Anda di halaman 1dari 33

Nilai

Tanggal Revisi

Tanggal Terima

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

BANDUL REVERSIBEL

Disusun Oleh:

Nama Praktikan : Rozan Ariq Zhalifunnas


NIM : 3332200053
Jurusan : Teknik Elektro
Grup : Q4
Rekan :
Tgl. Percobaan : 10 Maret 2021
Asisten : Aldi Syahril Anwar

LABORATORIUM FISIKA TERAPAN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
CILEGON – BANTEN
2021

Jl. Jenderal Sudirman Km. 03 Cilegon 42435 Telp. (0254) 385502, 376712
Fax. (0254) 395540 Website: http://fisdas.untirta.ac.id Email: lab.fisikaterapan@untirta.ac.id

i
ABSTRAK

Bandul reversibel terdiri dari dua kata yaitu bandul adalah benda yang
digantungkan sebagai pemberat dan reversibel adalah gerakan bolak-balik. Bandul
reversibel desain khusus dari bandul fisis yang dapat berayun dari salah satu dari
dua titik pemasangan dan dapat diatur sedemikian rupa sehingga periode osilasi
sama dari kedua titik ini. Pengurangan panjang bandul kemudian disesuaikan
dengan jarak antara dua titik pemasangan. Hal ini mempermudah untuk
menentukan percepatan gravitasi dari periode osilasi dan panjang pendulum yang
berkurang. Pencocokan pendulum pembalik dicapai dengan memindahkan beban
di antara tunggangan yang sesuai sementara penyeimbang yang agak lebih besar
di luar panjang itu tetap terpasang. misalnya percepatan gravitasi bumi atau
momen inersia pusat massa pada suatu benda. Pada dasarnya percobaan dengan
bandul ini tidak terlepas dari getaran, dimana getaran menjadi dasar dari
percobaan ini. Getaran yang terjadi merupakan terjadinya getaran harmonis pada
benda yang berosilasi dengan amplitudo kecil, sehingga mempunyai periode yang
nilainya tergantung pada besarnya momen inersia. Getaran dapat bersifat
sederhana dan dapat bersifat kompleks. Getaran yang dibahas tentang bandul
adalah getaran harmonik sederhana yaitu suatu getaran dimana resultan gaya yang
bekerja pada titik sembarangan selalu mengarah ke titik kesetimbangan dan besar
resultan gaya sebanding dengan jarak titik sembarang ke titik kesetimbangan
tersebutTujuan dari percobaan pada modul Bandul Fisis ini adalah untuk
mengamati periodeosilasi yang terjadi pada bandul reversibel dan kemudian
menentukan percepatan gravitasi bumi dengan menggunakan konsep bandul
reversibel. Hasil dari praktikum kali ini adalah di peroleh percepatan gravitasi
dengan bandul reversibel.

Kata kunci: Bandul reversibel, percepatan gravitasi

i
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL…………………………………........................................i

ABSTRAK ..........................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................iii

DAFTAR TABEL..............................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR.........................................................................................iv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Tujuan Percobaan...............................................................................1
1.3 Batasan Masalah ................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gerak Harmonik Sederhana................................................................3

2.2 Gravitasi .............................................................................................4


2.3 Bandul Reversibel............................................................................5

BAB III METODE PERCOBAAN


3.1 Diagram Alir Percobaan.....................................................................11
3.2 Prosedur Percobaan............................................................................12
3.3 Alat yang Digunakan..........................................................................13

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Percobaan..................................................................................14
4.2 Pembahasan........................................................................................15

ii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan.........................................................................................19
5.2 Saran...................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................21

LAMPIRAN

LAMPIRAN A. PERHITUNGAN........................................................................13

LAMPIRAN B. JAWABAN PERTANYAAN DANTUGAS KHUSUS............14

LAMPIRAN C. GAMBAR ALAT YANG DIGUNAKAN...............................15

LAMPIRAN D. BLANKO PERCOBAAN..........................................................16

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Alat-alat Percobaan Bandul reversible..................................................5


Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan 1.........................................................................8
Tabel 4.2 Data Hasil Percobaan 2.........................................................................8

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gravitasi Newton...................................................................................................................4

Gambar 3.1 Diagram Alir Percobaan Bandul reversibel…………………………...8

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran A. Perhitungan..................................................................................13

Lampiran B. Jawaban Pertanyaan dan Tugas Khusus……………………......14

B.1 Jawaban Pertanyaan……………....………………………14

Lampiran C. Gambar Alat yang Digunakan…………………………………..15

Lampiran D. Blanko Percobaan………………………………………………16

v
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia dalam kehidupan sehari-harinya selalu bergerak


melangkah. Setiap kali manusia melangkah, hal itu merupakan salah satu
contoh dari gerak ayunan. Jika ayunan terlalu cepat atau terlalu lambat maka
kaki akan terasa lebih lelah dan mungkin sakit. Ada frekuensi ayunan
tertentu yang membuat kaki sangat nyaman. Orang yang memiliki lutut
panjang memiliki frekuensi ayunan kaki yang lebih kecil sehingga merasa
nyaman jika mengayun agak lambat. Sebaliknya, orang yang berkaki
panjang lebih nyaman mengayunkan kaki dengan frekuensi lebih kecil. Hal
itu bisa disamakan sebagai bandul fisis atau bandul reversible. Frekuensi
osilasi bandul fisis bergantung pada panjang bandul. Makin panjang bandul
maka makin kecil frekuensinya. Dalam ilmu fisika, ayunan bandul dibahas
dan dijelaskan yang dimana dari ayunan tersebut kita dapat menghitung
periode yaitu selang waktu yang diperlukan beban untuk melakukan suatu
getaran lengkap dan juga kita dapat menghitung berapa besar gravitasi bumi
di suatu tempat. Oleh karena itu kita harus bisa memahami konsep bandul
reversibel.

1.2 Tujuan Percobaan


Dalam percobaan bandul reversibel ini memiliki tujuan sebagai berikut yaitu
:
1. Memahami konsep bandul reversible.
2. Dapat menentukan percepatan gravitasi bumi

6
1.3 Batasan Masalah
Penelitian ini memiliki batasan masalah agar pembahasan tidak keluar dari topik.
Adapun batasan masalah dari penelitian ini adalah :
1. Masalah yang dibahas pada Bandul reversibel adalah menghitung
percepatan gravitasi.
2. Perhitungan menggunakan alat time counter.
3. Menghitung periode waktu bandul saat berosilasi sebanyak 10 kali.

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gerak Harmonis Sederhana


Gerak harmonic sederhana dalam fisika gerakan berulang bolak-
balik melalui posisi kesetimbangan atau pusat sehingga perpindahan
maksimum di satu sisi posisi ini sama dengan perpindahan
maksimum di sisi lain. Interval waktu setiap getaran lengkap adalah
sama. kekuatan yang bertanggung jawab untuk gerakan selalu
diarahkan ke arah posisi kesetimbangan dan berbanding lurus
dengan jarak dari itu. Yaitu, F = - kx , di mana F adalah
gaya, x adalah perpindahan, dan k adalah konstanta. Hubungan ini
disebut hukum Hooke. Contoh spesifik osilator harmonik sederhana
adalah getaran massa yang menempel pada vertikalpegas , ujung
lainnya dipasang di langit-langit. Maksimalperpindahan - x, pegas
berada di bawah tegangan terbesarnya, yang memaksa massa ke
atas. Pada perpindahan maksimum + x, pegas mencapai kompresi
terbesarnya, yang memaksa massa kembali ke bawah. Pada salah
satu posisi perpindahan maksimum, gaya paling besar dan diarahkan
keposisi kesetimbangan , kecepatan ( v ) massa adalah
nol, percepatan maksimum, dan massa berubah arah. Pada posisi
kesetimbangan, kecepatan berada pada titik maksimumnya dan
percepatan ( a ) turun menjadi nol. Gerak harmonik sederhana
ditandai dengan percepatan yang berubah-ubah ini yang selalu
mengarah ke posisi kesetimbangan dan sebanding dengan
perpindahan dari posisi kesetimbangan. Selanjutnya
intervalwaktu untuk setiap getaran lengkap adalah konstan dan tidak
bergantung pada ukuran perpindahan maksimum. Oleh karena itu,
dalam beberapa bentuk, gerakan harmonik sederhana merupakan inti
dari ketepatan waktu.

8
Untuk menyatakan bagaimana perpindahan massa berubah dengan
waktu, kita dapat menggunakan hukum kedua Newton , F = ma ,
dan himpunan ma = - kx . Percepatan a adalah turunan kedua
dari x terhadap waktu t , dan persamaan diferensial yang dihasilkan
dapat diselesaikan dengan x = A cos ω t , di mana A adalah
perpindahan maksimum dan ω adalah frekuensi sudut dalam radian
per detik. Waktu yang dibutuhkan massa untuk berpindah dari A ke
- Adan mundur lagi adalah waktu yang dibutuhkan ω t untuk maju
sebesar 2π. Oleh karena itu, periode T yang dibutuhkan massa untuk
berpindah dari A ke - A dan kembali lagi adalah ω T = 2π, atau T =
2π / ω. Frekuensi getaran dalam siklus per detik adalah 1 / T atau ω /
2π.
Banyak sistem fisik menunjukkan gerakan harmonik
sederhana (dengan asumsi tidak ada kehilangan energi ): pendulum
berosilasi, elektron dalam kawat yang membawa arus bolak - balik ,
partikel media yang bergetar dalam gelombang suara , dan
kumpulan lain yang melibatkan osilasi yang relatif kecil tentang
posisi stabil keseimbangan. Gerak tersebut dinamakan harmonik
karena alat musik membuat getaran yang pada gilirannya
menyebabkan gelombang suara yang sesuai di udara. Suara musik
sebenarnya adalah kombinasi dari banyak gelombang harmonik
sederhana yang sesuai dengan banyak cara di mana bagian bergetar
dari alat musik berosilasi dalam rangkaian gerakan harmonik
sederhana yang ditumpangkan, frekuensinya adalah kelipatan dari
frekuensi dasar terendah. Faktanya, setiap gerakan berulang yang
teratur dan gelombang apa pun, tidak peduli seberapa rumit
bentuknya, dapat diperlakukan sebagai jumlah rangkaian gerakan
atau gelombang harmonik sederhana, sebuah penemuan yang
pertama kali diterbitkan pada tahun 1822 oleh ahli matematika
Prancis.Joseph Fourier .

9
Gerak Harmonik Sederhana adalah gerak bolak balik secara
teratur melalui titik keseimbangannya dengan banyaknya getaran
benda dalam setiap sekon selalu sama atau konstan. Jika gerak yang
terjadi secara berulang dalam selang waktu yang sama disebut gerak
periodik. Benda dikatakan bergerak atau bergetar harmonis jika
benda tersebut berayun melalui titik kesetimbangan dan kembali lagi
keposisi awal. Bandul adalah benda yang terikat pada sebuah tali
dan dapat berayun secara bebas dan periodik. bahwa perioda (lama
gerak osilasi satu ayunan, T) dipengaruhi oleh panjang tali dan
percepatan gravitasi. Gerak osilasi (getaran) yang populer adalah
gerak osilasi pendulum (bandul). Pendulum sederhana terdiri dari
seutas tali ringan dan sebuah bola kecil (bola pendulum) bermassa m
yang digantungkan pada ujung tali, gaya gesekan udara kita abaikan
dan massa tali sangat kecil sehingga dapat diabaikan relatif terhadap
bola.

2.2 Gravitasi
Nilai g yang akurat, percepatan gravitasi, diperlukan untuk
menghitung gerakan benda masuk medan gravitasi bumi atau untuk
mengukur massa bumi menggunakan gravitasi universal konstanta, G,
seperti dalam eksperimen asli Cavendish yang dijelaskan dalam
Keseimbangan Torsi Gravitasi percobaan. Variasi lokal dalam g penting
untuk studi formasi geologi, dan juga untuk menemukan deposit mineral.
Secara teoritis, seseorang dapat menentukan g dari pengukuran periode
pendulum sederhana. Namun, dalam praktiknya, secara fisik tidak
mungkin membuat pendulum bermassa titik dengan dukungan tanpa
bobot. Pada awal abad kesembilan belas,
Henry Kater1 menemukan metode lain, dengan membangun bandul
majemuk, yang diombang-ambingkannya di sekitar ujung pisau, lalu
dibalik dan terombang-ambing di sekitar tepi pisau di sisi lain dari pusat
massa (cms). Jika keduanya periode dibuat sama dengan menyesuaikan
bobot pada bandul, g dapat ditentukan hanya dari periode dan jarak antara
dua tepi pisau. Intinya, penggunaan teorema sumbu paralel untuk momen
inersia benda kaku memungkinkan kita untuk menghindari perkiraan
massa titik pada string tak bermassa.

10
Kater menggunakan perangkat ini untuk mengukur percepatan
gravitasi di berbagai lokasi di Inggris. Dia juga menentukan panjang dari
apa yang disebut pendulum kedua, yaitu, pendulum yang setengah periode
adalah satu detik. Seseorang dapat menunjukkan bahwa panjangnya
hampir satu meter, dan ini panjangnya satu detik
pendulum diusulkan sebagai standar untuk meteran di tahun 1790-an,
tetapi tidak diadopsi
Gaya gravitasi adalah gaya tarik menarik di antara antar dua benda
atau partikel yang mempunyai massa m1 dan massa m2 yang dipisahkan
oleh suatu jarak. Jarak r adalah suatu tarikan yang bekerja di sepanjang
garis yang menghubungkan partikel-partikel tersebut. Besar gaya ini yaitu
berbanding lurus dengan perkalian kedua massa dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara kedua massa benda tersebut.
Gambar 2.1 Gravitasi Newton

Jika dua buah benda bermassa m1 dan m2 dipisahkan oleh jarak R, maka
besar gaya gravitasi antar kedua benda adalah :

m1 ×m2
F=G ..................................................2.1
r2
Keterangan :
F = gaya tarik gravitasi (N)
G = konstanta gravitasi umum (6,673 x 10-11 Nm2/kg2)
m1, m2 = massa masing-masing benda (kg)
r2 = jarak antara kedua benda (m)

Gaya gravitasi yang besar yang dikerahkan oleh bumi pada semua
benda didekat permukannya adalah disebabkan oleh massa bumi yang sangat
besar. Ternyata, massa bumi dapat ditentukan dari hukum gravitasi universal an
nilai G yang dihitung dari eksperimen Candevish. Karena ini maka dikatakan
bahwa Candevish adalah orang yang pertama untuk “mengukur berat” bumi.
Eksperimen Cavendish terdiri dari dua buah bola timbal kecil yang keduanya
ditempelkan di ujung sebuah tongkat yang digantung menggunakan kawat.

11
Kemudian, dua buah bola timbal besar diletakkan di dekat kedua bola timbal
kecil. Gravitasi akan menyebabkan tongkat dan bola timbal kecil yang bebas
bergerak untuk berpindah posisi mendekati bola timbal besar. Neraca Cavendish
mempunyai dua bola kecil yang bermassa masing-masing m1 yang diletakkan di
ujung batang kecil yang digantungkan dengan seutas tali. Selain bola kecil ada
dua bola besar dengan massa m2. Pada bagian atas serat penggantung diletakkan
sebuah cermin kecil untuk memantulkan berkas cahaya yang akan diamati
puntiran seratnya. Dengan keberadaan gaya gravitasi antara kedua bola maka serat
akan terpuntir. Puntiran ini menggeser berkas cahaya pada skala pengukur.
Setelah gaya antara dua massa dan massa masing-masing bola terukur, maka akan
didapatkan konstanta gravitasi umum seperti yang ditemukan Cavendish yaitu
sebesar 6,673 x 10-11 Nm2/kg2. Dalam bidang fisika bumi dikenal pula metoda
gravitasi yaitu suatu metoda pengukuran perbedaan percepatan gravitasi suatu
tempat untuk memperkirakan kandungan tanah yang berada di bawah titik
pengukuran. Dengan cara ini dapat diduga (bersama-sama dengan pemanfaatan
metoda fisika bumi lainnya) struktur dan juga unsur-unsur pembentuk lapisan
tanah yang tersusun atas elemen yang memiliki rapat massa yang berbeda-beda.
Pada dasarnya percobaan dengan bandul ini tidak terlepas dari getaran,
dimana pengertian getaran itu sendiri adalah gerak bolak balik secara periode
melalui titik kesetimbangan. Getaran dapat bersifat sederhana dan dapat bersifat
kompleks. Getaran yang dibahas tentang bandul adalah getaran harmonik
sederhana yaitu suatu getaran dimana resultan gaya yang bekerja pada titik
sembarangan selalu mengarah ke titik kesetimbangan dan besar resultan gaya
sebanding dengan jarak titik sembarang ke titik kesetimbangan tersebut.

12
2.3 Bandul Reversibel

fisis merupakan suatu alat yang memenuhi Gerak harmonik


sederhana. Dimana gerak harmonik sederhana adalah gerak yang dijalankan
oleh partikel yang tunduk pada gaya yang sebanding dengan perpindahan
partikel tetapi berlawanan tanda. Bandul fisis ialah bandul yang berbentuk
batang yang mana apabila bandul tidak diberi beban maka pusat massanya
berada di tengah batang dan apabila di beri beban maka pusat massa berada di
tengah beban tersebut. Bandul fisis yang digantungkan bisa berayun dalam
bidang vertikal terhadap sumbu yang melaluinya dan bisa berosilasi dengan
bebas. Gerak osilasi merupakan gerakan yang berulang dari suatu benda,
dimana setelah menempuh selang waktu tertentu benda tersebut akan kembali
ke posisi kesetimbangannya (Serwey dan Jawett, 2004). Posisi kesetimbangan
suatu benda adalah posisi dimana benda tersebut dalam keadaan diam yaitu
total gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah nol. Jika benda dijauhkan
dari posisi kesetimbangannya dan dilepaskan, maka akan timbul suatu gaya
atau torsi untuk menarik benda tersebut kembali ke posisi setimbangnya
(Young dan Freedman, 2002). Gerak osilasi merupakan salah satu kajian dalam
fisika yang aplikasinya sangat banyak dalam kehidupan nyata. Akan tetapi
gerak osilasi yang sering dikaji adalah gerak osilasi secara terpisah, misalnya
gerak osilasi bandul dan gerak osilasi pegas. Pada penelitian ini akan dilakukan
kajian gerak osilasi dengan menggabungkan dua buah sistem, yaitu pegas dan
bandul dalam satu sistem atau gerak osilasi pasangan antara pegas dan bandul
Gerak osilasi berpasang antara pegas dan bandul ini diaplikasikan pada mesin
mobil, yaitu sebagai penghambat gerak Timing Belt. Sehingga waktu buka
tutup katup tidak saling berbenturan dengan posisi gerak piston didalam mesin.
Pada penelitian ini akan ditentukan secara teoritik rumusan periode dari gerak
osilasi pasangan antara pegas dan bandul. Rumusan yang diperoleh akan diuji
kesesuaiannya melalui eksperimen dari alat osilasi pasangan pegas bandul yang
telah dibuatBandul fisis menggunakan suatu batang pejal sebagai media
penggantung benda yang mana massanya wajib diikut sertakan di dalam
perhitungan. Nilai massa harus diikutsertakan karena akan sangat
mempengaruhi hasil perhitungan. Karena mendapat tambahan variable massa,
perhitungan bandul fisis wajib menyertakan faktor torsi dalam analisis dan
perhitungannya. Perhitungan bandul yang lebih nyata ini juga harus
menggunakan deret Taylor karena tidak dapat dihitung pada kondisi yang
sangat ideal (menggunakan perhitungan ayunan sederhana). Oleh karena itu
sangat penting untuk memperhatikan jenis bandul yang akan digunakan di
percobaan dalam praktikum. Bandul sederhana adalah sistem mekanik lain
yang menunjukkan gerak periodik. Bandul tediri atas cakram yang menyerupai
partikel bermassa m yang digantungkan pada seutas tali ringan dengan panjang
L yang bagian atasnya tidak bergerak (dikatakan ke suatu titik). Gerak terjadi
pada bidang vertikal dan disebabkan oleh gaya gravitasi. Kita akan
menunjukkan bahwa saat sudut 𝜃 kecil (kurang dari 10derat), gerak yang
terjadi sangat mirip dengan gerak osilator harmonik sederhana. Dengan kata

13
lain, periode dan frekuensi bandul hanya bergantung pada panjang tali dan
percepatan yang diakibatkan oleh gravitasi. Oleh karena periode tidak
bergantung pada massa, maka kita simpulkan bahwa semua bandul sederhana
dengan panjang yang sama dan berada pada lokasi yang sama(sehingga g
konstan) akan berosilasi dengan periode yang sama pula. Untuk bandul fisis
perhatikan gambar berdasarkan hukum newton, dapat dituliskan:
Dengan, T = periode osilasi batang(s)
l = panjang batang (cm)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
Sistem pendulum fisik merupakan sistem yang tidak bisa diperlakukan
sebagai bandul sederhana karena objek gantung berosilasi pada sumbu tetap yang
tidak melewati pusat massa dan objek tidak dapat diperkirakan sebagai massa titik
ketika Anda memberikan gantungan perpindahan sudut kecil (dengan tangan lain)
dan kemudian melepaskannya, itu berosilasi
Dalam bandul fisis, hambatan udara dan gesekan diasumsikan tidak ada
pada benda. Karena energi dari sistem bandul adalah kekal, dikatakan memiliki
gerak terus-menerus, yang dapat dilanjutkan tanpa batas selama tidak ada energi
yang hilang ke objek atau lingkungan lainnya. Fakta bahwa pendulum terus
berayun dengan cara yang sama dari waktu ke waktu adalah mengapa hal itu
digunakan dalam jam untuk menjaga waktu, dan pada awalnya digunakan untuk
melakukan pengukuran gaya gravitasi.

14
BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Diagram Alir Percobaan

Mulai

Mempersiapkan alat dan bahan

Memastikan jarak beban A terhada mata pisau pertama


sejauh 11 cm, diukur dari masing-masing pusat massa

Memastikan jarak antara mata pisau


pertama & kedua sejauh 50 cm

Mengatur beban B terhadap mata pisau


pertama, sesuai pada blangko

Menyalakan timer counter lalu pilih


mode cycle
.
Mengatur banyaknya osilasi sebnayak
10 kali

Meletakkan bandul pada bantalan bandul dengan ketentuan untuk


percobaan pertama matapisau A menjadi tumpuan

15
.

Melepaskan bandul dan membiarkan bandul terosilasi


sebanyak 10 kali

Memutar bandul pada percobaan kedua


sehingga mata kedua menjadi tumpuan

Melihat waktu yang dibutuhkan untuk


10 kali osilasi pada timer counter

Mengulangi percobaan yang sama


seperti percobaan sebelumnya

Data Pegamatan

Literatur
Pembahasan

Gambar 3.1 Diagram Alir Percobaan Bandul reversibel

16
3.2 Prosedur Percobaan
Berikut adalah pemaparan prosedur percobaan bandul reversibel :
1. Dipastikan jarak antara mata pisau pertama dengan mata pisau kedua
berjarak 50 cm. Catatlah sebagai I.
2. Disastikan beban A sehingga berjarak 11 cm dari mata pisau pertama!
Catat sebagai yo.
3. Diatur beban B sehingga berjarak 5 cm dari mata pisau pertama. Catatlah
sebagai y.
4. Disimpangkan bandul sejauh kira-kira 3 cm kemudian lepaskan sehingga
bandul berosilasi. Ukurlah waktu untuk 10 osilasi dengan menggunakan
time counter. Catatlah sebagai tA1.
5. Dibalikkan bandul sehingga mata pisau kedua berada di atas bantalan
pisau.
6. Disimpangkan bandul sejauh kira-kira 3 cm kemudian lepaskan sehingga
bandul berosilasi. Ukurlah waktu untuk 10 osilasi dengan menggunakan
jam henti. Catatlah sebagai tB1. Hitunglah periodenya, TB1.
7. Dibalikkan kembali bandul pada posisi semula.
8. Digeser beban B sehingga jaraknya menjadi 10 cm. Catatlah sebagai y2.
Lakukan langkah 4 s/d 7.
9. Dilakukan langkah 4 s/d 7 untuk jarak beban B selanjutnya dengan jarak
y3, y4, dan seterusnya hingga pada jarak 45 cm, dengan pergeseran beban 5
cm.

3.3 Alat Alat yang Digunakan


Berikut adalah alat–alat yang digunakan dalam percobaan kali ini :
Tabel 3.1 Alat-alat Percobaan Bandul reversibel
No. Alat Jumlah
1. Bandul Reversibel 1 set
2. Gerbang cahaya 1 buah
3. Pencacah pewaktu (timer counter AT 01) 1 buah
4. Dasar statif 1 buah
5. Batang statif 500 mm 1 buah
6. Boss-head 1 set
7. Penggaris 50 cm 1 buah

17
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Percobaan


Berikut adalah Data hasil percobaan :

Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan A bandul reversibel


JARAK BEBAN B DARI WAKTU UNTUK 10
PERIODE
MATA PISAU PERTAMA OSILASI
(tA) detik (TA) detik
cm
y1 5 15,59 1,559
y2 10 14,73 1,473
y3 15 14,31 1,431
y4 20 13,81 1,381
y5 25 13,75 1,375
y6 30 13,81 1,381
y7 35 14,03 1,403
y8 40 14,56 1,456
y9 45 15,25 1,525

Tabel 4.2 Data Hasil Percobaan B bandul reversibel


JARAK BEBAN B DARI WAKTU UNTUK 10
PERIODE
MATA PISAU KEDUA OSILASI
(tB) detik (TB) detik
cm
y1 45 15,42 1,542
y2 40 14,97 1,497
y3 35 14,13 1,413
y4 30 13,96 1,396
y5 25 13,9 1,39
y6 20 14,07 1,407
y7 15 14,27 1,427
y8 10 15,05 1,505
y9 5 16,07 1,607

18
4.2 Pembahasan

Bandul fisis merupakan sembarang benda tegar yang digantung yang


berayun atau bergetar atau berisolasi dalm bidang vertical terhadap
sumbu tertentu. Bandul fisis sbenarnya memiliki bentuk yang lebih
kompleks yaitu benda tegar (Suwarma, 2014).
Bandul reversibel adalah bandul fisis yang mempunyai
sepasang titik tumpu dengan jarak tetap satu terhadap lainnya.
Periode osilasi bandul dapatdiatur sehingga periode pada setiap titik
tumpu sama atau hampir sama. Bandul terbuat dari sebatang besi
baja dengan tiga buah beban diletakkan dua dibagian atas dansatu di
bawah. Titik tumpu berupa pisau penumpu terbuat dari baja keras
yang dapat diatur posisinya jika diperlukan. Bandul dilengkapi2
buah pemberat (Bob),1 buah pemberat berfungs isebagai pemberat
pda posisi tetap dan pemberat lainnya dapat digeser sepanjang batang
bandul.
Pada praktikum, posisi “pemberat tetap” tidak diubah-ubah
sedangkan “pemberat tidak tetap” digeser-geser untuk mendapatkan
periode osilasiyang sama atau hampir sama pada kedua titik tumpu.
Pengukuranwaktu dapat dilakukan secara manual dengan stopwatch
atau untuk keakuratan pengukuran waktu yanglebihbaik, digunakan
Sistem Pengukur Waktu yang terdiri atas Gerbang Cahaya dan Pewaktu
Cacah
Percepatan gravitasi yang didapat antar panjang satu dan
lainnya hampir sama. Rata-rata dari nilai percepatan gravitasi yang
didapat yaitu 9,684 m/s2 nilai ini hampir sama dengan nilai percepatan
menurut teori yaitu sebesar 9,806 m/s2.
Berdasarkan pengamatan yang telah di lakukan kita ridak
pernah luput dari kesalahan baik itu berasal dari internal maupun
eksternal masih banyak hal-hal yang keliru dalam pelaksanaan
praktikum sehingga hasil yang didapatkan masih banyak yang tidak
sesuai dengan teori-teori yang ada kemungkinan penyebab kesalahan
kesalahan tersebut antara lain :
 Simpangan yang terlalu besar sehingga tidak terjadi Gerakan
harmonis
 Dalam praktikum kali ini, Sebagian besar kita
mengandalakaan rumus dan perhitungan. Bisa jadi praktikan
kurang teliti dalam melakukuan perhitungan sehingga
hasilnya pun masih keliru
 Kecerobohan parktikan dalam hal membulatkan angka
decimal yang begitu banyak sehingga berpengaruh pada hasil
akhir

19
 Faktor ekternal lain nya seperti banyaknya angin
mempengaruhi Gerakan harmonic sederhana

20
9

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan percobaan tersebut, maka terdapat beberapa hal


yang dapat disampaikan yaitu sebagai berikut :

1. Bandul reversibel merupakan bandul fisis merupakan aplikasi dari


ayunan yang terdiri dari suatu bandul yang di gantungkan pada
sebuah bantang jika bandul diberi simpangan dari posisi
seimbangnya dan kemudian dilepaskan. Maka bandul akan bergerak
reversible di sekitar titik seimbangnya. Itulah yang di sebut gerak
harmoni sederhana
2. Syarat yang harus di penuhi oleh suatu benda yang bergerak harmonik
sederhana adalah adanya suatu gaya yang berusaha mengembalikan
benda kepada posisi seimbang
3. Syarat bandul reversibel ini dapat mengukur gravitasi adalah :
a. Tumpuan bandul tidak elastis
b. Simpangan yang dibentuk harus kecil
c. Bandul cukup cekil sehingga pangaruh gesekan udara dapat
di abaikan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini maka terdapat beberapa saran yang


peneliti ajukan:

1. Perlu penambahan pendamping serta tutor yang berpengalaman dalam


melaksanakan program-program yang dijalankan.
2. Lebih memperhatikan kebutuhan mahasiswa dalam perencanaan
kegiatan pendampingan dan pelatihan yang akan dilakukan agar
lebih sesuai dengan minat.

21
DAFTAR PUSTAKA

[1] https://www.britannica.com/science/simple-harmonic-motion

[2] Serway, R. A., Jewett, J. W., 2004. Physics for Scientists and Engineers 6
th ed. Thomson Brooks/Cole

[3] Serway. 2009. Fisika Jilid 1 (terjemahan), Jakarta: Erlangga

[4] Raymond A. Serway.2004. Physics For Scientists and Engineers.


California State: Thompson Brooks

22
11

LAMPIRAN A

PERHITUNGAN
Menghitung percobaan A
1. Diketahui : tA = 15,59 s dan n = 10
Ditanya Periode (T) ?
t 15,59 s
T= A = = 1,559 s
n 10
2. Diketahui : tA = 14,73 s dan n = 10
Ditanya Periode (T) ?
t 14,73 s
T= A = = 14,73 s
n 10
3. Diketahui : tA = 14,31 s dan n = 10
Ditanya Periode (T) ?
t 14,31 s
T= A = = 1,431 s
n 10
4. Diketahui : tA = 13,81 s dan n = 10
Ditanya Periode (T) ?
t 13,81 s
T= A = = 1,381 s
n 10
5. Diketahui : tA = 13,75s dan n = 10
Ditanya Periode (T) ?
t 13,75 s
T= A = = 1,375 s
n 10
6. Diketahui : tA = 13,81 s dan n = 10
Ditanya Periode (T) ?
t 13,81 s
T= A = = 1,381 s
n 10
7. Diketahui : tA = 14,03 s dan n = 10
Ditanya Periode (T) ?
t 14,03 s
T= A = = 1,403 s
n 10
8. Diketahui : tA = 14,56 s dan n = 10
Ditanya Periode (T) ?
t 14,56 s
T= A = = 1,456 s
n 10
9. Diketahui : tA = 15,25 s dan n = 10
Ditanya Periode (T) ?
t 15,25 s
T= A = = 1,525 s
n 10

23
24
Menghitung percobaan B
1. Diketahui : tB = 15,42 s dan n = 10
Ditanya Periode (T) ?
t 15,42 s
T= B = = 1,542 s
n 10
2. Diketahui : tB = 14,97 s dan n = 10
Ditanya Periode (T) ?
t 14,97 s
T= B = = 1,497 s
n 10
3. Diketahui : tB = 14,13 s dan n = 10
Ditanya Periode (T) ?
t 14,13 s
T= B = = 1,413 s
n 10
4. Diketahui : tB = 13,96 s dan n = 10
Ditanya Periode (T) ?
t 13,96 s
T= B = = 1,396 s
n 10
5. Diketahui : tB = 13,9 s dan n = 10
Ditanya Periode (T) ?
t 13,9 s
T= B = = 1,39 s
n 10
6. Diketahui : tB = 14,07 s dan n = 10
Ditanya Periode (T) ?
t 14,07 s
T= B = = 1,407 s
n 10
7. Diketahui : tB = 14,27 s dan n = 10
Ditanya Periode (T) ?
t 14,27 s
T= B = = 1,427 s
n 10
8. Diketahui : tB = 15,05 s dan n = 10
Ditanya Periode (T) ?
t 15,05 s
T= B = = 15,05 s
n 10
9. Diketahui : tB = 16,07 s dan n = 10
Ditanya Periode (T) ?
t 16,07 s
T= B = = 1,607 s
n 10

Menghitung g percobaan %error pada percobaan A dan percobaan B


Diketahui : g literatur = 9,8 m/s2 T = 1,505 s dan I = 50cm = 0,5m

25
Ditanya % error ?
2
4 π 2 l 4.(3,14) .0,5
g= 2 = = 9,684 m/s2
T 1,5052

gLiteratur−gPercobaan 9,8 m/s 2−9,684 m/s 2


%Error = | | × 100% = | × 100%
gLiteratur 9,8 m/ s 2
= 1,164 %

26
13

LAMPIRAN B

JAWABAN PERTANYAAN DAN TUGAS KHUSUS


1. Jelaskan bagaimana bandul reversibel dapat digunakan untuk
menentukan nilai percepatan gravitasi!

Jawab:
2. Cara apa saja yang dapat dilakukan untuk memperoleh harga
percepatan gravitasi bumi selain menggunakan bandul reversibel?

Jawab: Cara lain untuk mencari harga percepatan bumi yaitu :


a. Menggunkan rumus gravitasi newton
M
g=G 2
R
b. Menggunakan rumus Bandul matematis
g = ( f .2 π )2. L
c. Menggunkan rumus sebuah katrol dengan beban
I
g= (
a 2 M +m+ 2
)
R
2
R
3. Sebuah bandul matematis terdiri dari tali yang mempunyai panjang
30 cm dan pada ujung bawah tali digantungi beban bermassa 500
gram. Jika percepatan gravitasi 9,8 m/s2 maka berapakah periode dan
frekuensi ayunan bandul sederhana?

Jawab: Diketahui L = 30cm sama dengen 0,3m dan g = 9,8m/s2


Ditanya Periode (T) dan Freakuensi (F) ?
L 0.3 m
T= 2π√ T= 2π√ T= 2(3,14)√ 0,0306 s 2 T = 1,098 s

g 9.8 m/ s2
1 1
F= F= F= 0,9107 Hz
T 1,098
4. Diketahui jari-jari bumi 3,7 kali jari-jari bulan, massa bumi 81,3 kali
massa bulan dan percepatan gravitasi bumi sebesar 9,8 m/s2. Jika
berat seseorang dibumi adalah 500 N. Hitunglah percepatan gravitasi
bulan dan berat orang tersebut saat di bulan?

27
Jawab: Diketahui rbumi = 3,7 Rbulan Mbumi = 81,3 Mbulan g = 9,8
m/s2 Wbumi = 500 N Ditanya percepetan gravitasi bulan (g) dan
berat orang saaat di bulan (W)?
Wbumi Mbu mi . rbulan2
=
Wbulan Mbulan. rbumi2
500 N 81,3 Mbulan . rbulan2
=
Wbulan Mbulan .¿ ¿
500 N 81,3 Mbulan . rbulan2
=
Wbulan Mbulan. 13,69 rbulan2
500 N
Wbulan = = 84,317 N
5,938
84,317 N
w
g= = 500 N = 1,6526 m/s2
m
9,8 m/s 2
5. Diketahui ada 2 planet dengan massa yang berbeda yaitu 4020 kg
dan 1020 kg. Kedua planet ini memiliki jarak 105 km. Berata besar
gaya gravitasi antara dua planet?

Jawab: Diketahui M1 adalah 4020 kg dan M2 adalah 1020 kg dan


jarak R 105 km Ditanya gaya gravitasi antar dua planet (F)?
M 1×M 2 4020 kg ×1020 kg
F=G 2 = 6,67×10-11 = 6,67×10-11
R 105 km2
4020 kg ×1020 kg
1,1025 ×10 10
= 2,4807×1014 N

28
15

LAMPIRAN C

GAMBAR ALAT DAN BAHAN

Gambar C.1 Bandul Reversibel Gambar C.2 Penggaris


Gambar C.3 Kunci L Gambar C.4 Time Counter
Gambar C.5 Gerbang Cahaya Gambar C.6 Bantalan
bandul
Gambar C.7 Statif

29
LAMPIRAN D

BLANKO PERCOBAAN

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
LABORATORIUM FISIKA TERAPAN
Jalan Jenderal Sudirman Km. 3 Cilegon 42435 Telp. (0254) 395502
Website: Email:

BLANGKO
PERCOBAAN
BANDUL REVERSIBEL

DATA PRAKTIKAN
NAMA ROZAN ARIQ ZHALIFUNNAS
NIM / GRUP 3332200053/Q4
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
REKAN
TGL. RABU, 10 MARET 2021
PERCOBAAN

A. PERCOBAAN A
JARAK BEBAN B DARI WAKTU UNTUK 10
PERIODE
MATA PISAU PERTAMA OSILASI
(tA) detik (TA) detik
cm
y1 5 15,59 1,559
y2 10 14,73 1,473
y3 15 14,31 1,431
y4 20 13,81 1,381
y5 25 13,75 1,375
y6 30 13,81 1,381
y7 35 14,03 1,403
y8 40 14,56 1,456
y9 45 15,25 1,525

30
B. PERCOBAAN B
JARAK BEBAN B DARI WAKTU UNTUK 10
PERIODE
MATA PISAU KEDUA OSILASI
(tB) detik (TB) detik
cm
y1 45 15,42 1,542
y2 40 14,97 1,497
y3 35 14,13 1,413
y4 30 13,96 1,396
y5 25 13,9 1,39
y6 20 14,07 1,407
y7 15 14,27 1,427
y8 10 15,05 1,505
y9 5 16,07 1,607

g percobaan persen
No. T (s) g literatur (m/s2)
(m/s2) kesalahan (%)
1,505 8,706 11,63
1.
9.8
2. 1,4527 9,684 1,184

Grafik Periode TA dan TB terhadap y


1.65
1.6
1.55
1.5
1.45
1.4
1.35
1.3
1.25
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Percobaan A Percobaan B

Suhu ruang awal = 21℃


Suhu ruang akhir = 21℃
Sikap barometer awal = 755 mmHg
Sikap barometer akhir = 755 mmHg

31
32

Anda mungkin juga menyukai