Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nanda Mas’ula (170321612566)

Refianti Qoma Roaita (170321612513)


Offering :B

PEMANFAATAN LABORATORIUM SEKOLAH

Menurut Kertiasa (2006: 1) laboratorium adalah tempat bekerja untuk


mengadakan percobaan atau penyelidikan dalam bidang ilmu tertentu seperti fisika,
kimia, biologi dan sebagainya.
Menurut Direktorat Pendidikan Menengah Umum (1995), laboratorium adalah
tempat melakukan percobaan dan penyelidikan, tempat ini dapat merupakan suatu
ruang tertutup, kamar, atau ruangan terbuka, misalnya kebun. Dalam pengertian
terbatas laboratorium adalah suatu ruangan tempat melakukan percobaan dan
penyelidikan. Selain itu Widyarti (2005) menyatakan bahwa: laboratorium adalah
suatu ruangan tempat melakukan kegiatan praktik atau penelitian yang ditunjang oleh
adanya seperangkat alat-alat laboratorium serta adanya infrastruktur laboratorium
yang lengkap.
Selanjutnya Amien (dalam Tarmizi, 2005) mengemukakan bahwa fungsi laboratorium
adalah sebagai tempat untuk menguatkan/memberi kepastian keterangan (informasi),
menentukan hubungan sebabakibat (causalitas), membuktikan benar tidaknya faktor-
faktor atau fenomenafenomena tertentu, membuat hukum atau dalil dari suatu
fenomena apabila sudah dibuktikan kebenarannya, mempraktekkan sesuatu yang
diketahui, mengembangkan keterampilan, memberikan latihan, menggunakan metode
ilmiah dalam memecahkan problem dan untuk melaksanakan penelitian perorangan
(individual research). (2)
laboratorium fisika di SMA/MA se-kota Salatiga dalam kategori mendukung
pembelajaran fisika sebesar 63,41%. Pemanfaatan laboratorium dapat dilihat dari
indikator ketersediaan alat-alat praktikum fisika, desain laboratorium fisika,
administrasi laboratorium fisika, pengelolaan penyelenggaraan praktikum serta
pelaksanaan keterampilan proses dalam menunjang pembelajaran di laboratoium. Hal
ini dapat dilihat dari persentase setiap indikatorsebagai berikut:
1. ketersediaan alat-alat praktikum fisika SMA/MA se-Kota Salatiga tergolong
memadai dengan memperoleh nilai sebesar 65,96% dari standard ketersediaan
alat-alat praktikum.
2. desain laboratorium fisika SMA/MA se-Kota Salatiga memiliki berbeda-beda
variasi bentuk, dari model tradisional maupun non-tradisional ada, memiliki
cukup mendukung dalam menunjang pembelajaran fisika yang memiliki nilai rata-
rata 54% dari standard desain laboratorium.
3. administrasi laboratorium fisika SMA/MA se-Kota Salatiga cenderung cukup
lengkap dan tertib dengan memperoleh nilai sebesar 50,22% dari standard data
administratif laboratorium.
4. menurut persepsi guru pengelolaan penyelenggaraan laboratorium fisika
SMA/MA se-Kota Salatiga cenderung digunakan dengan wajar, memperoleh nilai
sebesar 67,13% dari data pengelolaan penyelenggaraan laboratorium, namun
persepsi dari siswa mengenai pengelolaan penyelenggaraan laboratorium fisika
SMA/MA se-Kota Salatiga hanya sebesar 39%.
5. menurut guru SMA/MA se-Kota Salatiga merasa mampu untuk mengembangkan
keterampilan proses untuk menunjang pembelajaran fisika yang memiliki nilai
sebesar 79,37% dari kisi kisi penilaian.
(Decaprio, 2013) menyatakan alasan mengapa laboratorium sangat penting bagi
setiap peneliti atau pun lembaga pendidikan dalam setiap levelnya, yaitu :
1. Laboratorium mendorong semua pihak (guru, dosen, santri, kiai, siswa,
mahasiswa, aktivis, dan lain-lain) untuk aktif dalam kegiatan-kegiatan ilmiah
untuk menunjang pembelajaran secara langsung.
2. Kegiatan-kegiatan yang berpusat pada pengembangan keterampilan proses,
keterampilan motorik, dan pembentukan sikap ilmiah (khususnya pengembangan
minat untuk melakukan penyelidikan, peneliti-peneliti lingkungan dan minat
untuk mempelajari alam secara mendalam) tidak akan bisa terwujud tanpa adanya
laboratorium.
3. Laboratorium mendorong siswa untuk lebih aktif dan mandiri, tidak hanya sekedar
mendengarkan materi yang diberikan guru.
Laboratorium memiliki peran sebagai tempat dilakukan percobaan atau
penelitian. Di dalam pembelajaran sains, laboratorium berperan sebagai tempat
kegiatan penunjang dari kegiatan kelas. Bahkan mungkin sebaiknya bahwa yang
berperan utama dalam pembelajaran sains adalah laboratorium, sedangkan kelas
sebagai tempat kegiatan penunjang. Menurut Decaprio (2013) laboratorium sebagai
tempat kegiatan riset, penelitan, percobaan, pengamatan, serta pengujian ilmiah
memiliki banyak fungsi. Berikut ini beberapa fungsi laboratorium yang paling utama:
a. Menyeimbangkan antara teori dan praktik ilmu dan menyatukan antara teori dan
pratik. Laboratorium adalah tempat untuk menguji sebuah teori sehingga akan
dapat menunjang pelajaran teori yang telah diterima secara langsung. Dalam
konteks itu, keduanya akan saling melengkapi, yaitu teori akan dapat menjadi
pijakan (dasar) praktik dan penelitian, sedangkan penelitian akan menguatkan
argumentasi teori.
b. Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi para peneliti, baik dari kalangan
siswa, mahasiswa, dosen, atau pun peneliti lainnya. Hal ini disebabkan
laboratorium tidak hanya menuntut pemahaman terhadap objek yang dikaji, tetapi
juga menuntut seseorang untuk melakukan sebuah eksperimentasi.
c. Memberikan dan memupuk keberanian para peneliti (yang terdiri dari
pembelajaran, siswa, mahasiswa, dosen dan seluruh praktisi keilmuan lainnya)
untuk mencari hakikat kebenaran ilmiah dari suatu objek keilmuan dalam
lingkungan alam dan lingkungan sosial.
d. Menambah keterampilan dan keahlian para peneliti dalam mempergunakan alat
media yang tersedia didalam laboratorium untuk mencari dan menentukan
kebenaran ilmiah sesuai dengan berbagai macam riset atau pun eksperimentasi
yang akan dilakukan.
e. Memupuk rasa ingin tahu kepada para peneliti mengenai berbagai macam
keilmuan sehingga akan mendorong mereka untuk selalu mengkaji dan mencari
kebenaran ilmiah dengan cara penelitian, uji coba, maupun eksperimentasi. Hal ini
akan dapat memupuk sikap ilmiah mereka sebagai calon-calon ilmuan dimasa
depan.
f. Laboratorium dapat memupuk dan membina rasa percaya diri para peneliti dalam
keterampilan yang diperoleh atau terhadap penemuan yang didapat dalam proses
kegiatan kerja di laboratorium.
g. Laboratorium dapat menjadi sumber belajar untuk memecahkan berbagai masalah
melalui kegiatan praktik, baik itu masalah dalam pembelajaran, masalah
akademik, maupun masalah yag terjadi di tengah masyarakat yang membutuhkan
penanganan dengan uji laboratorium.
h. Laboratorium dapat menjadi sarana belajar bagi para siswa, mahasiswa, dosen,
aktivis, peneliti, dan lain-lain untuk memahami segala ilmu pengetahuan yang
masih bersifat abstrak sehingga menjadi sesuatu yang bersifat konkret atau nyata.
Oleh karena itu, laboratorium sebenarnya menekankan perhatian terhadap ranah
kognitif, ranah psikomotorik, dan ranah fektif yang tentunya sangat diperlukan
oleh setiap orang.
Amin Soejitmo dalam Dientje Borman (1988:90-91) mengemukakan pengertian
dan fungsi laboratorium sebagai berikut:
1) Laboratorium dapat merupakan wadah, yaitu tempat, gedung, ruang dengan segala
macam peralatan yang diperlukan untuk kegiatan ilmiah. Dalam hal ini
laboratorium dilihat sebagai perangkat keras (hardware).
2) Laboratorium dapat merupakan sarana media dimana dilakukan kegiatan belajar
mengajar. Dalam pengertian ini, laboratorium dilihat sebagai perangkat lunak
(software) dalam kegiatan ilmiah.
3) Laboratorium dapat diartikan sebagai pusat informasi. Dengan sarana dan
prasarana yang dimiliki oleh seluruh laboratorium, dapatlah dilakukan kegiatan
ilmiah dan eksperimentasi.
4) Dilihat dari segi “Cliantele”, laboratorium merupakan tempat dimana dosen,
mahasiswa, guru, siswa dan orang lain melaksanakan kegiatan kerja ilmiah dalam
rangka kegiatan belajar mengajar.
5) Dilihat dari segi kinerjanya, laboratorium merupakan tempat dimana dilakukan
kegiatan kerja untuk menghasilkan sesuatu. Dalam hal demikian ini dalam bidang
teknik, laboratorium disini dapat diartikan sebagai bengkel kerja (Workshop).
6) Dilihat dari segi hasil yang diperoleh laboratorium dengan segala sarana dan
prasarana yang dimiliki dapat merupakan dan berfungsi sebagai pusat sumber
belajar.
Gambaran umum mengenai peranan dan manfaat laboratorium fisika sekolah
adalah kira-kira sesuai dengan kutipan berikut ini: “Laboratorium adalah suatu tempat
untuk memberikan kepastian atau menguatkan informasi, menentukan hubungan
sebab akibat, menunjukkan gejala, memverivikasi (konsep, teori, hukum, rumus)
mengembangkan keterampilan proses, membantu siswa belajar menggunakan metoda
ilmiah dalam memecahkan masalah dan untuk melaksanakan penelitian” (Pella,
1969). Hal itu dapat berarti bahwa peranan atau fungsi laboratorium fisika sekolah
adalah sebagai salah satu sumber belajar fisika di sekolah, atau sebagai salah satu
fasilitas penunjang proses pembelajaran fisika di sekolah, dan laboratorium dapat
dimanfaatkan untuk mengembangkan berbagai kompetensi siswa yang menjadi tujuan
proses pembelajaran fisika di sekolah (Sutrisno, 2010: 6).
 FUNGSI ORGANISASI LABORATORIUM
Organisasi laboratorium meliputi struktur organisasi, deskripsi pekerjaan, serta
susunan personalia yang mengelola laboratorium tersebut. Penanggung jawab
tertinggi di laboratorium tersebut adalah Ketua Laboratorium. Ketua Laboratorium
bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang dilakukan dan juga bertanggung
jawab terhadap seluruh peralatan yang ada. Para anggota laboratorium yang berada di
bawah ketua laboratorium juga harus sepenuhnya bertanggung jawab terhadap semua
pekerjaan yang dibebankan padanya. Demikian pula teknisi dsan laboran.

 CONTOH KEGIATAN LABORATORIUM

Kegiatan lain yang dapat dilakukan dalam laboratorium adalah kegiatan


pembimbingan olimpiade fisika. Olimpiade fisika yang dapat diikuti adalah OSK,
OSP dan OSN. Pembimbingan yang dilakukan dari 3-4 siswa saja.
DAFTAR PUSTAKA

Nyoman Kertiasa. (2006). Laboratorium sekolah dan pengelolaannya. Jakarta: Pudak


Scientific.
Depdiknas. 2006. Sosialisasi KTSP : Rancangan penilaian hasil belajar. Jakarta:
Depdiknas

Anda mungkin juga menyukai