Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“TEKNIK LABORATORIUM”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dari Mata Kuliah Manajemen Laboratorium

Dosen Pengampu
Almubarak,S.Pd.,M.Pd.
Drs. H. Muhammad Kusasi, M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 5:


Fitri Yanti 2010120220020
Sabila Dini Kholisoh 2010120220008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
OKTOBER 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun Judul dari makalah ini
adalah “Teknik Laboratorium” untuk memenuhi tugas dari bapak Drs. H. Muhammad Kusasi,
M.Pd. Pada mata kuliah Manajemen Laboratorium.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen mata kuliah Manajemen Laboratorium yang telah memberikan tugas kepada kami.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Kami jauh dari kata sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena adanya keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik
dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan. Semoga makalah ini dapat berguna
bagi kami, khususnya pihak lain yang berkepentingan sesuai tema.

Banjarmasin, 21 Oktober 2023

Tim Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................ i
Daftar Isi......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan Makalah.................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 3
A. Pengertian teknik laboratorium........................................................................... 3
B. Teknik penggunakan alat dan bahan di laboratorium......................................... 3
C. Teknik percobaan di laboratorium...................................................................... 5
D. Teknik pengelolaan di laboratorium................................................................... 6
BAB III PENUTUP........................................................................................................ 9
A. Kesimpulan......................................................................................................... 9
B. Saran.................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laboratorium merupakan tempat untuk melaksanakan eksperimen, penelitian
maupun pengajaran. Di dalam laboratorium terdapat peralatan untuk praktikum dan juga
bahan-bahan kimia yang dibutuhkan. Bahan kimia merupakan hal yang penting dan
sering digunakan saat praktikum. Bahan kimia ini dapat dikategorikan dalam berbagai
macam kriteria yaitu sifat, bentuk, grade dan tingkat bahayanya. Jadi setiap penggunaan
bahan kimia harus diperlukan persiapan dan digunakan dengan hati-hati. Oleh karena itu,
para praktikan dapat memisahkan, menyimpan dan menginventarisasi bahan kimia
tersebut sesuai jenisnya. Hal ini dimaksudkan agar kecelakaan saat bereksperimen dapat
dihindari dan tercipta keselamatan kerja sehingga tidak menimbulkan potensi bahaya.
Strategi merupakan suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan. Dalam
hal penyimpanan zat dan bahan kimia stategi merupakan rencana yang dilakukan dalam
melakukan penyimpanan bahan dan zat yang benar untuk mengurangi resiko kecelakaan
di laboratorium. Penyimpanan zat dan bahan kimia sering diabaikan bahkan terkadang
dilupakan. Untuk menghindari terabainya kegunaan penyimpanan zat dan bahan kimia
diperlukan strategi penyimpanan yang terperinci dan hati-hati. Tentu saja penting
mengutamakan pertimbangan yang baik untuk penyimpanan bahan-bahan yang
berbahaya, peralatan dan pemakaian zat dan bahan-bahan kimia untuk menjaga
keselamatan kerja di laboratorium (Griffin, 2005).
Adapun peranan laboratorium antara lain sebagai tempat timbulnya berbagai
masalah sekaligus sebagai tempat untuk memecahkan masalah tersebut, sebagai tempat
untuk melatih keterampilan serta kebiasaan menemukan suatu masalah dan sikap teliti,
sebagai tempat yang dapat mendorong semangat peserta didik untuk memperdalam
pengertian dari suatu fakta yang diselidiki atau diamatinya, sebagai tempat untuk melatih
peserta didik bersikap cermat, bersikap sabar dan jujur serta berpikir kritis dan cekatan,
sebagai tempat mengembangkan ilmu pengetahuan (Emha, 2002).
Dari penjelasan di atas, tim penulis ingin membuat sebuah makalah yang berjudul
“Teknik Laboratorium Secara Baik dan Benar” yang bertujuan untuk memberi wawasan
kepada pembaca terkait teknik laboratorium secara baik dan benar
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa masalah penting
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan teknik laboratorium?
2. Apa saja dan bagaimana teknik menggunakan alat dan bahan di laboratorium?
3. Apa saja dan bagaimana teknik percobaan di laboratorium?
4. Apa saja dan bagaimana teknik mengelola laboratorium yang baik dan benar?

C. Tujuan Penulisan Makalah


Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan teknik laboratorium.
2. Mengetahui apa saja dan bagaimana teknik menggunakan alat dan bahan di
laboratorium.
3. Mengetahui apa saja dan bagaimana teknik percobaan di laboratorium.
4. Mengetahui apa saja dan bagaimana teknik mengelola laboratorium yang baik
dan benar.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknik Laboratorium


Laboratorium sering diartikan sebagai suatu ruang atau tempat dilakukannya
percobaan atau penelitian (Tawil, 2016). Laboratorium adalah suatu bangunan yang di
dalamnya dilengkapi dengan peralatan dan bahan-bahan berdasarkan metode keilmuan
tertentu untuk melakukan percobaan ilmiah, penelitian, praktek pembelajaran, kegiatan
pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi bahan tertentu (Surono,2011). Mastika (2014)
juga berpendapat laboratorium adalah tempat aktivitas ilmiah untuk melakukan
percobaan/eksperimen, penelitian/riset, observasi, demonstrasi yang terkait dalam
kegiata belajar-mengajar, juga termasuk dalamnya percobaan ilmiah dalam bidang sains,
IPA/Biologi, kimia, fisika, teknik atau lainnya sesuai kebutuhan bidang studi masing-
masing. Dengan laboratorium diharapkan proses pembelajaran dapat terlaksana
sebagaimana mestinya.
Teknik labarotorium merupakan kiat-kiat mengenai seluk beluk laboratorium.
Sebelum melakukan praktikum di dalam laboratorium diperlukan pengenalan mengenai
beberapa pengetahuan pokok dan teknik-teknik laboratorium ini untuk mencegah
timbulnya bahaya yang ditimbulkan oleh alat dan bahan dalam laboratorium maupun
kesalahan dalam penggunaan peralatan (Tim Kimia Dasar, 2012
Agar seorang analisis mempunyai kemampuan cukup mengenai teknik analisis
dengan menggunakan alat laboratorium atau dengan kata lain dapat melakukan teknik
laboratorium dengan baik maka seorang analis harus mampu menguasai teknik
penggunaan peralatan dasar laboratorium pengujian. Seorang analis harus dapat
menguasai pengoperasian peralatan gelas, peralatan dasar pendukung, peralatan pemanas
dan neraca untuk menimbang. Hampir semua pengujian mutu di laboratorium
menggunakan peralatan dasar pengujian tersebut. Seorang analis yang telah menguasai
teknik pengoperasian peralatan dasar akan dapat bekerja lebih professional. Teknik
pengoperasian dan penanganan peralatan dasar laboratorium merupakan dasar
kemampuan untuk dapat mengoperasikan peralatan canggih(Haryveda,2011).

B. Teknik penggunakan alat dan bahan di laboratorium


Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan di Laboratorium memerlukan
perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang salah
dalam membawa, menggunakan dan menyimpan alat dan bahan di Laboratorium dapat
menyebabkan kerusakan alat dan bahan, terjadinya kecelakaan kerja serta dapat
menimbulkan penyakit. Cara memperlakukan alat dan bahan di Laboratorium secara
tepat dapat menentukan keberhasilan dan kelancaran kegiatan (Purwadi et al., 1981).
Berikut beberapa teknik penggunakan alat dan bahan di laboratorium:
1. Teknik membaca volume pada gelas ukur
Masukkan cairan yang akan diukur lalu tepatkan dengan pipet tetes sampai
skala yang diinginkan. Bagian terpenting dalam membaca skala di gelas ukur
tersebut adalah garis singgung skala harus sesuai dengan meniskus cairan.
Meniskus adalah garis lengkung permukaan cairan yang disebabkan adanya
gaya kohesi atau adhesi zat cair dengan gelas ukur.

2. Teknik menggunakan buret


Sebelum digunakan, buret harus dibilas dengan larutan yang akan
digunakan. Cara mengisinya :
a. Kran ditutup kemudian larutan dimasukkan dari bagian atas menggunakan
corong gelas.
b. Jangan mengisi buret dengan posisi bagian atasnya lebih tinggi dari mata
kita. Turunkan buret dan statifnya ke lantai agar jika ada larutan yang
tumpah dari corong tidak terpercik ke mata.
c. Jangan sampai ada gelembung yang tertinggal di bagian bawah buret. Jika
sudah tidak ada gelembung, tutup kran.
d. Selanjutnya isi buret hingga melebihi skala nol, lalu buka kran sedikit untuk
mengatur cairan agar tepat pada skala nol.

3. Teknik menggunakan neraca analitik


a. Nolkan terlebih dulu neraca tersebut
b. Letakkan zat yang akan ditimbang pada bagian timbangan
c. Baca nilai yang tertera pada layar monitor neraca
d. Setelah digunakan, nolkan kembali neraca tersebut
e. Cara menghirup bau zat
Yang perlu diingat jangan pernah menghirup gas atau uap senyawa secara
langsung. Gunakan tangan dengan mengibaskan bau sedikit sampel gas ke
hidung (Ruhiyat, 2010).
4. Teknik memasukkan tabung/pipa ke dalam penutup karet
a. Tabung/pipa gelas dan lubang penutup karet dibasahi dengan air atau
gliserol
b. Tabung gelas dipegang kira-kira 2-3 cm dari penutup karet dengan
digunakannya handuk/serbet
c. Tabung/pipa gelas diputar dan didorong perlahan secara hati-hati ke dalam
penutup karet
d. Sisa gliserol pada tabung /pipa gelas atau rubber stopper dicuci dengan air
dan dikeringkan

5. Teknik menggunakan mikropipet atau mikroskala


a. Atur skala pengambilan cairan yang diingnkan dengan cara knop pengatur
skala nya diputar
b. Tombol yang berada dibagian atas mikropipet ditekan untuk memasukkan
cairan
c. Setelah cairan yang diinginkan terambil, cairan dipindahkan ke wadah lain
dengan cara menekan tombol lain yang ada di samping tombol pengambil
cairan tadi

C. Teknik percobaan di laboratorium


1. Teknik memanaskan cairan
Harus memperhatikan kemungkinan terjadinya bumping (meloncatnya cairan
akibat peningkatan suhu drastis). Cara mencegahnya dengan menambahkan batu
didih ke dalam gelas kimia.
a. Pemanasan cairan dalam tabung reaksi
1) Jangan sampai mengarahkan mulut tabung reaksi kepada praktikan baik diri
sendiri maupun orang lain.
2) Jepit tabung reaksi pada bagian dekat dengan mulut tabung
3) Posisi tabung ketika memanaskan cairan agak miring, aduk dan sesekali
dikocok
4) Pengocokan terus dilakukan sesaat setelah pemanasan.
b. Pemanasan cairan dalam gelas kimia dan labu Erlenmeyer
Bagian bawah dapat kontak langsung dengan api sambil cairannya digoyangkan
perlahan, sesekali diangkat bila mendidih.

2. Teknik mempersiapkan larutan


a. Digunakan tabung volumetric untuk membuat suatu larutan
b. Air/larutan dengan konsentrasi yang lebih rendah dimasukkan ke dalam tabung
volumetric sampai 1/3 atau ½ dari tanda
c. Ditambahkan bahan solid yang akan dilarutkan ke dalam tabung volumetric
secara perlahan
d. Air ditambahkan sampai batas kalibrasi yang diinginkan, lalu ditutup dan
digoyang perlahan

3. Teknik menimbang
a. Digunakan kertas alas, beaker, gelas arloji atau alas lainnya saat menimbang
b. Bahan tidak dijatuhkan/ditumpahkan langsung pada pan timbangan, dibersihkan
jika terjadi
c. Neraca terutama piring neraca dibersihkan dari sisa bahan
d. Timbangan dikalibrasi sesuai prosedur
e. Bahan yang akan ditimbang dimasukkan ke dalam wadah atau tempat yang
diletakkan pada piring neraca
f. Dicatat akurasi yang diinginkan
g. Kembalikan timbangan ke posisi nol jika sudah selesai digunakan
h. Timbangan dan tempat yang ada disekitarnya dibersihkan dari percikan atau
tumpahan bahan kimia

4. Teknik mengukur volume


a. Menggunakan gelas ukur
1) Digunakan gelas ukur yang sesuai dengan volume bahan yang akan diukur
2) Skala pada gelas ukur dibaca
3) Bahan diisikan ke dalam gelas ukur
4) Skala dibaca dengan pandangan mata lurus
5) Dituang isinya ke wadah lain jika sudah didapat volume bahan yang
diinginkan
6) Gelas ukur dibersihkan setelah digunakan
b. Menggunakan pipet ukur
1) Pipet ukur dipilih sesuai dengan volume yang diinginkan
2) Bulb diletakkan pada ujung pipet
3) Sisi bertuliskan A ditekan untuk memompa udara keluar dari balon
4) Dimasukkan pipet ke dalam botol/wadah larutan yang akan diambil
5) Sisi yang bertuliskan S ditekan perlahan
6) Penekanan S dilepas saat larutan sampai pada skala yang diinginkan, jika
berlebih dpat dikeluarkan dengan cara sisi E ditekan
7) Ujung pipet yang telah berisi larutan dpindahkan pada wadah yang ingin
diisi, ditempelkan tip pipet dan sisi E ditekan perlahan
8) Pipet dibersihkan setelah digunakan

5. Teknik mengambil dan menuangkan bahan


a. Teknik 1
1) Botol bahan dipegang dengan label dibawah telapak tangan
2) Botol dimiringkan sehingga sedikit bahan masuk ke dalam tutup botol, lalu
tutup botol dikeluarkan dengan hati-hati
3) Tutup botol diketuk dengan telunjuk batang prnsil bahan pada tutup jatuh
pada tempat yang diinginkan
b. Teknik 2
1) Bahan diambil dengan spatula atau sendok yang sesuai dengan tutup botol
dijepit diantara jari tangan
2) Spatula/sendok diketuk pelan dengan telunjuk sehingga bahan jatuh ke
tempat yang diinginkan

6. Teknik mengambil dan menuangkan bahan cair


a. Label pada bahan dibaca dengan teliti
b. Botol dipegang sedemikian rupa sehingga label botol terletak pada telapak
tangan
c. Tutup botol dibasahi dengan bahan di dalam botol dengan cara botol
dimiringkan
d. Tutup botol dijepit diantara jari jika akan menuangkan
e. Bahan cair dituang dengan bantuan batang pengaduk
7. Teknik membaui suatu bahan
a. Bahan ditempatkan agak jauh dari hodung kira-kira 20-30 cm
b. Tangan dikibaskan di atas tempat zat sehingga bahan tersebut dapat dibaui

8. Teknik melarutkan dan mengocok


a. Bahan pengaduk dicelupkan ke dalam bahan yang akan dilarutkan , kemudian
bahan pengaduk digerakkan dengan gerakkan memutar
b. Bila bahan di dalam tabung reaksi, tabung reaksi ditutup dengan ibu jari ,
kemudian digerakkna ke depan belakang dengan hati-hati

9. Teknik memanaskan dan menguap


a. Di dalam tabung reaksi
1) Bunsen tau pemanas lain dinyalakan dengan baik
2) Tabung reaksi dijepit dengan penjepit
3) Tabung reaksi dipanaskan di atas nyala api, tabung dihadapkan kea rah yang
berlawanan dengan muka kita, tabung digerak-gerakkan selama pemanasan
b. Di dalam gelas kimia
1) Gelas kmia diletakkan di atas kawat kasa berasbes
2) Batang pengaduk atau lat bantu didih dimasukkan untuk meratakan panas
3) Nyala api diarahkn tepat kea rah batang pengaduk

10. Teknik menyaring


a. Digunakan kertas saring yang sesuai denganyang diinginkan
b. Kertas saring dibentuk sehingga sesuai dengan ukuran corong
c. Kertas saring ditempatkan pada corong, dan dibasahi dengan air suling
d. Corong dipasang pada statif dan dimasukkan ke dalam tempat penampungan
filtrate
e. Campuran yang akan disaring dituangkan ke atas corong

11. Teknik pemisahan bahan padat dan cairan


a. Pemisahan dengan meyaring digambarkan oleh teknik 12
b. Dengan cara decantee. Cairan sidat terpisah dari padatannya dalam tabun yang
sama, tabung dimiringkan dan cairan dimasukkan ke wadah lai
c. Filtrasi gravitasi dilakukan dengan teknik 11. Ujung corong menyentuh dasar
wadah, cairan dibiarkan mengalir melaui filter pada corong sampai semua cairan
melalui filter
d. Penyemprotan dilakukan dengan campuran colvent dengan otol pencuci
e. Filter vakum dapat dilakukan dengan digunakannya corong Buchner, corong
Buchner dihubungkan dengan tabung aspirator yang telah ditutup, dihubungkan
dengan keran air dan air dibiarkan mengalir, campuran yang akan difilter
dimasukkan ke dalam corong Buchner
f. Centrifuge digunakan untuk membentuk presipitasi dari campuran

D. Teknik pengelolaan di laboratorium


1. Teknik membersihkan peralatan gelas (glassware)
a. Semua alat dibersihkan dengan sabun dan air bersih
b. Dihilangkan kotoran kasarnya
c. Jika di dalam alat berisis larutan pekat, isinya dibuang dahulu sambil diencerkan
dengan air dan dibuang pada saluran pembuangan limbah
d. Digunakan sikat yang sesuai dengan ukuran jika diperlukan, jangan sampai
terdapat goresan
e. Tabung, pipet, buret atau tabung lainnya diputar saat dibilas
f. Alat dibilas minimal 2 kali dengan air dan terakhir dengan air suling jika ada
g. Air suling disemprotkan perlahan ke seluruh permukaan bagian dalam alat
h. Alat yang bersih diletakkan pada meja atau rak pengering lalu disimpan untuk
terhindar dari debu
i. Teknik pembersihan alat yang lain ialah digunakannya Bunsen
j. Bunsen dinyalakan dan didekatkan pada bagian bawah alat gelas yang akan
dikeringkan dan diputar
k. Gerakan berputar ini terus dilakukan sampai ke bagian atas alat gelas hingga air
menguap

2. Teknik penanganan bahan kimia


a. Label pada botol atau kemasan dibaca sebelum membuka kemasannya
b. Dihindari penggunaan yang berlebihan dari reagen
c. Bahan kmia tidak dicium, dipegang atau dirasakan jika tidak ada spesifikasi dari
petunjuknya
d. Segera dibersihkan dengan air jika terkena bahan kimia

3. Teknik membuang limbah bahan kimia


a. Limbah kmia dibuang sesuai dengan petunjuk dalam prosedur eksperimen atau
instruktur
b. Larutan yang pekat harus diencerkan terlebih dahulu sebelum dibuang
c. Label kemasan selalu dicek ulang sebelum dibuang
d. Limbah harus dibuang dengan benar, jelas dan mudah dilihat

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam teknik laboratorium, diperlukannya pengelolaan laboratorium yang baik dna
benar. Pengelolaan Laboratorium adalah usaha untuk mengelola laboratorium
berdasarkan konsep manajemen baku. Pengelolaan laboratorium yang baik tergantung
beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Beberapa peralatan
laboratorium yang canggih dengan staf yang professional dan terampil tidak serta merta
dapat beroperasi dengan baik. Oleh karena itu pengelolaan laboratorium adalah suatu
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan atau aktivitas laboratorium sehari-hari
dan sangat berkaitan erat dengan alat-alat, bahan serta limbah yang dihasilkan dan
penanganannya.

B. Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga bermanfaat dan menambah wawasan
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas dimengerti, kami sangat mengharapkan
saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah yang kami buat ini agar
kedepannya bisa menjadi lebih baik lagi. Sekian penutup dari kami semoga dapat
diterima dan kami ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA
Emha, H. (2002). Pedoman Penggunaan Laboratorium Sekolah. PT Remaja Roesda Karya:
Bandung.

Griffin, Brian. (2005). Laboratory Design Guide Third Edition. Elsevier: Great Britain.

Mastika, N., Adnyana, P., dan Setiawan, G. N. A. (2014). Analisis Standarisasi Laboratorium
Biologi Dalam Proses Pembelajaran Di SMA Negeri Kota Denpasar. Jurnal Program
Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 4(1), 1-10.

Surono. (2011). Peran Laboratorium Terakreditasi. (online) . (http://


www.mbrio-food.com/article6.htm) Diakses tanggal 21 Oktober 2023.

Tawil & Liliasari. (2016). Manajemen Laboratorium. Makassar: Badan Penerbit Universitas
Negeri Makassar.

Anda mungkin juga menyukai