Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KIMIA ANALITIK

ALAT-ALAT PADA LABORATORIUM PANGAN

Dosen Pembimbing :

MASRURA, M.Si

Disusun Oleh :

LISMA DEWI
NPM.224121110016

FAKULTAS PERTANIAN (FP)


UNIVERSITAS ALMUSLIM
KABUPATEN BIREUN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami mengucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa , karena pada dasarnya
, dengan rahmat dan hidayahnya , memungkinkan penyelesaian tepat waktu Makalah dengan
judul " Alat-Alat Pada Laboratorium Pangan ", Ini adalah titik awal kami untuk tugas Mata
Kuliah Kimia Analitik .Selain itu , makalah ini bertujuan untuk memperkuat wawasan setiap
pekerja dan peserta didik . Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada para pembimbing
yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini . _Kami percaya bahwa makalah
ini sedikit menyimpang dari tulisan yang paling murni. Oleh karena itu, sangat diharapkan
kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini.

Matangglumpangdua, Maret 2023

Lisma Dewi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………….…………………………………………………………….… 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………………….… 1
1.3 Tujuan …………………………………………………………………………………... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Alat Lab pada laboratorium pangan ………………………………………… 2
2.2 Fungsi Alat Laboratorium Pangan………………………………………………….......... 2
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………………. 5
3.2 Daftar Pustaka ...…………………………………………………………………….……. 6

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pengenalan alat-alat laboratorium Penting dilakukan, agar mengetahui cara-cara
penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat
dapat diminimalisir sedikit mungkin. Hal ini penting agar saat melakukan penelitian, karena
data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang.

Setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses
yang berlangsung ketika alat digunakan. Selain alat yang harus kita perhatikan, yang tidak
kalah pentingnya yaitu harus mengetahui mengenai informasi bahan Kimia (MSDS) agar
keselamatan saat bekerja di laboratorium bisa dijaga dari kecelakaan saat praktikum. Oleh
karena itu, diperlukan pemahaman mengenal dan mengetahui nama alat serta spesifikasi alat
tersebut. Bukan hanya itu saja, kita pun harus memahami bagaimana prosedur kerja alat
tersebut dan apa prinsip kerjanya mengenai jenis-jenis bahan kimia yang digunakan agar pada
saat bekerja selalu berhati-hati dan tahu bagaimana cara untuk menanggulanginya.

Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian dari Alat Laboratorium Pangan?


2. Bagaimana Fungsi Dari Alat Laboratorium Pangan?

Tujuan
Adapun tujuan dari Makalah ini adalah untuk memberikan informasi tentang nama-
nama alat di laboratorium dan fungsinya sehingga Penulis atau petugas di laboratorium mampu
memahami dan menggunakan alat-alat tersebut dengan aman.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN ALAT LAB PADA LABORATORIUM PANGAN

Laboratorium adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran atau pelatihan


ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukan kegiatan-
kegiatan tersebut secara terkendali. Laboratorium ilmiah biasanya dibedakan menurut disiplin
ilmunya, misalnya laboratorium mikrobiologi, laboratorium fisika, laboratorium kimia,
laboratorium biokimia, laboratorium komputer, dan laboratorium bahasa. Dalam kegiatan yang
dilakukan di dalam laboratorium tentunya memerlukan peralatan yang dapat menunjang
kegiatan praktikum ataupun riset (Lim, 1998).

Melakukan suatu percobaan di laboratorium, kadang-kadang harus dipilih bahan


peralatan yang cocok, sehingga tidak keliru atau salah pengertian mengenai sifat bahan
peralatan tersebut. Peralatan gelas harus selalu bersih dan ketelitian tidak akan bisa berarti bila
selama analisa, penggunaan alat dan prosedur tidak dilakukan dengan cermat dan tepat (Hala,
2009).

Dasarnya setiap alat memiliki nama yang meunjukkan kegunaan. beberapa kegunaan
yang dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur
biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer, spektrometer dan lain-lain (Taiyeb,
2006).

Alat-alat laboratorium merupakan alat yang kita butuhkan dalam proses penelitian atau
pun proses praktikum. Dalam praktikum pengenalan alat-alat laboratorium dan alat-alat
sterilisasi akan dijelaskan secara detail mengenai fungsi dan spesifikasi masing-masing alat
tersebut (Anonim, 2013). Secara umum, fungsi setiap alat telah diberikan, karena tidak
mungkin semua fungsi diutarakan dalam melakukan kegiatan di laboratorium. Untuk
memudahkan dalam memahami alat-alat laboratorium yang dapat digunakan dalam waktu
relative lama dan dalam keadaan baik, maka diperlukan pemeliharaan dan penyimpanan yang
memadai (Wirjosoemarto, 2004).

Material Safety Data Sheet (MSDS) adalah dokumen yang dibuat khusus tentang suatu
bahan kimia mengenai pengenalan umum, sifat-sifat bahan, cara penanganan, penyimpanan,
pemindahan dan pengelolaan limbah buangan bahan kimia tersebut. Berdasarkan isi dari
MSDS maka dokumen tersebut sebenarnya harus diketahui dan digunakan oleh para pelaksana
yang terlibat dengan bahan kimia tersebut yakni produsen, pengangkut, penyimpan, pengguna
dan pembuang bahan kimia. Pengetahuan ini akan dapat mendukung budaya terciptanya
kesehatan dan keselamatan kerja. Ketersediaan MSDS di laboratorium di perguruan tinggi saat
ini belum memasyarakat padahal ketersediaan MSDS cukup penting dan digunakan juga
sebagai salah satu kriteria laboratorium standar (Tahir, 2002).

Larutan memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Di alam kebanyakan


reaksi berlangsung di dalam larutan air. Tubuh manusia menyerap mineral, vitamin dan
makanan dalam bentuk larutan. Obat-obatan biasanya merupakan larutan air atau alkohol atau
senyawa fisiologis aktif. Larutan biasanya merupakan larutan yang terdiri dari dua zat atau
lebih yang merupakan campuran homogen (Baroroh, 2004).

Laboratorium adalah suatu tempat dimana melakukan percobaan. Percobaan yang


dilakukan menggunakan berbagai bahan, peralatan gelas dan instrumentasi khusus yang dapat
menyebabkan kecelakaan bila dilakukan dengan cara yang tidak tepat. Kecelakaan itu dapat
terjadi karena kelalaian atau kecerobohan kerja, ini dapat membuat orang tersebut cedera, dan
bahkan bagi orang disekitanya. Keselamatan kerja di laboratorium merupakan keinginan bagi
setiap individu yang sadar akan kepentingan kesehatan, keamanan dan kenyamanan kerja.
Walaupun petunjuk keselamatan kerja sudah tertulis dalam setiap penuntun praktikum, namum
hal ini perlu dijelaskan berulang-ulang agar setiap individu lebih meningkatkan kewaspadaan
ketika bekerja.

Pengenalan alat-alat laboratorium ini sangat penting dilakukan karena untuk menjaga
keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat yang diperkenalkan dalam praktikum
analisis pangan ini adalah Waterbath (pemanas air), hot plate, timbangan analitik, oven, lemari
pendingin dan lain-lain. Waterbath (pemanas air) Merupakan alat untuk pemanasan dengan
suhu air pada posisi tetentu selama selang waktu tertentu dan didalamnya diisi dengan air dan
diletakkan tabung atau wadah reaksi.

Alat selanjutnya adalah hot plate. Hot plate ini berfungsi untuk menghomogenkan suatu
larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan
sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Prinsip kerja hot plate adalah
mengomogenkan larutan dengan putaran dan suhu, pengadukan dengan bantuan batang
magnet Hot plate dan magnetic stirrer seri SBS-100, dimana satuan stir ini rpm dan suhu yang
dihasilkan satuannya celcius. Prosedur kerja dari hot plate adalah menggunakan bidang
magnetik berputar untuk membuat stir bar atau batang pengaduk yang tercelup didalam cairan
menjadi berputar dengan sangat cepat sehingga mengaduk cairan tersebut hingga merata.
Bidang beputar tersebut dapat dibuat baik dengan magnet berputar atau dengan satu set
eletktromanet statis yang diletakkan dibawah bejana dengan cairan. Magnetic stirrer seringkali
dilengkapi dengan lempengan pemanas untuk memanaskan cairan dalam bejana.

Timbangan analitik berfungsi untuk menimbang bahan yang akan digunakan dalam
praktikum dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Prinsip kerjanya adalah menimbang bahan uji
coba dengan skala tertentu. Prosedur kerjanya adalah meletakkan bahan pada timbangan
tersebut. Melihat angka yang tertera pada layar, dan angka itu merupakan berat dari bahan yang
ditimbang.

Oven merupakan alat sterilisasi yang digunakan untuk alat ataupun bahan yang harus
dalam keadaan kering saat disterilkan atau dengan kata lain digunakan untuk sterilisasi kering.
Keuntungan penggunaan alat ini adalah karena alat ini merupakan alat lama untuk memanaskan
dengan suhu 121oC diperlukan waktu sekitar 2-3 jam jika dipakai alat ini maka jalannya
praktikum akan lebih santai namum hal ini juga sekaligus menjadi kekurangannya jika
menginginkan praktikum yang lebih cepat dan efisien.

Alat selanjutnya adalah lemari pendingin, fungsi dari alat ini adalah untuk menjaga
media uji coba agar tidak rusak ataupun mengendalikan aktivitas pertumbuhan mikroba pada
media uji coba. Prinsip kerja dari lemari pendingin adalah mengawetkan media uji coba dengan
mengubah energi listrik menjadi energi dingin. Suhu dalam lemari pendingin bisa di atur sesuai
yang kita inginkan. Prosedur kerja dari alat ini adalah adanya penguapan. Untuk mendapatkan
penguapan diperlukan gas (udara) yang mencapai temperature tertentu (panas). Setelah udara
tersebut panas di ubah agar kehilangan panas, sehingga terjadi penguapan. Disaat adanya
penguapan, maka timbulah suhu di dalam temperatur rendah (dingin). Temperatur dalam
lemari pendingin bisa di atur sesuai yang kita inginkan.

Kromatografi menyangkut metode pemisahan yang didasarkan atas distribusi


deferensial diantara dua fasa mengacu pada beberapa sifat komponen sampel, yaitu Melarut
dalam cairan, melekat pada permukaan padatan halus dan bereaksi secara kimia. Sifat-sifat
tersebutlah yang dimanfaatkan dalam metode kromatografi ini, yaitu perbedaan migrasi
komponen-komponen di dalam sampel. Pada prinsipnya pemisahan dalam GC adalah
disisebabkan oleh perbedaan dalam kemampuan distribusi analit diantara fase gerak dan fase
diam di dalam kolom pada kecepatan dan waktu yang berbeda. Jenis dan macam alat
Kromatografi gas (GC) terdiri dari 2 yaitu kromatografi gas cairan dengan mekanisme
pemisahan partisi, yaitu yang pertama Kromatografi gas–cair (KGC) yaitu fase diamnya berupa
cairan yang diikatkan pada suatu pendukung sehingga solut akan terlarut dalam fase diam.
Partisi komponen cuplikan didasarkan atas kelarutan uap komponen bersangkutan pada zat cair
(fasa diam). Selanjutnya yang kedua yaitu Kromatografi gas-padat (KGP), dimana fase
diamnya berupa padatan dan kadang-kadang berupa polimerik. Pada kromatografi gas-padat,
partisi komponen cuplikan didasarkan atas fenomena adsorpsi pada permukaan zat padat (fasa
diam). Namun KGP jarang digunakan sehingga pada umumnya yang disebut dengan GC saat
ini adalah KGC.

HPLC adalah singkatan dari High Performance Liquid Cromatography, yaitu alat yang
berfungsi mendorong analit melalui sebuah kolom dari fase diam ( yaitu sebuah tube dengan
partikel bulat kecil dengan permukaan kimia tertentu) dengan memompa cairan (fase bergerak)
pada tekanan tinggi melalui kolom. Sampel yang akan dianalisis dijadikan dalam volume yang
kecil dari fase bergerak dan diubah melalui reaksi kimia oleh fase diam ketika sampel melalui
sepanjang kolom. Tujuan penggunaan alat ini adalah mengetahui kadar asam organik. (Synider
L R dan J.J Kirkland 1979).

Semua alat-alat yang berhubungan dengan praktikum analisis pangan perlu diketahui
nama, fungsi, prinsip dan prosedur kerjanya, agar dalam praktikum-praktikum selanjutnya
tidak sulit dalam penggunannya. Alat-alat laboratorium terdiri dari beberapa jenis bahan
pembuatannya, ada yang terbuat dari kaca yang mudah sekali pecah atau rusak. Oleh karena
itu selain mengetahui fungsinya, harus mengetahui juga cara perawatannya dengan baik, agar
alat-alat tersebut bisa tahan lama dalam penggunaannya. Setelah mengenal dan mengetahui
fungsi prinsip dan prosedur kerja masing-masing alat akan menghindarkan dari kesalahan
penggunaan alat tersebut, karena apabila tidak mengetahui cara kerja dan fungsi masing-
masing alat, nantinya akan terjadi kesalahan pengambilan data ataupun hasil praktikumnya
tidak akurat. Kesalahan yang sekecil apapun dapat merubah hasil dari praktikum yang telah
dilakukan.

2.2. FUNGSI ALAT LABORATORIUM PANGAN


Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor penting yang menunjang kegiatan
penelitian. Sarana dan prasarana disediakan bertujuan agar kegiatan pembelajaran dan
penelitian dapat berlangsung dengan baik.

Fungsi dari Laboratorium Rekayasa Pangan yakni tempat untuk mengembangkan


inovasi pangan berbasis ilmu pangan yang berkaitan dengan sifat fisikawi dan kimiawi produk.
Laboratorium Rekayasa Pangan sebagai wadah untuk menerapkan teknologi pascapanen hasil
pertanian, peternakan dan perikanan. Laboratorium ini dilengkapi dengan sarana dan prasarana
untuk mengembangkan teknologi pengolahan dan penanganan komoditas pangan.

Laboratorium Rekayasa Pangan melakukan kegiatan pengolahan pangan yang bertujuan untuk
berbagai macam-macam produk pangan yang berkualitas misalnya beras analog mie fungsional
dari tepung dan pati lokal, sari buah kaya antioksidan, cake free gluten, kacang rendah kalori,
sirup lidah buaya, lidah buaya instan, jahe instan, kunir instan, yogurt, susu kedelai, berbagai
macam macam kripik dari buah dan umbi-umbian, serta menggali berbagai senyawa yang
terdapat dalam pangan untuk dijadikan BTM yang alami seperti karagenan dari rumput laut,
chitin chitosan dari udang dan kerang, pewarna alami dari bunga kana, mawar, bunga rosela,
bunga turi, bunga gladiol . Untuk menunjang segala kegiatan tersebut maka laboratorium ini
memerlukan beberapa peralatan, antara lain: ektruder, steamer yang dilengkapi timer, polisher,
mixer untuk tepung, vacum frying, kabinet dryer, press hidrolik, spray drayer, oven, vakum
sealer, freezer, kompor gas, proofer dan alat-alat lainnya.

ALAT LABORATORIUM

Adapun alat-alat yang diperkenalkan di Laboratorium adalah pisau, sendok, gelas ukur,
talenan, tanur, waterbath, cawan porselen, desikator, calorimeter, rotasi evaporator, piring,
timbangan analitik, freezer, HPLC (High Performance Liquid Chromatography) dan GC (Gas
Chromatography).
Tabel 1.1 Pengenalan Alat

No Nama Alat Gambar Fungsi

Pisau Untuk memotong suatu


benda

Sendok Untuk makan, untuk


memotong, untuk
mengambil makanan,
2

Gelas Ukur Untuk mengukur suatu


larutan baik yang berwarna
maupun tidak berwarna.
3

Tanur Untuk pembakaran analisi


karbon. Maupun analisis
bahan organic dan kadar
4 abu.

Gc (Gas Chroma Untuk memisahkan dan


tography) menganalisis senyawa yang
dapat menguap tanpa
dekomposisi.

5
HPLC (High Perf Memisahkan komponen
ormance berdasarkan pada fase gerak
Liquid Chromatog dan fase diamnya dan dapat
raphy) didasarkan juga
6 prinsipnya pada kromato-
grafi kolom.

Untuk membekukan makanan


dan menyimpan makanan
beku, juga untuk
menjaga kesegaran produk.
7 Freezer

Untuk menimbang bahan


dengan tingkat ketelitian
Timbangan yang tinggi.
8
Analitik

Sebagai wadah makanan.


9 Piring

Untuk menguapkan pelarut


pada kondisi vakum.

10 Rotasi evaporator

Untuk menentukan nilai


kalor zat makanan
karbohidrat, protein, atau
11 Calorimeter lemak.
Tempat menyimpan sampel
yang harus bebas air
Mengeringkan padatan
12 Desikator

Untuk mereaksikan zat dalam


suhu tinggi, mengabukan
kertas saring, menguraikan
13 Cawan Porselen endapan dalam gravimetric
sehingga menjadi bentuk
stabil.

Untuk melebur basis,


menguapkan ekstrak atau
tingtur, pemanasan untuk
14 Waterbath mempercepat kelarutan.

Talenan Untuk mengiris bumbu dan


bahan makanan.
15

No Nama Alat Gambar Alat Kegunaan


16 Tabung Reaksi Fungsi utama dati
tabung reaksi
adalah sebagai
tempat untuk
mereaksikan zat -
zat kimia di dalam
laboratorium.
17 Beaker Glass Tempat untuk
menyimpan dan
membuat larutan.

18 Biuret Digunakan untuk


titrasi, tapi pada
keadaan tertentu
dapat pula
digunakan untuk
mengukut volume
suatu larutan.

19 Labu Ukur Untuk membuat


dan atau
mengencerkan
larutan dengan
ketelitian yang
tinggi.

20 Labu Destilasi Untuk destilasi


larutan. Pada
bagian atas terdapat
karet penutup
dengan sebuah
lubang sebagai
tempat termometer
21 Erlenmeyer Tempat membuat
larutan. Dalam
membuat larutan
erlenmeyer yang
selalu digunakan
22 Hot Hand Untuk memegang
peralatan gelas
Protector
yang masih dalam
kondisi panas.

23 Penjepit Untuk menjepit


tabung reaksi.

24 Gelas Ukur sebagai alat ukur


volume cairan yang
tidak memerlukan
ketelitian yang
tinggi.

25 Corong Gelas Corong digunakan


untuk memasukan
atau memindah
larutan ai satu
tempat ke tempat
lain dan digunakan
pula untuk proses
penyaringan setelah
diberi kertas saing
pada bagian atas

26 Pipet Tetes Untuk meneteskan


atau mengambil
larutan dengan
jumlah kecil.

27 Cawang Porselen Digunakan sebagai


wadah untuk
mereaksikan atau
mengubah suatu zat
pada suhu tinggi.
28 Labu Kjeldhel untuk destruksi
bahan makanan
pada proses
penentuan kadar
protein. Labu
Kjeldahl khusus
digunakan untuk
destruksi makanan
yang berbentuk
padat bukan cair.

29 Piknometer alat yang


digunakan untuk
mengukur nilai
massa jenis atau
densitas dari fluida

30 Cawan Petri Sebagai wadah


penyimpanan dan
pembuatan kultur
media.

31 Tempat Larutan Sesuai dengan


namanya yaitu
pp
digunakan sebagai
wadah dari larutan

32 Mikropipet Memindahkan
cairan yang
bervolume cukup
kecil, biasanya
kurang dari 1000
µl.
33 Spatula Untuk mengambil
bahan-bahan kimia
dalam bentuk
padatan, misalnya
dalam bentuk
kristal.

34 Kondensor Untuk destilasi


larutan. Lubang
lubang bawah
tempat air masuk,
lubang ata tempat
air keluar

35 Plastik Kuvet digunakan sebagai


tempat contoh atau
cuplikan yang akan
dianalisis
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Alat-alat laboratorium terdiri dari beberapa jenis bahan pembuatannya, ada yang terbuat
dari kayu, besi dan kaca, dimana kaca ini mudah sekali pecah atau rusak.
2. Masing-masing alat memiliki fungsi, prinsip dan prosedur kerja yang spesifik yang berbeda-
beda.
3. Alat-alat yang sering dipergunakan dalam praktikum Analisis Pangan adalah: waterbath,
timbangan analitik, oven, lemari pendingin (freezer) dan lain-lain.
4. Keselamatan kerja di laboratorium merupakan hal yang sangat penting bagi setiap individu
yang sadar akan kepentingan kesehatan, keamanan dan kenyamanan kerja di laboratorium.
5. Kesalahan yang sekecil apapun dapat merubah hasil dari Pengujian yang telah dilakukan.
3.2 DAFTAR PUSTAKA

https://teknologi-pangan.umm.ac.id/id/berita/profil-laboratorium-teknologi-pangan.html
Baroroh, U. L. U. 2004. Diktat Kimia Dasar 1. Banjar Baru : Universitas Lambung Mangkurat.

Hala, Y dan O. Junaidi. 2009. Penuntun Prantikum Biokimia Umum. Makassar : FMIPA UNM.

Tahir, I. dan E. Sugiharto. 2002. Pengelolaan dan Implementasi MSDS Pada Riset Mahsiswa
Untuk Mendukung Kesehatan dan keselamatan kerja Di Laboratorium. Makassar : FMIPA
UNM.

Taiyeb, M. 2006. Pengenalan Alat Laboratorium. Makassar : FMIPA UNM.

Wirjosoemarto, dan Koesmadji. 2004. Teknik Laboratorium. Bandung : Universitas


Pendidikan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai