Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL

MODUL A METALOGRAFI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Uji Material pada
Program Studi S-1 Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Singaperbangsa Karawang Semester Genap
Tahun Akademik 2023/2024

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 8 DARI KELOMPOK KECIL 1
PISKY AWAN SAPUTRA 2210631150095
KEITARO 2210631150042
DAFFA ARI 2210631150067
MAHATHIR 2210631150087

PRODI S1-TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2023
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL
Laporan Praktikum Uji Material ini disusun sebagai tugas akhir dalam
menyelesaikan tugas Mata Kuliah Praktikum Uji Material dan salah satu syarat
lulus mata kuliah Praktikum Uji Material.
Karawang, XX Desember 2023

Menyetujui, Menyetujui,
Asisten Praktikum Asistem Praktikum

Chanisa Mutiara Azhari Candan Tabayyun


NPM. 2110631150011 NPM. 2110631150110

Menyetujui,
Dosen Penanggung Jawab Praktikum

Nanang Burhan, B.Sc., M.T.


NIDN. 0024077009

Menyetujui,
Koordinator Program Studi

Rizal Hanifi, S.T.,M.T.


NIDN. 0425077201
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas praktikum
yang berjudul “Laporan Praktikum Uji Material Modul A Metalografi” ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Praktikum Uji Material. Selain itu, laporan ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan mengenai Uji Tarik pada Material bagi para
pembaca dan juga bagi kami para penulis. Kami mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Rizal Hanafi, S.T., M.T. selaku kaprodi S-1 Teknik Mesin Universitas
Singaperbangsa Karawang.
2. Bapak Nanang Burhan, B.Sc., M.T. sebagai Dosen Pengampu mata kuliah
Praktikum Uji Material.
3. Kepada Teman-teman dan beberapa sumber internet yang telah membantu
dalam menyusun laporan praktikum ini.
Kemudian, kami juga menyadari bahwasannya tugas yang kami tulis ini
masih jauh dari kata sempurna. Kami memohon maaf jika terdapat kesalahan
dalam penyusunan kata, Bahasa ataupun dalam membuat laporan praktikum ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi
kesempurnaan laporan ini.

Karawang, XX Desember 2023

Kelompok 4
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL..................2

KATA PENGANTAR.......................................................................................................3

DAFTAR ISI.....................................................................................................................4

DAFTAR GAMBAR........................................................................................................5

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................7

1.1. Latar Belakang.................................................................................................7

1.2. Rumusan Masalah............................................................................................7

1.3. Tujuan Laporan................................................................................................8

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................9

2.1. Landasan Teori.................................................................................................9

BAB III AlAT DAN BAHAN.........................................................................................13

3.1 Alat dan Bahan...............................................................................................13

BAB IV PROSEDUR PENGUJIAN.............................................................................18

4.1 Prosedur Pelaksanaan Praktikum.................................................................18

BAB V PENGAMATAN HASIL PENGUJIAN...........................................................21

5.1 Foto Struktur Mikro............................................................................................21

BAB VI PEMBAHASAN...............................................................................................24

BAB VII Kesimpulan.....................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................26

LAMPIRAN...................................................................................................................27
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Gambar Sarung tangan...........................................................................13


Gambar 3. 2 Gambar Mesin Cutting............................................................................13
Gambar 3. 3 Gambar mesin mounting.........................................................................14
Gambar 3. 4 Gambar mesin polishing..........................................................................14
Gambar 3. 5 Gambar Resin...........................................................................................15
Gambar 3. 6 Gambar amplas........................................................................................15
Gambar 3. 7 Gambar Kain polishing...........................................................................16
Gambar 3. 8 Gambar Cairan Etsa.................................................................................16
Gambar 3. 9 Gambar Mikroskop..................................................................................17
Gambar 3. 10 Gambar pc atau laptop..........................................................................17
Gambar 4. 1 Proses cutting...........................................................................................18
Gambar 4. 2 Proses mounting.......................................................................................18
Gambar 4. 3 Proses polishing........................................................................................19
Gambar 4. 4 Proses etching...........................................................................................19
Gambar 4. 5 Observasi..................................................................................................19
Gambar 5. 11 Srtuktur mikro 1....................................................................................21
Gambar 5. 12 Struktur mikro 2....................................................................................21
Gambar 5. 13 Gambar struktur Mikro 3.....................................................................22
Gambar 5. 14 Gambar Struktur Mikro 4.....................................................................22
Gambar 5. 15 Gambar Struktur Mikro 5.....................................................................23
DAFTAR TABEL

……………………
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pengetahuan metalografi pada dasarnya adalah mempelajari karakteristik
ataususunan dari suatu logam atau paduan logam dalam hubungannya dengan
suatuanalisis kimia dan metalografi dari suatu logam atau paduan logam.
Biasanya logam tidak memiliki keseluruhan potongan disebabkan oleh
pembawaanheterogen dalam logam.
Terdapat beberapa jenis bahan yang digunakan pada industri-
industri atautujuan-tujuan lain. Dengan beragamnya jenis logam ini, perlu
adanya pengujianuntuk mengetahui struktur dan sifat dari logam tersebut, agar
dapat digunakansesuai kebutuhan. Metalografi adalah ilmu yang mempelajari
struktur mikro suatu logam dan karakteristiknya. Metalografi dapat
mencari struktur mikro suatumaterial dan menghubungkannya dengan
sifat mekanik material tersebut. Metalografi ini menggunakan mikroskop
optic untuk meliat struktur mikromaterial yang diuji.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam Laporan Praktikum
Pengujian Tarik (Tensile Test) ini, yaitu:
1. Bagaimana pengaruh perlakuan panas terhadap struktur mikro dan
fasa pada material yang diuji?
2. Bagaimana cara mempersiapkan spesimen untuk pengujian
metalografi?
3. Bagaimana cara mengamati struktur butir, bentuk, dan ukuran butir
pada material menggunakan metalografi?
4. Bagaimana pengaruh komposisi kimia, topografi, dan dislokasi
terhadap sifat-sifat material?
5. Bagaimana cara menganalisis struktur mikro dan sifat-sifat material
berdasarkan hasil pengujian metalografi?
1.3. Tujuan Laporan
Adapun tujuan dari Laporan Praktikum Metalografi yang dilakukan,
yaitu:
1. Untuk mempelajari pengaruh perlakuan panas terhadap struktur
mikro dan fasa pada material yang diuji.
2. Untuk memahami proses persiapan spesimen untuk pengujian
metalografi.
3. Untuk mengamati dan menganalisis struktur butir, bentuk, dan
ukuran butir pada material menggunakan metalografi.
4. Untuk memahami pengaruh komposisi kimia, topografi, dan
dislokasi terhadap sifat-sifat material.
5. Untuk menganalisis dan mengevaluasi sifat-sifat material
berdasarkan hasil pengujian metalografi.
BAB II
PEMBAHASAN

1.4. Landasan Teori


Metalografi merupakan disiplin ilmu yang mempalajari karakteristik
mikrostruktur dan makrostruktur suatu logam, paduan lgam dan material lainnya
serta hubungannya dengan sifat - sifat material atau biasa juga dikatakan suatu
proses mengukur suatu material bahan secara kualitatif maupun kuantitatif
berdasarkan informasi-informasi yang didapatkan dari material yang diamati.
Dalam ilmu metalurgi struktur mikro merupakan hal yang sangat penting untuk
dipelajari karena struktur mikro sangat berpengaruh pada sifat-sifat mekanik suatu
logam. Struktur mikro yang kecil akan membuat kekerasan logam meningkat dan
juga sebaiknya, struktur mikro yang besar akan membuat logam menjadi ulet atau
kekerasannya menurun. Struktur mikro itu sendiri dipengaruhi oleh komposisi
kimia dari logam tersebut serta yang dialaminya. Metalografi bertujuan
mendapatkan struktur makro dan mikro dari suatu logam sehingga dapat dianalisa
sifat mekanik dari suatu logam tersebut. Pengamatan metalografi dibagi menjadi
dua, yaitu:

1. Metalografi makro

2. Metalografi mikro
Untuk mengamati struktur mikro yang terbentuk pada logam yang diamati
biasanya memakai mikroskop optik. Sebelum benda uji diamati dengan
mikroskop optik, benda uji terebut harus melewati tahap-tahap preparasi.
Tujuannya agar pada sat mengamati benda yang diuji, struktur mikronya terlihat
dengan jelas. Semakin sempurna preparasi benda yang akan diuji, semakin
sempurna gambar yang akan diperoleh

Sebelum dilakukan pengamatan mikrostruktur dengan mikroskop maka


diperlukan preparassi sampel. Tahapan kerja preparasi sampel:
1. Penentuan Wilayah Kerja Sampel
Dalam pemotongan dan pengambilan sampel, perlu diperhatikan wilayahdaerah
kerja sampel
yang akan diamati yang biasanya disebut sebagai bidangorientasi dasar, yaitu:
a. bidang transversal: tegak lurus terhadap arah sumbu deformasi panas bidang
b. planar: sejajar dengan sumbu pengerjaan dan memiliki lua permukaan yang
paling besar dan yang paling sering bersinggungan dengan rol
c. bidang longitudinal: tegak lurus terhadap bidaqng planar dan sejajar dengan
arah pengerjaan.
2. Pemotongan sample
Teknik pemotobgan sampel dapat dilakukan dengan:
a. pematahan: untuk bahan getas dan keras
b. pengguntingan: untuk baja karbon rendah yang tipis dan lunak
c. penggergajian: untuk bahan yang lebih lunak dari 350 HB
d. pemotongan abrasie.electric discharge machining : untuk bahan dengan
konduktivitas baik dimana sampel direndam dalam fluida dielektrik lebih dahulu
sebelumdipotong dengan memasang catu listrik antara elektroda dan sampel

3. Pemasangan sampel (monting) Prosedur mounting dilakukan apabila sampel


terlalu kecil, bentuk tak beraturan, sangat lunak, mudah pecah dan berongga.
Caranya adalah dengan meletakkan sampel ke dalam cetakan mounting, lalu
memasukkan resin yang telah dicampur denga hardener. Larutan mounting harus
memiliki sifat:
a. tak bereaksi dengan sampel
b. kekentalannnya sedang dalam bentuk cair dan bebas udara pada bentuk
padatnya c. adhesi yang baik dengan sampel
d. kekuatan dan tahanan yang sama besar dengan sampele kemampuan susut yang
renda. Permukaan sampel yang akan diuji harus ada di bagian bawah. Setelah
dibiarkan selama 25 menit maka bahan mounting telah siap dan sampel telah siap
dipreparasi dengan langkah berikutnya.
4. Pengamplasan
Pengamplasan bertujuan untuk meratakan dan menghaluskan permukaan sampel
yang akan diamati. Pengamplasan ini dilakukan secara berurutan yaitu dengan
memakai amplas kasar hingga amplas halus (no # tinggi). Pengamplasan kasar
dilakukan dengan menggunakan amplas dengan nomor di bawah 180 #,
sedangkan pengamplasan halus menggunakan amplas dengan nomor lebih tinggi
dari 180 #. Pengamplasan dimulai dengan meletakkan sampel pada kertas amplas
dengan permukaan yang akan diamati bersentuhan langsung dengan bagian kertas
amplas yang kasar, kemudian sampel ditekan dengan gerakan searah. Selama
pengamplasan terjadi gesekan antara permukaan sampel dan kertas amplas yang
memungkinkan terjadinya kenaikan suhu yang dapat mempengaruh
imikrostruktur sampel sehingga diperlukan pendinginan dengan caramengaliri air.
Apabila ingin mengganti arah pengamplasan, sampel diusahakan berada pada
kedudukan tegak lurus terhadap arah mula-mula. Pengamplasan selesai apabila
tidak teramati lagi adanya goresan-goresan pada permukaan sampel, selanjutnya
sampel siap dipoles.
5. Pemolesan
Pemolesan bertujuan untuk lebih menghaluskan dan melicinkan permukaan
sampel yang akan diamati setelah pengamplasan. Seperti halnya pengamplasan,
pemolesan dibagi dua yaitu pemolesan kasar dan halus. Pemolesan kasar
menggunakan abrasive dalamrange 30 – 3 µm, sedangkan pemolesan halus
menggunakan abrasive sekita 1 µm atau di bawahnya. Sebelum pemolesan
dilakukan sampel terlebih dulu di bersihkan dengan air. Pemolesan dimulai
dengan menjalankan mesin poles sambil dialiri air. Sample digerakkan secara
radial dengan bagian permukaan sample yang telah dipoles harus dilihat secara
berkala. Berikut dilakukan pemolesan halus dengan cara yang sama seperti di atas
tetapi dengan mengganti air dengan autosol.
6. Etsa (Etching)
Etsa/etching dilakukan dengan mengikis daerah batas butir sehingga struktur
bahan dapat diamati dengan jelas dengan bantuan mikroskop optik. Zat etsa
bereaksi dengan sampel secara kimia pada laju reaksi yang berbeda tergantung
pada batas butir, kedalaman butir dan komposisi dari sampel. Sampel yang akan
dietsa haruslah bersih dan kering. Selama etsa, permukaan sampel diusahakan
harus selalu erendam dalam etsa. Waktu etsa harus diperkirakan sedemikian
sehingga permukaan sampel yang dietsa tidak sampai gosong karena pengikisan
yang terlalu lama. Oleh karena itu sebelum dietsa, sampel sebaiknya diolesi
alkohol untuk memperlambat reaksi. Pada pengetsaan masing-masing zat etsa
yang digunakan memiliki karakteristik tersendiri sehingga pemilihannya
disesuaikan dengan sampel yang akan diamati. Zat etsa yang umum digunakan
untuk baja ialah nitral dan prical. Setelah reaksi etsa selesai, zat esta dihilangkan
dengan cara mencelukan sampel ke dalam air panas. Seandainya tidak
memungkinkan dapat digunakan air bersuhu ruang dan dilanjutkan dengan
pengeringan dengan alat pengering. Permukaan sampel yang telah dietsa tidak
boeh disentuh untuk mencegah permukaan menjadi kusam. Setelah dietsa, sampel
siap untuk diperiksa dibawah mikroskop.
BAB III
AlAT DAN BAHAN

3.1 Alat dan Bahan

1. Sarung tangan.

Gambar 3. 1 Gambar Sarung tangan

2. Mesin cutting, pada pratikum ini menggunakan mesin Strues Labotom.

Gambar 3. 2 Gambar Mesin Cutting


3. Mesin hot mounting (Mesin pencetak), pada pratikum ini
menggunakan mesin Strues Citopress.

Gambar 3. 3 Gambar mesin mounting

4. Mesin polishing (Mesin poles atau penghalus benda), pada pratikum


ini menggunakan mesin Strues Tegramin.

Gambar 3. 4 Gambar mesin polishing


5. Resin.

Gambar 3. 5 Gambar Resin

6. Kertas amplas dengan nomor grit mulai dari yang paling kasar hingga
halus.

Gambar 3. 6 Gambar amplas


7. Kain poles.

Gambar 5. 7 Gambar Kain polishing

8. Cairan etsa (Nital 6%)

Gambar 5. 8 Gambar Cairan Etsa


9. Mikroskop.

Gambar 3. 9 Gambar Mikroskop

10. Pc atau laptop sebagai monitor untuk mengamati struktur mikro.

Gambar 3. 10 Gambar pc atau laptop


BAB IV
PROSEDUR PENGUJIAN

4.1 Prosedur Pelaksanaan Praktikum


Langkah Kerja:

1. Siapakan sampel baja karbon dan lakukan proses pemotongan sampel.


Sampel dipotong menjadi 2 bagian kecil

Gambar 4. 1 Proses cutting

2. Taruh sampel pada mesin mounting (pencetak) dan tuangkan resin


bubuk kedalam cetakan mesin mounting sebanyak 2 sendok takar. lalu
tunggu 5 menit agar cetakan sampel menjadi bentuk yang sempurna

Gambar 4. 2 Proses mounting


3. meratakan permukaan sampel dengan proses polishing yaitu dengan
cara di amplas menggunakan mesin polishing dan kertas amplas yang
sesuai. setelah itu, lakukan proses polishing dengan kain poles yang
sesuai hingga sampel rata,halus dan bersih.

Gambar 4. 3 Proses polishing

4. Lakukan Proses Etching untuk mengikis permukaan sampel guna


mengungkap batas butir / butir – butir kristal yang nantinya akan di
amati, dengan menggunakan zat etsa dalam batas waktu lamanya yaitu
2 detik dan setelah itu di bilas dengan air lalu di lap bersih
menggunakan tisu

Gambar 4. 4 Proses etching

5. Lakukan pengamatan sampel pada mikroskop untuk mengamati


struktur mikronya.

Gambar 4. 5 Observasi
6. simpan gambar struktur micro pada folder yang sudah disediakan.
7. Selesai
BAB V
PENGAMATAN HASIL PENGUJIAN

5.1 Foto Struktur Mikro

Gambar 5. 11 Srtuktur mikro 1

Gambar 5. 12 Struktur mikro 2


Gambar 5. 13 Gambar struktur Mikro 3

Gambar 5. 14 Gambar Struktur Mikro 4


Gambar 5. 15 Gambar Struktur Mikro 5
BAB VI
PEMBAHASAN

1. Buat grafik banyaknya fraksi setiap fasa (sumbu-y) vs temperatur tempering


(sumbu-x), khusus untuk kelompok 1 dan 6: banyaknya setiap fasa (sumbu-y) vs
media pendingin (sumbu-x). Untuk membuat grafik ini, diperlukan data dari
setiap kelompok kecil.

2. Analisis data dan grafik yang anda buat. Adakah pengaruh temperatur tempering
pada kekuatan dan kekerasan baja?

3. Apa kesimpulan yang bisa ditarik dari pengaruh suhu tempering (untuk
Kelompok 1 dan 6: media pendingin) pada fasa yang terdapat
material baja tersebut?
BAB VII
Kesimpulan

Hasil pengamatan menunjukkan variasi struktur mikro yang terdapat pada


sampel logam baja karbon tersebut. Struktur mikro yang diamati meliputi butir-
butir kristal, ukuran butir, distribusi fase, dan kemungkinan cacat seperti retakan
atau porositas yang dapat mempengaruhi sifat mekanis dan kekuatan material.
Melalui analisis metalografi, dapat ditarik kesimpulan bahwa struktur mikro
berperan penting dalam menentukan sifat fisik dan mekanik dari bahan logam.
Pengamatan terhadap struktur mikro ini memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang sifat-sifat material tersebut, yang dapat digunakan sebagai
dasar untuk pengembangan material yang lebih baik di masa depan.
Dengan demikian, praktikum metalografi ini sangat bermanfaat dalam
pemahaman mengenai hubungan antara struktur mikro dengan sifat mekanik dan
karakteristik material logam, serta sebagai dasar untuk penelitian dan
pengembangan material yang lebih unggul di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Metalografi
https://id.scribd.com/doc/92479468/Bab-II-Metalografi
https://www.detech.co.id/uji-metalografi/
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai