Anda di halaman 1dari 5

A.

Judul
Observasi Laboratorium IPA

B. Tujuan
Setelah mahasiswa melaksanakan praktikum, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Mengidentifikasi keadaan ruang laboratorium IPA
2. Mengetahui denah dan ukuran ruang laboratorium IPA
3. Mendata fasilitas laboratorium IPA
4. Mengklasifikasikan fasilitas laboratorium IPA ke dalam fasilitas umum atau barang,
alat atau peralatan, dan bahan
5. Mengetahui nama, spesifikasi, jumah, kondisi, dan fungsi barang/alat-alat/peralatan dan
bahan-bahan di laboratorium IPA
6. Mengetahui susunan tata letak (lay out) penataan/penyimpanan barang, alat/peralatan
dan bahan di laboratorium IPA

C. Dasar Teori

Salah satu cara untuk memberdayakan potensi peserta didik adalah menyediakan
laboratorium. Laboratorium dibutuhkan sebagai sarana peningkatan pengetahuan dan
kertrampilan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran IPA atau sains. Laboratorium
merupakan salah satu prasarana pembelajaran yang dapat digunakan sebagai tempat untuk
melatih peserta dalam memahami konsep-konsep dan meningkatkan keterampilan dalam
melakukan percobaan ilmiah.

Keberadaan laboratorium dalam pembelajaran di bidang IPA atau sains adalah suatu
yang sangat penting. Laboratorium merupakan wadah untuk membuktikan sesuatu yang
harus dilakukan melalui suatu percobaan. Peserta didik dapat melakukan percobaan untuk
membuktikan teori-teori ilmiah yang diperolehnya dalam pembelajaran.

Laboratorium IPA merupakan tempat untuk mengaplikasikan teori keilmuan,


pengujian teoritis, pembuktian uji coba, penelitian, dan sebagainya dengan menggunakan
alat bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan kuantitas dan kualitas yang
memadai (Depdiknas, 2002: 26).

Secara fisik laboratorium juga dapat merujuk kepada suatu ruangan tertutup, kamar
atau ruangan terbuka (Richard, 2013:16). Laboratorium harus dilengkapi dengan berbagai
sarana prasarana untuk kebutuhan percobaan.
Lebih lanjut menurut Richard (2013:17-20), Laboratorium sebagai tempat kegiatan
riset, penelitian, percobaan, pengamatan, serta pengujian ilmiah memiliki banyak fungsi,
yaitu:

1. Menyeimbangkan antara teori dan praktik ilmu dan menyatukan antara teori dan praktik
2. Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi para peneliti, baik dari kalangan siswa,
mahasiswa, dosen, atau peneliti lainnya. Hal ini disebabkan laboratorium tidak hanya
menuntut pemahaman terhadap objek yang dikaji, tetapi juga menuntut seseorang untuk
melakukan eksperimentasi.
3. Memberikan dan memupuk keberanian para peneliti (yang terdiri dari pembelajar,
peserta didik, mahasiswa, dosen dan seluruh praktisi keilmuan lainnya) untuk mencari
hakikat kebenaan ilmiah dari suatu objek keilmuan dalam lingkungan alam dan
lingkungan sosial.
4. Menambah keterampilan dan keahlian para peneliti dalam mempergunakan alat media
yang tersedia di dalam laboratorium untuk mencari dan menentukan kebenaran ilmiah
sesuai dengan berbagai macam riset ataupun eksperimentasi yang akan dilakukan.
5. Memupuk rasa ingin tahu kepada para peneliti mengenai berbagai macam keilmuan
sehingga akan mendorong mereka untuk selalu mengkaji dan mencari kebebaran ilmiah
dengan cara penelitian, ujicoba, maupun eksperimentasi.
6. Laboratorium dapat memupuk dan membina rasa percaya diri para peneliti dalam
keterampilan yang diperoleh atau terhadap penemuan yang didapat dalam proses
kegiatan kerja di laboratorium.
7. Laboratoriun dapat menjadi sumber belajar untuk memecahkan barbagai masalah
melalui kegiatan praktik, baik itu masalah dalam pembelajaran, masalah akademik,
maupun masalah yang terjadi ditengah masyarakat yamg membutuhkan penanganan
dengan uji laboratorium.
8. Laboratorium dapat menjadi sarana belajar bagi para siswa, mahasiswa, dosen, aktivis,
peneliti dan lain-lain untuk memahami segala ilmu pengetahuan yang masih bersifat
abstrak sehingga menjadi sesuatu yang bersifat konkret dan nyata.

Menurut Depdikbud (2002), tujuan pengadaan laboratorium diantaranya adalah


meningkatkan kemampuan praktek peserta didik di laboratorium. Adapun tujuan penggunaan
laboratorium kimia/ IPA bagi peserta didik antara lain: 1. mengembangkan keterampilan
(pengamatan, pencatatan data, penggunaan alat, dan pembuatan alat sederhana). 2. Melatih
bekerja cermat, serta mengenal batas-batas kemampuan pengukuran laboratorium 3. Melatih
ketelitian mencatat dan kejelasan melaporkan hasil percobaan 4. Melatih daya berfikir kritis,
analitis melalui penafsiran eksperimen 5. Memperdalam pengetahuan 6. Mengembangkan
kejujuran dan rasa tanggung jawab 7. Melatih merencanakan dan melaksanakan dan percobaan
lebih lanjut dengan menggunakan bahan-bahan dan alat yang ada.

Sedangkan menurut Abuddin (2009) salah satu tujuan digunakan laboratorium adalah untuk
memperdalam pengetahuan peserta didik. Laboratorium adalah tempat atau ruangan yang
dirancang khusus untuk pengajaran.

Sebelum melakukan praktikum, terlebih dahulu kita harus mengenal atau mengetahui
tentang alat-alat yang digunakan dalam melakukan praktikum tersebut. Hal ini berguna untuk
mempermudah kita dalam melaksanakan percobaan, sehingga resikokecelakaan di
laboratorium dapat ditanggulangi. Kebersihan dan kesempurnaan alatsangat penting untuk
bekerja di laboratorium. Alat yang kelihatan secara kasat
mata, belum tentu bersih, tergantung pada pemahaman seorang analis mengenai apa artinya b
ersih. Alat kaca seperti gelas piala atau erlenmeyer paling baik dibersihkan dengansabun atau
deterjen sintetik. Pipet, buret, dan labu volumetrik mungkin memerlukan larutan deterjen panas
untuk bisa bersih benar (Day & Underwood, 2006).

Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan beberapa alat gelas.


Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan tersebut dapat berjalan
dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu laboratorium dapat kita ciptakan apabila ada
kemauan dari para pekerja, pengguna, maupun kelompok pekerja laboratorium untuk menjaga
dan melindungi diri, diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi dapat berakibat pada
dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya. Tujuan dari praktikum pengenalan alat ini
adalah untuk mengenal beberapa macam alat gelas yang sering digunakan dalam laboratorium
dan penggunaanya (Ginting, 2000).

Alat laboratorium kimia merupakan benda yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium
kimia yang dapat dipergunakan berulang-ulang. Contoh alat laboratorium kimia : pembakar
spiritus, thermometer, tabung reaksi, gelas ukur dan lain sebagainya. Alat yang digunakan
secara tidak langsung di dalam praktikum merupakan alat bantu laboratorium, seperti pemadam
kebakaran dan kotak Pertolongan Pertama. Sebelum memulai melakukan praktikum di
laboratorium, praktikan harus mengenal dan memahami cara penggunaan semua pelaratan
dasar yang biasa digunakan dalam laboratorium kimia serta menerapkan K3 di laboratorium
(Poedjiadi, 1984).
Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat tersebut, prinsip
kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat
dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri
dengan kata meter seperti thermometer, hygrometer, spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur
yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph,
barograph (Moningka, 2008).
Daftar Pustaka

Abuddin Nata.(2009).Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Day & Underwood. (2006). Pengantar Kimia. Jakarta: EGC.

Decaprio Richard. (2013). Tips mengelola laboratorium sekolah. Jogyakarta: Diva Press.

Depdiknas. (2002). SPTK-21. Jakarta: Depdiknas.

Ginting. (2009). Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jakarta: Binarupa Aksara.

Moningka. (2008). Kimia Fisika.,Jakarta: Rineka Cipta

Poedjiadi,Anna.(1984).Buku Pedoman Praktikum dan Manual Alat Laboratorium Pendidikan


Kimia. Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai