Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI UMUM
“PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM”
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Biologi Umum

Disusun oleh:
Nama : Elfrisda Miami Asrul Sany
NIM : 4442170046
Kelas : IB
Kelompok : 6 (Enam)

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan praktikum dengan judul “ Pengenalan Alat-alat Laboratorium”. Laporan
praktikum ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah biologi umum.
Penulisan ini dilakukan untuk mengenal lebih jauh berbagai alat-alat laboratorium dan
mengetahui fungsi masing-masing dari alat-alat laboratorium. Selain itu juga untuk menjaga
keselamatan kerja saat di laboratorium biologi.
Sebagai penulis, tidak lupa kami mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penelitian ini. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dea Sylva
Lisnandar,S.Si,M.Si dan kepada saudara M. Ikhsan Soyan dan Fasha Algifari Muslim. Tidak lupa
penulis sampaikan terimakasih kepada kedua orang tua yang telah memberikan doa restu dan
membantu secara materil.
Kepada para pembaca, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar laporan
praktikum ini dapat lebih disempurnakan.

Serang, September 2017

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Tujuan........................................................................................ 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Laboratorium............................................................................. 2
2.2 Alar-alat Laboratorium.............................................................. 2
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat..................................................................... 8
3.2 Alat dan Bahan.......................................................................... 8
3.3 Cara Kerja................................................................................. 8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil.......................................................................................... 9
4.2 Pembahasan............................................................................... 12
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan................................................................................... 15
5.2 Saran.......................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laboratorium adalah tempat bagi peneliti untuk melakukan percobaan.
Laboratorium digunakan para ilmuan untuk memproses lebih lanjut apa yang
sudah diamati. Laboratorium identik dengan bahan kimia dan juga peralatan gelas
tentu dengan fungsi dari masing-masing bahan dan alat laboratorium. Seorang
ilmuan tentu harus memahami cara penggunaan alat-alat laboratorium yang
menjadi wilayah kerjanya. Jika seorang ilmuan tidak memahami cara pengunaan
alat-alat dan fungsinya maka dapat mengakibatkan kegagalan dalam pratikum atau
bahkan membahayakan laborat dan peneliti.
Kesalahan dalam penggunaan alat-alat laboratorium dapat menimbulkan
hasil yang tidak akurat dalam suatu penelitian. Oleh karena itu, pemahaman alat
dan fungsi peralatan harus dikuasai oleh peneliti sebelum melakukan pratikum di
laboratorium. Bukan hal yang tidak mungkin jika terjadi kecelakaan di dalam
laboratorium karena kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan alat-alat
laboratorium.
Terdapat bahan dan alat laboratorium yang harus dikuasai seorang peneliti
mulai dari peralatan gelas, alat pemanas, bahan-bahan kimia penunjang praktikum
dan masih banyak bahan dan peralatan di laboratorium.
Berdasarkan latar belakang ini, maka dilakukan percobaan pengenalan
alat-alat laboratorium dengan maksud mengetahui penggunaan dan fungsi dari
alat-alat laboratorium.

1.2 Tujuan
Agar mahasiswa mengetahui penggunaan dan fungsi dari alat-alat
laboratorium

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Laboratorium
Laboratorium adalah unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan,
berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola
secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan produksi dalam skala
terbatas, dengan menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan
tertentu, dalam ranfka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian
kepada masyarakat (Permenpan, 2010). Sedangkan menurut Nyoman Kertiasa
(1979), laboratorium ialah tempat bekerja untuk mengadakan percobaan atau
penyelidikan dalam bidang ilmu tertentu seperti fisika, kimia, biologi, dan
sebagainya.
Laboratorium adalah tempat yang dilengkapi dengan peralatan untuk
melangsungkan eksperimen di dalam sains atau tempat melakukan pengujian
analisis. Berdasarkan definisinya diatas dengan tegas dinyatakan bahwa
laboratorium adlah bangunan yang dilengkapi dengan peralatan yang dominan
terbuat dari kaca yang mudah rusak dan terdiri dari bahan bahan kimia yang
digunakan untuk proses eksperimen (Poedjiadi, 1984).
Fungsi laboratorium secara garis besar laboratorium dalam proses
pendidikan adalah sebagai berikut; a). Sebagai tempat untuk berlatih
mengembangkan keterampilan intelektual melalui kegiatan pengamatan,
pencacatan dan pengaji gejala alam: b). Mengembangkan keterampilan motorik.
Pratikan akan bertambah keterampilannyadalam mempergunakan alat-alat media
yang tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran; dan c). Memberikan dan
memupuk keberanian untuk mencari hakekat kebenaran ilmiah dari sesuatu obyek
dalam lingkungan alam dan sosial (Anton, 2013)

2.2 Alat alat laboratorium


Alat laboratorium kimia merupakan alat yang digunakan untuk proses
pratikum yang dapat digunakan secara berulang-ulang selama alat tersebut tidak
mengalami kerusakan yang mana contoh alat tersebut adalah pembakar spiritus,

2
thermometer, tabung reaksi, dan gelas ukur. Alat yang digunakan secara tidak
langsung di dalam pratikum adalah alat bantu laboratorium seperti pemadam
kebakaran dan kotak pertolongan pertama (Poedjiadi, 1984).
Banyak hal yang dilakukan di laboratorium seperti pratikum, percobaan
sederhana dan percobaan kimia. Dalam melakukan kegiatan tersebut, pratikum
sebenarnya diharuskan untuk mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan untuk
menjaga keselamatan diri saat percobaan berlangsung. Pratikan juga diharuskan
sudah mengetahui berbagai jenis dan fungsi peralatan yang nantinya akan
digunakan untuk pratikum. Pada dasarnya setiap alat memilki nama yang
menunjukan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat
digunakan (Khamidinal, 2009).
Alat-alat laboratorium yang digunakan dalam percobaan bermacam-
macam diantaranya alat peanas yang terdiri dari pembakar gas, kaki tiga, segitiga
perselin, kasa, gegep,pemanas air, alat-alat perselin (cawan porselin dan pinggan
porselin). Selain itu juga digunakan alat-alat gelas. Sebelum digunakan alat alat
gelas harus diperiksa dan kemudia dibersihkan. Alat-alat gelas diantaranya gelas
wadah, sedangkan untuk mereasksikan zat digunakan gelas ukur, labu ukur (labu
takar), pipet ukur (pipet gondok dan pipet mohr), dan buret. Sedangkan alat-alat
lain seperti, pengaduk gelas, erlenmenyer, corong, semprot, kertas saring,
timbangan dan lain-lain. Alat-alat gelas ini juga memiliki kegunaan dan fungsi
masing-masing yang berguna untuk memudahkan pratikan dalam melaksanakan
pratikum (Subroto, 2000).
Beberapa alat-alat yang sangat umum digunakan di laboratorioum adalah
sebagai berikut:
1. Gelas ukur
Gelas ukur adalah alat gelas untuk tambahkan zat cair dengan volume
tertentu yang dapat dilihat dari skalanya. Gelas ukur ini berbentuk di salah satu
ujjungnya menyempit. Ada skala pada batangnya dan mulut yang lebar. Gelas
ukur ini memiliki kapasitas tertentu yang bisa diliat pada skalanya 3 (Khamidinal,
2009).

3
Gambar 1. Gelas Ukur

2. Tabung Reaksi dan Rak Tabung Reaksi


Tabung reaksi memiliki bentuk yang mirip dengan pipa yang tumpul
bagian bawahnya. Tabung reaksi terbuat dari bahan gelas dan ada juga yang
terbuat dari pyrex. Kegunaannya ini adalah untuk mereaksikan larutan atau cairan.
Kadang pada proses reaksi tes harus dilakukan pemanasan dengan tabung rekasi
maka harus digunakan tabung reaksi yang terbuat dari pyrex (Khamidinal, 2009).
Sedangkan rak tabung reaksi adalah wadah untuk meletakkan tabung
reaksi baik saat digunakan atau setelah digunakan (Khamidinal, 2009).

Gambar 2. Tabung reaksi dan Rak Tabung Reaksi

3. Erlenmeyer
Erlenmeyer adalah alat gelas yang banyak digunakan di laboratorium.
Bentuk Erlenmeyer mirip dengan gelas tukang roti, tapi memiliki leher yang
menyempit. Keuntungan erlenmeyer anatara lain dapat meminimalisir zata cair
tumpah saat dalam proses pengadukan dan dapat mengurangi penguapan zat cair
dalam proses pemanasan. Erlenmeyer biasanya digunakan untuk analisis
kuantitatif secara volumetri (titrasi). Pada sisi luarnya ada skala yang
menunjukkan perkiraan volume cairan (Khamidinal, 2009).

4
Gambar 3. Erlenmeyer

4. Mortar dan Alu


Mortar dan alu digunakan untuk menumbuk atau hancurkann materi
cuplikan, misal daging, roti, atau tanah sebelum diproses lebih lanjut (Ismaida,
2014)

Gambar 4. Mortar dan Alu

5. Gelas Kimia
Gelas kimia adalah alat yang memiliki banyak fungsi. Didalam
mikrobiologi dapat digunakan untuk persiapan media-media, renang aquades dll
(Ismaida, 2014).

Gambar 5. Gelas Kimia

5
6. Pipet tetes
Fungsinya sama dengan pipet ukur, namun volume yang dipindahkan tidak
diketahui. Salah satu penerapannya adalah dalam menambahakn HCl/NaOH saat
mengatur pH media, penambahan reagen pada uji biokimia, dll (Ismaida, 2014)

Gambar 6. Pipet Tetes

7. Cawan Petri
Cawan petri berfungsi untuk membiakkan mikroorganisme. Medium bisa
dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atassebagai penutup. Cawan
petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan yang biasa
berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml. Sementara
cawan berdiameter 9 cm kira-kira mampu menampung sebanyak 10ml (Ismaida,
2014).

Gambar 7. Cawan Petri

8. Mikroskop Cahaya Elektrik


Mikroskop yang pertama kali digunakan oleh para saintis Renaisans, dan
juga merupakan mikroskop yang digunakan di laboratorium, adalah mikroskop
cahaya ( light microscope, LM). Cahaya-cahaya dilewatkan melalui spesimen dan
kemudian menembus lensa kaca. Lensa ini merefraksi ( membelokkan) cahaya

6
sedemikian rupa sehingga bayangan spesimen diperbesar sewaktu bayangan itu
diproyeksikan ke mata kita (Campbell, 2000)

Gambar 8. Mikroskop Cahaya Elektrik

7
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Pengenalan alat-alat laboratorium dilaksanakan pada hari Selasa, 12
Sepetember 2017. Bertempat di Laboratorium Bioteknologi Agroekoteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa pukul 15.30 WIB-17.00
WIB.

3.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum adalah kertas HVS,
alat tulis, mikroskop cahaya elektrik, preparat, mortar dan alu, erlenmeyer, cawan
petri, gelas beaker, pipet tetes, rak tabung reaksi, tabung reaksi, volumetrik, filler,
spatula, labu ukur, dan gelas ukur

3.3 Cara Kerja


Cara kerja dalam pratikum ini diantaranya:
1. Disiapkan alat-alat laboratorium
2. Dijelaskan pengertian dan fungsi alat-alat oleh asisten laboratorium
3. Digambar mikroskop cahaya elektrik yang telah disiapkan
4. Hasil dibuat dalam bentuk laporan

8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 4.1 Alat-alat Laboratorium
No Nama dan Gambar Fungsi

Untuk membuat larutan dari sejumlah zat


dapat menjadi kosentrasi terendah
Mempunyai leher yang panjang dan
Labu Ukur menggembung bagian bawah
2

Untuk mereaksikan suatu larutan dan


untuk menyimpan larutan
Bentuk seperti gelas dan salah satu
Gelas Beaker tepinya meruncing
3

Untuk mengambil larutan dengan jumlah


volume tertentu dalam jumlah yang besar
Bentuk pipa kecil panjang bagian tengah
menggembung dan terdapat skala
Volumetrik + filler

9
4

Untuk menggambil larutan dengan


jumlah yang sedikit.
Bentuk seperti pipa kecil dan tidak
Pipet Tetes memiliki skala

Untuk mengukur suatu larutan dengan


ukuran yang diperlukan
Dengan bentuk pipa dengan bawahnya
memiliki tatakan

Gelas Ukur
6

Untuk membuat suatu


mikroba/mikroorganisme dalam suatu
penelitian
Seperti mangkok dan memiliki dua
bagian

Cawan Petri
7

Untuk mengaduk suatu bahan ,


mengambil suatu bahan dan sebagai
pembersih
Bentuk seperti sendok kecil
Spatula

10
8

Untuk mereaksikan suatu zat dann untuk


titrasi
Bentuk segitiga dengan bagian leher
menyempit.
Erlenmeyer

Untuk mereaksikan suatu zat dalam


jumlah kecil
Bentuk seperti pipa kecil sebesar jari-jari
tangan dewasa
Tabung Reaksi
10

Untuk tempat tabung reaksi,


mengeringkan tabung reaksi
Bentuk terdapat lubang-lubang sebesar
tabung reaksi
Rak Tabung Reaksi
11

Untuk meletakkan obyek yang akan


dilihat di bawah mikroskop.

Preparat

11
12
Untuk menghaluskan dan menggerus
suatu bahan

Mortar + Alu
13
Untuk melihat dan mengamati benda-
benda yang berukuran sangat kecil yang
tidak mampu dilihat secara kasat mata
dengan banuan cahaya yang bersumber
dari tenaga listrik dengan perbesaran
Mikroskop Cahaya Elektrik 1000 kali.

4.2 Pembahasan
Dari hasil tabel pengamatan tersebut setiap mahasiswa harus mampu
mengenal dan memahami fungsi, cara penggunaan dan perbedaan berbagai
macam alat yang ada di laboratorium. Untuk alat-alat yang terbuat dari kaca dan
berbentuk gelas adalah: gelas beaker atau biasa disebut gelas kimia. Gelas beaker
berfungsi untuk mereaksikan suatu larutan dan untuk menyimpan larutan. Selain
gelas beaker, beberapa alat yang memiliki kegunaan yang sama yaitu untuk
mereaksikan suatu zat dan untuk menyimpan suatu zat antara lain, labu ukur,
Erlenmeyer, tabung reaksi dan gelas ukur. Labu ukur memiliki bentuk leher
panjang dan bulat bagian bawahnya. Sedangkan Erlenmeyer memiliki bentuk
segitiga dan bagian leher yang menyempit. Tabung reaksi memiliki bentuk tabung
sebesar jari tangan manusia dewasa. Tabung reaksi juga memiliki wadah, karena
tabung reaksi tidak bisa berdiri sendiri maka perlu rak tabung reaksi. Yang
terakhir adalah gelas ukur. Gelas ukur memiliki bentuk seperti pipa dan memiliki
kaki sehingga dapat ditegakkan. Kegunaan gelas ukur selain untuk mencampurkan
suatu zat/larutan, gelas ukur juga dapat memperkirakan berapa jumlah larutan
yang akan ditambahkan. Terdapat garis skala pada gelas ukur dengan berbagai
macam ukuran.

12
Selain alat-alat laboratorium yang berbentuk gelas terdapat alat lain seperti
pipet tetes, volumetrik filler, preparat, cawan petri, spatula, mortar dan alu. Dari
masing-masing alat tersebut tentu memliki fungsi dan bentuk yang berbeda seperti
pipet tetes dan volumetrik. Meskipun keduanya memiliki fungsi yang sama yaitu
untuk mengambil suatu zat tetapi skala dan bentuknya sangat berbeda. Pipet tetes
memiliki bentuk yang panjang kecil dengan bagian ujung yang runcing. Pipet
tetes hanya untuk mengambil zat dalam jumlah yang kecil. Sedangkan volumetrik
memiliki ukuran yang panjang dengan bagian tengah menggembung. Pada
volumetrik memiliki garis skala untuk mengambil zat dengan ukuran tertentu dan
cara mengambil zat pun dengan bantuan filler. Selain pipet tets dan volumetrik,
terdapat cawan petri. Cawan petri memiliki bentuk bundar dan biasnaya terbuat
dari kaca yang berfungsi untuk mengembangbiakkan mikroorganisme. Cawan
petri ini memiliki dua bagian, bagian bawah sebagai wadah dan bagian atas
sebagai penutup. Terdapat juga alat laboratorium lainnya yaitu spatula. Spatula ini
memiliki bentuk hampir seperti sendok tetapi dengan ukuran yang lebih kecil.
Spatula ini memiliki fungsi untuk mengaduk dan mengambil suatu zat.
Selanjutnya adalah mortar dan alu. Mortar dan alu ini adalah alat sepasang yang
terbuat dari porselen dengan fungsi menghaluskan atau mengerus suatu bahan
seperti daging, buah-buahan dan lain-lain. Yang terakhir adalah preparat. Preparat
adalah salah satu bagiann dari mikroskop untuk mengamati suatu obyek pada
mikroskop.
Terdapat salah satu alat laboratorium yang penting yaitu mikroskop. Untuk
pengamatan kali ini mikroskop yang digunakan adalah mikroskop cahaya elektrik.
Mikroskop cahaya elektrik mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali.
Mikroskop ini menggunakan sumber cahaya yang berasal dari tenaga listrik.
Tidak perlu lagi mencari tempat yang terang untuk melihat mikrobiologi saat
pratikum berlangsung.
Dengan mengenal beberapa alat-alat laboratorium bisa diharapkan tidak
melakukan kesalahan saat melakukan pratikum kemudian hari.

13
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa masing-masing alat
memiliki prosedur sendiri sesuai dengan kegunaan dan fungsi dari alat-alat
laboratorium. Terdapat alat-alat laboratorium yang terbuat dari bahan kaca ada
pula yang terbuat bahan selain kaca seperti filler, spatula dan rak tabung reaksi.
Selain itu, mahasiswa juga dapat mengetahui salah satu mikroskop yaitu
mikroskop cahaya elektrik. Dengan mengenal dan mengetahui fungsi berbagai
alat-alat laboratorium diharapkan mahasiswa tidak melakukan kesalahan dalam
melakukan penelitian.

5.2 Saran
Saran yang bisa diberikan agar mahasiswa mampu mengenal semua alat-
alat laboratorium, tidak hanya alat-alat yang ditunjukkan oleh asisten
laboratorium. Untuk asisten laboratorium seharusnya juga memperkenalkan
bahan-bahan seperti Fehling A dan lain-lain agar mahasiswa mengetahui bahan
tambahan yang digunakan saat penelitian agar tidak terjadi kesalahan.

14

Anda mungkin juga menyukai