Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM UJI TARIK DAN UJI IMPACT

Laporan Praktikum

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Material Teknik Lanjut semester 3
dengan dosen pengempu mata kuliah Prof.Dr.H.R. Aam Hamdani, MT. dan Drs. Yusep
Sukrawan, MT.

oleh :
IMAM ADIN SAPUTRA (2201344)

FAIQ ICKSAN FAUZIAH (2200999)

KENNY RISKI ICHSANI SARAGIH (2202034)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2023
DAFTAR ISI
LAPORAN PRAKTIKUM UJI TARIK DAN UJI IMPACT..........................................................1
BAB I......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................................................3
1. Latar Belakang...............................................................................................................................3
2. Tujuan Praktikum...........................................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................................4
KAJIAN PUSTAKA...................................................................................................................................4
1. Uji Tarik..........................................................................................................................................4
2. Uji Impact......................................................................................................................................6
BAB III....................................................................................................................................................7
DATA PERCOBAAN.................................................................................................................................7
A. Data Pengujian Uji Tarik................................................................................................................7
B. Grafik Hasil Pengujian Uji Tarik......................................................................................................8
C. Data Hasil Uji Impak.......................................................................................................................8
BAB IV....................................................................................................................................................9
ANALISA DATA.......................................................................................................................................9
1. Spesimen benda uji tarik...............................................................................................................9
2. Data grafik hasil uji tarik................................................................................................................9
3. Analisis Perhitungan Hasil Uji Tarik..............................................................................................10
4. Analisis Perhitungan Hasil Uji Impak............................................................................................11
BAB V...................................................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................................................12
1. Kesimpulan..............................................................................................................................12
2. Saran........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Suatu logam mempunyai sifat-sifat tertentu yang dibedakan atas sifat fisik, mekanik,
thermal, dan korosif. Salah satu yang penting dari sifat tersebut adalah sifat mekanik. Sifat
mekanis terdiri dari keuletan, kekerasan, kekuatan, dan ketangguhan. Sifat mekanis
merupakan salah satu acuan untuk melakukan proses selanjutnya terhadap suatu
material.Terdapat ada beberapa metode pengujian untuk mengetahui sifat mekanik logam,
diantaranya yaitu uji tarik (tensile test) dan uji impak. Uji Tarik sendiri memfokuskan untuk
mengetahui sifat-sifat mekanis dari suatu logam, khususnya kekuatan elastisitas, kekerasan,
modulus elastic dan ketangguhan suatu logam. Sedangkan uji impak terfokus untuk
mengetahui keuletan dan kegetasan yang terpengaruh dari beberapa hal, seperti beban kejut,
tekikan, suhu dan lain-lain.

Kedua pengujian tersebut sangatlah berguna bagi para engineer untuk melengkapi sebuah
informasi rancangan dasar kekuatan suatu bahan dan sebagai data spesifikasi bahan yang
akan di gunakan. dengan mengetahui sifat suatu material melalui pengujian, maka dapat
meminimalisir resiko kegagalan fungsi dari produk yang diciptakan dari material tersebut.

2. Tujuan Praktikum

Tujuan yang diharapkan setelah mahasiswa melakukan pengujian tarik dan pengujian
impact, diantaranya adalah.

1. Mahasiswa dapat mengetahui prosedur pengujian tarik dan impact dengan benar.

2. Mahasiswa dapat mengamati fenomena – fenomena yang terjadi pada saat


pengujian tarik dan impact.

3. Mahasiswa dapat menganalisa grafik hasil uji tarik

4. Mahasiswa dapat mengolah data hasil uji tarik dan uji impact

5. Mahasiswa dapat mengetahui kekuatan bahan logam melalui hasil dari data pengujian uji
tarik dan uji impak
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1. Uji Tarik

Uji tarik adalah pemberian gaya atau tegangan tarik kepada material dengan maksud untuk
mengetahui atau mendeteksi kekuatan dari suatu material. Tegangan tarik yang digunakan adalah
tegangan aktual eksternal atau perpanjangan sumbu benda uji. Uji tarik dilakuan dengan cara
penarikan uji dengan gaya tarik secara terus menerus, sehingga bahan (perpajangannya) terus
menerus meningkat dan teratur sampai putus, dengan tujuan menentukan nilai tarik. Hasil yang
didapatkan dari pengujian tarik sangat penting untuk rekayasa teknik dan desain produk karena
mengahasilkan data kekuatan material. Pengujian uji tarik digunakan untuk mengukur ketahanan
suatu material terhadap gaya statis yang diberikan secara lambat.

Sampel atau benda uji dengan ukuran dan bentuk tertentu ditarik dengan beban secara
kontinyu sambil diukur pertambahan panjangnya. Data yang didapat berupa perubahan panjang
dan perubahan beban yang selanjutnya ditampilkan dalam bentuk grafik tegangan-regangan,
sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar 1.1.

Gambar 1.1. Gambar singkat uji tarik dan datanya


American Society for Testing Material (ASTM) adalah standar umum untuk pengujian uji
tarik. ASTM E biasa digunakan untuk spesimen logam dengan panjang gage length yang 4 kali
diameter specimen dan memiliki bentuk silindris dengan ukuran seperti gambar di bawah

Gambar 1.2 Dimensi spesimen uji tarik (JIS Z2201)

Karakteristik dari permukaan patahan ulet ada 2 jenis yaitu berserabut (fibrous) dan gelap
(dull).begitu juga dengan permukaan patahan getas yang memiliki 2 jenis, yaitu berbutir
(granular) dan terang. Umumnya perpatahan ulet lebih disukai dari pada patahan getas, karena
patahan ulet itu lebih tangguh dan di beri peringatan lebih dahulu sebelum terjadinya kerusakan.
Pengamatan kedua tampilan patahan itu dapat diamati baik dengan mata telanjang
maupun dengan bantuan stereoscan macroscope. Pengamatan lebih detil dimungkinkan dengan
penggunaan SEM (Scanning Electron Microscope).

Gambar 1.3 Mode perpatahan material


2. Uji Impact

Menurut Dieter, George E (1988) uji impak digunakan dalam menentukan kecenderungan
material untuk rapuh atau ulet berdasarkan sifat ketangguhannya. Hasil uji impak juga tidak
dapat membaca secara langsung kondisi perpatahan batang uji, sebab tidak dapat mengukur
komponen gaya-gaya tegangan tiga dimensi yang terjadi pada batang uji. Hasil yang diperoleh
dari pengujian impak ini, juga tidak ada persetujuan secara umum mengenai interpretasi atau
pemanfaatannya.

Dasar pengujian impak ini adalah penyerapan energi potensial dari pendulum beban yang
berayun dari suatu ketinggian tertentu dan menumbuk benda uji sehingga benda uji mengalami
deformasi . Sejumlah uji impak batang uji bertakik dengan berbagai desain telah dilakukan
dalam menentukan perpatahan rapuh pada logam. Metode yang telah menjadi standar untuk uji
impak ini ada 2, yaitu uji impak metode Charpy dan metode Izod. Metode charpy banyak
digunakan di Amerika Serikat, sedangkan metode izod lebih sering digunakan di sebagian besar
dataran Eropa. Batang uji metode charpy memiliki spesifikasi, luas penampang 10 mm x 10 mm,
takik berbentuk V. Proses pembebanan uji impak pada metode charpy dan metode izod dengan
sudut 45 ° , kedalaman takik 2 mm dengan radius pusat 0.25 mm.

Batang uji charpy kemudian diletakkan horizontal pada batang penumpu dan diberi beban
secara tiba-tiba di belakang sisi takik oleh pendulum berat berayun (kecepatan pembebanan ±5
m/s). Batang uji diberi energi untuk melengkung sampai kemudian patah pada laju regangan
yang tinggi hingga orde 10 3 s -1 . Batang uji izod, lebih banyak dipergunakan saat ini, memiliki
luas penampang berbeda dan takik berbentuk v yang lebih dekat pada ujung batang. Dua metode
ini juga memiliki perbedaan pada proses pembebanan. (Dieter, George E., 1988)

Gambar 1.4 Ilustrasi skematis pengujian impact dengan benda uji Charpy dan Izod
BAB III

DATA PERCOBAAN

A. Data Pengujian Uji Tarik

Penguji : Imam Adin Saputra


Faiq Icksan Fauzi
Kenny Riski Ichsani S
NIM : 2201344
2200999
2202034
Instruktur pengujian : Prof.Dr.H. R. Aam Hamdani, MT.
Tanggal pengujian : 30-11-2023
Jenis mesin : Ultimate Tensile Strength
Logam uji : Baja
Diameter spesimen : 10.20 mm
Luas penampang : 81.71 mm2
Base length : 60 mm
Gaya maksimum : 30.80 kn
Tegangan maksimum : 377 N/mm2
Gaya pada titik yield : 30.42 kN
Gaya pada titik yield 0,2 % : 372 N/mm2
Tegangan maksimum / yield point ratio : 1,01
Remanent elongation at fracture :
B. Grafik Hasil Pengujian Uji Tarik

C. Data Hasil Uji Impak


I = Ep = mgh1 - mghf

= mg (h1-hf)
= 72 Joule
BAB IV

ANALISA DATA
Setelah menganalisa data dari grafik hasil uji tarik dan specimen setelah diuji, diperoleh
data – data sebagai berikut.

1. Spesimen benda uji tarik

Diameter awal (∅) : 10 mm

Diameter hasil uji : 6 mm

Panjang awal L0 : 60 mm

Panjang akhir L1 : 68 mm

2. Data grafik hasil uji tarik

A : 81.71 mm2
Gaya Maksimum F maks : 3140 kg

Gaya pada titik yield F yield : 3101 kg

Gaya pada titik patahan F fracture : 2857 kg


3. Analisis Perhitungan Hasil Uji Tarik
4. Analisis Perhitungan Hasil Uji Impak

I = ∆Ep = mgh1 - mghf

= mg (h1-hf)

= 63,2 Joule

Dari hasil pengujian impak tadi, didapatkan kalau material tesebut bisa menahan energi
tumbukan sebesar 63,2 joule. Dalam proses perancangan, nilai ini sangat berguna dalam merancang
poros yang bergerak. Apabila material tersebut menerima beban tumbukan lebih dari 63,2 joule,
material tersebut akan mengalami kerusakan dan patah.
BAB V

PENUTUP

1. Kesimpulan

Setelah melakukan analisa dan perhitungan mengenai hasil pengujian tarik dan pengujian
impact. Saya dapat menyimpulkan beberapa sifat – sifat dari material dan fenomena –
fenomena yang terjadi pada saat pengujian, diantaranya.

a. Tegangan tarik (tensile stress) adalah sifat suatu bahan yang dapat menahan kekuatan
tarik tertentu dan didapat dari hasil perhitungan gaya maksimum dibagi dengan luas awal
penampang material. Pada percobaan di atas nilai tegangan tariknya adalah 38.42 kg/mm 2
dan beban maksimum yang ditahannya adalah 3140 kg. Nilai tersebut sangat penting
untuk digunakan para engineer dalam perancangan mesin, khususnya pada elemen mesin
poros dan konstruksi yang sering mengalami beban tarik.

b. Tegangan luluh (yield stress) adalah sifat suatu material yang akan kembali ke bentuk
semula bila tegangan dihilangkan asalkan tidak melebihi tegangan luluh. Titik luluh (yield
point) adalah titik dimana material akan mengalami deformasi plastis bila diberi tegangan
melewati tegangan luluh. Pada percobaan di atas tegangan luluhnya adalah 37,9 kg/mm 2
dan beban yang dapat ditahannya adalah 3101 kg . Nilai ini sangat penting bagi para
engineer untuk merancang suatu jembatan atau elemen mesin lainnya.

c. sifat suatu material yang didapat dari hasil perhitungan gaya saat patah dibagi dengan luas
akhir penampang. Pada titik ini material akan mengalami patahan setelah terjadinya
pengecilan penampang terlebih dahulu biasa disebut dengan tegangan patahan (fracture
stress)

d. Tegangan maksimum (ultimate stress) adalah titik dimana mulai terjadinya necking
(pengecilan penampang), pada saat terjadinya necking beban akan turun disebabkan
karena untuk mematahkan material yang sudah mengalami pengecilan penampang tidak
diperlukan gaya yang tinggi lagi.

e. Elongation merupakan perpanjangan yang terjadi pada saat material diberi tegangan dan
mengalami deformasi plastis. Perpanjangan juga merupakan penambahan panjang ukur
setelah perpatahan terhadap panjang awalnya. Pada dasarnya, semakin tinggi tegangan
luluh suatu material , maka pertambahan panjang akan semakin besar.
f. Modulus elastisitas merupakan ukuran untuk melihat keelastisitasan suatu material.
Semakin besar harga modulus ini, maka semakin kecil regangan elastis yang terjadi pada
suatu tingkat pembebanan tertentu, atau dapat dikatakan material tersebut semakin kaku.
Sebuah material baja mempunyai harga E= 38,42 kg/mm 2.Pada percobaan di atas, harga
Modulus Elastisitasnya adalah 28,872 N/mm 2 . Nilai tersebut sangat jauh dengan harga
Modulus Elastisitas baja yang standar, hal ini terjadi oleh beberapa faktor, diantaranya
adalah pengukuran spesimen uji yang keliru. Nilai yang sangat melenceng jauh ini juga
disebabkan nilai percobaan yang salah dikarenakan pada saat percobaan letak patahan di
luar batasan spesimen yang diberi tanda pada saat praktikum. Akibatnya pengukuran
pertambahan panjang tidak akurat.

g. Fenomena – fenomena yang terjadi pada saat pengujian uji tarik diantaranya adalah
necking, pertambahan panjang, sampai benda itu putus.

h. Sifat – sifat dan perhitungan yang telah diketahui sangat penting bagi para engineer dalam
melakukan perancangan.

i. Pada pengujian impact, nilai yang didapatkan sangat berguna untuk perancangan elemen
mesin yang bergerak, diantaranya poros pada motor, dan lainnya.

2. Saran

Selalu melakukan persiapan yang matang sebelum melakukan praktik, lebih terbuka dan
mempertimbangkan variable eksternal yang mungkin akan mempengaruhi hasil dari uji Tarik
tersebut, harus selalu patuh pada peraturan di dalam lab K3, serta harus lebih teliti saat
melakukan pengujian karena ketelitian sangat mempengaruhi hasil pengujian, serta harus selalu
patuh pada regulasi dan prosedur uji, setelah melakukan praktik harus selalu melakukan
pemeriksaan dan membersihkan Kembali alat uji,
DAFTAR PUSTAKA

Singer, Ferdinand L. Etc. 1985. Kekuatan Bahan (Strength of Materials). Erlangga : Jakarta.

William D. Callister Jr. John Wiley&Sons. 2004. Material Science and Engineering: An
Introduction.

Anda mungkin juga menyukai