Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK DASAR LABORATORIUM

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN,KESELAMATAN KERJA


DI LABORATORIUM

Oleh:
Destya Bella Pratiwi

A1D022013
Rombongan 1

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,RISET,DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2023
PRAKATA

Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang


Mahaesa atas karuniaNYA, sehingga penulis laporan praktikum ini yang berjudul
“pengenalan alat dan bahan, keselamatan kerja pada laboratorium dan pembuatan
sop” telah berhasil diselesaikan.

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah Teknik Dasar Laboratorium. Selain itu, laporan ini dibuat
bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagaimana manfaat dan kegunaan
dari alat dan bahan pada laboratorium dan mengetahui tentang Standar Operasional
Prosedur (SOP) saat berada dalam laboratorium.

Terlebih dahulu, saya mengucapkan terimakasih kepada kakak asisten


praktikum yang telah mendampingi dalam penugasan sehingga dapat menambah
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni ini dan membantu saya
dalam menyelesaikan tugas ini.

Kemudian saya menyadari bahwa tugas yang saya tulis ini masih jauh
dari kata sempurna, maka kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan
dalam laporan untuk kesempurnaan pada laporan yang saya tulis.

Purwokerto,7 maret 2023


penulis

2
DAFTAR ISI

PRAKATA .............................................................................................................................. 2
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
Latar Belakang ................................................................................................................. 4
Tujuan .............................................................................................................................. 5
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................................ 6
METODE PRAKTIKUM ........................................................................................................ 11
Alat dan Bahan ............................................................................................................... 12
Prosedur Kerja ............................................................................................................... 12
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................................. 12
HASIL .............................................................................................................................. 13
Tabel 1.1 alat kategori 1 ............................................................................................ 13
Tabel 1.2 alat kategori 2 ............................................................................................ 14
Tabel 1.3 bahan-bahan pada laboratorium ............................................................... 16
PEMBAHASAN .................................................................................................................... 17
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................................. 21
Kesimpulan .................................................................................................................... 21
Saran .............................................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 22
LAMPIRAN .......................................................................................................................... 23

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan tentang perkehidupan makhluk-


makhluk kecil yang hanya kelihatan dengan mikroskop, makhluk-mkhluk kecil itu
disebut mikroorganisme, mikroba, protista, atau jasad renik. Antoni Leeuwenhoek
(1632-1723) ialah orang yang mengetahui tentang organisme pertama kali.
Dalam mempelajari mikrobiologi diperlukan alat dan dan teknik khusus
dalam pengerjaannya. Alat-ala tersebut merupakan salah satu pandukung
keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium sehingga pengetahuan mengenai alat
sangat diperlukan agar tidak mengalami kesalahan atau kecerobohan pada
praktikum. Peralatan pada laboratorium bisa berbahaya jika salah pada
penggunaanya dan tak jarang beresiko tinggi bagi praktikan yang sedang
melakukan praktikum jika tidak mengerti tentang cara dan prosedur penggunaan
alat dan bahan yang akan dilakukan di laboratorium.
Pengetahuan tentang alat-alat praktikum penting dilakukan untuk
keselamatan kerja saat melakukan penelitian, dengan adanya pengetahuan pada
prosedur dalam laboratorium jika terdapat kesalahan dapat di minimalisir hal ini
penting supaya pada saat melakukan penelitian hasil sesuai dengan apa yang kita
inginkan. Berdasarkan hal tersebut, dilakukannya praktikum tentang pengenalan
alat dan bahan pada laboratorium mikrobiologi dan mampu mengetahui fungsi serta
manfaat dari bahan yang digunakan pada praktikum serta tetang tata cara kerja pada
saat berada di laboratorium.

4
B. Tujuan

Adanya praktikum ini bertujuan untuk :


1. Untuk mengetahui alat-alat pada laboratorium yang digunakan pada
saat praktikum
2. Untuk mengetahui fungsi dan manfaat dari bahan laboratorium yang
digunakan dalam praktikum
3. Untuk mengetahui cara penggunaan dari alat laboratorium
4. Mengetahui tentang standar operating prosedure (SOP) pada
keselamatan kerja laboratorium.

5
II. TINJAUAN PUSTAKA

Laboratorium merupakan suatu tempat yang digunakan untuk


melakukan percobaan atau penelitian. Dalam pengertian secara umu laboratorium
adalah suatu ruangan tertutup dimana suatu percobaan atau penelitian dilakukan.
(susilowati,2012).
Dalam melakukan percobaan dan penelitian di laboratorium para
praktikan akan menggunakan berbagai alat dan bahan yang dipelajari untuk
mencapai tujuan praktikum tersebut. Sehingga seorang praktikan yang akan
bekerja dilaboratorium harus memiliki pemahaman terhadap alat-alat dan
perlengkapan yang ada pada laboratorium, meliputi pengenalan alat, fungsi alat,
prinsip kerja dan cara penggunaannya. Pengetahuan yang kurang akan
mempengaruhi kelancaran praktikam saat praktikum. Di perguruan tinggi
mengenal banyak laboratorium misalnya seperti laboratorium fisiologi,
laboratorium ekologi, laboratorium genetika, laboratorium mikrobiologi dan
masih banyak lagi.
Pengertian dari laboratorium mikrobiologi adalah ilmu yang
mempelajari organisme (makhluk) kecil yang tidak dapat dilihat oleh mata
telanjang dan hanya bisa terlihat dengan alat bantu seperti slup atau mikroskop,
dalam bahasa yunani, micros = kecil, bios = hidup, dan logos = ilmu. Organism
kecil itu disebut dengan mikroorganisma, mikroorganisme, mikroba, microbe,
protista atau jasad renik. Pada umumnya diambil ketentuan bahwa semua makhluk
hidup yang berukuran beberapa micron atau lebih kecil lagi yang disebut microbe.
Sebelum menguasai teknik laboratoris yang berkaitan dengan
mikrobiologi maka harus mengenal tentang tata tertib, pertolongan pertama pada
kecelakaan laboratorium, pengamanan laboratorium, penggunaan alat dan bahan
pada laboratorium. Tata tertib sangat diperhatikan agar terhindar dari bahaya yang
disebabkan oleh kelalaian ataupun kecerobohan.(Waluyo,2010).
Peralatan digunakan untuk melakukan suatu kegiatan pendidikan,
penelitian, pelayanan masyarakat atau studi tertentu.Karenanya alat-alat ini harus

6
selalu siap pakai, agar sewaktu-waktu dapat digunakan. Peralatan laboratoium
sebaiknya dikelompokkan berdasarkan penggunaanya. Perawatan alat secara rutin
dapat dilakukan dengan : Sebelum alat digunakan hendaknya diperiksa dulu
kelengkapannya, Harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan, Setelah
selesai dipergunakan semua alat harus dibersihkan kembali dan jangan disimpan
dalam keadaan kotor, Kelengkapan alat tersebut harus dicek terlebih dahulu
sebelum disimpan, Setiap alat yang agak rumit selalu mempunyai buku petunjuk
atau keterangan penggunaan. Maka sebelum alat digunakan hendaknya kita
membaca terlebih dahulu petunjuk penggunaan alat dan petunjuk pemeliharaan
atau perawatannya, Setiap alat baru terlebih dahulu diperiksa atau dibaca buku
petunjuk sebelum digunakan. Dalam penyimpanan dan penataan alat yang perlu
diperhatikan : Jenis bahan dasar penyusun alat tersebut. Dengan diketahuinya
bahan dasar dari suatu alat kita dapat menentukan cara penyimpanannya, Alat
yang terbuat dari logam tentunya harus dipisahkan dari alat yang terbuat dari gelas
atau porselen, Dalam penyimpanan dan penataan alat aspek bobot benda perlu
juga diperhatikan, Janganlah menyimpan alat-alat yang berat di tempat yang lebih
tinggi, agar mudah diambil dan disimpan kembali
Kelompok alat yang digunakan pada mikrobiologi antara lain yaitu
alat-alat kaca, alat-alat instrumen, alat bantu penglihatan dan alat bantu
perhitungan.
1. Alat-alat gelas/kaca
a. Gelas soda (soft glass)
Alat ini bersifat lunak sehingga tidak dapat digunakan untuk sterilisasi
karena mempunyai titik cair yang rendah dan penggunaannya terbatas.
b. Gelas borosilikat (hard glass )
Alat gelas yang digunakan dari borosilikat lebih tahan panas dan relatif
lebih banyak digunakan pada laboratorium. Beberapa alat yang terbuat
dari gelas kaca adalah:
1. Tabung Reaksi
2. Labu Erlenmeyer
3. Gelas ukur

7
4. Mikro Pipet
5. Batang pengaduk
6. Cawan petri
7. Gelas L
8. Gelas beaker
9. Termometer
10. Mortar dan pestle
11. Rubber-bulb
2. Alat-alat instrumen (preparasi)
Beberapa macam alat preparasi yang digunakan pada laboratorium
mikrobiologi:
1. Jarum ose
2. Alat sterilisasi (autoklaf)
3. Bunsen
4. Water bath
5. centrifuge
6. magnettic strirrer
7. shaker
8. pinset
9. Tip
10. vortex
11. inkubator
3. Alat bantu penglihatan dalam penelitian di laboratorium adalah:
1. Mikroskop
4. Alat perhitungan yang digunakan dalam penelitian di laboratorium adalah:
1. Tds meter
2. Timbangan digital
3. Colony counter
4. Spektofometer

8
Setiap bahan mikrobiologi memiliki sifat fisik dan kimia yang berbeda-
beda. Maka, hal-hal harus menjadi diperhatian dalam penyimpanan dan penataan
bahan kimia meliputi aspek pemisahan (segregation), tingkat resiko bahaya
(multiplehazards), pelabelan (labeling), fasilitas penyimpanan (storagefacilities),
wadah sekunder (secondarycontainment), bahan kadaluarsa (outdatechemicals),
inventarisasi (inventory), dan informasi resiko bahaya (hazardinformation). Prinsip
yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan bahan di laboratorium: Aman : bahan
disimpan supaya aman dari pencuri, Mudah dicari : Untuk memudahkan mencari
letak bahan, perlu diberi tanda yaitu dengan menggunakan label pada setiap tempat
penyimpanan bahan (lemari, rak atau laci), Mudah diambil : Penyimpanan bahan
diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan, (Lindawati, 2010)

Pada bahan, pengurutan secara alfabetis akan tepat jika dikelompokkan


menurut sifat fisis dan sifat kimianya terutama tingkat kebahayaannya untuk
pengadministrasian. Bahan kimia yang tidak boleh disimpan dengan bahan kimia
lain, harus disimpan secara khusus dalam wadah sekunder yang terisofasi: Hal ini
untuk mencegah pencampuran dengan sumber bahaya lain seperti api, gas beracun,
ledakan atau degradasi kimia. Vendamawan, R, 2015) Wadah dan tempat
penyimpanan harus diberi label yang mencantumkan informasi antara lain : Nama
bahan dan rumusnya, Konsentrasi, Tanggal penerimaan, Tingkat bahaya,
Klasifikasi lokasi penyimpanan, Nama dan alamat pabrik Tempat Penyimpanan
bahan mikrobiologi harus bersih, kering, jauh dari sumber panas atau memerlukan
penyimpanan dalam suhu dingin dan dilengkapi dengan ventilasi yang menuju
ruang asap atau ke luar ruangan.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas , beberapa syarat


penyimpanan bahan secara singkat adalah sebagai berikut:

• Bahan beracun, Syarat penyimpanannyaadalah menyimpan di ruangan


dingin dan berventilasi, Jauh dari bahaya kebakaran, Dipisahkan dari bahan-
bahan yang mungkin bereaksi, Kran dari saluran gas harus tetap dalam

9
keadaan tertutup rapat jika tidak sedang dipergunakan, Disediakan alat
pelindung diri, pakaian kerja, masker, dan sarung tangan
• Bahan korosif, Syarat penyimpanannya adalah ruangan dingin dan
berventilasi, Wadah tertutup dan beretiket, Dipisahkan dari zat-zat beracun.
Bahan mudah terbakar, bahan ini dibagi menjadi 3 golongan yaitu: Cairan
yang terbakar di bawah temperatur -4 oC, misalnya karbon disulfida (CS2),
eter (C2H50C2H5), benzena (C5H6, aseton (CH3COCH3), Cairan yang
dapat terbakar pada temperatur antara -4 oC - 22oC, misalnya etanol
(C2H50H), methanol (CH30H), Cairan yang dapat terbakar pada temperatur
21oC - 93,5oC, misalnya kerosin (minyak lampu), terpentin, naftalena,
minyak baker. Syarat penyimpanannya adalah temperatur dingin dan
berventilasi, Jauhkan dari sumber api atau panas, terutama loncatan api
listrik dan bara rokok, Tersedia alat pemadam kebakaran
• Bahan mudah meledak, syarat penyimpanan adalah ruangan dingin dan
berventilasi, Jauhkan dari panas dan api, Hindarkan dari gesekan atau
tumbukan mekanis
• Bahan Oksidator, syarat penyimpanannya adalah temperatur ruangan dingin
dan berventilasi, Jauhkan dari sumber api dan panas, termasuk loncatan api
listrik dan bara rokok, Jauhkan dari bahan-bahan cairanmudah terbakar atau
reduktor
• Bahan reaktif terhadap Air, Syarat penyimpanannya adalah temperatur
ruangan dingin, kering, dan berventilasi, Jauh dari sumber nyala api atau
panas, Bangunan kedap air, Disediakan pemadam kebakaran tanpaair (C02,
drypowder)
• Bahan reaktif terhadap Asam, syarat penyimpanannya adalah ruangan
dingin dan berventilasi, Jauhkan dari sumber api, panas, dan asam, Ruangan
penyimpan perlu didesain agar tidak memungkinkan terbentukkantong-
kantong hydrogen, Disediakan alat pelindung diri sepertikacamata, sarung
tangan, pakaian kerja
• Gas bertekanan, syarat penyimpanannya adalah disimpan dalam keadaan
tegak berdiri dan terika, Ruangan dingin dan tidak terkenalangsung sinar

10
matahari, Jauh dari api dan panas, Jauh dari bahan korosif yang dapat
merusak kran dan katub-katub Faktor lain yang perlu dipertimbangkan
dalam proses penyimpanan adalah lamanya waktu penyimpanan untuk zat-
zat tertentu. Seperti dibawah ini adalah bahan-bahan laboratorium yang
biasa digunakan pada praktikum,antara lain:
1. Asam laktat
2. Asam asetat
3. Kloroform
4. Formalin
5. Heptahydrate
6. Yeast extract
7. Glukosa
8. Pepton

III. METODE PRAKTIKUM

11
A. Alat dan Bahan
Pada alat yang digunakan pada saat kegiatan praktikum ini yaitu
pensil,penghapus,kertas,pensil warna,dan penggaris. Serta bahan yang digunakan
pada saat praktikum yaitu dengan bahan yang telah disiapkan oleh aisten laprak
yang terdiri dari 16 alat kategori 1.1 , 11 alat kategori 1.2 dan 8 bahan kategori 1.3
pada laboratorium.

B. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada laboratorium yaitu:
1. Para praktikum menerapkan tentang SOP keselamatan kerja di
laboratorium
2. Bahan dan alat yang telah disediakan diamati fungsi dan cara
penggunaanya
3. Setelah itu praktikan membuat laporan dari pengamatannya dengan
menggambar alat praktikum dan memahami cara penggunaanya
dalam alat tersebut serta kandungan yang ada pada bahan
loratorium.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

12
A. HASIL

Tabel 1.1 alat kategori 1

NO. Gambar Alat Fungsi Keterangan


1. Untuk wadah Harus dalam
larutan atau bahan keadaan steril
kimia cair biasanya kemudian apat
untuk proses titrasi dijadikan wadah
penampung
larutan.
2. Digunakan sebagai TIP disambungkan
wadah untuk pada bagian ujung
mengambil zat cair mikropipet
dalam jumlah sehingga bahan
sedikit dengan larutan dapat
mikropipet terambil sesuai
dengan volume
yang diinginkan.
3. Berfungsi sebagai Kultur media
wadah diletakan di cawan
penyimpanan dan petri yang lebih
pembuatan kultur kecil, kemudian di
media tutup dengan
cawan yang lebih
besar.

13
4. Untuk meratakan Gagang gelas
suspensi mikroba dipegang,ujung
yang ada di dalam gelas digunakan
media agar padat. untuk meratakan
mikroba yang ada
di dalan cawan
petri.
5. Untuk Terdapat skala
mengukurlarutan berupa garis dalam
cairan atau tepung suatu ML untuk
dalam suatu volume menjadi patokan
memiliki banyak pada pengukuran
ukuran. volume.

Tabel 1.2 alat kategori 2

NO. Gambar Alat Fungsi Cara


Penggunaan
1. Menginkubasi 1.colokan kabel
atau inkubator pada
membudidayakan sumber daya
mikroorganisme listrik.
dalam kondisi 2.letakan sample
buatan/tertentu. oada rak dalam
inkubator lalu
tutup
3.tekan tombol on
4.set suhu sesuai
yang diinginkan

14
5.set timer dengan
waktu yang
diinginkan
6.keluarkan
sample kemudian
tekan off dan cabut
kabel.
2. Alat yang 1.atur lensa okuler
digunakan untuk dan objektif
melihat dan 2.putar diafragma
mengamati benda agar terbuka
atau objek yang 3.arahlan cermin
sangat kecil. pada mikroskop.
4.siapkan priparat
dan jepit dimeja
priparat.
5.atur fokus objek
dengan memutar
mikrometer
6.putar revolver
untuk
mendapatkan
pembesar gambar
yang diinginkan.
3. Untuk mengatur 1.hidupkan
berae suatu benda timbangan dengan
atau zat daeu menggunakan
ukuran besar tombol power
hingga kecil. 2.buka tutup kaca
timbangan

15
3.letakkan zat
yang akan
ditimbang,tunggu
hingga timbnagan
menunjukan angka
stabil
4.matikan
timbangan bila
sudah selesai
menggunakannya.
4. Menghitung 1.hubungkan stop
jumlag kloni kontak dengan
bakteri yang sumber daya listrik
ditumbuhakn pada 2.nyalakan alat
media yang reset jumlah
disimpan dalam perhitungan
cawan petri hingga
menunjukan angka
0
3. letakan cawan
petri yang berisi
koloni yang akan
dihitung diatas
meja yang
dilengkapi skala.

Tabel 1.3 bahan-bahan pada laboratorium.

NO. Gambar bahan Rumus kimia Keterangan

16
1. C6H6O3 Untuk membantu
mengukur pH
sebagai zat
pengasam

2. CH3COOH Digunakan untuk


memberi asam dan
aroma

3. C2H5OH Memilki wujud


padat. Digunakan
sebagai tambahan
suplemen untuk
medium
mikrobiologi.
4. MgSO4. 7H2O Membantu
meningkatkan daya
tahan tanaman
terhadap hama dan
penyakit. Bentuk
dari magnesium
sulfate adalah
seperti kristal padat.

B. PEMBAHASAN

17
Beberapa alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi dalam
laboratorium dan dijelaskan juga fungsi serta cara penggunaan dari alat dan bahan
tersebut
Pada tabel 1.1 adalah alat laboratorium kategori pertama. Pada gambar
nomer 1 adalah gambar dari alat laboratorium yang bernama erlenmeyer yang
berfungsi untuk wadah larutan atau bahan kimia cair yang biasanya untuk proses
titrasi (yang biasa digunakan dalam laboratorium untuk menentukan konsentrasi
dan reaktan). Pada saat digunakan erlenmeyer harus dalam keadaan steril kemudian
dapat dijadikan wadah penampung larutan.
Pada gambar kedua adalah gambar laboratorium yang bernama TIP
yang digunakan sebagai alat untuk emngambil zat cair dalam jumlah sedikit dengan
menggunakan mikropipet. TIP dapat disambungkan pada bagian ujung mikropipet
sehingga bahan larutan dapat terambil sesuai dengan volume yang diinginkan.
Gambar ke 3 di jelaskan tentang cawan petri yaitu wadah yang
menyerupai mangkuk dengan dasar rata , fungsinya yaitu sebagai wadah
penyimpanan dan pembuatan kultur media. Dengan meletakan kultur media di
cawan petri yang lebih kecil kemudian di tutup dengan cawan yang lebih besar.
Prinsip kerja dari cawan petri yaitu medium dapat ditungkan ke cawan petri di
bagian bawah dan cawan petri bagian atas sebagai penutup.
Gambar ke 4 dijelaskan tentang alat laboratorium yang bernama gelas
L yang fungsinya untuk meratakan suspensi mikroba yang ada di dalam media agar
padat. Dengan memegang alat tersebut pada gagang gelas L dan ujung gelas
digunakan untuk meratakan mikroba yang ada di dalam cawan petri. Prinsip kerja
dari gelas L yaitu dengan menggunakan bagian yang berbentuk L untuk
menyebarkan permukaan cairan.
Gambar ke 5 dijelaskan tentang fungsi dari gelas ukur yaitu untuk
mengukur larutan cairan atau tepung dalam suatu volume dan memilki banyak
ukuran. Pada gelas ukur terdapat skala berupa garis dalam satuan ML untuk menjadi
patokan pada pengukuran volume.
Pada tabel 1.2 alat kategori 2 menjelaskan tentang fungsi dan cara
penggunaan dari alat laboratorium. Seperti pada gambar pertama yaitu alat

18
inkubator yang berfungsi untuk menginkubasi budidaya mikroorganisme dalam
kondisi buatan/tertentu. Cara pengunaannya yaitu dengan menyalakan inkubator
dengan menyambungkan kabel listrik dengan stopkontak kemudian letakan sample
pada rak dalam inkubator lalu tutup rapat, tekan tombol on lalu set suhu dan timer
sesuai yang diinginkan kemudian keluarkan sample dan matikan arus listriknya.
Kisaran suhu untuk inkubator produksi heracus B5042 misalnya adalah 10-70C
Pada gambar ke 2 menjelaskan tentang fungsi mikroskop yaitu alat
yang digunakan untuk melihat dan mengamati benda atau objek yang sangat kecil.
Cara penggunanya pertama atur lensa okuler dan objektif,putar diafragma agar
terbuka, arahkan cermin pada mikroskop, siapkan priparat dan jepit kemeja
preparat, atur fokus objek dengan memutar mikromater atau putar revolver untuk
mendapatkan pembesar gambar yang diinginkan. Mikroskop adalah alat yang
paling khas dalam laboratorium yang memberikan pembesaran yang membuat kita
dapat lebih mudahmelihat struktur mikroorganisme yang paling kecil dan tidak bisa
terlihat dengan mata telanjang. Pada lensa objektif bayangan yang dihasilkan adalah
maya, terbalik, dsn diperbesar.
Pada gambar ke 3 menjelaskan fingsi dari timbangan digital /timbangan
analitik untuk mengukur berat dari suatu benda atau zat dari ukuran besar hingga
kecil. Cara penggunaannya yaitu dengan menghidupkan timbangan dengan tombol
power on, buka tutup timbangan letakkan zat yang akan ditimbangn tunggu hingga
angka timbangan stabil, setelah selesai digunakan tekan tombol power off.
Pada gambar ke 4 dijelaskan tentang colony counter yang berfungsi
untuk menghitung jumalah koloni bakteri yang ditumbuhkan dimedia yang
disimpan dalam cawan petri, mengatur alat perhitungan pada posisi 000 dan mulai
menghitung dengan menggunakan jarum penunjuk sambil melihat jumlah pada
layar hitung. Cara penggunaanya yaitu dengan menghubungka stop kontak
nyalakan alat dan reset jumalah perhitungan hingga menunjukan angka 0, kemudian
letakkan cawan petri yang berisi koloni yang akan dihitung diatas meja yang
dilengkapi skala.

19
Pada gambar tabel 1.3 menjelaskan tentang bahan-bahan praktikum
yang berada dalam laboratorium yaitu pada bahan pertama ada asam laktat dengan
rumus kimianya C6H6O3 untuk membantu mengukur pHsebagai alat pengemas.
Bahan kedua ada asam asetat dengan rumus kimia CH3COOH yang
digunakan untuk memberi asam dan aroma.
Pada gambar ke empatyaitu ada bahan magnesium sulfat dengan rumus
kimia MgSO47H20 untuk membantu meningkatkan daya tahan tanaman terhadap
hama dan penyakit.
Pada gambar ke 3 yaitu ada yeast extract memilki rumus kimia
C2H5OH yang memiliki wujud padat. Digunakan sebagai tambahan suplemen
untuk medium mikrobiologi.
Pengerjaan praktikum dioerlukan ruangan dan tempat kerja yang steril,
ruangan yang steril merupakan suatu keadaan ruang yang bebas dari segala bentuk
kehidupan mikroba yang patogen maupun non pantogen.Contohnya seperti meja
disemprotkan alkohol 70% jika tumpah maka harus dibersuhkan langsung untuk
mensterilkan kembali ruangan laboratorium. Dilaboratorium diperlukan adanya
peraturan dan tata tertib yang harus dijalankan oleh setiap pengguna laboratorium.
Secara umum tata tertib penggunaan laboratorium mikrobiologi adalah untuk
menjamin kelancaran jalannya pekerjaan di laboratorium , tata tertib pada
laboratorium sebagai berikut:
• Meletakan tas dan barang di tempat yang telah disediakan
• Setiap pengguna laboratorium harus memakai jas laboratorium dan
pemakaian sarung tangan
• Dilarang makan dan minum di dalam ruang laboratorium
• Dilarang merokok karena mengandung potensi berbahaya seperti
uap/api/gas yang mudah terbakar
• Dilarang meludah karena akan menyebabkan kontaminasi
• Dilarang menggunakan peralatan laboratorium tanpa mengetahui cara
penggunaannya
• Dilarang menghisap/menyedot reagen dengan mulut semua pipet harus
menggunakan bola karet penghisap.

20
Dan beberapa peraturan spesifik lainnya., terutama dalam pemakaian
alat seperti SEM, alat sterilisasi, inkubasi, LAF, dll harus benar-benar dipatuhi,
semua peraturan ditujukan untuk keselamatan kerja di laboratorium mikrobiologi.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum dasar tentang keselamatan kerja yang telah


dilaksanakan dapat menyimpulkan bahwa alat-alat yang digunakan pada praktikum
mikrobiologi terbagi 3 bagian diantara pada tabel 1.1 yang isinya tentang bahan-
bahan non elektrik seperti erlenmeyer, TIP, cawan petri,gelas L serta gelas ukur.
Selanjutnya alat-alat elektrik yang ada pada di tabel 1.2 yaitu hal yang menjelaskan
tentang fungsi dan cara kerja dari inkubator, mikroskop, timbangan digital, dan
colony counter. Kemudian pada tabel 1.3 menejelaskan tentang bahan pada
laboratorium dengan rumus kimia yang dimilikinya serta keterangan yang
menjelaskan tentang bahan-bahan yang tercantum.

B. Saran
Saran pada praktikum kali ini yaitu praktikan diharapkan untuk
memahami modul terlebih dahulu sebelum memulai praktikum. Hal ini dikarenakan
agar praktikan dapat memahami lebih dulu ketika praktikum dilaksanakan.

21
DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, D. 1998. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta.


Safitri,M.F dan Swarastuti, A., 2011, Kualitas Kefir Berdasarkan Konsentrasi Kefir Grain,
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan,Vol 2(2).
Selian , L.S., Warganegara, E dan Apriliana, E., 2013, Uji MostProbableNumber (MPN)
dan Deteksi Bakteri Koliform Dalam Minuman Jajanan yang dijual Di Sekolah Dasar
Kecamatan Sukabumi Kota Bandar Lampung ; ISSN 2337-3776
Zahid, M., 2010, Pemilihan Bahan Kimia yang Tepat Untuk Dekontaminasi Di Dalam
Laboratorium, Ulasan Ilmiah.
Availableonlineat JPLP Website: https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jplp Jurnal
Pengelolaan Laboratorium Pendidikan, 1 (1) 2019, 19-25, e-ISSN: 2654-251X
Budimarwanti C.,2010, Pengelolaan Alat dan Bahan Di Laboratorium Kimia, UNY
DjupriPadmawinata, Habiburrahman, Rangke L. Tobing, arosa Purwadi, S. Dirjosoemarto,
Iswojo PIA. 1983. Pengelolaan Laboratorium IPA. Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan, DIKTI.
Lindawati., 2010, Strategi Inventaris Alaf danBahan,
http//:blogspot.com/2010/04/strategiinventarisasi- alat-dan-bahan. Htm
Rico Vendamawan, 2015, Pengelolaan Laboratorium Kimia, Jurnal Metana vol 11 no 2
41-46

22
Soemanto Imam khasani. 1990. Keselamatan Kerja dalam Laboratorium Kimia. Jakarta:
Penerbit PT. Gramedia

LAMPIRAN

23
24
25

Anda mungkin juga menyukai