0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
44 tayangan6 halaman
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang pembelajaran laboratorium sekolah. Laboratorium berperan penting dalam pembelajaran sains dengan memberikan kesempatan untuk menguji teori secara langsung, mengembangkan keterampilan kerja ilmiah, dan memupuk sikap ilmiah. Organisasi dan kegiatan laboratorium mencakup struktur organisasi, tugas staf, serta kegiatan seperti olimpiade fisika.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang pembelajaran laboratorium sekolah. Laboratorium berperan penting dalam pembelajaran sains dengan memberikan kesempatan untuk menguji teori secara langsung, mengembangkan keterampilan kerja ilmiah, dan memupuk sikap ilmiah. Organisasi dan kegiatan laboratorium mencakup struktur organisasi, tugas staf, serta kegiatan seperti olimpiade fisika.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang pembelajaran laboratorium sekolah. Laboratorium berperan penting dalam pembelajaran sains dengan memberikan kesempatan untuk menguji teori secara langsung, mengembangkan keterampilan kerja ilmiah, dan memupuk sikap ilmiah. Organisasi dan kegiatan laboratorium mencakup struktur organisasi, tugas staf, serta kegiatan seperti olimpiade fisika.
Menurut Kertiasa (2006: 1) laboratorium adalah tempat bekerja untuk
mengadakan percobaan atau penyelidikan dalam bidang ilmu tertentu seperti fisika, kimia, biologi dan sebagainya. Menurut Direktorat Pendidikan Menengah Umum (1995), laboratorium adalah tempat melakukan percobaan dan penyelidikan, tempat ini dapat merupakan suatu ruang tertutup, kamar, atau ruangan terbuka, misalnya kebun. Dalam pengertian terbatas laboratorium adalah suatu ruangan tempat melakukan percobaan dan penyelidikan. Selain itu Widyarti (2005) menyatakan bahwa: laboratorium adalah suatu ruangan tempat melakukan kegiatan praktik atau penelitian yang ditunjang oleh adanya seperangkat alat-alat laboratorium serta adanya infrastruktur laboratorium yang lengkap. Selanjutnya Amien (dalam Tarmizi, 2005) mengemukakan bahwa fungsi laboratorium adalah sebagai tempat untuk menguatkan/memberi kepastian keterangan (informasi), menentukan hubungan sebabakibat (causalitas), membuktikan benar tidaknya faktor- faktor atau fenomenafenomena tertentu, membuat hukum atau dalil dari suatu fenomena apabila sudah dibuktikan kebenarannya, mempraktekkan sesuatu yang diketahui, mengembangkan keterampilan, memberikan latihan, menggunakan metode ilmiah dalam memecahkan problem dan untuk melaksanakan penelitian perorangan (individual research). (2) laboratorium fisika di SMA/MA se-kota Salatiga dalam kategori mendukung pembelajaran fisika sebesar 63,41%. Pemanfaatan laboratorium dapat dilihat dari indikator ketersediaan alat-alat praktikum fisika, desain laboratorium fisika, administrasi laboratorium fisika, pengelolaan penyelenggaraan praktikum serta pelaksanaan keterampilan proses dalam menunjang pembelajaran di laboratoium. Hal ini dapat dilihat dari persentase setiap indikatorsebagai berikut: 1. ketersediaan alat-alat praktikum fisika SMA/MA se-Kota Salatiga tergolong memadai dengan memperoleh nilai sebesar 65,96% dari standard ketersediaan alat-alat praktikum. 2. desain laboratorium fisika SMA/MA se-Kota Salatiga memiliki berbeda-beda variasi bentuk, dari model tradisional maupun non-tradisional ada, memiliki cukup mendukung dalam menunjang pembelajaran fisika yang memiliki nilai rata- rata 54% dari standard desain laboratorium. 3. administrasi laboratorium fisika SMA/MA se-Kota Salatiga cenderung cukup lengkap dan tertib dengan memperoleh nilai sebesar 50,22% dari standard data administratif laboratorium. 4. menurut persepsi guru pengelolaan penyelenggaraan laboratorium fisika SMA/MA se-Kota Salatiga cenderung digunakan dengan wajar, memperoleh nilai sebesar 67,13% dari data pengelolaan penyelenggaraan laboratorium, namun persepsi dari siswa mengenai pengelolaan penyelenggaraan laboratorium fisika SMA/MA se-Kota Salatiga hanya sebesar 39%. 5. menurut guru SMA/MA se-Kota Salatiga merasa mampu untuk mengembangkan keterampilan proses untuk menunjang pembelajaran fisika yang memiliki nilai sebesar 79,37% dari kisi kisi penilaian. (Decaprio, 2013) menyatakan alasan mengapa laboratorium sangat penting bagi setiap peneliti atau pun lembaga pendidikan dalam setiap levelnya, yaitu : 1. Laboratorium mendorong semua pihak (guru, dosen, santri, kiai, siswa, mahasiswa, aktivis, dan lain-lain) untuk aktif dalam kegiatan-kegiatan ilmiah untuk menunjang pembelajaran secara langsung. 2. Kegiatan-kegiatan yang berpusat pada pengembangan keterampilan proses, keterampilan motorik, dan pembentukan sikap ilmiah (khususnya pengembangan minat untuk melakukan penyelidikan, peneliti-peneliti lingkungan dan minat untuk mempelajari alam secara mendalam) tidak akan bisa terwujud tanpa adanya laboratorium. 3. Laboratorium mendorong siswa untuk lebih aktif dan mandiri, tidak hanya sekedar mendengarkan materi yang diberikan guru. Laboratorium memiliki peran sebagai tempat dilakukan percobaan atau penelitian. Di dalam pembelajaran sains, laboratorium berperan sebagai tempat kegiatan penunjang dari kegiatan kelas. Bahkan mungkin sebaiknya bahwa yang berperan utama dalam pembelajaran sains adalah laboratorium, sedangkan kelas sebagai tempat kegiatan penunjang. Menurut Decaprio (2013) laboratorium sebagai tempat kegiatan riset, penelitan, percobaan, pengamatan, serta pengujian ilmiah memiliki banyak fungsi. Berikut ini beberapa fungsi laboratorium yang paling utama: a. Menyeimbangkan antara teori dan praktik ilmu dan menyatukan antara teori dan pratik. Laboratorium adalah tempat untuk menguji sebuah teori sehingga akan dapat menunjang pelajaran teori yang telah diterima secara langsung. Dalam konteks itu, keduanya akan saling melengkapi, yaitu teori akan dapat menjadi pijakan (dasar) praktik dan penelitian, sedangkan penelitian akan menguatkan argumentasi teori. b. Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi para peneliti, baik dari kalangan siswa, mahasiswa, dosen, atau pun peneliti lainnya. Hal ini disebabkan laboratorium tidak hanya menuntut pemahaman terhadap objek yang dikaji, tetapi juga menuntut seseorang untuk melakukan sebuah eksperimentasi. c. Memberikan dan memupuk keberanian para peneliti (yang terdiri dari pembelajaran, siswa, mahasiswa, dosen dan seluruh praktisi keilmuan lainnya) untuk mencari hakikat kebenaran ilmiah dari suatu objek keilmuan dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial. d. Menambah keterampilan dan keahlian para peneliti dalam mempergunakan alat media yang tersedia didalam laboratorium untuk mencari dan menentukan kebenaran ilmiah sesuai dengan berbagai macam riset atau pun eksperimentasi yang akan dilakukan. e. Memupuk rasa ingin tahu kepada para peneliti mengenai berbagai macam keilmuan sehingga akan mendorong mereka untuk selalu mengkaji dan mencari kebenaran ilmiah dengan cara penelitian, uji coba, maupun eksperimentasi. Hal ini akan dapat memupuk sikap ilmiah mereka sebagai calon-calon ilmuan dimasa depan. f. Laboratorium dapat memupuk dan membina rasa percaya diri para peneliti dalam keterampilan yang diperoleh atau terhadap penemuan yang didapat dalam proses kegiatan kerja di laboratorium. g. Laboratorium dapat menjadi sumber belajar untuk memecahkan berbagai masalah melalui kegiatan praktik, baik itu masalah dalam pembelajaran, masalah akademik, maupun masalah yag terjadi di tengah masyarakat yang membutuhkan penanganan dengan uji laboratorium. h. Laboratorium dapat menjadi sarana belajar bagi para siswa, mahasiswa, dosen, aktivis, peneliti, dan lain-lain untuk memahami segala ilmu pengetahuan yang masih bersifat abstrak sehingga menjadi sesuatu yang bersifat konkret atau nyata. Oleh karena itu, laboratorium sebenarnya menekankan perhatian terhadap ranah kognitif, ranah psikomotorik, dan ranah fektif yang tentunya sangat diperlukan oleh setiap orang. Amin Soejitmo dalam Dientje Borman (1988:90-91) mengemukakan pengertian dan fungsi laboratorium sebagai berikut: 1) Laboratorium dapat merupakan wadah, yaitu tempat, gedung, ruang dengan segala macam peralatan yang diperlukan untuk kegiatan ilmiah. Dalam hal ini laboratorium dilihat sebagai perangkat keras (hardware). 2) Laboratorium dapat merupakan sarana media dimana dilakukan kegiatan belajar mengajar. Dalam pengertian ini, laboratorium dilihat sebagai perangkat lunak (software) dalam kegiatan ilmiah. 3) Laboratorium dapat diartikan sebagai pusat informasi. Dengan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh seluruh laboratorium, dapatlah dilakukan kegiatan ilmiah dan eksperimentasi. 4) Dilihat dari segi “Cliantele”, laboratorium merupakan tempat dimana dosen, mahasiswa, guru, siswa dan orang lain melaksanakan kegiatan kerja ilmiah dalam rangka kegiatan belajar mengajar. 5) Dilihat dari segi kinerjanya, laboratorium merupakan tempat dimana dilakukan kegiatan kerja untuk menghasilkan sesuatu. Dalam hal demikian ini dalam bidang teknik, laboratorium disini dapat diartikan sebagai bengkel kerja (Workshop). 6) Dilihat dari segi hasil yang diperoleh laboratorium dengan segala sarana dan prasarana yang dimiliki dapat merupakan dan berfungsi sebagai pusat sumber belajar. Gambaran umum mengenai peranan dan manfaat laboratorium fisika sekolah adalah kira-kira sesuai dengan kutipan berikut ini: “Laboratorium adalah suatu tempat untuk memberikan kepastian atau menguatkan informasi, menentukan hubungan sebab akibat, menunjukkan gejala, memverivikasi (konsep, teori, hukum, rumus) mengembangkan keterampilan proses, membantu siswa belajar menggunakan metoda ilmiah dalam memecahkan masalah dan untuk melaksanakan penelitian” (Pella, 1969). Hal itu dapat berarti bahwa peranan atau fungsi laboratorium fisika sekolah adalah sebagai salah satu sumber belajar fisika di sekolah, atau sebagai salah satu fasilitas penunjang proses pembelajaran fisika di sekolah, dan laboratorium dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan berbagai kompetensi siswa yang menjadi tujuan proses pembelajaran fisika di sekolah (Sutrisno, 2010: 6). FUNGSI ORGANISASI LABORATORIUM Organisasi laboratorium meliputi struktur organisasi, deskripsi pekerjaan, serta susunan personalia yang mengelola laboratorium tersebut. Penanggung jawab tertinggi di laboratorium tersebut adalah Ketua Laboratorium. Ketua Laboratorium bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang dilakukan dan juga bertanggung jawab terhadap seluruh peralatan yang ada. Para anggota laboratorium yang berada di bawah ketua laboratorium juga harus sepenuhnya bertanggung jawab terhadap semua pekerjaan yang dibebankan padanya. Demikian pula teknisi dsan laboran.
CONTOH KEGIATAN LABORATORIUM
Kegiatan lain yang dapat dilakukan dalam laboratorium adalah kegiatan
pembimbingan olimpiade fisika. Olimpiade fisika yang dapat diikuti adalah OSK, OSP dan OSN. Pembimbingan yang dilakukan dari 3-4 siswa saja. DAFTAR PUSTAKA
Nyoman Kertiasa. (2006). Laboratorium sekolah dan pengelolaannya. Jakarta: Pudak
Scientific. Depdiknas. 2006. Sosialisasi KTSP : Rancangan penilaian hasil belajar. Jakarta: Depdiknas
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita