1.3 MANFAAT PRAKTIKUM

Dengan melakukan praktikan mampu untuk mengetahui sifat mekanik dari


sebuah material, sehingga dapat menggunakan material yang tepat dalam
merancang sebuah komponen atau produk. Selain itu, praktikan juga dapat
menentukan nilai kekerasan dari spesimen uji. Dan Tegangan serta reganga
pada material yang di uji.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DASAR TEORI

Pengujian mekanis adalah untuk menentukan respon material dari suatu


konstruksi, komponen atau rakitan fabrikasi pada saat dikenakan beban atau
deformasi dari luar. Dalam hal ini akan ditentukan seberapa jauh perilaku
inheren (sifat yang lebih merupakan ketergantungan atas fenomena atomik
maupun mikroskopis dan bukan dipengaruhi bentuk atau ukuran benda uji)
dari material terhadap pembebanan tersebut. Di antara semua pengujian
mekanis tersebut, pengujian tarik merupakan jenis pengujian yang paling
banyak dilakukan karena mampu memberikan informasi representatif dari
perilaku mekanis material.

Proses pengujian kekerasan dapat diartikan sebagai kemampuan


suatu bahan terhadap pembebanan dalam perubahan yang tetap. Dengan
kata lain, ketika gaya tertentu diberikan pada suatu benda uji yang mendapat
pengaruh pembebanan, benda uji akan mengalami deformasi. Kita dapat
menganalisis seberapa besar tingkat kekerasan dari bahan tersebut melalui
besarnya beban yang diberikan terhadap luas bidang yang menerima
pembebanan tersebut.

Uji impact charpy digunakan untuk mengetahui kegetasan atau keuletan


suatu bahan (specimen) yang akan diuji dengan cara pembebanan secara
tiba-tiba terhadap benda yang akan diuji secara statik. Benda uji dibuat
takikan terlebih dahulu sesuai dengan standar JIS Z2202 dan hasil
pengujian benda tersebut akan mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk
seperti bengkokan atau patahan esuai dengan keuletan atau kegetasan
terhadap benda uji tersebut.

Dye penetrant merupakan salah satu metode pengujian jenis NDT (Non
Destructive Test) yang relatif mudah dan praktis untuk dilakukan.
Pemeriksaan dengan penetrant ini dilakukan untuk cacat permukaan (cacat
retak/retak halus), dapat digunakan untuk material metal atau non metal,
dan tidak bisa diperiksa dengan spot check. Uji liquid penetran, berfungsi
untuk mengetahui discontinuity halus pada permukaan seperti retak,
berlubang atau kebocoran. Prinsip kerja loquid penetrant testing, yaitu:
cairan penetrant akan masuk ke dalam defect dipermukaan berdasarkan
aksi kapilaritas.

2.1.1 METODE PENGUJIAN KEKERASAN

Uji keras adalah pengujian mekanik untuk mengetahui kekerasan suatu


bahan. Adapun metode-metode pengujian kekerasan, yaitu, metode
pungujian Brinnel, Rockwell dan vikers.

2.1.1.1 Pengujian Brinnel


Yaitu berupa pembentukan lekukan pada permukaan dengan
menggunakan bola baja sebagai penetrator. Beban diletakkkan selama
waktu beberapa saat, lekukan diameter diukur dengan mikroskop. Setelah
beban dihilangkan kemudian dicari rata-rata dari 2 buah pengukuran
diameter pada jejak yang berarah tegak lurus.
2.1.1.2 Pengujian Rockwell
Uji Rockwell menggunakan kerucut intan sebagai penetrasi dan untuk
Superficial. Rockwell menggunakan bola baja dengan diameter 1/16, 1/8,
¼,1/2
(inchi).
2.1.1.3 Pengujian vikers
Uji kekerasan Vickers dilakukan dengan menggunakan penumbuk
piramida intan yang dasarnya berbentuk bujur sangkar. Besarnya sudut
antara permukaan piramida yang saling berhadapan adalah 136 o .

2.1.2 METODE PENGUJIAN IMPACT

Metode pengujian impak terbagi atas :

2.1.2.1. Metode izod

Metode izod ini dilakukan dengan cara meletakkan spesimen dalam posisi
vertikal dan pembebanan dilakukan dari arah depan takikan.

2.1.2.2 Metode Charpy

Pembebanan yang dilakukan pada metode charpy ini dilakukan dari


belakang takikan dengan posisi spesimen pada alat uji adalah horizontal
seperti yang terlihat pada gambar.

2.1.3 METODE PENGUJIAN TARIK

Uji tarik dilakukan dengan menggerakkan balok palang mesin uji tarik (cross
head) dengan kecepatan yang konstan. Kurva yang langsung didapat dari
mesin uji menyatakan hubungan antara pembebanan tarik dengan
perubahan panjang.

2.1.4 METODE PENGUJIAN NDT

Metode pengujian NDT terbagi atas beberapa bagian, yaitu.


2.1.4.1. Metode Visual Inspection

Metode ini merupakan langkah yang pertama kali diambil dalam NDT.
Metode ini bertujuan menemukan cacat atau retak permukaan dan korosi.

2.1.4.2. Metode Liquid Penetrant Test

Metode Liquid Penetrant Test merupakan metode NDT yang


paling sederhana. Metode ini digunakan untuk menemukan cacat di
permukaan terbuka dari komponen solid, baik logam maupun non
logam, seperti keramik dan plastik fiber

2.1.4.3. Metode Magnetik Partick Inspection

Dengan menggunakan metode ini, cacat permukaan (surface) dan


bawah permukaan (subsurface) suatu komponen dari bahan ferromagnetik
dapat diketahui. Prinsipnya adalah dengan memagnetisasi bahan yang
akan diuji.

2.1.4.4 Metode Eddy Current Test

Inspeksi ini memanfaatkan prinsip elektromagnet. Prinsipnya,


arus listrik dialirkan pada kumparan untuk membangkitkan medan
magnet didalamnya. Jika medan magnet ini dikenakan pada benda
logam yang akan diinspeksi, maka akan terbangkit arus Eddy. Arus
Eddy kemudian menginduksi adanya medan magnet.

2.1.4.5 Metode Ultrasonic Inspection

Prinsip yang digunakan adalah prinsip gelombang suara.


Gelombang suara yang dirambatkan pada spesimen uji dan sinyal
yang ditransmisi atau dipantulkan diamati dan interpretasikan.

2.1.4.6 Metode Radiogaraphic Inspection

Metode NDT ini dapat untuk menemukan cacat pada material


dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma. Prinsipnya, sinar X
dipancarkan menembus material yang diperiksa.
BAB III WORK PREPARATION
3.1 WORK PERPARATION JOBSHEET 1

Alat yang
No Langkah Kerja Dimensi Tools tambahan Catatan
digunakan
1 Meminjam alat yang diperlukan
2 Memotong bahan ø38 x 25 Gerinda duduk Jangka Sorong
3 Mengikir benda kerja Kikir ø10
4 Mengamplas benda kerja Kertas Amplas

3.2 WORK PERPARATION JOBSHEET 2

No Langkah Kerja Dimensi Alat yang digunakan Tools tambahan Catatan

1 Siapkan spesimen yang telah di preparasi ø38 x 25

2 Sambungkan alat/mesin pada sumber listrik


3 Pasang indektor

HRA : Piramida Intan


Atur beban indektornya, HRA memiliki beban 60
4 HRB : Bola Baja
kg, HRB beban 100 kg, HRC 150 kg.
HRC : Piramida Intan

Putar anvil untuk mengukur posisi indektor dan


5 posisi sampel yang akan diuji harus bersentuhan
dengan indektor
Putar anvil hingga lampu pada layar berubah
6
warna menjadi hijau (set)
Setelah itu klik tombol start maka indentasi akan
7
mulai
Jika indetasi selesai, catat hasil pengujian
8
kekerasan

3.3 WORK PERPARATION JOBSHEET 3

No Langkah Kerja Dimensi Catatan

1 Siapkan spesimen yang telah di preparasi ø38 x 25


Hubungkan alat/mesin dengan sumber listrik dan
2
tekan power ON untuk menyalakan mesin
3 Pastikan indektor telah terpasang dengan baik
Putar anvil untuk mencari titik fokus berdasarkan
4
ketinggian sampel dan arah indektor pada sampel

Mengatur lood/beban yang akan diberikan


5
kemudia letakkan sampel pada dudukannnya
6 Melakukan proses indeksi
Mengatur panjang diagonal indentasi dengan
7
mikroskop

3.4 WORK PERPARATION JOBSHEET 4

No Langkah Kerja Dimensi Catatan

1 Siapkan spesimen yang telah di preparasi ø38 x 25


2 Pastikan indektor terpasang dengan baik
Atur load/beban kemudian letakkan pada
3
dudukannya
Putar anvil untuk mengatur indentor dan posisi
4
sampel yang akan diuji
5 Putar hingga lampu menjadi warna hijau (set)
Lepaskan sampel dari alat dan lakukan
6
pengukuran

3.5 WORK PERPARATION JOBSHEET 5

No Langkah Kerja Dimensi Catatan

P = 107,95 mm
1 Siapkan spesimen yang telah di preparasi D = 11,10 mm
T = 37,70 mm
Ukur panjang awal (Lo) spesimen tersebut,
2
kemudian ukur juga radiasinya
Pasang spesimen pada mesin uji tarik/jepit dengan
3 kencang supaya tidak goyang saat
spesimen diuji
Berikan pembebanan uji tarik terhadap spesimen
4
sampai benda uji putus
Lepaskan benda uji kemudia satukan seperti semula
5

6 Ukur panjang regangan yang terjadi


3.6 WORK PERPARATION JOBSHEET 6

No Langkah Kerja Dimensi Catatan

1 Siapkan spesimen yang telah di preparasi 10 x 10 x 55mm


Membuat takik pada benda kerja
Kedalaman takik
2 menggunakan kikir segitiga ditengah tengah
= 2 mm
dari panjang spesimennya
Meletakkan bahan uji diatas penopang dan
3 pastikan godam tepat memukul bagian
tengah takikan
Menaikkan godam secara perlahan hingga
jarum penunjuk sudut menunjukkan sudut
4 awal, dalam hal ini godam terkunci secara
otomatis
Kemudian tekan tombol impact sehingga
5 godam akan mengayun kebawah dan akan
mematahkan benda uji
Setelah benda uji patah, lakukan
6
pengamatan dan membuat data tertulis

3.7 WORK PERPARATION JOBSHEET 7

No Langkah Kerja Dimensi Catatan

1 Siapkan spesimen yang telah di preparasi Plat besi


semprotkan clear pada hasil pengelasan lalu Melakukan 2x
2
gosok menggunakan sikat baja Pengulangan
Tunggu selama 5 menit, lalu semprotkan red
3 penetran hingga rata lalu tunggu selama 15-20
menit
Semprot developer hingga merata lalu tunggu
4
selama 15 menit
Setelah kering, analisis cacat pada hasil
5
pengelasan yang telah disemprot
6 Gosok kembali menggunakan sikat baja

BAB IV
JOBSHEET
4.1 JOB SHEET 1
4.2 JOBSHET 2
SPESIMEN
METODE INDENTOR BEBAN AWAL (kgF) KEKRASAN
DIMENSI MATERIAL
44.3
HRA ø38 x 25 ST 37 INTAN 60
45.1
45.8

RATA- RATA 45.06


88.4
88.6
HRB ø38 x 25 ST 37 BOLA BAJA 100
88.9

RATA- RATA 88.63


5.0
5.6
HRC ø38 x 25 ST 37 INTAN 150
5.3

RATA- RATA 5.3


4.3 JOBSHEET 3
Diagonal
BEBAN DAN Indensitas Diagonal Indentansi Rata-Rata
d2 HV (kg/mm^2)
DIMENSI (mm) (d1+d2)/2(mm)
d1 (mm) (mm)
50 kgf (ø38 x
717,3 180,2
25) 716,1 718,5
50 kgf (ø38 x
709,7 184,1
25) 709,9 709,5
50 kgf (ø38 x
700,5 188,9
25) 703,4 697,6
RATA - RATA 184,4
4.4 JOBSHEET 4
Spesimen destimasi
Hbestimasi D (mm) F (Kg) h (mm) d (mm) HB
Dimensi Material (mm
ø38 x
ST 37 172.14 10 3000 4.58 57
25)
ø38 x
ST 37 170.6 10 3000 4.59 57
25)
ø38 x
ST 37 175.3 10 3000 4.55 58
25)
Rata-rata 57.33

4.5 JOBSHEET
5 Data
Praktik
um
Bentuk spesimen : Silinder

Material Spesimen : ST 37
Diameter awal (do) : 11,10 mm

Panjang uji awal (Lo) : 1 0 7 ,9 5 mm Luas penampang awal (∆o):37,70


mm

Data Pengamatan
∆L F (N) Ԑ = (∆L/Lo) x σ = F/Ao
(mm 100% (N/mm2)
)
0.754 23800 2% 250.57
1.508 30100 4% 316.90
2.262 33000 6% 347.44
3.016 34000 8% 357.97
3.77 34100 10% 359.02
4.524 34300 12% 361.12
5.278 34200 14% 360.07
6.032 34200 16% 360.07
6.786 34000 18% 357.97
7.54 33900 20% 356.91
8.294 33500 22% 352.70
Diameter akhir patahan : 4, 8 mm

Panjang akhir setelah patah (L) : 25,5

mm

Modulus Elastisitas (Mo) :

4.6 JOBSHEET 6
Suhu Kedalaman Luas Penampang Energi yang di Ketangguhan
No (°C) Lebar (I) Takik (t) Patah (A) serap (E) Impak Charphy
1 25 10 mm 2 mm 80 mm2 57.1 J 713.9 J/mm2
2 25 10 mm 2 mm 80 mm2 52.4 J 654.5 J/mm2
4.7 JOBSHEET 7

MATERIAL SEBELUM DI UJI MATERIAL SETELAH DI UJI

Jenis Cacat yang di temukan Gambar


1.Cacat Las Undercut
2.Cacat Las Crack/Retal

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Berdasarakan hasil praktikum dapat kita Tarik kesimpulan bahwa.

1.Pengujian logam dapat kita di bedakan menjadi beberapa macam


2. Berdasarakan hasil praktek pengujian destructive test (DT) terbagi atas 3
yaitu, Uji Kekerasan, Uji Impak, dan Uji Tarik. Dan Pengujian Non
Destructive test (NDT) Terbagi atas beberapa macam yaitu beberapa
bagian yaitu Visual Inspection, Liquid Penetrant Test, Magnetik
Partick Inspection,dan lain-lain.
3. Jenis standar yang di gunakan dalam pengujian bahan standar ASTM
4. pada pengujian spesimen sifat material berbeda-beda tergantung pada
spesifikasi dan kondisi lingkungan.

5.2 Saran
1. . Diharapkan kepada praktikan untuk memastikan bahwa specimen uji
sudah bersih, dan tidak terkontaminasi
2. Praktikan diharapkan teliti dalam menganalisis cacat yang ada pada
spesimen uji.

Anda mungkin juga menyukai