Oleh:
Destya Bella Pratiwi
A1D022013
Rombongan 1
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah Teknik Dasar Laboratorium. Selain itu, laporan ini dibuat
bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagaimana manfaat dan kegunaan
dari alat dan bahan pada laboratorium dan mengetahui tentang Standar Operasional
Prosedur (SOP) saat berada dalam laboratorium.
Kemudian saya menyadari bahwa tugas yang saya tulis ini masih jauh
dari kata sempurna, maka kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan
dalam laporan untuk kesempurnaan pada laporan yang saya tulis.
2
DAFTAR ISI
PRAKATA .............................................................................................................................. 2
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
Latar Belakang ................................................................................................................. 4
Tujuan .............................................................................................................................. 5
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................................ 6
METODE PRAKTIKUM ........................................................................................................ 11
Alat dan Bahan ............................................................................................................... 12
Prosedur Kerja ............................................................................................................... 12
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................................. 12
HASIL .............................................................................................................................. 13
Tabel 1.1 alat kategori 1 ............................................................................................ 13
Tabel 1.2 alat kategori 2 ............................................................................................ 14
Tabel 1.3 bahan-bahan pada laboratorium ............................................................... 16
PEMBAHASAN .................................................................................................................... 17
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................................. 21
Kesimpulan .................................................................................................................... 21
Saran .............................................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 22
LAMPIRAN .......................................................................................................................... 23
3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
B. Tujuan
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
6
selalu siap pakai, agar sewaktu-waktu dapat digunakan. Peralatan laboratoium
sebaiknya dikelompokkan berdasarkan penggunaanya. Perawatan alat secara rutin
dapat dilakukan dengan : Sebelum alat digunakan hendaknya diperiksa dulu
kelengkapannya, Harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan, Setelah
selesai dipergunakan semua alat harus dibersihkan kembali dan jangan disimpan
dalam keadaan kotor, Kelengkapan alat tersebut harus dicek terlebih dahulu
sebelum disimpan, Setiap alat yang agak rumit selalu mempunyai buku petunjuk
atau keterangan penggunaan. Maka sebelum alat digunakan hendaknya kita
membaca terlebih dahulu petunjuk penggunaan alat dan petunjuk pemeliharaan
atau perawatannya, Setiap alat baru terlebih dahulu diperiksa atau dibaca buku
petunjuk sebelum digunakan. Dalam penyimpanan dan penataan alat yang perlu
diperhatikan : Jenis bahan dasar penyusun alat tersebut. Dengan diketahuinya
bahan dasar dari suatu alat kita dapat menentukan cara penyimpanannya, Alat
yang terbuat dari logam tentunya harus dipisahkan dari alat yang terbuat dari gelas
atau porselen, Dalam penyimpanan dan penataan alat aspek bobot benda perlu
juga diperhatikan, Janganlah menyimpan alat-alat yang berat di tempat yang lebih
tinggi, agar mudah diambil dan disimpan kembali
Kelompok alat yang digunakan pada mikrobiologi antara lain yaitu
alat-alat kaca, alat-alat instrumen, alat bantu penglihatan dan alat bantu
perhitungan.
1. Alat-alat gelas/kaca
a. Gelas soda (soft glass)
Alat ini bersifat lunak sehingga tidak dapat digunakan untuk sterilisasi
karena mempunyai titik cair yang rendah dan penggunaannya terbatas.
b. Gelas borosilikat (hard glass )
Alat gelas yang digunakan dari borosilikat lebih tahan panas dan relatif
lebih banyak digunakan pada laboratorium. Beberapa alat yang terbuat
dari gelas kaca adalah:
1. Tabung Reaksi
2. Labu Erlenmeyer
3. Gelas ukur
7
4. Mikro Pipet
5. Batang pengaduk
6. Cawan petri
7. Gelas L
8. Gelas beaker
9. Termometer
10. Mortar dan pestle
11. Rubber-bulb
2. Alat-alat instrumen (preparasi)
Beberapa macam alat preparasi yang digunakan pada laboratorium
mikrobiologi:
1. Jarum ose
2. Alat sterilisasi (autoklaf)
3. Bunsen
4. Water bath
5. centrifuge
6. magnettic strirrer
7. shaker
8. pinset
9. Tip
10. vortex
11. inkubator
3. Alat bantu penglihatan dalam penelitian di laboratorium adalah:
1. Mikroskop
4. Alat perhitungan yang digunakan dalam penelitian di laboratorium adalah:
1. Tds meter
2. Timbangan digital
3. Colony counter
4. Spektofometer
8
Setiap bahan mikrobiologi memiliki sifat fisik dan kimia yang berbeda-
beda. Maka, hal-hal harus menjadi diperhatian dalam penyimpanan dan penataan
bahan kimia meliputi aspek pemisahan (segregation), tingkat resiko bahaya
(multiplehazards), pelabelan (labeling), fasilitas penyimpanan (storagefacilities),
wadah sekunder (secondarycontainment), bahan kadaluarsa (outdatechemicals),
inventarisasi (inventory), dan informasi resiko bahaya (hazardinformation). Prinsip
yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan bahan di laboratorium: Aman : bahan
disimpan supaya aman dari pencuri, Mudah dicari : Untuk memudahkan mencari
letak bahan, perlu diberi tanda yaitu dengan menggunakan label pada setiap tempat
penyimpanan bahan (lemari, rak atau laci), Mudah diambil : Penyimpanan bahan
diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan, (Lindawati, 2010)
9
keadaan tertutup rapat jika tidak sedang dipergunakan, Disediakan alat
pelindung diri, pakaian kerja, masker, dan sarung tangan
• Bahan korosif, Syarat penyimpanannya adalah ruangan dingin dan
berventilasi, Wadah tertutup dan beretiket, Dipisahkan dari zat-zat beracun.
Bahan mudah terbakar, bahan ini dibagi menjadi 3 golongan yaitu: Cairan
yang terbakar di bawah temperatur -4 oC, misalnya karbon disulfida (CS2),
eter (C2H50C2H5), benzena (C5H6, aseton (CH3COCH3), Cairan yang
dapat terbakar pada temperatur antara -4 oC - 22oC, misalnya etanol
(C2H50H), methanol (CH30H), Cairan yang dapat terbakar pada temperatur
21oC - 93,5oC, misalnya kerosin (minyak lampu), terpentin, naftalena,
minyak baker. Syarat penyimpanannya adalah temperatur dingin dan
berventilasi, Jauhkan dari sumber api atau panas, terutama loncatan api
listrik dan bara rokok, Tersedia alat pemadam kebakaran
• Bahan mudah meledak, syarat penyimpanan adalah ruangan dingin dan
berventilasi, Jauhkan dari panas dan api, Hindarkan dari gesekan atau
tumbukan mekanis
• Bahan Oksidator, syarat penyimpanannya adalah temperatur ruangan dingin
dan berventilasi, Jauhkan dari sumber api dan panas, termasuk loncatan api
listrik dan bara rokok, Jauhkan dari bahan-bahan cairanmudah terbakar atau
reduktor
• Bahan reaktif terhadap Air, Syarat penyimpanannya adalah temperatur
ruangan dingin, kering, dan berventilasi, Jauh dari sumber nyala api atau
panas, Bangunan kedap air, Disediakan pemadam kebakaran tanpaair (C02,
drypowder)
• Bahan reaktif terhadap Asam, syarat penyimpanannya adalah ruangan
dingin dan berventilasi, Jauhkan dari sumber api, panas, dan asam, Ruangan
penyimpan perlu didesain agar tidak memungkinkan terbentukkantong-
kantong hydrogen, Disediakan alat pelindung diri sepertikacamata, sarung
tangan, pakaian kerja
• Gas bertekanan, syarat penyimpanannya adalah disimpan dalam keadaan
tegak berdiri dan terika, Ruangan dingin dan tidak terkenalangsung sinar
10
matahari, Jauh dari api dan panas, Jauh dari bahan korosif yang dapat
merusak kran dan katub-katub Faktor lain yang perlu dipertimbangkan
dalam proses penyimpanan adalah lamanya waktu penyimpanan untuk zat-
zat tertentu. Seperti dibawah ini adalah bahan-bahan laboratorium yang
biasa digunakan pada praktikum,antara lain:
1. Asam laktat
2. Asam asetat
3. Kloroform
4. Formalin
5. Heptahydrate
6. Yeast extract
7. Glukosa
8. Pepton
11
A. Alat dan Bahan
Pada alat yang digunakan pada saat kegiatan praktikum ini yaitu
pensil,penghapus,kertas,pensil warna,dan penggaris. Serta bahan yang digunakan
pada saat praktikum yaitu dengan bahan yang telah disiapkan oleh aisten laprak
yang terdiri dari 16 alat kategori 1.1 , 11 alat kategori 1.2 dan 8 bahan kategori 1.3
pada laboratorium.
B. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada laboratorium yaitu:
1. Para praktikum menerapkan tentang SOP keselamatan kerja di
laboratorium
2. Bahan dan alat yang telah disediakan diamati fungsi dan cara
penggunaanya
3. Setelah itu praktikan membuat laporan dari pengamatannya dengan
menggambar alat praktikum dan memahami cara penggunaanya
dalam alat tersebut serta kandungan yang ada pada bahan
loratorium.
12
A. HASIL
13
4. Untuk meratakan Gagang gelas
suspensi mikroba dipegang,ujung
yang ada di dalam gelas digunakan
media agar padat. untuk meratakan
mikroba yang ada
di dalan cawan
petri.
5. Untuk Terdapat skala
mengukurlarutan berupa garis dalam
cairan atau tepung suatu ML untuk
dalam suatu volume menjadi patokan
memiliki banyak pada pengukuran
ukuran. volume.
14
5.set timer dengan
waktu yang
diinginkan
6.keluarkan
sample kemudian
tekan off dan cabut
kabel.
2. Alat yang 1.atur lensa okuler
digunakan untuk dan objektif
melihat dan 2.putar diafragma
mengamati benda agar terbuka
atau objek yang 3.arahlan cermin
sangat kecil. pada mikroskop.
4.siapkan priparat
dan jepit dimeja
priparat.
5.atur fokus objek
dengan memutar
mikrometer
6.putar revolver
untuk
mendapatkan
pembesar gambar
yang diinginkan.
3. Untuk mengatur 1.hidupkan
berae suatu benda timbangan dengan
atau zat daeu menggunakan
ukuran besar tombol power
hingga kecil. 2.buka tutup kaca
timbangan
15
3.letakkan zat
yang akan
ditimbang,tunggu
hingga timbnagan
menunjukan angka
stabil
4.matikan
timbangan bila
sudah selesai
menggunakannya.
4. Menghitung 1.hubungkan stop
jumlag kloni kontak dengan
bakteri yang sumber daya listrik
ditumbuhakn pada 2.nyalakan alat
media yang reset jumlah
disimpan dalam perhitungan
cawan petri hingga
menunjukan angka
0
3. letakan cawan
petri yang berisi
koloni yang akan
dihitung diatas
meja yang
dilengkapi skala.
16
1. C6H6O3 Untuk membantu
mengukur pH
sebagai zat
pengasam
B. PEMBAHASAN
17
Beberapa alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi dalam
laboratorium dan dijelaskan juga fungsi serta cara penggunaan dari alat dan bahan
tersebut
Pada tabel 1.1 adalah alat laboratorium kategori pertama. Pada gambar
nomer 1 adalah gambar dari alat laboratorium yang bernama erlenmeyer yang
berfungsi untuk wadah larutan atau bahan kimia cair yang biasanya untuk proses
titrasi (yang biasa digunakan dalam laboratorium untuk menentukan konsentrasi
dan reaktan). Pada saat digunakan erlenmeyer harus dalam keadaan steril kemudian
dapat dijadikan wadah penampung larutan.
Pada gambar kedua adalah gambar laboratorium yang bernama TIP
yang digunakan sebagai alat untuk emngambil zat cair dalam jumlah sedikit dengan
menggunakan mikropipet. TIP dapat disambungkan pada bagian ujung mikropipet
sehingga bahan larutan dapat terambil sesuai dengan volume yang diinginkan.
Gambar ke 3 di jelaskan tentang cawan petri yaitu wadah yang
menyerupai mangkuk dengan dasar rata , fungsinya yaitu sebagai wadah
penyimpanan dan pembuatan kultur media. Dengan meletakan kultur media di
cawan petri yang lebih kecil kemudian di tutup dengan cawan yang lebih besar.
Prinsip kerja dari cawan petri yaitu medium dapat ditungkan ke cawan petri di
bagian bawah dan cawan petri bagian atas sebagai penutup.
Gambar ke 4 dijelaskan tentang alat laboratorium yang bernama gelas
L yang fungsinya untuk meratakan suspensi mikroba yang ada di dalam media agar
padat. Dengan memegang alat tersebut pada gagang gelas L dan ujung gelas
digunakan untuk meratakan mikroba yang ada di dalam cawan petri. Prinsip kerja
dari gelas L yaitu dengan menggunakan bagian yang berbentuk L untuk
menyebarkan permukaan cairan.
Gambar ke 5 dijelaskan tentang fungsi dari gelas ukur yaitu untuk
mengukur larutan cairan atau tepung dalam suatu volume dan memilki banyak
ukuran. Pada gelas ukur terdapat skala berupa garis dalam satuan ML untuk menjadi
patokan pada pengukuran volume.
Pada tabel 1.2 alat kategori 2 menjelaskan tentang fungsi dan cara
penggunaan dari alat laboratorium. Seperti pada gambar pertama yaitu alat
18
inkubator yang berfungsi untuk menginkubasi budidaya mikroorganisme dalam
kondisi buatan/tertentu. Cara pengunaannya yaitu dengan menyalakan inkubator
dengan menyambungkan kabel listrik dengan stopkontak kemudian letakan sample
pada rak dalam inkubator lalu tutup rapat, tekan tombol on lalu set suhu dan timer
sesuai yang diinginkan kemudian keluarkan sample dan matikan arus listriknya.
Kisaran suhu untuk inkubator produksi heracus B5042 misalnya adalah 10-70C
Pada gambar ke 2 menjelaskan tentang fungsi mikroskop yaitu alat
yang digunakan untuk melihat dan mengamati benda atau objek yang sangat kecil.
Cara penggunanya pertama atur lensa okuler dan objektif,putar diafragma agar
terbuka, arahkan cermin pada mikroskop, siapkan priparat dan jepit kemeja
preparat, atur fokus objek dengan memutar mikromater atau putar revolver untuk
mendapatkan pembesar gambar yang diinginkan. Mikroskop adalah alat yang
paling khas dalam laboratorium yang memberikan pembesaran yang membuat kita
dapat lebih mudahmelihat struktur mikroorganisme yang paling kecil dan tidak bisa
terlihat dengan mata telanjang. Pada lensa objektif bayangan yang dihasilkan adalah
maya, terbalik, dsn diperbesar.
Pada gambar ke 3 menjelaskan fingsi dari timbangan digital /timbangan
analitik untuk mengukur berat dari suatu benda atau zat dari ukuran besar hingga
kecil. Cara penggunaannya yaitu dengan menghidupkan timbangan dengan tombol
power on, buka tutup timbangan letakkan zat yang akan ditimbangn tunggu hingga
angka timbangan stabil, setelah selesai digunakan tekan tombol power off.
Pada gambar ke 4 dijelaskan tentang colony counter yang berfungsi
untuk menghitung jumalah koloni bakteri yang ditumbuhkan dimedia yang
disimpan dalam cawan petri, mengatur alat perhitungan pada posisi 000 dan mulai
menghitung dengan menggunakan jarum penunjuk sambil melihat jumlah pada
layar hitung. Cara penggunaanya yaitu dengan menghubungka stop kontak
nyalakan alat dan reset jumalah perhitungan hingga menunjukan angka 0, kemudian
letakkan cawan petri yang berisi koloni yang akan dihitung diatas meja yang
dilengkapi skala.
19
Pada gambar tabel 1.3 menjelaskan tentang bahan-bahan praktikum
yang berada dalam laboratorium yaitu pada bahan pertama ada asam laktat dengan
rumus kimianya C6H6O3 untuk membantu mengukur pHsebagai alat pengemas.
Bahan kedua ada asam asetat dengan rumus kimia CH3COOH yang
digunakan untuk memberi asam dan aroma.
Pada gambar ke empatyaitu ada bahan magnesium sulfat dengan rumus
kimia MgSO47H20 untuk membantu meningkatkan daya tahan tanaman terhadap
hama dan penyakit.
Pada gambar ke 3 yaitu ada yeast extract memilki rumus kimia
C2H5OH yang memiliki wujud padat. Digunakan sebagai tambahan suplemen
untuk medium mikrobiologi.
Pengerjaan praktikum dioerlukan ruangan dan tempat kerja yang steril,
ruangan yang steril merupakan suatu keadaan ruang yang bebas dari segala bentuk
kehidupan mikroba yang patogen maupun non pantogen.Contohnya seperti meja
disemprotkan alkohol 70% jika tumpah maka harus dibersuhkan langsung untuk
mensterilkan kembali ruangan laboratorium. Dilaboratorium diperlukan adanya
peraturan dan tata tertib yang harus dijalankan oleh setiap pengguna laboratorium.
Secara umum tata tertib penggunaan laboratorium mikrobiologi adalah untuk
menjamin kelancaran jalannya pekerjaan di laboratorium , tata tertib pada
laboratorium sebagai berikut:
• Meletakan tas dan barang di tempat yang telah disediakan
• Setiap pengguna laboratorium harus memakai jas laboratorium dan
pemakaian sarung tangan
• Dilarang makan dan minum di dalam ruang laboratorium
• Dilarang merokok karena mengandung potensi berbahaya seperti
uap/api/gas yang mudah terbakar
• Dilarang meludah karena akan menyebabkan kontaminasi
• Dilarang menggunakan peralatan laboratorium tanpa mengetahui cara
penggunaannya
• Dilarang menghisap/menyedot reagen dengan mulut semua pipet harus
menggunakan bola karet penghisap.
20
Dan beberapa peraturan spesifik lainnya., terutama dalam pemakaian
alat seperti SEM, alat sterilisasi, inkubasi, LAF, dll harus benar-benar dipatuhi,
semua peraturan ditujukan untuk keselamatan kerja di laboratorium mikrobiologi.
A. Kesimpulan
B. Saran
Saran pada praktikum kali ini yaitu praktikan diharapkan untuk
memahami modul terlebih dahulu sebelum memulai praktikum. Hal ini dikarenakan
agar praktikan dapat memahami lebih dulu ketika praktikum dilaksanakan.
21
DAFTAR PUSTAKA
22
Soemanto Imam khasani. 1990. Keselamatan Kerja dalam Laboratorium Kimia. Jakarta:
Penerbit PT. Gramedia
LAMPIRAN
23
24
25