Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR
“PENGENALAN ALAT”
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kimia Dasar

Disusun Oleh:
Nama : Reza Maulana Muhammad
NIM : 4442160006
Kelas :IC
Kelompok : 6 (Enam)

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi
sedikit sekali yang kitaingat.Segala puji hanya layak untuk Allah atas segala
berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas hasil laporan Praktikum ini.
Laporan yang berjudul “Pengenalan Alat” Meskipun saya berharap isi dari
laporan praktikum saya ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu
ada yang kurang.Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar tugas Laporan praktikum ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih, semoga hasil laporan
praktikum saya ini bermanfaat.

Serang, September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Laboratorium 3
2.2 Alat-Alat Laboratorium 4
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat 6
3.2 Alat dan Bahan 6
3.3 Cara Kerja 6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil 7
4.2 Pembahasan 11
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan 16
5.2 Saran 16
DAFTAR PUSTAKA 17
LAMPIRAN

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil Pengamatan Alat-Alat Laboratorium 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laboratorium adalah tempat dimana praktikan, dosen, maupun seorang
peneliti melakukan percobaan. Pengguna laboratorium harus mengenal dan
mengetahui alat-alat yang di gunakan dalam laboratorium, hal ini di maksudkan
agar praktikan tidak salah dalam penggunaan alat dan bahan di dalam
laboratorium (Koesmadja, 2006).
Pengenalan alat-alat laboratorium sangatlah penting untuk keselamatan kerja
dalam melakukan penelitian. Oleh karena itu, sebelum melakukan praktikum hal
yang paling utama yang harus dipahami adalah mengetahui nama alat-alat
praktikum serta fungsi dan kegunaannya,agar kita dapat mengunakan semaksimal
mungkin (Setiawati,2006).
Alat-alat laboratorium sangat dibutuhkan dalam proses penelitian ataupun
praktikum terutama dalam proses praktikum kimia banyak sekali alat-alat yang
digunakan dan mempunyai funsi masing-masing. Alat-alat laboratorium juga
dapat berbahaya jika terjadi kesalahan dalam prosedur pemakaiannya maka
diperlukan pengenalan alat-alat laboratorium agar pengguanaan alat tersebut dapat
dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang baik dan benar, sehingga
kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir sedikit mungkin hal ini penting agar
mendapatkan hasil penelitian yang baik dan benar, data-data yang tepat akan
meningkatkan kualitas penelitian seseorang ( Wunmustafa, 2011 ).
Seperti yang telah dijelaskan, bahwa teori pengenalan alat-alat laboratorium
bertujuan untuk membuat praktikan mengetahui fungsi atau kegunaan alat-alat
laboratorium, oleh karena itu, fungsi daripada tiap-tiap alat akan dijelaskan
dengan tujuan agar praktikan dapat memahami secara jelas kegunaan alat-alat
laboratorium yang akan dipakai. Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang
menunjukkan kegunaan alat tersebut, prinsip kerja atau proses yang berlangsung
ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan
namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan
kata meter seperti thermometer, hygrometer, spektrofotometer, dll. Alat-alat

1
pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan
“graph” seperti thermograph, barograph (Moningka, 2008).
Dari uraian tersebut, tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan
mengenai kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang
bersangkutan. Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada
pula yang khusus. Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan
reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk suatu
pengukuran atau penentuan (Moningka, 2008).

1.2 Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui nama alat, fungsi serta cara penggunaan dari
alat-alat tersebut.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Laboratorium
Kata Laboratorium berasal dari bahasa Latin yang berarti “tempat bekerja”.
Dalam perkembangannya, kata laboratorium mempertahankan arti aslinya, yaitu
“tempat bekerja” khusus untuk keperluan penelitian ilmiah. Laboratorium adalah
suatu ruangan atau kamar tempat melakukan kegiatan praktek atau penelitian yang
ditunjang oleh adanya seperangkat alat-alat serta adanya infrastruktur
laboratorium yang lengkap (ada fasilitas air, listrik, gas dan sebagainya).
Laboratorium adalah tempat dimana praktikan, dosen, maupun seorang
peneliti melakukan percobaan. Pengguna laboratorium harus mengenal dan
mengetahui alat-alat yang di gunakan dalam laboratorium, hal ini di maksudkan
agar praktikan tidak salah dalam penggunaan alat dan bahan di dalam
laboratorium (Koesmadja, 2006).
Laboratorium adalah unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan,
berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola
secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam
skala terbatas, dengan menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode
keilmuan tertentu, dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau
pengabdian kepada masyarakat (Koesmadja, 2006).
Ginting (2009), mengemukakan bahwa pengertian laboratorium dalam
pengajaran dimaksudkan sebagai kumpulan dari para siswa yang melakukan
pengamatan percobaan atau penelitian atas pengelolaan guru. Laboratorium dapat
menggunakan ruangan tertutup (laboratorium, rumah kaca, kelas sendiri) atau
menggunakan ruangan terbuka (kebun sekolah atau lingkungan lain yang dapat
digunakan sebagai sumber kegiatan belajar)
Menurut kemendikbud (2017), tujuan pengadaan laboratorium diantaranya
adalah meningkatkan kemampuan praktek peserta didik di laboratorium. Adapun
tujuan penggunaan laboratorium kimia/ IPA bagi peserta didik antara lain :
1. Mengembangkan keterampilan (pengamatan, pencatatan data, penggunaan
alat, dan pembuatan alat sederhana).

3
2. Melatih bekerja cermat, serta mengenal batas-batas kemampuan
pengukuran laboratorium
3. Melatih ketelitian mencatat dan kejelasan melaporkan hasil percobaan
4. Melatih daya berfikir kritis, analitis melalui penafsiran eksperimen
5. Memperdalam pengetahuan
6. Mengembangkan kejujuran dan rasa tanggung jawab

2.2 Alat-Alat Laboratorium


Alat – alat yang digunakan dalam penelitian harus dalam keadaan steril atau
bebas dari kuman, bakteri, virus dan jamur. Perlu adanya pengetahuan tentang
cara – cara atau teknik sterilisasi. Hal ini dilakukan karena alat – alat yang
digunakan memiliki teknik sterilisasi yang berbeda (Dwidjoseputro, 2003).
Penggunaan alat-alat dalam laboratorium diharapkan dalam keadaan steril.
Penggunaan alat-alat yang tidak steril dapat menyebabkan kegagalan pada
praktikum yang dilakukan. Dalam melakukan percobaan dilaboratorium atau
bekerja dalam laboratorium terutama laboratorium kimia, seseorang akan selalu
dihadapkan pada hal-hal yang berhubungan dengan bahan-bahan kimia, peralatan
yang dapat berbahaya dan merugikan bagi diri sendiri, orang lain maupun
lingkungan sekitar, bila tidak digunakan dengan baik. Seperti layaknya pekerjaan
lain, bekerja dalam laboratorium kimia juga mempunyai resiko kecelakaan kerja.
Resiko ini dapat disebabkan karena faktor ketidaksengajaan, keteledoran dan
sebab-sebab lain yang diluar kendali manusia (Kardiaz.1992).
Kebersihan dan kesempurnaan alat sangat penting untuk bekerja di
laboratorium. Alat yang kelihatan secara kasat mata, belum tentu bersih,
tergantung pada pemahaman seorang analis mengenai apa artinya bersih. Alat
kaca seperti gelas piala atau erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun
atau deterjen sintetik. Pipet, buret, dan labu volumetrik mungkin memerlukan
larutan deterjen panas untuk bisa bersih benar (Day & Underwood.1998).
Kemampuan menggunakan alat laboratorium adalah sikap yang ditunjukkan
dalam bekerja dan berfikir untuk mendapatkan pengetahuan sains pada kegiatan
eksperimen dilaboratorium untuk mencapai tujuan pembelajaran. kemampuan
menggunakan alat laboratoriumnya tinggi akan berusaha secara tepat dan efisien

4
untuk memahami materi tersebut daripada siswa yang kemampuan menggunakan
alat laboratoriumnya rendah (Manasikana, dkk.2012) .
Alat-alat dari gelas,logam dapat di sterilkan dengan auto klaf seperti
pinset,gagang skalpel,petridish dan botol kultur.Proses sterilisasi dimulai dengan
mencuci alat-alat tersebut dengan menggunakan deterjen sampai bersih dan
dibilas dengan air,setelah bersih alat-alat tersebut di simpan agar kering,kemudian
dimasukkan ke dalam autoklaf,untuk beberapa alat sebelumnya harus dibungkus
dengan kertas,adapun alat-alat tersebut adalah pinset,gagang skalpel,dan petridish.
Temperatur yang digunakan untuk sterilisasi dengan autoklaf adalah suhu
121°C,tekanan 15 psi selama 15 menit. Kemudian alat-alat ini diterilisasi lagi
dengan cara mengovennya selama 1 jam dengan suhu 65°C. Setelah di oven,alat-
alat ini bisa langsung digunakan atau disimpan dalam lemari. (Nurmayulis,2011).

5
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Tempat dan Waktu


Praktikum ini bertempat di Laboratorium Agroekoteknologi Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa pada hari jumat tanggal 16 September 2019 jam 11.20
WIB sampai dengan selesai.

3.2 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Gelas ukur, Gelas kimia,
Pipet tetes, Botol semprot, Tabung reaksi, Rak tabung reaksi, pH meter, Alat
pencapit tabung reaksi, Erlenmeyer, Labu ukur, Buret,Batang pengaduk, Spatula
besi, Pipet ukur, Pipet volume dan Bulb pipet.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Kertas lakmus merah/biru
dan Kertas indikator pH

3.3 Cara Kerja


Adapun cara kerja pada praktikum ini adalah :
1. Alat-alat Laboratorium disiapkan terlebih dahulu.
2. Pengertian dan Fungsi alat-alat laboratorium dijelaskan oleh asisten
praktikum.
3. Hasil dibuat dalam bentuk laporan

6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 4.1. Hasil Pengamatan Alat-Alat Laboratorium

No Gambar Alat Nama Alat Fungsi Alat

Untuk mengukur suatu larutan


dengan ukuran tertentu dan
lebih teliti
1. Gelas Ukur

Untuk menaruh,
mencampurkan, mereaksikan,
dan mengukur suatu larutan
2. Gelas Kimia dengan ukuran tertentu tetapi
tidak begitu teliti

Untuk mengambil larutan


dalam ukuran kecil, atau
memindahkan larutan dari
3. Pipet Tetes satu tempat ke tempat lainnya

7
Untuk menyimpan aquadest
dan membersihkan alat-alat
praktikum
Botol
4.
Semprot

Untuk mencampurkan,
mereaksikan, dan
memanaskan suatu larutan
Tabung
5. dalam ukuran kecil
Reaksi

Untuk menyimpan tabung


reaksi agar lebih steril dan
tertata
Rak Tabung
6.
Reaksi

Untuk mengetahui apakah


larutan yang dianalisis bersifat
asam atau basa dengan
Kertas
7. melihat warna pada kertas
Indikator
indikator

8
Untuk mengetahui larutan
yang sedang dianalisis bersifat
asam atau basa dengan lebih
8. pH Meter akurat

Untuk mengambil bahan


kimia yang bersifat padat dan
untuk mengaduk larutan
9. Spatula

Untuk memasukkan cairan


dari adah yang besar ke
wadah yang lebih kecil
10. Corong

Untuk mengetahui larutan


yang sedang dianalisis bersifat
Kertas asam atau basa
11. Lakmus
Merah/Biru

9
Untuk mengangkat/ menjepit/
memindahkan peralatan gelas
laboratorium
12. Alat Penjapit

Untuk mencampurkan atau


mereaksikan dua/lebih zat
yang bersifat korosif untuk di
13. Erlenmeyer distilasi

Untuk mereaksikan atau


mengencerkan larutan

14. Labu Ukur

Untuk mengukur larutan


dengan ketelitian tinggi dan
untuk meneteskan larutan
15. Buret

10
Untuk mengambil dan
mengeluarkan larutan

16. Bulb Pipet

Untuk mengaduk larutan agar


homogen

Batang
17.
Pengaduk

Untuk mengambil larutan


dengan ukuran tertentu

18. Pipet Ukur

4.1 Pembahasan
Pada pengenalan alat-alat laboratorium kali ini kita akan melihat bentuk,
fungsi, dan cara kerja alat tersebut yang sering dipakai dalam praktikum kimia
dasar.
Gelas ukur terbuat dari bahan kaca sehingga mudah untuk melihat larutan
yang ada di dalamnya, gelas ukur memiliki skala yang cukup akurat. Tetapi tidak
dapat digunakan untuk menukur larutan dalam kondisi panas. Fungsi gelas ukur
yaitu untuk mengukur larutan dalam jumlah kecil. Gelas ukur mempunyai ukuran
yaitu 10 mL, 25 mL, 50 mL, 100 mL, 250 mL, 1000 mL.Hal mengenai jenis-jenis
ukuran gelas ukur berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomer 24

11
Tahun 2007 bahwa gelas ukur memiliki volume 10 mLsebanyak 15 buah/lab, 50
mL sebanyak 15 buah/lab, 100 mL 15 buah/lab, 1000 mL 3 buah/lab.
Gelas kimia mempunyai fungsi untuk menyimpan larutan. Alat ini terbuat dari
kaca boroksilat yang tahan terhadap panas hingga suhu 〖 200 〗 ^0 C. Alat ini
memiliki ukuran 50 m L, 100 mL, 2 L. Kekurangan alat ini adalah tingkat
keakuratannya rendah sehingga tidak cocok untuk mengukur volume yang
membutuhkan ketelitian tinggi.
Pipet tetes digunakan untuk pengambilan larutan tetapi hanya dalam jumlah
yang kecil. Pipet tetes memiliki karet hisap diatasnya sehingga memudahkan
dalam pengambilan larutan. Kekurangannya tidak dilengkapi dengan skala ukuran
sehingga hanya untuk pengambilan dalam jumlah kecil.
Botol semprot merupakan tempat menyimpan aquades yang berfungi untuk
membersihkan atau membilas bahan bahan yang tidak larut dalam air. Cara
menggunakan nya dengan menekan badan botol sampai keluar air.
Tabung reaksi, berupa tabung yang terbuat dari kaca borosilikat tahan panas,
berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia dan untuk melakukan
reaksi kimia dalam skala kecil. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih
dahulu setelah itu di lap dengan kertas isap. Kemudian sampel yang akan
direaksikan dimasukkan kedalam tabung reaksi. Tabung reaksi memiliki ukuran
bermacam-macam yaitu 11cm, 12 cm, 14 cm, 15 cm, 16 cm, 22 cm, dan 23 cm.
Rak tabung reaksi terbuat dari bahan kayu dan stainless yang digunakan
sebagai tempat menyimpan tabung reaksi saat melakukan percobaan. Dikarenakan
ujung tabung reaksi yang tidak datar maka di perlukan rek tabung sebagai tempat
penyimpanan tabung reaksi.
pH meter adalah suatu alat yang digunakan untuk menukur pH larutan dengan
ketelitian tinggi . Alat ini terdiri dari elektroda yang tersambung dengan alat
elrktronik untuk mengukur pH dari larutan. Ujung elektrode kaca berupa lapisan
kaca dengan ketebalan 0.1 mm. Hal ini diperkuat dengan pernyataan (Azmi ,2016)
bahwa pH meter terdiri dari sebuah elektroda (probe pengukur) yang terhubung ke
sebuah alat elektronik yang mengukur dan menampilkan nilai pH. Prinsip kerja
utama pH meter adalah terletak pada sensor probe berupa elektrode kaca (glass

12
electrode). Ujung elektrode kaca adalah lapisan kaca setebal 0.1 mm yang
berbentuk bulat (bulb)
Alat penjepit tabung reaksi berfungsi untuk menjepit tabung reaksi ketika
dipanaskan. Hal ini digunakan agar ketika kita mengambil tabung reaksi rasa
panas tidak terkena langsung pada tangan.
Erlenmeyer berfungsi untuk mencampur, mengukur, menyimpan larutan. Alat
ini terbuat darikaca borossilikat sehingga dapat di panaskan. Erlenmeyer ada yang
dilengkapi tutup dan tanpa tutup. Ukuran yang paling umum adalah 250 mL dan
500 mL. Yang dilengkapi dengan tutup digunakan untuk pencampuran reaksi
dengan pengocokan kuat sedangkan tanpa tutup digunakan untuk mencampurkan
reaksi dengan kecepatan lemah atau hanya di goyangkan saja. Hal ini sesuai
dengan jurnal kimia sains dan aplikasi berjudul Pengelolaan Alat Bahan dan
Laboratorium Kimia bahwa erlenmeyer berupa gelas yang diameternya semakin
keatas semakin kecil dengan skala sepanjang dindingnya, berfungsi untuk
menyimpan dan memanaskan suatu koloni. Cara menggunakan nya yaitu
dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap. Kemudian suatu larutan
dimasukkan lalu dititrasi, kemudian digoyangkan memutar labu erlenmeyernya
larutan, menampung filtrate hasil penyaringan, dan menampung titran ( larutan
yang dititrasi) pada proses filtrasi. Selain itu juga labu erlenmeyer juga memiliki
fungsi untuk menyimpan koloni pada saat pengamatan.
Labu ukur digunakan sebagai tempat mengencerkan atau mencampurkan
larutan. Alat ini mempunyai mult labu dan dilengkapi tutup. Tutup labu terbuar
dari gelas asah atau teflon. Mempunyai kapasitas volume 5-2000 mL. Labu ukur
memiliki ketelitian tinggi sehingga di gunakan untuk mengukur larutan secara
teliti.
Buret bening berfungsi untuk memindahkan larutan dalam berbagai ukuran
volume. Kapasitas buret 25-50 mL. Dalam membaca angka dari jumlah volume
larutan seringkali terjadi kesalahan. Hal ini dapat di atasi dengan memberikan
latar belakang berwarna putih. Cara penggunaan buret haruslah dalam keadaan
bersih dan berfungsi dengan baik, melakukan pembilasan terlebih dahulu,
mengisikan larutan menggunakan corong pendek, batang kran harus benar-benar
terisi penuh dengan cara mengeluarkan larutan kemudian melanjutkan pengisian

13
hingga skala nol, keringkan dinding buret bagian atas skala, kemudian bacalah
skalanya.
Batang pengaduk terbuat dari gelas polietilen atau logam. Alat ini mempunyai
panjang sesuai keperluan umumnya bergaris tengah 2-4 mm dan mempunya
panjang 6-30 cm. Berfungsi untuk mengaduk larutan yang ummnya berada pada
gelas kimia, erlenmeyer, atau tabung reaksi. Dalam mengaduk tidak boleh terlalu
kuat agar larutan tidak terpecik dan wadah tidak pecah.
Spatula besi berupa sendok panjang dengan ujung atas yang datar. Alat ini
terbuat dari stainless steel atau alumunium. Berfungsi untuk mengambil bahan
kimia yang berbentuk padatan.
Pipet ukur berupa tabung kaca bergaris dan memiliki karet di atasnya yang
berguna utuk menarik larutan yang akan di ambil sehingga terambil larutan
dengan volume yang di inginkan. Alat ini berfungsi untuk mengambil larutan
dengan volume tertentu.
Pipet volumentrik berfungsi untuk mengambil dan memindahkan larutan
dengan volume tertentu. Alat ini memiliki ukuran yang umumnya di pakai yaitu 5
mL, 10 mL atau 25 mL. Alat ini cukup teliti dan di gunakan untuk percobaan
dengan ketelitian tinggi. Larutan yang akan di pindahkan harus disedot/tarik
kedalam pipet sampai garis batas dan selanjutnya dialirkan ke wadah lain. Jika
suatu larutan beracun menggunakan ball pipette.
Bulb pipet terbuat dari bola karet kenyal. Alat ini berfungsi untuk menhisap
larutan yang akan di ukur
Kertas lakmus adalah kertas yang diberi suatu senyawa kimia sehingga akan
menunjukan warna yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asam maupun
basa. Warna nya akan berubah sesuai dengan larutannya. Kertas lakmus memiliki
dua jenis yaitu lakmus mereah dan lakmus biru. Lakmus merah apabila
dimasukkan ke dalam larutan asam atau netral akan tetap berwarna merah, jika di
dalam larutan basa akan berubah menjadi warna biru. Lakmus biru bila
dicelupkan kedalam larutan basa atau netraltetap berwarna biru, jika dimasukkan
ke dalam larutan asam akan berubah menjadi warna merah. Jadi kertas lakmus
berfungsi untuk menetahui suatu larutan bersifat asam atau basa dengan
melihataprubahan warma dari kertas lakmus.

14
Kertas indikator adalah suatu kertas yang digunakan untuk mengetahui pH
suatu larutan dengan memasukkan nya ke dalam larutan tersebut. Terjadi
perubahan warna dan dapat kita lihat warna tersebut termasuk pH berapa sesuai
keterangan yang ada. Jika pH kurang dari 7 termasuk larutan asam. Jika pH lebih
dari , sampai 14 maka termasuk basa. Untuk larutan netral mempunyai pH 7.
Semua alat-alat yang digunakan dalap praktikum harus dalam keadaan steril
agak tidak terjadi kontaminasi, kontaminasi oleh jamur,bakteri dan pathogen
lainnya yang akan menghalangi dalam proses berjalannya praktikum, menurut
Kardiaz (1992), Penggunaan alat-alat dalam laboratorium diharapkan dalam
keadaan steril. Penggunaan alat-alat yang tidak steril dapat menyebabkan
kegagalan pada praktikum yang dilakukan. Dalam melakukan percobaan
dilaboratorium atau bekerja dalam laboratorium terutama laboratorium kimia,
seseorang akan selalu dihadapkan pada hal-hal yang berhubungan dengan bahan-
bahan kimia, peralatan yang dapat berbahaya dan merugikan bagi diri sendiri,
orang lain maupun lingkungan sekitar, bila tidak digunakan dengan baik. Seperti
layaknya pekerjaan lain, bekerja dalam laboratorium kimia juga mempunyai
resiko kecelakaan kerja. Resiko ini dapat disebabkan karena faktor
ketidaksengajaan, keteledoran dan sebab-sebab lain yang diluar kendali manusia.

15
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Setelah melakukan praktikum dapat disimpulkan bahwa pengenalan alat-alat
laboratorium sangatlah penting guna keselamatan kerja. Alat laboratorium
memiliki nama, fungsi, dan cara kerja yang berbeda-beda. Jadi, alat-alat yang ada
di laboratorium harus digunakan sebagaimana mestinya.

5.2 Saran
Saran pada praktikum kali ini adalah berhati-hatilah dalam penggunaan alat
karena setiap alat memiliki fungsi dan bentuk yang berbeda

16
DAFTAR PUSTAKA

Day & Underwood, 1998, Kimia Analisis Kuantitatif, Edisi Revisi, Terjemahan
R. Soendoro dkk, Erlangga, Jakarta.
Dwidjoseputro, D, 1998, Dasar-dasar Mikrobiologi, Djambatan, Jakarta
Ginting. 2009. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Binarupa Aksara. Jakarta.
Kardiaz,Srikandi.1992.Alat-Alat Mikrobiologi.Jakarta:Erlangga
Kemendikbud RI. (2017). Panduan Pengelolaan dan Pemanfaatan Laboratorium
IPA. Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah.
Koesmadja, 2006.Kimia Dasar. Erlangga. Jakarta.
Manasikana,O. A., Ashadi dan Haryono, 2012, Pembelajaran Ipa Melalui Metode
Inkuiri Terbimbing Dan Proyek Ditinjau Dari Kreativitas Dan
Kemampuan Menggunakan Alat Laboratorium , Jurnal Inkuiri, Vol 1 No 1
Moningka, 2008. Prinsip Kerja Praktikum. PT. Gramedia: Jakarta
Nurmayulis.,Susiyanti dan Ali,Z.A.,2011,Pemberian Benzil Amino Purin Dan Air
Kelapa Pada Perbanyakan Krisan (Chrysanthemum daisy L.) Secara In
Vitro,JurnalJerami,Vol 4 No 2
Setiawati, 2002. Biokimia 1. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta
Wanmustafa, 2011. Pengertian dan Fungsi Labolatorium.Universitas PGRI:
Surakarta

17
LAMPIRAN

Lamp. 1 Gelas Ukur Lamp. 2 Labu Ukur Lamp. 3 Erlenmayer

Lamp. 4 Tabung Reaksi Lamp. 5 Gelas Beaker Lamp. 6 Corong

Lamp. 7 Pipet Tetes Lamp. 8. Batang Pengaduk Lamp. 9 Pipet Ukur

18
LAMPIRAN

Lamp. 10 Spatula Lamp. 11 Botol Semprot Lamp. 12 rubber bulp

Lamp. 13 pH Meter Lamp. 14 Pencapit Lamp. 15 Statif

Lamp. 16. Oven Lamp. 17 pH Indikator Lamp. 18. Kertas


Lakmus

Lamp. 19 Rak Tabung Reaksi Lamp. 20 Lemari Asam

19

Anda mungkin juga menyukai