disusun oleh:
M. Nurul Subkhi, M. Si
Hasniah Aliah, M. Si
BANDUNG
Prakata
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, atas berkat rahmatNya modul ini
bisa selesai
Daftar Isi
Prakata i
1 Hukum Ohm 1
1.1 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
2 Hambat Jenis 5
2.1 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
3.1 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
4 Jembatan Wheatstone 15
4.1 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15
iii
Daftar Isi
5 Rangkaian RC 21
5.1 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 21
6 Ayunan Magnetik 27
6.1 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 27
7 Induksi Elektromagnetik 31
7.1 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 31
8.1 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 39
iv
Daftar Isi
9 Osiloskop 43
9.1 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 43
10.1 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 49
11.1 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 55
12.1 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 65
Kepustakaan 71
1 Hukum Ohm
1.1 Tujuan
Kuat arus listrik yang mengalir dalam suatu penghantar (hambatan) besarnya
V / I (1.1)
I=
(1.2)
R : Besar hambatan (
).
1. Catu Daya.
1
1 Hukum Ohm
2. Volt meter.
3. Amperemeter.
4. Resistor.
5. Lampu.
6. Kabel pengubung.
Hambatan tetap
4. Pada resistor yang sama Anda ulangi untuk tegangan yang berbedabeda.
diberikan?
1. Buatlah grafik hubungan antara kuat arus (sebagai absis) dan tegangan
buat!
1 Hukum Ohm
2 Hambat Jenis
2.1 Tujuan
apa sebuah mobil dapat melaju dengan cepat? Ada beberapa faktor
panjang jalan dan kondisi jalan. Jalan dengan kondisi sempit dan berbatu
yang lebar dan beraspal mulus dapat mengakibatkan laju mobil menjadi
mudah. Ketika mobil dapat melaju dengan cepat, dapat dikatakan bahwa
hambatan jalannya kecil dan sebaliknya, ketika laju mobil menjadi lambat
Kuat arus listrik dapat dianalogikan dengan laju mobil di atas. Kuat
arus listrik akan kecil ketika melalui konduktor yang luas penampangnya
kecil, hambatan jenisnya besar, dan panjang. Sebaliknya, kuat arus listrik
hambatan jenisnya besar, dan pendek. Ketika kuat arus listrik kecil, berarti
R=
; (2.1)
yang mana
2 Hambat Jenis
R : Hambatan konduktor.
l : Panjang konduktor.
A = r2 =
d2;
R=
r2 atau R = 4
l
d2 : (2.2)
semakin kecil.
Selain itu, Persamaan (2.1) atau (2.2) juga menunjukkan bahwa hambatan
kecil. Di lain pihak, bahan yang hambatan jenisnya paling besar merupakan
R = R0 (1 + T) ; (2.3)
yang mana
).
R0 : Hambatan mula-mula (
).
: Koefisien hambat jenis
..
K..1
m) Koefisien Muai
..
K..1
Konduktor
Semikonduktor
Isolator
2 Hambat Jenis
Set up Alat
ukur 1 A.
volt.
Langkah Percobaan
2. Tutup saklar S (posisi 1), kemudian baca tegangan dan kuat arus
yang mengalir pada kawat. Catat hasilnya ke dalam tabel pada hasil
pengamatan.
4. Tutup saklar S (posisi 1). Kemudian baca tegangan dan kuat arus
pengamatan.
6. Sekarang gunakan dua kawat nikrom dan ulangi langkah 1-5 dan
catat hasilnya dalam tabel hasil pengamatan.
1-6.
2 Hambat Jenis
kawat?
Jelaskan!
10
3.1 Tujuan
Dalam batas suhu yang kecil, hambatan jenis dari logam dapat dilakukan
pendekatan linier terhadap suhu sesuai dengan persamaan:
= 0 (1 + (T .. T0)) ; (3.1)
yang mana adalah hambat jenis bahan pada suhu T, 0adalah hambat
jenis bahan pada suhu T0, dan adalah koefisien hambat jenis yang dapat
ditulis sebagai
; (3.2)
R = R0 (1 + (T .. T0)) ; (3.3)
R = R0 T: (3.4)
Dari Tabel 3.1 terlihat untuk semua konduktor, besar koefisien panas
hambatan jenis yang dalam interval suhu kecil dapat didekati secara
linier sesuai Persamaan (3.1) dan (3.3). Sedangkan untuk bahan semikonduktor,
11
m) Koefisien Muai
..
K..1
Konduktor
Semikonduktor
Isolator
2. Pemanas Bunsen.
3. Panci pemanas.
4. Multimeter.
5. Potensiometer.
6. Kabel penghubung.
7. Papan rangkaian.
8. Termometer.
12
dinyalakan.
suhu air dalam pemanas akan turun, untuk setiap penurunan suhu
13
jenis!
14
4 Jembatan Wheatstone
4.1 Tujuan
Wheatstone.
yang dapat digunakan untuk mengatur besarnya arus listrik yang melewati
suatu rangkaian. Hambatan sebuah konduktor di antara dua titik
I.
R=
Vac
Iac
.. RA: (4.1)
15
4 Jembatan Wheatstone
R=
VAB
IA .. VAB
RV
: (4.2)
listrik. Cara ini tidak memerlukan alat ukur voltmeter dan ampermeter,
16
S : Saklar penghubung.
G : Galvanometer.
E : Sumber tegangan.
Rs : Hambatan geser.
Saat saklar S ditutup, maka arus akan melewati rangkaian. Jika jarum
G tak teraliri arus,artinya tak ada beda potensial antara titik C dan D.
Rx =
Ra
Rb
Rs: (4.3)
4.4
Gambar 4.4: Rangkaian jembatan Wheatstone dengan kontak geser di
sama dengan NOL. Oleh karena itu pada kawat AB perlu di lengkapi skala
17
4 Jembatan Wheatstone
Rx =
L2
L1
Ra: (4.4)
Gambar 4.4.
2. DC Power Supply.
3. Galvanometer.
Wheatstone
1. Hubungkan catu daya ke jaringan PLN!
nol!
18
seri!
paralel!
19
5 Rangkaian RC
5.1 Tujuan
q (t) = C
1 .. e..t=RC
=Q
1 .. e..t=RC
; (5.1)
21
5 Rangkaian RC
VC (t) =
1 .. e..t=
(5.3)
Plot grafik arus dan tegangan pada kapasitor sebagai fungsi waktu ketika
22
ditulis sebagai:
q (t) = Q
1 .. e..t=RC
; (5.4)
potensial dan arus pada kapasitor sebagai fungsi waktu dapat ditulis menjadi
VC (t) =
q (t)
e..t=RC; (5.5)
I = ..
dq
dt
RC
e..t=RC: (5.6)
1. Kapasitor.
2. Resistor.
3. Project board.
4. Catu daya.
5. Multimeter.
23
5 Rangkaian RC
kapasitor maksimum.
24
(nol).
kapasitor maksimum.
Jelaskan!
kapasitansi kapasitor?
2. Bandingkan hasil yang anda peroleh dari dua percobaan diatas dan
bandingkan pula dengan teori!
25
6 Ayunan Magnetik
6.1 Tujuan
Menentukan besar gaya magnet yang timbul pada kumparan berarus yang
Penghantar yang dialiri arus listrik terletak di dalam medan magnet akan
berikut:
F = B i l sin ; (6.1)
yang mana
Jika kita memiliki sebuah kawat berarus bermassa m, dan berada dalam
medan magnet maka pada kawat tersebut akan bekerja gaya-gaya sebagai
berikut:
27
6 Ayunan Magnetik
F = W tan ; (6.2)
sehingga
tan =
Bil
mg
; (6.3)
bumi.
1. Magnet 2 buah
3. Amperemeter 1 buah
4. Kumparan 5 buah
5. Resistor 5 buah
7. Kabel 6 buah
Percobaan 1
2. Ukur massa dan panjang kumparan, perhatikan skala nol alat ukur
sebelum digunakan dan posisi pengamatan untuk mendapatkan data
yang baik.
28
Percobaan 2
1. Ukur massa dan panjang kumparan, perhatikan skala nol alat ukur
yang baik.
29
6 Ayunan Magnetik
2. Bagaimana arah dari gaya magnetik yang timbul pada sebuah kawat
berarus yang ditempatkan pada medan magnet, jika kuat arus listrik
diperbesar?
kawat tersebut dialiri oleh kuat arus dan ditempatkan dalam medan
1. Berdasarkan data hasil percobaan yang telah anda peroleh dari percobaan
1 dan 2, bergantung pada apa sajakah gaya magnetik?
30
7 Induksi Elektromagnetik
7.1 Tujuan
mempengaruhinya.
Medan listrik dan medan magnet telah diketahui dihasilkan oleh muatan
magnet. Maka timbulah pertanyaan, apakah medan listrik juga dapat dihasilkan
dari medan magnet? Untuk menjawab hal ini, maka pada tahun
induksi Fraday dapat ditulis sebagai “ GGL induksi pada suatu lilitan
" = ..
dB
dt
: (7.1)
Tanda negatif pada Persamaan (7.1) menunjukkan arah arus induksi ditentukan
oleh medan magnet memiliki arah melawan perubahan fluks magnet yang
menimbulkan arus induksi tersebut”. Untuk lilitan yang terdiri dari N loop
diperoleh
" = ..N
dB
dt
; (7.2)
31
7 Induksi Elektromagnetik
B = ~B ~A = B A cos : (7.3)
" = ..
d
dt
(B A cos )
= ..
dB
dt
A cos .. B
dB
dt
cos + B A sin
dt
:(7.4)
Dari Persamaan (7.4), terlihat bahwa GGL induksi dapat terjadi melalui
yang dipengaruhi oleh medan magnet, serta perubahan sudut antara luas
bola seperti pada Gambar 7.2 dapat dirumuskan dari Hukum Faraday
sebagai
Enc =
dB
dt ; r < R
R2
2r
dB
dt ; r > R
(7.5)
32
1. Multimeter digital
3. Magnet batang Al Ni Co
4. Catu daya
5. Inti-I
6. Kabel penghubung
200 A DC.
33
7 Induksi Elektromagnetik
data.
200 A DC.
4. Tempatkan kumparan 500 lilitan dan 1000 lilitan sejajar satu sama
ammeter.
34
200 mA AC.
5. Amati arus yang ditunjukkan ammeter dan catat arus pada tabel
data.
35
7 Induksi Elektromagnetik
2. 2. Apa pengaruh inti besi terhadap garis gaya magnet pada sebuah
36
berubah?
terjadi?
3. Apa pengaruhnya arus input (DC atau AC) terhadap arus di kumparan
1000 lilitan?
37
Listrik
8.1 Tujuan
1. Memahami konsep gaya Lorentz pada kawat berarus listrik
Gaya magnet pada kawat konduktor dengan panjang dan luas penampang
~vd, jika n adalah banyaknya muatan persatuan volume maka muatan total
Gambar 8.1: Gaya magnet pada kawat berarus disekitar medan magnet
39
FB = Qtot ~vd ~B
= q nAl
~vd ~B
=I
~l
~B
; (8.2)
yang mana I = n q ~vd A dan ~l adalah vektor panjang kawat dengan panjang
searah dengan arah arus listrik. Untuk kawat yang tidak lurus besarnya
gaya magnetik dapat diperoleh dengan menjumlahkan gaya magnet
Gaya magnetik pada kawat Gambar 8.2 untuk tiap segmen adalah
dengan integrasi diperoleh gaya magnet yang dialami kawat tersebut sebesar:
~FB = I
d~S
~B = I~l ~B ; (8.4)
1. Statif.
40
2. Neraca pegas.
3. Kawat tembaga.
4. Magnet U.
5. Kabel penghubung.
6. Benang.
7. Catu daya.
8. Multimeter.
9. Jangka sorong.
l.
4. Ukur dan catat berat kawat konduktor dengan neraca pegas saat
41
1. Jika ada tiga buah sinar alpha, beta dan gamma awalnya bergerak
sekarang? Jelaskan!
2. Buatlah grafik antara gaya Lorentz dan arus listrik, kemudian dengan
magnet U!
42
9 Osiloskop
9.1 Tujuan
prinsip kerjanya.
3. Menggambar Lissajous.
Osiloskop adalah alat yang digunakan untuk menganalisa tingkah laku besaran
Dalam osiloskop terdapat tabung panjang yang disebut tabung sinar katode
Keterangan:
1. Pemanas/filamen.
43
9 Osiloskop
2. Katoda.
3. Kisi pengatur.
4. Anoda pemusat.
5. Anoda pemercepat.
8. Lapisan logam.
sebenarnya. Tapi tidak halnya untuk sumber tegangan AC. Karena seperti
waktu. Oleh karena itu dikenal istilah tegangan maksimum dan tegangan
Veff =
V2
maks
V2
mpaks
: (9.1)
Untuk menghitung beda fase dari dua sinyal gelombang dapat di lakukan
dengan mensuperposisikan dua sinyal gelombang tersebut. Pada osiloskop
(Gambar 9.2) yang terbentuk dapat dihitung beda fase sebagai berikut
sin = A
B, sehingga = arcsin A
B.
3. Kabel penghubung.
44
4. Multimeter.
1. Layar display.
2. Tombol ON-OFF.
3. Pengatur intensitas.
4. Pengatur fokus.
8. Input Channel-1.
45
9 Osiloskop
TP1: Mintalah pada assisten untuk menunjukan tiap bagian beserta fungsinya!
berikut:
layak pakai.
46
Mengukur Tegangan AC
AC:
Generator.
a) Untuk mendapatkan bentuk gelombang yang mudah dianalisa
saja tekan kembali tombol X-Y. Atur frekuensi yang didapatkan, sehingga
di dapat gambar Lissajous yang paling baik dan mudah dianalisa. Gambar
gelombang Lissajous yang anda dapatkan pada kertas grafik yang anda
47
9 Osiloskop
digunakan!
a) Amplitudo gelombang.
b) Frekuensi gelombang.
c) Periode gelombang.
d) Fasa dan beda fasa.
48
DC
10.1 Tujuan
Generator AC
Aplikasi penting dari Hukum induksi Faraday adalah pada generator dan
49
Pada Gambar 10.1 terlihat terdapat N buah lilitan loop yang dapat
oleh turbin maka akan terjadi perubahan fluks magnetik terhadap waktu
Untuk N buah lilitan loop maka terbentuk GGL induksi pada loop sebesar:
= ..N
dB
dt
P=Ijj=
(N B A!)2
oleh air terjun atau turbin uap yang bahan bakarnya berasal dari bahan
baker fosil atau dari reaktor nuklir. Untuk menghasilkan daya pada
Torsi ini akan memberikan daya mekanik untuk menggerakkan loop sebesar:
=NIA=
N2 A2 B !
R
sin !t: (10.6)
Pm =
N2 A2 B !
sin !t
B ! sin !t
(N AB !)2
Besarnya daya mekanik ini ekivalen dengan besarnya daya listrik output
50
Generator DC
AC, kecuali pada kontak loop dibuat sebuah cincin terpisah yang
disebut komutator.
yang sama terhadap waktu. Seperti terlihat pada Gambar 10.2. kita
dapat memahaminya karena tidak adanya kontak antara cincin komutator
Motor Listrik DC
dapat berputar.
arus.
51
elektron akan melalui kawat searah jarum jam (Gambar 10.3) sehingga
pada kawat akan bekerja gaya magnet. Sesuai aturan tangan kanan,
elektron pada kawat kiri akan mengalami gaya ke atas, sedangkan elektron
pada kawat bagian kiri akan mengalami gaya ke bawah, Resultan gaya ini
Jika rotasi loop kontinu, arah gerak elektron pada loop haruslah berubah
setiap setengah rotasi. Untuk membuat hal ini, loop dihubungkan dengan
komutator. Komutator adalah cincin logam terbelah yang dipasang meyentuh
Tiap setengah putaran maka ujung loop akan menyentuh bagian komutator
satu arah dan inilah yang menjadi prinsip motor listrik sederhana.
3. Statif.
52
6. Benang.
7. Kabel penghubung.
5. Ketika catu daya on, catatlah tegangan dan arus listrik catu daya
53
!!
kecepatan putar !
3. Buatlah grafik antara daya input dan daya output! Serta tentukan
efisiensinya!
tersebut? Jelaskan!
54
11.1 Tujuan
Pemantulan Cahaya
Cahaya sebagai gelombang dapat memantul bila mengenai suatu benda.
1. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang
datar.
55
Pembiasan Cahaya
cahaya terjadi jika cahaya merambat dari suatu medium menembus ke me-
56
dium lain yang memiliki kerapatan yang berbeda. Hukum Snellius untuk
pembiasan:
Lensa cembung biasa disebut juga lensa positif atau lensa konvergen atau
lensa konvex. Lensa cembung memiliki ciri tebal di bagian tengah. Sinarsinar
57
Lensa cekung biasa disebut juga lensa negatif atau lensa divergen atau
lensa concave. Lensa cekung memiliki ciri lebih tipis pada bagian tengah.
Sinar-sinar Istimewa pada lensa cekung:
fokus.
utama.
58
Metode Gauss
s0 ; (11.2)
yang mana f adalah fokus cermin, s jarak sumber ke cermin dan s0 jarak
Metode Bessel
jarak antara benda dan layar L yang tetap akan dibentuk 2 bayangan
f=
(L .. X) (L + X)
4L
(11.3)
L2 .. X2
4L
: (11.4)
1. Mistar 30 cm 1 buah
3. Layar 1 buah
59
11 Pemantulan dan Pembiasan
bayangan terang.
bayangan terang.
11.9.
60
pada layar 2.
bayangan terang.
61
1 tersebut.
2. Pasang lensa cekung (..) diantara lensa cembung (+) dan layar 1,
3. Ukur dan catat jarak lensa cekung (..) terhadap posisi layar awal
(layar 1) sebagai jarak benda maya –s, serta ukur dan catatlah jarak
62
pengukuran.
4. Jika sebuah cermin cekung memiliki jarak fokus 20 cm, maka jelaskan
63
64
12.1 Tujuan
1. Menentukan panjang gelombang cahaya lampu berdasarkan peristiwa
dari banyak sekali celah yang dibuat dengan alat yang sangat teliti, sehingga
jika kita lihat dengan mata biasa, celah-celah yang sangat bayak
itu tidak akan terlihat. Celah-celah pada kisi tersebut memiliki jarak yang
sama satu sama lain dan jumlah dari celah (grating) biasanya sangat banyak
demikian jika jarak antar celah disimbolkan dengan d dan konstanta kisi
d=
: (12.1)
lain sehingga menimbulkan pola interferensi pada layar seperti pada Gambar
12.2.
d sin = n ; (12.2)
dalam percobaan kita ambil n = 1. Dari persamaan tersebut kita dapat
diketahui.
65
Seperti balok kaca, prisma juga merupakan benda bening yang terbuat dari
memasuki prisma dengan sudut dating tertentu akan dibiaskan dua kali.
Pertama saat memasuki prisma dari udara, kedua saat akan keluar dari
66
dibiaskan menjauhi garis normal. Seperti telah anda ketahui, ini terjadi
karena indeks bias prisma lebih besar dari indeks bias udara.
sudut deviasi
Sudut deviasi adalah sudut yang dibentuk oleh perpanjangan berkas
cahaya dating dan berkas cahaya yang keluar dari prisma seperti terlihat
pada Gambar 12.4. Sudut deviasi minimum, adalah sudut deviasi terkecil
yang bias dihasilkan oleh prisma. Saat terjadi deviasi minimum berlaku
persamaan:
n1 sin
m+
= n2 sin
; (12.3)
sudut deviasi minimum dan adalah sudut pembias prisma. Jika n1 udara
nprisma =
sin
m+
2
sin
: (12.4)
67
Maka dengan mengukur deviasi minimum indeks bias prisma dapat dihitung.
1. Sumber cahaya.
2. Kisi difraksi.
3. Prisma.
4. Layar.
5. Meteran.
6. Penggaris.
2. Nyalakan sumber cahaya dan arahkan pada bagian tengah kisi dan
Gambar 12.2.
terlihat adanya garis terang dan gelap yang paling tajam, ukur dan
catatlah jarak L ini.
68
4. Ukur dan catat X yakni jarak pusat pola terang ke salah satu terang
terang.
layar berupa titik atau bulatan terang lalu tandailah dengan menggunakan
layar.
satu sisi dari prisma maka titik terang tadi sekarang akan bergeser
atau terdeviasi.
terang tadi saat jaraknya paling dekat dengan titik terang awal.
sebagai nilai X.
69
12 Difraksi dan Deviasi Optika
4. Jika diketahui pada percobaan difraksi kisi, bahwa jarak kisi ke layar
L adalah 100 cm, sedangkan jarak titik terang awal ke titik terang
= tan..1 X
: (12.5)
persamaan (12.2).
(12.4).
70
Kepustakaan
5. Tipler, P. ”Fisika Untuk Sains dan Teknik Jilid II” Erlangga (Terjemahan).
71
nano.warnano di 06.57
Berbagi
Posting Komentar
Beranda
Mengenai Saya
Foto saya
nano.warnano