DISUSUN OLEH :
NAMA NIM
NAMA NIM
NAMA NIM
NAMA NIM
NAMA NIM
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yaitu Allah SWT,
atas rahmat dan karunia-Nya yang telah memberi berkat, anugrah, serta karunia yang
melimpah sehingga Laporan Praktikum Metalurgi Fisik dapat diselesaikan dengan baik
untuk memenuhi praktikum metalurgi fisik.
Penulisan laporan praktikum metalurgi fisik bertujuan untuk menunjang mahasiswa
dalam kegiatan praktikum mata kuliah metalurgi fisik. Melalui praktikum metalurgi fisik
mahasiswa dapat lebih memahami ilmu yang didapat dan mengerti tentang cara
pengoprasian pengujian tarik, pengujian impact dan pengujian kekerasan.
Dalam pembuatan laporan praktikum metalurgi fisik ini, penluis mengucapakan
terima kasih kepada dosen pembimbing dan dosen asisten yang telah memberi saran dan
membantu kami dalam menyelesaikan laporan praktikum. Dan kepada semua pihak yang
telah memberikan dorongan semangat yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu,
sehingga dapat terselesaikannya laporan ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan praktikum ini, baik
dalam penyusunan maupun tata penulisan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun agar dapat menyempurnakan laporan praktikum yang akan
dibuat pada masa mendatang. Semoga apa yang disampaikan oleh penulis dapat
bermanfaat bagi penulis maupun orang-orang sekitar dan sebagai panduan untuk praktikum
yang akan datang sehingga dapat dijadikan referensi sekaligus acuan bagi Mahasiswa
Teknik Mesin UPN “Veteran” Jakarta.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pengujian Tarik ………………………………………. 1
Gambar 3.2 Patahan uji impack …………………………………… 14
BAB I
PENDAHULUAN
DASAR TEORI
Beban yang bekerja pada specimen serta perubahan panjang yang terjadi
akibat beban itu semua dicatat pada suatu diagram. Dimana diagram tersebut
dinamakan diagram tegangan regangan.
Dengan menggunakan diagram kita bisa meneliti apa yang terjadi apabila
batang uji tersebut diregangkan secara berangsur-angsur dari uji tarik suatu
material.
L1 − LO
s= LO x 100%
Dimana:
= Regangan (%)
P
S
B
VB
VA
mengulur P
o E o L
Diagram Tegangan-Regangan Diagram perpanjangan terhadap beban
Pada awalnya dari titik 0 sampai dititik P berupa panjang yang elastic,
dimana perpanjangan berbanding lurus dengan beban. Pada pembebanan tertentu
dititik P garis mulai melengkung dan masih terjadi deformasi elastic. Apabila
beban dinaikan lagi sampai titik VB maka akan terjadi deformasi plastis dan
permanen yang cukup kuat, gejala ini disebut mulur atau mengulur. Karena
terjadi proses mengulur maka beban akan turun sampai titik VA setelah
melampaui fasa penguluran, benda akan bertambah sampai harga maksimum
dititik S disertai deformasi yang permanen. Dari grafik dapat dihasilkan atau
menunjukan adanya deformasi elastic dan deformasi permanen.
Pada kondisi material ulet dapat mengalami patah getas dengan deformasi
plastis yang sangat kecil, fenomena ini terjadi jika:
1. Temperatur rendah
3. Tarikan
I
ulet
I=
A
getas hasil k
uji impact
T
gambar nilai impact dipengaruhi temperatur
Karena temperature dapat mempengaruhi material uji maka dalam
melakukan pengujian, sebaiknya dilakukan pada suhu antara 20 o sampai 22o. Alat
yang digunakan adalah charpy test. Ada dua jenis batang uji standar yang
digunakan, yaitu tarikan berbentuk V dan U. Dalam pengujian ini menggunakan
tarikan berbentuk V. Bentuk material yang digunakan tarik berbentuk V karena
dapat melokalisir energy patahan.
Dimana:
136o+-
5o
d1 d2
Agar diperoleh nilai kekerasan yang cermat, sebaiknya harus diambil nilai
rata-rata dari pengujian sekurang-kurangnya tiga kali penekanan yang
berdekatan. Uji Vickers sama halnya dengan pengujian lain, harus dilakukan
pada suhu antara 18o sampai 28o, dan permukaan benda yang akan diuji juga
harus diamplas sampai licin atau mengkilap dan juga harus dijaga supaya tidak
terjadi perubahan struktur oleh pengerjaan tersebut. Selain itu, bidang penopang
harus rata. Sehingga terletak rapat pada benda uji dan garis kerja penekanan juga
harus tegak lurus dengan bidang uji.
Setelah penekanan pada alat Vickers selesai, maka specimen dapat dilihat
hasil penekanan dengan mikroskop. Dengan pembesaran yang dikehendaki, baik
50x, 100x, 200x, 500x dan akan didapat diagonal atau diameter penekakan dari
penetrator yang berupa bujur sangkar.
Keuntungan pada pengujian Vickers adalah:
3.Tonjolan materi yang terjadi disudut-sudut adalah yang paling sedikit, oleh
karena itu garis windu penekanan dapat diukur dengan seksama.
1. Lingkup
1. Lingkup
2. Bahan uji
C. Standar Pengujian Kekerasan
1. Lingkup
METODOLOGI
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan kali ini adalah sebagai
berikut:
1. Hardness Tester
4. Spesimen
7. Indentor
2. Mengukur dimensi benda uji, dimensi yang dihitung berupa panjang mula-
mula dan diameter benda uji tersebut.
4. Cekam batang uji pada kedua penjepit dan kencangkan dengan keras.
6. Klik “test” pada Gotech testing machine software untuk memulai pengujian.
7. Lihat proses uji tarik pada monitor dan akan terlihat grafik hubungan antara
dan
8. Print hasil pengujian yang berupa diagram.
9. Lepas batang uji tersebut lalu ukur panjang akhir benda uji tersebut.
11. Periksa jarum penunjuk angka, jika godam kapak menggantung bebas.
13. Tekan jarum penunjuk angka sampai menunjuk angka 300 kgf.
14. Tempatkan batang uji pada penampang, bila perlu stel kedua penampang.
15. Tekan kedua tangkai secara bersamaan untuk melepas kapak agar berayun
kebawah.
16. Tekan tuas rem guna menghentikan godam kapak.
18. Persiapkan material yang akan diuji, mulai dari proses pemotongan,
pengamplasan dan spesimen
21. Letakkan specimen pada meja uji dan naikkan sampai mendekati
penekanan, yaitu antara 0,2-0,5 mm
b. Hitung strip garis vertical mulai dari tepi paling kiri sampai tepi
paling kanan
Aplikasi metode Brinell dan rockwell pada dunia kerja adalah untuk
mengetahui kekuatan suatu material yang digunakan untuk membangun suatu
konstruksi atau industri logam didunia, karena uji kekerasan ini adalah salah
satu hal yang sangat penting untuk membuat hidup manusia lebih aman dan
nyaman serta efisien karena alat-alat, teknologi, transportasi dan lain-lain
yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal –hal yang
mempengaruhi terjadinya fatik (kelelahan pada material) :
1. Penyelesaian permukaan
Pengaruh frekuensi siklus tegangan terhadap umur fatik untuk berbagai jenis
logam umumnya tidak ada, meskipun penurunan frekuensi biasanya
menurunkan umur fatik. Efek ini bertambah bila temperatur uji fatik kita
naikkan bila umur fatik cenderung bergantung pada waktu uji seluruhnya
dan tidak pada jumlah siklus.
4. Lingkungan .
Fatik yang terjadi didalam lingkungan korosif biasanya disebut fatik
korosi. Telah diketahui bahwa kikisan korosi oleh media cair dapat
menimbulkan lubang – lubang etsa yang bersifat sebaga tekuk. Akan
tetapi bila mana serangan korosi terjadi secara serentak bersamaan
dengan pembebanan fatik efek perusakan jauh lebih besar dibandingkan
dari efek tekuk semata.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Faisol, 2013. “Laporan uji kekerasan bab pendahuluan”. Dapat di unduh di
http://faisolafnan.blogspot.com/2013/04/laporan-uji-kekerasan-bab-i-
pendahuluan.html.Diakses pada tanggal 17 Juni 2015 pukul 14.00 WIB
Zuchry , 2012,. “Mekanika Teknik, Universitas Tadulako, Palu”. Dapat diunduh di http://
eprints.undip.ac.id/38886/1/Alat_Uji_Impak_Charpy.pdf. Diakses pada tanggal 18
juni 2015, pukul 16.00 WIB.
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pengujian Tarik