Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PRAKTIKUM

MATERIAL TEKNIK

KELOMPOK 6

EDDY CURRENT TESTING

Disusun oleh:
Nama : Chaeruly abdullah

NPM : 3331210027
Tanggal praktikum : 30 maret 2023
Tanggal Pengumpulan laporan : 11 april 2023
Asisten : M. Yusuf A

LABORATORIUM MATERIAL TEKNIK


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2023
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN
PRAKTIKUM MATERIAL TEKNIK

No Tanggal Revisi Paraf Asisten

1 8-04-2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt. Yang telah memberikan rahmat
dan hidayah nya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas ini yang berjudul
“LAPORAN PRAKTIKUM MATERIAL TEKNIK EDDY CURRENT TEST”.
Tugas ini saya kerjakan dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
praktikum material teknik dan untuk menambah wawasan untuk saya sendiri serta
pembaca. Terima kasih penulis ucapkan kepada dosen, asisten laboratorium dan
juga kepada teman-teman semua yang telah berpartisipasi dalam penyelesaian
laporan praktikum EDDY CURRENT TEST ini. Dalam pengerjaan tugas ini saya
pun sadar masih banyak kekurangan dalam pegerjaan nya,oleh karna itu saya
membutuhkan kritik dan saran supaya kedepannya bisa lebih baik lagi. Akhir kata
penulis ucapkan terima kasih. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita
Bersama.

Cillegon,28 maaret 2023

Chaeruly Abdullah
3331210027

ABSTRAK
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................
KATA PENGANTAR .............................................................
ABSTRAK ......................................................................
DAFTAR ISI ............................................................................
DAFTAR TABEL ....................................................................
DAFTAR GAMBAR ...............................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................
1.3 Tujuan Praktikum ..........................................................................
1.4 Batasan Masalah ............................................................................
1.5 Sistematika Penulisan ....................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Perkembangan Arus Eddy ................................................
2.2 Pengertian Eddy Current Testing ..................................................
2.3 Prinsip Kerja Eddy Current Testing ..............................................
2.4 Faktor Penting dalam Eddy Current Testing .................................
2.5 Jenis Probe Eddy Current Testing.................................................
2.6 Keunggulan dan Kelemahan Eddy Current Testing ......................
2.7 Aplikasi Analisis Eddy Current Testing........................................
2.8 Aplikasi Eddy Current Testing di Dunia Industri.........................
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Diagram Alir Praktikum ...............................................................
3.2 Alat dan Bahan ..............................................................................
3.2.1 Alat yang Digunakan............................................................
3.2.2 Bahan yang Digunakan.........................................................
3.3 Prosedur Praktikum .......................................................................
3.3.1 Kalibrasi
Unit.......................................................................
3.3.2 Inspeksi Benda Uji ...............................................................
3.3.3 Interpretasi Hasil Inspeksi ....................................................
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Teknis Pengujian...........................................................................
4.1.1 Spesifikasi Benda Uji ...........................................................
4.1.2 Konfigurasi Pengujian ..........................................................
4.2 Analisis Inspeksi............................................................................
4.2.1 Analisis Hasil Kalibrasi ........................................................
4.2.2 Analisis Hasil Inspeksi .........................................................
4.3 Analisis Kegagalan ........................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan....................................................................................
5.2 Saran ..............................................................................................
5.2.1 Laboratorium.......................................................................
5.2.2 Asisten Laboratorium...........................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. From Work Instruction
Lampiran 2. Dokumentasi Praktikum
Lampiran 3. Drawing Benda Kerja Solidwork
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam dunia industri, kesalahan-kesalahan yang terjadi pada
proses pengolahan bahan logam sering saja terjadi dan akan menimbulkan
kecacatan pada material. Dalam hal ini cacat ada yang masih diperbolehkan
dan ada cacat yang tidak diperbolehkan (defect) dan harus segera diperbaiki
atau diganti dengan yang lebih baik. Untuk itu kita memerlukan uji tidak
merusak untuk mengetahui apakah cacat itu tergolong cacat defect atau hanya
cacat non-relevant. Kecacatan tersebut terjadi bukan karena kebetulan,
kecacatan tersebut disebabkan karena berbagai faktor, yaitu seperti yaitu
sumber daya manusia yang kurang ahli, sarana dan prasarana yang kurang
mendukung, dan kurang bagusnya bahan yang digunakan. Untuk mengetahui
kecacatan yang terjadi pada material yang nantinya akan digunakan, maka
digunakanlah cara pengujian tanpa merusak atau sering disebut dengan Non
Destructive Test (NDT).
Adapun alasan mengapa pengujian ini harus dilakukan yaitu karna
untuk mendeteksi adanya cacat pada surface pada sebuah permukaan benda
uji. Pengujian menggunakan metode eddy current test ini dapat dilakukan
untuk mendeteksi adanya retak,untuk mengukur ketebalan dari material,untuk
mengidentifikasi bahan,untuk mendeteksi kerusakan panas,dan pengukuran
konduktivitas. Eddy current test ini menggunakan prinsip kerja dengan
prinsip induksi medan elektromagnetik, kemudian medan listrik dipancarkan
dari arus bolak balik,Ketika terdapat cacat pada material maka medan listrik
akan berubah dan akan terbaca pada alat ukur. Pada pengujian ini alat yang
digunakan yaitu probe. Probe adalah Probe adalah alat yang berfungsi untuk
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik dengan menggunakan efek
piezoelektrik dan efek magnestostriktif.Kedua efek ini reversible yang artinya
dapat terjadi adanya perubahan dari energi mekanik menjadi energi listrik dan
sebalik nya.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pengujian modul eddy current testing ini
adalah dengan mengetahui bagaimana cara untuk mendeteksi adanya
kecacatan pada benda subsurface,mengetahui bagaimana prinsip kerja eddy
current testing,dan mendeteksi cacat tipe surface.

1.3 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum modul eddy current testing ini adalah
sebagai berikut:
1. untuk mengetahui atau mendeteksi cacat pada surface pada sebuah benda
uji.
2. Mengetahui Prinsip kerja eddy current testing
3. Mengetahui bagaimana cara mendeksi adanya cacat

1.4 Rumusan Masalah


Adapun Batasan masalah pada percobaan ini yaitu terdapat variabel bebas
dan variabel terikat. Yang dimana variabel bebas nya yaitu defect dan
variabel terikat nya adalah benda uji.

1.5 Sistematika Penulisan


Berikut ini adalah sistematika penulisan pada laporan praktikum modul eddy
current testing
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB I ini berisi tentang latar belakang,rumusan masalah, Batasan
masalah,tujuan,manfaat praktikum dan sistematika penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
pada bab ini terdiri dari teori yang telah diajarkan pada saat praktek yang
meliputi dasar teori tentang eddy current testing
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
Pada bab ini berisi tentang penjelasan singkat prosedur praktikum Eddy
current testing, serta alat dan bahan.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas tentang hasil yang di dapat setelah melakukan
praktikum.
BAB V PENUTUP
pada bab ini berisi tentang saran dan kesimpulan setelah melakukan
praktikum
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Perkembangan Arus Eddy


Arus eddy adalah arus bolak balik yang diinduksi kedalam bahan
induktif oleh medan magnetic bolak balik. Fenomena arus eddy pertama kali
diamati oleh François Arago pada tahun 1824. Pengamatan yang dilakukan
dinamakan magnet berputar dan kebanyakan material konduktor menjadi
termagnetisasi dan dijelaskan secara lengkap oleh Faraday. Tahun 1834
Heinrich Lenz menjelaskan arah arus induksi berkebalikan dengan arah arus
yang timbul dari perubahan medan magnet. Tahun 1855 Léon Foucault
mengungkapkan adanya arus eddy. Foucault menemukan gaya yang
diperlukan untuk memutar piringan tembaga lebih besar bila piringan
tembaga tersebut berada pada pengaruh kutub magnet. Arus eddy
menyebabkan logam menjadi panas. Dabid E Hughes tahun 1879
menggunakan arus eddy untuk pengujian yang tidak merusak. Pengujian arus
eddy didasarkan pada hubungan antara kelistrikan dan kemagnetan
(elektromagnetisme). Sistem arus eddy (EC) terdiri dari tiga komponen
mendasar: instrumen detektor cacat, perangkat lunak, dan probe (rumah
kumparan uji). Kumparan uji terdiri dari kawat (kumparan) yang dililit rapat
dalam berbagai konfigurasi dan beroperasi berdasarkan teori
elektromagnetisme Oersted di mana medan magnet berkembang dari arus
listrik melalui konduktor. Secara khusus, arus bolak-balik mengalir melalui
kumparan kawat dan menghasilkan medan magnet berosilasi. Ketika probe
bersentuhan dengan spesimen uji konduktif, aliran elektron melingkar, yang
disebut arus eddy, diinduksi ke bagian tersebut, yang membuat medan
magnetnya sendiri. Dasar operasional teknologi EC adalah hukum induksi
elektromagnetik Faraday, yang menyatakan bahwa gerakan relatif antara
medan magnet dan konduktor menyebabkan tegangan pada konduktor. Jika
koil berenergi bersentuhan dengan bahan konduktif, itu berdampak pada
impedansi listrik koil, dan sinyal gabungan ditampilkan di layar instrumen.
Ketika koil melewati cacat atau indikasi, instrumen merekam perubahan

amplitudo impedansi dan sudut fase, memberikan umpan balik instan ke


inspektur yang memenuhi syarat untuk menilai indikasi.
Gambar 2.1 arus eddy
(sumber: edukasimasakini.com)

2.2 Pengertian Eddy Current Testing


Eddy current testing adalah salah satu metode pengujian tidak
merusak yang dilakukan untuk mendeteksi ada nya cacat pada surface. Eddy
Current testing adalah pengujian tanpa merusak yang memanfaatkan medan
magnet berubah-ubah yang dihasilkan oleh generator AC dan mengalir
melalui test coil untuk untuk menghasilkan arus yang berputar (eddy current)
pada material konduktor, metode ini digunakan untuk mendeteksi cacat
permukaan
(Surface) dan cacat dalam (sub-surface).Hukum faraday menyatakan jika
medan magnet memotong sebuah konduktor, maka arus listrik akan mengalir
pada konduktor tersebut. Aliran eddy current akan menghasilkan medan
magnet disebut medan magnet sekunder yang arahnya berlawanan dari medan
magnet yang dihasilkan dari coil test yang disebut medan magnet primer,
ketika test coil didekatkan pada medan konduktor, maka kekuatan dari medan
magnet coil akan berkurang, hal ini akan menyebabkan perubahan impedansi
dari coil dan akan mempengaruhi aliran arus listrik pada koil.
Gambar 2.2 eddy current testing
(sumber: quality.com)

Eddy current testing ini biasanya diaplikasikan pada dunia industry seperti
pemilihan material,penentuan kekerasan, pengukuran ketebalan
material,penentuan sifat material, dan mendeteksi cacat pada hasil
pengelasan,tabung,batang,blades, dan juga komponen lain nya. Dalam eddy
current testing ini terdapat komponen penting,diantaranya:
1. Konduktivitas
Yang dimaksud dengan konduktivitas adalah ukuran kemampuan suatu
material untuk dapat menghantarkan listrik.
2. Permeabilitas
Permeabilitas dapat menentukan kemampuan suatu material untuk
dilakukan demagnetisasi
3. Frekuensi
Yang dimaksud dengan frekuensi adalah arus bolak balik yang dinyatakan
dalam jumlah siklus arus yang terjadi dalam satu detik,yang dimana satuan
nya itu hertz.
4. Liff-Off
Liff-Off adalah perubahan impedansi atau ukuran penolakan terhadap arus
bolak balik yang terjadi Ketika ada variasi jarak antara specimen uji
dengan koil probe pada saat inspeksi dilakukan.
5. Signal to Noise Ratio
Merupakan perbandingan sinyal pengujian arus eddy current yang menjadi
perhatian terhadap sinyal yang tidak diinginkan.

2.3 Prinsip Kerja Eddy Current Testing


Prinsip kerja dari metode eddy current testing yaitu dengan
menggunakan prinsip induksi elektromagnetik. Medan listrik dipancarkan
dari arus bolak balik,Ketika terdapat cacat pada material maka medan
listrik akan berubah dan akan terbaca pada alat pengukur. Arus Eddy
Current dapat diinduksi dalam konduktor stasioner terdekat oleh medan
magnet yang bervariasi dan dapat diciptakan oleh elektromagnet atau
transformator AC. Arus eddy dapat diinduksi oleh gerakan relatif antara
magnet dan konduktor terdekat.Besarnya arus dalam loop tertentu
sebanding dengan kekuatan medan magnet, luas loop, dan laju perubahan
fluks, dan berbanding terbalik dengan resistivitas material. Ketika
digambarkan, arus melingkar dalam sepotong logam ini terlihat samar-
samar seperti pusaran atau pusaran air dalam cairan.Prinsip Eddy Current
teraplikasikan dalam pengukuran bahan konduktif elektrik yang mungkin
memiliki karakteristik feromagnetik atau non-feromagnetik. Sebuah
kumparan terintegrasi sensor housing dan diberi energi oleh arus bolak-
balik frekuensi tinggi. Medan elektromagnetik pada kumparan
menginduksi arus dalam objek Pengukuran konduktif, menyebabkan
resistansi arus bolak-balik yang dihasilkan dari kumparan
berubah.Perubahan impedansi ini menyebabkan pengukuran sinyal listrik
akan sebanding dengan jarak objek Pengukuran ke kumparan sensor.
Sensor arus Eddy memungkinkan pengukuran jarak non-kontak dan bebas

aus terhadap objek logam.

Gambar 2.3 prinsip kerja eddy current testing


(sumber: researchGate.com)

2.4 Faktor Penting Dalam Eddy Current Testing


Ada beberapa faktor penting yang terdapat pada pengujian eddy
current testing. Faktor ini yang akan mempengaruhi sinyal yang didapatkan
oleh pengujian eddy current testing. Faktor tersebut adalah sebagai berikut
1. Konduktivitas
Konduktivitas adalah kemampuan sebuah material dalam menghantarkan
arus listrik. Material yang mempunyai konduktivitas tinggi, memiliki
hambatan yang rendah. Sedangkan material yang mempunyai hambatan
tinggi, mempunyai konduktivitas yang rendah. Satuan konduktivitas
adalah “mho”.
2. Permeabilitas
Permeabilitas adalah kemampuan sebuah material untuk memusatkan garis
gaya magnet. Faktor ini hanya akan berpengaruh pada material yang
bersifat ferromagnetic.
3. Frekuensi
Pada pengujian eddy current, biasanya menggunakan frekuensi dalam
rentang kilohertz maupun dalam rentang megahertz. Frekuensi ini
terbentuk melalui rangkaian elektronik khusus yang mengubah frekuensi 60
Hz menjadi frekuensi-frekuensi yang jauh lebih tinggi untuk dipakai dalam
pengujian eddy current testing . Saat frekuensi semakin tinggi, maka
sensitivitas terhadap pendeteksian juga meningkat, tapi kemampuan
penembusan eddy currentterhadap material akan menurun. Jika frekuensi
semakin rendah, maka tingkat sensitivitas terhadap pendeteksian menurun,
tapi kemampuan penembusan eddy current akan meningkat .
4. Lift-off
Lift-off adalah perubahan sinyal yang terjadi pada eddycurrent saat probe
dijauhkan atau diangkat dari permukaan material yang diuji. Selain itu,
lift-off juga berfungsi untuk mencari diskontinuitas yang terjadi pada
material uji.
5. Skin Effect
Skin-effect merupakan kecenderungan arus AC menjadi terdistribusi
kedalam sebuah material sehingga kepadatan arus terbesarnya terdapat
didekat permukaan material dan berkurang sebanding dengan kedalaman
material. Dalam perubahan medan magnet yang sangat cepat
mengakibatkan medan magnet tidak sepen uhnya menembus material. Hal
ini mengakibatkan terjadinya skin effect.
6. Signal-to-Noise Ratio
Signal to noise ratio adalah perbandingan sinyal pengujian arus eddy yang
menjadi perhatian terhadap sinyal yang tidak diinginkan. Sumber-sumber
gangguan yang umum terjadi adalah variasi pada benda uji seperti
kekasaran, bentuk, dan ukuran serta homogenitas. Gangguan kelistrikan
lainnya dapat diakibatkan oleh sumber-sumber luar. Signal to noise ratio
merupakan keadaan yang terjadi pada hampir seluruh metode pengujian
tidak merusak (nondestructive testing) dan memiliki persyaratan 3:1. Hal
ini berarti bahwa sinyal pengujian yang menjadi perhatian harus
menunjukkan respons paling jelas dibandingkan sinyal lain yang
tidak diinginkan.

2.5 Jenis Probe Eddy Current Testing

2.6 Keunggulan dan Kelemahan Eddy Current Testing

2.7 Aplikasi Analisis Eddy Current Testing

2.8 Aplikasi Eddy Current Testing Di Dunia Industry


BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Diagram alir praktikum


Adapun diagram alir dari praktikum modul Eddy Current Testing
adalah sebagai berikut:

Dimulai

Literatur:
Modul
disiapkan alat dan bahan jurnal

Dilakukan kalibrasi

Diukur dimensi benda kerja

Dibersihkan benda kerja

Dilakukan nya penginspeksian dan catat

Ya

Analisa
data

Ditekan NULL secara berkala

A
A

Dibersihkan alat dan bahan

kesimpulan
n

selesai

Gambar 3.1 diagram alir praktikum eddy current testing


(sumber: dokumen pribadi)

3.2 Alat dan Bahan


Dalam melakukan sebuah pengujian tentunya ada alat dan bahan yang
digunakan,Adapun alat dan bahan yang digunakan pada pengujian kali ini
adalah sebagai berikut:
3.2.1 alat yang digunakan
Alat yang digunakan pada pengujian kali ini metode eddy current
testing adalah sebagai berikut:
1. olympus nortec 600 unit

gambar 3.2 olympus nortec 600 unit


(sumber: dokumen pribadi)
Olympus nortec 600 unit berfungsi sebagai alat yang dapat
mendeteksi adanya cacat.
2. probe absolute

Gambar 3.3 probe absolute


(sumber: dokumen pribadi)
Probe ini berfungsi sebagai alat untuk menginspeksi benda kerja
agar dapat terdeteksi cacatnya

3. Penggaris

Gambar 3.4 penggaris


(sumber: dokumen pribadi)
Penggaris berfungsi untuk mengukur dimensi benda kerja dan blok
kalibrasi

4. Blok kalibrasi
Gambar 3.5 blok kalibrasi
(sumber: dokumen pribadi)

Blok kalibrasi berfungsi sebagai media untuk mengkalibrasi alat


Olympus nortec 600 unit

3.2.2 Bahan yang digunakan


Adapun alat yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Benda kerja

Gambar 3.6 benda kerja


(sumber: dokumen pribadi)
Benda kerja berfungsi sebagai media dilakukan nya pengujian
pada metode ini.

3. 3 Prosedur Praktikum
Adapun prosedur yang harus dilakukan dalam pengujian ini adalah
sebagai berikut:
3.3.1 Kalibrasi Unit
Sebelum melakukan penginspeksian para praktikan melakukan
kalibarisi unit terlebih dahulu. Adapun prosedur kalibrasi unit
adalah sebagai berikut:

1. Tekan MAIN FILTER lalu ubah FREQ menjadi


500khz dengan knob (berbeda material berbeda juga
frekuensi nya).
2. Tekan DISPLAY lalu sesuaikan CHANNEL dengan
FREQ yang sudah ditentukan, dan ubah POSITION
menjadi BOT RIGHT
3. Letakkan probe pada blok kalibrasi, tekan dan tahan
tombol NULL, hingga flaw detector berbunyi/notifikasi
“lift probe” muncul.
4. Angkat probe tegak lurus pada benda kerja Ketika
berbunyi/notifikasi muncul, dan tunggu beberapa
saat hingga bunyi/ notifikasi menghilang.
5. Letakkan Kembali probe pada blok kalibrasi dan
tekan tombol NULL, setelah notifikasi NULL
menghilang
6. Geser probe melewati standar crack yang
tersedia tanpa mengangkat probe, lalu tekan
FREEZE.
7. Tekan ANGLE dan atur sudut diagram hasil
inspeksi standar dengan knob.
8. Tekan GAIN untuk mengatur tinggi dan luas hasil
inspeksi dengan knob, letakkan kedudukan grafik
tertinggi sesuai preferensi.
9. Tekan FREEZE dan taruh probe pada blok kalibrasi
Kembali dan tekan NULL Kembali.
10. Geser probe melewati standard crack dan perhatikan, apakah
sesuai dengan hasil pengaturan yang sebelumnya. Jika tidak
ulangi Langkah point 5-9.
3.3.2 Inspeksi Benda Kerja
Adapun prosedur menginspeksi benda kerja adalah sebagai berikut:
1. Meletakkan probe pada benda kerja.
2. Melakukan inspeksi denga menggeser probe sampai terdapat
indikasi cacat pada benda kerja,kemudian tekan tombol
FREEZE.
3. Mencatat hasil yang didapat.
4. Menekan tombol NULL secara berkala.
3.3.3 Interpretasi Hasil Inspeksi
Adapun interpretasi dari hasil inspeksi adalah sebagai berikut:

BAB IV
ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Teknis pengujian


Berikut ini merupakan teknis pengujian dari eddy current testing dengan
menggunakan alat Olympus nortec 600 unit,dan dengan menggunakan benda
kerja berbahan alumunium alloy.
4.1.1 Spesifikasi Benda Kerja
Dalam melakukan pengujian kali ini para praktikan menggunakan
sebuah benda kerja yang berbahan alumunium alloy. Benda kerja yang
digunakan ini memiliki dimensi Panjang sebesar 247mm,dengan lebar
49mm,dan memiliki ketebalan sebesar 10mm. jika dilihat dari bentuk
permukaan benda kerja,terdapat 6 buah crack yang sengaja dibuat.

Gambar 4.1 Benda Kerja Solidwoks


(Sumber : Dokumen pribadi)
4.1.2 Konfigurasi Pengujian
Pada pengujian kali ini alat yang digunakan yaitu Olympus nortec
600 unit. Sebelum melakukan pengujian para praktikan diberitahu
terlebih dahulu bagaimana cara menggunakan alat Olympus nortec 600
unit, hal ini bertujuan supaya para praktikan dapat melakukan kalibrasi
alat dan dapat mengoperasikan alat. Dan cara untuk melakukan
penginspeksian terhadap benda kerja yaitu dengan cara
menyambungkan kabel dan probe ke flaw detector kemudian hidupkan
alat, kemudian setelah itu menekan tombol ADV setup lalu tekan A hal
ini dilakukan dengan tujuan untuk memilih jenis inspeksi yang akan
dilakukan pilih surface crack dengan knob dan yang terakhir tekan
ceklis. Dibawah ini merupakan spesifikasi dari table konfigurasi
pengujian yaitu sebagai brikut.
Tabel 4.1 Konfigurasi Pengujian
Equipment Frequency(kHz) H/V Gain Angle
NORTEC 600 500 62,7 / 62,7 319,2
Application Position Survacecondition Application
Surface Bot Right Ground Allumunium
Alloy

4.2 Analisis Hasil Inspeksi


Pada pengujian yang dilakukan dengan metode eddy current testing ini
dilakukan untuk menginspeksi suatu benda kerja yang telah disediakan dan
dibuat beberapa bentuk cacat supaya para praktikan dapat melakukan
penginspeksian untuk mengetahui letak cacat,kedalaman cacat, dan jenis
material.
4.2.1 Analisis Hasil Kalibrasi
Setelah melakukan kalibrasi yang diarahkan oleh asisten
laboratorium,para praktikan jadi mengetahui bagaimana cara
mengkalibrasi alat yang digunakan pada pengujian metode eddy current
testing. Pada Dimension of Depth (mm) yang pertama didapat 0,5 mm,
kedua 1 mm, ketiga 2 mm. dan untuk Many of Box yang pertama 3
mm, kedua 4 mm, ketiga 5 mm. Dibawah ini merupakan table analisis
hasil kalibrasi metode eddy current testing
Tabel 4.2 Analisis Hasil Kalibrasi
Dimension of Depth (mm) Many of Box

O,5 3
1 4

2 5

1. Kalibrasi 0,5 mm

Gambar 4.2 Kalibrasi 0,5 mm


(Sumber : Dokumen Pribadi)

2. Kalibrasi 1 mm

Gambar 4.3 Kalibrasi 1 mm


(Sumber : Dokumen Pribadi)

3. Kalibrasi 2 mm

Gambar 4.4 Kalibrasi 2 mm


(Sumber : Dokumen Pribadi)
4.2.2 Analisis Hasil Inspeksi
Dibawah ini merupakan analisis hasil inspeksi dari metode
pengujian eddy current testing.
1. Horizontal 1 (H1)

Gambar 4.5 Inspeksi 1 (H1)


(Sumber : Dokumen Pribadi)

Dapat dilihat pada gambar di atas, yaitu memiliki panjang


cacat sebesar 40 mm dan lebar 3 mm. Pada metode eddy current
testing ini ditemukan pada kedalaman cacat nya yaitu sebesar
0,625 mm.
x−0,5 3,25−3
1−0,5
= 4−3

x – 0,5 =0,125
x = 0,625 mm
Tabel 4.3 Inspeksi 1
Kedalam (mm) Banyak Kotak
0,5 3
x 3,25
4

2. Vertikal 1 (V1)
Gambar 4.6 Inspeksi 2 (V1)
(Sumber : Dokumen Pribadi)

Dapat dilihat pada gambar di atas, yaitu memiliki panjang


cacat sebesar 25 mm dan lebar 2 mm. Dan ditemukan kedalaman
cacat nya sebesar 0,25 mm
x−0 1, 5−0
0,5−0
= 3−0

2 =0,5
x = 0,25 mm
Tabel 4.4 Inspeksi 2
Kedalam (mm) Banyak Kotak
0 0
x 1,5
0,5 3

3. Vertikal 2 (V2)

Gambar 4.7 Inspeksi 3 (V2)


(Sumber : Dokumen Pribadi)

Dapat dilihat pada gambar di atas, yaitu memiliki panjang


cacat sebesar 28 mm dan lebar 6 mm. Dan ditemukan pada
kedalaman cacat nya sebesar 0,333 mm.
x−0 2−0
=
0,5−0 3−0
3 x =1
x = 0,333 mm
Tabel 4.5 Inspeksi 3
Kedalam (mm) Banyak Kotak
0 0
x 2
0,5 3

4. Vertikal 3 (V3)

Gambar 4.8 Inspeksi 4 (V3)


(Sumber : Dokumen Pribadi)

Dapat dilihat pada gambar di atas, yaitu memiliki panjang


cacat sebesar 32 mm dan lebar 3 mm. Dan ditemukan pada
kedalaman cacat nya sebesar 0,416 mm.
x−0 2,5−0
0,5−0
= 3−0
2 x=0,83
x = 0,416 mm
Tabel 4.6 Inspeksi 4
Kedalam (mm) Banyak Kotak
0 0
x 2,5
0,5 3

5. Horizontal 2 (H2)
Gambar 4.9 Inspeksi 5 (H2)
(Sumber : Dokumen Pribadi)
Dapat dilihat pada gambar di atas, yaitu memiliki panjang
cacat sebesar 41 mm dan lebar 2 mm. Dan ditemukan pada
kedalaman cacat nya sebesar 0,1665 mm.
x−0 1−0
=
0,5−0 3−0
2 x =0 , 333
x = 0,1665 mm
Tabel 4.7 Inspeksi 5
Kedalam (mm) Banyak Kotak
0 0
x 1
0,5 3

4.3 Analisis kegagalan


Dalam melakukan sebuah percobaan tentunya terdapat beberapa factor
kegagalan yang terjadi dan dapat berpengaruh pada hasil yang didapat.
Adapun factor kegagalan yang bisa saja terjadi pada percobaan kali ini adalah
sebagai berikut:
1. Kurang teliti dalam melakukan penginspeksian
2. Kurang teliti dalam membaca hasil yang tertera pada flaw diagram
3. Terdapat kesalahan dalam mengoperasikan alat Olympus nortec 600 unit.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum saya sebagai praktikan mendapati
kesimpulan bahwa eddy current testing adalah suatu metode yang
dilakukan untuk mendeteksi adanya cacat surface.ketebalan material,dan
jenis material. Prinsip kerja dari metode eddy current testing yaitu dengan
menggunakan prinsip induksi elektromagnetik. Medan listrik dipancarkan
dari arus bolak balik,Ketika terdapat cacat pada material maka medan
listrik akan berubah dan akan terbaca pada alat pengukur. Arus Eddy
Current dapat diinduksi dalam konduktor stasioner terdekat oleh medan
magnet yang bervariasi dan dapat diciptakan oleh elektromagnet atau
transformator AC. Arus eddy dapat diinduksi oleh gerakan relatif antara
magnet dan konduktor terdekat.Besarnya arus dalam loop tertentu
sebanding dengan kekuatan medan magnet, luas loop, dan laju perubahan
fluks, dan berbanding terbalik dengan resistivitas material. Dan cara kerj
dari eddy current testing yaitu dengan memanfaatkan medan magnet
berubah-ubah yang dihasilkan oleh generator AC dan mengalir melalui
test coil untuk untuk menghasilkan arus yang berputar (eddy current) pada
material konduktor, metode ini digunakan untuk mendeteksi cacat
permukaan (Surface) dan cacat dalam (sub-surface). Pada crack yang
pertama memiliki Panjang 40mm dan 3,25 box. Dan hasil yang didapati
yaitu Pada crack yang kedua memiliki Panjang 25mm dan 1,5 box,Pada
crack yang ketiga memiliki Panjang 23mm dan 2 box,Pada crack yang
keempat memiliki Panjang 32mm dan 2,5 box,Pada crack yang kelima
memiliki Panjang 41mm dan 1 box. Sedangkan pada blok kalibrasi
didapati hasil berupa Pada kedalaman 0,5 mm didapati hasil 3 box,
Pada kedalaman 1 mm didapati 4 box,Pada kedalaman 2 didapati hasil 5
box.

5.2 saran
Adapun saran yang dapat kami berikan kepada laboratorium dan
asisten laboratorium yaitu sebagai brikut:
1.2.1 Laboratorium
Saran yang dapat saya berikan untuk laboratorium adalah
sebagai berikut:
1. Untuk labarotorium semoga kedepannya bisa ditambahkan
pendingin ruangan,karna suhu di dalam ruangan cukup panas
2. Semoga kedepannya alat menjadi lebih lengkap

5.2.2 asisten
Saran yang bisa saya berikan kepada asisten laboratorium
adalah sebagi berikut: Asisten dapat lebih teliti lagi dalam
memperhatikan kegiatan praktikum.

Anda mungkin juga menyukai